Anda di halaman 1dari 2

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BASIS DIGITAL"PR ONLINE" UNTUK MENINGKATKAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA DI MI SIROJUL HUDA WUWUR

Kemajuan teknologi hampir telah memengaruhi segala aspek kehidupan manusia. Kemajuan teknologi
sangat membantu manusia dalam melaksanakan aktivitasnya. Dunia pendidikan adalah dimensi yang tak
lepas dari pengaruh teknologi, keberadaan teknologi telah merubah dan memberi sumbangsih yang
sangat besar dalam dunia pendidikan. Namun selain memiliki manfaat, kemajuan teknologi juga tidak
lepas dari berbagai efek negatif yang bisa ditimbulkan jika tidak bijak dalam menggunakannya.

Kemajuan teknologi sedikit demi sedikit telah memengaruhi proses belajar mengajar, jika dahulu
pembelajaran cenderung menggunakan metode konvensional maka seiring kemajuan teknologi telah
banyak produk teknologi yang ditemukan dan diterapkan dalam dunia pendidikan sehingga proses
pembelajaran lambat laung menyajikan konsep baru yang lebih modern dan sangat praktis. E-learning
atau Electronik learning adalah sebuah istilah untuk menggambarkan pembelajaran yang dipadukan
dengan penggunaan perangkat teknologi yang bertujuan untuk memudahkan proses pembelajaran

Anak usia SD (7-11/12 tahun) berada pada tahap perkembangan middle childhood (kanak-kanak madya).
Menurut Piaget (dalam Papalia, Olds, dan Feldman, 2010), anak yang berada di tahapan tersebut secara
kognitif berada pada tahap konkret operasional. Mereka memiliki pemahaman yang semakin baik dalam
konsep spasial, sebab-akibat, penalaran, kategorisasi, angka dan matematika. Akan tetapi seperti
namanya, “konkret”, anak butuh kejadian atau benda yang konkrit untuk melakukan penalaran. Gadget
menyediakan stimulus yang konkret – gambar, video, tulisan – dengan tampilan yang menarik. Selain
itu, pertemanan dan penilaian popularitas dari teman mulai menjadi penting bagi anak di tahapan
middle childhood (Papalia, Olds, dan Feldman, 2010). Anak yang tidak memiliki gadget dan akun media
sosial bisa merasa tertinggal dari teman-temannya karena tidak tahu hal-hal seru yang mereka bicarakan
di media sosial. Namun demikian, hal ini tidak seharusnya membuat orangtua membiarkan anak
melanggar batas usia dalam media sosial.

Sarvananthan (2015) menyebutkan bahwa gadget dapat menguntungkan bagi kita bila digunakan untuk
tujuan pendidikan. Manfaatnya antara lain:

Menyediakan stimulus untuk pancaindera dan imaginasi anak melalui aplikasi kreatif.

Membantu menstimulasi indera pendengaran, misalnya dengan mendengarkan cerita

Mendorong anak untuk meningkatkan kemampuan koordinasi mata dan tangan melalui games, dan di
saat yang bersamaan membantunya untuk melek teknologi computer

Penulis juga melihat bahwa penggunaan gadget dengan supervisi orang dewasa sebenarnya membantu
untuk merangsang kreativitas dan keterampilan problem solving anak melalui permainan edukatif dan
hasil karya kreatif orang lain. Selain itu, bahan pembelajaran yang disertai alat bantu audiovisual akan
membuat anak lebih tertarik. Secara kognitif, anak juga mempelajari keterampilan baru yaitu
mengoperasikan gadget. Mengingat anak usia SD berada pada tahapan kognitif konkrit operasional,
mengutak-atik sesuatu yang konkret menjadi cara belajar yang menarik bagi mereka salah satunya
adalah model PR Online,artinya siswa diberi tugas oleh guru berupa soal tertulis kewat google
form.Dalam hal ini orang tua murid tetap ikut andil dalam memantau Tugas tersebut.bahkan guru pun
memberikan PR Online tersebut untuk orang tua dengan tujuan supaya mereka lebih tahu seperti apa
materi anak nya selama ini.

Dengan adanya PR Online di usia Anak SD/MI ini dapat menumbuhkan semangat belajar anak -
anak.sehingga dengan semangat tersebut mereka tentunya dapat meningkatkan prestasi belajarnya
khususnya siswa di MI Sirojul Huda Wuwur.

Anda mungkin juga menyukai