Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MEMBAHAS PERILAKU MENGGUNAKAN GADJET PADA ANAK SD/SMP

Dosen Pengampu :

KELOMPOK 2 :

SITI NURAHMAWATI (PO71200210034)


BINTANG BUANA RGG (PO71200210040)
ANGELIN LUISA M (PO71200210042)
ALVINA NOVA R (PO71200210036)
RAHMAWATI (PO71200210038)
ASNI ASYIFA DARMELIA (PO71200210032)
DENI SAPUTRA (PO71200210026)
ELSA APRIANI PUTRI (PO71200210028)
ELINA SULISTRI (PO71200210024)
ANISA CINTA BELA (PO71200210030)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada abad ke 21 yang terlihat sangat menonjol adalah


teknologi komunikasi dan informasi. Perkembangan ini membawa angin segar bagi manusia.
Pembaharuan teknologi komunikasi dan informasi menciptakan berbagia macam perubahan -
perubanhan teknologi, dari mulai computer yang kemudian memiliki pembaruan berbentuk
gadget , yaitu laptop atau notebook dan telepon rumah merupakan alat elektronik yang
memiliki pembaharuan berbentuk gadget , yaitu handphone, laptop, dan ipade. Salah satu
media teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini adalah gadget. Penggunaan
gadget menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan saat ini yang memerlukan
mobilitas sangat tinggi.

Gadget memiliki dampak positif dan negatif bagi penggunanya, khususnya bagi anak-
anak usia sekolah dasar. Dampak positif menggunakan gadget bagi anak-anak yaitu dapat
menambah wawasan dari segi informasi, terdapat permainan edukatif yang merangsang daya
otak, sebagai media pembelajaran, juga dapat menambah pengetahuan bagi anak. Sedangkan
dampak negatifnya adalah mengganggu perkembangan anak, mengganggu psikologis anak,
mengganggu prestasi anak di sekolahnya, dan menjadikan anak tidak bisa berperilaku sosial
yang baik kepada orang-orang atau lingkungan sekitarnya.banyaknya konten negative yang
tidak sesuai dengan umur anak akan mengakibatkan gangguan emosi mental dan kepribadian.

Anak-anak adalah mereka yang berusia 6-12 tahun atau bisa disebut sebagai periode
intelektual. Noormianto (2018) berpendapat bahwa anak-anak dalam hal ini pelajar, sedang
berada di dalam proses dimana menuju kepada sifat kedewasaan, pola pikir remaja yang
cenderung terbuka lebih mudah menerima hal-hal baru yang bersifat inovatif dibandingkan
orang tua. Usia kanak-akank adalah usia di mana interaksi dan komunikasi yang dilakukan
dengan orang-orang yang baru di sekitarnya dilakukan secara intens. Anak-anak cenderung
senang untuk bermain dan berinteraksi secara langsung. Anak jika sudah bermain gadget
cenderung diam di depan gadget nya tanpa memperdulikan lingkungan sekitarnya (Munisa,
2020). Gadget memberikan banyak perubahan-perubahan pada anak, khususnya pada perilaku
sosial anak. Anak yang menggunakan gadged secara berlebihan jika dibiarkan terlalu lama
maka tidak menutup kemungkinan bahwa siakap sosial yang baru bagia anak yakni sikap acuh
tak acuh terhadap lingkungan sosial, baik berinteraksi antar teman sebayanya, orangtua
maupun lingkungan sekitar.

2. Permasalahan
Durasi penggunaan gadget yang berlebihan berkaitan dengan munculnya efek
negatif bagi kesehatan, bisa berefek penglihatan yang menurun dan kurangnya interaksi
terhadap lingkungan sekitar. Tidak jarang siswa bermain dengan menggunakan gadgetkarena
didalam gadgetdapat ditemukan hal-halyang menarik terlebih bila menggunakan game
online. Akibatnya, banyak dari mereka menghabiskan waktu dengan bermain
menggunakan gadget. Tidak dapat dipungkiri, gadget sangat mempengaruhi kehidupan
manuia, baik orang dewasa maupun anak-anak. Gadgettidak sulit lagi ditemukan pada
zaman sekarang pada anak sekolah . Hal seperti ini menjadi hal yang mewah untuk zaman
sekarang, karena sebagian dari siswa sudah difasilitasi oleh orang tuanya.

Sala satu permasalahan pengunaan gadget yang berlebihan dapat membuat prestasi
belajar siswa ke arah negatif. Prestasi belajar merupakan hasil atau taraf kemampuan yang
telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu, baik
berupa perubahan tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan. Penggunaan gadget yang
berlebihan pada siswa terkadang sering menimbulkan masalah pada proses belajar seperti
malas belajar. Penggunaan gadget berdampak merugikan pada keterampilan interpersonal
anak jika terlalu sering digunakan. Siswa menjadi lebih mengandalkan smartphone daripada
harus belajar. Smartphoneyang dapat terhubung dengan layanan internet akanmembantu
siswa menemukan informasi yang dapat menopang pengetahuannya di sekolah.
Namun, pada kenyataannya sangat sedikit siswayang melakukannya.Smartphoneyang
mereka miliki umumnya digunakan untuk sms,bermain game, mendengarkan musik,
menonton tayangan audio-visual, mengakses facebook,dan lain-lain. Waktu belajar siswa
tersita dengan adanya gadgetyang mereka miliki. Tidak hanya dirumah, disekolah
siswa juga bermain gadgetbersama temannya setelah pulang sekolah hingga mereka
lupa waktu dan sering pulang terlambat.
Adapun selain itu permasalahan akibat menggunakan gadjet yaitu perunahan perilaku
remaja dalam menggunakan gadget dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan
perubahan dan terganggunya kegiatan sehari-hari, misalnya saja melupakan tugasnya untuk
belajar, lupa untuk makan, minum serta kebersihan diri. Penelitian yang dilakukan oleh
Kumala menunjukan adanya hhubungan yang signifikan antara durasi penggunaan gadget
dengan status gizi pada remaja usia 13-15 tahun.

Seorang remaja dapat menghabiskan sedikitnya 8 jam sehari untuk menggunakan


fasilitas internet, baik itu untuk proses belajar ataupun bermaian game online. Dalam kata lain
minimal 8 jam sehari seorang remaja kurang melakukan aktivitas fisik. Masalah yang paling
menonjol akibat penggunaan gadget pada anak dan remaja adalah menumbuhkan sifat
individual, dimana anak dan remaja lebih senang hanya melihat gadget dibandingklan
bersosialisasi dengan orang sekitarnya. Apabila fenomena seperti ini terjadi dalam waktu
yang lama akan menimbulkan krisis sosial dan kurangnya rasa percaya diri dari remaja.
Penelitian yang dilakukan oleh (Mumbaasithoh et al., 2021) menunjukan hasil dari 30
responden dalam penelitian, bahwa terdapat hubungan yang negative antara kecanduan gadget
dan kontrol diri pada remaja. Penelitian lain yang dilakukan oleh Imron pada tahun 2017
terdapat 71% dari responden dalam penelitianya menunjukan bahwa responden mengalami
hambatan dalam perkembangan sosial dan emosional.
Dampak negatif penggunaan gadget pada anak sekolah dasar dapat berdampak bagi
perilaku sosialnya, yaitu:
1) anak akan kurang aktif dalam bersosialisasi maupun kurang aktif secara fisik;
2) Lupa dengan lingkungan sekitarnya; dan
3) Kurangnya waktu bermain bersama teman-temannya.
Maka dari itu orang tua sangatlah berperan penting dalam hal ini karena sudah sepatutnya
orang tua mengajarkan dan mengarahkan anak-anaknya pada hal-hal yang dapat membangun
dan mengembangkan pengetahuan dan karakter anak dengan memperhatikan faktor-faktor
yang dapat berdampak buruk bagi perilaku sosial anak. Guru di sekolah dasar dapat
membimbing dan menuntun serta mengarahkan pada suatu pemahaman konsep bagi anak
Sekolah Dasar. Ketergantungan gadget pada anak usia dini merupakan kondisi dimana anak
menggunakan gadget secara terus menerus lebih dari 2 (dua) jam. Anak akan melakukan
protes bahkan jika tidak diberikan gadget bahkan anak tidak dapat melewatkan waktu sehari
pun tanpa gadget
3. Tujuan
Ada berbagai tujuan sesorang menggunaan gadget diantaranya sebagai sarana untuk
menudahkan komuikasi jarak jauh dengan orang lain, baik antar kota ataupun mancanegara,
dan juga sebagai media informasi gadget dapat memperpendek jarak ruang jauh, sehingga
dapat saling berkomunikasi pada saat bersamaan. Gadget membantu komunikasi antar
individu dan bahkan antar kelompok dengan barbagai fasilitas layanan yang disediakan oleh
jasa telekomunikasi. Keberadaan gadget kini sudah mengalahkan telephone kabel. Teknologi
seluler selalu berkembang terus dan tidak akan pernah berhenti disatu titik. Teknologi
berkaitan erat dengan desain dan kualitas suatu produk sehingga masyarakat tidak akan jenuh
dengan teknologi yang semakin canggih. Selain itu juga, tujuan dari gadget adalah
meningkatkan mutu pembelajaran, efektivitas, serta efesien.

4. Pembahasan

Masalah yang muncul pada remaja dengan kecanduan gadget adalah adalah gangguan
hubungan dengan teman sebaya. Dalam penelitian ini terdapat 17 remaja dari 100 yang
mengalami masalah dengan teman sebaya. Penggunaan internet mempunyai dampak positif
dengan memudahkan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan, dapat behubungan dengan
orang-orang yang jauh. Tetapi dampak negatif juga muncul, saat seorang remaja lebih senang
berselancar di dunia maya, dia melupakan untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya.
(Pitrianti & Ahmat, 2021) menjelaskan seorang anak yang mengalami kecanduan gadget
dapat mengalami pengaruhi negative dari internet, renatan menjadi sasaran predator yang
dikenal melalui internet. Seseorang juga berisiko menjadi korban bullying di dunia maya.
Dampak negative lainya yang dapat diakibatakan dari penggunaan gadget adalah anak
menjadi malas untuk bergerak, lebih suka mengurung diri di kamar yang dapat
mengakibatkan hambatan pada pertumbuhan. Selain masalah fisik gadget juga mampu
mempengaruhi Kesehatan mental dan sosial dari seorang remaja. Kemampuan bersosial akan
berkurang menyebabkan kuranga atau tidak adanya teman sebaya yang dapat diajak bermain,
bertukar pikiran dan belajar Bersama. Hal ini juga mengakibatkan kemampuan untuk
berkomunikasi langsung mengalami hambatan. Penelitian yang dilakukan oleh (Sudirman &
Yuwono, 2019) menjelaskan bahwa remaja yang memiliki kecanduan gadget cenderung lebih
menyukai kehidupan di dunia maya dan memiliki perhatian yang lebih sedikit terhadap dunia
nyata, komunikasi yang dilakukan lebih banyak di media sosial daripada komunikasi
langsung dengan orang orang disekitarnya. Perilaku seperti ini memicu remaja untuk tidakk
peduli denga napa yang terjadi di sekitarnya. Penggunaan gadget yang berlebihan mampu
mempengaruhi rasa toleransi penggunanya (Hakim, 2020). (Mumbaasithoh et al., 2021)
menjelaskan perlunya meningkatkan kontrol diri pada remaja dalam memanfaatkan teknologi
terlebih dalam penggunaan gadget. Dalam penelitianya dari 30 remaja memiliki kontrol diri
yang baik saat menggunakan gadget. Selanjutnya dijelaskan beberapa strategi yang dilakukan
oleh remaja untuk melakukan kontrol diri, diantara adalah membuat jadwal dalam melakukan
kegiatan sehari-hari dan berusaha konsisten dalam mengikuti jadwal yang telah ditentukan.
kontrol diri remaja dalam penggunaan gadget tak lepas dari pengawasan orang tua. Penelitian
yang dilakukan oleh (Sa’ngadah et al., 2020) menjelaskan bahwa pola asuh orang tua mampu
mempengaruhi kemampuan anak untuk lebih percaya diri, mempunyai kontrol diri yang baik,
mampu meningkatkan semangat anak dalam melakukan suatu hal positif, membantu anak
untuk belajar mandiri.

5. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menyimpulkan ada hubungan antara manfaat penggunaan gadget
dengan prestasi belajar, dimana pemanfaatan gadget yang berlebihan membuat prestasi belajar
siswa ke arah negatif dan akan menimbulkan masalah pada proses belajar, seperti perilaku
malas belajar. Penggunaan gadget pada siswa sebaiknya didamping oleh orang dewasa. Hal
ini dikarenakan siswa terkadang masih salah dalam menggunakan teknologi tersebut. Selain
itu orang tua juga berperan untuk membatasi penggunaan gadget. Radiasi gelombang
elektromagnetik dari gadget dapat mengganggu penglihatan siswa, sehingga pembatasan
penggunaan gadget perlu dilakukan. Orang tua juga dapat menyeleksi konten dan aplikasi
yang digunakan oleh siswa di gadget-nya, sehingga dapat mencegah adanya informasi atau
aplikasi negatif yang diterima oleh siswa
DAFTAR PUSTAKA

(Ashifa & Wahyuningsih, 2022)Ashifa, R., & Wahyuningsih, Y. (2022). Pengaruh


Penggunaan Gadget Terhadap Perilaku Sosial dan Prestasi Belajar Siswa di Sekolah Dasar.
05(01), 503–510.

(Rahmawati, 2020)Rahmawati, Z. D. (2020). Penggunaan Media Gadget Dalam Aktivitas


Belajar Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Anak. TA’LIM : Jurnal Studi Pendidikan
Islam, 3(1), 97–113. https://doi.org/10.52166/talim.v3i1.1910

Rini, N. M., Pratiwi, I. A., & Ahsin, M. N. (2021). Dampak Penggunaan Gadget Terhadap
Perilaku Sosial Anak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(3), 1236–
1241. https://doi.org/10.31949/educatio.v7i3.1379

Simanjuntak, Jeperson, and Imanuel Sri Mei Wulandari. "Gangguan Emosi Dan Perilaku
Remaja Akibat Kecanduan Gadget." Malahayati Nursing Journal 4.4 (2022): 1057-1065.

(Walid, 2019)Walid, A. (2019). Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Karakter Siswa Di


Smp Negeri 01 Campalagian Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Ilmu Sosial, 1.

(Yuliani & Rahmadhani, 2021)Yuliani, W., & Rahmadhani, M. (2021). Hubungan Manfaat
Penggunaan Gadget Dengan Prestasi Belajar Siswa/I SMP Harapan 1 Medan. Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan-Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, 20(1),
42–48

Anda mungkin juga menyukai