PEMERIKSAAN NADI
Dosen Pembimbing
Ns. Rumentalia, S.Kep, M.Kep
Oleh
Kelompok 1 Tingkat 3 B
1. Novita Trimayasari 8. Ressa Oktavia
2. Nur Wanza 9. Rheynanda
3. Nuzulul Rani 10. Ria Dwi Natasya
4. Okta Lega Desyawan 11. Riri Anis Marcella S.
5. Purnama Sari 12. Ririndia Ditiaharman
6. Putu Setyawati 13. Rizky Nabillah
7. Rahmat Aulia
Penulis harapkan makalah yang disusun ini dapat bermanfaat bagi penulis
sendiri dan bagi mahasiswa/mahasiswi lainnya yang membaca makalah ini, sehingga
dapat menambah wawasan kita semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan, karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi.Kesempurnaanya. Semoga Dapat memberikan Manfaat dimasa yang
akan datang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar belakang.....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................5
1.4 Manfaat...............................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 Pengertian Nadi....................................................................................................6
2.2 Tujuan Pengukuran Denyut Nadi.........................................................................7
2.3 Indikasi.................................................................................................................7
2.4 Kontraindikasi......................................................................................................7
2.5 Macam/Ciri Denyutan......................................................................................8
2.6 Pengukuran..........................................................................................................9
2.7 Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Menghitung Denyut Nadi.............9
2.8 Faktor yang Mempengaruhi Denyut Nadi.........................................................10
2.9 Perincian Tugas Pemeriksaan Denyut Nadi.......................................................12
2.10 Pada Umumnya Ada 9 Tempat Untuk Merasakan Denyut Nadi.....................13
2.11 Hasil Pemeriksaan Normal Denyut Nadi.........................................................19
2.12 Pengaruh Posisi Terhadap Kuantitas Denyut Nadi..........................................19
2.13 Gambar.............................................................................................................20
BAB III........................................................................................................................22
PENUTUP...................................................................................................................22
3.1 Kesimpulan........................................................................................................22
3.2 Saran..................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................23
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang cara pemeriksaan fisik
denyut nadi yang benar menurut prosedur kesehatan, sehingga hasil yang
diperoleh dari pemeriksaan tersebut dapat dihasilkan data yang akurat.
Tujuan Khusus
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat.
1.4 Manfaat
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan penyusun, sekaligus
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai pada mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan V (KDM).
6
BAB II
PEMBAHASAN
Detak jantung atau juga dikenal dengan denyut nadi adalah tanda penting
dalam bidang medis yang bermanfaat untuk mengevaluasi dengan cepat
kesehatan atau mengetahui kebugaran seseorang secara umum. Pada orang
dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal
adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung
yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi
jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya.
7
setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen
yang diperlukan oleh tubuh saat itu. Denyut jantung seseorang juga dipengaruhi
oleh usia dan aktivitasnya. Olahraga atau aktivitas fisik dapat meningkatkan
jumlah denyut jantung, namun jika jumlahnya terlalu berlebihan atau di luar
batas sehat dapat menimbulkan bahaya. Selain itu suhu udara disekitar, posisi
tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang
sedang dikonsumsi juga mempengaruhi denyut nadi seseorang.
2.3 Indikasi
1. Pasien yang baru masuk untuk dirawat
2. Secara rutin pada pasien yang dirawat
3. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien
2.4 Kontraindikasi
1. Jangan sampai tidak melihat jam
2. Aktifitas berlebih/ olahraga
3. Pemeriksaan dilakukan saat pasien baring atau istirahat
4. Tidak boleh ngobrol, soalnya konsentrasi akan terpecahkan
5. Saat pemeriksaan nadi, kita tidak boleh mengukur tekanan darah secara
bersamaan
6. Saat melakukan pemeriksaan nadi, usahakan tangan pasien tidak bergerak-
gerak
8
2.5 Macam/Ciri Denyutan
Tiap denyut nadi dilukiskan sebagai suatu gelombang yang terdiri atas
bagian yang naik, puncak, dan turun. Menurut Talley ( 1995 ) terdapat beberapa
jenis dari ciri denyutan yaitu sebagai berikut .
1. Pulsus anarkot, yakni denyut nadi yang lemah, mempunyai gelombang
dengan puncak tumpul dan rendah, contoh : klien stenosis aorta.
2. Pulsus saler, yakni denyut nadi yang seolah-olah meloncat tinggi,
meningkat tinggi , dan menurun cepat sekali, contoh : pada insufisiensi
aorta.
3. Pulsus paradoks, yakni denyut nadi yang semakin lemah selama inspirasi
bahkan menghilang sama sekali pada bagian akhir inspirasi untuk timbul
kembali pada ekspirasi, contoh : pada perikarditis konstriktiva dan efusi
perikard.
4. Pulsus alternans, yakni nadi yang kuat dan lemah beganti-ganti, contoh :
pada kerusakan otot jantung.
ISI NADI
Pada setiap denyut nadi sejumlah darah melewati bagian tertentu dengan
jumlah darah itu dicerminkan oleh tinggi puncak gelombang nadi atau
memberikan manifestasi pada isi nadi. Menurut Talley (1995 ) terdapat beberapa
jenis dari isi nadi sebagai berikut :
Pulsus maknus : denyut terasa mendorong jari yang melakukan palpasi ,
contohnya : pada demam. Pulsus parvus : denyut terasa lemah ( gelombang nadi
yang kecil ), contoh : pada peredarahan dan infrak miokard. Isi nadi
mencerminkan tekanan nadi, yakni beda antara tekanan sistolik dan diastolik.
KONFIGURASI NADI
Konfigurasi atau kontur nadi sering dapat memberikan informasi penting.
Menurut Talley ( 1995) terdapat beberapa jenis dari konfigurasi nadi yaitu
sebagai berikut :
9
1. Pada stenosis katup aorta, di mana muara katub menyempit, di sertai
penurunan jumlah darah yang di semburkan ke aorta,maka tekanan nadi
mengecil dan nadi terasa lemah.
2. Pada insufisiensi aorta, dimana katub aorta tidak dapat menutup sempurna,
membuat darah mengalir balik atau bocor dari aorta keventrikel kiri
sehinggga akan terjadi peningkatan gelombang nadi yang mendadak dan
menurun secara mendadak, ( nadi kolaps )
3. Konfigurasi nadi paling baik di periksa dan palpasi pada arteri karotis dan
bukan pada arteri radialis distal, karena karakteristik dramatik gelombang
nadi bisa kacau ketikanadi dihantarkan kepembuluh yang lebih kecil.
2.6 Pengukuran
1. Peripheral Pulse (palpasi)
ex : apek jantung.
2.7 Beberapa Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Menghitung Denyut Nadi
1. Frekuensi
ex : 70 – 80 x/menit
2. Volume
10
Kekuatan darah yang dialirkan dalam setiap kekuatan biasanya volume
denyutnya sama setiap ketukan volume normal dapat dirasakan pada tekanan bila
deraba oleh jari tangan.
1 : Tak teraba
3 : Mudah teraba
4 : Ada kelainan
11
4. Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau hipotensi akan
mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada penderita anemia (kurang
darah) akan mengalami peningkatan kebutuhan oksigen sehingga mengakibatkan
peningkatan denyut nadi.
5. Intensitas dan Lama Kerja
Berat atau ringannya intensitas kerja berpengaruh terhadap denyut nadi,
lama kerja, waktu istirahat, dan irama kerja yang sesuai dengan kapasitas optimal
manusia akan ikut mempengaruhi frekuensi nadi sehingga tidak melampaui batas
maksimal. Apabila melakukan pekerjaan yang berat dan waktu yang lama akan
mengakibatkan denyut nadi bertambah sangat cepat dibandingkan dengan
melakukan pekerjaan yang ringan dan dalam waktu singkat.
6. Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah. Posisi berdiri
mengakibatkan ketegangan sirkulasi lebih besar dibandingkan dengan posisi
kerja duduk. Sehingga pada posisi berdiri denyut nadi lebih cepat dari pada saat
mekakukan pekerjaan dengan posisi duduk.
7. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran tubuh
seseorang. Semakin berat atau gemuk maka denyut nadi akan lebih cepat.
8. Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung. Kemarahan dan
kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi seseorang. Ketakutan,
kecemasan, dan kesedihan juga dapat memperlambat frekuensi nadi
seseorang.
3. Pasien Posi op
b. Persiapan Alat :
c. persiapan pasien :
2. Pada waktu pengukuran nadi pasien dalam posisi berbaring atau duduk.
d. Pelaksanaan :
3. Pada waktu pengukuran denyut nadi pasien benar – benar istirahat dalam
posisi berbaring atau duduk.
6. Hasil penghitungan dicatat pada buku suhu / nadi atau lembar observasi.
Perhatian :
13
1. Perhatian isi (volume), denyut nadi iramanya teratur atau tidak dan tekanya
keras atau tidak.
2. Memegang denyut nadi tidak boleh dilakukan jika tangan petugas baru saja
memegang es.
3. bila keadaan pasien payah atau bila diperlukan sewaktu – waktu terntu,
perhitungan harus dilakukan lebih sering dicatat pada lembar khusus.
4. bila terjadi perubahan pada denyut nadi pada pasien segera laporkan pada
penanggung jawab ruangan / dokter yang bertanggung jawab.
5. bila terjadi pada iramanya (irama tak teratur) sebiknya dihitung dengan satu
menit.
2. Temporalis.
3. Karotid.
4. Apikal.
a. Rutin dilaksanakan pada bayi dan anak sampai pada umur 3 tahun.
5. Brankialis.
14
6. Femoralis.
7. Radialis.
8. Poplitea.
Arelis Radialis
Persiapan Alat :
1. Alat pengukur waktu (jam tangan dengan jarum detik, stop watch)
3. Alat Tulis
Persiapan pasien :
15
2. Bila pasien baru selesai beraktifitas, tunggu 5 – 10 menit sebelum
memeriksa denyut nadi.
Cara pemeriksaan :
3. Bila posisi pasien duduk : tangan diletakan pada paha dan lengan lurus sejajar
badan (ekstensi). Bila posisi pasien berbaring : kedua tangan lurus sejajar
badan dan menghadap atas.
4. Lakukan palpasi ringan arteri radialis dengan menggunakan jari telunjuk dan
jari tengah (jari ke 2,3) diosepanjang lekuk radial pada pergelangan tangan
sisi Ibu jari.
8. Catat hasil pengukuran jumlah denyut dan keteraturan iramanya pada kartu
status pasien.
9. Informasikan kepasien.
10. Tanyakan pada penderita apakah ada yang ditanyakan tentang hasil
pengukuran denyut nadinya.
Arteri Brakralis
16
Terletak didalam otot biceps dari lengan atau medial diliputan siku (fossa
antekubital, digunakan untuk mengukur tekanan darah dan kasus henti jantung
(radial arrest) pada bayi.
Persiapan alat
3. Alat tulis
Persiapan Pasien :
Cara pemeriksaan :
2. Mintalah pasien untuk menyingsingkan baju yang menutupi fossa cubiti atau
lipatan siku sebelah dalam.
3. Bila posisi pasien duduk : tangan diletakan pada paha dan lengan lurus sejajar
badan (ekstensi). Bila posisi pasien berbaring : kedua lengan lurus sejajar
badan dan menghadap ke atas.
4. Lakukan palpasi ringan arteri dengan menggunakan jari telunjuk dan jari
tengah (jari ke2,3) pada fossa cubiti atau lipatan siku sebelah kanan.
17
7. Apabila denyut teratur cukup dihitung selama 30 detik, kemudian hasilnya
dikalikan dua. Apabila denyut tidak teratur dihitung selama satu menit.
8. Catat hasil pengukuran jumalah denyut dan keteraturan iramanya pada kartu
status pasien.
9. Informasikan kepasien.
10. Tanyakan pada penderita apakah ada yang ditanyakan tentang hasil
pengukuran denyut nadinya.
Arteri Karotid
Persiapan alat :
1. Alat pengukur waktu (jam tangan dengan jarum detik, stop watch).
3. Alat tulis.
Pemeriksaan Pasien :
3. Bila posisi pasien duduk: tangan diistihatkan pada paha. Bila posisi pasien
berbaring : kedua tangan lurus sejajar badan dan menghadap atas.
18
4. Inspeksi kedua sisi leher untuk melihat denyut Arteri Karotid mintalah pasien
untuk memalingkan kepalanya pada sisi arah yang berlawanan dengan yang
akan diperiksa.
6. Rabalah antara trachea dan otot sternocledo mastoideus bagian media yang
menggunakan jari tangan dan telunjuk.
10. Normal denyut arteri karotid bersifat lokal, kuat, menghentak dan tidak
terpengaruh pada saat bernapas, atau perubahan posisi tubuh. Kedua arteri
sebanding dalam frekuensi baik kuatnya, elastisitas, keteraturan, irama dan
tidak ada bunyi yang terdengar diatas arteri karotid
11. Catat hasil pengukuran jumlah denyut dan keteraturan iramanya pada kartu
status pasien.
13. Tanya pada penderita apakah ada yang ditanyakan tentang hasil pengukuran
denyut nadinya.
19
- Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit
- Umur 1 - 6 bulan : 130 kali per menit
- Umur 6 - 12 bulan : 115 kali per menit
- Umur 1 - 2 tahun : 110 kali per menit
- Umur 2 - 6 tahun : 105 kali per menit
- Umur 6 - 10 tahun : 95 kali per menit
- Umur 10 - 14 tahun : 85 kali per menit
- Umur 14 - 18 tahun : 82 kali per menit
- Umur di atas 18 tahun : 60 - 100 kali per menit
- Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit
Jika jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut bradicardi.
Jika jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut tachicardi
20
2.13 Gambar
21
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nadi adalah gerakan alliran darah pada pembuluh darah arteri yang
dihasilkan oleh kontraksi dari ventrikel kiri jantung.
23
3.2 Saran
Sebagai petugas kesehatan yang perlu diberikan dalam denyut nadi
adalah: Jumlah / frekuensi permenit, isi / besar kecilnya volume, keras lemahnya
tekanan.
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer. Suzanne C.(2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Edisi 8. Volume 3. Jakarta : EGC.
Smeltzer C.S & Bare Brenda.(2003). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical
Surgical Nursing. 10th Edition. Philadelphia: Lippincott
24