Anda di halaman 1dari 8

B.

Analisis Data
1. Bagaimana Komunikasi orangtua dalam mengawasi penggunaan
Smartphone anak usia dini Di Kampung Kedung Mangu Selatan Surabaya ?

Komunikasi persuasif adalah salah satu bentuk komunikasi yang bertujuan


untuk memberikan pengaruh kepada anak. Dengan penyampaian pesan secara
persuasif atau membujuk, diharapkan audien dapat memiliki cara pandang yang sama
dengan komunikator sehingga audien akan bertindak seperti yang diinginkan. Dengan
demikian dibutuhkan suatu cara agar komunikasi orang tua dengan anak dapat
berjalan dengan baik dan dapat menimbulkan efek terhadap keduanya.

Fenomena komunikasi antar orang tua kepada anak tidak selalu berjalan
mulus, bahkan terkesan saling menekan. Meskipun tidak semua mengalami peristiwa
komunikasi yang demikian, namun secara umum perkembangan komunikasi antara
anak dengan orang tua menjadi pembicaraan yang begitu banyak dibicarakan oleh
kalangan masyarakat. Adapun unsur-unsur yang mempengaruhi komunikasi persuasif
yakni:

Persuader adalah orang atau sekelompok orang yang bertujuan menyampaikan


pesan, dengan tujuan mempengaruhi sikap, pendapat, dan prilaku orang lain baik
secara verbal maupun nonverbal. Persuader memiliki karateristik yakni, otoritas,
kredibilitas, dan daya tarik. Adapun karateristik yang harus dimiliki oleh persuader
yaitu:

a. Dalam proses komunikasi, otoritas selalu hadir dalam bentuk dan kadar
beragam, begitupun dalam komunikasi persuasif. Seorang komunikator atau sumber
dikatakan memiliki otoritas bila memiliki keahlian yang diakui.

b. bahwa keahlian sama artinya dengan otoritas, yakni keahlian


komunikator dalam mengenali seubjeknya, bagaimana pendapat khalayak mengenai
kecerdasan komunikator, informasi, dan kewajibannya. Kredibilitas adalah
seperangkat persepsi komunikasi tentang diri komunikator. Kredibilitas sebagai sikap
sumber komunikasi pada waktu tertenu oleh penerima. Berdasarkan beragam
pengertian itu, dapat disimpulkan kredibilitas merupakan persepsi persuadee tentang
diri persuader.
c. Daya tarik merupakan karateristik yan ketiga persuader daya tarik
merupakan faktor paling penting yang dapat menetukan efektivitas persuasif dan
berhasilnya komunikasi.

persuasif yakni dengan cara membujuk secara lemah lembut dan orang tua
juga harus memahami sifat dan kreteria anaknya sehingga orang tua dapat dengan
mudah strategi yang harus dilakukan dalam membujuk anak-anak nya.

Dengan unsur dan kareteristik komunikasi persuasif diatas dapat dilihat tujuan
dan guna dari komunikasi persuasif itu sendiri. Untuk tujuan terbentuknya dan
mempengaruhi sikap dibutuhkan suatu proses, proses bukanlah hal yang sederhana
namun bersifat kompleks.

Secara umum sebagian besar memandang komunikasi antar orang tua dan
anak tentang segala aktivitas baik dari cara memperlakukan bahkan cara
berkomunikasi dengan ibu kepada anak mempunyai cara tersendiri serta bahkan
mungkin setiap insan orang tua kepada anak berbeda-beda dalam melakukan
komunikasi. Dalam hal ini orang tua lebih cenderung memperdulikan terhadap
aktivitas anak yang terpenting adalah menjalankan kewajiban sebagai orang tua antara
lain menasehati dan mendidik anak dengan benar. Disisi lain anak sebagai komunikan
juga lebih cenderung agresif dalam berfikir, berperilaku, dan berkomunikasi. Dalam
pemelitian ini saya meneliti adanya sebuah rumah yang menyediakan jasa sewa wifi
harian dengan tarif Rp. 2000 Rupiah dan banyak sekelompok anak-anak SD yang
berkumpul di rumah wifi tersebut. Dalam hal ini dijelaskan oleh bapak zainudin
selaku pemilik rumah wifi di kedung mangu selatan mengatakan bahwa:

Setiap hari mas di sini banyak anak-anak SD selesai pulang sekolah


mampir disini. Untuk biaya sewa wifi di saya Rp.2000 Rupiah mas satu hari
untuk satu anak. Mereka menyewa wifi disini suka berkelompok dengan
teman-teman lainnya untuk bermain HP, tetapi bukan untuk belajar tetapi
mereka berkumpul untuk main game.

Sebelum masuknya smartphone di kampung Kedung Mangu Selatan , ada


banyak sekali kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak, baik itu kegiatan
yang berkaitan dengan keagamaan, dan sosial, contohnya yaitu dalam kegiatan
keagamaan setiap sore anak-anak pergi mengaji dan sholat maghrib berjamah di
masjid namun sekarang kegiatan-kegiatan tersebut sudah sangat jarang dilakukan oleh
anak-anak di Desa selat, Yang tentunya diakibatkan oleh smartphone, karena anak-
anak sudah terlalu asik dalam bermain smartphone sehingga lupa akan waktu dengan
kegiatan lain.

Wawancara penulis dengan Bapak Joko selaku RT di Kedung Mangu Selatan


Surabaya mengatakan bahwa:

“Maraknya penggunaan smartphone yang terjadi di Kampung Kedung


Mangu Selatan membuat kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebelum adanya
smartphone hampir jarang dilakukan oleh para anak-anak biasanya anak-
anak main bola setiap sore sedangkan sekarang anak-anak. lebih senang
memainkan smartphone mereka saat berkumpul dan lebih sering berdiam diri
di dalam rumah untuk memainkan smartphone nya.”

Smartphone mulai banyak digunakan oleh warga di Kampung Kedung Mangu


Selatan lebih khusus para remaja dan anak-anak, dan banyak sekali perubahan yang
terjadi sejak smartphone mulai masuk kegiatan-kegiatan yang dulu sering dilakukan
para anak-anak sebelum adanya smartphone namun sekarang sudah banyak yang
hilang disebabkan para anak-anak terlalu asik dalam bermain smartphone mereka
masing-masing.

Kegiatan seperti olahraga setiap sore sudah jarang dilakukan dan di malam
hari para remaja dan anak-anak sering berkumpul, yang bertujuan untuk bermain
game. Para orang tua disana juga menyadari ada banyak sekali dampak negatif yang
diakibatkan oleh bermain smartphone itu sendiri contohnya saja dampak kesehatan
mata dapat terganggu diakibatkan terlalu lama bermain smertphone mereka masing-
masing bahkan ada juga yang nilainya turun akibat sering bermain smartphone.

Orang tua disana sering sekali memarahi ataupun menegur anaknya agar
mereka tidak terlalu lama dalam bermain smartphone. Ada banyak sekali dampak
negatif smartphone yang dirasakan oleh para orang tua disana terhadap perilaku
social. perilaku yang kurang sopan juga terdapat pada remaja dan anak-anak yang
disadari oleh para orang tua. Orangtua juga takut anak-anaknya salah dalam
menggunakan smartphone, baik itu membuka situs-situs yang terlarang diakibatkan
salah dalam menggunakan smartphone tersebut.

Smartphone merupakan salah satu perkembangan kecanggihan teknologi yang


mempunyai fitur-fitur seperti menampilkan foto dan gambar, memutar video atau
film, memberikan kemudahan dalam akses internet serta beberapa fitur lainnya.
Beberapa kemudahan tersebut berpotensi untuk digunakan orang tua sebagai sarana
atau permainan dalam mengasuh anak. Kecanduan smartphone menyebabkan anak-
anak cenderung malas untuk beraktivitas dan tidak peka dengan lingkungan sehingga
dapat mempengaruhi tingkat agresif anak-anak, pola perilaku, serta psikologi sosial
anak-anak.

Saat ini smartphone terus mengalami perkembangan yang sangat pesat.


Berbagai bentuk media baru bermunculan dengan basis teknologi internet. Didalam
smartphone itu sendiri banyak terdapat media online, dimana para pengguna dapat
berpartisipasi dengan mudah, berbagi dan menciptakan isi dan jejaring sosial secara
online. Penggunaan Smartphone boleh ditekankan kepada pembelajaran yang
melibatkan ketercapaian kepada informasi. Smartphone mengandung kumpulan data
dan informasi yang banyak berkaitan dengan berbagai topik dan cara berkomunikasi
melalui kemudahan-kemudahan yang tersedia.

Smartphone adalah suatu kebutuhan bagi para penggunanya. Dalam


keseharian kita sangat memerlukannya untuk memudahkan segala aktivitas kita
sehari-hari namun selain dampak positif tentunya ada banyak juga dampak negatif
dari gawai itu sendiri. Sehingga tidak sedikit orang tua atau masyarakat yang khawatir
atas perkembangan dari anak mereka.

Wawancara dengan Ibu Yurlinda orang tua anak-anak di Kampung Kedung Mangu
Selatan yang mengatakan bahwa:

“Anak saya kalau dirumah itu pasti pegangannya HP terus, duduk sambil
main HP kalau berhenti nya Cuma pas makan, tapi kalau sudah makam
biasanya pegang HP lagi. Apalagi kalau lagi kumpul dengan teman-temannya
selalu membawa HP. Sering ibu tegur kalau dia main HP terus, paling
berhenti nya Cuma sebentar. Yang ibu takut nanti matanya rusak kalau liat
HP trus, dan juga klw dak di perhatiin takut nya buka hal yang negatif di HP
tu. Untuk mencegahnya main HP trus ibu ambil HP nya kalau sudah belajar”

Wawancara penulis dengan ibu Ratna orang tua anak-anak di Kampung Kedung
Mangu Selatan yang mengatakan bahwa:

“Saya sering marahi anak saya karna main Hp aja terus, di rumah main HP
nya di kamar ntah apa yang dia lihat, main game juga sering kadang ibu
dengar suara dia main game sampe keluar ribut main gamenya. diluar juga
bermain HP terus dengan teman-temannya. Kadang ibu nasehati juga supaya
gak main HP trus, karna nanti bahaya bagi matanya, dan juga takutnya
menganggu sekolahnya kalau main game terus”

Wawancara tersebut dapat kita ketahui bahwa anak-anak sering memainkan


smartphone mereka, bahkan diluar rumah ataupun dirumah kerjaan mereka selalu
memainkan smartphone. Mereka tidak bisa lepas dari kecanduan smartphone yang
mereka punya dan itu berakibat dampak dari sikologis dan kesehatan mereka juga
terganggu tentunya. Adapun upaya pencegahan yang dilakukan oleh orang tua di desa
selat yaitu dengan cara mengambil smartphone anak-anaknya, memarahi dan sambil
menesehati agar anak-anak tidak selalu sering memainkan game di samrtphone
mereka karena dapat mengganggu kesehatan mereka.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis pada bagian terdahulu ada
beberapa perilaku Anak-anak yang tidak wajar akibat Smartphone, dan hal ini
menyebabkan timbulnya rasa khawatir dari orang tua. Upaya penanggulangan
perilaku negatif dari Anak -anak di Kampung Kedung Mangu Selatan yang dilakukan
oleh orang tua yaitu: menanamkan nilai-nilai agama, mengajarkan kedisiplinan,
memberi nasihat dan peringatan secara lisan.

1. Menanamkan Nilai-Nilai Agama


Sebelum Smartphone masuk di Kampung Kedung Mangu Selatan para anak-
anak, dan remaja sering melakukan kegiatan-kegiatan yang positif dalam kegiatan
keagamaan yang diselenggerakan oleh para guru-guru ngaji. Setiap maghrib Anak-
anak rajin melaksanakan sholat maghrib berjemaah di mesjid maupun musholah di
setiap RT, namun setelah era Smartphone masuk di Kampung Kedung Mangu Selatan
kegiatan-kegiatan tersebut sudah mulai hilang. Dahulu yang ngaji ada banyak sekali
namun sekarang murid yang mengaji setelah sholat maghrib dapat dihitung dengan
jari diakibatkan anak-anak lalai dan terlalu asik dalam menggunakan smartphone.
Menanamkan dasar-dasar keimanan, kepribadian, budi pekerti yang terpuji dan
kebiasaan ibadah yang sesuai kemampuan remaja sehingga menjadi suatu motivasi
remaja yang bertingkah laku adalah hal yang mungkin diharuskan dalam
menanamkan nilai-nilai agama sesuai yang dikatakan ibu Yurlina selaku orang tua
dari anak-anak Kedung Mangu Selatan yang mengatakan bahwa:

“Kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya adalah


mendidik dan lebih khususnya menanamkan nilai-nilai agama kepada anak
sejak dini mungkin, agar anak terbiasa kedepannya nanti.”

Penjelasan dari ibu Yurlina tersebut yaitu motivasi dan dorongan dari orang
tua tentunya perlu diterapkan kepada anak-anak mereka dan pengajaran nilai-nilai
agama harus dilakukan sedini mungkin, agar kedepannya anak tersebut mampu
membentengi diri mereka masing-masing dari perilaku-perilaku yang bisa merugikan
diri mereka masing-masing.

2. Mengajarkan Kedisiplinan
Definisi disiplin adalah berbagai-bagai, kebanyakan definisi yang terdapat
dalam kamus adalah latihan membentuk, membetuk ataupun melengkapkan suatu
sistem peraturan berkenaan tingkah laku, atau tingkah laku menurut peraturan-
peraturan yang diwujudkan. Disiplin dimaksudkan sebagai kesanggupan seseorang
individu menghormati dan mematuhi undang-undang sama ada disiplin itu
dikarenakan dari luar atau dengan kerelaan sendiri. Disiplin juga bermakna
kesanggupan seseorang itu bekerja atau membuat sesuatu dengan cukup tertib,
kesanggupan menghormati hak individu lain, kesanggupan mengamalkan tingkah
laku yang baik dan tidak menggangu kepentingan orang lain.

Wawancara penulis dengan ibu Yurlina yang mengatakan bahwa:

“Disipilin itu sangatlah penting kita harus pandai-pandai menghargai


waktu-waktu. Waktu saya kecil dulu saya selalu diajarkan oleh orang
tua saya untuk menghargai waktu, dulu ibu saya selalu mengatakan
kalau ingin jadi orang sukses dan hebat kita harus disiplin, jadi
perkataan ibu saya selalu saya ingat dan saya terapkan kepada anak-
anak saya tentunya. Kita tidak boleh membuang-buang waktu untuk
suatu hal yang tidak penting apalagi seperti mengahabiskan waktu
kita untuk bermain Handpon. Salah satu caranya kita harus
mengajarkan kedisiplinan kepada anak-anak kita.”

Wawancara diatas dapat penulis simpulkan bahwa disiplin itu sangatlah


penting. Anak-anak harus diajarkan untuk selalu menghargai waktu hingga selalu
terbiasa untuk tepat waktu dan tidak membuang waktunya untuk mengerjakan hal- hal
yang tidak bermanfaat bagi dirinya apalagi menghabiskan waktu seharian hanya untuk
bermain smartphone. Jadi didikan orang tua sangatlah penting bagi remaja dan anak-
anak untuk masa depan mereka, dan akan sangat berdampak positif bagi pertumbuhan
perilaku sosial anak-anak.
Anak-anak adalah generasi penerus bangsa, penerus perjuangan demi
kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak adalah perpindahan menuju masa dewasa.
Pada masa remaja dan anak-anak banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh
mereka, salah satunya adalah masalah kedisiplinan yang merujuk pada kedisiplinan
dalam penggunaan waktu. Kebiasaan untuk tidak menepati waktu sudah biasa anak-
anak lakukan. Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa juga dituntut untuk bisa
berdisiplin terutama disiplin dalam penggunaan waktu. Karena salah satu unsur
kualitas dari sumber daya manusia adalah kedisiplinan. Fenomena-fenomena
ketidakdisiplinan yang terjadi di Indonesia dikalangan remaja khusunya Anak-anak,
berawal dari keterlambatan sekolah maupun pulang kerumah. Hal ini
mengindikasikan bahwa memang terjadi penurunan kedisiplinan dikalangan anak-
anak khususnya kedisiplinan dalam penggunaan waktu.
3. Diberi Nasihat dan Peringatan Secara Lisan
Kata nasihat berasal dari kata “nash” yang artinya halus, murni dan bersih.
Dengan demikian kata-kata nasihat haruslah jauh dari bentuk kecurangan ataupun
motivasi yang kotor. Sedangkan pengertian nasihat menurut istilah adalah sebuah kata
yang mengungkapkan suatu bentuk keinginan kebaikan kepada objek yang diberikan.
Secara umum, pengertian nasihat adalah sesuatu hal berhubungan dengan hal-hal
baik. Nasihat juga dapat diartikan sebagai teguran, petunjuk, ajaran, pelajaran, anjuran
yang pokoknya bersifat baik.
Dalam menanggulangi perilaku menyimpang yang ada disekitar kampung
Kedung Mangu Selatan yang ketiga diterapkannya pemberian nasihat. Wawancara
penulis dengan Bapak Joko selaku RT di Kedung Mangu Selatan Surabaya
mengatakan bahwa:
“Kita lakukan dengan cara memberi peringatan dan tentunya dengan
nasihat kepada remaja dan anak-anak tersebut agar mereka mengerti
dan bisa memahami dampak dari Handpone yang sangat besar
tersebut dan mudah- mudahan mereka menerima nasihat yang kita
sampaikan.”

Wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa solusi orang tua di Kampung Kedung
Mangu Selatan Surabaya dalam menangani dampak penggunaan smartphone pada anak yaitu
orang tua perlu menerapkan sejumlah aturan kepada anak-anknya dalam menggunakan
smartphone. Untuk bisa memanfaatkan smartphone dengan efektif harusnya sebagai orang
tua bisa memahami dan menjelaskan mengenai konten yang ada pada smartphone.
Mengontrol setiap setiap konten yang ada di smartphone anak adalah salah satu cara yang
efektif. Sesering mungkin mengajak anak diskusi, tanya jawab di waktu luang, bermain
bersama atau sekedar bercanda, disela-sela aktivitas yang padat. Tanpa adanya pendampingan
dari orangtua penggunaan smartphone tidak akan berfokus pada apa yang diajarkan orangtua.
Biasanya justru akan melenceng dari apa yang orangtua ajarkan.

Anda mungkin juga menyukai