Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERUBAHAN

INTERAKSI SOSIAL ANAK USIA DINI DI DESA SUNGGINGAN,


SENDANGREJO, MINGGIR, SLEMAN, YOGYAKARTA

oleh :
Tanti Wulandari
22413244041
Pendidikan Sosiologi A

INTISARI
Penulis melakukan penelitian menggunakan metode study literatur yang didapat dari
penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan apa yang diteliti. Tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui pola interaksi sosial anak usia dini di setelah mengenal gadget.
Dalam hasil penelitianya dikatakan bahwa Gadget merupakan suatu alat atau perangkat
elektronik yang berukuran relatif kecil serta memiliki fungsi khusus dan praktis dalam
penggunaanya. Gadget sangat mudah dijumpai hampir semua kalangan manusia
menggunakanya. Gadget tidak hanya digunakan oleh kalangan orang dewasa saja, tetapi
juga anak anak usia dini yang seharusnya belum layak menggunakan gadget, sebab hal
ini mempengaruhi proses perkembangan anak terutama dalam pola interaksi sosialnya.
Penggunaan gadget yang berlebihan akan cenderung tidak peduli dengan lingkungan.
Ketidakpedulian ini akan menyebabkan anak terasing di lingkunganya. Penggunaan
gadget pada anak pastinya memiliki dampak postif dan negatif. Kondisi seperti ini jika
dibiasakan akan berdampak lebih buruk bagi anak anak yang seharusnya mereka bisa
berinteraksi dengan lingkunganya tetapi malah memilih untuk bermain gadget yang
dapat mempengaruhi perkembangan tumbuh anak tersebut. Peran orang tua juga penting
untuk mengenalkan gadget kepada anaknya.
Kata kunci: Gadget, interaksi sosial, usia dini

1. PENDAHULUAN
Gadget merupakan sebuah alat elektronik yang relatif berukuran kecil serta
memiliki fungsi khusus dan praktis dalam penggunaanya terutama dalam penggunaan
komunikasi. Gadget membawa sebuah perubahan dalam kehidupan di berbagai bidang
yang dapat dilihat dari pola kehidupan manusia dari segi pola pikir dan juga segi
perilaku. Gadget di era modern saat ini sangat mudah di jumpai di berbagai kalangan
mulai dari anak-anak bahkan sampe orang tua, terutama pada anak-anak bukanlah hal
yang asing lagi jika gadget banyak disukai oleh anak-anak. gadget yang sudah
berevolusi menjadi barang yang menarik untuk digunakan dengan pembaruan fitur yang
menarik. Di dalam gadget yang telah terisi oleh berbagai macam aplikasi seperti games
yang bervariatif dengan berbagai macam bentuk penyajianya.

Gadget yang digunakan secara terus menerus akan menyebabkan kecanduan dan
penggunaan secara berlebihan juga tidak baik bagi proses interaksi anak, karena anak
menjadi tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya, karena anak lebih bermain gadget
dirumah, ketidakpedulian dengan lingkungan menyebabkan anak dijauhi dan terasing
terhadap lingkunganya, Pemakaian gadget terhadap anak sudah pantas dibatasi,
terutama anak-anak sebelum usia sekolah membutuhkan interaksi fisik untuk
membangun bagian parietal cortex di otak mereka. Parietal cortex adalah bagian dari
otak yang melakukan proses visual spasial dan dapat membantu anak-anak memahami
sains dan matematika. Gadget tentu tak sebanding dengan masa depan anak-anak kelak
saat mereka memasuki usia dewasa. Penggunaan gadget yang digunakan secara
menerus juga memiliki dampak positif maupun negatif yang tentunya sangat
mengganggu pertumbuhan otak anak dan juga interaksi sosial pada anak.

Masalah dari penelitian ini adalah “ apa perubahan terhadap interaksi sosial anak
usia dini setelah menggunakan gadget? ” penelitian ini dengan tujuan supaya orang tua
paham apa yang harus dilakukan saat anak mengalami perubahan tersebut. Penelitian
ini juga terdapat sebuah manfaat yang berupa manfaat teoretis untuk mengetahui
gambaran tentang pengaruh gadget terhadap interaksi sosial anak usia dini. Adapun juga
manfaat praktisnya adalah untuk mengetahui dampak terhadap interaksi anak yang
terjadi ketika anak kecanduan gadget.

Dalam sebuah penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Marsal, Hidayati
(2017) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan smartphone terhadap Interaksi anak
kepada orang tua (studi kasus di kalangan murid sekolah dasar di Kecamatan Klaten
Utara Kabupaten Klaten). Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi
pengggunaan smartphone maka semakin rendah interaksi sosial yang terjadi pada anak ,
sebaliknya jika penggunaan smartphone rendah maka maka interaksi sosial anak
semakin tinggi.

Kemudian hasil penelitian oleh Budiwati, Wulandari, Darsinah (2022) yang berjudul
“Pengaruh Gadget terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Sekolah Dasar” dengan
hasil peneletian bahwa perkembangan teknologi seperti gadget yang sangat
mempengaruhi pola pikir anak dan juga interaksi sosialnya. Memiliki berbagai damapak
yang juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak.

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
study literatur dimana penulis akan melakukan pencarian dari berbagai sumber tertulis,
baik berupa artikel, jurnal, buku, dan dokumen dokumen yang relevan dengan
permasalahan yang dikaji.

2. LANDASAN TEORI
2.1. Gadget
Widiawati & Sugiman 2014 (dikutip dalam Bewu, Dwikurnaningsih,
Widrawanto 2019) gadget merupakan barang canggih yang diciptakan
dengan berbagai aplikasi yang dapat menyajikan berbagai media berita,
jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan. Ma`ruf 2015 (dikutip dalam Bewu,
Dwikurnaningsih, Widrawanto, 2019) gadget adalah sebuah benda (alat atau
barang elektronik) teknologi kecil yang memiliki fungsi khusus, tetapi sering
diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Novitasari 2016
(dalam Sianturi, 2021) menyatakan bahwa media memungkinkan seseorang
untuk melakukan sebuah interaksi sosial maupun berkomunikasi satu dengan
yang lainya tidaklah susah, hanya dengan menggunakan gadget seseorang
dapat berinteraksi satu dengan yang lainya. Gadget merujuk pada suatu
peranti atau instrumen kecil yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik
yang berguna Castelluccio, Michael, 2017 (dikutip dalam Sianturi, 2021).

2.2. Interaksi Sosial


Menurut H. Borner (Gerungan, 2004 : 62) Interaksi Sosial suatu
hubungan antara dua atau lebih individu manusia, yang mana kelakuan individu
yang satu mempengaruhi , mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang
lain atau sebaliknya. Menurut Ahmadi ( 2009: 49), Interaksi Sosial adalah suatu
hubungan antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok,
dimana individu tersebut saling mengubah, saling mempengaruhi satu sama lain,
dari individu yang lainlah dapat berubah, belajar, dan sebaliknya. Proses
interaksi sosial berupa hubungan timbal balik atau saling mempengaruhi antar
manusia yang berlangsung sepanjang hidupnya di dalam masyarakat.

2.3. Anak usia dini


Anak usia dini memiliki pengertian yang ditujukan kepada anak yang berusia
0-6 tahun. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola
pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar),
intelegensi ( daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual),
sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), Bahasa dan komunikasi yang
khusus yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak
Hurlock, 1978 (dikutip dalam Munisa, 2020).

3. HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya menunjukan bahwa perubahan
interaksi sosial anak usia dini setelah menggunakan gadget adalah anak menjadi
terasing dengan lingkungan sekitarnya, karena anak cenderung memilih berdiam diri
dan dirumah dengan bermain gadget daripada bermain dengan teman sebayanya.
Novitasari 2016 (dikutip dalam Pebriana, 2017) penggunaan gadget pada anak usia dini
menyebutkan bahwa pemakaian gadget lebih menyenangkan daripada bermain dengan
teman sebayanya. Hal ini sangat berpengaruh pada perkembangan sosial anak dan
mempengaruhi dalam tumbuh kembangnya. Interaksi yang terganggu tidak hanya
dengan lingkungan masyarakatnya tetapi juga di lingkungan keluarga. Anak merasa
tidak peduli dengan sekitar dan memilih lebih fokus memainkan gadgetnya. Pemberian
gadget ini pastinya tidak lepas dari orang tuanya, orang tua memiliki alasan tersendiri
untuk memberikam gadget kepada anaknya, berdasarkan penelitian sebelumnya orang
tua memberikan gadget kepada anaknya supaya anak tidak mengganggu kesibukan
orang tuanya, tetapi terkadang orang tua memberikan gadget kepada anak karena
menuruti keinginannya, ketika tidak dituruti anak akan cenderung menangis dan
mengamuk. Kecanduan dalam menggunakan gadget hanya akan tertuju pada dunia
maya, dan jika dipisahkan dengan gadget maka akan muncul perasaaan yang gelisah.
Mereka tidak tahan jika harus berlama lama tanpa gadgetnya.
Jika dilihat dari manfaatnya gadget memang membantu kita dalam kehidupan sehari
hari. Namun, jika terus begini maka akan berdampak juga khususnya pada anak usia
dini, karena sekarang ini banyak anak yang menggunakan gadget sebagai alat bermain
dan seharusnya memang belum layak diberikan. Seperti pada anak zaman sekarang
yang lebih suka melakukan hal yang sifatnya digital. Anak zaman sekarang lebih suka
menyendiri bermain gadgetnya daripada berkumpul dengan temanya. Gadget memang
memberikan dampak positif seperti mempermudah kita dalam mencari informasi dan
memudahkan untuk belajar membaca dan menulis khususnya pada anak usia dini.
Dampak positif lainya bagi anak usia dini adalah anak lebih mudah memahami
perkembangan teknologi sekarang, dan juga dapat memberikan wawasan yang luas.
Namun, ada juga dampak negatif dari gadget yaitu anak akan cenderung mudah
menirukan hal negatif yang mereka lihat di gadget dan penggunaan secara berlebihan
juga bisa menyebabkan gangguan yang ditimbulkan dari radiasi layar ponsel yang dapat
mengganggu perkembangan anak dan juga mengganggu konsentrasinya.

Dalam mengoptimalkan potensi diri anak diperlukan peran orang tua. Orang tua di
zaman sekarang juga sangat menyukai gadget sampai lupa mengawasi buah hatinya.
Orang tua seharusnya menjadi motivator anaknya dalam menggunakan gadget. Peran
orang tua sangat diperlukan untuk mengawasi dan membatasi tentang penggunaan
gadget. Kurangnya pengawasan orang tua terhadap penggunaan gadget oleh anak usia
dini dapat menyebabkan anak tersebut terjerumus kedalam hal hal negatif, karena anak
hanya menirukan apa yang mereka lihat. Orang tua harus cermat dalam menjelaskan
dan memeperkenalkan langsung gadget. Orang tua harus aktif dalam mendampingi dan
juga mengontrol anak bermain gadget, tetapi lebih baik lagi jika anak usia dini hanya
dijelaskan dan memperkenalkan saja, dan tidak membiarkan anak tersebut
menggunakanya. Orang tua harus bisa memastikan bahwa anak tersebut memang sudah
layak menggunakan gadget sesuai dengan umur dan kebutuhanya. Orang tua juga harus
memberikan contoh yang baik sejak dini.
4. KESIMPULAN
Perkembangan teknologi yang semakin maju dan canggih salah satunya adalah
gadget. Gadget termasuk teknologi yang dapat mempengaruhi pola kehidupan
manusia, semua kalangan menggunakanya, apalagi pada anak anak gadget
bukanlah barang yang asing lagi. Gadget membuat anak merasa kecanduan dan
akhirnya menjadi terbiasa. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol memang
akan berpengaruh buruk pada tumbuh kembang anak, terutama dalam
berinteraksi sosial karena anak lebih cenderung memilih untuk mengahabiskan
waktunya untuk bermain gadget daripada bermain dengan teman sebayanya.
Berbagai dampak positif maupun negatif yang timbul dalam pengaruh
penggunaanya sangat berbahaya bagi perkembangan sosial anak, karena
kurangnya interaksi anak dengan lingkungan akan menjadikan anak merasa
asing dan tidak kenal dengan dunia luar. Maka dari itu orang tua sebagai alat
pengontrol tumbuh kembang anak sangat berperan penting untuk membatasi dan
mengontrol penggunaan gadget terhadap anak. Orang tua juga harus
memberikan gadget sesuai dengan umurnya.

.
5. DAFTAR PUSTAKA

Bewu, Y., Dwikurnaningsih, Y., & Windrawanto, Y. (2020). Pengaruh Penggunaan


Gadget Terhadap Interaksi Sosial Pada Siswa Kelas X Ips Sma Kristen Satya
Wacana Salatiga. Psikologi Konseling, 15(2).

Marsal, A., & Hidayati, F. (2017). Pengaruh smartphone terhadap pola interaksi sosial
pada anak balita di lingkungan keluarga pegawai UIN Sultan Syarif Kasim
Riau. Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi, 78-84.

Munawar, M., & Amri, A. (2018). Pengaruh Gadget Terhadap Interaksi Dan Perubahan
Perilaku Anak Usia Dini Di Gampong Rumpet Kecamatan Krueng Barona Jaya
Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu
Politik, 3(3).

Munisa, M. (2020). Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Anak Usia
Dini Di TK Panca Budi Medan. Jurnal Abdi Ilmu, 102-114.

Novitasari, W., & Khotimah, N. (2016). Dampak penggunaan gadget terhadap interaksi
sosial anak usia 5-6 tahun. Jurnal PAUD Teratai, 182-186.

Pebriana, P. H. (2017). Analisis penggunaan gadget terhadap kemampuan interaksi


sosial pada anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1-
11.
Saputri, A. D., & Pambudi, D. A. (2018). Dampak Penggunaan Gadget Terhadap
Kemampuan Intraksi Sosial Anak Usia Dini. In Annual Conference on Islamic
Early Childhood Education (ACIECE), 265-278.

Witarsa, R., Hadi, R. S. M., Nurhananik, N., & Haerani, N. R. (2018). Pengaruh
penggunaan gadget terhadap kemampuan interaksi sosial siswa sekolah
dasar. Pedagogik (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar).

Anda mungkin juga menyukai