Anda di halaman 1dari 31

HUKUM DAGANG

KELOMPOK 1
HUKUM DAGANG
Pengertian Hukum dagang : Suatu hukum yang mengatur tingkah laku manusia yang turut melakukan
perdagangan untuk memperoleh keuntungan atau dapat juga diartikan sebagai hukum yang mengatur
hubungan antara manusia dan badan-badan hukum satu sama lainnya dalam dunia perdagangan.
Pengertian menurut para ahli :
•Munir Fuadi
Segala perangkat aturan tata cara pelaksanaan kegiatan perdagangan industri atau keuangan yang dihubungkan
dengan produksi atau kegiatan tukar menukar barang.
•Ridwan Halim
Hukum dagang adalah hukum yang mengatur hubungan satu pihak dengan pihak lain yang berkenaan dengan
urusan dagang.
Asas-Asas Hukum Dagang
Asas kebebasan berkontrak, yaitu setiap orang bebas membuat perjanjian yang memiliki batasan-batasan
antara lain :
• Tidak melanggar ketertiban umum
• Tidak melanggar kesusilaan
• Tidak melanggar undang-undang
Asas konsensuil, yaitu suatu perjanjian dianggap lahir dan mengikat sejak timbulnya kata sepakat diantara
kedua belah pihak.

Asas pacta sund servanda, yaitu setiap perjanjian itu mengikat yang telah dijelaskan dalam pasal 1338 ayat 2
BW yaitu “ suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali kecuali dengan sepakat kedua belah pihak, atau karena
alasan oleh UU dinyatakan cukup.”
Hubungan Hukum dagang dengan Hukum
Perdata
Prof. Subekti S. H. berpendapat bahwa kedudukan KUHD terhadap
KUH Perdata adalah sebagai hukum khusus terhadap hukum umum
dagang. Hal ini berarti bahwa untuk hal-hal yang diatur dalam
KUHD sepanjang tidak terdapat peraturan-peraturan khusus yang
berlainan, juga berlaku peraturan-peraturan dalam KUH Perdata.
Menurut Prof. Soediman Kartohadiprodjo, KUHD merupakan suatu lex
specialis terhadap KUH Perdata sebagai lex generalis. Maka sebagai lex
specialis apabila dalam KUHD terdapat ketentuan mengenai hal yang
dapat aturan pula dalam KUH Perdata, maka ketentuan dalam KUHD
itulah yang berlaku.
Subjek hukum
Subjek hukum adalah segala sesuatu yang pada dasarnya
memiliki hak dan kewajiban dalam lalu lintas hukum.
Menurut Algra, subjek hukum adalah setiap orang yang
mempunyai hak dan kewajiban yang akan menimbulkan
wewenang hukum (rechtbevoegheid)
Klasifikasi Subyek Hukum
a.  Subjek Hukum Manusia (Naturlife Person).
Menurut hukum, setiap manusia sudah menjadi subyek hukum secara kodrati atau secara
alami. Anak-anak serta balita pun sudah dianggap sebagai subyek hukum. Manusia dianggap
sebagai hak mulai ia dilahirkan sampai dengan ia meninggal dunia. Bahkan bayi yang masih
berada dalam kandungan pun bisa dianggap sebagai subjek hukum bila terdapat urusan atau
kepentingan yang menghendakinya.
Ada beberapa golongan yang dipandang oleh hukum sebagai subjek hukum yang “tidak
cakap” hukum. Seperti: Anak yang masih dibawah umur, belum dewasa atau belum
menikah. Orang yang berada dalam pengampunan yaitu orang yang hilang ingatan,
pemabuk, pemboros, dll.
b.  Subjek Hukum Badan Hukum (Recht Person).
Badan hukum menurut Soemitro adalah suatu badan yang dapat mempunyai
harta kekayaan seperti orang-orang pribadi. Hal senada juga diungkapkan oleh
Soebekti, menurutnya badan hukum adalah badan-badan atau kumpulan
tersebut mempunyai harta kekayaan sendiri, ikut seta dalam lalu linatas
hukum dan dapat juga menggugat ke pengadilan.
Prof. Wirdjono Prodjodikoro juga menyatakan badan hukum adalah suatu
badan yang selain manusia perorangan juga dianggap dapat bertindak dalam
hukum dan mempunyai hak-hak kewajiban, dan penghubung hukum dengan
orang lain atau badan.
Objek Hukum

Obyek hukum Adalah segala sesuatu yang bermanfaat bagi subjek hukum dan dapat
menjadi objek dalam suatu hubungan hukum yang dapat berupa benda atau barang ataupun
hak yang dapat dimiliki dan bernilai ekonomis.
Menurut pasal 503 KUH perdata disebutkan bahwa benda dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen)/ benda berwujud
2. Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriekegoderen)/ benda tidak berwujud
Klasifikasi Hukum Dagang (berdasarkan sumbernya)
1. Hukum tertulis yang dikodifikasikan, yaitu:
•KUHD
•KUH Perdata
2. Hukum tertulis yang belum dikodifikasikan, yaitu:
•Peraturan perundangan khusus yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan.
•Dalam masa ini semisal Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara,
Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, dan Undang-undang Nomor 17 Tahun
2012 tentang Perkoperasian.
•kebiasaan, merupakan salah satu sumber hukum yang dapat digunakan apabila dalam peraturan
perundang-undangan dan perjanjian tidak mengatur tentang sesuatu hal.
Perantara Dagang
Perantara dagang adalah penghubung antara pengusaha yang
memberi kuasa di mana perantara ini yang akan melakukan
perjanjian atau perikatan dengan pihak ketiga. Pemberian
kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang
memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang
menerimanya, untuk dan atas namanya menyelenggarakan
suatu urusan.
Jenis Perantara Dagang
⮚Makelar
⮚Komisioner
⮚Ekspeditur
⮚Pialang (Broker)
• Makelar adalah seorang pedagang perantara yang diangkat oleh pejabat
yang berwenang untuk itu. Ia menyelenggarakan perusahaan dengan
melakukan pekerjaan atas amanat dan nama orang lain dengan mendapat
upah atau provisi tertentu. Sebelum diperbolehkan melakukan
pekerjaannya itu, ia harus bersumpah di hadapan Pegadilan Negeri yang
termasuk dalam wilayah hukumnya.
• Komisioner adalah perusahaan yang pekerjaannya membuat kontrak atas
amanat orang lain, tetapi ketika komisioner membuat kontrak tersebut, ia
melakukannya atas namanya sendiri. Dalam melaksanakan amanat tersebut,
komisioner mendapatkan upah atau provisi dari si pemberi amanatnya.
• Ekspeditur adalah orang yang pekerjaannya menyuruh orang lain untuk
menyelenggarakan pengangkutan barang-barang dagangan atau barang
lainnya melalui daratan atau perairan. Orang yang disuruh oleh ekspeditur
adalah pengangkut. Sedangkan ia sendiri disuruh oleh orang lain (pemilik
barang) untuk mengirimkan barangnya ke tempat lain.
• Pialang (broker) adalah sebuah perusahaan atau individu yang bertanggung
jawab sebagai perantara transaksi yang terjadi antara investor (seorang
investor disini bertindak sebagai konsumen) dengan pasar modal.
Jual Beli Perniagaan
Bisnis atau niaga adalah kegiatan memperjualbelikan barang atau jasa dengan tujuan
memperoleh laba. 
Jual Beli Perniagaan adalah suatu perjanjian jual beli sebagai perbuatan perusahaan yakni
perbuatan perdagangan atau pengusaha lainnya yang berdasarkan perusahaannya atau
jabatannya melakukan jual beli.
Menurut Hartono Hadisoeprapto, jual beli perniagaan adalah perjanjian jual beli di dalam
dunia perniagaan, yaitu antara orang-orang yang melakukan perniagaan sebagai pekerjaan
sehari-hari. Seperti yang terjadi dalam ekspor-impor, ini merupakan jual beli antar negara
yang dilakukan oleh orang-orang yang melakukan perniagaan sebagai pekerjaannya.
Dasar Hukum
❑ KUH Perdata pasal 1457 “Jual beli adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang
satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu barang, dan pihak yang lain untuk
membayar harga yang dijanjikan”
❑ KUH Perdata pasal 1458 “bahwaJual beli dianggap telah terjadi antara kedua belah
pihak, segera setelah orang-orang itu mencapai kesepakatan tentang barang tersebut
beserta harganya, meskipun barang itu belum diserahkan dan harganya belum dibayar.”

❑ KUH Perdata Pasal 1459 “Hak milik atas barang yang dijual tidak pindah kepada
pembeli selama barang itu belum diserahkan”
❑ KUH Perdata pasal 1460 “Jika barang yang dijual itu berupa barang yang sudah
ditentukan, maka sejak saat pembelian, barang itu menjadi tanggungan pembeli,
meskipun penyerahannya belum dilakukan dan penjual berhak menuntut harganya.”
Cara Jual Beli Perniagaan
Tata caranya sama dengan perjanjian jual beli pada umumnya, sebagaimana diatur dalam
pasal 1458 KUH Perdata, menggunakan azas konsesualisme, serta pembuatan AKTE yang
isinya,
a. Barangnya, yaitu berhubungan dengan jenis dan macam barangnya, kualitas barangnya,
banyaknya barang dan harga barangnya.
b. Syarat penyerahan barang : seperti,
•Loco ( Pembeli akan menerima penyerahan barang di tempat, dimana barang bersangkutan
berada)
•Franco ( Kebalikan dari Loco, penjualah yang akan menyerahkan barangnya di tempat atau
di gudang pembeli)
• FOB ( free on board, yang dimaksud bebas disini adalah pembeli dibebaskan dari
tanggung jawab atas barang yang dibeli sampai di atas kapal saja)
• FAS ( free alongside ship, penjual menyerahkan barang disamping kapal.kapal
disediakan pembeli dipelabuhan pemuatan.pembeli menanggung biaya pemuatan
kedalam kapal)
• Cost and Freitght ( biaya perjalanan barang di atas kapal sampai di port atau
pelabuhan terdekat si importir sudah ditanggung oleh Eksportir)
• Cost Insurance and Freitgh ( sifatnya sama persis dengan Cost and Freight, hanya
saja ditambahi biaya asuransi yang sudah ditanggung oleh eksportir)
c. Cara Pembayaran, seperti :
• Pembayaran Dimuka (pembayaran ini dilakukan apabila pembeli membayar terlebih
dahulu kepada penjual merealisasikan penjualan barangnya sesuai dengan
kesepakatan para pihak)
• Letter Of Kredit (merupakan suatu alat bayar yang dikeluarkan oleh Bank penerbit
untuk kepentingan penjual atas nama pembeli, sedangkan Bank penerbit sanggup
membayarkan kepada penjual melalui Bank di negara penjual)
• Wesel Inkaso (Suatu cara penagihan pembayaran yang dilakukan dengan pengiriman
dokumen)
• Konsinyasi (Bahwa penjual tetap memegang hak milik atas barang sebelum barang
tersebut laku terjual, berarti penjual setuju bahwa pembayaran baru dilakukan oleh
pembeli kalua barang telah laku terjual di negara si pembeli)
• Perhitungan kemudian (Sistem pembayaran ini akan dilakukan dengan cara
memindahkan rekening pembeli ke dalam rekening penjual)
Badan Usaha

Kesatuan yuridis atau hukum, teknis


dan ekonomis yang bertujuan mencari
laba atau keuntungan.
Badan Usaha Berbentuk Badan Hukum Badan Usaha Bukan Berbentuk Badan Hukum

Karakteristik suatu badan hukum yaitu terdapat Lain halnya dengan badan usaha yang bukan
pemisahan kekayaan pemilik dengan kekayaan berbentuk badan hukum, pada bentuk badan usaha
badan usaha, sehingga pemilik hanya bertanggung ini, tidak terdapat pemisahan antara kekayaan badan
jawab sebatas harta yang dimilikinya. usaha dengan kekayaan pemiliknya.
Badan Usaha Berbentuk Badan Hukum
Perseroan Terbatas (PT)
•Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 yang membahas mengenai
Perseroan Terbatas (PT), dikatakan bahwa perusahaan berjenis Perseroan Terbatas adalah
suatu badan usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan perjanjian dan
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham atau
disebut juga dengan persekutuan modal.
•Dalam Pasal 3 ayat (1) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(“UUPT”) dijelaskan bahwa pemegang saham hanya bertanggung jawab sebatas saham yang
dimilikinya.
Yayasan
•Yayasan (foundation) adalah suatu badan hukum yang mempunyai maksud
dan tujuan bersifat sosial, keagamaan dan kemanusiaan. Didirikan dengan
memperhatikan persyaratan formal yang ditentukan dalam undang-undang. Di
Indonesia, hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan.
•Yayasan dapat melakukan kegiatan usaha untuk menunjang pencapaian
maksud dan tujuannya dengan cara mendirikan badan usaha dan/atau ikut
dalam suatu badan usaha.
Koperasi
•Berdasarkan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian (“UU Koperasi”) koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-perseorangan atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat berdasar atas asas kekeluargaan;
•Sifat keanggotaan koperasi yaitu sukarela bahwa tidak ada paksaan untuk
menjadi anggota koperasi dan terbuka bahwa tidak ada pengecualian untuk
menjadi anggota koperasi.
BUMN
• Badan Usaha Milik Negara diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang
BUMN. Badan Usaha Milik Negara merupakan bagian kegiatan ekonomi dalam
perekonomian nasional dalam demokrasi ekonomi.
• Badan Usaha Milik Negara berperan penting dalam penyelenggaraan perekonomian
nasional menuju kesejahteraan masyarakat. Badan Usaha Milik Negara memerlukan
pengurusan dan pengawasan secara profesional.

BUMD
• Dasar hukum pembentukan BUMD adalah UU No.5 tahun 1962 tentang perusahaan
daerah. BUMD merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh Daerah.
• BUMD didirikan dengan tujuan untuk memberikan manfaat bagi perkembangan
perekonomian Daerah pada umumnya, menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa
Badan Usaha Bukan Berbentuk Badan Hukum
Persekutuan Perdata
•Dijelaskan dalam Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(“KUHPerdata”) bahwa persekutuan perdata (maatschap) adalah perjanjian di
mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu ke
dalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi
karenanya;
•Para sekutu bertanggung jawab secara pribadi atas Persekutuan Perdata
Firma Persekutuan Komanditer (“CV”)
•Pasal 16 Kitab Undang-Undang •Terdiri dari pesero aktif dan pesero
Hukum Dagang (“KUHD”) pasif/komanditer.
menjelaskan bahwa firma
merupakan suatu perseroan yang •Pesero aktif bertanggung jawab
didirikan untuk melakukan suatu sampai dengan harta pribadi,
usaha di bawah satu nama sedangkan pesero pasif hanya
bersama; bertanggung jawab sebesar modal
yang telah disetorkan ke dalam CV.
•Para anggota memiliki tanggung
jawab renteng terhadap firma.
No Kriteria Perusahaan Perseorangan Persekutuan perdata
Pembanding
1 Definisi Bentuk perusahaan, dimana pemilik adalah Suatu perjanjian dengan mana dua orang atau
perseorangan yang melakukan perusahaan lebih mengikatkan diri untuk memasukkan
untuk mendapat laba. Modal perusahaan sesuatu dalam persekutuan dengan maksud
perseorangan berasal dari perseorangan, yaitu untuk membagi keuntungan yang terjadi
dari pemilik perusaahaan itu sendiri. karenanya

2 Dasar Hukum Belum ada pengaturannnya dalam undang- Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum
undang,dalam praktiknya dibuat tertulis di Perdata (“KUHPerdata”)
muka notaris berupa akta pendirian perusahaan
perseorangan.
3 Cara Mendirikan Sangat mudah cukup dengan merancang Didirikan oleh lebih dari satu orang, maka
anggaran dasar perusahaan yang nantinya akan perlu diadakan perjanjian antara para sekutu
dituangkan dalam akta pendirian yang dibuat di pendiri. kemudian dibuat rancangan anggaran
muka notaris (dengan bantuan notaris). Tidak dasar yang memuat isi perjanjian tersebut.
perlu membuat perjanjian. Rancangan anggaran dasar kemudian
dituangkan dalam akta notaris
4 Bentuk Hukum Perusahaan perseorangan dapat Merupakan perusahaan bukan badan
Perusahaan mempunyai bentuk hukum menurut hukum yaitu perusahaan swasta yang
bidang jenisnya. didirikan dan dimiliki oleh beberapa
orang pengusaha secara kerjasama.

5 Kebaikan ∙ Organisasi yang mudah ∙ Modal relatif besar


∙ Kebebasan bergerak ∙ Tanggung jawab terbatas sesuai
∙ Penerimaan seluruh keuntungan perjanjian
∙ Pajak yang rendah ∙ Manajemen kuat
∙ Ketidakmungkinan bocornya ∙ Kelangsungan perusahaan
rahasia terjamin
∙ Ongkos organisasi yang murah
∙ Undang-undang dan peraturan
yang membatasi relatif sedikit
∙ Dorongan perseorangan.
6 Keburukan ∙ Tanggung jawab tidak ∙ Kurang leluasa dalam
terbatas pengambilan keputusan
∙ Kontinuitas yang tidak ∙ Pembagian keuntungan
terjamin relatif sedikit
∙ Kesulitan dalam soal ∙ Kemungkinan bocornya
kepemimpinan rahasia perusahaan
7 Masa ∙ Pemilik meninggal dunia/ ∙ Ditentukan dalam perjanjian
Berakhirnya dipenjara ∙ Salah satu sekutu
∙ Rugi secara terus-menerus mengundurkan diri
∙ Utangnya tidak dapat sehingga perusahaan
dilunasi menjadi bentuk
∙ Adanya putusan pengadilan perseorangan
∙  Adanya putusan pengadilan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai