Anda di halaman 1dari 3

 

AUTHOR:NORMAN  PUBLISHED DATE:JUNE 1, 2021  LEAVE A COMMENTON CONTOH NASKAH PUBLIC


SPEAKING (1): POLA ASUH ANAK DAN REMAJA

Sampit, Public Speaking, Kalteng.


 

Assalamualaikum wr.wb

Salam Sejahtera untuk kita semua

Selamat Pagi….

Yang terhormat Bapak Kepala Desa …. dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa…..

Yang terhormat pengurus dan anggota PKK Desa………

Undangan dan hadirin yang saya muliakan.

Apa kabar semuanya?

Kabar baik…? Alhamdulillah….

Senang sekali bertemu dengan ibu-ibu semua di hari yang penuh semangat ini.  Semua penuh semangat dan
sehat.

Pasti begitu ya….. ibu-ibu semua?

Ada pepatah Cina yang sangat menarik, yang kurang lebih artinya begini.
“Jika salah mengolah tanah, penyesalannya hanya satu musim. Jika salah mendidik anak, penyesalannya seumur
hidup.”

Ya. Mendidik anak menjadi hal terpenting dalam sebuah keluarga. Bersama saya ………………….. Kader PKK
Desa ………………………. Dalam lima belas menit ke depan, kurang lebih kita bersama akan membahas
tentang  peran PKK dalam pola asuh anak dan remaja yang menjadi topik pertemuan kita kali ini.

Jadi dengan tetap santai dan bersemangat, kita akan bahas bersama, bagaimana peran PKK dalam pembinaan
pola asuh anak dan remaja dalam sebuah keluarga.

Sebelum melanjutkan,  menurut  ibu-ibu.. apa saja tantangan terberat  atau masalah apa yang banyak dihadapi
dalam mendidik anak dan remaja saat ini?

Iya betul, ada beberapa masalah pokok. Seperti pergaulan bebas.. penyalahgunaan narkotika dan obat
berbahaya,.. geng motor, perkelahian, bahkan sampai pada penggunaan gadget alias telpon pintar yang sekarang
ini mengkhawatirkan. Dan diantara banyak persoalan kita dalam mendidik anak tersebut,  kita akan fokus pada
masalah kecanduan gadget di kalangan anak dan remaja kita. Oke?

Hadirin yang saya hormati,

Saat ini penggunaan smartphone atau gadget sudah sangat umum di negara kita, bahkan sampai ke desa-desa.
Jaringan telepon seluler yang tersambung dengan internet.  Ditambah semakin menarik permainan atau game
yang dibawa hape atau gedget, baik yang dimainkan secara on line ataupun off line, memberi daya tarik yang
luar biasa. Luar biasa sekali, sehingga kita dapat memainkannya berjam-jam bahkan seharian, tanpa rasa bosan.

Baca Juga  Faktor Utama dalam Mengembangkan Personal Branding

Parahnya, hoby main game dan lain-lainnya, termasuk berselancar dan chatting melalui internet ini sudah
menular juga ke anak-anak kita. Sudah jadi kebiasaan.. bahkan menjadi tren atau hal yang umum.  Menonton
you tube, ngrumpi di grup WA dan Facebook, kini bukan hanya kerjaan para ibu, tetapi juga merasuk ke anak-
anak. Anak-anak kita kini banyak yang kecanduan gadget.  Benar bu? Kecanduan. jadi bukan hanya seperti
bapak-bapak yang kecanduan rokok atau kecanduan nonton sepakbola, anak-anak pun nyatanya bisa kecanduan
gadget.

Ya, gadget pada satu sisi memang bermanfaat, dalam arti memberi dampak positif.  Namun jika berlebihan, kita
akan sampai pada ke sisi lainnya yakni dampak negatif. Dampak negatif ini misalnya berkurangnya kegiatan
fisik  seperti bermain di luar rumah seperti yang seharusnya mereka lakukan, ini untuk memperkuat fisik dan
juga kepekaan panca inderanya terhadap lingkungan.

Bermain juga melatih hubungan sosial dengan teman-temannya… yang merangsang pola fikir dan kerjasama
positif untuk memahami orang lain. Termasuk manfaat bermain juga adalah membangun imajinasi dan
pemahaman lingkungan. Bermain bagi anak-[anak sebenarnya simulasi atau latihan menghadapi keadaan 
sebenarnya saat anak-anak kita dewasa kelak.

Masalah berikutnya berhubungan dengan kecanduan gadget adalah kurangnya hubungan dengan orangtua dan
saudara. Inilah yang sering menjadi pemicu keasalahan komunikasi.. karena waktu untuk bersama dalam sebuah
keluarga dimana ayah, ibu, dan anak-anak bercengkrama bersama dalam sebuah keluarga.  Kesempatan seperti
ini sekarang berkurang… sebab selain sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada acara TV yang sudah
mengurangi kebersamaan itu, sekarang masing-masing malah asyik dengan gadgetnya. Betul atau benar?

Ini masalah. Belum lagi kalau gara-gara asyik main hape atau “mengocek hape” anak-anak kita lupa
kewajibannya. Lupa kewajiban ibadah… lupa mengerjakan tugas sekolah… lupa belajar… dan sebagainya… ini
berdampak buruk bagi perannya dalam menyiapkan masa depannya. Dan yang lebih mengerikan adalah kalau
anak-anak kita terjebak dalam informasi yang salah.

Baca Juga  Contoh Naskah Public Speaking (4): BUDIDAYA CABE DALAM


POLYBAG
Apa itu…??

Ketika anak-anak kita terjebak pada hobi menonton tayangan yang tidak bermanfaat. Chatting yang tidak jelas
arahnya…… Game yang merangsang kekerasan… suka membaca cerita-cerita romantis yang belum sampai
pada saatnya.. bahkan kalau anak-anak kita terperangkap dalam menonton gambar atau video yang mengarah ke
pornografi. Nauzubillah min zalik! Berlindung kita kepada Allah dari hal demikian. Jangan sampai terjadi ya…
ibu-ibu semua.

Masalah utamanya sering para ibu mencari gampangnya saja dengan memberikan hape atau gadget ketika sibuk
atau agar anaknya tidak rewel. Selain itu juga ada keinginan untuk memanjakan anak dengan memberikan
sesuatu yang sama dengan teman-temannya. Atau agar anak tidak ketinggalan jaman. Terkait gengsi juga
kan..ibu-ibu?

Lalu bagaimana peran PKK dalam hal ini?

Melalui PKK kita mengembangkan kegiatan dan penyuluhan terhadap anggotanya tentang pola asuh anak dan
remaja, teruatama dalam hal penggunaan hape atau gadget yang sesuai dengan kebutuhan. Artinya bagaimana
manfaat atau dampak positif dari gadget alias hape ini dapat kita ambil sebanyak mungkin dan mengurangi
dampak negatifnya atau menghindari kejelekannnya.. sesedikit mungkin. Nah.. dalam pertemuan rutin PKK kita
berikan pengertian penggunaan hape atau gadget ini kepada anggotanya. Sebagai bagian pola asuh dari anak dan
remaja.

Bagaimana sebaiknya…?

Pertama adalah dengan keteladanan. Kita jangan main hape terus di depan anak. Akan sangat sulit sekali
menegur anak jika kita sendiri terus menerus main hape. Artinya kitalah yang menjadi contoh bagaimana
menggunakan hape sebaiknya.

Kedua, jangan berikan hape cerdas atau smartphone atau gadget canggih pada anak sebelum berusia 13 tahun
lebih. Ini terkait dengan perkembangan otak anak yang belum sempurna yang sangat mudah terpengaruh oleh
radiasi hape maupun konten informasi yang belum dapat mereka fahami dan pertimbangkan. Jadi jika memang
benar-benar anak perlu hape sebelum umur 13 tahun, berikan hape jadul aja.

Baca Juga  MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA : APA PULA ITU?

Ketiga, adalah dengan membatasi waktu. Kecanduan gadget ditandai jikia anak bermain gadget lebih dari tiga
jam sehari. Banyak ahli menyarankan agar anak-anak jangan bermain hape lebih dari sejam sehari. Pembatasan
ini memang cukup sulit. Tetapi dengan pendekatan yang baik dan keteladan dari kita… insya Allah pembatasan
ini dapat bermanfaat dan dapat dilaksanakan.

Hadirin sekalian….

Demikian yang kami sampaikan.  Sebagai penutup saya sampaikan kata teman saya bahwa “hape itu dapat
mendekatkan yang jauh.. namun juga dapat menjauhkan yang dekat”. Tetapkan ber-PKK dan bijaklah
mengggunakan gadget atau hape. Saya……….       kader PKK Desa ………. mengucapkan erimakasih atas
perhatiannya. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr.wb.

Selamat Siang.

Anda mungkin juga menyukai