Anda di halaman 1dari 7

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

Dr. Siti Kotijah, S.H., M.H

Materi Pertemuan Pertama

A. Konsep HAN
Konsep hukum HAN, adalah konsep yang
berdasarkan pada aturan, yaitu asas legalitas. Asas
legalitas, diatur Pasal 1 KUHP, sesuatu dapat
dihukum, kalau ada aturannya, termasuk dalam
HAN. Model negara hukum adalah:
A. Perlindungan HAM (UUD NRI Tahun 1945;
B. Pemisahan atau pembagian kekuasaan
untuk menjamin hak;
C. Pemerintahan berdasarkan peraturan
perundang-undangan; dan
D. Peradilan administarasi yang bebas.

Dalam penyelenggaran administrasi, melekat hak


dan kewajiban pada badan dan/atau pejabat
pemerintahan ini berdasarkan:
a) Asas legalitas;
b) Perlindungan HAM
Upaya Hukum HAN dalam penyelesaian sengketa
Untuk peradilan, terkait masalahan HAN, diatur
dalam UU No.5 Tahun 1986 jo UU No.9 Tahun
2004 jo UU No.51 Tahun 2009 tentang Perubahan
Kedua Pengadilan Tata Usaha Negara.
Umberela act/hukum payung dan uu turunannya
Undang-Undang Administrasi Pemerintahan, UU
payung yang berkaitan:
a) UU 5 Tahun 2004 tentag ASN;
b) UU 25 tentang pelayanan publik;
c) UU 37 Tahun 2008 tentang Ambudsman;
d) UU 28 Tahun Penyelenggara negara yang bersih,
dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme;
e) UU No.31 Tahun 1999 Jo UU No.20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan tindak pidana korupsi.

Tujuan administrasi Negara


a) Meningkatkan kuliatas penyelenggara negara,
badan atau pejabat pemerintahan yang
melekat wewenang dan kewenangan berdasar
aturan perundang-undangan dan AUPB;
b) Penyelesaian Permasalahan penyelenggaraan
pemerintahan baik pusat dan daerah dalam
rangka memberi perlindungan hukum bagi
warga masyarakat;
c) Pemerintahan yang baik menjadi landasan
hukum dan pedoman melaksanakan
penyelenggaran negara, terkait tindakan atau
keputusaan.

Hukum Administrasi sebagai hukum publik


Hukum Adminitrasi negara, adalah hukum publik,
yang mengatur hubungan hukum badan/pejabat
dalam penyelenggaran pemerintahan. Badan atau
badan adalah subyek hukum administrasi negara.

Perbedaan hukum administrasi sebagai hukum


publik, dengan hukum perdata yang bersifat
privat. Perbedaan HAN, sebagai hukum publik, itu
bersifat umum, dan menyelenggarakan
pemerintahan negara. Sedang hukum perdata,
sifat orang perorang, bisnis to bisnis yang
mengikat kedua pihak.
Perbedaan hukum pidana dan hukum pidana,
sama kategori hukum publik, perbedaan hukum
pidana dalam bidang keamanan dan ketertiban,
sedang hukum administrasi dalam penyelenggaran
pemerintahan untuk melayani warga masyarakat.

Subyek hukum administrasi


Subyek hukum adalah pendukung hak dan
kewajiban, subyek hukum jenis ada 2 (dua) orang
dan badan hukum. Subyek hukum melekat hak dan
kewajibannya, sejak dalam kandungan seorang
ibu, dimana kewajiban ditanggung oleh ibunya
supaya dia tetap hidup dan sehat.

Subyek hukum ini, dikatakan cakap (dapat


melakukan perbuatan hukum) sendiri dan dapat
bertanggungjawab, apabila sudah berumur 19
tahun berdasar UU No.6 Tahun 2019 tentang
Pokok-Pokok Perkawinan, atau belum 19 tahun,
sudah meningkat, dengan penetapan pengadilan
yang diajukan oleh orangtua. Berdasarkan BW
atau KUHPerdata dewasa atau cakap berumur 16
tahun atau belum 16 tahun sudah menikah. Jadi
subyek hukum, tergantung pada dasar hukum
peraturan perundang-undangan yang dijadikan
dasar.
Manusia adalah subyek hukum, karena
mempunyai akal pikiran, yang bisa membedakan
baik, buruk, etika, dan melakukan perbuatan atau
tindakan hukum, termasuk dalam penyelenggaran
negara.

Badan dan/atau pejabat pemerintahan


Badan dan/atau pejabat pemerintahan yang
berwenang menetapkan dan/atau melakukan
keputusan dan/atau tindakan terdiri atas:
(a) Badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam
wilayah hukum tempat penyelenggaraan
pemerintahan terjadi;
(b) Badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam
wilayah hukum tempat seorang individu atau
sebuah organisasi berbadan hukum melakukan
aktivitasnya.
Apabila pejabat pemerintahan berhalangan
menjalankan tugasnya, maka atasan pejabat yang
bersangkutan dapat menunjuk pejabat
pemerintahan yang memenuhi persyaratan untuk
bertindak sebagai pelaksana harian atau pelaksana
tugas.
Pelaksana harian atau pelaksana tugas
melaksanakan tugas serta menetapkan dan/atau
melakukan keputusan dan/atau tindakan rutin
yang menjadi wewenang jabatannya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Penyelenggaraan pemerintahan yang
melibatkan kewenangan lintas badan dan/atau
pejabat pemerintahan dilaksanakan melalui
kerjasama antar badan dan/atau pejabat
pemerintahan yang terlibat, kecuali ditentukan
lain dalam ketentuan peraturan perundang-
undangan.
35-36,37
Pengaturan Administrasi Pemerintahan
Pengaturan badan atau pejabat adalah UU
No.30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan, sebelum diatur dalam surat Edaran
No.261.1/M.PAN/10/2004 tentang Pedoman
Umum Tata Laksana administrasi pemerintahan.
Tujuan adminstrai pemerintahan;
a) Menciptakan tertiba penyelenggaan
administrasi pemerintahan;
b) Menciptakan kepastian hukum;
c) Mencegah terjadinya penyelenggara wewenang;
d) Menjamin akuntabilitas badan/atau pejabat
pemerintahan;
e) Memberikan perlindungan hukum kepada
warga masyarakat;
f) Melaksanakan ketentuan perundang-undangan,
dan menerapkan AUPB; dan
g) Memberikan pelayan yang sebaik-baiknya.

Keputusan administrasi pemerintahan disebut


KTUN atau Keputusan Administrasi negara,
Keputusan adalah ketetapan tertulis yang
dikeluarkan oleh badan dan/atau pejabat
pemerintahan dalam penyelenggara
pemerintahan.
Tindakan administrasi pemerintah (tindakan)
adalah perbuatan pejabat pemerintah dan
penyelenggara negara lainnya untuk melakukan
dan/atau tidak melakukan perbuatan konkret
dalam rangka penyelenggara pemerintahan.
Keputusan berbentuk elektronis adalah
keputusan yang dibuat atau disampaikan dengan
menggunakan atau memanfaatkan media
elektronik.
Penyelenggaraan administrasi pemerintahan, ini
maksud keputusan dan/atau tindakan yang
ditetapkan dan/atau dilakukan oleh badan
dan/atau pejabat pemerintahan yang berwenang
bersifat mengikat dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Keputuan dan/atau tindakan yang
ditetapkan oleh badan dan/atau pejabat
pemerintahan yang berwenang tetap berlaku
hingga berakhir atau dicabutnya keputusan atau
dihentikannya tindakan oleh badan dan/atau
pejabat pemerintahan yang berwenang.
Pencabutan keputusan atau penghentian
tindakan wajib dilakukan oleh; (i) badan
dan/atau pejabat pemerintahan yang
mengeluarkan keputusan dan/atau tindakan; (ii)
atasan badan dan/atau atasan pemerintahan
yang mengeluarkan keputusan dan/atau tindakan
apabila pada tahap penyelesaian upaya
administrasi. 40,41,42-46,49,50

Anda mungkin juga menyukai