Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH INTENSITAS BERMAIN GADGET TERHADAP


PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd

Disusun Oleh :
Berliana Malau (K8121011)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat yang dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal
penelitian yang berjudul “Pengaruh Intensitas Bermain Gadget terhadap
Perkembangan Kognitif Anak” dengan baik untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen pengampu Prof. Dr. St. Y. Slamet, M.Pd.
Proposal penelitian “Pengaruh Intensitas Bermain Gadget terhadap
Perkembangan Kognitif Anak” memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat, pembahasan dan kesimpulan terkait apa saja yang menjadi keresahan
para orang tua ketika memberikan gadget kepada anak tanpa mengatur intensitas
pemakaian dan dampingan yang tepat bagi anak.
Penulis berharap proposal ini dapat direalisasikan dan hasil dari proposal
ini dapat digunakan sebagai referensi dan bahan pembelajaran untuk
mengembangkan wawasan para pembaca terkhusus para orang tua. Penulis juga
menyadari bahwa hasil penulisan ini masih terdapat kekurangan. Sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata
penulis ucapkan terimakasih.

Solo, 5 Juni 2022


Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
.Teknologi berkembang pesat beriringan dengan perkembangan
zaman. Pada abad ke-21 teknologi sudah menjadi kebutuhan yang sangat
lekat dengan aktivitas kita. Teknologi membantu aktivitas kita menjadi
lebih efisien, efektif dan praktis. Di era digitalisasi ini, usia tidak lagi
menjadi kendala untuk menguasai teknologi, bahkan anak usia 3 tahun
sekalipun rasanya sudah lihai menggunakan ponsel ayah dan ibunya untuk
bermain atau sekedar menonton animasi. Tidak mau repot dan asal tenang
seringkali menjadi alasan bagi orang tua untuk membebaskan anaknya
asyik menghabiskan waktu dengan gadget. Teknologi saat ini tidak lagi
memandang usia, pertanyaannya berapakah usia yang tepat untuk mulai
beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini? Apa pengaruhnya
terhadap perkembangan kognitif anak, mengingat usia anak masih dalam
tahap perkembangan. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi penulis untuk
meneliti kembali akan dampak yang diperoleh dengan membebaskan anak
menggunakan gadget tanpa mengatur intensitas dan pengawasan yang
tepat pada anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teknologi?
2. Bagaimana pengaruh teknologi terhadap aktivitas kehidupan kita?
Dan dampak apa yang dihasilkan?
3. Bagaimana proses perkembangan kognitif pada anak?
4. Bagaimana hubungan antara teknologi dengan perkembangan
kognitif pada anak?
5. Bagaimana peran orang tua menghadapi situasi seperti ini?
C. Manfaat dan Tujuan
Manfaat :
1. Pembaca memperoleh informasi dan pemahaman terkait teknologi
serta manfaat dan dampak yang dihasilkan
2. Pembaca memperoleh pengetahuan tentang proses perkembangan
kognitif pada anak
3. Pembaca memperoleh informasi bagaimana mengatasi dampak
yang dihasilkan oleh teknologi terhadap perkembangan kognitif
pada anak
Tujuan
1. Pembaca menyadari sejumlah permasalahan dan dampak yang
diperoleh ketika lalai dalam menguasai perkembangan teknologi
2. Pembaca menyadari peran penting orang tua untuk membatasi
intensitas dan mengawasi anak ketika bermain gadget
3. Pembaca dapat mensosialisasikan sejumlah solusi yang diperoleh
kepada orang lain
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

A. Teknologi dan Gadget


Kehidupan manusia yang bermula dari kesederhanaan kini
menjadi kehidupan yang bisa dikategorikan sangat modern. Di era
sekarang, segala sesuatu dapat diselesaikan dengan cara-cara
praktis. Teknologi membantu mempermudah segala aspek
kehidupan manusia. Saat ini teknologi terus berkembang pesat dan
canggih seiring dengan perkembangan zaman. Gadget merupakan
salah satu teknologi canggih yang diciptakan dengan berbagai
fungsi seperti alat berkomunikasi, alat untuk mencipta dan
menghibur dengan suara, tulisan, gambar dan video.
Dalam survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
(BPS) yang bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia (APJII), mencatat bahwa persentase penduduk
yang memiliki/menguasai telepon seluler di Indonesia pada tahun
2020 mencapai 62.84. Gadget merupakan barang canggih yang
diciptakan dengan berbagai aplikasi yang menyajikan berbagai
media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan. Jika dahulu
masyarakat menganggap memiliki gadget merupakan prestise,
maka saat ini gadget adalah kebutuhan yang lekat dengan segala
aspek kehidupan manusia. Faktanya penggunaan gadget saat ini
tidak dibatasi oleh rentang usia, anak-anak dengan usia 7-11 tahun
dan anak usia dini 3-6 tahun sudah menggunakan gadget di usia
mudanya. Ini bukan sesuatu yang dapat dibanggakan mengingat
usia mereka belum layak untuk menggunakan gadget.
Perkembangan teknologi memberikan dampak positif
seperti dengan adanya gadget mempermudah setiap orang untuk
mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan dengan efektif dan
efisien. Gadget juga memuat aplikasi-aplikasi canggih yang
mempermudah penggunanya untuk menyelesaikan berbagai
pekerjaan. Peningkatan pengguna gadget di kalangan masyarakat
Indonesia dikarenakan banyaknya gadget yang dijual dengan harga
yang relatif murah. Teknologi memiliki manfaat juga dalam aspek
keterampilan motorik dengan lebih baik, meningkatkan
keterampilan kognitif dan keterampilan kompetensi. Sebaliknya
perkembangan teknologi juga menghasilkan berbagai dampak
negatif seperti anak mengalami masalah keterlambatan bicara,
perhatian, masalah belajar, bahkan gangguan mental yang dapat
berdampak pada karakter anak bila tidak digunakan dengan tepat
sesuai kebutuhan dan porsinya, terkhusus bagi anak-anak (Putri,
Yoestara, Idami & Keumala, 2018).

B. Perkembangan Kognitif Anak


Kognisi kognitif berasal dari kata cognition yang memiliki
padanan kata knowing (mengetahui). Berdasarkan teori piaget,
beberapa penulis mendefinisikan kognisi dengan dasar yang sama,
yaitu aktivitas mental dalam mengenal dan mengetahui tentang
dunia. Perkembangan kognitif merupakan suatu perkembangan
yang sangat komprehensif yaitu berkaitan dengan kemampuan
berpikir, seperti kemampuan bernalar, mengingat, menghafal,
memecahkan masalah-masalah nyata, mencetuskan ide, dan
kreatifitas. Perkembangan mental, emosional anak dan kemampuan
berbahasa dipengaruhi oleh perkembangan kognitif pada anak.
Sehingga, kunci dari perkembangan-perkembangan yang bersifat
non-fisik pada anak adalah perkembangan kognitif pada anak.

C. Teknologi dan Perkembangan Kognitif


Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas tumbuh
kembang anak adalah teknologi. Teknologi adalah hasil dari
inovasi yang dibuat oleh manusia untuk memenuhi tuntutan diera
globalisasi. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan penggunaan
gadget 42.1% dari anak-anak prasekolah relatif tinggi terbukti
penggunaan gadget pada anak prasekolah yang menonton atau
bermain game (Rowan, 2013).
Beberapa hasil riset membuktikan teknologi digital
tampaknya dapat bermanfaat bagi hubungan sosial anak pada
hipotesis pertama, sedangkan hipotesis kedua dijelaskan
bagaimana teknologi membuat anak kecanduan dan membajak
otak anak.
Penggunaan gadget pada anak tanpa pengawasan yang
tepat sangat berdampak terhadap perkembangan kognitif anak.
Perkembangan merupakan suatu urutan perubahan yang bersifat
saling mempengaruhi antara aspek-aspek fisik dan psikis dan
merupakan satu kesatuan yang harmonis. Pada usia 2-7 tahun
adalah masa tahap praoperasional pada perkembangan kognitif
anak. Pada tahap ini anak mulai membangun pengalaman tentang
dunia melalui adaptasi dan bekerja menuju tahap (konkret) ketika
ia bisa menggunakan pemikiran logis. Hal yang mendasar pada
perbedaan perkembangan kognitif pada anak adalah lingkungan
dan stimulasi yang ditawarkan. Piaget menyebutkan ada beberapa
tahapan praoperasional pada anak yang perlu diperhatikan yaitu
kemampuan transformasi, kemampuan reversibility, kemampuan
klasifikasi, dan kemampuan hubungan asimetris (Yusuf, 2012:12).
Maka kemampuan berpikir anak akan sangat berpengaruh pada
stimulasi dan lingkungan tempat tinggal anak.

D. Peran Orang Tua


Teknologi bak mata pisau yang memiliki dua sisi,
bagaimana perangkat ini dapat bermanfaat jika digunakan
sebagaimana mestinya dan sebaliknya teknologi dapat memicu
potensi bahaya jika digunakan tidak sesuai dengan fungsinya.
Orang tua harus dapat bijaksana dan tegas untuk menangani situasi
seperti ini. Perkembangan gadget tidak dapat dihindari, namun
sebagai orang dewasa harus mampu memberikan pengarahan
kepada anak tanpa merebut hak-hak anak agar dapat mengakses
informasi digital sehingga gadget menjadi perangkat yang efektif.
Orang tua dapat memulai dengan membangun komunikasi yang
baik dengan anak, ajak anak bermain dan berinteraksi secara aktif
dengan lingkungannya, ajak anak berdiskusi untuk membagi kapan
waktu yang tepat bagi anak bermain gadget, berikan reward dan
punishment jika anak berhasil atau melanggar peraturan yang telah
disepakati bersama.
BAB 3
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana dampak dari
penggunaan teknologi terhadap perkembangan otak dan tubuh anak
dengan beberapa referensi mengenai paduan kebijakan penggunaan gadget
yang aman dan efektif bagi anak. Secara umum dapat disimpulkan
penggunaan gadget pada anak memerlukan sikap tegas dan pengarahan
orang tua terkait intensitas dan akses penggunaan gadget pada anak agar
anak dapat terhindar dari dampak negatif gadget.

B. Saran
Penulis mengharapkan dengan mengetahui dan memahami dampak
dari penggunaan gadget tanpa pengarahan yang tepat pada anak, maka
pembaca dapat belajar bagaimana mengatasi berbagai dampak tersebut
dengan upaya yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Khiyarusoleh, U. (2016). Konsep dasar perkembangan kognitif pada anak
menurut Jean Piaget. DIALEKTIKA Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan
Dasar, 5(1).
Bujuri, D. A. (2018). Analisis perkembangan kognitif anak usia dasar dan
implikasinya dalam kegiatan belajar mengajar. LITERASI (Jurnal Ilmu
Pendidikan), 9(1), 37-50.
Harsela, F., & Qalbi, Z. (2020). Dampak Permainan Gadget dalam Mempengaruhi
Perkembangan Kognitif Anak di TK Dharma Wanita Bengkulu. Jurnal Pena
Paud, 1(1), 27-39.
Novianti, R., & Garzia, M. (2020). Penggunaan Gadget pada Anak; Tantangan
Baru Orang Tua Milenial. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2),
1000-1010.
Novitasari, Y. (2018). Analisis Permasalahan" Perkembangan Kognitif Anak Usia
Dini”. PAUD Lectura: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2(01), 82-90.

Anda mungkin juga menyukai