Anda di halaman 1dari 5

Penulis: Muhammad Ridwan Karliman

Mahsiswa UNPAR

Tema: Teknologi

Dampak Negatif Gawai terhadap Mental Anak

Pada era modern ini, teknologi seakan tak dapat terpisahkan dengan kehidupan sehari-hari kita.
Hampir semua kalangan merasakan dampak yang ditimbulkan dari teknologi yang digunakan baik untuk
keperluan pekerjaan maupun untuk hiburan. Ada berbagai macam teknologi yang sering kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari salah satunya adalah gawai.

Penggunaan gawai membawa sejumlah dampak bagi manusia. Dampak positif dapat kita rasakan
bilamana teknologi tersebut digunakan dengan benar, namun akan berdampak negatif apabila teknologi
tersebut disalah gunakan. Bagi orang dewasa, gawai banyak digunakan untuk memudahkan kepentingan
pekerjaan, sedangkan bagi anak-anak banyak digunakan untuk memperoleh kesenangan semata, seperti
bermain game, melihat gambar/ konten video, dan hal lain yang bilamana disalah gunakan dapat berdampak
negatif bagi mental anak. Penyalahgunaan gawai pada anak dapat bermacam-macam seperti penggunaan
yang berlebihan, bermain game yang dapat memicu tindak kekerasan pada anak, menonton video porno,
dan hal negative lainnya. Penyalahgunaan gawai dapat berdampak negatif terhadap mental anak,
diantaranya sebagai berikut.

Anti sosial

Anti sosial dapat diartikan dengan gangguan kepribadian yang cenderung kepada menghindari
hubungan dengan orang lain. Jika seseorang memiliki kecenderungan anti sosial, maka kecanduan terhadap
media sosial dapat memperparah kondisi psikologisnya. Si penderita akan lebih sering berinteraksi di dunia
maya dan kontak sosial dalam masyarakat akan semakin berkurang. Penderitanya akan lebih nyaman untuk
menyendiri. Hal tersebut tentunya akan mengakibatkan kesulitan dalam interaksi langsung, dan akan
mengganggu kehidupan sosial mereka.

Gangguan tidur

Tidak semua orang tua mengawasi anaknya saat menggunakan gawai sehingga kebanyakan
anak mengoperasikan gawai di kamar tidurnya. Sebuah studi menemukan, 75 persen anak-anak di usia
9-10 tahun yang menggunakan gawai di kamar tidur mengalami gangguan tidur yang berdampak pada
penurunan prestasi belajar mereka. "Tim peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang telah terpapar
faktor gaya hidup, yaitu bermain gawai sebelum umur 18 bulan dan memiliki perangkat elektronik di kamar
tidur mereka lebih banyak mengalami gangguan tidur serta emosional. " kata Dr Mae Wong.

Agresif

Anak-anak yang terpapar tayangan kekerasan di gawai berisiko untuk menjadi agresif. Apalagi,
saat ini banyak video game ataupun tayangan yang berisi pembunuhan, pemerkosaan, penganiayaan, dan
kekerasan-kekerasan lainnya. Psikolog Klinis Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung,
Dwi Edriyanti, membeberkan dampak gawai pada anak yang sangat membahayakan. Perubahan perilaku
anak bisa sangat tidak stabil jika sudah kecanduan gadget.

"Gawai adalah hal yang bisa membuat anak menjadi agresif. Saat sudah kecanduan gawai anak bisa
melakukan tindakan destruktif, bisa menyerang, agresif, menjatuhkan, hingga tantrum," ujarny Dwi
Edriyanti.

Hal diatas merupakan beberapa contoh dampak negatif pengguanaan gawai pada anak apabila
penggunaanya tidak dikontrol dengan baik oleh orang tua. Dampak degatif tersebut tentunya harus kita
atasi agar anak terhindar dari penyakit mental. Peran orang tua tentunya menjadi hal yang paling penting
untuk menangani masalah tersebut. Berikut merupakan cara yang dapat orang tua untuk menanggulangi
dampak negatif gawai pada anak, diantaranya;

Membatasi kegiatan anak memegang gawai

Membatasi kegiatan anak dalam memegang gawai adalah cara yang dilakukan secara langsung
untuk menanggulangi dampak negatif dari penggunaan gawai. Reaksi yang akan ditimbulkan pada diri
anak-anak saat pertama kali dilakukan pembatasan gawai mungkin akan terlihat berlebihan dan mungkin
saja sebagian besar anak akan menangis histeris ketika gawai mereka diambil. Namun, bukan berarti hal
ini akan mengambil dan merampas gawai dari mereka untuk selama-lamanya, melainkan hanya
memberikan batasan untuk mereka. Menerapkan hal ini mungkin akan terasa berat baik orang tua yang
merasa tidak tega terhadap anak-anaknya. Perlahan namun pasti hal ini akan mulai terbiasa dan membuat
kecanduan anak berkurang.

Memberikan kesibukan atau kegiatan positif kepada anak

Semakin banyak waktu luang dalam hari anak-anak akan semakin membuat mereka bosan dan
semakin mereka merasa bosan, maka akan semakin besar keinginan mereka untuk dapat mengakses
internet. Untuk itulah, tidak ada salahnya mengalihkan anak pada kegiatan-kegiatan yang bisa menyibukan
hari-harinya. Kegiatan ini tentunya bisa dimanfaatkan menjadi kegiatan bermanfaat untuk anak, seperti les
bahasa Inggris, les menari dan bahkan bimbel sepulang sekolah.
“Ketika hari-hari anak sibuk dengan berbagai kegiatan, maka akan secara otomatis hal ini membuat
mereka lelah sehingga sepulangnya dari kegiatan tersebut hal yang paling diinginkan oleh mereka adalah
beristirahat. Dengan begini, kecanduan mereka akan mulai teralihkan pada hal-hal yang lebih bermanfaat
dalam kehidupannya. Selain itu, ada berbagai aktivitas menyenangkanlain yang dapat dilakukan oleh anak-
anak selain bermain gawai. Aktivitas yang melibatkan pergerakan fisik seperti bermain sepak bola,
bersepeda, berkemah, dan sebagainya, tidak hanya mengatasi kecanduan gawai pada anak, juga
mengajarkan anak cara bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.” Ujar Hanifa Oktaviana, penulis artikel
yang berjudul “Ini dampak negatif dan cara mengatasi kecanduan anak terhadap gawai”.

Meluangkan waktu untuk beraktivitas bersama anak

Selalu sediakan waktu luang bersama dengan anak untuk melakukan aktivitas bersama di luar
ruangan. Siapkan banyak kegiatan berbeda, karena pada umumnya anak mudah bosan dengan kegiatan
yang sama terus-menerus.

Untuk membawa anak bermain ke luar rumah, tentunya orang tua harus memberikan waktu luang
nya, karena tidak mungkin seorang anak dapat bermain ke luar tanpa pengawasan orang tua. Orang tua
diharapkan mampu mengatur waktu hingga dapat memberikan waktu luangnya untuk menemani anak
bermain. Perlu kita ketahui bahwa salah satu alasan mereka memilih bermain gawai karena merasa kesepian
dan kurang perhatian dari orang tuanya.

Bersikap tegas terhadap peraturan yang orang tua tetapkan

Orang tua harus sabar dan tegas dalam menerapkan peraturan-peraturan yang telah disepakati,
seperti berapa lama anak boleh bermain gawai. Jika peraturan itu terus dilakukan, anak pun akan mulai
terbiasa hidup tanpa gawai. Orang tua dapat memberikan pujian atau hadiah bagi anak-anak yang patuh
dalam mengikuti aturan penggunaan gawai yang telah dibuat, sedangkan bagi anak yang tidak patuh dapat
diberikan peringatan ataupun hukuman agar anak paham bagaimana penggunaan gawai yang benar harus
dilakukan.

Dari hal yang sudah dipaparkan diatas, banyak hal negatif yang menyebabkan gangguan mental pada anak
jika gawai tidak digunakan dengan baik dan benar. Peran orang tua merupakan hal utama yang harus
diperhatikan agar anak tidak menyalahgunakan gawai sehingga dampak buruk yang diakibatkan
penggunaan gawai dapat dihindari. Gawai memang dibutuhkan untuk sarana komunikasi maupun hiburan,
namun pentingnya pengawasan serta bimbingan orang tua terhadap anak harus selalu dilakukan, karena jika
orang tua membiarkan anak bermain gawai dengan cara yang salah, hal ini dapat mengakibatkan mental
anak terganggu sehingga tidak bisa berkomunikasi dengan baik di lingkungan sekitarnya. Sebaiknya orang
tua mengenalkan bagaimana menggunakan gawai dengan bijak serta menerapkan beberapa peraturan pada
anak juga mengenalkan budaya atau tradisi dalam arti cara menghormati dan sopan santun dalam
bermasyarakat sehingga peran anak di masa yang akan datang menjadi lebih baik.
referensi

Oktaviana, H. (2019, July 09). Ini Dampak Negatif dan Cara Mengatasi Kecanduan Anak terhadap Gadget.
Retrieved from https://www.brilio.net/creator/ini-dampak-negatif-dan-cara-mengatasi-
kecanduan-anak-terhadap-gadget-ddbf14.html

Chozanah, R. (2019, November 14). Anak Hobi Bermain Gadget Rentan Alami Gangguan Tidur dan
Masalah Emosional. Retrieved from https://www.suara.com/health/2019/11/14/073500/anak-
hobi-bermain-gadget-rentan-alami-gangguan-tidur-dan-masalah-emosional

Hasanah, M. (2017). Pengaruh Gadget terhadap Kesehatan Mental Anak. Islamic Early Childhood
Education, 2(2),207 214.Retrievedfrom http://journal.ppspgra.org/index.php/Ijiece/article/view/86/56

Anda mungkin juga menyukai