Anda di halaman 1dari 6

DAMPAK PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN SOSIAL

EMOSIONAL ANAK USIA DINI

Oleh:
Susi Susanti
Program Studi PIAUD, STAI Putra Galuh Ciamis
susisusanty100590@gmail.com

ABSTRAK
Pada masa sekarang, penggunaan gadget tidak bisa dihindarkan lagi, tetapi penggunaan
tersebut harus dibatasi khususnya untuk anak usia dini. Tujuan penulisan artikel ini adalah
untuk membahas dampak penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial emosional anak
usia dini. Gadget merupakan sebuah alat elektronik yang memiliki berbagai fitur dan aplikasi
untuk mempermudah pekerjaan manusia menjadi lebih praktis. Selain itu di dalamnya
terdapat berbagai fasilitas permainan bagi anak, sehingga anak senang memainkannya. Selain
itu, gadget dapat memberikan dampak bagi perkembangan sosial emosional anak yang mana
merupakan fondasi dalam menanamkan perilaku pada anak. Secara praktis, penggunaan
gadget memberikan dampak positif dan negatif pada anak. Adapun dampak positif di
antaranya: (1) membantu memudahkan anak mengasah kreatifitas dan kecerdasannya, (2)
membantu mengasah kemampuan anak mewarnai, (3) membantu anak belajar membaca
melalui aplikasi, (4) membantu anak menulis huruf melalui aplikasi. Sedangkan dampak
negatif di antaranya: (1) efek radiasi dari gadget dapat merusak jaringan otak, (2) gadget
dapat menurunkan daya aktif anak dalam berinteraksi dengan orang lain, (3) anak menjadi
pribadi yng lebih individual dengan zona nyamannya terhadap gadget, (4) selain itu, gadget
dapat membuat anak kekurangan waktu untuk belajar dan berinteraksi. Kesimpulannya,
penggunaan gadget bagi anak usia dini lebih banyak memberikan pengaruh negatif daripada
positif khususnya terhadap perkembangan sosial emosionalnya.

Kata Kunci: gadget, sosial emosional, anak usia dini

I. PENDAHULUAN
Perkembangan informasi dan komunikasi di Indonesia sangat berkembang pesat, hal ini
ditunjukkan dengan hadirnya berbagai macam teknologi seperti gadget, smartphoe, ipad,
laptop dan smart TV yang sangat bermanfaat dan memudahkan manusia dalam beraktivitas
sehari-hari. Di era digital, semua teknologi di atas dilengkapi dengan akses internet. Dewasa
ini, internet menjadi salah satu kebutuhan primer bagi semua orang, khususnya anak-anak.
Dengan perkembangan yang sangat pesat tersebut, anak menjadi terbiasa menggunakan
gadget yang dilengkapi dengan fasilitas internet, sehingga filter yang diterapkan orang tua
haruslah ketat karena banyaknya hal-hal negatif yang ditimbulkan. Hal ini sejalan dengan
pendapat Puspita (2020, p. 2) yang mana menyatakan bahwa perilaku anak yang kurang bisa
bersosialisasi, tidak mengerti sopan santun sebagai dampak tidak pernah bersosialisasi
merupakan dampak negatif penggunaan gadget.
Bagi anak, penggunaan gadget sangat berdampak pada sosial emosional. Penggunaan
gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan
emosional anak. Hal ini ditunjukkan dengan gejala, anak menjadi pribadi tertutup, gangguan
tidur, suka menyendiri, perilaku kekerasan, pudarnya kreativitas, dan ancaman
cyberbullying. Jika penggunaan gadget pada anak tidak dibatasi, maka kemampuan
sosialisasi anak pun dapat terganggu. Hal ini sejalan dengan pendapat Situmorang, dkk.,
(2021, p. 5) yang mana menyebutkan bahwa ketidakmampuan seorang anak dalam
bersosialisasi sudah tentu dipengaruhi oleh perkembangan aspek sosialnya. Ketidakmampuan
dalam bersosialisasi bukan hanya dialami oleh orang dewasa, anak usia dini pun
mengalaminya. Ketidakmampuan bersosialisasi ini salah satunya dipengaruhi oleh
penggunaan gadget yang berlebihan.
Namun pada kenyataannya penggunaan gadget sangatlah berdampak pada proses
perkembangan sosial emosional anak. Faktanya, selain gadget memiliki dampak negatif ada
juga dampak positifnya di antaranya dalam kognitif anak mampu mengolah strategi
permainan, mengatur kecepatan bermain dan membantu meningkatkan kemampuan otak
kanan selama orang tua mampu mengawasi anak dalam bermain gadget Laily & Chandra
(2021, p. 36). Namun demikian, penggunaan gadget untuk anak usia dini harus diatur, seperti
memberi jarak antara mata dengan gadget, posisi duduk yang benar karena radiasi yang
dipancarkan dapat merusak jaringan syaraf otak anak. Menurut Annisa, dkk., (2022, p. 838)
penggunaan gadget secara berlebihan menjadikan seseorang tidak terkendali dan
ketergantungan yang berlebihan, dan akan menimbulkan kecenderungan negatif bagi
kehidupannya, termasuk pada anak-anak. Penggunaan gadget yang berlebihan, semakin lama
akan membuat anak menjadi kurang peduli dengan lingkungan di sekitarnya, menjadi
lebih malas dalam melakukan aktivitas, menjadi kurang konsentrasi karena hanya
terlalu fokus dengan gadget yang ada di tangannya. Selanjutnya, Annisa, dkk., (2022, p.
839) juga mengemukakan bahwa untuk mengatasi masalah tersebut secara efektif diperlukan
peran orang tua. Orang tua harus peduli terhadap kesadaran anak akan penggunaan
gadget sebagai alat komunikasi dan juga hiburan. Selain itu, orang tua harus mempunyai
program parenting (pola asuh) yang jelas dalam menjaga anak dan membatasi penggunaan
gadget untuk anak. Hal ini senada dengan pendapat Azwi, dkk., (2022, p. 12) yang mana
mengemukakan bahwa anak harus diberikan pola asuh yang tepat dimana orang tua selalu
memberikan pengawasan dan bimbingan intensif terhadap anak.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba menguraikan tentang dampak penggunaan
gadget terhadap anak usia dini. Selanjutnya artikel ini diberi judul: “Dampak Penggunaan
Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini”. Harapan penulis,
artikel ini dapat memberikan sumbangsih pemikiran bagi kajian Pendidikan Anak Usia Dini,
khususnya dalam mengatasi kendala yang berhubungan dengan perkembangan sosial
emosional anak usia dini.

II. PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini, penulis membahas 3 (tiga) sub pembahasan. Ketiga sub
pembahasan tersebut meliputi: (1) pengertian gadget, (2) perkembangan sosial emosional
anak, (3) dampak penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial emosional anak usia
dini. Ketiga sub pembahasan tersebut diuraikan sebagai berikut.
2.1 Pegertian Gadget
Dalam sub pembahasan pertama ini, penulis membahas mengenai pengertian gadget.
Menurut Annisa, dkk., (2022, p. 840) gaget adalah suatu alat elektronik yang memiliki
berbagai layanan fitur dan aplikasi yang menyajikan teknologi terbaru yang membantu
manusia menjadi lebih praktis dan memiliki fungsi khusus. Dalam pengertian lian, gadget
diartikan juga sebagai media hiburan bagi masyarakat terutama anak-anak, yang mana isinya
memuat beragam aplikasi yang saling terintegrasi seperti youtube, musik, dan permainan
yang dapat menumbuhkan kreativitas anak dan membuat anak merasa senang saat
memainkannya (Keke, Habibi, Rachmayan, 2023, p.110). Sejalan dengan kedua pendapat
sebelumnya, Rusmariana & Kurniastuti (2021, p. 1218) berpendapat bahwa gadget adalah
istilah dalam Bahasa Inggris yang mengartikan sebuah alat elektronik kecil dengan berbagai
macam fungsi.
Berdasarkan pendapat para ahli berkenaan dengan pengertian gadget di atas, penulis
mengelaborasi bahwa gadget merupakan alat elektronik kecil yang memiliki beragam fungsi
yang mana dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia. Selain itu, gadget juga
mampu mengembangkan kreativitas anak sesuai dengan kemajuan teknologi yang
terintegrasi, seperti youtube, musik, dan permainan yang dapat menumbuhkan kreativitas
anak, sehingga anak senang memainkannya. Dengan demikian, gadget menjadi salah satu alat
yang fleksibel dan mudah dibawa kemana saja (Rusmariana & Kurniastuti, 2021; Annisa,
dkk., 2022; Keke, Habibi, Rachmayan, 2023).
Dari hasil elaborasi di atas, dapat disimpulkan bahwa gadget merupakan sebuah alat
elektronik yang berbentuk kecil yang memiliki berbagai fitur dan aplikasi yang
mempermudah pekerjaan manusia menjadi lebih praktis. Selain itu di dalamnya terdapat
berbagai kreativitas bagi anak, sehingga anak senang memainkannya.

2.2 Perkembangaan Sosial Emosional Anak


Setelah membahas pengertian gadget pada sub pembahasan pertama, pada sub
pembahasan kedua dibahas perkembangan sosial emosional. Menurut Rusmariana &
Kurniastuti (2021, p. 1218) perkembangan sosial emosional sebagai proses pembelajaran
yang menyesuaikan dengan norma, etika dan tradisi kelompok, serta menyatu menjadi
satu kesatuan komunikasi dan kerja sama. Adapun Keke, Habibi, & Rachmayan (2023, p.
110) menjelaskan, “Perkembangan sosial mengacu pada kemampuan tingkah laku anak
selama proses pembelajaran, yang tentu saling berhubungan antara peserta didik yang satu
dengan peserta didik yang lainnya.” Selain itu, Nuraini & Wardhan (2023, p. 2247)
berpendapat bahwa pada masa kanak-kanak, perkembangan sosial emosional mereka hanya
sebatas bersosialisasi dengan cara mempelajari norma dan kebiasaan masyarakat.
Selanjutnya, Nurhasanah, dkk., (2021, p. 93) menyatakan, “Perkembangan sosial emosional
merupakan perubahan perilaku yang disertai dengan perasaan-perasaan tertentu yang
datang dari hati, yang melingkupi perkembangan sosial emosional anak usia dini saat
berhubungan dengan orang lain.”
Berdasarkan pendapat para ahli berkenaan dengan perkembangan sosial emosional anak
di atas, penulis mengelaborasi bahwa perkembangan sosial emosional anak merujuk pada
proses pembelajaran mengenai tingkah laku anak yang kemudian disesuaikan dengan norma,
etika, dan tradisi masyarakat. Pada masa kanak-kanak, perkembangan sosial emosional dapat
dilihat selama proses pembelajaran berlangsung, yakni saat anak-anak saling berinteraksi satu
sama lain. Selain itu, perubahan perilaku yang disertai dengan perasaan tertentu pada anak
usia dini dapat terjadi sebagai bagian dari lingkup perkembangan sosial emosional anak usia
dini (Rusmariana & Kurniastuti, 2021; Keke, Habibi, & Rachmayan, 2023; Nuraini &
Wardhan, 2023; Nurhasanah, dkk., 2021).
Dari hasil elaborasi di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa perkembangan sosial
emosional anak merupakan suatu proses pembelajaran yang melibatkan penyesuaian dengan
norma, etika, dan tradisi kelompok. Selain itu, perubahan perilaku yang disertai dengan
perasaan tertentu yang berasal dari hati, menjadi bagian yang melingkupi perkembangan
sosial emosional anak usia dini saat berinteraksi satu sama lain.

2.3 Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak


Usia Dini
Setelah membahas tentang perkembangan sosial emosional di sub kedua, pada sub
pembahasan ketiga ini penulis membahas mengenai dampak penggunaan gadget terhadap
perkembangan sosial emosional anak usia dini. Kebiasaan anak menggunakan gadget secara
continue akan berdampak buruk bagi pola perilaku anak dalam kesehariannya. Anak akan
cenderung kecanduan dan ketergantungan dalam menggunakan gadget. Dengan demikian,
waktu anak untuk belajar dan berinteraksi dengan orang tua serta lingkungannya akan sangat
berkurang (Hidayat & Maesyaroh, 2020, p. 357). Penggunaan gadget untuk anak akan
memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Adapun dampak positif dari
penggunaan gadget di antaranya: (1) membantu memudahkan anak dalam mengasah
kreativitas dan kecerdasannya, (2) membantu mengasah kemampuan mewarnai melalui
aplikasi mewarnai, (3) belajar membaca melalui berbagai aplikasi big book yang menarik, (4)
menulis huruf melalui aplikasi WhatsApp yang tentunya dapat memberikan dampak positif
bagi perkembangan otak anak (Hidayat & Maesyaroh, 2016, p.360 ). Akan tetapi dibalik
kelebihan tersebut terdapat dampak negatif yang berpengaruh negatif terhadap
perkembangan anak, di antaranya: (1) efek radiasi dari gadget yang dapat merusak jaringan
syaraf dan otak anak, (2) gadget dapat menurunkan daya aktif anak dalam berinteraksi
dengan orang lain, (3) anak akan menjadi lebih individual dengan zona nyamannya bersama
gadget, sehingga kurang memiliki sikap peduli terhadap teman bahkan orang lain (Chusna,
2017, p. 318).
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dielaborasi bahwa dampak positif dan
negatif penggunaan gadget bagi anak adalah sebagai berikut. Adapun dampak positif
penggunaan gadget antara lain: (1) membantu memudahkan anak mengasah kreatifitas dan
kecerdasannya, (2) membantu mengasah kemampuan anak mewarnai melalui aplikasi
mewarnai, (3) membantu anak belajar membaca melalui aplikasi big book yang menarik, (4)
membantu anak menulis huruf melalui aplikasi WhatsApp yang tentunya memberikan
dampak positif bagi perkembangan otak. Akan tetapi penggunaan gadget yang berlebihan
akan menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan anak antara lain: (1) efek radiasi
dari gadget dapat merusak jaringan otak, (2) gadget dapat menurunkan daya aktif anak dalam
berinteraksi dengan orang lain, (3) anak akan menjadi pribadi yng lebih individual dengan
zona nyamannya terhadap gadget, sehingga kurang memiliki sikap peduli terhadap teman
atau orang lain, (4) selain itu, gadget dapat membuat anak kekurangan waktunya untuk
belajar dan berinteraksi (Hidayat & Maesyaroh, 2020; Chusna, 2017).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan gadget memberikan
dampak positif dan negatif pada anak. Adapun dampak positif di antaranya: (1) membantu
memudahkan anak mengasah kreatifitas dan kecerdasannya, (2) membantu mengasah
kemampuan anak mewarnai, (3) membantu anak belajar membaca melalui aplikasi, (4)
membantu anak menulis huruf melalui aplikasi. Sedangkan dampak negatif di antaranya: (1)
efek radiasi dari gadget dapat merusak jaringan otak, (2) gadget dapat menurunkan daya aktif
anak dalam berinteraksi dengan orang lain, (3) anak menjadi pribadi yng lebih individual
dengan zona nyamannya terhadap gadget, (4) selain itu, gadget dapat membuat anak
kekurangan waktu untuk belajar dan berinteraksi.

III. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa gadget merupakan sebuah
alat elektronik yang memiliki berbagai fitur dan aplikasi untuk mempermudah pekerjaan
manusia menjadi lebih praktis. Selain itu di dalamnya terdapat berbagai fasilitas permainan
bagi anak, sehingga anak senang memainkannya. Selain itu, gadget dapat memberikan
dampak bagi perkembangan sosial emosional anak yang mana merupakan fondasi dalam
menanamkan perilaku pada anak. Secara praktis, penggunaan gadget memberikan dampak
positif dan negatif pada anak. Adapun dampak positif di antaranya: (1) membantu
memudahkan anak mengasah kreatifitas dan kecerdasannya, (2) membantu mengasah
kemampuan anak mewarnai, (3) membantu anak belajar membaca melalui aplikasi, (4)
membantu anak menulis huruf melalui aplikasi. Sedangkan dampak negatif di antaranya: (1)
efek radiasi dari gadget dapat merusak jaringan otak, (2) gadget dapat menurunkan daya aktif
anak dalam berinteraksi dengan orang lain, (3) anak menjadi pribadi yng lebih individual
dengan zona nyamannya terhadap gadget, (4) selain itu, gadget dapat membuat anak
kekurangan waktu untuk belajar dan berinteraksi.

REFERENSI
Annisa, dkk., (2022). Dampak gadget terhadap perkembangan anak usia dini. Jurnal
Pendidikan Indonesia, 3(9), 837-849. https://doi.org/10.59141/japendi.v3i09.1159

Azwi, dkk., (2022). Hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial emosional
anak yang menggunakan gadget pada anak usia dini. REAL in Nursing Journal (RNJ),
5(1), 1-14. http://dx.doi.org/10.32883/rnj.v5i1.1507

Chusna, P. A. (2017). Pengaruh media gadget pada perkembangan karakter anak. Dinamika
Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan, 17(2), 315-330.
https://doi.org/10.21274/dinamika.2017.17.2.315-330

Hidayat, A., & Maesyaroh, S. S. (2020). Penggunaan gadget pada anak usia dini. Jurnal
Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 1(5), 356-368.
https://doi.org/10.36418/syntax-imperatif.v1i5.159
Keke, M., Habibi, & Rachmayan, I. (2023) Dampak penggunaan gadget di era new
normal pada perkembangan sosial emosional anak. Journal of Classroom Action
Research , 109-113. https://doi.org/10.29303/jcar.v5i1.2736

Laily, I. N., & Chandra, R. D. A. (2021). Kajian wacana dampak penggunaan gadget (gawai)
terhadap kemampuan sosial emosional pada anak usia dini. Jurnal Warna: Pendidikan
Dan Pembelajaran Anak Usia Dini, 6(1), 1-11. https://doi.org/10.24903/jw.v6i1.679

Nuraini, F., & Wardhan, D. J. (2023). Hubungan durasi bermain gadget dengan
perkembangan sosial emosional anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(2), 2245-
2256. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i2.4198

Nurhasanah, dkk., (2021) Perkembangan sosial dan emosional anak usia dini. Mitra Ash-
Shibyan: Jurnal Pendidikan dan Konseling, 4(2), 91-102.
https://doi.org/10.46963/mash.v4i02.346

Puspita, S. (2020). Fenomena kecanduan gadget pada anak usia dini. Surabaya: Cipta Media
Nusantara

Rusmariana, Y., Rusmariana, A. (2021). Hubungan penggunaan gadget terhadap


perkembangan sosial emosional anak prasekolah 3-6 tahun. Jurnal Seminar Nasional
Kesehatan, 1(5), 1217-1223. https://doi.org/10.48144/prosiding.v1i.816

Situmorang, E. L., dkk. (2021). Edukasi penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial,
emosional pada anak usia dini. Real Community Service Center Journal, 4(1), 1-12.
https://doi.org/10.53547/rcj.v4i1.95

PROFIL PENULIS
Susi Susanti adalah mahasiswa semester III pada Program Studi PIAUD, STAI Putra Galuh
Ciamis. Penulis tinggal di Dusun Bangunjaya RT . 14, RW. O4 Desa Sukajaya, Kecamatan
Pamarican, Kabupaten Ciamis. Penulis dapat dihubungi via email:
susisusanty100590@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai