Anda di halaman 1dari 7

Kontribusi Pola Asuh Orang Tua Dalam Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak

KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DALAM PENGGUNAAN GADGET TERHADAP


PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL 2
JOMBANG

Ayunda Yustina
PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: ayunda.17010684019@mhs.unesa.ac.id

Dr. Sri Setyowati. S.Pd, M.Pd


PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya, Email: srisetyowati@unesa.ac.id

Abstrak
Permasalah yang diteliti yaitu kontribusi pola asuh orang tua dalam penggunaan gadget terhadap
rendahnya perkembangan sosial emosional anak pada aspek kedisiplinan. Tujuan penelitan untuk
mengetahui pengaruh kontribusi pola asuh orang tua dalam penggunaan gadget terhadap perkembangan
sosial emosional anak. Penelitian ini menggunakan metode ex post facto. Sampel penelitian sebanyak 27
orang tua di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2 Jombang. Data dikumpulkan menggunakan angket yang
sebelumnya sudah dinyatakan valid dan reliabel. Dalam penelitian menggunakan analisis statistik regresi
linear sederhana yang sebelumnya telah memenuhi uji asumsi klasik yang diolah dengan IBM SPSS 25.
Berdasarkan hasil perhitungan uji regresi linear sederhana diperoleh t hitung sebesar 3,134 dengan
signifikansi sebesar 0,004. Dapat disimpulkan bahwa kontribusi pola asuh orang tua dalam penggunaan
gadget berpengaruh terhadap perkembangan sosial emosional anak di TK Aisiyah Bustanul Athfal 2
Jombang. Berdasarkan uji deskriptif kategori kecenderungan perkembangan sosial emosional anak
cenderung rendah hal tersebut dikarenakan tingginya tingkat pola asuh yang diterapkan cenderung
menggunakan pola asuh permisif dalam penggunaan gadget. Untuk mencapai perkembangan sosial
emosional yang menyeluruh, orang tua tidak hanya memberikan gadget tapi diperlukan kontrol yang
terstruktur.
Kata Kunci: sosial emosional, pola asuh, gadget.

Abstract
The problem studied is the contribution of parenting style in using gadgets to the low social emotional
development of children in the aspect of discipline. The research objective was to determine the effect of
the contribution of parentingin the use of stylesgadgetsto the social emotional development of children.
This research uses ex post facto method. The research sample was 27 parents in TK Aisyiyah Bustanul
Athfal 2 Jombang. Data were collected using a questionnaire that had previously been declared valid and
reliable. In the study using simple linear regression statistical analysis which previously met the classical
assumption test processed with IBM SPSS 25. Based on the results of simple linear regression test
calculations obtained t count of 3.134 with a significance of 0.004. It can be concluded that the
contribution of parenting style in the use of gadgets is influential on the social emotional development of
children in TK Aisiyah Bustanul Athfal 2 Jombang . Based on the descriptive test, the category of
children's social emotional development tendencies tends to be low, this is due to the high level of
parenting that is applied which tends to use permissive parenting in the use of gadgets. To achieve
comprehensive social emotional development, parents not only provide gadgets but structured controls
are needed.
Keywords: social emotional, parenting, gadget.
Menurut Maria & Amalia (2018) perkembangan
PENDAHULUAN sosial emosional adalah proses belajar secara
Menurut Undang-undang Sisdiknas (2003) anak berkesinambungan dalam menyesuaikan diri dengan
usia dini merupakan seorang yang termasuk dalam aturan di lingkungan dan dapat mengungkapkan serta
kategori usia 0-6 tahun. Dalam masa ini adalah waktu memahami perasaan dengan rasa tanggung jawab
yang sangat tepat dalam mengoptimalkan tumbuh melalui semua hal di lingkungan. Menurut pendapat
kembang anak dan untuk meletakkan dasar Mansur (dalam Maria & Amalia, 2018) tanggung jawab
pengembangan kemampuan nilai-nilai agama moral, anak dalam disiplin meliputi komitmen terhadap
fisik motorik, bahasa, kognitif, sosial-emosional dan tugasnya, menghargai perbedaan invidual serta
seni anak (Hasibuan, 2017). Perkembangan pada anak memperhatikan lingkungannya. Pentingnya memiliki
usia dini berada pada masa emas (Golden age) hal ini kemampuan sosial emosional dalam sikap disiplin saat
terjadi secara kompleks dan kritis yang tidak terjadi anak memasuki lingkungan di sekitarnya. Musyarofah
pada periode berikutnya. Salah satu dasar (2017) menjelaskan kematangan dalam perkembangan
perkembangan yang penting diperhatikan yaitu sosial emosional dipengaruhi oleh perlakuan lingkungan
perkembangan sosial emosional pada sikap disiplin terhadap anak untuk mengarahkan pada kemandirian
anak. yang disiplin.

1
Jurnal PAUD Teratai Volume 10 Nomor 1 Tahun

Disiplin perlu dimiliki anak sejak usia dini, karena


melakukan aktivitas, karena anak tidak dapat
disiplin mempengaruhi kehidupan yang akan datang.
dipisahkan dalam genggaman gadget sejak usia dini
Kebiasaan dalam menerapkan sikap disiplin akan
(Chusna, 2017).
dilakukan secara terus menerus sehingga dapat
Pentingnya mengawasi anak pada perkembangan
mempengaruhi keseharian anak dimasa yang akan
sosial emosional oleh orang tua agar tumbuh kembang
datang. Dengan sikap disiplin anak akan mampu
anak sesuai dengan tahapan usianya. Sudut pandang
mengontrol diri dan menjadikan anak dapat melakukan
orang tua dalam keseharian banyak berubah karena
aktivitas yang terarah sesuai dengan aturan. Menurut
semakin berkembangnya teknologi komunikasi,
Moenir (dalam Hudaya, 2018) indikator untuk
pengasuhan yang diberikan orang tua juga banyak
menentukan kedisiplinan anak sebagai berikut:
mengalami perubahan. Dulu anak dibiarkan orang tua
a. Disiplin waktu
untuk bermain bersama teman seumurannya di luar
Meliputi disiplin dalam mengawali serta rumah kini berubah karena akses penggunaan gadget.
menyelesaikan belajar, mau belajar di rumah,
Kini pola asuh orang tidak bisa dipisahkan dari
dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu.
penggunaan gadget. Menurut Fitriyani (2015)pola asuh
b. Disiplin perbuatan merupakan aktivitas keseharian yang dilakukan orang
Meliputi taat aturan, mampu melakukan tugas tua terhadap anaknya dengan mendampingi anak,
sendiri, dan berkata jujur. memberikan pendidikan awal, memberikan kontrol,
Menurut teori John Locke (dalam Padjrin: 2016) mendisiplinkan dan memberikan pelindungan sampai
tentang tabula rasa yang artinya anak usia dini terbentuk perilaku sesuai dengan aturan-aturan dan
ditentukan oleh bawaan yang diibaratkan seperti kertas norma dalam kehidupan bermasyarakat. Jenis pola asuh
putih dan dipengaruhi lingkungan terutama lingkungan menurut teori Baumrind (dalam Lestari & Andrian,
keluarga dalam memberikan pola asuh yang dapat 2018) yaitu :
menentukkan karakteristik seseorang anak sampai a. Otoriter
dewasa. Maka perkembangan anak dalam membentuk Pada pola pengasuhan otoriter perilaku
dasar-dasar kepribadian sudah mulai terbentuk pada orang tua memiliki sikap penerimaan pendapat
masa awal pertumbuhan anak. yang rendah, namun memiliki kontrol tinggi.
Menurut Rohayati (2020) saat ini anak tidak bisa Orang tua cenderung suka menghukum secara
lepas dari penggunaan gadget karena pembelajaran fisik saat anak melakukan kesalahan. Orang
daring dimasa pandemi covid-19. Gadget menurut tua bersikap memerintahkan anak untuk
Kamus Buku Besar Indonesia diartikan sebagai gawai. melakukan sesuatu tanpa adanya kesepakatan
Gadget berjenis smartphone dan tablet yang memiliki bersama anak. Orang tua bersikap keras
banyak fungsi menjadikan anak tertarik menggunakan terhadap aturan. Cenderung emosi dan
perangkat ini. Menurut Chusna (2017) gadget dapat menolak pendapat anak, hal ini menyebabkan
mendukung dan mempermudah setiap kegiatan seperti tingkah laku anak menjadi pribadi yang selalu
dalam bersekolah, bisnis maupun pekerjaan. Namun, patuh namun menjadikan anak mudah
menurut pemahaman anak penggunaan gadget tersinggung, murung dan penakut. Anak juga
digunakan anak sebagai sarana bermain yang asik. akan mudah terpengaruh, tidak mempunyai jati
Bermain gadget memiliki pengaruh positif dan juga diri yang jelas dan mudah bermusuhan.
negatif bagi anak. Menurut Chusna (2017) salah satu b. Permisif
sisi positif, gadget dapat menjadi media untuk belajar Pada pola asuh permisif perilaku orang
anak dan dampak negatifnya jika terlalu sering bermain tua memiliki sikap menerima pendapat tinggi,
gadget adalah dapat menghambat perkembangan sosial tetapi memiliki kontrol rendah. Memberi
emosional anak. Karena gadget bersifat satu arah maka kebebasan anak untuk berekspresi jika
gadget kurang bisa mengasah empati untuk peka secara memiliki keinginan. Menyebabkan anak
lingkungan sosial anak. menjadi impulsif dan agresif, pemberontak,
Anak yang kecanduan gadget akan lalai dengan kurang percaya diri, kurang mampu
tugasnya dalam belajar, akan terus bermain gadget dan mengendalikan diri dan anak mudah
anak akan acuh dengan lingkungan sekelilingnya. memerintah.
Bahkan anak tidak merespon bahkan membantah ketika c. Demokratif
dipanggil orang tuanya. Situasi ini dapat mengubah Orang tua dengan pola asuh demokratif
perilaku anak yang akan menarik diri dari kehidupan memiliki sikap menerima pendapat tinggi dan
sosial dan dapat mengurangi disiplin serta rasa memiliki sikap mengontrol setiap aktivitas
tanggung jawabnya. Anak lebih suka bermain bersama anak. Orang tua dapat menanggapi setiap
gadget dibandingkan bermain diluar bersama teman keperluan anak serta mendorong anak
seumurannya. Konsentrasi anak akan berkurang dalam mengungkapkan pendapat atau pertanyaan.
Dalam pola pengasuhan ini orang tua

2
Kontribusi Pola Asuh Orang Tua Dalam Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak

menjelaskan kepada anak perbuatan dan beberapa negara asia tenggara yang mempunyai anak
dampaknya bagi anak. Pola asuh ini membuat usia dini. Berdasarkan survei menyimpulkan
anak bersikap ramah terhadap sesama, kukuh kecenderungan orang tua mengizinkan anaknya
dalam pendirian, mampu mengendalikan diri, menggunakan gadget dengan harapan sebagai sarana
bersikap santun, dapat menolong sesama, pendidikan, tetapi pada kecenderungan anak memakai
memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, gadget untuk bermain permainan digital(Unantenne,
memiliki jati diri yang jelas dan semangat 2014). Perkembangan sosial emosional anak
untuk selalu berprestasi. dipengaruhi oleh pola pengasuhan orang tua dan
lingkungan sekeliling anak. Realitanya banyak
Aspek-aspek yang dapat memberikan pengaruh
pengasuhan orang tua yang kurang memahami tentang
pada pola asuh seseorang ketika mendidik anak yaitu
konsekuensi terhadap perkembangan sosial emosional
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal
anak.
meliputi lingkungan sosial, masyarakat dan
lingkungan tempat bekerja, sedangkan faktor internal Dari studi pendahuluan yang dilakukan peneliti
adalah pola asuh yang didapatkan dahulu. Menurut kepada orang tua yang mempunyai anak dalam
Maccoby & Mcloby (dalam Sari, 2018) aspek yang kategori umur 4-6 tahun dan menggunakan gadget di
dapat memberikan pengaruh pada pola asuh yaitu: masa pandemi covid-19. Diperoleh hasil sebanyak
55,6% orang tua menyatakan sangat setuju anak malas
a. Lingkungan tempat tinggal keluarga. Jika,
dalam pembelajaran daring karena penggunaan gadget
sebuah keluarga hidup di lingkungan dengan
dan kurang disiplin. Namun, menurut orang tua anak
otoritas kependudukan yang rendah dan
dapat mengirim tugas tepat waktu dengan presentase
tingkat kesopanan yang rendah, maka anak
44,4% orang tua menyatakan setuju. Pemahaman orang
juga rentan.
tua sebanyak 55,6% sangat setuju bahwa teknologi
b. Model parenting yang diperoleh.
tidak dapat dihindari. Sebanyak 55,6% menyatakan
Model pengasuhan yang didapat dari orang setuju memberikan gadget pada anak, dan sebanyak
tua biasanya diturunkan kepada anaknya 55,6% orang tua setuju untuk memberikan akses
karena melihat keberhasilan dari pola internet dalam penggunaan gadget pada anak. Orang tua
pengasuhan tersebut. sebanyak 44,4% setuju memberikan gadget untuk
c. Orang tua yang lingkungan kerjanya sibuk pembelajaran daring. Dari study pendahuluan yang
dengan pekerjaan memiliki kecenderungan dilakukan dapat disimpulkan bahwa rendahnya tingkat
memberikan pekerjaan mengasuh anak perkembangan sosial emosional anak, hal tersebut
kepada orang terdekatnya atau memberikan diduga karena pola asuh dalam penggunaan gadget
pengasuh anak. yang yang diberikan orang tua.
d. Ekonomi Orang tua yang mengizinkan penggunaan gadget
Orang tua dengan perekonomian menengah kepada anak sangat penting memberikan pengawasan
lebih hangat dibandingkan orang tua yang dan kontrol kepada anak. Karena anak usia 4-6 tahun
perekonomian rendah. Karena orang tua dari belum mampu menentukan aktivitas yang mengganggu
kelas ekonomi bawah untuk menunjukkan sosial emosionalnya, sehingga masih bergantung pada
kekuatan mereka, maka sering menghukum orang tua. Diduga pola asuh keseharian yang diterapkan
anak. pada anak dapat berpengaruh terhadap perkembangan
e. Pendidikan sosial emosional pada kedisiplinan anak. Jika hal ini
Latar belakang pendidikan orang tua dibiarkan secara terus menerus, dikhawatirkan anak
memberikan pengetahuan dalam akan terganggu dalam proses perkembangan sosial
perkembangan anak. emosionalnya terutama kedisiplinan. Hal tersebut
f. Nilai agama yang dianut oleh orangtua sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Mildayani
(2017) Influence of Gadget Usage on Children’s Social-
Di negara barat kedudukan anak sama dengan
Emotional Development memperoleh hasil
kedudukan orang tua, sedangkan di negara
perkembangan anak di pengaruhi peran aktif orang tua
timur menghargai anak yang patuh kepada
dalam memberikan pengawasan dan bimbingan anak
orang tua.
yang menggunakan gadget agar tidak kecanduan gadget
g. Kepribadian
dan perkembangan tidak tertunda. Efek negatif gadget
Contoh pada kepribadian orang tua yang membuat anak kurang memahami penyesuaian sosial di
tertutup cenderung menerapkan otoriter. lingkungan karena kurangnya berinteraksi.
Sekarang teknologi digital dipergunakan orang tua Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka
untuk media anak dalam bermain. Berdasarkan maka penelitian ini memiliki tujuan yang ingin dicapai
penelitian The Asian Parent Insights (2014), dengan yaitu untuk dapat mengetahui pengaruh kontribusi pola
subjek penelitian 2.714 orang tua yang berasal dari asuh orang tua dalam penggunaan gadget terhadap

3
Jurnal PAUD Teratai Volume 10 Nomor 1 Tahun

perkembangan sosial emosional anak di TK Aisyiyah


nilai koefisiennya ≥ 0,6 maka instrumen dalam
Bustanul Athfal 2 Jombang.
penelitian ini konsisten dan dinyatakan reliabel.
Penelitian ini menggunakan analisis statistik regresi
METODE
linear sederhana yang sebelumnya telah memenuhi uji
Metode penelitian kontribusi pola asuh dalam
asumsi klasik yang diolah dengan IBM SPSS 25. Uji
penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial
analisis statistik regresi linear sederhana digunakan
emosional anak adalah ex-post facto. Menurut
untuk menguji hipotesis. Hipotesis dalam penelitian
Ibrahim,dkk (2018) penelitian ex-post facto merupakan
yaitu:
metode penelitian untuk mengetahu faktor-faktor yang
Ho : Tidak ada pengaruh antara pola asuh
terjadi yang berhubungan atau berpengaruh pada suatu
orang tua dalam penggunaan gadget
permasalahan dalam penelitian. Penelitian ini hanya
terhadap perkembangan sosial emosional
menggunakan fakta atau peristiwa yang telah terjadi
anak di TK Aisiyah Bustanul Athfal 2
pada subjek penelitian tanpa adanya kontrol. Penelitian
Jombang.
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kontribusi
Ha : Ada pengaruh antara pola asuh orang tua
pola asuh orang tua dalam penggunaan gadget terhadap
dalam penggunaan gadget terhadap
perkembangan sosial emosional anak. Rancangan
perkembangan sosial emosional anak di
desain dalam penelitian ini seperti tabel berikut :
TK Aisiyah Bustanul Athfal 2 Jombang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di TK
Menurut XSugiyono (dalam Rinaldi Y& Mujianto, Aisyiyah Bustanul Athfal 2 Jombang dengan
2017) populasi adalah semua yang dijadikan sumber melibatkan 27 responden orang tua. Diperoleh data
data premier yang sesuai dengan kategori yang ingin hasil penelitian dari angket yang terdiri dari angket pola
diteliti. Populasi dalam penelitian adalah orang tua wali asuh orang tua dalam penggunaan gadget dan angket
murid di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2 Jombang perkembangan sosial emosional anak. Pengambilan data
sebanyak 27 orang tua. Karena jumlah keseluruhan menggunakan angket yang terdiri dari 30 item
populasi penelitian hanya sebanyak 27 orang tua maka, pernyataan pola asuh orang tua dalam penggunaan
pengambilan sampel digunakan teknik total sampling. gadget dan 15 item pernyataan perkembangan sosial
Dimana teknik pengambilan sampel dengan mengambil emosional anak.
seluruh populasi dalam penelitian sebagai subjek Item pernyataan yang digunakan sebagai instrumen
penelitian atau sampel. penelitian sebelumnya sudah memenuhi uji validitas
Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dan uji reliabilitas. Berdasarkan uji validitas dengan
digunakan angket yang terdiri dari angket pola asuh IBM SPSS 25 memiliki nilai r-hitung dengan rentang
orang tua dalam penggunaan gadget, dan angket setiap item diantara 0,65-0,95 > dari r-tabel sebesar
perkembangan sosial emosional anak.. Menurut 0,63. Maka data yang diperoleh dalam masing-masing
Ibrahim,dkk (2018) angket adalah instrumen item pernyataan pola asuh orang tua dalam penggunaan
pengambilan data dengan menyebarkan sekumpulan gadget terhadap perkembangan sosial emosional anak
pernyataan tertulis kepada subjek penelitian. Skala dibuktikan semua item pernyataan valid dan tidak ada
Likert digunakan dalam instrumen penelitian. Skala item pernyataan yang gugur.
Likert yang digunakan memiliki nilai 1 – 5 dari sangat Berdasarkan uji reliabilitas dalam penelitian ini
tidak setuju sampai sangat setuju (Budiastuti & Bandur, variabel pola asuh orang tua dalam penggunaan gadget
2018). sebesar 0,980 dan variabel perkembangan sosial
Data akan dikumpulkan menggunakan angket yang emosional anak sebesar 0,957 yang menunjukkan
sebelumnya sudah memenuhi uji validasi dan uji bahwa nilai koefisien cronbach’s alpha pola asuh orang
reliabilitas. Uji validitas menurut Ulul (2016) tua dalam penggunaan gadget terhadap perkembangan
menunjukkan keakuratan dan derajat ketelitian alat sosial emosional anak di atas 0,6 sehingga dapat
ukur dalam mengukur, sehingga hasil pengukuran disimpulkan bahwa intrumen pengukuran dikatakan
sesuai dengan target. Menurut Ulul (2016) jika hasil reliabel. Hasil uji reliabilitas diantara 0,80-1,00 yang
yang valid dengan r menunjukkan bahwa r-hitung> r- artinya data terbukti memiliki reliabilitas tinggi.
tabel makaitem pernyataan diartikan valid. Uji Untuk mengetahui pengaruh antara pola asuh orang
reliabilitas menurut Ulul (2016) menunjukkan tua dalam penggunaan gadget terhadap perkembangan
kestabilan dan konsistensi instrumen sebagai suatu sosial emosional anak di TK Aisyiyah Bustanul Athfal
konsep pengukuran, yang dapat digunakan untuk 2 Jombang dilakukan uji regresi liniar sederhana yang
memperoleh keunggulan instrumen tersebut. Apabila sebelumnya telah memenuhi uji prasyarat yaitu uji
asumsi klasik. Berdasarkan uji normalitas, uji linieritas,
dan uji homogenitas yang diolah menggunakan IBM
SPSS 25, menunjukkan bahwa data sudah memenuhi

4
Kontribusi Pola Asuh Orang Tua Dalam Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Emosional

prasyarat statistik regresi. dengan indikator disiplin yaitu disiplin waktu dan
Hasil uji regresi linear sederhana pola asuh orang disiplin perbuatan. Pembiasaan anak untuk disiplin di
tua dalam penggunaan gadget terhadap perkembangan masa saat ini yang semua harus dilakukan di rumah
sosial emosional anak diperoleh signifikansi sebesar sehingga tanggung jawab dalam memberikan pola asuh
0,004< 0,05 dan t-hitung sebesar 3,134> t-tabel sebesar lebih banyak dilakukan oleh orang tua.
2,059, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Maka Kecenderungan pola asuh orang tua dalam
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara penggunaan gadget di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2
kontribusi pola asuh orang tua dalam penggunaan Jombang menunjukkan pada kategori tinggi sebanyak
gadget terhadap perkembangan sosial emosional anak 15 orang tua dengan persentase 55,6% dan kategori
di TK Aisiyah Bustanul Athfal 2 Jombang. rendah sebanyak 12 orang tua dengan persentase 44,4%.
Untuk mengetahui besarnya kontribusi pola asuh Kemudian dikaitkan dengan kecenderungan jenis pola
orang tua dalam penggunaan gadget terhadap asuh orang tua yang menunjukkan hasil pada kategori
perkembangan sosial emosional anak di TK Aisiyah pola asuh otoriter sebanyak 7 orang tua dengan
Bustanul Athfal 2 Jombang dapat dilihat dari nilai persentase 25,9%, kategori pola asuh permisif sebanyak
koefisien determinasinya (R Square) sebesar 0,822, 15 orang tua dengan persentase 55,6%, dan kategori
yang artinya besar pengaruh kontribusi pola asuh dalam pola asuh demokratis sebanyak 5 orang tua dengan
penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial persentase 18,5%. Maka pola asuh orang tua dalam
emosional anak sebesar 82,2% dan sisanya sebesar penggunaan gadget di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2
18,8% yang merupakan pengaruh di luar penelitian. Jombang cenderung tinggi dan menerapkan pola asuh
Maka dapat disimpulkan bahwa kontribusi pola permisif.
asuh orang tua dalam penggunaan gadget, sangat Dari hasil kategori kecenderungan berdasarkan uji
berpengaruh terhadap perkembangan sosial emosional deskriptif didapatkan perkembangan sosial emosional
anak terutama kedisiplinan. Lingkungan keluarga dalam anak cenderung rendah, hal tersebut dikarenakan
memberikan pola asuh dalam penggunaan gadget tingginya tingkat pola asuh yang diterapkan dan
mempengaruhi terhadap perkembangan sosial cenderung menggunakan pola asuh permisif dalam
emosional anak di masa anak dewasa nantinya. Hal ini penggunaan gadget. Dalam pola asuh permisif orang
mendukung teori John Locke (dalam Padjrin: 2016) tua memberikan fasilitas gadget pada anak, namun
tentang tabula rasa yang artinya anak usia dini cenderung membiarkan tanpa adanya kontrol.
ditentukan oleh bawaan yang diibaratkan seperti kertas Pada penelitian ini pola asuh permisif orang tua
putih dan dipengaruhi lingkungan terutama lingkungan dalam penggunaan gadget untuk anak cenderung
keluarga dalam memberikan pola asuh yang dapat membiarkan anak bermain atau menggunakan gadget
menentukkan karakteristik seorang anak sampai disaat orang tua sedang sibuk. Orang tua juga
dewasa. Maka perkembangan anak dalam membentuk membiarkan anak mengakses apapun ketika anak
dasar-dasar kepribadian sudah mulai terbentuk pada sedang bermain gadget. Hasil penelitian di TK Aisiyah
masa awal pertumbuhan anak. Bustanul Athfal 2 Jombang tentang pola asuh permisif
Berdasarkan perhitungan kategori kecenderungan sependapat dengan teori Baumrind (dalam Lestari &
melalui hasil uji deskriptif angket perkembangan sosial Andrian, 2018) bahwa pola asuh permisif orang tua
emosional anak, menunjukkan bahwa perkembangan memiliki sikap menerimaan pendapat tinggi, tetapi
sosial emosional di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2 memiliki kontrol yang rendah. Memberi kebebasan
Jombang pada kategori tinggi sebanyak 9 anak dengan anak untuk berekspresi jika anak memiliki keinginan.
persentase 33,3%, kategori rendah sebanyak 15 anak Dijelaskan hal tersebut menyebabkan anak menjadi
dengan persentase 55,6% dan kategori sangat rendah impulsif dan agresif, pemberontak, kurang percaya diri,
sebanyak 3 anak dengan persentase 11,1%. Maka, kurang disiplin dan anak mudah memerintah.
perkembangan sosial emosional pada kedisiplinan anak Maka untuk mencapai perkembangan sosial
di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2 Jombang cenderung emosional yang menyeluruh, orang tua tidak hanya
masuk dalam kategori rendah. memberikan gadget tapi diperlukan kontrol yang
Rendahnya perkembangan sosial emosional anak terstruktur. Pola asuh orang tua dalam memfasilitasi
diketahui berdasarkan indikator kedisiplinan terkait penggunaan gadget sangat perlu memberikan
pada kemampuan anak untuk memulai dan bimbingan kepada anak. Karena anak belum mampu
menyelesaikan belajar, kemauan anak untuk belajar di mengontrol waktu dalam penggunaan gadget sehingga
rumah, dan ketepatan waktu dalam menyelesaikan pola asuh orang tua berperan penting dalam
tugas. Kemudian aspek perbuatan disiplin anak meliputi membimbing anak dalam penggunaan teknologi gadget.
kemampuan anak dalam menaati aturan, kemampuan Hasil penelitian di TK Aisiyah Bustanul Athfal 2
melakukan tugas sendiri, dan kebiasaan anak berkata Jombang mengenai pola asuh dalam menggunakan
jujur. Untuk mengukur disiplin anak dalam penelitian gadget juga sama dengan hasil penelitian yang
ini mengacu pada penelitian dari Hudaya (2018) dilakukan oleh Zaini dan Soenarto (2019) yang

5
Jurnal PAUD Teratai Volume 10 Nomor 1 Tahun

menyatakan bahwa penggunaan gadget yang tinggi


disarankan tidak hanya memfasilitasi
pada anak usia beralasan karena pola asuh orang tua
penggunaan gadget kepada anak melainkan
dalam pemberian teknologi gadget pada anak.
juga memberikan bimbingan dan kontrol
Orang tua berperan memberikan pengasuhan dalam penggunaan gadget serta konsisten saat
kepada anak diharuskan untuk lebih inovatif,
menerapkan kedisiplinan kepada anak.
memberikan waktu dalam membimbing anak dalam
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
belajar dan bermain gadget, orang tua tidak hanya
Untuk peneliti selanjutnya disarankan
memberikan fasilitas pada anak dalam penggunaan
menggunakan pengumpulan data berupa
gadget tetapi juga perlu arahan atau kontrol dari orang
wawancara. Penelitian selanjutnya diharapkan
tua dalam bermain. Karena menurut pemahaman anak
lebih memperluas indikator-indikator
penggunaan gadget digunakan untuk sarana bermain
instrumen pada penelitian.
yang asik. Hal tersebut perlu adanya panduan dari orang
tua dan konsistensi orang tua dalam menerapkan DAFTAR PUSTAKA
disiplin kepada anak. Amaliah, Sufiah. 2019. Persepsi Orang Tua Terhadap
Penggunaan Gadget Pada Anak Usia Dini Di Tk
SIMPULAN DAN SARAN Lab School Unesa Ketintang Surabaya. Vol 8, No.
1.
A. Simpulan Budiastuti D, Bandur A. 2018. Validitas dan
Berdasarkan hasil uji linear sederhana diketahui Reliabilitas Penelitian. Jakarta: Mitra Wacana
bahwasanya pola asuh orang tua dalam penggunaan Media
gadget terhadap perkembangan sosial emosional Chusna, P. 2017. Pengaruh Media Gadget Pada
anak diperoleh signifikan sebesar 0,004 dan t-hitung Perkembangan Karakter Anak. Dinamika
sebesar 3,134, hal ini berarti Ho ditolak dan Ha Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial
Keagamaan, 17(2), 315-330.
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa ada
https://doi.org/10.21274/dinamika.2017.17.2.315-
pengaruh antara kontribusi pola asuh orang tua 330.
dalam penggunaan gadget terhadap perkembangan Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20 tahun
sosial emosional anak di TK Aisiyah Bustanul 2003.Tentang sistem pendidikan nasional.
Athfal 2 Jombang. Fitriani, Listiya. 2015. Peran Pola Asuh Orang Tua
Pengujian juga diperkuat dengan dilihat Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosi Anak.
besarnya nilai koefisien determinasinya (R Square) Lentera: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi,
vol. 17, no. 1, Jun. 2015,
sebesar 0,822, yang artinya besar pengaruh pola
doi:10.21093/lj.v17i1.431.
asuh terhadap perkembangan sosial emosional anak Hasibuan, Rachma. 2018. Perencanaan Pembelajaran
sebesar 82,2 % dan sisanya sebesar 18,8 % PAUD. Surabaya: UNESA University Press.
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak Hudaya, Adeng. 2018. Pengaruh Gadget Terhadap
diteliti dalam penelitian ini. Sikap Disiplin dan Minat Belajar Peserta Didik.
Berdasarkan kategori kecenderungan Jurnal Research and Development Journal of
berdasarkan uji deskriptif didapatkan Education, Volume: 2018.
Ibrahim,dkk. 2018. Metodologi
perkembangan sosial emosional anak cenderung
Penelitian. Gunadarma Ilmu, Samata-Gowa. ISBN
rendah hal tersebut dikarenakan tingginya tingkat 978-602-5866-14-2.
pola asuh yang diterapkan yang cenderung Lestari, M., & Andrian, D. 2018. Intensitas Pola
menggunakan pola asuh permisif dalam Asuh Otoritatif Anak Usia Dini Yang Memiliki Ibu
penggunaan gadget. Dalam pola asuh permisif Tenaga Kerja Wanita Di Sekolah Di Bajang
orang tua memberikan fasilitas gadget pada anak, Mlarak Ponorogo Propinsi Jawa Timur. Prosiding
namun cenderung membiarkan yang cenderung Seminar Nasional Multidisiplin , 1 , 125-
131. Diambil dari
kurang dalam memberikan kontrol. Untuk mencapai https://ejournal.unwaha.ac.id/index.php/snami/arti
perkembangan sosial emosional yang menyeluruh, cle/view/277
orang tua tidak hanya memberikan gadget tapi Maria, I., & Amalia, ER. 2018. Perkembangan Aspek
diperlukan kontrol yang terstruktur. Sosial-Emosional dan Kegiatan Pembelajaran
yang Sesuai dengan Anak Usia 4-6
Tahun. https://doi.org/10.31219/osf.io/p5gu8
B. Saran Musyarofah. 2017. Pengembangan Aspek Sosial Anak
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, Usia Dini Di Taman Kanak-kanak ABA IV Mangli
maka dapat disimpulkan saran yang dapat dijadikan Jember Tahun 2016. Interdisciplinary Journal of
bahan evaluasi dan dapat dimanfaatkan untuk Communication, vol. 2, no. 1, 2017, pp. 99-122,
doi:10.18326/inject.v2i1.99-122.
selanjutnya, yaitu sebagi berikut:
Padjrin, P. 2016. Pola Asuh Anak dalam Perspektif
1. Bagi Orang Tua Pendidikan Islam. Intelektualita, 5(1), 1.
Dalam memberikan pola asuh kepada anak https://doi.org/10.19109/intelektualita.v5i1.720
Rinaldi SF, Mujianto B. 2017. Metodologi Penelitian

6
Kontribusi Pola Asuh Orang Tua Dalam Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Emosional

dan Statistik. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber


Daya Manusia Kesehatan Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Rohayani, F. 2020. Menjawab Problematika Yang
Dihadapi Anak Usia Dini Di Masa Pandemi
Covid-19. QAWWAM, 14(1), 29-50.
https://doi.org/10.20414/qawwam.v14i1.2310.
Sundus, M. 2018. The Impact of using Gadgets on
Children. Journal of Depression and Anxiety,
07(01), 1–3. https://doi.org/10.4172/2167-
1044.1000296.
Ulul, M. 2016. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas.
Malang: Stikeswch
Unantenne, N. 2014. Mobile Device Usage Among
Young Kids, A Southeast Asia Study. The Asian
Parent Insight. Diakses tanggal 03 Oktober 2020
dari: https://s3-ap-southeast-
1.amazonaws.com/tap-sg-
media/theAsianparent+Insights+Device+Usage+A
+Southeast+Asia+Study+November+2014.pdf

Anda mungkin juga menyukai