Anda di halaman 1dari 232

HUKUM TENTANG ORANG

Pengertian Hk Orang
• Subekti : peraturan tentang manusia sebagai subyek dalam hukum,
peraturan- peraturan perihal kecakapan untuk memiliki hak dan
kewajiban untuk bertindak sendiri, melaksanakan hak- haknya itu.
• Kamus Hukum :Keseluruhan peraturan hukum mengenai keadaan
(hoedanigdheden) dan wewenang (bevoegdheden) seseorang.
• Termasuk di dalamnya berkaitan dengan domisili dan cacatan sipil
Tempat Pengaturan
• Sebagian besar diatur dalam Buku I KUHPer (termasuk juga HK Keluarga)
• Buku I KUHPer terdiri dari 18 Bab, yaitu :
1. Tentang menikmati dan kehilangan hak- hak kewargaan (Psl 1- 3).
2. Tentang Akta Catatan Sipil (Psl 4 -16), terdiri dari tiga bagian, yaitu :
a. Satu : ttg register catatan sipil umumnya
b. Kedua : ttg nama, perubahan nama, dan perubahan nama depan.
c. Ketiga : ttg pembetulan akta catatan sipil dan penambahan di dalamnya.
Lanjutan Buku I,
3. Tentang Tempat Tinggal/ Domisili (Psl 17- 25 KUHPer)
4. Tentang Perkawinan (Psl 26- 102)
5. Tentang Kewajiban Suami Isteri (Psl 103- 118)
6. Tentang Persatuan Harta Kekayaan menurut UU dan pengurusannya
(Psl 119- 138)
Lanjutan Buku I,
7. Tentang Perjanjian Kawin (Psl 139 – 179)
8. Persatuan atau perjanjian kawin dalam perkawinan untuk kedua
kalinya atau selanjutnya (Psl 180- 185)
9. Perpisahan harta perkawinan (Psl 186 – 198 )
10. Pembubaran Perkawinan (Psl 199- 232 a)
11. Perpisahan Meja dan Ranjang (Psl 233- 249)
12. Kebapakan dan Keturunan Anak- Anak (Psl 250- 289)
Lanjutan Buku I,
13. Kekeluargaan sedarah dan semenda (Psl 290- 297)
14. Kekuasaan Orang Tua (Psl 298- 329)
15. Kebelumdewasaan dan Perwalian (Psl 330- 418)
16. Perlunakan (handelichting) (Psl 419 – 432)
17. Pengampuan (Psl 433 – 462)
18. Keadaan Tak Hadir (Psl 463- 465)
Subyek Hukum
• Istilah : rechtsubject (Belanda)
law of subject (Inggris)
• Pengertian
Algra : Setiap orang yang mempunyai hak dan kewajiban, jadi
mempunyai wewenang hukum (rechtsbevoegheid).
Wewenang hukum : kewenangan untuk memperoleh hak dan
kewajiban.
Subyek Hukum
• Manusia (Naturlijkpersoon)
• Badan Hukum (Rechtpersoon)
SUBJEK HUKUM
MANUSIA
Manusia sebagai pendukung hak dan
kewajiban
• Buka Pasal 2 BW (rechtsfictie)
• Mulai
• Dalam kandungan
• Berakhir
• Meninggal dunia
• Tidak pernah ada
• Mati sewaktu dilahirkan
Ilustrasi Pasal 2 BW
• A (ayah) meninggal pada 1 Maret 1980 meninggalkan seorang istri, 2
orang anak, dan 1 anak dalam kandungan.
• Pada tanggal 1 April 1980 anak dalam kandungan lahir, hidup dan
sehat.
• Siapa yg menjadi ahli waris?
• Hak keperdataan seseorang
• Pasal 3 BW
Macam Hak Perdata
• Hak yang bersifat mutlak
• Hak kepribadian: hak atas nama, kehormatan, dsb
• Hak dalam hukum keluarga: hak dan kewajiban suami istri, hubungan orang
tua dan anak
• Hak mutlak atas benda, disebut hak kebendaan
• Hak yang bersifat relatif
• Hak yang timbul karena ada hubungan perikatan
Kecakapan berhak
(rechtsbevoegd)
&
Ketidakcakapan bertindak
(rechtsbekwaam)
Batasan kewenangan berhak/Kecakapan Berhak
(rechtsbevoegd):

• Kewarganegaraan
• Pasal 21 UUPA : Hak milik hanya bagi WNI
• Tempat tinggal
• Larangan absentee
• Kedudukan atau jabatan
• Hakim tdk boleh memperoleh barang yg masih dalam perkara
• Tingkah laku atau perbuatan
• Kekuasaan orang tua atau wali dapat dicabut
Ketidakcakapan bertindak
(rechtsbekwaam)
• Orang yang belum dewasa (Pasal 1330 BW jo Pasal
47 UU No 1 Tahun 1974)
• Orang-orang yang ditaruh di bawah pengampuan
(Pasal 1330 BW jo 433 BW)
• Orang-orang yang dilarang undang-undang untuk
melakukan perbuatan-perbuatan hukum tertentu (Pasal
1330 BW jo UU Kepailitan)
KETIDAK CAKAPAN

 Orang-orang tersebut di atas dalam melakukan


perbuatan hukum diwakili oleh :
 Orang tua, wali, pengampu
 Orang yang dinyatakan pailit dilakukan oleh BHP
PENDEWASAAN
(HANDLICHTING) PS.419 – 432 BW
Pengertian :
• Cara meniadakan keadaan belum dewasa terhadap orangorang
yang belum cukup umur dewasa (21 tahun)
Artinya :
• memberikan kedudukan hukum (penuh atau terbatas) sebagai
orang dewasa kepada oang yang belum dewasa.
Syarat :
• Orang yang telah mencapai umur 18 tahun (Keputusan PN)
• Lembaga ini menjadi tidak relevan dengan adanya UU No. 1 Tahun
1974 pasal 47 ayat 1 dan Ps. 50 ayat 2; dikuatkan dengan MA dalam
putusan Tanggal 2 Desember 1976 No. 477 K/Sip/76 (lihat Ridwan
Syahrani, h. 41-46)
Nama
• Diatur dalam Buku I Titel II bagian kedua
• Tidak berlaku lagi dengan UU No. 4 Tahun 1961
• Arti penting nama?
• Mencegah Error in persona
Tempat tinggal
• Kegunaan
• Menyampaikan gugatan perdata terhadap seseorang
Macam Tempat Tinggal
• Tempat tinggal yang sesungguhnya
• Bebas ( berdiri sendiri, tidak tergantung pada hubungan dengan pihak lain )
• Tidak bebas ( terikat/bergantung pada hubungannya dengan pihak lain)
• Tempat tinggal yang dipilih
• Para pihak atau salah satu dapat memilih dan dilakukan dengan akta
KEADAAN TIDAK HADIR
(AFWEZIGHEID) PS. 463 – 495 BW
DAN STB 1946 NO. 137

Artinya : seseorang untuk waktu yang lama


meninggalkan tempat tinggalnya,tanpa
diketahui keberadaanya dan tidak memberikan
kuasa kepada orang lain untuk mewakili
dirinya dan mengurus harta bendanya
Keadaan tak hadir menimbulkan persoalan
siapa yang berhak mewakilinya mengurus
kepentingannya dan harta kekayaannya
KAPAN SUBYEK HUKUM (ORANG)
KEHILANGAN HAKNYA? (PS. 3 BW)

 Bila orang tersebut mati (secara biologis)

 Bila orang ersebut dianggap tidak hadir ketika dipanggil


atau Afwezigheid

 KUH Perdata tidak mengenal Kematian Perdata (adalah


karena seseorang sedang menjalni hukuman, sehingga
kehilangan segala hak kewarganegaraan)
Pencatatan Peristiwa Hukum
• Yang dicatat
• Kelahiran
• Perkawinan
• Perceraian
• Kematian
• Penggantian Nama
• Tujuan
• Mendapatkan kepastian hukum tentang status perdata seseorang yang
mengalami peristiwa hukum
BADAN HUKUM
(RECHT PERSOON)

Orang yang diciptakan oleh hukum, dia bukan


orang yang sesungguhnya, ia hanya mempunyai
“kedudukan sama” dengan manusia, sehingga badan
hukum itu juga mempunyai hak, kewajiban dan
kekayaan sendiri.
Badan Hukum/ Rechtpersoon
• Dalam KUH Perdata hanya terdapat 13 pasal (1653 – 1665), di BW
baru Belanda sudah diatur di Buku II.
• Pengertian :
Rechtpersoon : suatu badan yang dapat mempunyai harta kekayaan,
hak, serta kewajiban seperti orang- orang pribadi (Soemitro)
Macam- macam Badan Hukum
• Menurut bentuknya :
Publik
Privat
• Menurut Sifatnya :
Korporasi
Yayasan
Teori- teori Badan Hukum
• Teori Fiksi (Von Savigny):
• Badan hukum semata-mata buatan negara saja. Badan hukum hanya
fiksi, tetapi orang menghidupkannya dalam bayangan sebagai subyek
hukum seperti manusia

• Teori Harta Kekayaan Bertujuan (Doel vermogents theorie):


• Menurut teori ini, hanya manusia saja yang dapat menjadi subjek
hukum. Namun, ada kekayaan (vermogen) yang bukan kekayaan
seseorang, tetapi terikat tujuan tertentu.
Lanjutan teori bdn hk
• Teori organ (Otto van Gierke):
• Menurut teori ini, badan hukum tidak abstrak, tetapi
organisme riil, dapat melakukan pergaulan hukum dan
membentuk kehendak melalui pengurus, anggota
(organ)
• Teori Propriete Collective:
• Hak dan kewajiban badan hukum = hak dan kewajiban
anggota bersama-sama
• Teori Kenyataan Yuridis:
• Badan hukum itu riil, konkret, nyata walaupun tidak
bisa diraba ( kenyataan yuridis )
Pembagian Badan Hukum
• Jenis
• Badan hukum publik dan privat
• Pasal 1653 BW
• Badan hukum yang diadakan Pemerintah/kekuasaan umum,
misalnya Propinsi, Kabupaten/Kota
• Badan hukum yang diakui oleh Pemerintah/kekuasan umum
misalnya perkumpulan, gereja, ormas
• Badan hukum yang didirikan untuk maksud tertentu yang
tidak bertentangan dengan UU dan kesusilaan, misal PT,
Koperasi dsb
• Pembedaan dari wujudnya :
• Korporasi
• Gabungan kumpulan orang-orang yang dalam pergaulan hukum
bertindak bersama-sama sebagai suatu subyek hukum tersendiri.
• Yayasan
• Harta kekayaan yang disendirikan untuk tujuan tertentu yaitu untuk
kepentingan sosial, keagamaan dan kemanusiaan.
Membedakan korporasi & Yayasan
Korporasi Yayasan
Mempunyai kekayaan dan bermacam- Kepentingan yayasan tidak terletak
macam kepentingan yang terwujud pada anggota karena yayasan tidak
dalam badan hukum mempunyai anggota
Pemegang kekuasaan tertinggi di Pemegang kekuasaan tertinggi di
anggota secara bersama-sama pengurus
Anggota menentukan maksud dan Pendiri menentukan maksud dan
tujuan tujuan
Titik berat ada pada kekuasaan dan Titik berat pada kekayaan untuk
kerja mencapai tujuan tertentu
Apa kriteria bd hk publik / privat?
Badan Hk Publik Badan Hk Privat
Terjadinya Didirikan Didirikan perseorangan
Pemerintah/Negara
Lapangan Untuk kepentingan Untuk kepentingan
kerja umum anggota
Syarat-syarat Badan Hukum
• Harta kekayaan terpisah
• Tujuan tertentu
• Mempunyai kepentingan tersendiri
• Organsasi yang teratur
Perbuatan Badan Hukum
• Orang-orang yang bertindak untuk dan atas nama badan hukum
disebut sebagai “organ”
• Pasal 1656 BW
• Pasal 45 WvK
Perbedaan manusia dan badan hukum
Perihal Manusia (orang) Badan Hukum
Hukum Pribadi Subjek hukum Bukan manusia (tdk
dilahirkan)
Hukum Keluarga subjek hukum Bukan subjek kecuali wali
(Ps 365 KUHPerdata)
Hukum Harta Subjek hukum Subjek hukum

Kekayaan
Hukum Waris Subjek hukum Bukan subjek hukum
HUKUM BENDA
(ZAKENRECHT)
Pengertian
• Ps 499 BW
• Segala sesuatu yang dapat dihaki atau yang dapat menjadi obyek hak milik
• Hukum Benda
• Keseluruhan dari kaidah- kaidah hukum yang mengatur hubungan- hubungan
hukum antara subyek hukum dengan benda (segala sesuatu yang dapat
menjadi obyek hukum) dan hak kebendaan (zakelijkrecht) yaitu kewenangan
untuk menguasai benda.
Benda
Hk Perdata Barat Hk Adat

Meliputi benda berwujud dan tidak Meliputi benda berwujud dan benda tidak
berwujud berwujud

Hak atas suatu benda tidak berwujud Hak atas suatu benda tidak berwujud tidak
seolah-olah terlepas dari bendanya, dibayangkan terlepas dari suatu benda
seolah-olah merupakan benda tersendiri yang berwujud

Pemikiran cenderung pada hal yang hanya Pemikiran cenderung pada kenyataan
dalam pikiran belaka belaka
Hukum Benda
Hukum Benda menganut SISTEM TERTUTUP; artinya:
Orang tidak dapat mengadakan hak kebendaan baru selain
yang sudah ditetapkan dalam UU.

Hukum Perutangan (Verbintenis) menganut SISTEM


TERBUKA artinya orang dapat mengadakan perikatan
(verbintenis) tentang apa saja
Macam-macam Benda
1. Benda tidak bergerak dan benda bergerak
2. Benda yang musnah dan benda yang tetap ada
3. Benda yang dapat diganti dan benda yang tidak dapat diganti
4. Benda yang dapat dibagi dan benda yang tidak dapat diganti
5. Benda yang diperdagangkan dan benda yang tidak diperdagangkan
BENDA TIDAK BERGERAK
DAN BENDA BERGERAK
Benda tidak bergerak dan benda bergerak
Benda tidak bergerak Benda bergerak
Pasal 506,507, dan 508 BW Pasal 509, 510, dan 511 BW
Benda yang menurut sifatnya tidak Benda yang menurut sifatnya bergerak
bergerak

Benda yang menurut tujuannya/tujuan Benda yang menurut UU sebagai benda


pemakaian supaya bersatu dengan benda bergerak
tidak bergerak

Benda yang menurut UU sebagai benda


tidak bergerak
Benda tidak bergerak
A. Benda yang menurut sifatnya tidak bergerak
1. Tanah
2. Segala sesuatu yang bersatu dengan tanah karena tumbuh
dan berakar serta bercabang seperti tumbuh-tumbuhan,
buah-buahan yang masih belum dipetik dan sebagainya
3. Segala sesuatu yang bersatu dengan tanah karena
didirikan di atas tanah itu yaitu karena tertanam dan
terpaku
B. Benda yang menurut tujuannya pemakaiannya
supaya bersatu dengan benda tidak bergerak
1. Pada pabrik: mesin-mesin, ketel-ketel, dan alat-alat lain
yang dimaksudkan supaya terus menerus berada di situ
untuk dipergunakan dalam menjalankan pabrik
2. Pada perkebunan: segala sesuatu yang dipergunakan
sebagai rabuk bagi tanah, ikan dalam kolam dll
3. Pada rumah kediaman: segala kaca, tulisan-tulisan, dan
lain-lain serta alat-alat untuk menggantungkan barang-
barng itu sebagai bagian dari dinding
4. Barang-barang reruntuha dari sesuatu bangunan apabila
dimaksudkan untuk dipakai guna mendirikan lagi
bangunan itu
C. Benda yang menurut UU sebagai benda tidak
bergerak
1. Hak-hak atau penagihan mengenai suatu benda yang tidak
bergerak
2. Kapal-kapal yang berukuran 20m kubik ke atas
Benda bergerak
1. Benda yang menurut sifatnya bergerak dalam arti benda
itu dapat berpindah atau dipindahkan dari suatu tempat ke
tempat yang lain.
2. Benda yang menurut penetapan undang-undang sebagai
benda bergerak ialah segala hak atas benda-benda
bergerak. Misal: hak memetik hasil dan hak memakai,
hak atas bunga yang harus dibayar selama hidup
seseorang, saham-saham dari perseroan dagang
Perbedaan benda bergerak dan tidak bergerak
Pembeda Benda Bergerak Benda tidak bergerak
Bezit Penguasa = pemilik Penguasa ≠ Pemilik
Pembebanan Harus dilakukan pand Harus dilakukan dengan hipotek
(bezwaring) (gadai)
Penyerahan Penyerahan nyata Balik nama
(levering)
Daluwarsa Tidak dikenal verjaring Mengenal verjaring
(verjaring) karena bezit = eigendom
Penyitaan Revindicatoir beslah: Executoir beslah:
(beslag) Penyitaan untuk Penyitaan untuk melaksanakan
mendapatkan kembali putusan pengadilan harus terlebih
bendanya sendiri dahulu kepada benda bergerak baru
kemudian terhadap benda tidak
bergerak
BENDA YANG MUSNAH
DAN BENDA YANG TETAP ADA
BENDA YANG MUSNAH BENDA YANG TETAP ADA

PENGERTIAN Benda yang habis karena Benda yang tidak habis


pemakaian karena pemakaian
MANFAAT Bermanfaat karena Bermanfaat karena tidak
musnah dalam musnah dalam
pemakaiannya pemakaiannya
CONTOH Makanan, minuman, Sendok, garpu
arang, kayu bakar Perjanjian pinjam pakai
Hak memetik hasil
Hak memakai
BENDA YANG DAPAT
DIGANTI
DAN BENDA YANG TIDAK
DAPAT DIGANTI
• BW tidak mengatur secara tegas
• Perjanjian penitipan barang >< Dipinjam
menggantikan
• Perjanjian penitipan barang (Ps 1694 BW) :
pengembalian benda harus in natura (tidak boleh
diganti dengan benda yang lain)
• Dipinjam menggantikan : wajib menggantikan
sejumlah tertentu/sama dengan yang dipinjam
walaupun berbeda (contoh: mata uang)
BENDA YANG DAPAT DIBAGI
DAN BENDA YANG TIDAK
DAPAT DIBAGI
• Benda yang dapat dibagi
• Benda yang apabila wujudnya dibagi tidak mengakibatkan
hilangnya hakekat daripada benda itu sendiri. Misal: gula,
beras, tepung.
• Benda yang tidak dapat dibagi
• Benda yang apabila wujudnya dibagi mengakibatkan
hilangnya atau lenyapnya hakikat benda itu sendiri. Misal:
hewan, mobil dll.
BENDA YANG
DIPERDAGANGKAN
DAN BENDA YANG TIDAK
DIPERDAGANGKAN
• Benda yang diperdagangkan
• Benda yang dapat dijadikan obyek suatu perjanjian. Yang
dapat dijadikan objek adalah benda dalam lapangan harta
kekayaan
• Benda yang tidak diperdagangkan
• Benda yang tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat
dijadikan obyek perjanjian di lapangan harta kekayaan.
Contoh: benda-benda untuk kepentingan umum.
BENDA YANG TERDAFTAR
DAN BENDA YANG TIDAK
TERDAFTAR
• Benda yang terdaftar
• Tidak ada penjelasan tegas
• Diatur dalam aturan sendiri-sendiri
• Benda yang tidak terdaftar
• Benda yang tidak perlu didaftarkan (tidak termasuk dalam
aturan pendaftaran yang ada)
Hak Kebendaan (Zaakelijk Recht)
• Pengertian: hak mutlak atas suatu benda, di mana hak
ini memberi kekuasaan langsung atas suatu benda dan
dapat dipertahankan terhadap siapapun juga.

• Absolut: Mutlak = Hak Mutlak, berlawanan dengan


Nisbi (Persoonlijk) = Relatif adalah hak yang timbul
karena adanya perikatan
Ciri-ciri Hak Kebendaan
HAK MUTLAK dapat dipertahankan terhadap siapapun
ZAAKGEVOLG = DROIT DESUIT hak yang mengikuti
bendanya, dimanapun benda itu berada, dalam tangan siapapun
SISTEM PADA HAK KEBENDAAN Mana yang lebih dulu
terjadi, itu tingkatannya lebih tinggi daripada yang kemudian.
Misal: seorang eigenar (pemilik menghipotikkan tanah,
kemudian tanah tersebut juga diberikan kepada orang lain
dengan hak memungut hasil
HAK KEBENDAAN MEMPUNYAI DROIT DE
PREFERENCE (HAK LEBIH DAHULU). Misal: A mempunyai
hak memungut hasil atas barang B. Jika B jatuh pailit A tetap
bisa mempertahankan haknya.
Hak Kebendaan
• Macam Hak Kebendaan
• Hak Kebendaan yang bersifat memberi Kenikmatan
• hak dari subyek hukum untuk menikmati suatu benda secara penuh maupun terbatas
• Hak Kebendaan yang bersifat memberi Jaminan
• Hak didahulukan kepada kreditur dalam pelunasan hutang dari penjualan barang yang
dibebani.
Hak Kebendaan yang
bersifat memberi
Kenikmatan
A. Bezit
• Definisi :
• keadaan dimana seseorang menguasai sesuatu benda, baik sendiri maupun
dengan perantaraan orang lain seolah-olah benda itu miliknya sendiri (bezitter)
• Unsur (2) :
1. Sesorang menguasai suatu benda (corpus)
2. Kemauan orang yang menguasai benda untuk memiliknya (animus)
• Fungsi bezit (2):
1. Polisionil bezit
• Bezit itu mendapatkan perlindungan hukum, tanpa
mempersoalkan siapa sebenarnya pemilik sejati benda itu.
2. Zakenrechttelijk bezit
• Setelah bezit itu berjalan beberapa waktu tanpa adanya protes,
bezit itu berubah menjadi eigendom, dengan lembaga verjaring
(lewat 20 tahun).
• Cara memperoleh bezit (2)
1. Dengan bantuan orang lain
• Melalui traditio (penyerahan bendanya) dari bezitter lama
kepada bezitter baru. Bersifat derivatif.
2. Tanpa bantuan orang lain
• Melalui occupatio (pengambilan bendanya). Bersifat
originair
Pembagian Bezit

Ada 2 macam :
1. Bezit beritikad baik
2. Bezit beritikad buruk
Hak Bezitter

Hak yang dimiliki oleh bezitter yang beritikad baik :


1. Dianggap sebagai pemiliknya sampai ada putusan hakim yang
menyatakan sebaliknya.
2. Memperoleh hak milik karena daluarsa
3. Menikmati hasil dari barang yang dikuasainya.
4. Mempertahankan dari gangguan pihak lain atau memulihkan kembali
Berakhirnya Bezit

1. Karena kehendak bezitter


a) menyerahkan kepada orang lain atau meninggalkannya begitu saja.
2. Bukan karena kehendak bezitter :
a) Pihak lain telah mengambilnya
b) Obyek musnah karena bencana alam.
c) Dicuri pihak lain.
d) Hilang
e) Untuk benda tak bertubuh, orang lain telah menikmatinya selama 1
tahun tanpa ada gangguan dari siapapun.
B. Hak Milik (eigendom)
• Definisi : Ps 570 BW
• Tanah tidak lagi masuk bdk UUPA
• Dianggap hak kebendaan yang paling sempurna ><
fungsi sosial
• Ciri-ciri Hak Milik (4):
1. Merupakan hak induk terhadap hak-hak kebendaan yang
lain. Hak-hak kebendaan lain merupakan hak anak
2. Merupakan hak yang selengkap-lengkapnya
3. Bersifat tetap, tidak akan lenyap terhadap hak kebendaan
yang lain. Hak kebendaan lain dapat lenyap jika
menghadapi hak milik
4. Mengandung inti (benih) dari hak kebendaan yang lain.
Hak kebendaan lain hanya bagian dari hak milik
Pemilikan Hak Milik
• Bisa individu bisa bersama-sama
• Dalam hak milik bersama dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Hak milik bersama yang bebas
• Orang-orang yang mempunyai hak milik bersama itu tidak ada
hubungan lain selain daripada mereka bersama menjadi pemilik.
2. Hak milik bersama yang terikat
• Orang-orang yang bersama-sama menjadi pemilik suatu benda
sebagai akibat hubungan satu sama lain yang sudah ada
sebelumnya.
HM Bersama Bebas HM Terikat
Pemisahan Dapat diminta Tidak dapat diminta
dan
pembagian
Kewenanga Sendiri-sendiri (tanpa Harus mendapat izin dari
izin dari pemilik lain) pemilik lain
n berbuat
dan
menguasai
Bagian Punya bagian secara Terikat secara keseluruhan
individu
terhadap
benda
• Cara memperoleh Hak Milik (5)
1. Pengambilan
• Mengambil benda-benda bergerak yang
sebelumnya tidak ada pemiliknya (res nullius)
2. Penarikan oleh benda lain
• Benda (pokok) yang dimiliki sebelumnya karena
alam bertambah besar atau bertambah banyak
3. Lewat waktu/daluwarsa
• Lewat/lampaunya waktu 20 tahun dalam hal ada
alas hak yang sah atau 30 tahun dalam hal tidak
ada alas hak.
• Lanjutan
4. Pewarisan
• Memperoleh hak milik bagi ahli waris atas boedel
warisan yang ditinggalkan pewaris.
5. Penyerahan (levering)
• Pemindahan hak milik dari seseorang yang berhak
memindahkannya kepada orang lain yang
memperoleh hak milik itu.
Levering dalam Hak Milik
• Makna (2)
1. Penyerahan kekuasan belaka (feitelijke levering)
2. Memindahkan hak milik (juridische levering)
• Pemindahan hak menurut BW (2)
1. Perjanjian yang bertujuan memindahkan hak milik (obligatoir
overeenkomst)
2. Pemindahan hak itu sendiri (zakelijke overeenkomst)
Cara levering
1. Benda bergerak >> penyerahan kekuasaan
2. Benda tidak bergerak >> melalui akta
3. Benda tidak berwujud
a) Surat piutang aan tonder (atas tunjuk atau atas bawa) dilakukan
dengan penyerahan surat itu.
b) Surat piutang op naam (atas nama) dilakukan dengan akta otentik atau
di bawah tangan (cessie).
c) Piutang aan order (atas perintah) dilakukan degan penyerahan surat
disertai endosemen
Hapusnya Hak Milik
1. Orang lain memperoleh hak milik dengan salah satu cara untuk
memperoleh hak milik
2. Musnahnya benda
3. Pemilik benda melepaskan benda dengan maksud untuk
melepaskan hak miliknya
c. Hak Memungut Hasil
• Definisi:
• Hak untuk menarik (memungut) hasil dari benda orang lain, seolah-olah benda
itu miliknya sendiri, dengan kewajiban menjaga benda tsb dalam keadaan
semula.
• Objek HMH (2)
1. Benda yang tetap ada (benda bergerak & tidak bergerak)
2. Benda yang dapat habis
• Cara terjadinya : perjanjian, hibah dsb
• Kewajiban : Ps 782 s/d 806 BW
• Hapusnya HMH:
1. Pemegang hak meninggal
2. Habisnya waktu yang diberikan untuk hak itu
3. Pemegang hak berubah menjadi pemilik
4. Pemegang hak melepaskan HMH
5. Daluwarsa (tidak mempergunakan HMH selama 30
Tahun)
6. Musnahnya benda
d. Hak Pakai dan Hak Mendiami
• Hak kebendaan yang terjadi dan hapusnya sama seperti Hak
Memungut Hasil
• Perbedaan?
• Hak pakai terhadap binatang dsb
• Hak mendiami terhadap rumah kediaman
Hak Kebendaan yang
Bersifat Memberi Jaminan
a. Hak Gadai (Pandrecht)
b. Fidusia
c. Hak Tanggungan
d. Hipotek
e. Privilege
ANEKA PERJANJIAN
PERJANJIAN JUAL BELI
• PERJANJIAN BERTIMBAL BALIK DALAM MANA PIHAK YANG SATU
(PENJUAL) BERJANJI UNTUK MENYERAHKAN HAK MILIK ATAS SUATU
BARANG, SEDANG PIHAK YANG LAIN (PEMBELI) BERJANJI UNTUK
MEMBAYAR HARGA YANG TERDIRI ATAS SEJUMLAH UANG SEBAGAI
IMBALAN DARI PEROLEHAN HAK MILIK TERSEBUT
• ESSENTIALIA > BARANG DAN HARGA
• KONSENSUALISME > PERJANJIAN LAHIR BEGITU ADA KATA
“SEPAKAT”
• PASAL 1458 BW
• MERUPAKAN PERJANJIAN OBLIGATOIR
• LEVERING
• PERJANJIAN BUKAN BERARTI LEVERING
• BELUM ADA PEMINDAHAN HAK
• PEMINDAHAN HAK SETELAH ADA LEVERING
• LEVERING TERGANTUNG DARI JENIS BARANG
• SISTEM CAUSAL DALAM LEVERING :
• SAH NYA TITEL YANG MENJADI DASAR DILAKUKAN LEVERING
• LEVERING DILAKUKAN OLEH ORANG YANG BERHAK BERBUAT
BEBAS TERHADAP BARANG YANG DILEVER ITU
• KEWAJIBAN PENJUAL
• MENYERAHKAN HAK MILIK ATAS BARANG YANG DIPERJUALBELIKAN
• BARANG BERGERAK > PENYERAHAN BENDA BERGERAK
• PENYERAHAN BARANG
• PENYERAHAN KUNCI SEBAGAI SIMBOL
• PENYERAHAN DENGAN PERNYATAAN SAJA (TRADITIO BREVI MANU)
• INGAT BEZITTER (PS 1977 (1) BW)
• BARANG TIDAK BERGERAK
• BALIK NAMA > PS 616 DAN PS 620 BW
• BARANG TIDAK BERTUBUH (CESSIE)
• MEMBUAT AKTA > PS 613 BW
• MENANGGUNG KENIKMATAN TENTERAM ATAS BARANG TERSEBUT
• GANTI RUGI JIKA DIGUGAT PIHAK KETIGA (EVICTION)
• PENGIKUTSERTAAN PENJUAL DALAM PROSES GUGATAN (VOEGING)
• PS 1494 DAN PS 1495
• TUNTUTAN TERHADAP PENJUAL:
• PENGEMBALIAN UANG HARGA PEMBELIAN
• PENGEMBALIAN HASIL-HASIL
• BIAYA GUGATAN
• GANTI RUGI, BIAYA PERKARA
• MENANGGUNG CACAT TERSEMBUNYI
• HARGA HARUS UANG
• TEMPAT DAN WAKTU PEMBAYARAN
RESIKO DALAM JUAL BELI
• RESIKO DALAM JUAL BELI
• MENGENAI BARANG TERTENTU ( PS 1460 )
• SEJAK SAAT DITUTUPNYA PERJANJIAN MESKIPUN BELUM ADA
PENYERAHAN
• BARANG ADA DAN DITUNJUK
• MENGENAI BARANG YANG DIJUAL MENURUT BERAT, JUMLAH
ATAU UKURAN ( PS 1461 )
• DITANGGUNG PENJUAL
• MENGENAI BARANG YANG DIJUAL MENURUT TUMPUKAN ( PS
1462)
• DITANGGUNG PEMBELI
PERJANJIAN TUKAR MENUKAR
• PERJANJIAN DENGAN MANA KEDUA BELAH PIHAK
MENGIKATKAN DIRINYA UNTUK SALING MEMBERIKAN
SUATU BARANG SECARA BERTIMBAL BALIK SEBAGAI
GANTINYA SUATU BARANG LAIN
• MRPKN PERJ. KONSENSUAL KRN TERIKAT PADA DETIK
TERCAPAINYA KESEPAKATAN
• MRPKN PERJANJIAN OBLIGATOIR
• PERLU LEVERING
• BERUPA BARANG VERSUS BARANG
• MENANGGUNG KENIKMATAN TENTERAM
• MENANGGUNG CACAT TERSEMBUNYI
• PS 1546 > PERATURAN JUAL BELI BERLAKU JUGA
DALAM PERJANJIAN TUKAR MENUKAR
• PS 1543 > PENGEMBALIAN BARANG
• PS 1544 > PENGEMBALIAN BARANG ATAU
MENUNTUT GANTI RUGI KARENA
PENGHUKUMAN
• PS 1545 > RESIKO > DI LUAR KESALAHAN PEMILIK
> PERSETUJUAN GUGUR > MENUNTUT KEMBALI
BARANG YANG TELAH DIBERIKAN
PERJANJIAN SEWA MENYEWA
• PERJANJIAN DENGAN MANA PIHAK YANG SATU MENGIKATKAN
DIRINYA UNTUK MEMBERIKAN KEPADA PIHAK YANG LAINNYA
KENIKMATAN DARI SESUATU BARANG SELAMA SUATU WAKTU
TERTENTU DAN DENGAN PEMBAYARAN SUATU HARGA YANG OLEH
PIHAK YANG TERSEBUT TERAKHIR ITU DISANGGUPI
PEMBAYARANNYA (PS 1548 BW)
• MRPKN PERJANJIAN KONSENSUALISME
• HANYA DINIKMATI KEGUNAANNYA SAJA BUKAN PENYERAHAN
KEKUASAAN
• TIDAK HARUS PEMILIK
• JIKA TIDAK ADA KEWAJIBAN MEMBAYAR MAKA MENJADI PINJAM
PAKAI
• WAKTU TERTENTU (PS 1548 BW)
• KURANG JELAS MAKSUDNYA KRN DALAM SEWA SUDAH DITENTUKAN
BERAPA LAMA WAKTUNYA
• CONTOH : HARGA SEWA UNTUK SATU JAM. SATU HARI DSB
• CONTOH : WAKTU SEWA DITENTUKAN ( PS 1579 BW )
• HARGA SEWA TIDAK USAH UANG
• KEWAJIBAN YANG MENYEWAKAN:
• MENYERAHKAN BARANG KEPADA PENYEWA
• MEMELIHARA BARANG YANG DISEWAKAN SEHINGGA DAPAT
DIPERGUNAKAN SEBAGAIMANA MESTINYA
• MEMBERIKAN KENIKMATAN TENTERAN DARI BARANG YANG
DISEWAKAN SELAMA BERLANGSUNGNYA PERSEWAAN
• PEMBETULAN-PEMBETULAN
• TUNTUTAN-TUNTUTAN HUKUM
• GANGGUAN FISIK ( PS 1556 BW )
• KEWAJIBAN SI PENYEWA:
• MEMAKAI BARANG YANG DISEWA SEBAGAI SEORANG BAPAK RUMAH YANG BAIK
SESUAI DENGAN TUJUAN
• PEMBATALAN SEWA KARENA PENGGUNAAN TIDAK SESUAI PERUNTUKAN (PS 1561)
• MELENGKAPI DENGAN PERABOT SECUKUPNYA SEBAGAI BENTUK JAMINAN (PS 1581
BW)
• PEMBETULAN KECIL DAN SEHARI-HARI (PS 1583)
• MELAPORKAN TIAP PERISTIWA KEPADA PEMILIK TANAH (PS 1591)
• MEMBAYAR HARGA SEWA PADA WAKTUNYA
• RESIKO:
• MUSNAH DI LUAR KUASA DUA BELAH PIHAK > GUGUR DEMI HUKUM
• GANGGUAN DARI PIHAK KETIGA
• MENUNTUT GANTI RUGI KEPADA YANG MENYEWAKAN
• MENGIKUTSERTAKAN PENYEWA DALAM GUGATAN
• LARANGAN “MENGULANG-SEWAKAN” DAN “MELEPASKAN SEWANYA”
• MENGULANG-SEWAKAN
• PENYEWA BERTINDAK SENDIRI SEBAGAI PIHAK DALAM SUATU PERJANJIAN SEWA
MENYEWA KEDUA YANG DIADAKAN OLEHNYA DENGAN SEORANG PIHAK KETIGA
• MELEPASKAN SEWANYA
• PENYEWA MENGUNDURKAN DIRI DAN MENYURUH PIHAK KETIGA BERHADAPAN
SENDIRI DENGAN PIHAK YANG MENYEWAKAN
• YANG MENYEWAKAN DAPAT MEMINTA PEMBATALAN PERJANJIAN DISERTAI
PEMBAYARAN KERUGIAN
• PENYEWA, SETELAH DILAKUKAN PEMBATALAN, TIDAK DIWAJIBKAN
MENTAATI PERJANJIAN ULANG SEWA DENGAN ORANG KETIGA
• MENYEWAKAN SEBAGIAN (PS 1559 BW)
• BENTUK PERJANJIAN SEWA MENYEWA
• TERTULIS (PS 1570 BW)
• SEWA MENYEWA BERAKHIR SECARA OTOMATIS APABILA WAKTU
YANG DITENTUKAN SUDAH HABIS
• LISAN
• SEWA MENYEWA BERKAHIR JIKA PIHAK YANG MENYEWAKAN
MEMBERITAHUKAN PENYEWA INGIN MENGHENTIKAN SEWANYA
PERJANJIAN UNTUK
MELAKUKAN PEKERJAAN
• DIBAGI MENJADI TIGA:
• PERJANJIAN UNTUK MELAKUKAN JASA-JASA TERTENTU
• PERJANJIAN KERJA/PERBURUHAN
• PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN
• PERJANJIAN UNTUK MELAKUKAN JASA-
JASA TERTENTU
• Satu pihak melakukan pekerjaan dengan pihak lawan membayar
upah dan apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan terserah
pihak lawan
• Lazim dinamakan honorarium
• Contoh : dokter, pengacara, notaris
• PERJANJIAN KERJA/PERBURUHAN
• Hubungan buruh dengan majikan
• Ada upah atau gaji
• Hubungan dimana pihak majikan berhak memberikan perintah yang harus ditaati buruh
• Diatur dalam ps 1601 s/d 1603 > skrg uu 13/2003
• Perlindungan terhadap buruh:
• Reglemen yang ditetapkan majikan hanya mengikat buruh jika buruh secara tertulis
menyatakan menyetujui reglemen itu
• Reglemen telah diberikan kepada buruh
• Reglemen diberikan kepada disnaker
• Reglemen ditempat di tempat yang mudah dilihat buruh
• Janji antara majikan dan buruh bahwa pekerjaan adalah sah jika tertulis
• Perlindungan bagi buruh
• Tidak diperbolehkan dan batal perjanjian di mana buruh mengikatkan dirinya untuk
menggunakan upah atau lain pendapatannya untuk membeli barang-barang tertentu kecuali
sesuai dengan ketentuan UU (Ps 1601, nering beding)
• Pembatasan kebebasan buruh dalam melakukan pekerjaan tertentu setelah pekerjaan berakhir,
hanya diberbolehkan jika dibuat secara tertulis dalam reglemen dan dibuat oleh buruh yang
sudah dewasa. Contoh : surat keterangan kerja
• PHK
• Masa percobaan
• Ganti rugi
• Alasan yang mendesak bagi majikan
• Buruh menyesatkan dengan memperlihatkan surat-surat palsu
• Buruh melakukan pencurian, penggelapan, penipuan dll
• Buruh menganiaya, mengancam, menghina majikan dan atau keluarganya
• Buruh mencoba membujuk majikan dan atau keluarganya, teman sekerja untuk melakukan perbuatan asusila
atau berentangan dengan UU
• Alasan mendesak bagi buruh
• Majikan menganiaya, mengancam, menghina buruh atau membiarkan
hal itu dilakukan teman kerjanya atau bawahan
• Majikan membujuk buruh, sanak keluarga atau teman serumah buruh
untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan UU dan asusila
• Jika dengan berlangsungnya hubungan kerja membahayakan nyawa
buruh tetapi tidak tertulis dalam perjanjian
• Buruh sakit sehingga tidak dpt melakukan perkerjaan
Perjanjian pemborongan-pekerjaan
• Pihak yang satu menghendaki hasil dari pekerjaan yang disanggupi pihak lain untuk
diserahkan dalam jangka waktu tertentu dengan menerima sejumlah uang sebagai harga
hasil pekerjaan tersebut
• Dibagi menjadi dua
• Pihak pemborong diwajibkan memberikan bahannya untuk melakukan pekerjaan tersebut
• Pekerjaan musnah sebelum diserahkan, kerugian ditanggung pemborong kecuali yang memborongkan
lalai menerima hasil itu
• Pemborong hanya akan melakukan pekerjaannya saja
• Pekerjaan musnah maka bertanggung jawab untuk kesalahannya saja
• Pekerjaan musnah karena di luar kelalaian pemborong dan yang memborong tidak lalau memeriksa
pekerjaannya, pemborong tidak mendapat upah,kecuali ada cacat dlm bahannya
• Pemborong meninggal > bayaran diserahkan pd ahli waris
PERSEKUTUAN
• Perjanjian antara dua orang atau lebih untuk berusaha bersama-sama mencari
keuntungan yang akan dicapai dengan jalan masig-masing memasukkan sesuatu dalam
kekayaan bersama (maatschap / vennootschap)
• Ps 1618
• Tidak punya pengaruh pada pihak ketiga dan semata-mata mengenai pembagian
keuntungan yang diperoleh bersama
• Tanggung jawab secara pribadi tentang hutang yang dibuat meskipun untuk persekutuan
• Ada yang memasukkan uang, barang, atau hanya tenaga saja
• Untuk barang dianggap mempunyai nilai sebesar nilai barang tersebut
• Ps 1633 (2) > untuk tenaga, mendapat bagian yang sama dari keuntungan bersama
seperti sekutu yang memasukkan modal (uang)
• Pembagian keuntungan bebas namun ada pembatasan oleh UU:
• Sekutu tidak boleh memperjanjikan bahwa mereka akan menyerahkan pengaturan tentang besarnya bagian
masing-masing kepada salah seorang dari mereka atau kepada seorang pihak ketiga (ps 1634 (1))
• Sekutu tidak boleh memperjanjikan bahwa kepada salah seorang akan diberikan semua keuntungan (ps
1635 (1))
• Kesimpulan:
• Dapat dijanjikan salah seorang mendapat bagian lebih besar dari pada haknya menurut imbangan
pemasukan modal
• Diperbolehkan kerugian akan dipikul oleh salah seorang atau beberapa orag sekutu saja (Ps 1635 (2))
• Sekutu bertanggung jawab atas yang dimasukkannya (ps 1625)
• Sekutu yang diwajibkan memasukkan sejumlah uang tetap tidak dilakukan, menjadi berhutang
bunga demi hukum (Ps 1626)
• Kerugian akibat kesalahan seorang sekutu tidak dapat dikompensasikan dengan keuntungan-
keuntungan yang diperolehnya bagi persekutuan dalam lain urusan (Ps 1630)
• Ps 1631 (1)
• Pembagian keuntungan (ps 1633):
• Jika tidak ditentukan untung dan rugi masing2 sekutu maka ditetapkan menurut
imbangan dengan apa yang telah ia masukkan
• Pengurusan:
• Sekutu dengan janji khusus ditugaskan melakukan pengurusan, berhak, biarpun
bertentangan dengan sekutu yang lain, melakukan segala perbuatan terkait pengurusan
itu, selama dilakukan dengan itikad baik
• Kekuasaan tersebut tidak dapat ditarik kembali tanpa alasan yang sah, namun jika
kekuasaan tersebut diberikan melalui akte terkemudian, maka dapat ditarik kembali
sebagaimana pemberian kuasa biasa (Ps 1636)
• Pengurusan tidak ditentukan pekerjaannya atau tidak ditentukan wajib bertindak
bersama-sama maka masing-masing sendirian berwenang melakukan segala perbuatan
terkait pengurusan (Ps 1637)
• Ps 1639 > pengaturan jika tidak ada janji khusus mengenai pengurusan
• Sekutu dianggap timbal balik memberikan kuasa kepada yang melakukan pengurusan
• Masing-masing sekutu boleh memakai barang punya persekutuan asal sesuai kegunaan dan
tidak bertentangan dengan kepentingan persekutuan
• Masing-masing sekutu berhak mewajibkan sekutu-sekutu lain turut memikul biaya
pemeliharaan barang kepunyaan persekutuan
• Tidak seorang pun tanpa ijin sekut lainnya, boleh membuat hal-hal yang baru pada benda-
benda tak bergerak kepunyaan persekutuan, walaupun menguntungkan persekutuan
• Ps 1640
• Sekutu bukan pengurus dilarang mengasingkan, menggadaikan barang-barang bergerak
kepunyaan persekutuan atau meletakkan beban di atasnya
• Ps 1641
• Diperbolehkan menerima pihak ketiga sebagai peserta dari bagiannya tetapi tidak bisa
memasukkan sebagai bagian dalam persekutuan tanpa persetujuan sekutu lainnya
(dinamakan sekutu pengikut)
• Tanggung jawab kepada pihak ketiga (ps 1643)
• Ps 1643
• Sekutu dapat dituntut oleh si berpiutang dengan siapa mereka telah bertindak,
masing-masing untuk suatu jumlah dan bagian yang sama, meskipun bagian
sekutu yang satu kurang dari sekutu yang lain kecuali telah diperjanjian
menurut imbangan besarnya bagian masing-masing
• Ps 1644
• Perbuatan yang dilakukan atas tanggungan persekutuan, hanya mengikat sekutu
yang melakukan perbuatan itu kecuali telah ada kuasa kepadanya
• Ps 1645
• Jika salah seorang sekutu membuat perjanjian atas nama persekutuan, maka
dapat dituntut oleh persekutuan
• Berakhirnya persekutuan
• Ps 1646
• Waktu yang ditetapkan dalam perjanjian sudah berakhir
• Musnahnya barang atau tujuan telah tercapai
• Pengakhiran berdasarkan kesepakatan sekutu
• Meninggalnya sekutu atau dibawah pengampuan atau pailit
• Ps 1647
• Pembubaran sebelum waktunya berakhir tidak dapat dilakukan kecuali ada alasan
yang sah (pertimbangan hakim)
• Ps 1648
• Jika barang yang harus dimasukkan musnah sebelum pemasukan dilaksanakan,
maka persekutuan tidak dapat dipenuhi sehingga dianggap bubar tetapi lain jika
sudah dimasukkan kemudian musnah tidak berakibat bubarnya persekutuan
• Ps 1649
• Pembubaran atas kehendak bersama jika tidak ada jangka waktunya
• Ps 1651
• Sekutu dapat diwariskan jika diperjanjikan sebelumnya kepada ahli warisnya atau
tetap berjalan di antara sekutu yang masih hidup
PERKUMPULAN
• PERKUMPULAN ATAU PERHIMPUNAN
• Beberapa orang yang hendak mencapai suatu tujuan dalam bidang non-ekonomis
bersepakat mengadakan suatu kerjasama yang bentuk dan caranya diletakkan dalam apa
yang dinamakan “anggaran dasar” atau “reglemen” atau “statuten”
• Jerman > perkumpulan tidak dinamakan “vertrag” (perjanjian) tetapi “gesam-akt”
(perbuatan beberapa orang bersama)
• Belanda > “vereniging”
• Pengakuan badan hukum > Lembaran Negara tahun 1870 no 64
• Menjadi badan hukum
• Kekayaan terpisah
• Kekuasaan para pengurus
• Ps 1657 > butuh persetujuan anggota lain
• Ps 1658 > pengurus dapat dihukum untuk melakukan perhitungan dan tanggung
jawab yang diminta itu oleh Hakim dan dapat dibebani uang paksa bila tidak
dituruti
• Ps 1659 > jika tidak ditentukan lain, masing-masing anggota punya hak yang
sama dan keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak
• Ps 1661 > anggota perkumpulan tidak bertanggung jawab secara pribadi untuk
perikatan-perikatan perkunpulan. Utang hanya dapat dilunasi dari pendapatan
barang-barang perkumpulan
• Ps 1662 > jika anggota tidak ada, pengadilan dimana perkumpulan berada,
berhak, atas permintaan siapapun yang berkepentingan dan tuntutan kejaksaan,
memerintahkan diambil tindakan-tindakan sementara untuk kepentingan
perkumpulan
• Ps 1663 > perkumpulan tetap hidup hingga secara tegas dibubarkan atau
tujuannya tercapai
• Ps 1664 > hak anggota bersifat perseorangan dan tidak pindah kepada ahli
waris kecuali ditentukan lain
• Pelunasan hutang sesuai kekayaan, sisanya dibagi-bagi (wajib)
• Ps 1665 > jika lalai melakukan kewajiban tsb, dpt dituntut membayar hutang
perkumpulan masing-masing untuk seluruhnya, sedangkan beban ini dapat
beralih ke ahli waris
PENGHIBAHAN
• Perjanjian dengan mana si penghibah, diwaktu hidupnya, dengan cuma-Cuma
dengan tidak dapat ditarik kembali menyerahkan sesuatu barang guna keperluan
si penerima hibah yang menerima penyerahan itu (Ps 1666 BW)
• Perbuatan sepihak, prestasi dari satu pihak saja
• “di waktu hidup” untuk membedakan dengan wasiat
• Hibah mengenai barang yang baru akan ada adalah batal (Ps 1667)
• Hibah tidak dapat dibebani dengan kuasa menjual atau memberikan kepada orang
lain. Jika dilakukan maka batal (Ps 1668)
• Hibah batal jika disertai syarat penerima hibah akan melunasi utang atau beban
lain, selain yang dinyatakan secara tegas dalam akta hibah atau daftar yang
ditempelkan padanya (Ps 1670)
• Penggunaan kata “syarat” kurang tepat, lebih tepat kata “beban”
• Syarat : pihak yang bersangkutan bebas dapat menerima atau menolak
• Beban : mengikat, merupakan kewajiban
• Penghibah boleh memperjanjikan bahwa ia akan memakai sejumlah uang
dari harta benda yang dihibahkan jika masih utuh maka seluruhnya
diberikan kepada penerima hibah (Ps 1671)
• Penghibah dapat mengambil kembali barang jika penerima hibah beserta
keturunannya, meninggal terlebih dahului drpd pemberi hibah selama bukan
untuk kepentingan penghibah semata (Ps 1672)
• Jika penghibah dihukum untuk menyerahkan barang yang dihibahkan,
penghibah tidak wajib menanggung kenikmatan tenteram dan cacat
tersembunyi karena sifat hibah adalah Cuma-Cuma (Ps 1674)
• Syarat penerima hibah:
• Penghibah : harus dewasa kecuali ada bantuan dari orang tua
• Penerima hibah : sudah ada (sudah lahir), sudah dewasa kecuali ada bantuan
orangtua atau wali
• Larangan hibah antara suami istri (Ps 1678):
• Hanya berlaku untuk perkawinan pisah harta karena untuk melindungi pihak
ketiga
• Orang yang tidak boleh menerima hibah (Ps 1681)
• Penyerahan (Ps 1682 dan Ps 1687)
• Barang tidak bergerak dengan akta notaris
• Barang bergerak yang bertubuh atau surat penagihan utang diberikan secara
langsung
• Penghibahan tidak diberikan secara langsung/tunai maka harus dibuat akta
otentik untuk mengikat penghibah
• Alasan menarik hibah:
• Ps 1688
• Tidak dipenuhi bebannya
• Penerima hibah melakukan kejatan terhadap pemberi hibah
• Jika ia menolak memberikan tunjangan nafkah kepada penghibah setelah jatuh
miskin
• Penarikan hibah dilakukan dengan menyatakan kehendak jika gagal
diajukan kepada pengadilan
• Penerima hibah wajib menyerahkan barang beserta hasilnya atau jika
sudah dijual wajib mengembalikan harganya (Ps 1691)
PENITIPAN BARANG
• Terjadi jika seorang menerima barang dari seorang lain, dengan
syarat ia akan menyimpannya dan mengembalikannya dalam
wujud asalnya (ps 1694 BW)
• Merupakan perjanjian riil, baru terjadi saat barang diserahkan
• Macam penitipan barang:
• Sejati dan sekestrasi
• PENITIPAN BARANG YANG SEJATI
• Dianggap dibuat dengan Cuma-Cuma, jika tidak diperjanjikan sebaliknya, sedangkan ia
hanya mengenai barang-barang yang bergerak (Ps 1696)
• Perjanjian baru terlaksana jika barang telah diserahkan secara sungguh-sungguh atau
secara dipersangkakan (Ps 1697)
• Penitipan barang terjadi dengan sukarela atau karena paksaan (Ps 1698)
• Terjadi karena sukarela
• Hanya terjadi antara orang yang mempunyai kecakapan untuk membuat perjanjian
• Jika yang menitipkan barang tidak cakap hukum tetapi penerima titipan cakap, maka
harus diperlakukan seakan-akan keduanya cakap (Ps 1701)
• Jika yang menitipkan cakap tetapi penerima titipan tidak cakap, maka yang menitipkan
memikul semua resiko kecuali penerima titipan telah mendapatkan manfaat dari
barangnya (Ps 1702)
• Penitipan terpaksa
• Penitipan yang terpaksa dilakukan oleh seorang karena timbulnya suatu
malapetaka (kebakaran, perampokan, gedung runtuh, kapal karam dll) dan
peristiwa lain yang tak tersangka (Ps 1703)
• Berlaku ketentuan seperti pada penitipan sukarela (Ps 1705)
• Yang menerima titipan wajib merawat barang seperti barangnya sendiri (Ps 1706)
• Ps 1707
• Penerima titipan menawarkan diri untuk menyimpan barang
• Penerima titipan telah meminta upah
• Penitipan terjadi sedikit banyak untuk kepentingan penerima titipan
• Telah dijanjikan penerima titipan akan menanggung segala macam kelalaian
• Penerima titipan tidak bertanggung jawab atas barang jika musnah karena
overmacht (Ps 1608)
• Pengurus rumah penginapan dan penguasa losmen terhadap barang
para tamu sebagai orang yang menerima titipan barang (Ps 1709)
• Mereka bertanggung jawab tentang pencurian, kerusakan pada
barang penginap (Ps 1710)
• Pertanggungjawaban di atas dikecualikan jika pencurian dilakukan
oleh orang yang dimasukkan oleh penginap sendiri (Ps 1711)
• Penerima titipan tidak boleh memakai barang tanpa ijin (Ps 1712)
• Larangan menyelidiki wujud barang jika dalam kotak tertutup/
tersegel (Ps 1713)
• Penerima titipan wajib mengembalikan barang titipan (Ps 1714)
• PENITIPAN SEKESTRASI
• Penitipan barang tentang mana ada perselisihan, ditangannya seorang
pihak ketiga yang mengikatkan diri untuk, setelah perselisihan itu
diputus, mengembalikan barang itu kepada siapa yang akan dinyatakan
berhak beserta hasil-hasilnya. Penitipan ini dapat terjadi atas perintah
hakim atau pengadilan (Ps 1730)
• Sekestrasi terjadi dengan persetujuan jika yang menjadi sengketa
diserahkan kepada pihak ketiga oleh satu orang atau lebih secara
sukarela (Ps 1731)
• Sekestrasi dapat untuk barang bergerak dan tidak bergerak (Ps 1734)
• Penerima titipan sekestrasi tidak dapat bebas dari tugasnya kecuali
semua pihak yang berkepentingan menyetujuinya atau ada alasan lain
yang sah (Ps 1735)
• Sekestrasi atas perintah hakim saat ada sengketa (Ps 1736) kepada
seseorang karena jabatannya (Ps 1737)
• Perintah hakim untuk sekestrasi:
• Terhadap barang yang telah disita ditangannya seorang berutang
(karena permintaan penggugat)
• Terhadap barang bergerak atau tidak bergerak, tentang mana hak
miliknya atau hak penguasaannya menjadi persengketaan
• Terhadap barang-barang yang ditawarkan oleh seorang debitor
untuk melunasi utangya
PINJAM PAKAI
• Suatu perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan suatu kepada pihak yang
lainnya untuk dipakai dengan Cuma-Cuma dengan syarat bahwa yang menerima
barang ini, setelah memakainya atau setelah lewatnya suatu waktu tertentu, akan
mengembalikannya (Ps 1740)
• Pinjam pakai >< pinjam meminjam
• Pinjam pakai
• Barang tidak musnah karena pemakaian (Ps 1742)
• Yang meminjamkan tetap pemilik (Ps 1741)
• Pinjam meminjam
• Barang musnah karena pemakaian
• Barang yang dipinjam menjadi milik peminjam
• Contoh perjanjian sepihak karena Cuma-cuma
• Kewajiban si peminjam
• Bapak rumah yang baik
• Memakai sesuai perjanjian
• Jika dipakai lebih lama dari jangka waktunya, ia bertanggung jawab atas musnahnya
barang (Ps 1744)
• Peralihan resiko
• Resiko beralih ke peminjam jika pemakaian tidak sesuai tujuan
• Memakai barang sendiri terlebih dahulu dan mendahulukan barang pinjama (Ps 1745)
• Biaya pemakaian
• Si pemakai mengeluarkan biaya untuk memakai barang pinjaman, maka tak dapat
menuntut kembali (Ps 1748)
• Memakai bersama maka tanggung jawab bersama (tanggung renteng/solider) (Ps 1748)
• Kewajiban yang meminjamkan
• Lamanya waktu peminjaman
• Yang meminjamkan hanya dapat meminta barangnya kembali setelah lewatnya
waktu atau jika tidak ditentukan maka setelah barang itu dipakai untuk keperluan
yang dimaksudkan (Ps 1750)
• Jika yang meminjamkan secara mendesak butuh barangnya maka dapat meminta
kembali melalui perantaraan hakim (Ps 1751)
• Biaya luar biasa
• Jika si pemakai barang, selama waktu peminjaman, telah terpaksa mengeluarkan
beberapa biaya luar biasa yang perlu, yang sebegitu mendesaknya sehingga tidak
sempat memberiktahuan kepada yang meminjamkan, maka orang ini wajib
menggantu biaya-biaya tersebut kepada si pemakai (Ps 1752)
• Jika barang yang dipinjamkan menganduk cacat hingga yang memakai dapat
dirugikan karenanya, maka yang meminjamkan, jika mengetahui cacat itu dan
tidak memberitahukannya kepada pemakai, wajib tanggung jawab atas akibat-
akibatnya
PINJAM MEMINJAM
• Perjanjian dengan mana pihak yang satu memberikan kepada pihak yang lain suatu
jumlah tertentu barang-barang yang menghabis karena pemakaian, dengan syarat
bawah pihak yang terakhir ini akan mengembalikan sejumlah yang sama dari jenis dan
mutu yang sama pula (Ps 1754)
• Pihak yang menerima pinjaman menjadi pemilik barang dan jika musnah menjadi
tanggungannya (Ps 1755)
• Kewajiban yang meminjamkan
• Tidak boleh meminta kembali sebelum lewatnya waktu dlm perjanjian (Ps 1759)
• Jika tidak ditetapkan, dapat menuntut pengembalian melalui hakm (Ps 1760)
• Jika diperjanjikan pihak yang meminjam barang/uang akan mengembalikan bilamana ia
mampu, maka hakim, mengingat keadaan, menentukan pengembalian (Ps 1761)
• Kewajiban peminjam
• Mengembalikan dalam jumlah dan keadaan yang sama pada waktu
yang ditentukan (Ps 1763)
• Jika tidak ditentukan, hakim memberikan kelonggaran (Ps 1760)
• Jika tidak mengembalikan, peminjam wajib mengembalikan dengan
membayar harganya (Ps 1764)
• Meminjamkan dengan bunga
• Diperbolehkan meminjamkan dengan bunga atas peminjaman barang atau
uang (Ps 1765)
• Bunga yang tidak diperjanjikan tidak wajib dibayar tetapi yang telah
diperjanjikan harus dibayar sampai saat pengembalian (Ps 1766)
PEMBERIAN KUASA
• Persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan atau wewenang kepada
orang lain yang menerimanya untuk bertindak atas namanya menyelenggarakan
suatu urusan
Pihak-Pihak dalam Pemberian Kuasa

Pemberian Kuasa

Pemberi Kuasa Pemegang Kuasa

Menyelenggarakan suatu urusan

Melakukan perbuatan hukum atas


nama pemberi kuasa

Hak Cipta Ridwan Khairandy


Pihak-Pihak dalam Pemberian Kuasa
Transaksi Jual Beli dengan Pemberian Kuasa

Pemberi Pemegang Pembeli


Kuasa Kuasa

Mendapat kuasa untuk menjualkan rumah pemberi


kuasa

Para Pihak
Penjual
Hak Cipta Ridwan Khairandy
Terjadinya Pemberian Kuasa

• Dengan akte otentik;


• Dengan akte di bawah tangan;
• Dengan sepucuk surat;
• Lisan; dan
• Diam-diam

Hak Cipta Ridwan Khairandy 136


Sumber Perwakilan
Perwakilan

Perjanjian Undang-Undang

Pemberian kuasa melahirkan “perwakilan”,


yaitu adanya seorang yang mewakili orang
lain untuk melakukan suatu perbuatan
hukum

Hak Cipta Ridwan Khairandy 137


Volmacht
(Power of Attorney)

• Kekuasaan atau wewenang yang diberikan untuk


melakukan perbuatan hukum atas nama orang
lain disebut volmacht atau power of attorney;
• Tidak semua perbuatan hukum dapat dikuasakan

Hak Cipta Ridwan Khairandy 138


Kuasa Khusus dan
Kuasa Umum

• Kuasa khusus adalah kuasa hanya


kepentingan tertentu;
• Kuasa umum adalah kuasa untuk
semua kepentingan

Hak Cipta Ridwan Khairandy 139


Upah dalam Pemberian Kuasa
• Pemberian kuasa terjadi dengan cuma-cuma, kecuali jika
diperjanjikan sebaliknya
• Jika upahnya tidak ditentukan dengan tegas, maka
pemberi kuasa tidak boleh meminta melebihi dari yang
ditentukan dalam Pasal 411 untuk wali:
1. 25% dari penghasilan;
2. 1 % dari modal; atau
3. 2% dari pembelanjaan yang dikeluarkan

Hak Cipta Ridwan Khairandy 140


Kewajiban Penerima Kuasa
• Melaksanakan kuasa dengan sempurna;
• Melaporkan dan membuat perhitungan
pertanggungjawaban atas segala sesuatu yang berkaitan
dengan yang ia lakukan;
• Membayar bunga uang tunai yang diterimanya dan
digunakan untuk kepentingan pribadi.

Hak Cipta Ridwan Khairandy 141


Kuasa Substitusi
• Seorang pemegang kuasa dapat melimpahkan
volmacht yang ia terima dari pemegang kuasa
kepada orang lain sebagai penggantinya untuk
melaksanakan perwakilan yang diberikan
kepadanya;
• Tetap ada tanggung jawab bagi pemegang kuasa.

Hak Cipta Ridwan Khairandy 142


Berakhirnya Pemberian Kuasa
• Karena pencabutan kuasa oleh pemberi kuasa;
• Karena pencabutan secara diam-diam;
• Karena pemegang kuasa melepaskan (opzegging) kuasa
yang diterimanya atas kehendak sendiri;
• Karena meninggalnya salah satu pihak

Hak Cipta Ridwan Khairandy 143


PERJANJIAN UNTUNG-UNTUNGAN
• Suatu persetujuan untung–untungan (kans-
overeenkomst) adalah suatu perbuatan yang hasilnya,
mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak
maupun bagi sementara pihak, bergantung kepada
suatu kejadian yang belum tentu. Demikian adalah
perjanjian pertanggungan, bunga cagak hidup, perjudian
dan pertaruhan. Perjanjian yang pertama diatur didalam
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang
PENANGGUNGAN
• perjanjian dengan mana seorang pihak ketiga, guna kepentingan si berpiutang,
mengikatkan diri untuk memenuhi perikatannya si berpiutang, manakala orang ini
sendiri tidka memenuhinya (pasal 1820)
• Harus ada perikatan pokok yang sah
• orang dapat mengadakan penanggungan dalam suatu perikatan, walaupun perikatan
itu dapat dibatalkan dengan sanggahan mengenai diri pribadi debitur, misalnya dalam
hal belum cukup umur
• Seorang penanggung tidak dapat mengikatkan diri dalam perjanjian atau dengan
syarat-syarat yang lebih berat dari perikatan yang dibuat oleh debitur.
• Orang dapat mengangkat diri sebagai penanggung tanpa diminta oleh orang yang
mengikatkan diri untuk suatu utang, bahkan juga dapat tanpa setahu orang itu.
• Penanggungan tidak dapat hanya diduga-duga, melainkan harus dinyatakan
secara tegas
• Penanggungan yang tak terbatas untuk suatu perikatan pokok, meliputi segala
akibat utangnya, bahkan juga biaya-biaya gugatan yang diajukan terhadap debitur
utama dan segala biaya yang dikeluarkan setelah penanggung utang
diperingatkan tentang itu.
• Perikatan-perikatan penanggung beralih kepada para ahli warisnya
Akibat Penanggungan antara kreditur dan
penanggung
• Penanggung tidak wajib membayar kepada kreditur jika debitur lalai, bahkan
barang kepunyaan debitur harus disita dan dijual terlebih dahulu
• Apabila penanggung telah melepas hak istimewa (hak untuk menuntut debitur
menjual barangnya untuk pelunasan hutang), tidak dapat menuntut debitur menjual
barangnya terlebihh dahulu
• Penanggung menunjukkan barang kepunyaan debitur untuk disita dan dijual
terlebih dahulu (barang harus bebas dari sengketa, jaminan)
Akibat Penanggungan antara Debitur, dan
antara Penanggung Sendiri
• Penanggung yang telah membayar dapat menuntut apa yang telah dibayarnya itu
dari debitur utama (uang pokok, bunga, biaya)
• Penanggung yang telah membayar lunas utangnya, demi hukum menggantikan
kreditur dengan segala haknya terhadap debitur semula
• Penanggung yang telah membayar utangnya sekali, tidak dapat menuntutnya
kembali dari debitur utama yang telah membayar untuk kedua kalinya, bila ia tidak
memberitahukan pembayaran yang telah dilakukan itu kepadanya; hal ini tidak
mengurangi haknya untuk menuntutnya kembali dari kreditur.
• Penanggung dapat menuntut debitur untuk diberi ganti rugi atau untuk dibebaskan
dari perikatannya, bahkan sebelum ia membayar utangnya,bila ia digugat di muka
hakim untuk membayar
PERDAMAIAN
• perjanjian denganmana kedua belah pihak, dengan menyerahkan, menjanjikan atau
menahan suatu barang,mengakhiri suatu perkara yang sedang bergantung atau
mencegah timbulnya suatu perkara. Perjanjian ini tidaklah sah, melainkan jika
dibuat secara tertulis (pasal 1851).
• Hanya dapat diadakan oleh orang yang berwenang (kecuali bertindak sebagai
kuasa)
• Dapat dilakukan di keperdataan dan tidak menghalangi kejaksaan untuk melakukan
pemeriksaan
• Pelepasan hak dan tuntutan dalam perdamaian hanya sebatas hak-hak dan tuntutan-
tuntutan yang berhubungan dengan perselisihan dan perdamaian tersebut.
• perdamaian hanya mengakhiii persefisihan-perselisihan yang termaktub di
dalamnya
• perdamaian dapat dibatalkan bila telah terjadi suatu kekeliruan, penipuan, paksaan
• pembatalan suatu perdamaian dapat diminta jika terjadi kekeliruan
• Perdamaian yang diadakan atas dasar surat palsu, batal sama sekali
• Keputusan hakim membatalkan perdamaian, baik diketahui atau tidak oleh pihak
• Surat baru dapat menjadi alasan pembatalan perdamaian, kecuali jika sengaja
disembunyikan
PENDAHULUAN
MENGAPA MATA KULIAH INI
PERLU DIBERIKAN ?
APAKAH HUKUM BISNIS/KOMERSIAL
ITU?

HUKUM YANG MEMPELAJARI


TENTANG SEGALA SESUATU YANG
BERKAITAN DENGAN
PERNIAGAAN/MENCARI
KEUNTUNGAN DALAM KEGIATAN
EKONOMI.
MATERI HUKUM APA YANG PENTING UNTUK DIPELAJARI ?
HUKUM SECARA UMUM
HUKUM PIDANA
• HUKUM PERDATA (4 SKS)
• HUKUM DAGANG (4 SKS)
• HUKUM TENTANG SURAT BERHARGA (2 SKS)
• HUKUM PERUSAHAAN (2 SKS)
• HUKUM JAMINAN (2 SKS)
• HUKUM ASURANSI (2 SKS)
• HUKUM PERJANJIAN (2 SKS)
• HUKUM PERBANKAN (2 SKS)
• HUKUM PASAR MODAL (2 SKS)
• HUKUM PEMBIAYAAN (2 SKS)
• HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN (2 SKS)
• HUKUM HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (2 SKS)
• HUKUM PERSAINGAN USAHA (2 SKS)
• DLL
HUKUM
ASAL KATA:
• HUKM (BHS. ARAB)
• RECHT (BHS BELANDA, JERMAN)
• LAW (BHS. INGGRIS)
• LE’I (BHS. PERANCIS)

PENGERTIAN UMUM:
NORMA, KAIDAH, PERATURAN, UU, PATOKAN YANG
MENGIKAT
DEFINISI AHLI HUKUM:
• IMANUEL KANT
“KESELURUHAN SYARAT-SYARAT DIMANA DENGAN INI
KEHENDAK BEBAS ORANG DAPAT MENYESUAIKAN DIRI
DENGAN KEHENDAK BEBAS ORANG LAIN”

• LEON DUQUIT
“ATURAN TINGKAH LAKU PARA ANGGOTA MASYARAKAT,
YANG DIINDAHKAN OLEH ANGGOTA MASYARAKAT SEBAGAI
JAMINAN KEPENTINGAN BERSAMA, DAN JIKA DILANGGAR
MENIMBULKAN REAKSI BERSAMA TERHADAP PELANGGAR”

• APELDORN
“TIDAK ADA DEFINISI YANG TEPAT MENGENAI HUKUM”
UNSUR – UNSUR HUKUM
• ATURAN-ATURAN
• MENGATUR TINGKAH LAKU MANUSIA DALAM
PERGAULAN DI MASYARAKAT
• BERSUMBER DARI KEBIASAAN ATAU DIBUAT OLEH
PENGUASA / BADAN RESMI / PEMERINTAH
• BENTUK TERTULIS / TIDAK TERTULIS
• BERSIFAT MEMAKSA
• SANKSI BAGI YANG MELANGGAR
BEBERAPA ISTILAH DAN PRINSIP DALAM
HUKUM:
• DAS SEIN & DAS SOLLEN
• DE FACTO & DE JURE
• IUS CONSTITUTUM & IUS CONSTITUENDUM
• LAW IN BOOK & LAW ION ACTION
• LEX SPECIALIS DEROGAT LEGI GENERALIS
• LEX POSTERIOR DEROGAT LEGI PRIORI
• LEX SUPERIOR DEROGAT LEGI INFERIOR
PEMBIDANGAN HUKUM
SUMBER HUKUM
1. SUMBER HUKUM SEGI MATERIEL, YAITU
SUMBER-SUMBER YANG MELAHIRKAN ISI /
MATERI HUKUM
2. SUMBER HUKUM SEGI FORMIL / BENTUK,
YAITU SUMBER-SUMBER HUKUM DILIHAT DARI
BENTUKNYA
• UNDANG-UNDANG
• KEBIASAAN
• TRAKTAT
• YURISPRUDENSI
• DOKTRIN
PEMBIDANGAN HUKUM
BENTUK HUKUM

• HUKUM TIDAK TERTULIS (UNWRITTEN LAW)

• HUKUM TERTULIS (WRITTEN LAW)


• KODIFIKASI (PEMBUKUAN ATURAN-ATURAN
SEJENIS, SISTEMATIS, LENGKAP. MIS KUHP,
KUHD)
• NON KODIFIKASI (MIS. UUPM, UUHAKI)
PEMBIDANGAN HUKUM
FUNGSI MEMPERTAHANKAN

• MATERIEL/ ISI
• PENGERTIAN, MASALAH YANG MUNGKIN TIMBUL,
HAK, KEWAJIBAN, LARANGAN, SANKSI DLL

• FORMIL
• PROSES MEMPERTAHANKAN DAN
MELAKSANAKAN HUKUM MATERIEL
PEMBIDANGAN HUKUM
SIFAT

• MEMAKSA (DWINGEN RECHT)

• MENGATUR (REGELEND RECHT)


PEMBIDANGAN HUKUM
ISI
1. PRIVAT (MENGATUR HUBUNGAN DAN
KEPENTINGAN ANTAR INDIVIDU ATAU
PERORANGAN)
CONTOH: HUKUM PERDATA, HUKUM
DAGANG

2. PUBLIC (MENGATUR HUBUNGAN ANTARA


NEGARA (DAN ALAT PERLENGKAPANNYA)
DENGAN MASYARAKAT/PERORANGAN)
CONTOH: HTN, HUKUM PIDANA.
PERBEDAAN ANTARA HUKUM
PERDATA DENGAN PIDANA
NO HUKUM PERDATA HUKUM PIDANA
(PRIVAT) (PUBLIK)
1. KEPENTINGAN KEPENTINGAN UMUM
INDIVIDU
2. DIPERTAHANKAN DIPERTAHANKAN
OLEH PERORANGAN OLEH NEGARA
3. DITUNTUT OLEH DITUNTUT OLEH
PENGGUGAT JAKSA
4. ADA USAHA TIDAK ADA USAHA
PERDAMAIAN PERDAMAIAN
5. SANKSI PERDATA SANKSI PIDANA
(GANTI RUGI) (KURUNGAN)
SUBJEK HUKUM
SETIAP PIHAK YANG
BERDASAR HUKUM
TELAH MEMPUNYAI
HAK, KEWAJIBAN,
TANGGUNGJAWAB,
KEKUASAAN ATAS
SESUATU

• ORANG (MULAI
DILAHIRKAN SAMPAI
MENINGGAL DUNIA)
• BADAN HUKUM
PENEGAKAN HUKUM
DAS
DASSOLLEN
SOLLEN
IUS
IUSCONSTITUTUM
CONSTITUTUM
DE
DEJURE
JURE

4 FAKTOR:
1. SUBSTANSI HUKUM
2. STRUKTUR HUKUM
3. MASYARAKAT
4. SARANA DAN FASILITAS

DAS
DASSEIN
SEIN
IUS
IUSCONSTITUENDUM
CONSTITUENDUM
DE
DEFACTO
FACTO
SEJARAH TATA HUKUM INDONESIA
• PRA PENJAJAHAN
• PENJAJAHAN BELANDA
• VOC
• PEMERINTAH BELANDA
• AZAS KONKORDANSI
• BW
• WVK
• WVS

• JEPANG
• KEMERDEKAAN
(PASAL II ATURAN PERALIHAN UUD 1945)
PEMBAGIAN GOLONGAN PENDUDUK
1. GOLONGAN EROPA

2. GOLONGAN TIMUR
ASING

3. GOLONGAN BUMI
PUTRA
GOLONGAN EROPA
• ORANG BELANDA
• BERASAL DARI EROPA
• ORANG JEPANG
• BERASAL DARI NEGARA LAIN DENGAN HUKUM
KELUARGA BELANDA
• KETURUNAN DI ATAS
TIMUR ASING

• TIDAK MASUK GOLONGAN EROPA


DAN BUMI PUTRA
• TIONGHOA
• BUKAN TIONGHOA (ARAB, INDIA)
BUMI PUTRA
1. ORANG INDONESIA ASLI
2. GOLONGAN LAIN YANG MELEBURKAN
DIRI (OPPLOSING)
PEMERINTAH HINDIA BELANDA MELAKSANAKAN:
• PERLUASAN BERLAKUNYA HUKUM PERDATA
(SELURUHNYA, SEBAGIAN, DIAM-DIAM)
• GELIJKSTELLINGS (PERSAMAAN HAK)
PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM, HUKUM
ADAT DAN HUKUM BARAT
TINJAUAN HUKUM ISLAM HUKUM BARAT HUKUM ADAT
MENYELAMATKAN KEPASTIAN KEHIDUPAN
AGAMA, JIWA, AKAL, HUKUM DAN MASYARAKAT
TUJUAN KETURUNAN & HARTA KEADILAN YANG AMAN,
DI DUNIA AKHIRAT INDIVIDU TENTRAM DAN
SEJAHTERA

SUMBER AL QUR’AN , KEHENDAK KESADARAN


ISI AL HADIST, IJTIHAD PEMBENTUK HUKUM
UNDANG-UNDANG MASYARAKAT
SUMBER KEIMANAN & KEKUASAAN PENGUASA ADAT,
PENGIKAT KETAKWAAN KEPADA NEGARA RASA MALU
ALLAH MASYARAKAT

RUANG LUAS, HUBUNGAN: MENGATUR HUBUNGAN LAHIRIAH


LINGKUP VERTIKAL DAN ANTARA MANUSIA DENGAN (1)
HORIZONTAL MANUSIA, (2) MASYARAKAT & (3)
MASALAH DENGAN PENGUASA

NORMA AL AHKAM AL KHAMSAH IMPERE


DAN (FARDHU, SUNAH, PROHIBERE
JAIZ/MUBAH, MAKRUH, PERMITTERE
HUKUM PERDATA
BARAT
HUKUM PERDATA:
1. LUAS
• BW (BURGELIJK WETBOEK) /
KITAB UNDANG UNDANG HUKUM
PERDATA (KUHP)
• WVK (WETBOEK VAN KOOPHANDEL) /
KITAB UNDANG UNDANG HUKUM
DAGANG (KUHD)
2. SEMPIT
• BW (BURGELIJK WETBOEK) /
KITAB UNDANG UNDANG HUKUM
PERDATA (KUHP) SAJA.
MATERI / BIDANG KUHPERDATA

1. HUKUM ORANG (PERSONENRECH)


2. HUKUM KELUARGA (FAMILY
RECHT)
3. HUKUM HARTA KEKAYAAN
(VERMOGENRECHT)
4. HUKUM WARIS (ERFRECHT)

PENJELASAN
HUKUM TENTANG DIRI SESEORANG
MENGATUR TENTANG:
 DIRI MANUSIA SEBAGAI SUBJEK HUKUM
 KECAKAPAN UNTUK MEMILIKI HAK
 KECAKAPAN UNTUK BERTINDAK SENDIRI DALAM
MELAKSANAKAN HAKNYA
 HAL-HAL LAIN YANG MEMPENGARUHI
KECAKAPANNYA
HUKUM TENTANG KELUARGA
MENGATUR PERIHAL HUBUNGAN HUBUNGAN
HUKUM YANG TIMBUL DARI HUBUNGAN
KEKELUARGAAN, YAITU:
1. PERKAWINAN
2. HUKUM KEKAYAAN ANTARA SUAMI ISTRI
3. HUBUNGAN ANTARA ORANG TUA DAN ANAK
4. PERWALIAN
5. CURATELE
HUKUM KEKAYAAN

MENGATUR PERIHAL HUBUNGAN-HUBUNGAN


HUKUM YANG DAPAT DINILAI DENGAN UANG,
ANTARA LAIN TENTANG HAK MUTLAK, HAK
KEBENDAAN, HAK PERORANGAN
HUKUM WARIS
MENGATUR TENTANG BENDA ATAU KEKAYAAN SESEORANG APABILA
IA MENINGGAL
SISTEMATIKA KUHPERDATA

• BUKU I : PERIHAL ORANG (HUKUM


ORANG DAN KELUARGA)
• BUKU II: PERIHAL BENDA (HUKUM
BENDA DAN HUKUM WARIS)
• BUKU III: PERIHAL PERIKATAN (HUKUM
KEKAYAAN YANG MENGENAI HAK DAN KEWAJIBAN YANG
BERLAKU TERHADAP ORANG-ORANG ATAU PIHAK-PIHAK
TERTENTU)
• BUKU IV: PERIHAL PEMBUKTIAN DAN LEWAT
WAKTU (ALAT-ALAT
PEMBUKTIAN DAN AKIBAT LEWAT WAKTU TERHADAP
HUBUNGAN HUKUM)
PERIHAL ORANG DALAM KUH PERDATA
• PERSOON = PEMBAWA HAK ATAU SUBJEK DI DALAM
HUKUM
• KAPAN MANUSIA SEBAGAI SUBJEK HUKUM ? DARI
LAHIR SAMPAI MATI
PASAL 2 AYAT (1) KUHP: “ SEORANG BAYI YANG MASIH
BERADA DALAM KANDUNGAN IBUNYA DIANGGAP
SEBAGAI SUBJEK HUKUM, BILA KEPENTINGAN SI BAYI
ITU MENGHENDAKINYA”, DENGAN SYARAT:
1. PADA SAAT PENENTUAN HAK, SI BAYI
TELAH DIBENIHKAN
2. BAYI LAHIR DALAM KEADAAN HIDUP.
KAPAN MANUSIA DIANGGAP CAKAP
UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN
HUKUM?
• DEWASA (TELAH BERUSIA 21 TAHUN)
• MENIKAH
PASAL 29 KUHP: LAKI-LAKI: 18 TH, PRP: 15 TH
UU PERKAWINAN 1/1974 (PSL 7): LAKI-LAKI: 19 TH, PRP: 16 TH
• MEMILIKI DOMISILI
TEMPAT TINGGAL YANG DAPAT DICARI.
• UNTUK MENENTUKAN WILAYAH PERADILAN
• DI MANA SESEORANG HARUS DIPANGGIL
• PENGUMUMAN PERNIKAHAN
• TIDAK DIBAWAH PENGAMPUAN / CURATELE
LEMBAGA HUKUM YANG BERFUNGSI UNTUK MENGATUR DAN MEMBIMBING KEHIDUPAN
ORANG-ORANG DEWASA YANG DIANGGAP SECARA YURIDIS TIDAK CAKAP UNTUK
BERTINDAK SENDIRI DALAM HUKUM.
• SAKIT INGATAN
• BOROS
• PENJUDI
• KURANG CERDAS
BEBERAPA HAL TERKAIT DENGAN KECAKAPAN
MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM:

• KUHPERDATA TIDAK MENGENAL KEMATIAN PERDATA. (PASAL 3: TIADA SUATU


HUKUMANPUN MENGAKIBATKAN KEMATIAN PERDATA, ATAU KEHILANGAN HAK
KEWARGANEGARAAN).

• ATURAN BAHWA “WANITA YANG TELAH MENIKAH TIDAK DIPERBOLEHKAN BERTINDAK


SENDIRI DALAM HUKUM, TETAPI HARUS DIBANTU OLEH SUAMINYA” TIDAK BERLAKU.

• PERWALIAN (VOOGDIJ): “LEMBAGA HUKUM YANG BERFUNGSI SEBAGAI PENGGANTI


LEMBAGA KEKUASAAN ORANG TUA TERHADAP ANAK-ANAKNYA, APABILA KEKUASAAN
ORANG TUA TERSEBUT TERHADAP ANAK-ANAKNYA DIPECAT ATAU BERAKHIR”

• PENDEWASAAN (HANDLICHTING): “SUATU PERNYATAAN TENTANG SEORANG YANG


BELUM MENCAPAI USIA DEWASA SEPENUHNYA ATAU HANYA UNTUK BEBERAPA HAL SAJA
DIPERSAMAKAN DENGAN SEORANG YANG SUDAH DEWASA”

• KETIDAKHADIRAN: ”APABILA SESEORANG MENINGGALKAN TEMPAT TINGGALNYA


DENGAN TIDAK MEMBERIKAN KUASA PADA SESEORANG UNTUK MENGURUS
KEPENTINGAN-KEPENTINGANNYA”
PERIHAL BENDA DALAM
KUHPERDATA

MACAM-MACAM BENDA:
• DAPAT DIGANTI DAN TIDAK DAPAT DIGANTI
• DAPAT DIPERDAGANGKAN DAN DI LUAR
PERDAGANGAN
• DAPAT DILIHAT/BERTUBUH DAN TIDAK DAPAT
DILIHAT/TIDAK BERTUBUH
• DAPAT DIBAGI DAN TIDAK DAPAT DIBAGI
• SUDAH ADA DAN MASIH AKAN ADA
• TIDAK TIDAK TETAP/BERGERAK DAN
TETAP/BERGERAK
PEMBAGIAN
BENDA DALAM
KUHPERDATA

BENDA TIDAK
BENDA TETAP/
TETAP/
BENDA TIDAK
BENDA
BERGERAK
BERGERAK

BERTUBUH TIDAK BERTUBUH BERTUBUH TIDAK BERTUBUH

TANAH HAK MOBIL PIUTANG


GEDUNG TANGGUNGAN PERHIASAN HAK ATAS
KAPAL LAUT SAHAM KAPAL TELEVISI KENDARAAN
BENDA TETAP:
BENDA TERGOLONG DALAM KELOMPOK BENDA
TETAP/TIDAK BERGERAK (ONROEREND) ADALAH
KARENA:
• SIFATNYA (MIS. TANAH,
BANGUNAN, POHON)
• TUJUAN PEMAKAIANNYA (MIS. MESIN
PABRIK)
• UNDANG-UNDANG (MIS. HAK TAGIH
ATAS BENDA TIDAK BERGERAK)
BENDA BERGERAK:
BENDA TERGOLONG DALAM KELOMPOK BENDA TIDAK TETAP
/BERGERAK ADALAH KARENA:
1. SIFATNYA (MIS. MOBIL, PERABOT RUMAH
TANGGA)
2. UNDANG-UNDANG (MIS. HAK TAGIH ATAS SUATU BENDA
BERGERAK, HAK CIPTA, HAK MEREK)
MENGAPA PERBEDAAN BENDA (TETAP
DAN BERGERAK) PENTING DALAM
HUKUM ?
1. BEZIT (MENDUDUKI/MENGUASAI)
BENDA BERGERAK: BEZITTER (YANG MENGUASAI) BENDA
BERGERAK ADALAH EIGENAAR/PEMILIK (PSL 1977 KUHP)
BENDA TETAP/TIDAK BERGERAK: BEZITTER BELUM TENTU
SEBAGAI EIGENAAR (PSL 545 (1) KUHP)

2. LEVERING (PENYERAHAN)
BENDA BERGERAK: PENYERAHAN NYATA
BENDA TETAP/TIDAK BERGERAK: BALIK NAMA

3. VERJARING (DALUWARSA)
BENDA BERGERAK: TIDAK BERLAKU DALUWARSA (PSL 1977
KUHP)
BENDA TETAP/TIDAK BERGERAK: BERLAKU, YAITU JIKA TELAH
MENCAPAI 20 TAHUN. JAMINAN
KHUSUS
4. BEZWARING (PEMBEBANAN / JAMINAN)
BENDA BERGERAK: PAND (GADAI)
BENDA TETAP/TIDAK BERGERAK: HIPOTIK / HAK TANGGUNGAN
HAK KEBENDAAN DAN
HAK PERORANGAN
HAK KEBENDAAN (ACTIONES IN REM)
“ADALAH SUATU HAK YANG MEMBERIKAN KEKUASAAN
LANGSUNG ATAS SUATU BENDA, YANG DAPAT
DIPERTAHANKAN TERHADAP SETIAP ORANG”

VS
HAK PERORANGAN
(ACTIONES IN PERSONAM)
“ADALAH SUATU HAK YANG MEMBERIKAN TUNTUTAN
ATAU PENAGIHAN TERHADAP SESEORANG”
SIFAT HAK KEBENDAAN
1. BERSIFAT MUTLAK/ABSOLUT.
2. DROIT DE SUIT (HAK YANG MENGIKUTI)
3. YANG LEBIH DAHULU TERJADI MEMILIKI
TINGKATAN YANG LEBIH TINGGI
4. DROIT DE PREFERENCE (HAK TERLEBIH DAHULU)
5. GUGATAN KEBENDAAN KEPADA SIAPAPUN YANG
MENGGANGGU HAKNYA.
6. KEMUNGKINAN UNTUK MEMINDAHKAN HAK
KEBENDAAN DAPAT SECARA PENUH DILAKUKAN
Macam-Macam Hak Kebendaan
• BEZIT
• EIGENDOM
• HAK KEBENDAAN DI ATAS BENDA ORANG LAIN
BEZIT
BEZIT (HAK MENGUASAI/MENDUDUKI)
ADALAH: “SUATU KEADAAN DIMANA
SESEORANG MENGUASAI SUATU BENDA
SEOLAH-OLAH KEPUNYAANNYA SENDIRI, YANG
OLEH HUKUM DILINDUNGI, DENGAN TIDAK
MEMPERSOALKAN HAK MILIK ATAS BENDA
TERSEBUT SEBENARNYA ADA PADA SIAPA”
CARA MEMPEROLEH HAK BEZIT:
BENDA TIDAK TETAP / BERGERAK
• MENGAMBIL DARI TEMPATNYA
• OPER DARI BEZITTER LAMA

BENDA TETAP / TIDAK BERGERAK


• PERNYATAAN, MIS. SEWA
• TIDAK MEMERLUKAN ORANG LAIN, MIS.
MENDUDUKI TANAH KOSONG
HAK-HAK BEZITTER ATAS BENDA TETAP:
• TIDAK DAPAT BEGITU SAJA DIUSIR OLEH PEMILIKNYA (KECUALI DG
PUTUSAN HAKIM)
• BERHAK ATAS PENGHASILAN DARI BENDA YANG DIKUASAI (WALAU
KALAH DI PENGADILAN)
• JIKA DIGANGGU ORANG LAIN (BUKAN PEMILIK) DAPAT MENUNTUT
GANTI RUGI YANG DIAJUKAN PADA HAKIM
• BEZITTER JUJUR, KARENA LEWAT WAKTU DAPAT MENJADI
EIGENAAR
EIGENDOM

“HAK YANG PALING SEMPURNA ATAS SUATU BENDA”


CARA MEMPEROLEH HAK EIGENDOM

• PENGAMBILAN
• NATREKKING (BERTAMBAH LUAS, BANYAK, BESAR)
• LEWAT WAKTU
• PEWARISAN
• PENYERAHAN
PERIKATAN
BUKU III (PSL 1233-1864 KUHP)
CONTOH KASUS:

ADI MEMBELI HP BUDI. ADI SUDAH MENYERAHKAN UANG TETAPI BUDI TIDAK
MENYERAHKAN HP
PERIKATAN YANG BERSUMBER DARI PERJANJIAN
DODI DAN ANA ADALAH SUAMI ISTRI DENGAN SEORANG ANAK BERNAMA DITA. DODI
TIDAK MEMBERI NAFKAH ANAK DAN ISTRI
PERIKATAN YANG BERSUMBER DARI UU SAJA
JOKO YANG BERKEMAMPUAN FINANSIAL MEMILIKI IBU YANG SUDAH TUA DAN
TERLANTAR
PERIKATAN YANG BERSUMBER DARI UU SAJA
TETANGGA ALI PERGI KE LUAR KOTA. PADA SAAT RUMAH TETANGGA TERBAKAR, ALI
MENGURUS KEPENTINGANNYA DENGAN MENGGUNAKAN UANGNYA.
PERIKATAN YANG BERSUMBER DARI UU MENURUT HUKUM (ZAAKWARNEMING)
SEPEDA MOTOR YANG DIKENDARAI TONI MENABRAK GEROBAK BAKSO SEHINGGA
TUMPAH
PERIKATAN YANG BERSUMBER DARI UU PERBUATAN MELAWAN HUKUM (ONRECHMATIGDAAD)
SESEORANG MEMBUJUK RUDI YANG BEKERJA DI SEBUAH PABRIK UNTUK MEMBOCORKAN
RAHASIA PERUSAHAAN TEMPAT DIA BEKERJA
PERIKATAN YANG BERSUMBER DARI UU PERBUATAN MELAWAN HUKUM (ONRECHMATIGDAAD)
SUMBER
PERIKATAN
(1233 KUHP)

PERJANJIAN 1313 KUHP


PRESTASI:
MEMBERI/MENYERAHKAN UNDANG-UNDANG
SESUATU (1352 KUHP)
BERBUAT SESUATU
TIDAK BERBUAT SESUATU

UU KARENA UNDANG-UNDANG SAJA


PERNYATAAN (BID PEKAWINAN
MANUSIA DAN KELUARGA)

PERBUATAN MENURUT
HUKUM (ZAAKWARNEMING)
UU 1/1974
CONTOH 1359
(45-46)
PEMBAYARAN YANG TIDAK
DIWAJIBKAN

PERBUATAN MELAWAN
HUKUM (ONRECHTMATIGE KUHP
DAAD) 625, 104, 321
1365-1380 KUHP
PERIKATAN
“HUBUNGAN HUKUM DIANTARA 2 PIHAK, MENGENAI
HARTA KEKAYAAN, DIMANA PIHAK YANG SATU
MEMILIKI HAK DAN YANG LAIN BERKEWAJIBAN ATAS
PRESTASI”

 HUBUNGAN HUKUM (MIS. JUAL BELI, SEWA MENYEWA)


 PIHAK PEMEGANG HAK: KREDITUR
 PIHAK PEMEGANG KEWAJIBAN: DEBITUR
 PRESTASI (SESUATU YANG DAPAT DITUNTUT)
SIFAT HUKUM PERIKATAN
• MENGANUT AZAS “KEBEBASAN” DALAM MEMBUAT
PERJANJIAN (1338)

SISTEM TERBUKA
(SETIAP ORANG DIPERKENANKAN MEMBUAT PERJANJIAN
APAPUN DI LUAR KUHP ASAL TIDAK BERTENTANGAN DENGAN
UU, KESUSILAAN DAN KETERTIBAN UMUM)

• PELENGKAP (ANVULENRECHT)= DISEDIAKAN BAGI PARA PIHAK


YANG TIDAK MEMBUAT PERATURAN SENDIRI
JENIS PERIKATAN
1. PERIKATAN BERSYARAT, CONTOH:
 JUAL BELI DENGAN PEMBAYARAN APABILA PEMBELI TELAH MENERIMA GAJI
2. PERIKATAN YANG DIGANTUNGKAN PADA SUATU KETETAPAN WAKTU,
CONTOH:
 ASURANSI AKAN DIBAYARKAN APABILA TERJADI KERUSAKAN
3. PERIKATAN ALTERNATIF, CONTOH:
 MENJUAL TANAH, DENGAN PEMBAYARAN SECARA TUNAI ATAU DENGAN CARA
LAIN
4. PERIKATAN TANGGUNG-MENANGGUNG, CONTOH:
 A, B, DAN C, BERUTANG PADA D. MAKA JIKA BELUM DIBAYAR SESUAI DENGAN
PERJANJIAN, D DAPAT MENUNTUT A, B DAN C, AKAN TETAPI APABILA SALAH
SATU TELAH MEMBAYAR, MAKA YANG LAIN AKAN BEBAS
5. PERIKATAN YANG DAPAT DIBAGI DAN TIDAK DAPAT DIBAGI
6. PERIKATAN DENGAN PENETAPAN HUKUMAN, CONTOH:
 SEWA MENYEWA RUMAH, BERAKHIR 31 DESEMBER TAHUN 2008. APABILA
SAMPAI TANGGAL TERSEBUT BELUM MENYERAHKAN RUMAH DIKEMBALIKAN,
AKAN ADA SANKSI Rp.100.000,-/hari
RISIKO, PRESTASI DAN
WANPRESTASI
PRESTASI
SESUATU YANG DAPAT DITUNTUT,
YAITU BERUPA:
1. MENYERAHKAN SUATU BARANG
2. MELAKUKAN SUATU PERBUATAN
3. TIDAK MELAKUKAN SUATU
PERBUATAN
SYARAT PRESTASI
• DITETAPKAN TERLEBIH DAHULU
• YANG BERSANGKUTAN BERKEPENTINGAN
• PRESTASI TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UNDANG-
UNDANG
• MEMUNGKINKAN
WANPRESTASI >< PRESTASI
• WANPRESTASI = KEADAAN APABILA SESEORANG TIDAK MELAKUKAN
ATAU MEMENUHI KEWAJIBANNYA
• LALAI= TIDAK MEMENUHI KEWAJIBANNYA ATAU MEMENUHI TETAPI
TIDAK SEPERTI YANG TELAH DIPERJANJIKAN
BENTUK WANPRESTASI
• TIDAK MELAKUKAN APA YANG DSANGGUPI AKAN DILAKUKAN
• MELAKSANAKAN APA YANG DIJANJIKAN, TETAPI TIDAK SEBAGAIMANA
YANG DIJANJIKAN
• MELAKUKAN APA YANG DIJANJIKAN TETAPI TERLAMBAT
• MELAKUKAN SESUATU YANG MENURUT PERJANJIAN TIDAK BOLEH
DILAKUKANNYA
HAL-HAL YANG DAPAT DITUNTUT DARI
DEBITUR YANG LALAI
MEMINTA PELAKSANAAN PERJANJIAN WALAUPUN
PELAKSANAAN TERSEBUT TERLAMBAT
MEMINTA PENGGANTIAN KERUGIAN SAJA, YAITU
KERUGIAN YANG DIDERITANYA KARENA TIDAK ATAU
TERLAMBAT DILAKSANAKAN, ATAU DILAKSANAKAN
TETAPI TIDAK SEBAGAIMANA MESTINYA
MENUNTUT PELAKSANAAN PERJANJIAN DISERTAI
DENGAN PENGANTIAN KERUGIAN YANG DIDERITA
AKIBAT TERLAMBATNYA PELAKSANAAN PERJANJIAN
PENGGANTIAN KERUGIAN
“KOSTEN, SCHADEN EN INTERESSEN”

KOSTEN= BIAYA-BIAYA YANG SUNGGUH SUNGGUH TELAH


DIKELUARKAN
SCHADEN= KERUGIAN YANG SUNGGUH SUNGGUH MENIMPA
KREDITUR
INTERESSEN= KEHILANGAN KEUNTUNGAN YANG AKAN DIDAPAT
SEANDAINYA SI DEBITUR TIDAK LALAI
KAPAN DISEBUT WANPRESTASI?
• DILAKUKAN TEGURAN:
• RINGAN
• SOMASI: PERINGATAN KERAS YANG DILAKUKAN MELALUI JURU SITA
PENGADILAN MELALUI PROSES VERBAL
• GUGATAN KE PENGADILAN
DEBITUR DAPAT MENANGKIS
• MEMBALIKKAN PERSOALAN BAHWA KREDITUR JUGA BERSALAH:
• KIRIMAN PEMPAYARAN TERLAMBAT
• SPESIFIKASI TIDAK JELAS
• KEADAAN MEMAKSA
• INFLASI, BAHAN BAKU SULIT
• BENCANA ALAM
• MENGEMUKAKAN BAHWA DARI SIKAPNYA PIHAK KREDITUR
MENUNJUKKAN MELEPASKAN HAK
• TIDAK MAU DIBAYAR, SEHINGGA DEBITUR MENGGUNAKAN KONSINYASI
RISIKO
KEWAJIBAN MEMIKUL KERUGIAN YANG
DISEBABKAN OLEH SUATU KEJADIAN (PERISTIWA) DI
LUAR KESALAHAN SALAH SATU PIHAK
PERISTIWA DI LUAR KESALAHAN SALAH SATU PIHAK
(=KEADAAN MEMAKSA / TIDAK DIDUGA / TIDAK
DISENGAJA / OVERMACHT / FORCE MAJEUR) ≠
WANPRESTASI
KEADAAN MEMAKSA
• KEADAAN DI LUAR KEKUASAANNYA
• MEMAKSA
• KEADAAN TERSEBUT TIDAK DAPAT DIKETAHUI PADA WAKTU
PERJANJIAN DIBUAT
HUKUM
PERJANJIAN
PENGERTIAN PERJANJIAN:

PERBUATAN YANG TERJADI ANTARA SATU ORANG


ATAU LEBIH YANG MENGIKATKAN DIRINYA
TERHADAP ORANG LAIN

PASAL 1313 KUHP


KETENTUAN UMUM YANG MENGIKAT SEMUA
PERJANJIAN (BERNAMA DAN TIDAK BERNAMA)

• PASAL 1319
SEMUA PERSETUJUAN,BAIK YANG MEMPUNYAI SUATU NAMA KHUSUS
MAUPUN YANG TIDAK TERKENAL DENGAN SUATU NAMA
TERTENTU,TUNDUK PADA PERATURAN PERATURAN UMUM,YANG
TERMUAT DALAM BAB INI MAUPUN BAB YANG LALU.

• PASAL INI MENYATAKAN BAHWA PERJANJIAN APA SAJA, BAIK YANG


DIATUR DALAM KUHPERDATA BUKU IIIBAB V SAMPAI DENGAN BAB
XVIII DAN YANG DI LUAR BUKU III KUHPERDATA INI TUNDUK PADA
KETENTUAN KETENTUAN UMUM DARI KUHPERDATA BUKU III BAB I
DAN BAB II
ISI PERJANJIAN

• PASAL 1339 KUHPERDATA


PERSETUJUAN TIDAK HANYA MENGIKAT UNTUK HAL HAL YANG SECARA TEGAS DINYATAKAN DI
DALAMNYA,TETAPI JUGA UNTUK UNTUK SEGALA SESUATU YANG MENURUT SIFAT PERJANJIAN,
DIHARUSKAN OLEH KEPATUTAN, KEBIASAAN DAN UNDANG UNDANG
• PASAL 1347 KUHPERDATA
HAL HAL YNG MENURUT KEBIASAAN SELAMANYA DIPERJANJIKAN DIANGGAP SECARA DIAM DIAM
DIMASUKKAN DI DALAM PERJANJIAN MESKIPUN TIDAK DENGAN TEGAS DINYATAKAN

DARI KETENTUAN TERSEBUT DAPAT DISIMPULKAN BAHWA ELEMEN ELEMEN DARI PERJANJIAN ADALAH
1. ISI PERJANJIAN ITU SENDIRI
2. KEPATUTAN
3. KEBIASAAN
4. UNDANG UNDANG

ISI PERJANJIAN ADALAH APA YANG DINYATAKAN SECARA TEGAS OLEH KEDUA PIHAK MENGENAI HAK DAN
KEWAJIBAN MEREKA DI DALAM PERJANJIAN TERSEBUT

KEPATUTAN DALAM HAL INI ADALAH ULANGAN DARI KEPATUTAN YANG TELAH DIATUR DI DALAM PASAL 1338
KUHPERDATA , YANG BERSAMA SAMA DENGAN KEBIASAAN DAN UNDANG UNDANG HARUS DIPERHATIKAN
PIHAK PIHAK DALAM MELAKSANAKAN PERJANJIAN . ADAPUN UNDANG UNDANG YANG DIMAKSUD OLEH
KETENTUAN INI ADALAH UNDANG UNDANG PELENGKAP KARENA UNDANG UNDANG YANG BERSIFAT
MEMAKSA TIDAK DAPAT DISIMPANGI OLEH PARA PIHAK.
AZAS (1):
KONSENSUALISME (1320)
• ASAL KATA “KONSENSUS” = KESEPAKATAN
• DIANTARA PARA PIHAK YANG BERSANGKUTAN
TERCAPAI SUATU PERSESUAIAN KEHENDAK
• CONTOH (1458KUHP): JUAL BELI SUDAH DIANGGAP
TERJADI SETELAH MEREKA MENCAPAI SEPAKAT
TENTANG BARANG DAN HARGA MESKIPUN BARANG
BELUM DISERAHKAN MAUPUN HARGA BELUM
DIBAYAR
KECUALI:
• PERJANJIAN FORMAL: PERJANJIAN PERDAMAIAN YANG HARUS
DALAM BENTUK TERTULIS
• PERJANJIAN RIEL: TERCAPAI SEJAK DISERAHKANNYA BARANG
(MISALNYA PENITIPAN BARANG)
SYARAT SAH PERJANJIAN
(1320)

1. SEPAKAT SYARAT SUBJEKTIF

2. CAKAP
3. HAL TERTENTU
SYARAT OBJEKTIF
4. HALAL
SEPAKAT
KEDUA BELAH PIHAK HARUS MEMPUNYAI KEMAUAN YANG BEBAS UNTUK
MENGIKATKAN DIRI, DAN KEMAUAN TERSEBUT HARUS DINYATAKAN
(TEGAS/DIAM-DIAM)

KEMAUAN BEBAS, ARTINYA TANPA:


1. PAKSAAN / ANCAMAN (DWANG)
2. KEKHILAFAN (DWALING)
3. PENIPUAN (BEDROG)

JIKA TIDAK TERPENUHI:


DAPAT DIBATALKAN
CAKAP
KEDUA BELAH PIHAK HARUS CAKAP MENURUT HUKUM UNTUK BERTINDAK SENDIRI

• TELAH MEMENUHI USIA KECAKAPAN


• TELAH MENIKAH
• TIDAK BERADA DALAM PENGAMPUAN / CURATELE

JIKA TIDAK TERPENUHI, MAKA DAPAT DIBATALKAN OLEH HAKIM ATAS


PERMINTAAN
HAL TERTENTU
YANG DIPERJANJIKAN HARUS SUATU HAL ATAU BARANG
YANG JELAS DAN TERTENTU

• JENIS BARANG
• JUMLAH
• KAPAN DILAKSANAKAN
• DLL

JIKA TIDAK TERPENUHI MAKA MENJADI BATAL DEMI HUKUM, DAN HAKIM
BERWENANG MENGUCAPKAN PEMBATALAN MESKIPUN TIDAK DIMINTA
OLEH SUATU PIHAK
CAUSA HALAL
OBJEK YANG MENJADI POKOK PERJANJIAN HARUS MELEKAT HAK YANG PASTI DAN DIPERBOLEHKAN UU,
KESUSILAAN DAN KETERTIBAN UMUM

• TANAH= HAK YANG PASTI


• DILARANG:
• HIBAH / PEMBERIAN DENGAN SYARAT BERALIH KEPERCAYAAN
• PERJANJIAN UNTUK MELAKUKAN SUATU KEJAHATAN

JIKA TIDAK TERPENUHI MAKA MENJADI BATAL DEMI HUKUM, DAN HAKIM
BERWENANG MENGUCAPKAN PEMBATALAN MESKIPUN TIDAK DIMINTA OLEH SUATU
PIHAK
KAPAN PERJANJIAN LAHIR?
• SEJAK TERJADI KESEPAKATAN: MISALNYA:
• “SAYA BELI”
• CLICK ENTER “OK” PADA KOMPUTER
• PENCANTUMAN HARGA / LABEL BARANG: PENJUAL SEPAKAT MENJUAL
DENGAN HARGA TERSEBUT
• PEMBELI MENUNJUK DAN MEMBAYAR: SEPAKAT MEMBELI
AZAS (2):
KEBEBASAN BERKONTRAK (1338)
SETIAP PERJANJIAN YANG DIBUAT SECARA SAH AKAN
BERLAKU SEBAGAI UNDANG-UNDANG BAGI PEMBUATNYA
1. TIDAK DAPAT DITARIK, KECUALI DENGAN KESEPAKATAN
2. BERSIFAT MENGIKAT
3. HARUS DENGAN ITIKAD BAIK
4. MEMPERHATIKAN KEBIASAAN-KEBIASAAN YANG BERLAKU
KEBEBASAN BERKONTRAK:
• BEBAS DENGAN SIAPA AKAN MELAKUKAN PERJANJIAN
• BEBAS MENENTUKAN BENTUK PERJANJIAN
• BEBAS MENENTUKAN ISI PERJANJIAN
JENIS PERJANJIAN
• SEPIHAK:HIBAH, PINJAM PAKAI
• PERJANJIAN TIMBAL BALIK: JUAL BELI, SEWA, TUKAR MENUKAR
• BERNAMA: ADA DALAM KUHP (JUAL BELI, HIBAH, SEWA)
• TIDAK BERNAMA: LEASING, FACTORING, MODAL VENTURA

Anda mungkin juga menyukai