NIM : M0218074
PRODI : FISIKA
SURAKARTA
2019
I. PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang, teknologi memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
manusia. Semakin canggih teknologi, maka manusia akan semakin terbantu dalam
pekerjaannya. Namun hal ini tidak berlaku apabila teknologi yang ada pada zaman
sekarang disalahgunakan karena kurangnya pengawasan dari pihak yang lebih
berwenang atau dalam kasus ini adalah penyalahgunaan teknologi oleh anak-anak
karena kurangnya pengawasan dari orang tua anak tersebut dan kurangnya bekal
pendidikan karakter untuk anak tersebut.
Dilatar belakangi oleh hal tersebut, penulis membuat program gagasan yang
berjudul “Pendidikan Karakter Anak Melalui Pengawasan dalam Penggunaan Gadget
oleh Orang Tua” yang merupakan program untuk mendidik karakter anak-anak dan
sebagai filter dalam menyambut teknologi yang berdampak positif maupun negatif bagi
karakter anak-anak Indonesia.
Tujuan
Manfaat
II. GAGASAN
Kondisi Kekinian
Seiring kemajuan zaman dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang pesat,
mendorong manusia untuk selalu berkembang pada berbagai sector, tak terkecuali
sector pendidikan. Seseorang dapat dengan mudah menemukan informasi melalui
internet, baik dari dalam maupun luar negeri. Penggunaan teknologi saat ini mempunyai
dampak positif dan dampak negatif. Namun dampak negatif dari penggunaan teknologi
lebih terasa di lingkungan sekitar. Jika diamati kondisi Indonesia sekarang mengalami
demoralisasi yang diakibatkan dari dampak negatif teknologi (Rachmadyanti, 2017).
Teknologi bermanfaat sangat besar dalam dunia pendidikan. Teknologi tidak
lepas dari dampak negatif, untuk itu mereka harus mendapat pengawasan dalam
memanfaatkan teknologi. Keluarga sebagai orang terdekat anak-anak, juga
berpartisipasi dalam mengawasi dan membimbing anak-anak dalam memanfaatkan
teknologi. Keluarga juga berhak mengawasi si anak dalam bergaul dengan siapa di
lingkungan sekitar.
Anak-anak dewasa ini lebih banyak menghabiskan waktu bermain games online,
berinteraksi dengan media gadget, seperti telepon seluler, laptop dan video games.
Aktivitas yang bersentuhan dengan teknologi lebih mewarnai kehidupan anak daripada
beerinteraksi dengan teman sebaya di lingkungan rumah, bermain sepak bola,
bersepeda, dan aktivitas bermain lainnya (Putri, 2018). Kebiasaan seperti itu
menyebabkan penurunan karakter anak-anak. Anak-anak menjadi tidak peduli terhadap
lingkungan di sekitarnya karena mereka hanya memperhatikan apa yang mereka
inginkan. Anak-anak pun akan menjadi pemalas dan boros karena bermain game
menghabiskan banyak biaya. Dengan masalah tersebut diperlukan cara atau metode
untuk meningkatkan pendidikan karakter anak-anak dan orang tua berperan penting
dalam mendukung peningkatan karakter anak dan melakukan pengawasan terhadap
penggunaan teknologi terutama gadget dalam kehidupan sehari-hari anak.
Untuk meningkatkan karakter dari anak-anak diperlukan cara yang sesuai yaitu
dengan mengurangi dampak negatif dari teknologi terutama gadget dengan pengawasan
dari orang tua. Karakter merupakan perpaduan antara moral, etika, dan akhlak. Moral
lebih menitikberatkan pada kualitas perbuatan, tindakan atau perilaku manusia atau
apakah perbuatan itu bisa dikatakan baik atau buruk, atau benar atau salah. Sebaliknya,
etika memberikan penilaian tentang baik dan buruk, berdasarkan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat tertentu, sedangkan akhlak tatanannya lebih menekankan
bahwa pada hakikatnya dalam diri manusia itu telah tertanam keyakinan di mana
keduanya (baik dan buruk) itu ada. Karenanya, pendidikan karakter dimaknai sebagai
pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang
tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan
baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam
kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Pendidikan karakter memang juga diajarkan
di sekolah formal. Namun persentase antara pendidikan karakter lebih sedikit daripada
pendidikan tentang pengetahuan di sekolah-sekolah formal, sehingga hasil yang didapat
kurang maksimal. Pada dasarnya karakter anak tumbuh dari lingkungan sekitarnya,
terutama keluarga. Dalam hal ini orang tua berperan sangat penting dalam membentuk
karakter anak (Omeri, 2015).
Karakter anak yang mulai mengalami penurunan bisa disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah dengan kurang tepatnya anak dalam menyikapi atau
menggunakan teknologi yang mulai berkembang pesat. Pada metode ini peningkatan
karakter anak dilakukan dengan mengontrol penggunaan gadget pada anak-anak karena
anak-anak lebih banyak mendapat dampak negatif dari gadget tersebut. Peran serta
orang tua dan keluarga sangatlah diperlukan disini, dan hendaknya controlling yang
baik dari orang tua akan memberikan efek yang sangat baik bagi peningkatan karakter
anak. Selain itu, dibutuhkan beberapa cara untuk menemukan cara yang sesuai dengan
kepribadian masing-masing anak agar anak tidak merasa tertekan.
III. KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Dalam mecapai tujuan diperlukan beberapa cara. Untuk meningkatkan karakter
anak dapat dilakukan dengan melakukan pengawasan atau controlling terhadap anak
saat anak bermain gadget atau alat komunikasi yang lain. Peran serta orang tua dan
keluarga sangat diperlukan, bahkan masyarakat juga berperan dalam membantu anak
meningkatkan pendidikan karakternya.
Putri, D. P. (2018). Pendidikan Karakter Bagi Anak Sekolah Dasar di Era Digital. Jurnal
Pendidikan Dasar , 37-50.