SKRIPSI
Diajukan Untuk Pelengkap Kurikulum
Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Di Bidang Ilmu Komunikasi Studi Ilmu Komunikasi
OLEH
AHMAD HUMAIDI
2018700010
Komunikasi
interpersonal
KOMUNIKATOR
(Orang tua)
Empati Keterbukaan
(empathy) (openness)
Empati
PESAN
KOMUNIKAN
(Anak)
Empat(empathy
b) Komunikasi Interpersonal
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah
komunikasi antara orang – orang secara tatap muka,yang
memungkinkansetiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung, baik verbal maupun nonverbal (Mulyana,2004 : 73).
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses
pengiriman dan penerimaan pesan – pesan antara dua orang atau
diantara sekelompok kecil orang – orang dengan beberapa efek dan
beberapa umpan balik seketika. Komunikasi interpersonal merupakan
komunikasi didalam diri sendiri, didalam diri manusia terdapat
komponen – komponen komunikasi seperti sumber,pesan,saluran
penerima dan balikan. Dalam komunikasi interpersonal hanya seorang
yang terlibat. Pesan mulai dan berakhir dalam diri individu masing –
masing. Komunikasi interpersonal mempengaruhi komunikasi dan
hubungan dengan orang lain. Suatu pesan yang dikomunikasikan,
bermula dari diri seseorang (Muhammad,1995 : 158). Setelah melalui
proses interpersonal tersebut, maka pesan – pesan disampaikan kepada
orang lain.Pentingnya suatu komunikasi interpersonal ialah karena
prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah
bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi.
Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda,
masing – masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian.
Dalam proses komunikasi dialogis nampak adanya upaya dari para
pelaku komunikasi untuk terjadinya pergantian bersama (mutual
understanding) dan empati. Dari proses ini terjadi rasa saling
menghormati bukan disebabkan status sosial melainkan didasarkan
pada anggapan bahwa masing – masing adalah manusia yang berhak
dan wajib, pantas dan wajar dihargai dan dihormati sebagai
manusia.Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi
lainnya, dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap,
kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. Alasannya karena
komunikasi ini berlangsung tatap muka, oleh karena dengan
komunikasi itu terjadilah kontak pribadi (personal contact)yaitu pribadi
anda menyentuh prbadi komunikan. Ketika menyampaikan pesan,
umpan balik berlangsung seketika (immediate feedback) mengetahui
pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang diontarkan
pada ekspresi wajah dan gaya bicara. Apabila umpan balik positif,
artinya tanggapan itu menyenangkan, kita akan mempertahankan gaya
komunikasi sebaliknya jika tanggapan komunikasi negatif, maka harus
mengubah gaya komunikasi sampai komunikasi berhasil.Komunikasi
Keluarga suatu kegiatan yang pasti terjadi dalam kehidupan keluarga.
Tanpa komunikasi, sepilah kehidupan keluarga dari kegiatan berbicara,
berdialog, bertukar pikiran akan hilang. Akibatnya kerawanan
hubungan antara anggota keluarga sukar dihindari, oleh karena itu
komunikasi antara suami dan istri, komunikasi antara orang tua dengan
anak perlu dibangun secara harmonis dalam rangaka membangun
hbungan yang baik dalam keluarga (Djamarah, 2004 : 38). Dalam dunia
modern ini menyebabkan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan
keluarga, akbatnya pola keluarga telah berubah secara radikal
(drastis).Komunikasi yang diharapkan adalah komunisi yang efektif,
karena komunikasi yang efektif dapat menimbulkan pengertian,
kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan
tindakan. Demikian juga dalam lingkungan keluarga diharapkan terbina
komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak, sehingga akan
terjadi hubungan yang penuh kasih sayang dan dengan adanya
hubungan harmonis antara orang tua dan anak, diharapkan adanya
keterbukaan antara orang tua dan anak dalam membicarakan masalah
dan kesulitan yang dialami oleh anak (Mulandar, 2003 : 23). Maka
disinilah diperlukan komunikasi dalam keluarga yang sering diebut
komunikasi keluarga.Kegiatan komunikasi dalam keluarga biasanya
berlangsung secara tatap muka dan memungkinkan adanya dialog antar
anggota – anggota dalam keluarga pada umumnya bersikap akrab dan
terbuka. Namun untuk mengadakan komunikasi yang baik antara orang
tua dengan anak tidak mudah karena ada faktor – faktor yang menjadi
penghambat, yaitu :
1) Orang tua biasanya merasa kedudukannya lebih tinggi daripada
kedudukan anaknya.
2) Orang tua dan anak tidak mempergunakan bahasa yang sama
sehingga meninggalkan salah tafsir atau salah paham.
3) Orang tua hanya memberikan informasi, akan tetapi tidak ikut
serta memcahkan masalah yang dihadapi anak.
4) Hubungan antara orang tua dan anak hanya terjadi secara singkat
dan formal, karena selalu sibuknya orang tua.
5) anak tidak diberi kesempatan mengembangkan kreativitasnya serta
memberikan pandangan – pandangan secara bebas (Soekanto,
2003 : 15).
1) Keterbukaan (openness)
Keterbukaan merupakan sikap bisa menerima masukan dari orang
lain,serta berkenan menyampaikan informasi penting kepada
orang lain. Hal ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan
segera membukakan semua riwayat hidupnya, tetapi rela
membuka diri ketika orang lain menginginkan informasi yang
diketahuinya. Dengan kata lain,keterbukaan ialah kesediaan untuk
membuka diri mengungkapkan informasi yang biasanya
disembunyikan, asalkan pengungkapan diri informasi tidak
bertentangan dengan asas kepatutan. Sikap keterbukaan ditandai
adanya kejujuran dalam merespon segala stimuli
komunikasi.Tidak berkata bohong, dan tidak menyembunyikan
informasi yang sebenarnya. Dalam proses komunikasi
interpersonal, keterbukaan menjadi salah satu sikap yang positif.
Hal ini disebabkan, dengan keterbukaan, maka komunikasi
interpersonal akan berlangsung secara adil, transparan, dua arah,
dan dapat diterima oleh semua pihak yang berkomunikasi.
2) Empati (empathy)
Empati merupakan kemampuan seseorang untuk merasakan
seandainya menjadi orang lain, dapat memahami sesuatu yang
sedang dialami orang lain, merasakan apa yang dirasakan orang
lain, dan memahami sesuatu persoalan dari sudut pandang orang
lain. Orang yang empati mampu memahami motivasi dan
pengalaman orang lain,perasaan dan sikap mereka, serta harapan
dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Empati akan
menjadi filter agar kita tidak mudah menyalahkan orang lain.
Namun kita dibiasakan untuk dapat memahami esensi setiap
keadaan tidak semata-mata berdasarkan cara pandang kita sendiri,
melainkan juga menggunakan sudut pandang orang lain. Hakikat
empati adalah: (a) Usaha masing-masing pihak untuk merasakan
apa yang dirasakan orang lain; (b) Dapat memahami pendapat,
sikap, dan perilaku orang lain.
3) Sikap mendukungan (supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana
terdapat sikap mendukung.Artinya masing-masing pihak yang
berkomunikasi memiliki komitmen untuk mendukung
terselenggarannya interaksi secara terbuka.Oleh karena itu, respon
yang relevan adalah respon bersifat spontan dan lugas, bukan
respon bertahan dan berkelit.
4) Sikap positif (positiveness)
Sikap positif (positiveness) ditunjukkan dalam bentuk sikap dan
perilaku. Perasaan positif ini dapat ditunjukkan dengan cara
menghargai orang lain, berfikir positif terhadap orang lain, tidak
menaruh curiga berlebihan, meyakini pentingnya orang lain,
memberikan pujian dan penghargaan, dan komitmen menjalin
kerja sama.
5) Kesetaraan (equality)
Kesetaraan (equality) ialah pengakuan bahwa kedua belah pihak
memiliki kepentingan, kedua pihak sama-sama bernilai dan
berharga, dan bahwa masing-masing pihak saling memerlukan.
Kesetaraan berarti kita menerima pihak lain.Kesetaraan meliputi
menempatan diri setara dengan orang lain, menyadari akan adanya
kepentingan yang berbeda, mengakui pentingnya kehadiran orang
lain, tidak memaksakan kehendak, komunikasi dua arah, saling
memerlukan,serta suasana komunikasi akrab dan nyaman.
d) Orang Tua
Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang
dituakan. Namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu
adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak. Karena
orang tua adalah pusat kehidupan rohani anak, maka setiap reaksi emosi
anak dan pemikirannya dikemudian adalah hasil dari ajaran orang
tuanya tersebut. Sehingga orang tuamemegang peranan yang penting
dan amat berpengaruh atas pendidikan anakanak (Wahib,2015).
Menurut Abuddin Nata, (Fazli,2012:6) yang disebut orang tua
adalah ayah dan atau ibu kandung, atau orang yang dianggap orang tua
atau dituakan (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya) atau orang-orang
yang disegani dan dihormati di kampung/kota. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa yang disebut orang tua adalah ayah dan ibu atau
anggota masyarakat secara keseluruhan.
Menurut Elizabeth,(Simamora,2016) orang tua merupakan orang
dewasa yang membawa anak ke dewasa, terutama dalam masa
perkembangan. Tugas orang tua melengkapi dan mempersiapkan anak
menuju ke kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan pengarahan
yang dapat membantu anak dalammenjalani kehidupan. Dalam
memberikan bimbingan dan pengarahan pada anak akan berbeda pada
masing-masing orang tua kerena setiap keluarga memiliki kondisi-
kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang
satu dengan keluarga yang lain.
Sedangkan menurut Sahlan (Siregar,2017),Orang tua adalah
komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil
dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah
keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh dan membimbing anakanaknya untuk mencapai tahapan
tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan
bermasyarakat.Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud dengan orang tua adalah seorang ayah dan ibu
yang dianggap tua dan memiliki tanggung jawab merawat dan
mendidik anak menjadi manusia yang dewasa.
Ibu dan ayah juga yang mengasuh dan yang telah membimbing
anaknya dengan cara memberikan contoh yang baik dalam menjalani
kehidupan sehari-hari, selain itu orang tua juga telah memperkenalkan
anaknya kedalam hal-hal yang terdapat di dunia ini dan menjawab
secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak. Orang tua
merupakan pendidikan pertama yang figur dan contohnya selalu ditiru
oleh anak.
g) Anak
1) Pengertian Anak:Anak Merupakan seorang yang di lahirkan dari
perkawianan seorang laki laki dan perempuan secara sah,Anak
(jamak:anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang
belum dewasa atau belum mengalami masa pubertas.Anak juga
merupakan keturunan kedua,di mana kata"anak"merujuk pada
lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak dari orang tua
mereka, meskipun mereka telah dewasa.Menurut Hurlock
(1980),manusia berkembang melalui beberapa tahapan yang
berlangsung secara berurutan, terus menerus dan dalam tempo
perkembangan yang tertentu,terus menerus dan dalam tempo
perkembangan yang tertentu dan bias berlaku umum.
2) Perkembangan Anak: Setiap individu mengalami peristiwa
perkembangan selama hidupnya, Perkembangan adalah
perubahan-perubahan yang dialami oleh individu untuk menuju
tingkat kedawasaan dan kematangan.Dapat disimpulkan
perkembangan anak usia dini ialah suatu perubahan yang dialami
oleh individu, yang dimana menuju tingkat pendewasaan dan
kematangan yang berlangsung secara progres dan antara fisik
maupun psikis.
3) Karakteristik Anak: seorang anak pada dasarnya merupakan fitrah.
Sebab,masa usia dini adalah masa perkembangan dan
pertumbuhan yang akan membentuk kepribadinnya ketika
dewasa.Seorang anak belum mengerti apakah yang ia lakukan
tersebut berbahaya atau tidak, bermanfaat atau merugikan, serta
benar ataupun salah. Hal yang terpenting bagi mereka adalah
merasa senang dan nyaman.
h) Pengertian Smartphone
Smartphone adalah perangkat elektronik kecil yang memiliki
fungsi khusus.Diantaranya smartphone seperti Iphone dan
Blackberry,serta notebook (perpaduan antara komputer portabel seperti
notebook dan internet).Smarphone merupakan sebuah inovasi dari
teknologi terbaru dengan kemampuan yang lebih baik dan fitur terbaru
yang memiliki tujuan maupun fungsi lebih praktis dan juga lebih
berguna.Seiring perkembangan pengertian smartphone pun menjadi
berkembang yang sering kali menganggap smartphone adalah sebuah
gadget dan juga teknologi komputer ataupun laptop bila telah
diluncurkan produk baru juga dianggap sebagai gadget. Smarphone
sebagai objek baru baik berupa sebuah barang ataupun alat baru sering
menjadi ungkapan dalam menunjukkan sebuah alat/barang yang baru di
ciptakan dan diluncurkan.Kata Smarphone sendiri telah banyak menjadi
sebuah kata kontroversi di berbagai media dan pernah juga dibahas oleh
berbagai ahlinya asal muasal kata tersebut tetapi hasil yang didapatkan
adalah saling tindih menindih yang membuat makna Smarphone
semakin pudar.Sekarang orang lebih mengenal definisi Smarphone
pengertian Smarphone dengan teknologi terbaru yang telah diciptakan
dengan kemampuan cerdas yang berfungsi memiliki faktor kegunaan.
Smarphone dalam pengertian umum dianggap sebagai suatu perangkat
elektronik yang memiliki fungsi khusus pada setiap perangkatnya.
Contohnya: komputer, handphone, game, dan lainnya.
Jadi menurut peneliti dari pernyataan diatas Smarphone adalah
merupakan alat untuk berkomunikasi antara individu satu dengan
indvidu lainnya.Selain itu gadget juga merupakan sebuah obyek (alat
atau barang elektronik) teknologi besar yang memiliki fungsi khusus,
tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru
dengan dilengkapi fitur fitur canggih yg terhubung dengan internet.
Jenis-Jenis Smarphone Perkembangan teknologi saat ini sangatlah luar
biasa.Hampir setiap harinya ada sesuatu hal yang baru dirilis dengan
manfaat dan kinerja yang semakin baik. Dalam hal ini,Smartphone juga
merupakan suatu alat yang kebaruannya dalam segi bentuk ataupun
program sangat ditunggutunggu oleh semua manusia saat ini. Karena
hampir semua manusia saat ini menganggap gadget sebagai suatu hal
yang harus ada dimanapun ia berada. Menurut Sagara (dalam Indriyani,
Maulita (2017)) ada beberapa macammacam gadget, yakni “handphone,
laptop, tablet, kamera digital, pemutar media player”.Adapun
penjabaran dari masingmasing bentuk gadget ini adalah sebagai berikut:
1. Handphone adalah suatu alat komunikasi yang bersifat portable
dengan ukuran yang kecil tanpa kabel dan memiliki banyak fitur
yang semakin hari semakin canggih, seperti sms, video call, mms ,
dll.Handphone pertama kali ditemukan oleh Alezander Graham
Bell pada tahun 1876 yang sudah mengalami perubahan yang
sangat besar. Dari bentuknya yang dulu sangat besar hingga bentuk
sederhana dan sekarang menjadi alat komunikasi yang memiliki
banyak fungsi yang dapat membantu manusia dalam melakukan
aktivitas sehari-hari.
2. Laptop adalah komputer yang dapat dipindah dengan mudah
denganukuran yang relatif kecil dan ringan. Sebagai komputer
pribadi laptop memiliki fungsi yang sama dengan komputer.
Hanya saja ukurannya lebih kecil, dijadikan lebih ringan, tidak
mudah panas dan lebih menghemat daya.
3. Tablet PC atau sering disebut “tab” merupakan sebuah perangkat
elektronik portable yang memiliki fungsi seperti notebook maupun
netbook, mulai dari nonton film, bermain game yang didukung
oleh perangkat wifi yang akan memudahkan untuk menjelajah
dunia melewati internet.Tablet PC ini didukung dengan
menggunakan Operating System yang berbasi Android sebagai
sistem utama untuk menjalankan berbagai aplikasi.
i) Fungsi Smartphone
1. Untuk mengakses Internet : Internet merupakan salah satu fitur
terkenal dan paling banyak digunakan pada Smarphone, karena
dengan internet kita dapat dengan mudah mengakses informasi
yang dapat menambah wawasan kita, memperlancar komunikasi
seperti mengirimkan pesan kepada seseorang yang tidak berada di
dekat kita, selain itu juga kita dapat mengerjakan tugas-tugas
sekolah dan masih banyak hal lainnya yang dapat kita peroleh dari
internet.
2. Mengakses Informasi :Bukan gadget namanya jika tidak bisa
memberikan suatu informasi kepada anda sebagai
pemiliknya ,Informasi tersebut bisa mempermudah anda untuk
melakukan suatu aktivitas.Jika sebagai mahasiswa informasi
tersebut bisa berupa update berita tentang program-program
kampus dan perkembangannya.
3. Wawasan Bertambah: Wawasan yang bertambah merupakan
manfaat Smarphone dari gabungan komunikasi lancar dan
mudahnya informasi yang didapat.Kita tahu bahwa dengan
komunikasi dan informasi merupakan salah satu unsur yang
mengusung wawasan anda dapat bertambah.Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan oleh karena itu kita harus bijak dikarenakan
dalam menggunakan Smarphone harus tau waktu dan jangan
sampai terlalu berlebihan menggunakannya bukanya berdampak
positif malah dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
b) dampak negatif:
1) Penurunan konsentrasi saat belajar.
2) Malas menulis dan membaca.
3) Penurunan dalam kemampuan bersosialisasi.
4) Kecanduan
5) Dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
6) Perkembangan kognitif anak usia dini terhambat.
7) Menghambat kemampuan berbahasa.
8) Dapat mempengaruhi perilaku anak.
2.2Tipe penelitian
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang mengamati sesuatu (objek penelitian)
dan kemudian menjelaskan gejala-gejala, fakta-fakta,atau kejadian-
kejadian secara sistematis dan akurat yang sesuai dengan kondisi soal
tertentu.Berdasakan sifat penelitian di atas,maka penelitian ini berupaya
mendeskripsikan secara sistematis dan faktual peran orang tua dalam
meningkatkan motivasi belajar anak didasarkan pada data-data yang
terkumpul selama penelitian dan dituangkan dalam bentuk laporan atau
uraian.Mencermati jenis penelitian deskriptif di atas, maka penelitian ini
termasuk penelitian deskriptif jenis studi kasus. Studi kasus meliputi
analisis yang mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang sama
dengan organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah yang terjadi
adalah serupa dengan masalah yang dialami saat ini.Dalam koteks
penelitian ini, maka subyek penelitian adalah anak Di Kampung
Kedung Mangu Selatan Surabaya.
2.3 Teknik pengumpulan data
Unit analisis
Teknik penjamin keabsahan data dalam penelitian kualitatif
bertujuan untuk mengetahui kreadibilitas data yang dikumpulkan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif, yaitu menggunakan kata-kata, hal ini bisa dipengaruhi
oleh kredibilitas informannya, waktu pengungkapan, kondisi yang
dialami. penelitian ini mengunakan dua teknik;
a) Diskusi dengan orang ahli yang paham akan topik. Diskusi ini
dilakukan dengan seseorang yang paham mengenai tumbuh
kembang anak usia rentan yang aktif menggunakan gadgetnya
dalam kegiatan sehari-hari. Metode ini juga bermanfaat dalam
kevalidan dan keabsahan data dalam penelitian ini.
b) Wawancara percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan. Jadi wawancara
adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan
mengadakan dialog atau tanya jawab dengan orang yang dapat
memberikan keterangan atau informasi. Jadi wawancara
adalah suatu cara pengumpulan data dengan jalan
mengadakan dialog atau tanya jawab dengan orang yang dapat
memberikan keterangan atau informasi. Jenis wawancara yang
digunakan peneliti adalah wawancara mendalam, yaitu proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dan cara
tanya jawab sambil bertatap muka anatar pewawancara
dengan informan Wawancara dilakukan kepada sumber
primer, yaitu orang tua yang mempunyai anak usia dini (usia
6-10 tahun) di kampung kedung mangu selatan,kecamatan
kenjeran,surabaya.Data-data yang diperoleh diharapkan dari
wawancara mendalam tersebut yaitu: data pengaruh
penggunaan gadget dan anak usia dini di kampung kedung
mangu selatan,kecamatan kenjeran,surabaya.
c) Teknik perpanjangan waktu, metode ini digunakan ketika
hasil penelitian yang berasal dari wawancara dirasa kurang
akurat atau kurang untuk menjawab rumusan masalah dalam
penelitian ini, sehingga memperpanjang waktu penelitian guna
keabsahan dan kevalidan data penelitian.
d) Metode observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui
pengamatan atas gejala, fenomena, dan fakta empiris yang
terkait dengan masalah dalam penelitian.Metode ini
digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan
dampak penggunaan gadget pada perkembangan sosial anak
usia dini.
e) Metode dokumtasi adalah kumpulan fakta dan data yang
tersimpan dalam bentuk tes atau media online.
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder (Jakarta: Rajawali Press, 2011), 114.
Nana Sahriana, Jurnal Smart PAUD Vol. 2 No. 1, Januari 2019.