Anda di halaman 1dari 3

Pengkajian Keperawatan Keluarga

Pengkajian keperawatan keluarga mengacu kepada model pengkajian keperawatan


keluarga Friedman (2010), sebagai berikut:

a. DataUmum
Data-data yang menggambarkan keluarga dalam hal-hal dasar dicantumkan dalam
bagian ini.
1. Nama Keluarga : Tn. S
2. Alamat dan Telepon : Singapura/-
3. Komposisi Keluarga :

No Nama JK Hub Umu Pendidi Status Imunisasi Ket


dg r kan B Cam
KK C 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 pak
G
1. Ny. K P Istri - Bekerja
2. An. T L Anak 15 th SMA
3. An. J L Anak 8 th SD
4. Nenek P Ibu - -

Genogram

Tidak diketahui Tidak diketahui Tidak diketahui

Tn. S Ny. K

An. T An. J

Keterangan:

: Laki-laki : Perempuan

: Tinggal dalam 1 rumah

4. Tipe bentuk keluarga :


Tipe keluarga klien adalah keluarga besar (The Extended Family), yakni terdiri
dari keluarga inti (ayah, ibu anak) ditambah nenek. Dan termasuk juga dual-
earner family artinya ke-2 pasangan sama-sama berpenghasilan.
5. Latar belakang Kebudayaan (Etnik) (termasuk luasnya akulturasi):
5.1 Keluarga berasal dari Singapura dengan budaya China
5.2 Tempat tinggal keluarga berada pada lingkungan etnis homogen yang
sebagian besar adalah etnis China
5.3 Kegiatan keagamaan tidak dijelaskan
5.4 Struktur peran keluarga Tn. S berperan sebagai kepala keluarga, seorang
suami, dan bapak, sedangkan Ny. K berperan sebagai istri, ibu bagi anaknya,
dan menantu. Nenek (Anonim) berperan sebagai ibu Tn. S, mertua, dan nenek
dari cucunya. An. T dan An. J berperan sebagai anak , dan cucu bagi
neneknya. Struktur kekuasaan bersifat tradisional karena pemegang keputusan
di dalam keluarga adalah suami dengan melibatkan istri. Pola asuh yang
diterapkan keluarga pada anak bersifat ototoriter yakni anak dipaksa
mengikuti kehendak kedua orang tuanya.
5.5 Keluarga memiliki kebiasaan makan pagi, namun tidak berjalan dengan baik
karena tidak adanya komunikasi efektif antara anak dan orang tua selama
makan bersama. Pada saat makan orang tua tidak memberikan ontoh yang baik
pada anaknya, mereka melarang anaknya untuk menelpon saat di meja makan.
Namun, nyatanya mereka sendiri yang melanggar aturan tersebut dengan
alasan pekerjaan, padahal mereka hanya membahas hal yang tidak penting.
5.6 Dukungan yang diberikan keluarga kepada anak cenderung menunjukkan
perilaku yang tidak baik, orang tua selalu berusaha menentang keinginan anak
tanpa alasan yang jelas. Anak tidak mendapatkan dukungan dalam
mengembangkan bakatnya. Orang tua terlihat selalu meremehkan dan
mencemooh kemampuan yang dimiliki anak. Orang tua juga terbiasa marah
ketika anak menyampaikan keinginannya, tanpa mendengarkan alasan terlebih
dahulu.
5.7 Tn. S (ayah) sibuk bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan, sedangkan
Ny. K (ibu) sibuk bekerja di sebuah redaksi majalah terkenal. An.T dan An. J
kurang mendapat kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya, karena
mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing
5.8 An. T yang berusia 15 tahun berperan sebagai remaja SMA yang memiliki
bakat dalam menulis (blogger), sedangkan An. J berusia 8 tahun berperan
sebagai anak SD yang pintar dan berbakat dalam bermain drama pertunjukkan.
Hubungan keduanya juga kurang baik, tidak seperti hubungan kakak dan adik
pada umumnya. An. T selalu mementingkan dirinya sendiri.
6. Identitas religius: tidak dijelaskan
7. Status kelas sosial: Tn. S (Ayah) dan Ny. K (Ibu) pencari nafkah dengan
penghasilan tinggi. Status sosial ekonomi keluarga termasuk golongan menengah
ke atas dan termasuk keluarga sejahtera.
8. Mobilitas Kelas Sosial: perubhn pendapatan?
Perubahan pendapatan tidak begitu dijelaskan secara signifikan. Namun, ada
suatu kejadian dimana ayah (Tn. S) hampir saja mengalami gagal proyek (senilai
3 juta), beruntungnya hal ini tidak terjadi. Sedangkan, Ibu (Ny. K) akhirnya
mengundurkan diri tempatnya bekerja setelah menyadari perannya sebagai
seorang ibu terhadap kedua anaknya.
b. Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga
9. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia
remaja.

10. Tahap perkembangan keluarga belum terpenuhi. Adanya konflik keseimbangan


kebebasan dan tanggung jawab pada remaja, tidak terjadinya komunikasi terbuka
antara orang tua dan anak, sistem peran keluarga diambil alih sepenuhnya oleh
orang tua, banyak masalah sering terjadi penolakan antara orang tua dan anak.
Orang tua terlalu fokus dengan tanggung jawab secara finansial tanpa
menunjukkan kasih sayang dan perhatian dengan anak akibat terlalu sibuk
bekerja, dan tidak mau mendengarkan sang anak.

11. Riwayat keluarga dari lahir lahir hingga saat ini


Selama berkeluarga tidak terjadi hal –hal yang serius terkait dengan kesehatan.
Hanya saja beberapa konflik dalam keluarga ini memicu timbulnya stress bagi
kedua anak.. Selain itu An. T memiliki konflik di sekolah yang mengharuskannya
dicambuk di depan umum dan membuat sang anak merasa malu serta menahan
sakit hingga kesulitan untuk duduk atau baring. An. J juga merasakan cambukan
tangan oleh ayahnya akibat ketawan mencuri uang di sekolah, ia menangis dan
kesakitan. Konflik yang dialami dalam keluarga saat ini lebih cenderung berakibat
pada kesehatan secara psikologis. Pemafaatan pelayanan kesehatan seperti pergi
ke psikiater hanya rencana keluarga tetapi tidak terealisasikan

12. Keluarga asal kedua orang tua


Dalam keluarga ini tidak dijelaskan adanya penyakit kronis atau menurun
lainnya. Hanya saja hubungan antara keluarga baik orang tua dan anak dalam hal
perhatian dan kasih sayang yang kurang baik sudah berjalan cukup silam, bahkan
sejak An. T duduk di bangku SMP ia mengatakan pernah meminta bantuan
ayahnya dengan telepon akibat tersesat salah naik bus namun ayahnya sibuk untuk
berbicara dengannya. Hubungan nenek dan cucunya terkadang nenek terlihat
berusaha membela cucunya saat dimarahi orang tuannya.

Anda mungkin juga menyukai