Oleh
Ns. Rukmini Harun, S.Kep., M.Kep
NIDN.
S1 Keperawatan
A. Latar Belakang
Anak usia prasekolah merupakan individu yang berusia 3 hingga 6 tahun yang
memiliki potensi cukup besar untuk segera berkembang, potensi tersebut akan
terus berkembang, jika anak terus dilatih untuk diberikan stimulasi (Keliat,
2018). Pada masa ini otak anak berkembang pesat, dimana sebagian besar
jaringan sel-sel otak berfungsi sebagai pengendali setiap aktivitas dan kualitas
fisik, kognitif, bahasa, psikososial dan spiritual. Rentang usia ini juga sangat
seorang anak di masa depan (Dorlina, 2011 disitasi Wulandari, Ichsan dan
kaitannya dengan interaksi, baik dengan sesama atau benda-benda lainnya. Jika
Ironisnya banyak orang tua yang sengaja memberikan dan membiarkan anak-
anak mereka bermain gadget (usia 3-6 tahun) yang seharusnya belum layak
tumbuh kembang anak, masalah kesehatan mata, dan lain-lain (Alia &
antara lain stimulasi, komunikasi ibu dan anak, status kesehatan, lingkungan
berinteraksi dengan orang lain (Cheol Park and Ye Rang Park, 2019).
anak menggunakan gadget < 2 jam perhari. Word Health Organization (WHO,
mencapai 88, 3%. Sekitar 9,5% sampai 14,2% anak prasekolah memiliki
perkembangan dan kesiapan sekolahnya (Brauner & Stephens, 2016). Data dari
906 atau 36,9 % anak (Depkes RI,2017). Didapatkan hampir semua orang tua
15% memainkan game 30 - 60 menit dan yang lainnya anak bisa memainkan
game lebih satu jam (Delima, 2019). Lembaga riset digital marketing
2018).
Anak yang pemalu dan tidak pandai bersosialisasi merupakan akibat dari
gangguan sektor bahasa dan personal sosialnya (Harty, 2018). Dampak yang
lainnya ketika anak terlalu lama menggunakan gadget yaitu anak akan
rendahnya prestasi belajar (Serban Gligor & Ioana Mozo, 2018). Kecanduan
berlebihan pada anak maka perlu adanya suatu upaya preventif agar tidak
menimbulkan masalah pada anak dikemudian hari, dalam hal ini orang tua
Pengenalan teknologi pada anak juga harus disertai dengan pengawasan dari
orang tua untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti, pembatasan
mulai dari usia 1 bulan dengan 6 tahun dengan menggunakan tes DDST.
baik peran orangtua maka akan semakin baik pula perkembangan pada anaknya
B. Permasalahan Mitra
Mengenai dampak penggunaan Gadget di Indonesia terkusus di kabupaten
enrekang jarang malah tidak pernah dilakukan parahnya lagi karna hampir
kebnyakan sekolah membiarkan Anak membawa Gadget ke sekolah padahal
kebanyakan dari anak tingkat sekolah dasar sering menggunakan smartphone
untuk bermain games (permainan), hal inilah yang menimbulkan kecanduan
karena games dalam smartphone sangat digemari Anak dibawah umur. Adanya
kecanduan ini tidak luput dari faktor kebiasaan orang tua yang memfasilitasi
Anaknya dalam penggunaan smartphone.Karena adanya kecanduan terhadap
smartphone ini mengakibatkan tingkat keinginan belajar anak menurun. Karena
adanya konten yang sangat digemari anak di dalam smartphone, mereka akan
berpikir bahwa belajar terasa melelahkan.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan sosialisasi dampak penggunaan Gadget adalah mencegah terjadinya
dampak negative yang ditimbulkan oleh Gadget terhadap Anak. Cara efektif untuk
mencegah terjadinya dampak negative Gadget adalah pengambilan tindakan yang
tepat yang dilakukan oleh orang tua terhadap Anak yang terlanjur menggunakan
Gadget,demi untuk meningkatkan motivasi belajar Anak dan aktif dalam setiap
kegiatan karena dengan adanya kecanduan terhadap smartphone ini
mengakibatkan tingkat keinginan belajar anak menurun. Karena adanya konten
yang sangat digemari anak di dalam smartphone, mereka akan berpikir bahwa
belajar terasa melelahkan.
D. Manfaat Kegiatan
Bagi masyarakat diharapkan mampu memberikan wawasan tentang pentingnya
dampak negatif yang ditimbulkan oleh Gadget, gejala yang ditimbulkan Gadget
pada Anak, serta upaya pencegahan bahayanya. Program pengabdian yang
dirancang dengan kreatif dan inovatif diharapkan mampu mengantarkan tujuan
STKIP Muhammadiyah Enrekang yaitu pengembangan manusia yang beriman,
bertaqwa, bermoral, berakhlak mulia, berilmu, profesional, religius, dan memiliki
integritas dan cinta terhadap bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
anak akan banyak mengalami perubahan yang sangat berarti. Anak usia
Masa lima tahun pertama kehidupan merupakan masa yang sangat peka
terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat
diulang lagi, sehingga masa ini disebut dengan “masa keemasan” (golden
(Soetjiningsih, 2015). Pada usia ini diperlukan asupan gizi, stimulasi tumbuh
yang diberikan maka perkembangan anak akan semakin baik, semakin banyak
stimulasi yang diberikan maka pengetahuan anak akan menjadi luas sehingga
apa yang di ajarkan oleh orang tua, baik secara langsung maupun tidak
serupa, sudah bisa berhitung sampai 20, sudah memahami urutan kejadian
seharihari meski belum terlalu paham konsep waktu seperti tadi, sekarang
atau kemarin. Pada usia ini anak juga sudah mampu bermain puzzle dan
dan stimulasi yang diberikan oleh guru maupun orang tua, kemampuan
belajar.
4. Aspek Fisik/Motorik Yang paling menonjol dari usia ini adalah nafsu
diantaranya:
5. Aspek Psikososial
dengan teman baru dan berteman dengan mereka. Meski belum terlalu
mereka sudah cukup baik jika bermain dan bekerja kelompok. Dan mereka
sudah mulai memilih teman dekat dan sahabat mereka. Pada usia 5-6
bermain dan bekerja kelompok pun mereka sudah tidak malu-malu lagi
orang lain dan sudah ada keinginan dalam dirinya terlihat menonjol dan
berprestasi.
B. Konsep Perkembangan Psikososial
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang
yang pasti antara perubahan yang terjadi pada saat ini, sebelumnya dan
relatif pesat, dan memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah relatif besar
(Indanah, 2019).
emosional adalah dua kata yang memiliki makna yang berbeda, tetapi
sebenarnya aspek sosial emosional ini tidak dapat dipisahkan. Hal ini
belajar anak dalam menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi
dalam sebuah kelompok. Pada Masa ini anak lebih terbuka untuk
pra sekolah. Oleh sebab itu, orang tua sebagai orang yang paling dekat
yang baik serta dapat membimbing dan memberikan arahan kepada anak
dengan cara yang baik dan benar tanpa harus memaksakan anak untuk
anak berjalan dengan baik tanpa adanya masalah yang akan berpengaruh
Saputro,2017)
(Indanah, 2019).
(hubungan timbal balik) antara anak dengan orang tua akan tertata dengan
yang kondusif juga akan membentuk akhlak dan moral sang anak melalui
perkembangan anak
5. Jenis kelamin
perbedaan dalam hal sifat, bentuk dan fungsi biologi dan menentukan
bersosialisasi meliputi ;
a) Kecemasan
b) Susah beradaptasi
c) Susah bersosialisasi
e) Sulit diatur
f) Perilaku agresif
A. Penelitian Terkait
Apabila dalam penggunaannya tidak ada pengawasan yang tepat dari orang
akan menimbulkan pengaruh yang tidak baik bagi anak (Saputra, 2019). Hal
ini juga selaras dengan Rachman dalam (Alia & Irwansyah, 2018) yang
kembang anak, masalah kesehatan mata, dan lain-lain. Orang tua sering
belajar, karena digunakan tidak dalam waktu yang tepat. Misalnya, saat anak
smartphone dan justru orang tua yang mengerjakan. Hal ini tentu saja akan
smartphone. Selain itu, perilaku anak juga berubah karena ia sudah kecanduan
berkurangnya waktu belajar akibat terlalu sering bermain game dan menonton
Pada kegiatan pengabdiam masyarakat ini, metode penerapan ipteks yang kami
lakukan adalah dengan melakukan penyuluhan Kesehatan tentang pentingnya
dempak pengguna gadget usia prasekolah
E. Tempat dan Waktu Kegiatan
1. Waktu
Waktu pelaksanaan kegiatan ini telah dilakukan pada
2. Tempat
Kegiatan pengabdian masyarakat telah dilaksanakan di
F. Sarana dan Alat yang di gunakan
1. Saran
Sarana rencana yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdiam
masyarakat adalah power point yang berisi terkait dampak gadget dengan
perkembangan psikososial anak usia prasekolah
2. Alat dan bahan yang digunakan
Alat yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan diantaranya LCD
proyektor untuk melakukan penyuluhan terkait Kesehatan mental pada
dampak gadget dengan perkembangan psikososial anak usia prasekolah
G. Pihak Yang Terlibat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengabdiam masyarakat ini dapat disimpulkan terdapat
peningkatan pada tengkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat dari
sebelum dilakukan penyuluhan dan sesudah diberikan penyuluhan dampak
gadget dengan perkembangan psikososial anak usia prasekolah
B. Saran
Setelah dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat
memberikan manfaat secara teoritis, nagi kader Kesehatan dan masyarakat
serta menjadi bahan masukan dalam pelaksanaan kurikulum pemelajaran
dalam meningkatan pemahaman terkait dampak dan manajemen stress di
masyarakat
DAFTAR PUSTAKA