Anda di halaman 1dari 9

USULAN PENELITIAN

PENGARUH GADGET TERHADAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN


BERPIKIR KRITIS ANAK USIA DINI (AUD)

Rancangan penelitian ini dibuat guna memenuhi salah satu tugas matakuliah:
Dosen Pembimbing: Hamdan, M.Pd.I

Disusun Oleh:

HIZRIATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ULAMA
STITNU AL MAHSUNI DANGER MASBAGIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga proposal penelitian ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan


penulisan usulan penelitian ini yang merupakan tugas mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran AUD, kami sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen
pengampu Bapak Hamdan M.Pd.I., dan semua pihak yang turut membantu proses
penyusunan usulan penelitian ini.

Saya menyadari dalam penulisan usulan penelitian ini masih begitu


banyak kekurangan dan kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk
perbaikan dikemudian hari. Demikian semoga usulan penelitian ini memberikan
manfaat umumnya pada para pembaca dan khususnya bagi kami. Aamin

Masbagik, November 2023

Penyusun

II
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi memberi kesan tersendiri dalam dunia
pendidikan. Terlebih lagi bagi pendidikan pada anak usia dini (AUD).
Pengguna teknologi berupa gadget memang memiliki dampak positif bagi
pola pikir anak yaitu membantu anak dalam mengatur kecepatan bermainnya,
mengolah strategi dalam permainan, dan membantu meningkatkan
kemampuan otak kanan anak.1 Tetapi dibalik kelebihan tersebut juga dapat
berdampak buruk pula bagi daya kembang anak. Berbagai radiasi didalam
gadget yang dapat merusak jaringan syaraf dan otak anak bila anak sering
menggunakan gadget. Selain itu, juga dapat menurunkan daya aktif anak dan
kemampuan anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Anak menjadi kurang
interaktif dan lebih suka sendiri dengan zona nyamannya bersama gadget,
sehingga menimbulkan sikap individualis pada anak dan kurangnya sikap
peduli terhadap sesama baik terhadap orang tua teman, maupun orang lain.2
Gadget adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada perangkat
elektronik portabel atau alat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus.
Gadget umumnya memiliki desain yang kompak, mudah dibawa, dan dapat
digunakan untuk berbagai keperluan, seperti komunikasi, hiburan,
produktivitas, dan akses informasi. Contoh gadget meliputi smartphone, tablet,
laptop, smartwatch, kamera digital, pemutar musik portabel, e-reader, dan
perangkat elektronik wearable lainnya. Gadget ini seringkali memiliki
konektivitas internet, memungkinkan pengguna untuk terhubung dengan
jaringan, mengakses aplikasi, dan mengirim dan menerima informasi.3
Penggunaan gadget yang berlebihan kepada anak tentu dapat
menimbulkan efek yang dikhawatirkan mempengaruhi perkembangan anak,
salah satunya adalah perkembangan kognitif pada anak usia dini. Menurut
1
Widiawati, Edy, and Sugiman, “Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Daya Kembang Anak,” E-Journal Keperawatan
Universitas Budi Luhur 6 (2014): 1–6.
2
Vivi Yumarni, “Pengaruh Gadget Terhadap Anak Usia Dini,” Jurnal Literasiologi 8, no. 2 (Desember 2022): 107–19.
3
Anugrah Dwi, “Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak,” 2023, https://fkip.umsu.ac.id/2023/05/17/pengaruh-gadget-
terhadap-perkembangan-anak/.

1
Khadijah dalam Oktaviana, kognitif merupakan kemampuan untuk memahami
dan menunjukkan pemahaman tentang sifat, makna atau penjelasan tentang
sesuatu, dan sesuatu.4 Kognitif merupakan aktivitas mental yang berhubungan
dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan pengolahan informasi yang
memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah,
dan merencanakan masa depan atau semua proses psikologi yang berhubungan
dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya.5
Salah satu bagian dari perkembangan kognitif yaitu berpikir kritis.
Sebagaimana tujuan khusus dari pendidikan anak usia dini adalah agar anak
mampu berpikir secara kritis, memberi alasan, memecahkan masalah dan
menemukan hubungan sebab akibat.6
Berpikir kritis adalah kemampuan dalam mengambil keputusan rasional
tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang harus diyakini. 7 Kemampuan
berpikir kritis ini menjadi penting untuk dikembangkan pada anak usia dini.
Kecenderungan anak untuk berpikir kritis telah ada ketika anak memandang
berbagai benda disekitarnya dengan penuh rasa ingin tahu. Pengembangan
kemampuan berpikir kritis dapat dibelajarkan untuk anak usia dini dengan
menggunakan materi dan metode yang sesuai dengan tahapan kemampuan
berpikir anak yang masih bersifat konkrit. Kemampuan berpikir kritis anak
usia dini tidak seperti kemampuan berpikir kritis orang dewasa karena struktur
pengetahuan yang dimiliki antara keduanya sangatlah berbeda. Pada
prinsipnya orang yang mampu berpikir kritis adalah orang yang tidak begitu
saja menerima atau menolak sesuatu.8
Indra et al, menyatakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan kognitif anak usia dini yakni ketergantungan pada kebiasaan
penggunaan gadget, penggunaan gadget yang terus menerus pada masa bayi
berdampak buruk bagi mereka baik itu pada intelegensi dan kepribadiannya.

4
Oktaviana, “Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Anak Usia Dini Perspektif Hadis,” KINDERGARTEN: Journal of
Islamic Early Childhood Education 4, no. 2 (2021): 145–53, http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/KINDERGARTEN/article/view/12544.
5
Desmita, “Psikologi Perkembangan Peserta Didik” (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), 153.
6
S. Ibana Rahman, “Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.” (Yogyakarta: PGTKI Press, 2005), 137.
7
Slavin, “Psikologi Pendidikan: Teori Dan Praktik,” 2nd ed., 9 (Jakarta: Indeks, 2011), 37.
8
Rahman, “Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.,” 139.

2
Anak yang yang terus menerus bermain gadget akan mengalami kecanduan
gadget dan akan menjadikan aktivitas utama dalam kesehariannya, maka tidak
dapat dipungkiri anak tersebut akan lebih sering bermain gadget android
daripada belajar bahkan anak tersebut akan menolak untuk belajar di rumah
dan memilih bermain dengan gadgetnya. 9
Perkembangan kognitif menggambarkan bagaimana pikiran anak
berkembang dan berfungsi dalam menjalankan hidupnya, perkembangan ini
harus dikelola dan dioptimalkan sehingga bisa berpikir dengan baik, jika
sudah terkontaminasi dengan buruknya dampak penggunaan gadget itu
sendiri, sudah tentu perkembangan kognitif anak belum dapat menaikkan
kemampuan pada memakai pengetahuannya. 10 Perkembangan cara berfikir
asal masa bayi sampai usia dewasa mencakup masa sensorimotor (0-2 tahun),
anak mengalami dunianya melalui gerak dan inderanya dan ,mempelajari
permanensi objek; pra operasi (2-6 tahun), anak memulai kecakapan
kognitifnya; operasi konkrit (7-12 tahun), anak mulai berpikir secara logis;
serta operasi formal (13-17 tahun), adanya penalaran tak berbentuk. Proses
dibentuknya setiap struktur yang lebih berkesinambungan inilah diharapkan
memaksimalkannya perkembangan anak, terlebih jika sudah bisa memahami
menjaga kesehatan diri anak dari buruknya dampak gadget itu sendiri.11
Perkembangan kognitif ini jangan sampai dirusak oleh penggunaan
gadget, tentu akan berdampak pada perkembangan holistiknya yang sangat
komprehensif yaitu berkaitan dengan kemampuan berpikir, seperti
kemampuan mengingat, bernalar, beride, berimajinasi dan kreativitas anak
usia dini. Dalam praktek pembelajaran untuk anak usia dini, Piaget
menekankan akan pentingnya keterlibatan langsung yang nyata terhadap objek
yang dipelajari. Selain itu, Piaget juga menghimbau kepada orang tua dan guru
untuk membantu menyelesaikan tahap perkembangan kognitif setiap anak
secara sempurna.

9
Indra Bangsawan, Ridwan, and Naelul Fauziyah, “Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini,” Jurnal
Pendidikan Anak 8, no. 1 (2022): 31–39.
10
Sembiring and Filtri, “Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Usia 5-6 Tahun Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Ibu,” PAUD
Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1, no. 2 (2018): 45, https://doi.org/PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
11
Nainggolan A.M and Daeli A, “Analisis Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran,” Journal of
Psychology “Humanlight,” 2, no. 1 (2021), https://doi.org/10.51667/jph.v2i1.554.

3
Dari hasil wawancara dan observasi awal pada beberapa orang tua atau
Wali Murid anak usia dini di desa Danger, Kecamatan Masbagik, Kabupaten
Lombok Timur mendapatkan hasil bahwa anak usia 4-10 tahun lebih akrab
bermain gadget dibandingkan bermain dengan teman-temannya. Beberapa
pengakuan orang tua, anak usia dini yang memiliki kecanduan bermain gadget
mengalami beberapa permasalahan keterlambatan perkembangan kognitif. Hal
ini dicirikan seperti anak tidak fokus dengan lingkungan sekitar, malas dalam
mengerjakan tugas sekolah dan seringkali berdiam diri di dalam rumah.
Beberapa penelitian juga mendukung hal serupa diantaranya, penelitian yang
dilakukan oleh Indra et al, dengan temuan bahwa ada pengaruh positif
penggunaan gadget terhadap perkembangan kognitif anak usia dini namun
tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan gadget saja, tetapi ada pengaruh
lainnya yang menyebabkan terlambatnya perkembangan kognitif pada anak
usia dini.12
Penelitian Widiawati et al, mendapatkan hasil pengujian adanya pengaruh
positif gadget terhadap keterampilan kongnitif yang berhubungan langsung
dengan memori dan bahasa. Hal ini didapatkan dari anak dapat bermain game
teka-teki atau menggambar coretan, menyelesaikan program edukatif yang
sudah tersedia di berbagai jenis perangkat elektronik. Produk seperti inilah
yang membantu meningkatkan keterampilan belajar anak usia dini menjadi
lebih cepat.13 Selanjutnya penelitian Lala menyimpulkan adanya dampak
buruk bagi penggunaan gadget pada anak usia dini diantaranya Semakin
sering menggunakan gadget berarti lebih sedikit waktu anak untuk belajar,
atau mengulang kembali pembelajaran dari sekolah. Penggunaan gadget dan
media sosial yang berlebihan juga berpotensi memengaruhi perkembangan
anak yang berkontribusi pada risiko ADHD (attention deficit hyperactivity
disorder). Anak dengan ADHD mudah merasa gelisah, tidak dapat fokus, dan
mudah terganggu. Adanya perubahan perilaku ini menyebabkan masalah di

12
Indra Bangsawan, Ridwan, and Naelul Fauziyah, “Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini,” 31–39.
13
Widiawati, Edy, and Sugiman, “Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Daya Kembang Anak,” 1–6.

4
sekolah atau lingkungan mereka.14 Vivi juga menambahkan dalam
penelitiannya bahwa Gadget dapat mempengaruhi daya kembang otak anak
dalam pertumbuhannya. Pengaruh penggunaan gadget terhadap perkembangan
anak memiliki dampak positif dan dampak negatif. Gadget hanyalah sebagai
sarana untuk anak dalam bermain dan mencari informasi, tetapi orangtualah
yang menjadi pembimbing dan pengarah yang dapat meluruskan anaknya agar
tidak kecanduan gadget.15
Berdasarkan uraian teori maupun hasil wawancara awal di lapangan yang
dikaitkan dengan beberapa penelitian terdahulu, dapat digaris bawahi gadget
tidak hanya memberikan dampak postif namun juga memiliki dampak negatif.
Hal ini, sekiranya perlu untuk diberikan perhatian khusus, dimana gadget
menjadi suatu kebutuhan bagi anak usia dini atau anak pra sekolah, sehingga
pengkajian seberapa besar pengaruh gadget pada anak usia dini dapat
dikategorikan perlu untuk dilakukan pengujian lebih lanjut. Oleh karena itu,
atas dasar argumentasi tersebut, maka penelitian ini akan mengusung tema
yaitu; Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Berpikir Kritis Pada Anak
Usia Dini. Penelitian ini pada orang tua di Desa Danger Kecamatan Masbagik
Kabupaten Lombok Timur.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, gadget memiliki
hubungan dengan kognitif (berpikir kritis) pada anak usia dini di zaman era
teknologi globalisasi saat ini, maka penelitian ini akan mengangkat isu
masalah yaitu:
1. Bagaimana pengaruh gadget terhadap kemampuan berpikir kritis anak usia
dini?
2. Bagaimana dampak gadget terhadap kemampuan berpikir kritis anak usia
dini?

14
Karnelia Lala, “Dampak Gadget Terhadap Kemampuan Berpikir Anak Usia Dini,” Journal Educhild 3, no. 2 (2017): 23–30,
https://doi.org/10.3456/jph.v2k1.134.
15
Vivi Yumarni, “Pengaruh Gadget Terhadap Anak Usia Dini,” 1–6.

5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah terkait korelasi gadget terhadap berpikir
kritis anak usia dini, maka penelitian ini memiliki tujuan yaitu:
1. Untuk dapat memahami pengaruh gadget terhadap kemampuan berpikir
kritis anak usia dini.
2. Untuk memahami dampak gadget terhadap kemampuan berpikir kritis
anak usia dini.

6
DAFTAR PUSTAKA

A.M, Nainggolan, and Daeli A. “Analisis Teori Perkembangan Kognitif Jean


Piaget Dan Implikasinya Bagi Pembelajaran.” Journal of Psychology
“Humanlight,” 2, no. 1 (2021). https://doi.org/10.51667/jph.v2i1.554.
Anugrah Dwi. “Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak,” 2023.
https://fkip.umsu.ac.id/2023/05/17/pengaruh-gadget-terhadap-
perkembangan-anak/.
Desmita. “Psikologi Perkembangan Peserta Didik.” Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010.
Indra Bangsawan, Ridwan, and Naelul Fauziyah. “Pengaruh Gadget Terhadap
Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini.” Jurnal Pendidikan Anak 8, no. 1
(2022): 31–39.
Lala, Karnelia. “Dampak Gadget Terhadap Kemampuan Berpikir Anak Usia
Dini.” Journal Educhild 3, no. 2 (2017): 23–30.
https://doi.org/10.3456/jph.v2k1.134.
Oktaviana. “Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Anak Usia
Dini Perspektif Hadis.” KINDERGARTEN: Journal of Islamic Early
Childhood Education 4, no. 2 (2021): 145–53.
http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/KINDERGARTEN/article/view/1
2544.
Rahman, S. Ibana. “Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.” Yogyakarta:
PGTKI Press, 2005.
Sembiring, and Filtri. “Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Usia 5-6 Tahun
Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan Ibu.” PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini 1, no. 2 (2018): 169–78. https://doi.org/PAUD Lectura:
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
Slavin. “Psikologi Pendidikan: Teori Dan Praktik,” 2nd ed. 9. Jakarta: Indeks,
2011.
Vivi Yumarni. “Pengaruh Gadget Terhadap Anak Usia Dini.” Jurnal Literasiologi
8, no. 2 (Desember 2022): 107–19.
Widiawati, Edy, and Sugiman. “Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Daya
Kembang Anak.” E-Journal Keperawatan Universitas Budi Luhur 6
(2014): 1–6.

Anda mungkin juga menyukai