DI ERA DIGITAL
Perangkat digital yang canggih saat ini tak dapat dielakkan telah
mempermudah hidup kita. Termasuk di antaranya dalam mengasuh
anak. Bentuknya yang atraktif menarik perhatian anak-anak dan
menjadi media belajar yang menyenangkan. Anak-anak relatif lebih
mudah ditenangkan dan lebih pintar dengan kehadirannya.
Kecemasan
Namun faktanya, di balik kehebatannya,
teknologi digital membawa pengaruh yang
mengkhawatirkan bagi masa depan anak-anak.
Fitur-fitur yang ditawarkan teknologi digital
tanpa sadar telah mengganggu pertumbuhan
fisik dan mental mereka. Anak-anak yang
terpapar perangkat digital sejak dini dapat
mengalami perkembangan otak dan emosi yang
tidak sempurna.
Yee-Jin Shin adalah psikiater dan praktisi
pendidikan anak di Korea Selatan. Setelah lebih
dari 20 tahun menangani kasus anak-anak, dia
menyadari ada hal-hal yang telah menyakiti jiwa
mereka, salah satunya teknologi digital, yang
berpotensi menjadi masalah sosial di kemudian
hari.
GENERASI MILLENIAL
Membesarkan anak di zaman millenial butuh
usaha ekstra dibanding puluhan tahun yang
lalu. Perkembangan dunia digital tak hanya
memberi kemudahan, malah kadang
membuat gap antara orangtua dan anak. Tak
jarang berakhir dengan anak yang
membangkang atau masalah lainnya.
"Kalau sudah keluar air mani, sudah menstruasi, itu artinya mereka sudah
aktif secara seksual dan sudah telat untuk menanamkan tentang pemahaman
seks. Ya jadi suka-sukanya anak, dia bebas melakukan berbagai macam hal,".
7. Persiapkan Anak Masuk Era Digital
Bukan berarti Anda harus memberikannya gadget sejak bayi. Namun mengajarkan
anak jika penggunaan gadget ada waktunya dan memiliki batasan untuk itu. Akses
internet pun perlu dibatasi untuk mencegah anak melihat situs yang tidak
diinginkan.