Anda di halaman 1dari 26

BELA NEGARA DAN

PERDAMAIAN DUNIA
Kelompok 5
Kewarganegaraan A-3.6
ANGGOTA KELOMPOK

01 08_FST_Qanita Putri Maharani

02 20_FF_Jasmine Aprilia Nur Zharifah

03 40_FST_Patricia Grace Nathania

04 51_FKM_Nonda Rana

05 52_FKM_Mahda Putri Kusumawardhani

06 64_FV_Fitri Nur Safira


Bela Negara
DEFINISI BELA NEGARA
Menurut Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945 upaya bela negara merupakan konsep bangsa dan negara yang
bukan hanya monopoli  TNI tetapi menjadi hak sekaligus kewajiban setiap warga negara, sehingga tidak
benar bila bela negara adalah tanggung jawab TNI semata

Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 dinyatakan bahwa  upaya bela negara itu harus
dijiwai dengan kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
 Bela Negara dibedakan menjadi 2

Bela Negara Fisik Bela Negara Non-Fisik


 menghadapi upaya untuk mempertahankan
serangan atau agresi dengan meningkatkan kesadaran
musuh yang berbangsa dan bernegara,
dilakukan untuk menanamkan kecintaan, dan
menghadapi berperan aktif dalam memajukan
ancaman dari luar. bangsa dan negara.
Ancaman adalah usaha dan kegiatan dari dalam maupun luar negeri yang
dinilai membahayakan kedaulatan bangsa
KETAHANAN
NASIONAL
 GPH S. Suryomataraman membagi
Tannas menjadi 3 wajah yaitu :
1.  Ketahanan nasional sebagai
konsepsi
2. Ketahanan nasional sebagai
kondisi
3. Ketahanan nasional sebagai
strategi
Ketahanan nasional berkembang dan dirumuskan dalam dokumen
kenegaraan misalnya di naskah Garis-Garis Besar Haluan Negara
(GBHN)
Untuk mengurangi hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan maka pembangunan
nasional diselenggarakan melalui pendekatan nasional yang mencerminkan
keterpaduan

Ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan bangsa untuk menjamin


kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara

Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,


dan pertahanan keamanan
Ketahanan nasional juga memiliki konsep
berlapis yang artinya ketahanan nasional
sebagai kondisi yang kokoh dan tangguh tidak
akan terwujud jika tidak menguatkan lapisan
yang paling bawah terlebih dahulu yaitu
ketahanan diri, keluarga, wilayah, regional,
dan berpuncak di ketahanan nasional
Alasan diperlukan
Ketahanan Nasional dan
Bela Negara
Setiap bangsa di dunia ini, guna menjaga eksistensinya
dapat menjalankan dan mewujudkan cita-cita bahkan
tujuan nasional dari bangsa itu sendiri, diperlukan dan
harus memiliki suatu ketahanan nasional. Oleh karena
itu, pengkajian ketahanan nasional sangat penting
bagi suatu bangsa dan negara karena berhubungan
erat dengan kelestarian hidup negara dan menjamin
kelangsungan perjuangan bangsa untuk mewujudkan
cita-cita proklamasi dan tujuan nasional (Armawi,
2011:63).
Sumber Historis

● Bermula pada awal tahun 1960-an di kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang
bernama SESKOAD (Sunardi, 1997).
● Pada tahun 1968, pemikiran di lingkungan SSKAD tersebut dilanjutkan oleh Lemhanas (Lembaga
Pertahanan Nasional) dengan dimunculkan istilah kekuatan bangsa.
● Pemikiran Lemhanas tahun 1968 ini selanjutnya mendapatkan kemajuan konseptual berupa
ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan nasional
● Pada tahun 1969 lahirlah istilah Ketahanan Nasional yang intinya adalah keuletan dan daya tahan
suatu bangsa untuk menghadapi segala ancaman
Sumber Sosiologis dan
Politis
● Jika dua konsepsi sebelumnya mengenal IPOLEKSOM (ideologi, politik, ekonomi, sosial, militer)
sebagai Panca Gatra, konsepsi 1972 memperluas dengan ketahanan nasional berdasar asas Asta
Gatra (delapan gatra). Konsepsi terakhir ini merupakan penyempurnaan sebelumnya
(Haryomataraman dalam Panitia Lemhanas, 1980)
● Perkembangan selanjutnya rumusan ketahanan nasional masuk dalam GBHN sebagai hasil
ketetapan MPR yakni dimulai pada GBHN 1973, GBHN 1978, GBHN 1983, GBHN 1988, GBHN
1993 sampai terakhir GBHN 1998. Rumusan GBHN 1998 sebagaimana telah dinyatakan di atas
merupakan rumusan terakhir, sebab sekarang ini GBHN tidak lagi digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembangunanPemikiran Lemhanas tahun 1968 ini selanjutnya mendapatkan
kemajuan konseptual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan nasional
Sumber Sosiologis dan
Politis
● Ketahanan Nasional tetap relevan sebagai kekuatan penangkalan dalam suasana sekarang maupun
nanti, sebab ancaman setelah berakhirnya perang dingin lebih banyak bergeser kearah nonfisik,
antara lain; budaya dan kebangsaan (Sudradjat, 1996: 1-2).
● Inti ketahanan Indonesia pada dasarnya berada pada tataran “mentalitas” bangsa Indonesia sendiri
dalam menghadapi dinamika masyarakat yang menghendaki kompetisi di segala bidang. Hal ini
tetap penting agar kita benar-benar memiliki ketahanan yang benar-benar ulet dan tangguh.
Ketahanan nasional dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kondisi ketidakadilan sebagai “musuh
bersama”. (Armawi, 2012:90).
● Konsep ketahanan juga tidak hanya ketahanan nasional tetapi sebagai konsepsi yang berlapis, atau
Ketahanan Berlapis yakni ketahanan individu, ketahanan keluarga, ketahanan daerah, ketahanan
regional dan ketahanan nasional (Basrie, 2002)
Esensi dan urgensi ketahanan nasional dan
bela negara
1.  Esensi dan urgensi ketahanan nasional
•  Esensi dari ketahanan nasional pada hakikatnya adalah
kemampuan yang dimiliki bangsa dan negara dalam
menghadapi segala bentuk ancama
•   Kehidupan nasional ini dipengaruhi oleh delapan gatra
sebagai unsurnya atau dikenal dengan nama “Ketahanan
nasional berlandaskan ajaran asta gatra”.
• Model Asta Gatra merupakan perangkat hubungan bidang-
bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di
atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam
yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.
Unsur atau gatra dalam ketahanan nasional Indonesia tersebut, sebagai
berikut:
Tiga aspek kehidupan alamiah (tri gatra) yaitu:

Gatra letak dan kedudukan geografi


wilayah menentukan kekuatan nasional negara meliputi; bentuk
wilayah, luas wilayah, posisi geografis, dan daya dukung wilayah
negara.
Gatra keadaan dan kekayaan alam
Pengelolaan dan pengembangan sumber kekayaan alam merupakan salah satu
indicator ketahanan nasional, meliputi : potensi SDA, kemampuan
eksplorasi SDA, pemanfaatan, dan kontrol SDA.
Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
Politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan
beberapa atau semua negara serta proses interaksi antarnegara
maupun antarnegara dengan organisasi internasional
Lima aspek kehidupan sosial
(panca gatra) yaitu:

Gatra ideologi = menunjuk pada perangkat Gatra sosial budaya (sosbud) = Tingginya nilai sosial budaya
nilai-nilai bersama yang diyakini baik untuk biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan bangsa baik
mempersatukan bangsa. fisik maupun jiwanya.

Gatra politik = kemampuan mengelola Gatra ekonomi = Bidang ekonomi berperan langsung dalam
nilai dan sumber daya bersama agar tidak upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga negara.
menimbulkan perpecahan, tetap stabil, Kemajuan pesat di bidang ekonomi tentu saja menjadikan
dan konstruktif untuk pembangunan. negara yang bersangkutan tumbuh sebagai kekuatan dunia.

Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)


= merupakan salah satu fungsi
pemerintahan negara.
KETAHANAN NASIONAL
Mengukur salah satu aspek dalam gatra ketahanan. Misal mengukur kondisi ekonomi nasional.
Kondisi ekonomi nasional dapat menggambarkan tingkat ketahanan ekonomi Indonesia

Bentuk Ketahanan Nasional :


1. Kemampuan ekonomi pulih dengan cepat
2. Kemampuan untuk menahan dan menghindari guncangan ekonomi

Bentuk Ketahanan Ekonomi:


1. Sumber daya alam darat/laut
2. Efisiensi Pengelolaan
3. Sumber daya manusia
4. APBN
5. Stabilitas SOSPOL
6. Perdagangan dalam & luar negeri
7. Lokasi Geografis
  Esensi bela negara
Bela negara merupakan perwujudan
warga negara dalam upaya
mempertahankan dan meningkatkan
ketahanan nasional bangsa
Indonesia. Keikutsertaan warga
negara dalam upaya menghadapi
atau menanggulangi ancaman,
hakekat ketahanan nasional,
dilakukan dalam wujud upaya bela
negara.
Urgensi Bela Negara
Bela Negara secara
Bela negara secara Non-Fisik
fisik keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara
nonfisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan
kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara
profesi. Pendidikan kewarganegaraan diberikan dengan
fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota
maksud menanamkan semangat kebangsaan dan cinta
Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan Dasar
tanah air yang dapat dilaksanakan melalui jalur formal
Kemiliteran. Sekarang ini pelatihan dasar
(sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur nonformal
kemiliteran diselenggarakan melalui program
(sosial kemasyarakatan). Bentuk kegiatan bela negara
Rakyat Terlatih (Ratih) yang terdiri dari berbagai
secara non fisik yaitu:
unsur, seperti Resimen Mahasiswa (Menwa),
Perlawanan Rakyat (Wanra), Pertahanan Sipil
• Mengikuti pendidikan kewarganegaraan
(Hansip), Mitra Babinsa, dan Organisasi
• Melaksanakan kehidupan demokrasi
Kemasyarakatan Pemuda (OKP)
• Pengabdian kepada lingkungan sekitar
• Membayar pajak tepat waktu
Perdamaian Dunia
PERDAMAIAN DUNIA
  Perdamaian dunia adalah sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagiaan bagi seluruh
negara dan/atau bangsa. Perdamaian dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi  manusia,
teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan, diplomat dan/atau pengakhiran seluruh bentuk
pertikaian. 

 Hari Perdamaian Dunia diperingati setiap tanggal 21 September sejak ditetapkan pada tahun 1981
oleh Majelis Umum PBB.

 Arti penting perdamaian dunia bagi kemajuan sebuah negara juga memiliki peranan penting. Hal ini
dapat menjadi motivasi pendorong kemakmuran tiap negara. Apabila tercipta perdamaian dunia,
masa depan sebuah negara akan menjadi lebih baik.

 Perdamaian dunia dapat dibangun melalui hubungan internasional. Sehingga dapat tercipta stabilitas
yang dapat menjadi penggerak ekonomi di setiap negara. Jika sebuah negara tidak memiliki
hubungan internasional, akan sulit untuk memenuhi kebutuhan dan menjamin keberlangsungannya.
 Peran Indonesia dalam Menciptakan
Perdamaian Dunia melalui Hubungan
Internasional
Makna Hubungan Internasional
Politik luar negeri
Adalah seperangkat cara/ strategi yang dilakukan suatu negara untuk
mengadakan hubungan dengann egara lain dengan tujuan negara serta
mewujudkan kepentingan nasional negata yang bersangkutan

Hubungan luar negeri


keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu
Negara dengan semua pihak yang tidak tunduk kepada
kedaulatannya.

Hubungan Internasional
Politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan
beberapa atau semua negara serta proses interaksi antarnegara
maupun antarnegara dengan organisasi internasional
Pentingnya Hubungan
Internasional bagi Indonesia
Faktor Eksternal Faktor Internal
ketentuan hukum alam yang tidak adanya kekhawatiran terancamnya
dapat dipungkiri bahwa kelangsungan hidup yang akan
suatu negara tidak dapat datang, baik melalui kudeta
berdiri sendiri tanpa maupun intervensi dari negara lain.
bantuan dan kerja sama
dengan negara lain.
Ketergantungan tersebut
terutama dalam upaya
memecahkan masalah –
masalah ekonomi, politik,
hukum, sosial budaya,
pertahanan, dan keamanan.
Politik Luar Negeri Indonesia dalam Menjalin
Hubungan Internasional
Menjadi anggota Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)

Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia – Afrika (KAA)

Salah Satu pendiri Gerakan Non – Blok (GNB)

Salah satu pendri ASEAN


Peran Indonesia dalam menciptakan Perdamaian Dunia melalui
Organisasi Internasional

ASEAN
gerakan zona bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota
Association of South East Asian Nations (ASEAN) serta
mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA)
di kawasan negara anggota ASEAN.

GNB
PBB
Mengirimkan pasukan garuda ke daerah Indonesia merupakan negara yang netral,
lawan perang, Adam Malik perwakilan Indonesia merupakan pemimpin yang
dari Indonesia sebagai ketua umum mempunyai ide untuk menjalin kerja sama,
dalam sidang majelis umum, Indonesia Indonesia ikut serta dalam organisasi law
turut serta dalam menandatangani ( hukum )
deklarasi bangkok.
TERIMA KASIH
Apakah ada pertanyaan?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai