Anda di halaman 1dari 6

RENDAHNYA MINAT BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

KARENA TINGGINYA PENGGUNAAN SMARTPHONE

Universitas Negeri Malang


nikmahtul.izzah.2301516@students.um.ac.id
Nikmahtul izzah priandka

ABSTRAK
Penggunaan smartphone pada saat ini sudah banyak sekali digunakan oleh semua kalangan, khususnya
siswa sekolah dasar. Perangkat ini memungkinkan mereka mengubah hubungan sosial dan aktivitas
belajarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan gadget guna untuk
mengetahui pengaruh thread perilaku sosial dan minat belajar anak sekolah dasar. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang
menghasilkan data pemecahan masalah melalui kata-kata, ucapan, atau tulisan. Jenis penelitian ini adalah
studi kasus.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh penggunaan smartphone terhadap
perilaku sosial dan minat belajar siswa sekolah dasar adalah membuat siswa sulit berkomunikasi satu
sama lain dan mengabaikan lingkungan disekitarnya, yang mempunyai dampak buruk. dampak negatif
pada siswa. 'perilaku dan sikap sosial serta mengurangi minat belajar siswa sekolah dasar.
Kata Kunci:Penggunaan smartphone, Perilaku Sosial, Minat Belajar siswa

PENDAHULUAN

Penggunaan smartphone kini sudah banyak digunakan di semua kalangan, terutama di kalangan siswa
sekolah dasar. Perangkat ini memungkinkan mereka mengubah hubungan sosial dan aktivitas belajarnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan smartphone terhadap perilaku
sosial dan minat belajar anak sekolah dasar,. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengaruh
penggunaan smartphone terhadap perilaku sosial dan minat belajar siswa sekolah dasar adalah membuat
siswa sulit berkomunikasi satu sama lain, mengabaikan lingkungan sekitar yang membuat para siswa dan
siswi sekolah dasar memiliki sifat acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar ini adalah salah satu dampak
buruknya. dampak negatif pada siswa. 'perilaku dan sikap sosial serta mengurangi minat belajar siswa.
Penyebabnya adalah orang tua mempunyai perangkat yang lengkap sehingga anak mempunyai kebebasan
dan akses dalam menggunakan perangkat dan orang tua tidak bisa membatasi penggunaan perangkat
faktornya karena orang tua kurang mengawasi penggunaan smartphone terhadap anak, suasana belajar di
rumah kurang nyaman, dan ajakan dari teman pergaulan. Untuk menghilangkan hal tersebut, dapat selalu
mendampingi anak pada saat menggunakan alat terutama pada saat
, menciptakan suasana belajar yang nyaman, menetapkan jadwal dan aturan penggunaan alat yang ketat
agar anak paham bagaimana menggunakan fasilitas yang diberi orang tua dengan benar.perkembangan
teknologi pada era ini sangat cepat dan pesat sehingga sebaiknya orang tua mengawasi penggunaan
smartphone terhadap putra putrinya dengan perkembangan teknologi pada saat ini membawa banyak
perubahan kepada kehidupan masyarakat.hampir seluruh kegiatan sosial menggunakan teknologi dan
salah satu teknologi yang sering digunakan di lingkungan masyarakat adalah smartphone jadi itu bukan
hal awam untuk masyarakat,smartphone yang digunakan untuk berkomunikasi, dengan smartphone kita
tidak jauh dari kehidupan sosial media yang disana kita bisa menemui banyak manusia dengan latar
belakang yang berbeda beda
Smartphone sudah menjadi kebutuhan sosial. Jika dulu hanya sedikit orang yang memiliki perangkat
berupa telepon seluler, namun setelah diperkenalkannya ponsel pintar khususnya di Indonesia, hampir
semua orang memiliki perangkat tersebut. Saat ini, perangkat banyak digunakan kelompok sosial yang
berbeda dari kelas atas ke kelas menengah atau tua ke muda. Anak-anak sekarang suka menggunakan
smartphone secara berlebihan. Penggunaan smartphone di kalangan anak-anak semakin meningkat dari
tahun ke tahun, menurut hasil penelitian Indiana Sunita dan Eva Mayasari (2017), 32% anak-anak
menggunakan smartphone lebih dari dua jam sehari dan 68% kurang dari dua jam sehari. Anak-anak
menggunakan sebagian besar perangkat untuk bermain, sekitar 46%, menonton 30%, dan belajar sambil
bermain. 24% Meningkatnya persentase anak-anak yang menggunakan perangkat teknologi disebabkan
oleh semakin canggihnya perangkat, karena canggihnya sistem layar sentuh pada perangkat seperti
smartphone membuatnya mudah digunakan bahkan oleh anak-anak yang belum bisa membaca. meskipun.
Smartphone sendiri memberikan dampak yang besar dalam kehidupan sehari-hari penggunanya.
smartphone dapat membantu kita memperlancar komunikasi dengan keluarga dan orang lain, namun juga
dapat memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Penggunaan smartphone di kalangan anak tentu
saja mengurangi dan menghambat pembelajaran mereka di rumah. Akibatnya, anak merasa belajar tidak
lagi menjadi prioritas atau fokus utama. Bagi sebagian anak, smartphone dianggap dapat menghilangkan
kebosanan dan hiburan, namun terkadang anak cenderung terlalu sering menggunakannya, sehingga
mereka menjadi malas dalam mengerjakan tugasnya yaitu belajar, karena menganggap fungsi yang
diberikan smartphone lebih menarik dan akan membuat mereka bosan.,smartphone dapat membuat anak
menjadi kecanduan dan malas untuk berpikir,seperti disaat mengerjakan pr kemudian menemukan soal
yang bisa dibilang cukup sulit kemudian mereka mencoba untuk mencari di google dan mendapatkan
jawaban itu bisa membuat mereka bergantung kepada smartphone ini adalah salah satu faktor yang
membuat anak anak semakin malas untuk mengasah otaknya.
Hal ini berdampak buruk pada anak atau siswa. Sangat memperngaruhi perilaku sosial dan minat belajar
anak. Perilaku sosial merupakan suasana saling ketergantungan yang diperlukan bagi kelangsungan hidup
manusia (Rusli Ibrahim, 2004). Sebagai bukti bahwa masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya sendirian, sebagai individu, melainkan membutuhkan bantuan orang lain. Artinya
kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung. Oleh karena itu masyarakat
dituntut untuk bisa bekerjasama, saling menghormati, tidak mencampuri hak dan toleransi orang lain
dalam kehidupan bermasyarakat.Saat ini, seorang anak atau pelajar tidak bisa melepaskan diri dari
bermain smartphone. Hal ini dapat kita lihat dari tindakan mereka saat melakukan pembelajaran daring di
rumah. Di masa pandemi seperti ini, siswa sekolah dasar seringkali menghabiskan waktu belajarnya
hanya dengan bermain smartphone bersama temannya. Anak-anak atau pelajar biasanya tidak
menggunakan smartphone untuk mengerjakan tugas sekolah, melainkan hanya untuk bermain game
online, menggunakan internet, atau menonton video di YouTube. Tentunya hal ini harus diwaspadai oleh
orang tua, terutama dalam mengawasi anaknya. Di masa pandemi, banyak kendala yang dihadapi anak
dan orang tua dalam belajar. Pembelajaran yang dilakukan di rumah anak harus sesuai dengan keinginan
anak atau siswa itu sendiri. Apabila seorang anak mempunyai keinginan untuk belajar, maka ia akan
tertarik dan mengapresiasi pembelajaran yang berlangsung di rumah. Keinginan dan minat anak dalam
belajar disebut dengan minat (Achmad dan Chatarina, 2012) Minat berarti kecenderungan dan gairah
yang kuat atau hasrat yang kuat terhadap sesuatu. (Muhibbin Syah, 2011). Minat merupakan motor
penggerak belajar anak. Anak yang berminat belajar selalu memperhatikan pelajarannya agar dapat
berkonsentrasi penuh dan berusaha semaksimal mungkin dalam kegiatan belajarnya untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Ia bahkan menggunakan mode dan fungsi perangkat tersebut sebaik mungkin
untuk keperluan pembelajarannya. Sebaliknya jika anak terus menerus menggunakan gawai hanya untuk
aktivitas lain yang kurang penting, maka gawai tersebut menjadi penghambat minat anak dalam
mencapai hasil belajar. Pengaruh minat belajar terhadap praktik belajar anak, jika anak merasa tidak
sesuai dengan materi pembelajaran maka anak tidak akan terlalu berkonsentrasi karena tidak menarik
minat anak.
Anak-anak tidak menikmati pembelajaran dan tidak menghargai materi yang diajarkan. (Slameto, 2010)
Materi pendidikan yang menarik bagi anak akan lebih mudah dipelajari dan diingat oleh anak atau siswa,
karena minat dapat membuat anak nantinya akan melakukannya. aktivitas belajar Penulis melihat
beberapa permasalahan yang sering ditemui siswa sekolah dasar ketika belajar di rumah, seperti: siswa
tidak mengetahui cara memanfaatkan waktu belajar di rumah dengan baik, anak atau siswa kurang
berminat belajar di rumah, banyak siswa yang menggunakan smartphone sebagaisarana pembelajaran
online dan kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua terhadap anak atau siswa. Berdasarkan uraian
tersebut, penulis melakukan penelitian yang tujuannya untuk mengetahui pengaruh penggunaan gawai
terhadap perilaku sosial dan minat belajar siswa sekolah dasar.

PENGERTIAN SMARTPHONE
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia smartphone Edisi V Setianingsih, Eka (2019) merupakan suatu
alat elektronik atau mekanik operasi praktis; perangkat Wijanarko dan Setiawati (2016) dalam
Setianingsih, Eka (2019) menjelaskan bahwa peralatan merupakan teknologi terbarukan hal ini
mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan seseorang, memberikan kenyamanan dan
memberikan efek positif. Komunikasi semakin meningkat dengan bantuan perangkat mudah dan juga
murah. smartphone merupakan perangkat elektronik yang berukuran relatif kecil praktis dalam
penggunaannya (Angraini, 2019). Perangkat adalah alat Peralatan elektronik berukuran kecil bersifat
portable dan mudah serta praktis untuk dibawa kemana saja hanya smartphone merupakan salah satu
teknologi terkini yang dapat membantu aktivitas masyarakat menjadi lebih mudah. smartphone
seringkali dianggap tidak biasa atau serupa licik smartphone berbeda dari teknologi lain dalam cara
penggunaannya unsur baru dan bentuknya lebih kecil. smartphone adalah salah satunya alat canggih
yang menyediakan berbagai fungsi aplikasi dalam bentuk jejaring sosial, hiburan dan berita (Pertiwi et
al., 2018).
Smartphone secara umum dianggap sebagai perangkat elektronik yang mencakup fitur khusus untuk
setiap perangkat. Menurut Garini (2013). “Video adalah perangkat elektronik kecil dengan banyak
fungsi.” gadget memiliki banyak fitur bagi penggunanya sehingga dianggap lebih nyaman. Osa
Kurniawan Ilham (2011) memberikan definisi sebagai berikut: “Video adalah perangkat mekanik
miniatur atau perkakas atau perkakas yang diminati karena tergolong baru, akan memberikan banyak
kesenangan baru pengguna, meskipun penggunaannya mungkin tidak praktis”.

Menurut para ahli, smartphone memiliki beberapa pengertian yang mencakup konsep teknologi
terbaru dengan fungsi praktis dan berpengaruh besar bagi kehidupan manusia. Berikut adalah
pengertian gadget menurut beberapa sumber:
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V dalam Setianingsih, Eka (2019): Gadget adalah
peranti elektronik atau mekanik dengan fungsi praktis; gawai.
2. Menurut Sanjaya dan Wibowo (dalam Manumpil, 2015): Gadget merupakan inovasi dari teknologi
terbaru dengan kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru yang memiliki tujuan maupun fungsi lebih
praktis dan berguna
3. Menurut Merriam Webster dalam bukunya R. Agusli: Gadget adalah sebuah perangkat mekanik atau
elektronik dengan penggunaan praktis
4. Menurut Widiawati (2014): Gadget merupakan barang canggih yang diciptakan dengan berbagai jenis
aplikasi yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan
5. Menurut BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penggunaan Gadget (2023): Gadget atau dalam Bahasa
Indonesia gawai adalah suatu peranti atau instrument yang memiliki tujuan dan fungsi praktis

MINAT BELAJAR
Minat belajar merupakan keseriusan siswa dalam memusatkan perhatian pada prestasinya belajar dengan
baik Minat mendorong seseorang untuk memperolehnya Pengalaman belajar ibarat magnet yang menarik
siswa ke kelas. “minat artinya kecenderungan dan semangat yang tinggi atau keinginan yang besar
sesuatu". Tingkat minat seseorang menentukan perbedaan perilakunya.

FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT BELAJAR


Minat belajar siswa menentukan aktivitas belajar siswa. Minat belajar tinggi berdampak pada hasil
belajar siswa. Banyak faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam belajar,smartphone dapat mereduksi
pembelajaran dan mempengaruhi mental siswa oleh karena jtu siswa kurang mau mengambil risiko dalam
mengerjakan ujian mengalahkan segala cara untuk berbuat curang dapat mengurangi minat belajar siswa
membuat siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar sendiri karna terlalu bergantung pada smartphone
karena pikirnya semua ada didalam smartphone karna ini siswa menjadi pribadi yang individualisme dan
tidak mau bersosialisasi terhadap lingkunganya karna merasa semua kebutuhannya bisa tercukupi oleh
adanya smartphone.

1. Motivasi dan cita-cita


2. keluarga
3. Peran guru
4. Sarana dan Prasarana

5. Teman pergaulan

6. lingkungan sekitar
INDIKATOR MINAT BELAJAR
Indikator minat belajar menjadi tolak ukur untuk mengukur pengetahuan minat siswa dalam belajar. Ada
beberapa indikator minat belajar siswa dalam pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Menurut
(Zanikhan, 2008) Indikator minat belajar siswa adalah sebagai berikut:
1) Merasakan dan tertarik terhadap topik penelitian
2) Keinginan siswa untuk belajar
3) Perhatian terhadap pembelajaran
4) Antusiasme, partisipasi dan keaktifan siswa dalam pembelajaran Seseorang yang berminat belajar
menunjukkan semangatnya berpartisipasi dalam penelitian ini.

didefinisikan sebagai berikut:


1) Dinyatakan dengan mengatakan bahwa seseorang lebih menyukai sesuatu daripada sesuatu Hal-hal
lain. Lebih memilih satu hal daripada yang lain berarti menjadi pelajar lebih tertarik untuk belajar. Ini
tidak akan mudah bagi para siswa terhadap pengaruh lingkungan yang menghambat pembelajaran
mereka.
2) Ditunjukkan dengan mengikuti suatu kegiatan. Siswa yang punya Minat belajar yang tinggi
menunjukkan tingginya sikap partisipasi belajar siswa melakukan kegiatan belajar seperti kegiatan
diskusi untuk berpartisipasi aktif dan menyampaikan pendapat.
3) Lebih memperhatikan subjeknya. Kualitas minat juga merupakan perhatian yang besar terhadap
sesuatu pendidikan yang lebih tinggi Siswa yang memberikan perhatian khusus dalam kegiatan
Pembelajaran berfokus pada pencapaian tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa indikator minat belajar siswa meliputi rasa
suka atau minat terhadap hal yang dipelajarinya, keinginan siswa pembelajaran, fokus pada
pembelajaran, keterlibatan siswa atau partisipasi siswa sedang belajar.

DISIPLIN BELAJAR
Disiplin adalah “suatu bentuk ketaatan terhadap peraturan yang baik, peraturan yang tertulis atau tidak
tertulis, mendefinisikan disiplin belajar sebagai berikut: “Disiplin adalah sesuatu menyangkut
pengendalian diri seseorang mengenai bentuk-bentuk peraturan Aturan-aturan itu ditentukan sendiri oleh
orang yang bersangkutan atau datangnya dari luar.” Oleh karena itu, disiplin belajar dapat diartikan
sebagai pengendalian diri seseorang.seperti :
1. Disiplin waktu, meliputi:
a) Tepat waktu dalam belajar, termasuk datang dan pergi
b) pulang sekolah tepat waktu, mulai dan selesai
c) belajar dan memulai serta menyelesaikan sekolah tepat waktu
d) belajar di rumah
e) Jangan keluar/berkeliaran selama jam pelajaran.
f) Selesaikan tugas dalam waktu yang ditentukan

2. Disiplin perbuatan meliputi:


a) Ikuti aturan dan jangan melanggar aturan.
b) Tidak malas belajar.
c) Tidak bisa membuat orang lain bekerja untuknya.
d) Anda tidak harus berbohong
e) Berperilaku menyenangkan, termasuk tidak menyontek atau gagal berbuat curang membuat keributan
dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar.
Berdasarkan pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa siswa jangan terlalu bergantung
pada smartphone,coba berusaha semaksimal mungkin ambil sisi positifnya dalam penggunaan
smartphone seperti untuk referensi belajar,memanfaatkan waktu semaksimal mi

DAFTAR PUSTAKA
Manumpil, Beauty. Yudi Ismanto. Franly Onibala. (2015). Hubungan Penggunaan Gadget Dengan
Tingkat Prestasi Siswa Di Sma Negeri 9 Manado. Ejoural Keperawatan (e-Kep) Volume 3. Nomor 2.
April 2015.
Muhibbin Syah. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Nikmah, Astin. (2010). Dampak Penggunaan Hand Phone Terhadap Prestasi Siswa. EJurnal Dinas
Pendidikan Kota Surabaya; Volume 5: ISSN : 2337-3253.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Winkel. (2009). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Zanikhan. (2008). Pengertian Minat Belajar. Diakses dari http:// zanikhan.multiply. com/journal/item
pada tanggal 24 Agustus 2016 pukul 08.00

Anda mungkin juga menyukai