Anda di halaman 1dari 7

PKM-GT

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA-GAGASAN TULIS


NAMA : RIZQIA AFIFATU LATIFAH

NIM : M0218074

PRODI : FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2019
I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena dengan mendapatkan


pendidikan manusia akan mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga
orang akan mempunyai dasar untuk berpikir, bersikap dan bertindak dengan baik. Selain
itu dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal untuk menghadapi tantangan
hidup yang semakin berat sehingga seseorang dapat bertahan hidup. Pendidikan tidak
selalu tentang pelajaran yang diberikan di sekolah formal, namun pendidikan juga
mencakup pendidikan karakter bagi seseorang. Dari pendidikan bisa memunculkan
karakter sebuah bangsa atau orang (Hasibuan, 2016).

Pembentukan karakter merupakan proses perkembangan dalam berpikir yang


berkelanjutan dan sampai habis usia. Pendidikan karakter menjadi bagian terpadu dari
pendidikan disaat alih generasi. Pengembangan karakter terintegrasi dalam mata
pelajaran maupun kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Sebuah peradaban akan menurun
apabila terjadi demoralisasi pada masyarakatnya. Indonesia yang terkenal dengan
keramahtamahan penduduknya kini mengalami demoralisasi karena pada kenyataannya
kita lebih sering menemui anak usia sekolah yang lebih memilih bermain dengan
gadgetnya daripada bermain dengan anak yang sebaya dengannya di lingkungan tempat
tinggalnya (Hasibuan, 2016).

Pada zaman sekarang, teknologi memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia. Semakin canggih teknologi, maka manusia akan semakin terbantu dalam
pekerjaannya. Namun hal ini tidak berlaku apabila teknologi yang ada pada zaman
sekarang disalahgunakan karena kurangnya pengawasan dari pihak yang lebih
berwenang atau dalam kasus ini adalah penyalahgunaan teknologi oleh anak-anak
karena kurangnya pengawasan dari orang tua anak tersebut dan kurangnya bekal
pendidikan karakter untuk anak tersebut.

Dilatar belakangi oleh hal tersebut, penulis membuat program gagasan yang
berjudul “Pendidikan Karakter Anak Melalui Pengawasan dalam Penggunaan Gadget
oleh Orang Tua” yang merupakan program untuk mendidik karakter anak-anak dan
sebagai filter dalam menyambut teknologi yang berdampak positif maupun negatif bagi
karakter anak-anak Indonesia.

Tujuan

1. Untuk meningkatkan moral anak-anak Indonesia yang mulai terkikis dengan


mengurangi penggunaan gadget pada anak-anak.
2. Untuk mencegah demoralisasi yang terjadi pada anak-anak dan menumbuhkan rasa
peduli terhadap lingkungan sekitar.
3. Untuk menerapkan teknik pengawasan pada anak-anak yang bermain gadget yang
efektif oleh orang tua.

Manfaat

1. Anak-anak dapat meningkatkan moral yang mulai terkikis karena penggunaan


gadget yang tanpa pengawasan orang tua.
2. Demoralisasi yang terjadi pada anak-anak dapat dicegah dan dapat menumbuhkan
rasa peduli terhadap lingkungan sekitar.
3. Orang tua dapat menerapkan teknik pengawasan yang efektif saat anak-anak
bermain gadget.

II. GAGASAN

Kondisi Kekinian

Seiring kemajuan zaman dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat,
mendorong manusia untuk selalu berkembang pada berbagai sector, tak terkecuali
sector pendidikan. Seseorang dapat dengan mudah menemukan informasi melalui
internet, baik dari dalam maupun luar negeri. Penggunaan teknologi saat ini mempunyai
dampak positif dan dampak negatif. Namun dampak negatif dari penggunaan teknologi
lebih terasa di lingkungan sekitar. Jika diamati kondisi Indonesia sekarang mengalami
demoralisasi yang diakibatkan dari dampak negatif teknologi (Rachmadyanti, 2017).
Teknologi bermanfaat sangat besar dalam dunia pendidikan. Teknologi tidak
lepas dari dampak negatif, untuk itu mereka harus mendapat pengawasan dalam
memanfaatkan teknologi. Keluarga sebagai orang terdekat anak-anak, juga
berpartisipasi dalam mengawasi dan membimbing anak-anak dalam memanfaatkan
teknologi. Keluarga juga berhak mengawasi si anak dalam bergaul dengan siapa di
lingkungan sekitar.

Anak-anak dewasa ini lebih banyak menghabiskan waktu bermain games online,
berinteraksi dengan media gadget, seperti telepon seluler, laptop dan video games.
Aktivitas yang bersentuhan dengan teknologi lebih mewarnai kehidupan anak daripada
beerinteraksi dengan teman sebaya di lingkungan rumah, bermain sepak bola,
bersepeda, dan aktivitas bermain lainnya (Putri, 2018). Kebiasaan seperti itu
menyebabkan penurunan karakter anak-anak. Anak-anak menjadi tidak peduli terhadap
lingkungan di sekitarnya karena mereka hanya memperhatikan apa yang mereka
inginkan. Anak-anak pun akan menjadi pemalas dan boros karena bermain game
menghabiskan banyak biaya. Dengan masalah tersebut diperlukan cara atau metode
untuk meningkatkan pendidikan karakter anak-anak dan orang tua berperan penting
dalam mendukung peningkatan karakter anak dan melakukan pengawasan terhadap
penggunaan teknologi terutama gadget dalam kehidupan sehari-hari anak.

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Untuk meningkatkan karakter dari anak-anak diperlukan cara yang sesuai yaitu
dengan mengurangi dampak negatif dari teknologi terutama gadget dengan pengawasan
dari orang tua. Karakter merupakan perpaduan antara moral, etika, dan akhlak. Moral
lebih menitikberatkan pada kualitas perbuatan, tindakan atau perilaku manusia atau
apakah perbuatan itu bisa dikatakan baik atau buruk, atau benar atau salah. Sebaliknya,
etika memberikan penilaian tentang baik dan buruk, berdasarkan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat tertentu, sedangkan akhlak tatanannya lebih menekankan
bahwa pada hakikatnya dalam diri manusia itu telah tertanam keyakinan di mana
keduanya (baik dan buruk) itu ada. Karenanya, pendidikan karakter dimaknai sebagai
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang
tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter memang juga diajarkan
di sekolah formal. Namun persentase antara pendidikan karakter lebih sedikit daripada
pendidikan tentang pengetahuan di sekolah-sekolah formal, sehingga hasil yang didapat
kurang maksimal. Pada dasarnya karakter anak tumbuh dari lingkungan sekitarnya,
terutama keluarga. Dalam hal ini orang tua berperan sangat penting dalam membentuk
karakter anak (Omeri, 2015).
Karakter anak yang mulai mengalami penurunan bisa disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah dengan kurang tepatnya anak dalam menyikapi atau
menggunakan teknologi yang mulai berkembang pesat. Pada metode ini peningkatan
karakter anak dilakukan dengan mengontrol penggunaan gadget pada anak-anak karena
anak-anak lebih banyak mendapat dampak negatif dari gadget tersebut. Peran serta
orang tua dan keluarga sangatlah diperlukan disini, dan hendaknya controlling yang
baik dari orang tua akan memberikan efek yang sangat baik bagi peningkatan karakter
anak. Selain itu, dibutuhkan beberapa cara untuk menemukan cara yang sesuai dengan
kepribadian masing-masing anak agar anak tidak merasa tertekan.

Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan dapat Membantu Pengimplementasian


Beberapa pihak yang terkait untuk meningkatkan karakter anak dengan
mengontrol penggunaan gadget pada anak diantaranya adalah peran aktif orang tua,
keluarga dan masyarakat sekitar sehingga proses atau tahapan untuk meningkatkan
karakter anak dapat terlaksana dengan baik dan berhasil.

Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan


Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengimplementasikan gagasan ini
antara lain :
1. Tahapan pengamatan meliputi pengamatan terhadap kebiasaan anak, apa yang
disuka dan apa yang tidak disuka, bagaimana cara menenangkan anak yang
sedang marah tanpa memberinya gadget, dan lain lain.
2. Tahap pelaksanaan controlling dimana orang tua melakukan pengawasan saat
anak bermain gadget atau alat komunikasi lain.
3. Tahap evaluasi dilakukan saat anak melakukan perlawanan ketika orang tua
membatasi ruang geraknya di dunia maya atau saat bermain gadget. Orang tua
bisa mengajak anak bermain di luar rumah, berjalan-jalan di sekitar rumah atau
kegiatan positif yang lain dan terlepas dari gadget.

III. KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Dalam mecapai tujuan diperlukan beberapa cara. Untuk meningkatkan karakter
anak dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan atau controlling terhadap anak
saat anak bermain gadget atau alat komunikasi yang lain. Peran serta orang tua dan
keluarga sangat diperlukan, bahkan masyarakat juga berperan dalam membantu anak
meningkatkan pendidikan karakternya.

Teknik Implementasi yang akan Dilakukan


Berikut ini teknik implementasi untuk melakukan pengawasan pada anak saat
bermain gadget :
1. Tahapan pengamatan meliputi pengamatan terhadap kebiasaan anak, apa yang
disuka dan apa yang tidak disuka, bagaimana cara menenangkan anak yang
sedang marah tanpa memberinya gadget, dan lain lain.
2. Tahap pelaksanaan controlling dimana orang tua melakukan pengawasan saat
anak bermain gadget atau alat komunikasi lain.
3. Tahap evaluasi dilakukan saat anak melakukan perlawanan ketika orang tua
membatasi ruang geraknya di dunia maya atau saat bermain gadget. Orang tua
bisa mengajak anak bermain di luar rumah, berjalan-jalan di sekitar rumah atau
kegiatan positif yang lain dan terlepas dari gadget.

Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh


Program Kreativitas Mahasiswa-Gagasan Tulis ini diharapkan mampu
membantu orang tua dalam memberikan pendidikan karakter pada anak dan melakukan
pengawasan saat anak bermain gadget agar anak tidak emndapat dampak negatif
kembangan teknologi yang nantinya bisa berdampak pada masyarakat di lingkungan
sekitar.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, A. P. (2016). PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 5 TAMBUSAI
TAHUN 2015. Jurnal Pendidikan Rokania , 80-91.

Omeri, N. (2015). Pentingnya Pendidikan Karakter Dalam Dunia Pendidikan. Manajer


Pendidikan , 464-468.

Putri, D. P. (2018). Pendidikan Karakter Bagi Anak Sekolah Dasar di Era Digital. Jurnal
Pendidikan Dasar , 37-50.

Rachmadyanti, P. (2017). PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI SISWA SEKOLAH DASAR


MELALUI KEARIFAN LOKAL. JPSD , 202-214.

Anda mungkin juga menyukai