Anda di halaman 1dari 80

Monday, February 8, 2021 10:50 AM

Menurut Roscue Pound, Law is a tool of social engineering yang artinya hukum
berfungsi sebagai alat pembaharuan masyarakat. Oleh sebab itu, hukum bersifat HUKUM
dinamis karena selalu mengikuti perkembangan di dalam masyarakat. PERDATA

Salah satunya adalah menjaga ketertiban di dalam masyarakat untuk mencapai


sebagian keadilan. Keadilan sendiri dibagi menjadi dua, yaitu:
- legal justice = keadilan yang dilandaskan peraturan perundang-undangan
- Social justice

a. Berdasarkan kepentingan
○ Hukum Publik = hukum yang mengatur kepentingan umum
○ Hukum Privat = hukum yang mengatur kepentingan perorangan
b. Berdasarkan hubungan
○ Hukum Publik = mengatur penguasaan negara dg perorangan
○ Hukum Privat = mengatur hubungan antar perorangan
c. Socialiseringsprocess
→ Campur tangan penguasa negara dalam hubungan antar perorangan
(hubungan keperdataan). Contohnya hukum perburuhan dan hukum agraria

Dikemukakan oleh Prof Djojodiguno pada masa pendudukan Jepang sebagai


terjemahan dari Burgerlijkrecht, privaatrecht, civielrecht. Istilah perdata didapatkan
dari asal kata "padhu"-"padhudon" (Jawa) yang berarti sengketa

- Konstitusi RIS
○ Pasal 15 ayat 2 dalam susunan kata kematian perdata
○ Pasal 144 ayat 1 dan pasal 148 ayat 3 dalam kata perkara perdata
- UUDS
○ Pasal 102 dalam kata hukum perdata

→ Hukum yang mengatur hal dan kewajiban perorangan dalam hubungan keluarga
dan dalam pergaulan masyarakat yang disertai dengan sanksi
Luas Lapangan
Hak dan kewajiban perorangan dalam hubungan keluarga dan masyarakat
- Hubungan keluarga melahirkan:
○ Hukum tentang orang
○ Hukum keluarga
- Hubungan masyarakat menimbulkan Hukum Harta Kekayaan yang melahirkan:
○ Hukum benda
○ Hukum perikatan
- Hukum waris gabungan antara hukum keluarga dan hukum harta kekayaan

- Sistematika KUHPerdata
○ Buku I tentang orang
○ Buku II tentang benda
○ Buku III tentang perikatan
○ Buku IV tentang pembuktian dan daluwarsa
- Materi Hukum Perdata
○ Pengantar
○ Hukum Orang
○ Hukum Benda

Perdata Page 1
○ Hukum Benda
○ Hukum Keluarga
○ Pengantar Perikatan
○ Perikatan lahir dari UU
○ Perikatan lahir dari perjanjian
○ Wanprestasi dan Overmacht
○ Hapusnya Perikatan
- Dasar berlakunya BW
○ Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945
○ UU No. 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan (WNI, WNA)
○ Instruksi Presidium Kabinet No.31/U/IN/12/1966 yang menghapus
penggolongann penduduk berdasarkan pasal 131 dan 163 IS
- Berlakunya BW
Sebagai pilihan hukum (rechtskeuze), bukan penundukan diri
(rechtsonderwerping). BW berlaku bagi orang Indonesia asli sepanjang
diperlukan
Tambahan
Bedakan sistematika KUHPerdata dengan ruang lingkup perdata karena kadang
terbalik-balik

Merupakan terjemahan tidak resmi BW (tahun 1957 oleh Prof Subekti).


Apakah putusan hakim tetap sah jika tidak berlandaskan BW? Tetap sah, dengan
alasan:
- Asas res judicata pro veretate habetur
Semua putusan hakim harus dianggap benar
- Asas Die normative Kraft des Faktischen
Fakta atau perilaku yang diulang akan mempunyai kekuatan normatif

Tentang gagasan menganggap KUHP bukan sebagai Undang-Undang, tetapi sebagai


kitab hukum (rechtboek)

Perdata Page 2
Wednesday, February 10, 2021 11:35 AM

Sesuatu yang dapat menjadi pendukung (pemilik) hak-hak dan kewajiban hukum. Hukum
Subyek Hukum Perdata adalah orang atau persoon. Orang
- Kapan kita menggunakan diksi orang atau persoon? Disaat kita beraktivitas di
lingkungan sosial.
- Syarat Subyek Hukum
○ Dapat memiliki hak milik
○ Dapat memiliki hak untuk menagih (menjadi kreditor)
○ Dapat menjadi utang (debitor)
○ Dapat membuat hubungan hukum
- Subyek hukum tidak bisa dimiliki, walaupun ia seorang buruh sekali pun

a. Natural Person (natuurlijk persoon)


Karena dia adalah orang, maka secara otomatis dia adalah persoon
b. Juridical Person (legal entity/recht persoon/Badan Hukum)
Badan hukum dianggap persoon karena hukum membuat fiksi seakan-akan dia
orang sehingga dapat memiliki hak dan kewajiban.

- Semua manusia memiliki kepribadian, maka semua manusia merupakan subyek


hukum.
- Kepribadian manusia dimulai pada saat sudah dilahirkan dan akan berakhir
pada saat meninggal. Setelah orang meninggal dunia, maka ia tidak memiliki
kewajiban dan hak hukum
○ Pengecualian Pasal 2 KUHPerdata, yaitu telah dibenihkan, lahir hidup, dan
ada kepentingan yang menghendaki
- Sebenarnya eksistensi kita sudah ada sejak terjadi proses pembuahan, tapi
untuk mempermudah, maka hukum perdata menentukan bahwa orang sbg
subyek hukum dimulai pada saat kelahiran
- Pewarisan adalah pemberian kewajiiban dan hak hukum orang yang meninggal
kepada pewaris

Roger, seorang jutawan menikah dengan seorang wanita biasa bernama Portgas.
Suatu saat diketahui bahwa Portgas telah mengandung anak laki-laki. Mereka pun
bahagia. Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama karena Portgas harus
meregang nyawa di tangan marinir. Lalu apakah anak dalam kandungan Portgas
berhak atas harta yg ditinggalkan Roger?
- Pasal 2 KUHP
○ Anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan dianggap telah lahir,
ketika kepentingan (pewaris) si anak menghendakinya. Bila ia meninggal
sewaktu dilahirkan, ia dianggap tidak pernah ada.
○ Dalam beberapa kasus, janin dianggap sudah dilahirkan sehingga bisa
menjadi subyek hukum. kapan bisa dianggap gini? Ketika ada kepentingan
yang menghendaki, seperti pewarisan.
- Ahli waris anak belum lahir
Pewaris meninggalkan pasangan dan/atau keturunan yang masih ada dalam
kandungan. Dalam praktiknya ditunggu dulu sampai bayi dilahirkan karena ada
kemungkinan bayi ini meninggal dalam kandungan. Kalau bayi ini gugur, maka

Perdata Page 3
kemungkinan bayi ini meninggal dalam kandungan. Kalau bayi ini gugur, maka
merujuk pada Pasal 2 KUHPer bahwa dia tidak dianggap ada.
- Anak lahir hidup
Lahir ketika ayahnya sudah meninggal, maka bagiannya akan dibagi rata
kepada pasangan dan/atau keturunan yang ada (golongan 1). Jadi bagian bayi
tersebut dan ibunya sama rata. Kalau bayi ini adalah anak kedua, maka sama
aja warisan tetap dibagi sama rata antara ibu, anak pertama, dan si bayi.
- Stillborn
Adalah lahir tapi sudah dalam keadaan meninggal, maka anak tidak dianggap
ada. Jadi warisan hanya milik ibunya saja. [Pasal 2 KUHPer]
- Anak lahir hidup, lalu meninggal
- Jika anak lahir hidup, maka dia dianggap sebagai ahli waris. Dia berhak
mendapatkan warisan dari ayahnya.
- Namun, jika dalam beberapa jangka waktu si anak ini meninggal, maka
harta waris anak tersebut (yang dari bapaknya) jatuh kepada ibunya. Jadi
Portgas mendapat harta waris dari suaminya, lalu dari anaknya yang baru
meninggal.
- Posthumous Child
Adalah anak yang lahir setelah orang tua biologis meninggal. Jika lahir setelah
ayah dan/atau ibu meninggal, maka si anak menjadi pewaris. Beda lagi dengan
kasus pembuahan saat orang tua sudah meninggal (kemajuan teknologi).

Adalah organisasi atau perkumpulan yang didirikan oleh orang dan memiliki tujuan
dapat menjadi pendukung hak dan kewajiban.
- Tidak semua organisasi itu badan hukum, tidak semua badan hukum itu badan
usaha, begitu juga sebaliknya. Contoh badan usaha yang badan hukum adalah
PT.
- Badan usaha bertujuan untuk mencari keuntungan, sedangkan badan hukum
belum tentu karena ada badan hukum yang dibangun dengan tujuan sosial atau
agama
- Misalnya seorang founder memberikan uangnya untuk modal pembangunan PT,
maka itu termasuk uang PT bukan uang pribadi. Jadi, kalau ada transaksi mobil
ya atas nama PT bukan atas nama founder
- Pemberi modal tersebut tidak memiliki PT-nya, tetapi sahamnya yang besarnya
disesuaikan dengan pemberian modal.
- Pasal 1654 KUHP
"semua badan hukum yang bediri dengan sah begitu pula orang-orang swasta
berkuasa untuk melakukan perbuatan perdata…"
- Karakteristik badan hukum
a. Terdapat harta yang dipisahkan dari harta pribadi anggota
b. Badan hukum tidak bisa dimiliki
c. Mempunyai tujuan
d. Terdapat orang yang bertindak sebagai organ
- Unsur badan hukum
a. Merupakan perkumpulan
b. Mempunyai tujuan tertentu
c. Mempunyai harta kekayaan
d. Mempunyai hak dan kewajiban

Saat didirikan hingga pembubaran


- Sistem didirikan bisa melalui perjanjian atau undang-undang

Perdata Page 4
- Sistem didirikan bisa melalui perjanjian atau undang-undang
- Badan hukum publik biasanya didasarkan UU, seperti UGM, kementrian, dsb
- Berakhirnya badan hukum sebagai subjek hukum adalah saat badan hukum tsb
dibubarkan oleh hukum
- Pewarisan = likuidasi
- Badan hukum bisa dibubarkan sendiri atau oleh pemerintah

a. Sifat
○ Mengejar keuntungan ekonomi (PT, Koperasi)
○ Bersifat ideal (Yayasan, Partai Politik)
b. Pendiriannya
○ Berdasarkan Undang-Undang (lembaga negara)
○ Diakui pemerintah berdasarkan undang-undang dan melalui proses
pendaftaran (PT, Koperasi, Yayasan)
c. Ruang lingkup
○ Publik --> Didirikan oleh pemerintah dan diberikan kewenangan
berdasarkan hukum publik.
○ Privat --> Didirikan oleh privat atau pemerintah dan diberi kewenangan
berdasarkan hukum perdata, seperti Rumah Zakat, Bank BRI

1. Akte pendirian di depan notaris


2. Disahkan oleh menteri kehakiman (selain akta pendirian yang awal
setiappeubahan kata pendirian tsb harus disahkan)
3. Didaftarkan di Kanwil perdagangan (berdasarkan undang-undang wajib daftar
perusahaan)
4. Diumumkan diberita negara

- Fiksi
Badan hukum dianggap seolah-olah seperti manusia.
- Harta kekayaan
Hak-hak dalam badan hukum sebenernya tidak ada yang mempunyai dan
disebagai bahannya adalah kekayaan yang mengikat pada suatu tujuan
- Organis
Badan hukum dalam kenyataannya sama dengan manusia dalam lingkup hukum,
dirinya juga mempunyai kehendak dan kemampuan sendiri yang dibentuk
melalui alat perlengkapannya.
- Propieto collective
Hak dan kewajiban dalam perhimpunan sesungguhnya hak dan kewajiban
bersama-sama, sedangkan badan hukum hanyalah konstruksi hukum saja. Jadi
pada hakikatnya badan hukum adalah sesuatu yang abstrak, oleh karenanya
badan hukum merupakan suatu obyek hukum melalui pengurusnya

Perdata Page 5
Monday, February 15, 2021 11:05 AM

- Manusia di dalam pergaulan hidup bebas untuk menyelenggarakan atau


mengatur kepentingan hidupnya Kecakapan
- Tapi dalam menegakan hak milik tersebut bisa beda-beda, misalkan anak Bertindak
kecil umur 5 tahun menerima harta waris berupa rumah maka ia tidak bisa
serta merta menjual rumah tsb
- Ahli waris umur 10 tahun saat sidang perlu diwakili
- Bebas menggunakan hak kekakayaannya sesuai dg yang dikehendaki
olehnya
- Persoon perlu diberikan kewenangan untuk melakukan tindakan hukum
pada umumnya

Adalah kewenangan subyek hukum untuk menggunakan hak dan melaksanakan


kewajiban. Subyek hukum dianggap sudah tau akibat dari perbuatan hukum yg
dilakukannya.

1. Alan (25tahun) seorang mahasiswa yg bersekolah di Jogja. Oleh orang


tuanya Alan diberi sebuah mobil. Untuk menambah penghasilannya, Alan
memutuskan untuk bergabung menjadi mitra perusahaan transportasi
berbasis aplikasi
→ Alan sudah cakap hukum karena usia diatas 18 tahun dan tidak ada
gangguan mental
2. Janet adalah seorang gadis kecil berusia 10 tahun yang bekerja sebagai
penyanyi cilik yg populer di Youtube. Suatu saat Janet mendapatkan
tawaran untuk membuat kontrak dg suatu perusahaan rekaman.
→ Janet belum cakap hukum karena usianya dibawah 18 tahun
sehingga harus diwakilkan
3. Suryo (50 tahun) adalah seorang penguasaha dan tokoh masyarakat yg
terkenal bijak. Suryo menderita depresi parah setelah kalah dalam Pemilu
karena telah menghabiskan banyak biaya. Suatu saat Suryo mendaptkan
tawaran dari kawan lama sebuah model investasi yg cepat mendapatkan
keuntungan. Dengan sisa harta yg ia punya, Suryo ingin menginvestasikan
hartanya. Keinginan ini ditentang oleh anak-anaknya.
→ Sebenarnya Suryo tidak cakap hukum karena kondisi mentalnya
kurang stabil. Suryo bisa ke pengadilan meminta surat putusan untuk
pengampuan.

Tiap orang berwenang untuk membuat perjanjian, kecuali jika dinyatakan tidak
cakap dalam hal itu, seperti:
a. Anak yg belum dewasa
b. Org yg ditaruh dibawah pengampunan
c. Perempuan yg telah kawin (sudah tidak dipakai)
→ sudah nggak digunakan setelah keluarnya SEMA No. 3 Tahun 1963
dan UU No.1 Tahun 1974)
→ Kalau sudah cerai maka kembali cakap hukum

a. Anak di bawah umur diwakili oleh wali untuk melakukan perbuatan hukum

Perdata Page 6
a. Anak di bawah umur diwakili oleh wali untuk melakukan perbuatan hukum
b. Dibawah pengampuan diwakilii oleh pengampu untuk melakukan pebuatan
hukum. pengampuan harus berdasarkan penetapan pengadilan

a. Buku I Pasal 330 KUHP


Yg belum dewasa adalah mereka yg belum mencapai umur genap 21 tahun
atau belum menikah
b. UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
Anak yg belum mencapai umur 18 tahun atau belum melangsungkan
perwakinan -> batas untuk melakukan perbuatan hukum, bukan batas usia
menikah [Pasal 47 ayat 1]
c. UU No.2 tahun 2014 tentang Jabatan Notaris
Syarat penghandap notaris adalah berumur 18 tahun atau sudah menikah

Karena terdapat perbedaan usia antara KUHP dengan UU Perkawinan, maka


muncul perdebatan sebenernya berapa sih usia yang tepat untuk seseorang
bisa dikatakan cakap hukum? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan kembali
pada asas hukum ketika ada dua perturan perundang-undangan, yaitu
1. Lex specialis derogat legi generale
→ Penjelasan terkait usia dewasa dalam KUHP ada di bagian Buku I,
yaitu tentang orang.
→ UU Perkawinan tidak bisa dikatakan lebih mengatur hukum yang
khusus jika dibandingkan dengan KUHP Bab I karena dalam UU
Perkawinan tidak hanya membahas tentang perkawinan saja, tetapi
juga tentang perwalian, hak anak, kekuasaan orang tua
→ Sehingga UU Perkawinan dan Bab I KUHP sama-sama khusus
mengatur tentang keluarga, perkawinan, orang
2. Lex superior derogat legi inferiori
→ KUHP dengan UU memilikii hierarki yang sama tingginya, bedanya UU
tidak dikodifikasi seperti KUHP
3. Lex posterior derogat legi priori
→ UU perkawinan lebih baru jika dibandingkan dengan KUHP, maka usia
seseorang dianggap sudah cakap hukum apabila berusia >18 tahun

Di dalam UU Perkawinan dijelaskan bahwa anak yg belum mencapai usia 18


tahun tidak dikatakan cakap hukum. Pasal ini menjelaskan tentang cakap
hukum, bukan tentang minimal usia pernikahan. Kalau minimal usia pernikahan
sudah di atur dengan minimal usia 19 tahun bagi laki-laki maupun perempuan.
Oleh sebab itu, undang-undang ini dijadikan pijakan bagi penentuan usia
cakap hukum.

- Asas tidak dapat dibagi-bagi


Artinya pada tiap-tiap perwalian itu hanya ada satu wali, khusus orang
tua yang utuh (tidak cerai) maka mereka dianggap satu kesatuan
- Wali mengurus harta kekayaan anak yg belum dewasa sebagai bapak
rumah tangga yg baik dan bertanggung jawab atas biaya, kerugian, dan
bunga yg diperkirakan timbul karena pengurusan yg buruk
- Pengecualian
→ Jika perwalian dilakukan oleh ibu yang hidup terlebih lama, maka

Perdata Page 7
→ Jika perwalian dilakukan oleh ibu yang hidup terlebih lama, maka
kalau ia kawin lagi suaminya menjadi wali peserta [Pasal 351 KUHPer]
→ Jika diperlukan penunjukan seorang pelaksana pengurusan harta
kekyaan milik anak yang belum dewasa di luar Indonesia [Pasal 361
KUHPer]

- Wali menurut UU pada saat terjadinya peristiwa yang menimbulkan


perwalian
- Wali yang diangkat atau ditunjuk orang tua dengan wasiat pada saat
orang tua meninggal dunia dan sesudah wali menyatakan menerima
- Wali yang diangkat oleh hakim (untuk suatu kepentingan)

a. Perwalian oleh ayah dan ibu


b. Perwalian yg diperintahkan oleh ayah atau ibu (misal ditulis dalam surat
wasiat)
c. Perwalian yg diperintahkan oleh Pengadilan Negeri

a. Mereka yg sakit ingatan


b. Mereka yg belum dewasa
c. Mereka yg berada dibawah pengampuan
d. Mereka yg telah dipecat atau dicabut (onzet) dari kekuasaan orang tua
atau perwalian atau penetapan pengadilan
e. Para ketua, ketua pengganti, anggota, panitera, panitera pengganti,
bendahara, juru buku dan agen balai harta peninggalan, kecuali terhadap
anak atau anak tiri mereka sendiri

a. Hubungan dengan keadaan anak


- Anak menjadi dewasa (meederjarig)
- Matinya si anak
- Timbulnya kembali kekuasaan orang tua
- Pengesahan seorang anak luar kawin yang diakui
b. Hubungan dengan tugas wali
Ada alasan pembebasan dan pemecatan dari perwalian Pasal 380 KUHP:
- Wali yang berlaku buruk
- Wali yang menyalahgunakan kekuasaan
- Wali berada dalam keadaan pailit
- Wali dijatuhi pidana

Perdata Page 8
Adalah orang sudah dewasa, tapi ia punya kondisi mental
- Permintaan untuk pengampuan harus diajukan kepada Pengadilan Negeri
- Pengampuan mulai berjalan terhitung semenjak putusan pengadilan
diucapkan sehingga harus ada putusan pengadilannya
- Siapa yang bisa mengajukan permohonan?
a. Bagi yang kurang daya pikir
▪ Setiap keluarga sedarah dan suami/istri
▪ Jaksa
b. Bagi yang lemah pikir --> orang itu sendiri
c. Bagi keborosan --> keluarga sedarah dalam garis lurus; sodara dalam
garis menyimpang hingga 4 derajat
- Tugas kurator sama kayak wali
- Yang dapat mengajukan pengampuan:
a. Dungu, gila, atau mata gelap
Keluarga sedarah, suami atau istri, jaksa demi kepentingan umum
b. Pemborosan
Keluarga sedarah garis lurus dan samping sampai derajat empat,
suami atau istri
c. Lemah pikiran
Diri sendiri

- Orang yang tidak cakap untuk bertindak perlu diwakili oleh wali atau
koratornya
- Tindakan yg dilakukan tanpa persetujuan wali atau kurator menjadi tidak
sah, bukan berarti batal demi hukum tetapi dapat dituntut
pembatalannya

Suatu upaya hukum yang dipakai untuk meniadakan keadaan belum dewasa,
baik untuk keseluruhan maupun hal-hal tertentu. Pendewasaan ini dapat
dicabut oleh pengadilan ketika terjadi penyalangunaan.
a. Pendewasaan sempurna
Orang yang belum cukup umur lalu boleh dikatakan sama dengan orang
yang sudah cukup umur (20 tahun). Pendewasaan ini didapatkan ketika ia
mendapatkan surat meederjarig oleh Gubernur Jendral setelah
mendengarkan dan mendapatkan pertimbangan dari Presiden setelah
memperoleh pertimbangan dari MA yang mengajukan adalah orang yang
sudah dan ini berlaku bagi orang yang sudah mencapai usia 20 tahun
penuh.
b. Pendewasaan terbatas
Orang yang belum cukup umur hanya dalam hal tertentu atau perbuatan
tertentu saja sama dengan orang dewasa, sedang dia tetap di bawah
umur (18 tahun). Diberikan oleh Pengadilan atas permohonan orang yang
belom dewasa. Hanya diberikan apabila orang tua atau wali tidak
keberatan

Tempat dimana seseorang tinggal atau berkeddukan serta punya hak dan
kewajiban hukum. Arti penting domisili adalah dalam hal pemenuhan hak dan
kewajiban, penentuan status hukum seseorang dalam lalu lintas hukum dan
berurusan dengan pengadilan
Perdata Page 9
berurusan dengan pengadilan
a. Domisili sesungguhnya
b. Domisili yang dipilih

Pencatatan status seseorang yang berkaitan dengan kelahiran, perkawinan,


perceraian, kematian, pergantian nama, dsb. Tujuannya agar memiliki status
hukum. Kantor Catatan Sipil ada disetiap Kabupaten/Kota

Keadaan tidak adanya seseorang yang berada dikediamannya, baik itu izin
atau tanpa izin, tidak diketahui dimana ia berada. Akibatnya pelaksanakan
kewajiban dan penerimaan hak. Tahapan menurut KUHPerdata:
- Masa tindakan sementara
- Masa persangkaan barangkali meninggal dunia
- Tahapan pewarisan seara definitif ditentukan sebagai Pasal 485
KUHPerdata, yaitu:
○ 30 tahun sejak diduga meninggal dunia
○ Usianya telah mencapai 100 tahun

Perdata Page 10
Wednesday, February 17, 2021 11:31 AM

Diatur dalam Buku II KUHP Hukum


Konsekuensi -> bersifat tertutup -> ketentuan yang diatur di dalam Buku II tidak dapat Benda
disimpangi. Misalnya definisi tentang benda tidak boleh diganti sehingga sifatnya
pemaksa (dwingen recht)
Buku III KUHP -> bersifat terbuka -> bisa disimpangi

Berlaku setelah adanya UU No.5 Tahun 1960 (UUPA)


- Ada pasal yang menjadi tidak berlaku -> mengatur mengenai bumi, air, dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya
- Ada pasal yang berlaku sebagian -> pengertian hak milik tidak berlaku untuk tanah
(karena sudah ada di UUPA)
- Ada pasal yang berlaku penuh -> tidak berhubungan dengan UUPA

Barang dan hak yang dapat dimiliki atau dikuasai oleh hak milik (Pasal 499 KUHP)
Singkatnya adalah segala sesuatu yang dapat dikuasai hak milik
- Benda tidak sama dengan barang karena barang lebih luas daripada benda
- Hak termasuk dalam benda, tapi hak bukan barang

- Oksigen yang bebas diudara -> bukan benda


- Oksigen dalam tabung gas -> benda karena dapat diperjualbelikan

a. Benda berwujud dan tidak berwujud


Relefansi : untuk menentukan cara penyerahan atau lefering
○ Benda berwujud
benda yang dapat ditangkap pancaindra (contohnya listrik karena masih bisa
dirasakan pancaindra)
○ Benda tidak berwujud
benda yang tidak dapat ditanggap oleh pancaindra (contohnya hak)
b. Benda bergerak dan benda tetap
Relefansi : cara penyerahan dan cara pengikatan jaminan, misal kredit ke bank
dengan jaminan tanah pasti berbeda dengan kredit dengan jaminan mobil karena
yang satu benda bergerak yang satu benda tetap
○ Benda bergerak
benda yang dapat dipindahkan atau dapat berpindah sendiri
○ Benda tetap
1. hamparan tanah beserta benda yang melekat diatasnya.
2. Berdasarkan peraturan perundang-undangan = pesawat terbang dan kapal
c. Benda dipakai habis dan tidak habis
Relefansi : obyek perjanjian
○ Benda yg dipakai habis
pinjam-mengganti (contohnya pinjam uang 100rb bisa dikembalikan dengan dua
uang 50rb. intinya yang dilihat nilai dari bendanya, bukan wujud bendanya)
○ Benda yg dipakai tidak habis
pinjam-pakai (contohnya pinjam HP, maka yang dikembalikan HP yang samam
juga karena intinya wujud bendanya)

Perdata Page 11
juga karena intinya wujud bendanya)
d. Benda yang sudah ada dan akan ada
Relefansi : akibat perjanjian yang dibuat
○ Benda yang sudah ada
○ Benda yang masih akan ada
▪ Absolut = bendanya benar-benar belum ada (contohnya biji durian yang
masih ditanam, tapi sudah membuat perjanjian dengan eksportir untuk
menjual durian ke Jepang. Akan terjadi perikatan bersyarat karena
duriannya belum tentu ada)
▪ Relatif = bendanya sudah ada tapi belum dibawah penguasaan (contohnya
gaji bulan depan seorang PNS, gajinya belum ada tapi sudah dibawah
penguasaan karena tiap bulan pasti dapet gaji)
e. Benda dalam perdagangan dan benda diluar perdagangan
Relefansi : menentukan obyek perjanjian
○ Benda dalam perdangan
Suatu kebendaan yang dibutuhkan oleh manusia dan untuk memenuhi kebutuhan
itu harus melakukan hubungan dengan manusia lain. Ini yang bisa dijadikan
obyek dalam perjanjian. Jumlahnya fluktuatif karena kebutuhan manusia terus
berkembang.
○ Benda diluar perdagangan
Benda untuk kepentingan umum (jalan, dermaga, dsb). Benda ini tidak bisa
menjadi obyek perjanjian (secara yuridis), tapi fasilitas kepentingan umum juga
memerlukan perbaikan. Disaat ada perjanjian perbaikan jembatan, maka
obyeknya bukan jembatannya tapi pemberian jasa yang dilakukan di jembatan
○ Dulu bukan benda dalam perdagangan, skrg benda dalam perdagangan
contohnya kaki seribu. Dulu dikasih kaki seribu merasa terancam, sekarang justu
harus beli kaki seribu untuk dijadikan makan ikan irwana.
○ Dulu benda dalam perdagangan, sekarang benda diluar perdagangan
Contoh disket. Dulu dipakek sekarang nggak dibutuhkan jadi nggak ada yang
jual. Jika bila disket pasti karena si A butuh atau pengen. Namun, saat disket ini
dijadikan barang sitaan maka gak punya nilai jual
f. Benda dapat dibagi-bagi dan tidak dapat dibagi-bagi
Relefansi : pelaksanaan prestasi (warisan), contohnya beras satu ton dapat dibagi-
bagi. Jika ada perjanjian pengiriman beras satu ton sekaligus tapi yang dikirim hanya
setengah ton saja, maka prestasi belum terpenuhi
○ Benda yang dapat dibagi-bagi
Benda yang apabila dibagi tidak akan mengakibatkan hilangnya hakikat atau
wujud dari benda itu sendiri, contohnya uang, beras, sepuluh sapi.
○ Benda yang tidak dapat dibagi-bagi
Benda yang apabiila dibagi mengakibatkan hilangnya hakikat atau wujudnya.
Contohnya seekor sapi.
g. Benda terdaftar dan tidak terdaftar
○ Benda terdaftar
Benda yang kepemilikannya harus dengan didaftarkan terlebih dahulu. Pemilik
mobil adalah orang yang namanya ada dalam BPKB
○ Benda tidak terdaftar
Benda yang kepemilikannya cukup dengan menguasai secara nyata, yang
menguasai dianggap pemiliki (kecuali dapat dibuktikan sebaliknya)
h. Benda generik dan benda spesifik
Relefansi : menentukan ada atau tidaknya cacat tersembunyi (cacat yang tidak
terlihat di mata pembeli bahkan penjual, yang memungkinkan berkurangnya nilai dari
barang tersebut)
○ Benda generik

Perdata Page 12
○ Benda generik
Benda umum, apa pun atau berapa pun namanya akan tetap sama, contohnya
air (walaupun sekolam, segeleas, pasti namanya tetep air). Jika beli beras, lalu
isinya pasir, maka ini tidak termasuk cacat tersembunyi tapi penipuan. Hal ini
disebabkan bahwa yang terjadi bukan pengurangan nilai dari barang, tapi
hilangnya nilai barang.
○ Benda Specifik
Benda yang mempunyai nama dan bagian dari benda tersebut mempunyai nama
sendiri. Contohnya mobil, bolpoin. Kasus cacat tersembunyi hanya berlaku bagi
benda spesifik saja.
Jika ditemukan cacat tersembunyi, pembeli bisa melakukan:
a. Actio redhibitoria -> barang dikembalikan ke pembeli dan pembeli
mengembalikan uang ke penjual. Kasus beli barang cacat lalu minta diganti yang
baru juga termasuk diopsi ini
b. Actio quanti minoris -> barang tetap dimiliki dengan pengurangan harga

a. Hak relatif
Bisa disebut dengan hak perorangan. Hak yang dapat dipertahanakan dengan pihak
lawan, contohnya dalam perjanjian. Jika dalam perjanjian si A berhak meminjam uang
sebesar Rp50.000 dari si B. Maka si A hanya bisa mempertahankan haknya kepada si
B, gabisa kepada si C
b. Hak absolut
Hak yang mutlak yang dapat dipertahankan oleh siapa pun, meliputi:
○ Hak kepribadian = nama
○ Hak kekeluargaan = ahli waris
○ Hak kebendaan

hak mutlak atas suatu benda yang dapat dipertahankan oleh siapa pun
- Hak kebendaan yang memberikan kenikmatan, contohnya hak milik, bezit, hak pakai,
hak memungut hasil, hak pakai
- Hak kebendaan yang memberikan jaminan, contohnya gadai, hipotik, hak
tanggungan, hak fiducia

- Bersifat mutlak
Dapat dipertahankan atau dilindungi terhadap setiap gangguan dari pihak ketiga
- Selalu mengikuti bendanya (droit de suit)
Misalnya perjanjian sewa selalu mengikuti bendanya. Perjanjian sewa tidak akan
putus dengan berpindahnya atau dijualnya barang uang disewa.
Misalnya juga dalam kasus mobil si A digunakan untuk membunuh orang oleh si B,
maka si A tetep dipanggil ke persidangan karena si A tetap menjadi pemilik dari mobil
- Mempunyai hak untuk didahulukan (droit de preference)
Misalnya hak didahulukannya pembeli pertama, dibandingkan pembeli kedua

Tugas dari Pak Taufiq


Bapak Abu, seorang pengusaha yg kaya raya, mempunyai seorang anak laki-laki bernama
Beni (27 tahun). Suatu saat Beni bermaksud meminjam uang kpd Medi sebesar Rp. 2 M. Beni
mengatakan bahwa pasti akan mengembalikan hutangnya karena ia akan menerima
warisan lebih dari 200 M jika ayahnya meninggal dunia.
Pertanyaan : Apakah harta warisan yg akan diterima Beni jika ayahnya meninggal dunia
termasuk "benda yang akan ada"?

Perdata Page 13
termasuk "benda yang akan ada"?
Jawaban: bukan termasuk benda yang masih akan ada. Beni melakukan perjanjian disaat
bapaknya belum meninggal, maka Beni belum menjadi ahli waris. Beni bisa saja meninggal
duluan daripada bapaknya, maka dia bisa jadi kedepannya nggak jadi ahli waris.

Perdata Page 14
Wednesday, February 24, 2021 1:19 PM

Hak untuk menikmati kegunaan suatu kebendaan dengan leluasa, dan untuk
berbuat bebas terhadap kebendaan itu dengan kedaulatan sepenuhnya. (Pasal
570 -pasal ini berlaku sebagian, khusus yg membahas tanah menggunakan UU
Agraria)
Batasan terhadap hak milik:
a. Undang-undang dan peraturan umum
Aku punya motor, bebas aku apain aja. Namun, jangan lupa aku harus bayar
pajak dan harus parkir sesuai ketentuan.
b. Tidak menimbulkan gangguan
Jangan mentang-mentang motorku, jangan seenaknya ganti kenalpot dan
membuat kebisingan
c. Kemungkinan adanya pencabutan hak
Hakim memutuskan suatu kebendaan disita untuk negara, bisa juga suatu
kebendaan dimusnahkan.

(Pasal 584 KUHP)


1. Pendakuan (toeeigening)
Pendakuan dari benda-benda bergerak yang belum ada pemiliknya di alam
bebas (res nullius), misalnya nelayan memancing ikan di laut, ikan tsb jadi
milik nelayan karena pendakuan.
2. Ikutan (natrekking)
Segala apa yang melekat pada suatu kebendaan, atau yang merupakan
sebuah tubuh dengan kebendaan itu, adalah milik orang yang dianggap
sebagai pemiliknya.
Misalnya, aku punya kucing betina yang hamil, maka anak kucing
tersebut punyaku juga. Kalau ternyata kucingku dihamili sama kucing
cowoknya zidane, maka anak kucing tersebut tetep punyaku karena
anak kucing melekat pada induknya.
3. Kadaluarsa (verjaring)
Apabila seseorang telah memegang kedudukan berkuasa (bezit) atasnya
selama waktu tertentu dan menurut syarat tertentu. Bezit adalah menguasai
suatu benda seolah-olah miliknya. Verjaring sebagai cara untuk memperoleh
hak-hak kebendaan (termasuk hak milik) disebut acquistieve verjaring.
Hanya benda-benda yang tetap dan piutang bukan atas tunjuk yang bisa
digunakan hak verjaring.
Piutang ada tiga macam, yaitu:
▪ Piutang atas tunjuk = ditujukan pada pemegang atau pembawa
surat
▪ Piutang atas bawa/pengganti = ditujukan pada Zidane atau
penggantinya
▪ Piutang atas nama = menunjuk nama tertentu
4. Pewarisan
Proses pewarisan dapat terjadi jika:
a. Jika ada orang meninggal (pewaris)
b. Meninggalkan harta
Perdata Page 15
b. Meninggalkan harta
c. Memiliki ahli waris
5. Penyerahan (levering)
Cara memperoleh hak milik yang paling penting dan paling serin terjadi
dalam masyarakat. Penyerahan suatu benda oleh pemilik atau atas namanya
kepada orang lain sehingga orang lain tersebut memperoleh hak milik atas
benda tersebut
Macam-macam cara penyerahan:
a. Benda tetap
Penyerahan yuridis -> benda tetap dan benda yang harus didaftarkan.
Dilakukan dengan balik nama. Misalnya motor dan tanah
b. Benda bergerak
Penyerahan nyata -> dilakukan dengan penyerahan saja, seperti
kasusnya beli sabun. Kalau beli sabun satu gudang, maka levering bisa
dilakukan dengan penyerahan kunci gudang saja. piutang termasuk
benda bergerak tidak berwujud.
Obyek piutang bagaimana cara penyerahannya?
○ Piutang atas tunjuk = penyerahan nyata
○ Piutang atas nama = levering dengan cara cessie (diartikan jual beli
piutang di masyarakat). Cessie itu akta tulisan (warkat tersendiri) yang
menyatakan mengalihkan kepemilikan kepada pihak lain.
○ Piutang bawa/pengganti = levering endosemen (catatan kecil
dibelakangnya), penulisan dan menandatangi di warkat piutang
tersebut yang menyatakan kepada siapa piutang tsb dipindahkan

Verjaring sebagai cara untuk memperoleh hak-hak kebendaan, termasuk hak milik.
Syarat acquistieve verjaring:
- Harus ada bezit sebagai pemilik
- Bezitnya harus beritikad baik
- Membezitnya harus terus menerus (tidak terputus)
- Membezitnya tidak terganggu
- Membezitnya harus diketahui umum
- Membezeitnya harus selama 20 tahun dalam hal ada alasan yang sah atau
30 tahun dalam hal tidak ada alasan hak

• Hak milik akan beralih ketika sudah ada levering atau penyerahan, misalnya
aku beli sabun terus aku bayar sabunnya, tapi barangnya belum aku pegang,
maka belum terjadi pemindahan hak milik.
• Kata sepakat didasarkan pada kata sepakat adanya jual-beli, sedangkan
kata perikatan didasarkan pada pemenuhan hak dan kewajiban
• Pemindahan hak milik harus dilakukan dua kali, yaitu penyerahan yuridis dan
penyerahan nyata. Misalnya beli motor, sudah bayar dan motornya sudah
aku pegang, ini saja belum cukup. Harus dilakukan pemindahan nama atau
balik nama untuk memindahkan hak milik motor tersebut.
• Syarat-syarat penyerahan:
○ Harus ada perjanjian yang zakelijk
Perjanjian yang menyebabkan berpindahnya hak kebendaan
Perdata Page 16
Perjanjian yang menyebabkan berpindahnya hak kebendaan
○ Harus ada hak (titel)
Adanya hubungan hukum yang mengakibatkan penyerahan atau
peralihan benda
○ Harus dilakukan oleh orang yang berwenang menguasai benda
○ Harus ada penyerahan nyata

Tugas dari Pak Taufiq


Kalau ada orang menemukan patung di lautan
Pertanyaan: apakah barang temuan tersebut dapat dikatakan res nullius atau
bukan?
Jawaban : Iyaa res nullius karena itu merupakan barang bebas, walaupun
ternyata kedepannya itu termasuk patung purbakala. Jadi, patungnya nanti
didaftarkan sebagai patung purbakala, lalu saya mendapatkan penghargaan dan
patung tersebut tetap milik si penemu.

Perdata Page 17
Wednesday, February 24, 2021 10:11 AM

(kedudukan berkuasa)
Keadaan memegang atau menikmati suatu benda dimana seseorang
menguasainya, baik sendiri ataupun dengan perantaraan orang lain, seolah-olah
itu adalah kepunyaannya sendiri. [Pasal 529 KUHP]. Dapat dilakukan dalam semua
jenis kebendaan, benda bergerak maupun benda tetap (verjaring).

a. Corpus
○ hanya ada hubungan antara orang yang bersangkutan (beziter) dengan
bendanya.
○ Kebendaan harus dikuasai secara riil. Bezit tidak bisa hanya dinyatakan.
b. Animus
○ hubungan antara orang dengan benda itu harus dikehendaki oleh orang
tersebut.
○ bezit ini harus diniati dari awal.
○ kehendak ini adalah kehendak yang sempurna, artinya bukan kehendak
dari anak dibawah umur atau orang dibawah pengampuan

a. Fungsi Polisionil
○ Fungsi ini ada pada setiap bezit
○ Bezit itu mendapat perlindungan hukum. hukum memberikan
perlindungan tanpa mempersoalkan pemegang hak milik atas benda
tersebut sebenarnya.
○ Siapa yang membezit suatu benda, maka ia memperoleh perlindungan
hukum, sampai terbukti bahwa ia sebenernya tidak berhak.
○ Misalnya aku nemu bolpoin, kan gatau itu bolpoin siapa. Semestara,
bolpoin itu seakan-akan menjadi milikku. Namun, aku nggak punya
kepemilikan atas bolpoin itu.
○ Beda lagi kalau benda tetap, bisa pakek konsep verjaring.
b. Fungsi Zakenrechtelijk
○ Setelah beberapa waktu tertentu dan bezit berjalan tanpa adanya
keberatan dari pemegang gak milik sebelumnya, maka keadaan tersebut
berubah menjadi hak
○ Bezit akan berubah menjadi hak milik dengan melalui lembaga verjaring.
○ Hanya terjadi dalam benda tetap dan piutang bukan atas tunjuk

a. Bezit benda dan hak


○ Bezit benda
Bezit terhadap benda-benda berwujud, sama aja kayak bezit barang
○ Bezit hak
Bezit terhadap benda-benda tak berwujud, misalnya hak dan piutang.
Contoh konkrit dari hak adalah hak cipta.
b. Bezit jujur dan tidak jujur

Perdata Page 18
b. Bezit jujur dan tidak jujur
○ Bezit beritikad baik
Jika beziter memperoleh benda dengan salah satu cara untuk
memperoleh hak milik, dimana ia tidak mengetahui cacat (kekurangan)
yang terkandung didalamnya (Pasal 531 KUHPer).
○ Bezit beritikad tidak baik
Jika bezitter mengetahui bahwa benda yang ada padanya bukan
miliknya
Misalnya aku nemu cincin yang disitu terukir nama regina dan aku
kenal regina, maka jika aku tetap membezit cincin tersebut aku
tidak akan memperoleh perlindungan hukum. tentunya ini bisa
mengimplikasikan pada pencurian, dsb

a. Occupation
○ Mendaku atau menduduki bendanya
○ Dikatakan memperoleh bezit yang bersifat originair (asli)
○ Aku mau buka warung, terus aku pilih salah satu lahan untuk aku dirikan
tenda. Maka aku telah melakukan occupation
b. Traditio
○ Penyerahan bendanya
○ Memperoleh bezit yang bersifat derivatif
○ Misalnya aku dikasih kebendaan oleh seorang bezit, maka aku
melanjutkan menjadi bezit. Ini temasuk contoh pewarisan.

a. Musnahnya benda
Barang yang sudah tidak bisa digunakan dan sudah pasti tidak ada
wujudnya lagi
b. Hilangnya benda
○ Beziter sudah membuang benda tersebut. membuang ini termasuk hilang.
○ Ketika diserahkan kepada pihak lain, misalnya pewarisan

1. Benda tetap adalah tanah beserta bangunan dan tanaman yg merupakan


satu kesatuan dengan tanah serta benda......dst. Apa yg dimaksud dengan
"tanaman yg merupakan satu kesatuan dengan tanah" ?
Tanaman disini berimplikasi pada tanaman yang memiliki nilai jual. Misalnya
ada aku punya tanah dan diatasnya ada rumput ilalang, maka jika ada
orang yang cabut rumput ilalangku ya gak ada akibat hukumnya. Hal ini
disebabkan rumput ilalang buat aku tidak memiliki nilai jual. Jadi tanaman ini
memiliki ekonomis tergantung pada pemilik tanah tersebut.
2. Apa akibat hukumnya jika jual beli benda terdaftar tdk diserta dengan
penyerahan yuridis?
Sepanjang belum ada levering secara yuridis, maka secara yuridis masih
menjadi pemilik yang pertama.

Perdata Page 19
Wednesday, March 3, 2021 11:11 AM

Memberikan pemahaman kepada peserta tentang Hukum Perkawinan menurut


KUHPerdata dengan mempertimbangkan berlakunya UU No. 1 Tahun 1976 tentang
perkawinan dan peraturan pelaksanaannya.

a. Pengertian
b. Asas
c. Syarat
d. Pencegahan dan pembatalan
e. Putusnya perkawinan

Apakah dengan diundangannya UUP, ketentuan KUHPerdata sudah tidak berlaku


lagi?
- Untuk perkawinan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan perkawinan
berdasarkan atas Undang-undang ini, maka dengan berlakunya Undang-
undang ini ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata
(burgelijk Wetboek), Ordinansi Perkawinan Indonesia Kristen (Huwelijk
Ordanantie Christen Indonesia 1933 No.74, Peraturan Perkawinan Campuran
(Regeling op gemeng de Huwelijken S.1898 No. 158), dan Peraturan-peraturan
lain yang mengatur tentang perkawinan sejauh telah diatur dalam Undang-
undang ini, dinyatakan tidak berlaku. [Pasal 66 UUP]
- Interpretasi acontrario
suatu cara menafsirkan undang-undang yang didasarkan pada perlawanan
pengertian antara soal yang dihadapi dan soal yang diatur dalam suatu
pasal peraturan perundang-undangan.
Apakah dengan diundangkannya PP 9 tahun 1975, UUP sedah efektif berlaku?
- Belum seluruhnya efektif berlaku karena PP ini hanya mengatur tentang
perkawinan dan perceraian saja
- Permasalahan anak, perwalian, kekuasaan orang tua tidak diatur. Padahal
dalam UUP diatur tentang itu semua

Mengingat PP No.9 Tahun 1975 tidak mengatur tentang harta benda dalam
perkawinan, kedudukan anak, hak dan kewajiban antara orang tua dan anak
serta perwalian dan disamping itu belum ada peraturan pelaksanaan lain yang
mengatur hal tersebut maka ketentuan UUP mengenai masalah tersebut diatas
belum diberlakukan secara efektif dan dengan sendirinya untuk hal-hal itu masih
diperlakukan ketentuan-ketentuan hukum dan perundang-undangan lama

- Judul formal dan isi tidak sesuai


Judul adalah "Pelaksaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan" akan tetapi isinya hanya mengatur tentang perkawinan dan
Perdata Page 20
Perkawinan" akan tetapi isinya hanya mengatur tentang perkawinan dan
perceraian
- UUP merupakan kodifikasi parsial
Dipahami parsial sehingga keluar Pasal 66 UUP, jadi pembuatan UUP hanya
mengatur sebagian saja.
- Tujuan unifikasi tetapi tetap plural
Tujuan disahkannya UUP adalah unifikasi atau penyatuan konsep, tapi tetap
aja plural. Misalnya pasal 2 UUP tentang menyatakan bahwa perkawinan
yang sah adalah perkawinan yang sesuai dengan agama dan keyakinannya
masing-masing.
○ Disini jadinya plural, padahal harusnya unifikasi. Kalau diluar negeri
menggunakan konsep bahwa sahnya perkawinan harus mengikuti
ketentuan negara, baru agama dan keyakinan mengikuti.
○ Perkawinan sirih itu sah dalam sudut pandang agama, tapi tidak sah
menurut hukum. sehingga jika ingin sah dalam hukum, harus dilakukan
pencatatan.
○ Jadi sah menurut agama itu harus kumulatiif, yaitu sah menurut agama
dan sah dengan adanya pencatatan lalu keluar akta pernikahan.
○ Kalau perkawinan sirih terus ada sengketa, gimana? Ya diselesaikan
dilingkup agamanya saja, misalnya ke masjid atau gereja. Hal ini ngga
bisa diajukan ke pengadilan negeri sehingga dimungkinkan ada pihak
yang dirugikan (misalnya anak).
- Berdasarkan Pasal 66 secara a contrario
Peraturan Perkawinan BW tetap berlaku sepanjang belum di atur dalam UUP
- Berdasarkan Pasal 67, UUP berlaku jika ada PP
a. Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkannya yang
pelaksanaannya secara efektif lebih lanjut akan diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
b. Hal-hal dalam Undang-undang ini yang memerlukan pengaturan
pelaksanaan, diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

- Hukum perkawinan merupakan bagian dari Hukum Perdata (Buku I


KUHPerdata)
- Berlakunya dipengaruhi olej:
○ UU No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
○ PP No.9 Tahun 1975
○ PP No.10/83 Tentang Perkawinan PNS jo PP No.45 Tahun 1990
○ UU No. 16 Tahun 2019 Tentang Perubahan atas UU No.1 tahun 1974
Tentang Perkawinan
○ Hukum adat
○ Hukum islam
○ Ketentuan catatan sipil yang ada sebelum proklamasi kemerdekaan,
seperti UU No.32/1954 tentang Nikah, Talak, dan Rujuk

a. Proklamasi Kemerdekaan RI
b. Pasal II Aturan Peralihan UUD
"segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku,
Perdata Page 21
"segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung berlaku,
selama belum diadakan yang baru menurut UU ini"
c. Penetapan Presiden berupa PP No.2 tahun 1945
"segala badan negara dan peraturan yang ada sampai berdirinya negara RI
selama belum diadakan yang baru menurut UUD, masih berlaku asal tidak
bertentangan dengan UUD tersebut"
Fungsi dari PP ini adalah menguatkan Pasal II Aturan Peralihan dan
menasionalisasi semua peraturan peninggalan Belanda

- Menurut BW
○ BW tidak mengatur secara tegas mengenai definisi tentang perkawinan
○ Pasal 26 BW saja yang menjelaskan "Undang-Undang memandang soal
perkawinan hanya dalam hubungan-hubungannya perdata"
○ BW melegalkan adanya hubungan antara suami-istri
○ BW tidak memasukkan unsur agama, makannya sahnya perkawinan
harus dilakukan menurut negara terlebih dahulu baru dilakukan menurut
agama masing-masing.
○ Perkawinan hanya merupakan ikatan lahir
○ Tidak bertujuan mendapatkan keturunan, jadi hanya nikah saja. jadi
misalnya ada orang yang poligami karena pernikahan pertama tidak
menghasilkan keturunan tidak diperbolehkan.
- Menurut UUP
Perkawinan ialah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah
tetangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahasa
Esa. [Pasal 1 UUP]
○ Menyebutkan bahwa perkawinan antara laki-laki dengan perempuan
○ Tidak disebutkan harus satu laki-laki dan satu perempuan
○ Disebutkan bertujuan membentuk keluarga, maka pernikahan bertujuan
membuat keturunan (batiniah)
○ Maka alasan poligami karena dalam pernikahan pertama tidak memiliki
anak dimungkinkan
○ Ada frasa kekal, menunjukkan dilarangnya ada pernikahan yang
dibatasi oleh waktu atau kawin kontrak. Implikasinya pernikahan batal
demi hukum
○ Penjelasan batal demi hukum:
▪ Kalau nikah kontrak karena alasan agama atau nikah kontrak saat
pernikahan sirih, maka negara melihat tidak pernah terjadi
pernikahan
▪ Kalau nikah kontrak dilakukan saat pernikahan sah menurut
negara, maka yang batal demi hukum ada kontraknya bukan
pernikahannya

Pasal 2 ayat 1 menyebutkan bahwa perkawinan adalah sah apabila dilakukan


menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu
Pertanyaannya:
1. Apakah kata "masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu" satu
Perdata Page 22
1. Apakah kata "masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu" satu
kesatuan arti/makna ataukah dua pengertian/makna, yaitu ada "agama" dan
"kepercayaan"?
2. Bagaimana pengesahan perkawinan jika antara calon mempelai berbeda
agama?
○ Secara legal harus minta penetapan pengadilan, apakah permohonan
pernikahan ini dikabulkan. Kalo dikabulkan pun, ditentukan juga
pernikahan ditentukan berdasarkan agama atau hukum apa? Setelah
ada keputusan ini, maka KUA baru mau mencatat secara resmi
pernikahan tersebut.
○ Perkawinan diluar negeri (lalu pulang ke Indonesia) juga bukan solusi
karena ada ketentuan pernikahan diluar negeri tidak boleh
bertentangan dengan UUP. Jadi setelah pulang ke Indonesia, KUA
nggamau mencatat secara resmi.
○ Beda lagi kalau pasangan ini sudah memohon ke pengadilan untuk
menikah diluar negeri, maka disaat dia pulang ke Indonesia dan KUA
menerima pengajuan pencatatan pernikahan mereka
○ Putusan pengadilan ini mencari izin dilakukannya pernikahan beda
agama, bukan mencari izin dilakukannya pencatatan oleh KUA sehingga
kalau nikah dulu baru mengajukan permohonan untuk dicatat
pernikahannya di KUA ke pengadilan, ya akan ditolak

Perdata Page 23
Monday, March 8, 2021 11:16 AM

Pasal 6 UUP menyatakan "Perkawinan harus didasarkan atas persetujuan kedua


calon mempelai"

:
- Persamaan kesepakatan dalam UUP dengan perikatan perdata adalah
diberikan dalam keadaan bebas
○ Kesepakatan terjadi saat pernikahan berlangsung. Kalau islam terjadi
saat ijab qobul. Jadi kalau sudah pernah tunangan, bukan berarti sudah
sepakat untuk menikah.
○ Bebas disini adalah bebas dari paksaan, penipuan, kekhilafan,
penyalahgunaan keadaan.
○ Kalau ada salah satu dari keempat hal tersebut, akan menimbulkan
cacat kehendak.
○ Kalau ada cacat kehendak, bisa mengajukan pembatalan pernikahan
○ Misalnya kayak mempelai laki-laki ternyata wanita sehingga terjadi
penipuan
- Perbedaan kesepakatan UUP dengan perikatan perdata adalah mengenai isi,
bentuk, dan daya berlakunya
- Penyampaian kesepakatan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
○ Idealnya pernikahan terjadi secara tatap muka
○ Saat ini ada pernikahan dengan zoom, tetapi hindari pernikahan melalui
telfon karena memiliki resiko yang besar. Kita tidak bisa mengetahui
apakah yang menyebutkan ijab qobul benar-benar calon mempelai atau
bukan.
- Apakah boleh pernikahan diwakilkan?
Surat kuasa otentik atau dibawah tangan yang disahkan oleh Pegawai
Pencatat, apabila salah seorang calon mempelai atau keduanya tidak dapat
hadir sendiri karena sesuatu alasan yang penting, sehingga mewakilkan
kepada orang lain. [PP 9 tahun 75 pasal 6 huruf H]
○ Diperbolehkan kedua belah pihak diwakilkan
○ Surat kuasa dibawah tangan bisa digunakan, tapi harus dilegalisir
○ Orang yang mewakili ini menjalankan pernikahan atas nama seorang
yang memberikan perintah, bukan atas namanya sendiri sehingga ia
tidak mempunyai kewajiban dan hak selama pernikahan

[Pasal 3 UUP]
1. Pada asasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai
seorang istri, seorang wanita hanya boleh mempunyai seroang suami
2. Pengadilan dapat memberi ijin kepada seorang suami untuk beristri lebih dari
seraong apabila…

:
- Asas monogami BW bersifat mutlak, sedangkan UUP tidak mutlak
- Kasus seorang istri sudah sakit dua tahun lamanya. Ia tidak bisa

Perdata Page 24
- Kasus seorang istri sudah sakit dua tahun lamanya. Ia tidak bisa
mengandung seorang anak. Apakah sang suami boleh menikah lagi atau
poligami?
○ KUHPerdata -> tidak bisa disimpangi dengan alasan apa pun. Jadi, kalau
mau nikah lagi harus melalui proses perceraian
○ UUP -> asas monogami bisa disimpangi. Bisa melakukan poligami dengan
alasan kekeluargaan atau keturunan.
- Bagaimana kalau istri yang mau pliandri?
Hukum Indonesia melarang adanya poliandri. Jadi istri bisa meminta cerai,
kalau suami menolak, maka hakim bisa memutuskan batalnya pernikahan

Pasal 3 UUP
1. Pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai
seorang isteri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami.
2. Pengadilan, dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristeri lebih
dari seorang apabila dikehendaki oleh fihak-fihak yang bersangkutan.
Pasal 4 UUP
1. Dalam hal seorang suami akan beristeri lebih dari seorang, sebagaimana
tersebut dalam Pasal 3 ayat (2) Undang-undang ini, maka ia wajib
mengajukan permohonan kepada Pengadilan di daerah tempat tinggalnya.
2. Pengadilan dimaksud data ayat (1) pasal ini hanya memberikan izin kepada
seorang suami yang akan beristeri lebih dari seorang apabila:
a. isteri tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai isteri;
b. isteri mendapat cacat badan atau penyakit yang tidak dapat
disembuhkan;
c. isteri tidak dapat melahirkan keturunan.
Pasal 5 UUP
1. Untuk dapat mengajukan permohonan kepada Pengadilan, sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) Undang-undang ini, harus dipenuhi syarat-
syarat sebagai berikut:
a. adanya persetujuan dari isteri/isteri-isteri;
b. adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin keperluan- keperluan
hidup isteri-isteri dan anak-anak mereka;
c. adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap isteri- isteri
dan anak-anak mereka.
2. Persetujuan yang dimaksud pada ayat (1) huruf a pasal ini tidak diperlukan
bagi seorang suami apabila isteri/isteri-isterinya tidak mungkin dimintai
persetujuannya dan tidak dapat menjadi pihak dalam perjanjian, atau
apabila tidak ada kabar dari isterinya selama sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun, atau karena sebab-sebab lainnya yang perlu mendapat penilaian dari
Hakim Pengadilan.

• Kewajiban suami istri diatur pokok-pokok saja dalam UUP, tetapi kewajiban
secara detail merupakan keputusan kedua belah pihak. Kewajiban pokok
suami seperti menafkahi keluarga, sedangkan kewajiban pokok istri seperti
memberikan keturunan
• Yang dijelaskan dalam pasal 4 hanya syarat alternatif saja untuk melakukan

Perdata Page 25
• Yang dijelaskan dalam pasal 4 hanya syarat alternatif saja untuk melakukan
poligami, alasan selebihnya menjadi pertimbangan hakim
• Pasal 4 ayat 2 a berkonotasi kewajiban pokok, yaitu kewajiban biologis. Jika
istri tidak bisa memasak, lalu mengajukan poligami, maka hal ini ditolak
• Pasal 4 ayat 2 b menyatakan ada cacat badan, tapi tidak semua cacat
badan bisa diterima sebagai alasan poligami. Hanyalah cacat badan yang
berhubungan dengan terhalangnya kewajiban biologis
• Pasal 5 ayat 1 merupakan syarat komulatif yang wajib dipenuhi dalam suatu
poligami
• Pasal 5 ayat 2 contohnya istri dalam pengampuan, cacat mental, dan hakim
bisa mempertimbangkan apakah suami boleh poligami atau tidak disaat
istrinya melarang (padahal sang istri gabisa memenuhi kewajibannya)

Perdata Page 26
Sunday, April 4, 2021 4:54 PM

- Syarat materiil
a. Syarat mutlak
Syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mempelai yang hendak menikah
b. Syarat relatif
Sebab berupa larangan kawin untuk menikahi orang tertentu, tetapi
karena peristiwa tertentu larangan ini sifatnya dibolehkan (permisif)
- Syarat formil

• Tidak terikat dengan perkawinan lain


Syarat ini muncul dari asas monogami yang dianut KUHPer dan UUP. Meskin
memang ada kasus-kasus tertentu pada Pasal 3, 4, dan 5 yang
memperbolehkan poligami, tetapi pada umumnya menganut asas monogami
• Persetujuan dari kedua calon mempelai
Terdapat kesepakatan yang bebas, artinya tidak ada pemaksaan, kekhilafan,
penipuan, dan penyalahgunaan keadaan
• Batas umurnya sudah cukup
Batas umur pria dan wanita saat ini minimal 19 tahun (UUP)
• Bagi janda berlaku ketentuan waktu tunggu
Masa iddah atau waktu tunggu adalah waktu yang harus dilalui oleh seorang
janda yang telah berakhir perkawinannya dan akan masuk ke hubungan
selanjutnya. Hal ini diatur dalam:
○ KUHPer --> 300 hari sejak perkawinan yang terdahulu putus
○ UUP [PP Nomor 9 tahun 1975] --> jangka waktu tunggu dibedakan
meurut alasan putusnya perkawinan, yaitu:
a. Cerai mati = 130 hari
b. Cerai hidup = jika masih menstruasi maka masa iddahnya selama
tiga kali masa suci. Jika sudah menopause selama 90 hari.
c. Hamil = sampai ia melahirkan
d. Jika ditinggal mati tanpa pernah nelakukan hubungan seksual,
maka tidak ada masa iddah
○ Fungsi masa iddah:
a. Untuk mengetahui perempuan itu dalam kondisi hamil atau tidak
(meski dengan teknologi sudah bisa dideteksi)
b. Memberi waktu berkabung atau berduka
○ Duda memang tidak diatur dalam undang-undang, tetapi jika alasannya
adalah untuk memberi waktu berduka, maka pada akhirnya duda pun
juga akan menunggu beberapa waktu
• Calon yang belum berusia 21 tahun harus meminta izin orang tua
Meski kategori dewasa adalah 18 tahun, tapi mengingat perkawinan adalah
penyatuan dua keluarga, maka harus meminta izin orang tua. Selain itu
menimbang alasan kematangan psikis dan ekonominya
Perdata Page 27
menimbang alasan kematangan psikis dan ekonominya

• Dengan orang yang hubungan darahnya terlalu dekat (incest)


○ Garis kekerabatan lurus keatas dan lurus ke bawah tidak diperbolehkan
sampai tanpa batas
○ Garis kekerabatan ke samping juga (sodara kandung, sodara seibu dan
seayah)
• Dengan orang yang ada hubungan semenda atau saudara sepersusuan
Semenda adalah hubungan yang timbul dari pernikahan (anak tiri, mertua,
dsb). Maka tidak diperbolehkan untuk menikahi kerabat dari saudara
sepersusuannya atau bahkan suadara sepersusuannya itu sendiri. Sebab
posisinya seperti hubungan kandung
• Dengan kerabat dari istri, bibi, atau kemenakan istri
Dengan catatan bahwa diperbolehkan apabila istrinya telah meninggal
(konteks relatif dari larangan ini hanya boleh jika ada kematian istri)
• Hubungan yang oleh agamnya memang dilarang untuk kawin
Disebut juga dengan expressive verbis dalam undang-undang, tetapi ini
merupakan pasal karet atau norma kabur yang menunjukkan bahwa pembuat
undang-undang belum sepenuhnya paham aturan perkawinan tiap agama
• Dengan orang yang telah dua kali bercerai dengannya
Diperbolehkan dengan syarat pasangannya itu sudah sempat menikah lagi
lalu cerai
• Dengan orang yang menurut putusan Hakim melakukan perzinahan
dengannya
Antara kawan berzina tidak boleh menikah. Namun, sangat jarang perbuatan
perzinahan ini dibawa ke pengadilan oleh istri sahnya. Misalnya karena
alasan ketergantungan ekonomi dengan suami atau beban psikologis bahwa
perzinahan adalah aib

1. Keinginan untuk menikah dengan pelaksanaan pernikahan itu sendiri minimal


berjarak 10 hari sebab harus diberitahukan kepada pegawai pencatat
perkawinan dengan penyerahan dokumen
2. Pengumuman di tempat terbuuka dimana semua orang bisa melihatnya
3. Pelaksanaan perkawinan dengan agama dan kepercayaan masing-masing

Pihak yang dapat mencegah ialah para keluarga dalam garis keturunan lurus
keatas dan lurus kebawah, suadara, wali, wali nikah, pengampu dari salah seorang
calon mempelai, dan pihak yang berkepentingan. Hal ini diajukan kepada
pengadilan dalam daerah hukum dimana perkawinan akan dilangsungkan dengan
memberitahukan juga kepada pengawas pencatatan sipil. Akibatnya perkawinan
tidak dapat dilakukan.

- Pasal 23 UUP
Pihak yang dapat mengajukan pembatalan ialah para keluarga dalam garis
keturunan lurus keatas dari suami/istri, suami/istri itu sndiri, pejabat yang
Perdata Page 28
keturunan lurus keatas dari suami/istri, suami/istri itu sndiri, pejabat yang
berwenang (dalam hak ini bisa kejaksaan mewakili kepentingan umum
- Pasal 28 ayat 1 UUP
Akibat pembatalan ini berlaku surut sehingga mengembalikan kedudukan
suami/istri tsb (statusnya tetap anakk sah atas kekuatan undang-undang),
serta pihak ketiga [ayat 3].
○ Pihak ketiga misalnya suami istri itu mengadakan hubungan hukum
berupautang dengan bank maka tetap harus dibayarkan utangnya dan
dilindungi oleh hukuum
○ Tapi jikapihak ketiga itu tidak beritikad baik maka tida dilindungi oleh
hukum
- Suami istri yang bertiindak dengan itikas baik (ketika kawin)
Dilindungi oleh hukum. misalnya terjadi pemisahan kekayaan maka akan
dilakukan secara baik-baik
- Suami istri yang tidak beritikad baik
Misalnya ketika kawin ada kesepakatan yang tidak bebas. Maka pihak yang
beritikad tidak baik itulah yang akan menanggung kerugian keluarga.
sebagai contoh si beritikad baik akan mendapat harta, sedangkan yang
tidak beritikad baik akan dibebankan utang keluarga.

- Pencegahan perkawinan --> perkawinan belum terjadi


- Pembatalan perkawinan --> perkawinan sudah terjadi
- Persamaan --> syarar perkawinan tidak terpenuhi, ada syarat yang belum
dapat dipenuhi (misal batas usia belum cukup), dan syarat yang tidak akan
bisa dipenuhi (misalnya saudara kandung)

a. Kematian
Maka akan terjadi hukum waris serta perwalian (apabila meninggalkan anak
yang masih dibawah umur). Biasanya dari kantor kelurahan dibuatkan akta
kematian.
b. Perceraian [Pasal 39-40 UUP jo Pasal 14-36 PP 9 tahun 1975]
○ Baik ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik
anaknya, semata berdasarkan kepentingan anak
○ Bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak maka akan
diputuskan oleh Pengadilan
○ Bapak yang bertanggung jawab atas biaya pemeliharaan dan
pendidikan anak, jika kenyataannya bapak itu tida dapat
melakukannya, maka pengadilann dapat menentukan Ibu ikut memikul
tanggungan tsb
○ Bekas suami wajib membiayai bekas istri sampai ia menemui seseorang
yang bertanggung jawab atas dirinya, serta berhak utuk menentukan
kewajiban bagi bekas istri
c. Keputusan pengadilan
Misalnya karena suami istri sudah berpisah ranjang lama, maka bisa
diputuskan bahwa ada putusnya perkawinan oleh seorang hakim

Perdata Page 29
a. Anak sah
Anak yang dilahirkan dalam atau sebagai akibat dari perkawinan yang sah
b. Anak luar kawin
○ Pengertian sempit
Anak yang lahir dari hubungan laki-laki dan perempuan yang
sebetulnya boleh kawin tetapi tidak kawin. Anak luar kawin adalah anak
hasil diluar hubungan perkawinan. Bisa disebut sebagai anak alami.
Anak ini bisa disahkan, diakui, dan tidak diakui di mata hukum
○ Pengertian luas
Anak yang lahir dari hubungan laki-laki dan wanita yang menuut
undang-undang dilarang untuk kawin, seperti anak zina dan anak
sumbang
c. Anak adopsi atau anak angkat

Perdata Page 30
Wednesday, March 17, 2021 10:38 AM

- Perkawinan diluar Indonesia seringkali disebut perkawinan di luar negeri


- Perkawinan ini diatur dalam Pasal 56 UUP
○ Ayat 1
“Perkawinan yang dilangsungkan di luar Indonesia antara dua orang
warga negara Indonesia atau seorang warga negara Indonesia dengan
warga negara asing adalah sah bilamana dilakukan menurut hukum
yang berlaku di negara di mana perkawinan itu dilangsungkan dan bagi
warga negara Indonesia tidak melanggar ketentuan-ketentuan dalam
Undang-Undang ini”.
○ Ayat 2
“Dalam waktu 1 (satu) tahun setelah suami-isteri itu kembali di wilayah
Indonesia, surat bukti perkawinan mereka harus didaftarkan di Kantor
Pencatatan Perkawinan tempat mereka tinggal”.

Diatur pada Pasal 57 sampai 62 UU No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Sebelum
dikeluarkannya UU No 1 Tahun 1974, ada ketentuan yang mengatur mengenai
perkawinan campuran, misalnya Peraturan Perkawinan Campuran (Regeling op de
gemengde Huwelijken S. 1989 Nomor 158)
- Pasal 57 UUP
“yang dimaksud dengan perkawinan campuran dalam Undang-undang ini
ialah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum
yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak
berkewarganegaraan Asing dan salah satu pihak berkewarganegaraan
Indonesia”.
- Pasal 58 UUP
"bagi orang-orang yang berlainan kewarganegaraan yang melakukan
perkawinan campuran, dapat memperoleh kewarganegaraan dari
suami/istrinya dan dapat pula kehilangan kewarganegaraannya, menurut
cara-cara yang telah ditentukan dalam Undang-Undang kewarganegaraan
Republik Indonesia yang berlaku"
- Pasal 59 ayat 1 UUP
"kewarganegaraan yang diperoleh sebagai akibat perkawinan atau putusnya
perkawinan menentukan hukum yang berlaku, baik mengenai hukum publik
maupun hukum perdata"
- Pasal 59 ayat 2 UUP
"perkawinan campuran yang dilangsungkan di Indonesia dilakukan menurut
Undang-Undang Perkawinan ini"
- Pasal 60 ayat 1 UUP
"perkawinan campuran tidka dapat dilangsungkan sebelum terbukti bahwa
syarat-syarat perkawinan yang ditentukan oleh hukum yang berlauku bagi
masing-masing telah terpenuhi"
- Pasal 60 ayat 2 UUP
"untuk membuktikan bahwa syarat-syarat tersebut dalam ayat 1 telah

Perdata Page 31
"untuk membuktikan bahwa syarat-syarat tersebut dalam ayat 1 telah
terpenuhi dan karena itu tidak ada rintangan untuk melangsungkan
perkawinan campuran, maka oleh mereka yang menurut hukum yang berlaku
bagi pihak masing-masing berwenang mencatat perkawinan, diberikan surat
keterangan bahwa syarat telah terpenuhi"
- Pasal 60 ayat 3
“Jika pejabat yang bersangkutan menolak untuk memberikan surat
keterangan itu, maka atas permintaan yang berkepentingan, Pengadilan
memberikan keputusan dengan tidak beracara serta tidak boleh dimintakan
banding lagi tentang soal apakah penolakan pemberian surat keterangan itu
beralasan atau tidak”.
- Pasal 60 ayat 4 UUP
"jika pengadilan memutuskan bahwa penolakan tidak beralasan keputusan
itu menjadi pengganti keterangan yang tersebut pada ayat 3"
- Pasal 60 ayat 5 UUP
"surat keterangan atau keputusan pengganti keterangan tidak
mempunyaikekuatan lagi jika perkawinan itu tidak dilangsungkan dalam
masa enam bulan sesusah keterangann itu diberikan"
- Pasal 61 ayat 1 UUP
"perkawinan campuran dicatat oleh pegawai pencatat yang berwenang"
- Pasal 61 ayat 2 UUP
"barangsiapa melangsungkan perkawinan campuran tanpa memperlihatkan
terlebih dahulu kepda pegawai pencatat yang berwenang surat keterangan
atau eputusan penganti keterangan yang tersebut di dalamnya Pasal 60
ayat 4 UU ini dihukum dengan hukuman kurunagn selama-lamanya satu
bulan."
- Pasat 61 ayat 3 UUP
"pegawai pencatat perkawinan yang mencatat perkawinan sedangkan ia
mengetahui bahwa keterangan atau keputusan pengganti keterangan tidak
ada, dihukum dengan hukuman kurungan selama-lamanya tiga bulan dan
dihukum jabatan"
- Pasal 62 UUP
"dalam perkawinan campuran kedudukan anak diatur sesuai dengan pasal 59
ayat 1 UU ini"

Pertanyaan:
1. Apakah perkawinan beda agama itu
2. Apakah perkawinan beda agama itu termasuk perkawinan campuran

Perdata Page 32
Wednesday, March 17, 2021 10:48 AM

- Definisi Perikatan diberikan oleh doktrin, bukan definisi otentik


- Berasal dari kata verbintenis
- Terjemahannya bisa perikatan atau perutangan
- Diatur dalam Buku III KUHPerdata --> bersifat asasnya terbuka sehingga
bisa disimpangi, maksudnya para pihak bisa membuat perikatan sesuai
dengan keingannya sendiri.
- Buku III yang mengatur ketentuan umum, yaitu Bab I hingga Bab IV -->
bersifat tertutup

Adalah suatu hubungan hukum (dalam lapangan hukum harta kekayaan) antara
dua pihak yang menimbulkan hak dan kewajiban atas suatu prestasi.
→ Kalau perjanjian antara dua orang atau lebih, sedangkan perikatan adalah
antara dua pihak.
→ Perjanjian dan peraturan perundang-undangan menjadi sumber perikatan
sehingga terjadi perjanjian terlebih dahulu baru ada perikatan
→ Penjual wajib memberikan buku, pembeli wajib memberikan uang. Penjual
berhak menerima uang dari pembeli dan pembeli berhak menerima buku dari
penjual
→ Perikatan yang lahir dari undang-undang --> ada orang nabrak maka dia
wajib membayar ganti rugi

- Adanya hubungan hukum


Adalah jamak dari perbuatan hukum. misalnya dalam perikatan jual-beli, ada
dua perbuatan hukum (pembeli membayar dan penjual memberikan barang)
- Adanya dua pihak
○ Kreditur --> pihak yang berhak atas prestasi
○ Debitur --> pihak yang wajib melaksanakan prestasi
○ Dalam perikatan jual-beli, pembeli dan penjual bisa berkedudukan
sebagai kreditur maupun debitur
- Hak dan kewajiban
Merupakan antinomi, yaitu sepasang kata yang berlawanan tapi keberadaan
yang satu pasti diikuti keberadaan satunya.
○ Hak adalah segala kepentingan yang dilindungi oleh hukum.
○ kewajiban dan tanggung jawab hakikatnya sama, tetapi tidak sama
persis. Kewajiban dan tanggung jawab keduanya merupakan beban
○ Beban itu dibagi jadi dua, ada tanggung jawab (beban dalam arti
sempit) dan kewajiban
○ Kewajiban dasarnya kontraktual atau perjanjian
○ Tanggung jawab dasarnya adalah moral dan peraturan perundang-
undangan
○ Saya hutang, lalu saya membayar --> kewajiban
○ Saya bertamu, lalu saya digigit anjing. Akhirnya pemilik anjing

Perdata Page 33
○ Saya bertamu, lalu saya digigit anjing. Akhirnya pemilik anjing
membayar semua pengeluaran --> tanggung jawab
○ Orang tua kepada anak konteksnya tanggung jawab karena undang-
undang yang menentukan
- Prestasi

Adalah pokok perikatan. Bentuk prestasi ada tiga macam, yaitu:


a. Berbuat sesuatu
Contohnya perjanjian kerja, perjanjian borongan
b. Memberikan sesuatu
Selalu ada peralihan hak, sedangkan berbuat sesuatu tidak ada peralihan
hak. Contohnya perjanjian jual-beli, perjanjian sewa-menyewa
c. Tidak berbuat sesuatu
Biasanya ditandai dengan larangan

(kumulatif)
a. Tertentu atau dapat ditentukan
○ Dapat ditentukan --> logam mulia
○ Tertentu --> mobil
b. Diperbolehkan
Tidak dilarang oleh peraturan perundang-undangan.
c. Dimungkinkan
Suatu prestasi yang tidak mungkin (dilaksanakan) disebut sebagai syarat
potestatif --> menyebabkan perjanjian batal demi hukum atau null and void
atau dianggap tidak pernah ada. Contohnya pak taufiq memberikan uang ke
aku sebesar 10 miliar kalau sepak bola
○ Mungkin dalam pengertian realitas --> subyektif, yaitu tergantung
siapa yang ditanya
○ Mungkin dalam pengertian probabilitas --> obyektif karena
memperhitungkan peluang. Dimungkinkan dalam syarat prestasi
menggunakan pengertian probabilitas yang layak (berlandaskan rasio)

a. Perjanjian
b. Undang-undang
- Undang-undang an sich
Undang-undang salah satunya mengatur tentang perintah, maka secara
nggak langsung kita secara terikat melakukan perintah tersebut.
- Undang-undang karena perbuatan manusia
Perlakuan manusia yang men-trigger berlakunya undang-undang
▪ Perbuatan menurut hukum
Zaakwarneming atau perwakilan suka rela. Misalnya ada orang
yang masuk rumah tetangga karena rumah tsb sudah lama
terbengkalai, lalu dia menemukan hewan peliharaan. Akhirnya dia
mengurus hewan tersebut. Jika seseorang sudah terlanjur
melakukan perbuatan tsb, maka harus dilakukan sampai tuntas.
▪ Perbuatan melawan hukum
Dia melawan hukum terlebih dahulu, baru terikat dan harus

Perdata Page 34
Dia melawan hukum terlebih dahulu, baru terikat dan harus
dipertanggungjawabkan ke pengadilan, contohnya perusakan
hutan.
c. Putusann pengadilan
Melalui amar putusan hakim, timbul suatu perikatan antara pihak yang
berperkara
d. Moral
Nilai yang diyakini masyarakat

a. Obligation civilis dan obligation naturalis


- Perikatan perdata (obligation civilis)
Perikatan yang mempunyai akibat hukum. Bisa berubah menjadi
perikatan alami, jika sudah kadaluarsa
- Perikatan alami (obligatioan naturalis)
Perikatan yang tidak mempunyai akibat hukum. Jika debitur mulai
membayar, maka perikatan berubah menjadi perikatan perdata.
b. Inspanning verbintenis dan resuultaat verbintenis
- Inspanning verbintenis
Perikatan yang prestasinya berupa UPAYA, contohnya perjanjian antara
dokter dengan pasien (mengupayakan sembuh). Kalo mau menggugat
dokter, maka hakim harus menentukan upayanya benar atau enggak.
Nantinya dipersidangan hakim akan memanggil ahli dokter dan pastinya
ahli dokter ini melindungi koleganya. Jadi 99% gugatan malpraktik
ditolak oleh hakim.
Perjanjian operasi plastik, pembuatan gigi palsu, dsb merupakan
perjanjian dokter dengan pasien yang termasuk resuultaat
verbintenis.
- Resuultaat verbintenis
Perikatan yang prestasinya berupa HASIL, contohnya perjanjian
pemborongan.
c. Perikatan Prinsipal dan Accesoir
- Perikatan pokok
Perikatan yang dapat berdiri sendiri. Perjanjian yang mandiri. Kalau
perjanjian pokoknya hapus, maka accesoirnya hapus juga.
- Perikatan pelengkap
Perikatan yang tergantung pada perikatan pokok. Perjanjiannya
tergantung pada perjanjian pokoknya. Contohnya jaminan (hutang-
piutang)
d. Perikatan majemuk dan tunggal
- Perikatan majemuk
Perikatan yang prestasinya lebih dari satu
- Perikatan tunggal
Perikatan yang prestasinya hanya satu

a. Perikatan bersyarat
Perikatan yang digantungkan pada satu peristiwa tertentu yang belum
terjadi dan belum tentu terjadi.

Perdata Page 35
terjadi dan belum tentu terjadi.
- Perikatan dg syarat tangguh
Perikatan lahir dengan terjadinya peristiwa yang diperjanjikan.
Contohnya wisudawan akan mendapatkan pin emas, jika wisudawan
lulus dengan cumlaude
- Perikatan dg syarat batal
Perikatan justru berakhir dengan terjadinya peristiwa yang
diperjanjikan. Contohnya mahasiswa berhak menerima beasiswa jika
selama pendidikan tidak menikah. Perikatannya adalah tidak menikah
selama pendidikan. Kalau nikah maka beasiswanya berhenti.
b. Perikatan dengan ketetapan waktu
Perikatan sudah lahir tetapi pelaksanannya ditunda sampai waktu yang
ditentukan dalam perjanjian. Contohnya aku bakalan bayar hutang saat
adzan maghrib. Ini termasuk berikatan dengan ketatapan waktu, bukan
perikatan bersyarat, karena adzan maghrib pasti terjadi.
c. Perikatan yang dapat dan tidak dapat dibagi
- Tidak dapat dibagi
○ Karena sifat prestasinya
Contohnya menyerahkan seekor kambing
○ Karena ditentukan dalam perjanjian
Aku beli lima ekor kambing dan akan dikirimkan hari ini, maka jika
yang dikirim hanya empat ekor kambing terjadi wanprestasi
d. Perikatan tanggung renteng
- Kreditur tanggung renteng
Ada lebih dari satu kreditur terhadap satu debitur. Contohnya kredit
sindikasi, nasabah debitur mengajukan kredit dengan jumlah besar
banget. Akhirnya ada dua bank yang gabung untuk memenuhi kredit
tersebut. Akibatnya bank 1 ini berhak menagih kredit secara
keseluruhan. Kalau bank 1 ini sudah dapat uangnya, tapi nggak dibagi
ke bank 2, maka itu urusannya kreditur.
- Debitur tanggung renteng
Ada lebih dari satu debitur terhadap satu kreditur. Contohnya gama
bank memberikan kredit kepada 10 petani dengan sistem tanggung
renteng. Maka jika ada 2 petani yang belum bayar hutangnya, tetap
dikatakan wanprestasi
e. Perikatan alternatif (manasuka)
Perikatan dimana memilih satu dari beberapa prestasi yang ditawarkan.
Contohnya aku ngekos dengan membayarkan 15k atau menyerahkan 25 kg
beras.
f. Perikatan dengan ancaman hukuman
Debitur diwajibkan melakukan sesuatu jika tidak melaksanakan prestasi yang
diperjanjikan. Ini muncul dalam bentuk denda (rental mobil denda per jam).
Fungsi yuridisnya adalah kreditur dibebaskan dari beban untuk membuktikan
besarnya beban.

Pada tahun 1995, manajemen pembalap Ananda Mikola mengadakan perjanjian


dengan PP IMI (Ikatan Motor Indonesia) yang isinya "PP IMI membiayai Ananda
Mikola untuk dua musim balap di ajang F2 Eropa". Manajemennya Ananda Mikola

Perdata Page 36
Mikola untuk dua musim balap di ajang F2 Eropa". Manajemennya Ananda Mikola
wajib mengembalikan biaya tsb jika Ananda Mikola berhasil menjadi pembalap F1.
Apakah prestasi dalam perjanjian tsb diatas memenuhi syarat mungkin suatu
prestasi?
Tidak mungkin karena peluangnya sangat kecil. F1 hanya ada 11 tim dan untuk
menjadi 11 tim sangat ketat seleksinya. Jadi perjanjian ini tidak memenuhi syarat
dimungkinkan.

Perdata Page 37
Monday, April 12, 2021 11:15 AM

a. Absolut
○ Hak kebendaan (buku II KUHPerdata)
○ Hak kepribadian
○ Hak kekeluargaan
b. Relatif
○ Hak Personal (buku III KUHPerdata)

Suatu hubungan hukum dalam harta kekayaan, di mana satu pihak memiliki hak
(kreditor) dan di pihak lain memliki kewajiban (debitor).
- Menurut Prof Sudikno, Soerjono Soekamto dsb menyebutkan bahwa perikatan
dapat disamakan dengan verbintenis
- Namun, ahli lain menyebutkan verbintenis termasuk dalam perutangan
- Kita menyamakan antara verbintenis dengan perikatan karena perikatan
dalam arti luas dapat disamakan dengan verbintenis
- Kejadian --> jual-beli, hibah, wasiat
- Peristiwa --> kelahiran, kematian, pernikahan

- Hubungan hukum
- Para pihak
- Prestasi
- Hukum harta kekayaan

- Obyek perjanjian, pokok perikatan


- Subyek prestasi adalah orang
○ Kreditur = orang yg berhak mendapatkan prestasi
○ Debitur = orang yg berkewajiban melakukan prestasi
- Obyek prestasi
○ memberikan sesuatu,
○ mendapatkan sesuatu,
○ melakukan sesuatu,
○ tidak melakukan sesuatu
- Prestasi dalam perikatan harus dapat ditentukan, mungkin untuk dilakukan
dan tidak bertentangan dengan hukum
- Pasal 1320 KUHPer menyebutkan mengenai syarat sahnya perjanjian (agar
tidak bertentangan dengan hukum), yaitu:
○ Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
○ Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
○ Suatu hal tertentu
○ Suatu sebab yang halal

Perdata Page 38
a. Schuld
Hutang debitor kepada kreditor (pelaksanaan prestasi)
b. Haftung
Harta kekayaan debitor yang dipertanggungjawabkan bagi pelunasan utang
debitur. Hal ini merujuk pada Pasal 1131 KUHPerdata yang berbunyi "Semua
kebendaan si berutang, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik
yang sudah ada maupun yang baru akan ada di kemudian hari, menjadi
tanggungan untuk segala perikatan perseorangan."

- Perikatan dari Undang-Undang


○ Undang-undang saja
▪ Pekarangan yang berdampingan [Pasal 625 KUHPer].
▪ Kewajiban alimentasi [Pasal 104 KUHPer]
○ Undang-undang dan perbuatan manusia
▪ Menurut hukum = Zaakwerneming dan Pembayaran tak terhutang
▪ Melawan hukum = PMH
- Perikatan dari perjanjian (dibahas besok)

a. Pekarangan yang berdampingan [625 KUHPerdata]


"Para pemilik perkarangan yang bertetangga mempunyai hak dan kewajiban satu sama
lain baik yang timbul karena letak pekarangan menurut alam, maupun karena ketentuan
perundang-undangan." Lalu, pekarangan yang lebih rendah berhak
mendapatkan aliran air dari pekarangan yang lebih tinggi.
b. Kewajiban Alimentasi [104 KUHPerdata]
"Suami istri dengan hanya melakukan perkawinan, telah saling mengikatkan diri
untuk memelihara dan mendidik anak mereka."

- Merujuk Pasal 1354 KUHPer


- Contohnya ada badai siklon yang menimpa suatu perumahan. Rumah si A
sedang kosong karena dia lagi pergi keluar kota sehingga si B secara
sukarela memperbaiki pagar rumah si A yang rusak dan memanggil tukang
untuk membereskan pohon si A yang tumbang. Setelah si A pulang ke rumah,
si B memberikan tagihan pembayaran yang telah dia lakukan untuk rumah si
A.
- Perbuatan
Mewakili urusan orang lain dengan atau tanpa sepengatahuan orang
tersebut yang diwakili
- Akibat
○ Meneruskan serta menyelesaikan perbuatan pengurusan tsb hingga
orang yang diwakili dapat mengerjakan sendiri urusannya tersebut.
○ Mendapatkan penggantian biaya, kerugian, dan bunga (tetapi bukan
upah)
- Unsur zaakwerneming
○ Sukarela (tanpa adanya kewajiban hukum)

Perdata Page 39
○ Sukarela (tanpa adanya kewajiban hukum)
○ Tidak mendapat perintah
○ Wujud tindakan (mengurus benda, tindakan pengurusan, dan tindakan
pemilikan)
○ Kepentingan orang lain
○ Atas nama sendiri atau orang lain
○ Keadaan mendesak
- Hak pihak dalam perwakilan sukarela
a. Hak gestor (yang mewakili)
▪ Mendapatkan penggantian biaya dan ganti kerugian yang telah
dikeluarkan
▪ Menahan barang milik dominus sampai pengeluarannya dibayar
b. Hak dominus (yang diwakili)
▪ Mendapatkan pengurusan atas kepentingannya dengan baik
hingga ia dapat mengurus sendiri
▪ Mendapatkan laporan pertanggungjawaban
▪ Mendapatkan ganti kerugian yang diakibatkan oleh tindakan
perwakilan sukarela
- Kewajiban pihak dalamm perwakilan sukarela
a. Hak gestor (yang diwakili)
▪ Meneruskan pekerjaan yang telah diurusnya sampai selesai
sehingga dominus dapat mengurus sendiri kepentingannya
▪ Bertindak sebagai bapak rumah tangga yang baik (menganggap
pekerjaan yang dia urus seperti pekerjaan rumah tangganya
sendiri)
▪ Memberikan laporan pertanggungjawaban
▪ Bertanggung jawab atas kerugian, biaya, dan bunga
b. Kewajiban dominus (yang mewakili)
▪ Memenuhi perikatan yang muncul dari tindakan pengurusan gestor
terhadap pihak ketiga
▪ Mengganti semua pengeluaran gestor guna keperluan dalam
pengurusan

Dasarnya Pasal 1359 KUHPer yang berbunyi"tiap-tiap pembayaran


mempersangkakan adanya suatu hutang, apa yang dibayarkan dengan tidak
diwajibkan, dapat dituntut kembali."
- Yang dimaksud dengan apa yang dibayarkan tidak terbatas pada
pembayaran uang, namun prestasi secara luas
- Misalnya aku punya hutang sepuluh ribu ke Zidane. Minggu lalu hutang
tersebut sudah aku bayar, tetapi karena aku sama Zidane lupa kalau aku
sudah bayar hutang, maka minggu ini aku membayar sepuluh ribu lagi ke
Zidane. Disini ketika aku dan/atau Zidane ingat bahwa aku sudah membayar
hutang sebanyak dua kali, maka aku berhak mendapatkan pengembalian
uang sepuluh ribuku.
- Namun beban pembuktian ada di aku sebagai si pembayar
- Perbuatan
○ Melakukan prestasi yang tidak diperintahkan
○ Khilaf mengira dirinya berhutang, kemudian membayar hutang
Perdata Page 40
○ Khilaf mengira dirinya berhutang, kemudian membayar hutang
- Akibat
○ Hak menuntut kembali pembayaran
○ Yang menrima pembayaran tersebut berkwajiban untuk mengembalikan
- Hak menuntut pembayaran
○ Tidak adanya hutang harus dibuktikan oleh si pembayar
○ Penbayara yang dikembalikan adalah sejumlah yang diteriima
○ Penuntutan pembayaran didasarkan pada adanya kekhilafan/kekeliruan
○ Hak menuntut hilang apabila kredutir telah memusnahkan surat
pengakuan hutangnya
○ Orang yang telah membayar berhak menuntut pengembalian dari orang
yang sesungguhnya berhutang
- Kalau ada itikad buruk (si penerima tau bahwa si pembayar sudah bayar
hutang, tetapi masih menerima pembayaran hutang kedua kali), maka si
penerima berkewajiban mengembalikan apa yang sudah diterimanya beserta
semua hasil dan bunga. Penerima juga harus memberikan ganti kerugian jika
barangnya sudah musnah. (namun susah membutikan itikad buruk ini)

Dasarnya pasal 1365 KUHPerdata yang berbunyi "tiap perbuatan melanggar hukum,
yang membawa kerugian pada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya
menerbitkan kerugian itu, menggantu kerugian tersebut." Contohnya pencemaran
nama baik, perusakan kaca tetangga oleh binatang peliharaan
- Unsur-unsur PMH (akumulasi)
○ Perbuatan melawan hukum
▪ Harus diartikan secara luas, yaitu perbuatan pasif dan aktif
▪ Melawan hukum bukan hanya melawan undang-undang, tetapi juga
melawan kesusilaan, kepatutan dalam masyarakat, kewajiban
hukum si pelaku, dan hak subyektif
▪ Bentuk perbuatan yang bertentangan dengan kepatutan adalah
merugikan orang lain tanpa kepentingan yang layak dan
perbuatan tidak berguna yang menimbulkan bahaya bagi orang
lain berdasarkan pemikiran yang normal perlu diperhatikan
○ Kerugian
▪ immateriil (kenikmatan hidup, rasa terganggu, dsb)
▪ materiil (kerugianyang nyata diderita dan hiangnya keuntungan
yang diharapkan)
▪ Kerugian akibat perbuatan orang lain:
- Anak --> orang tua atau wali
- Pekerja --> bos
- Murid --> guru
- Tukang --> kepala tukang
▪ Kerugian akibat barang;
- Binatang --> pemilik binatang
- Gedung ambruk --> pemilik gedung
○ Kesalahan
▪ Sesuatu unsur yang tercela dan dapat dipermasalahkan terkait
perilaku dan akibat perilaku si pelaku

Perdata Page 41
perilaku dan akibat perilaku si pelaku
▪ Sifatnya melawan hukum
▪ Kealpaan sebagai lawan kesengajaan
▪ Pertanggungjawaban pelaku atas perilakunya beserta ganti
kerugiannya
▪ Subyektif --> Keadaan jiwa yang normal, apakah dia tau akibat
dari tindakan yang ia lakukan secara normal. Jadi niat itu
diperhitungkan disini.
▪ Obyektif --> Apakah pelaku bisa mencegah tindakan yang ia
lakukan sehingga tidak merugikan orang lain
○ Hubungan kausal antara perbuatan dan kerugian
▪ Conditio sine qua non (Von Buri)
Tiap masalah yang merupakan syarat untuk timbulnya suatu akibat
adalah sebab dari akibat
▪ Adequate veroorzaking (Von Kries)
Perbuatan yang harus dianggap sebagai sebab dari akibat yang
timbul adalah perbuatan yang seimbang dengan akibat. Dasar
penentuannya adalah perhitungan yang layak menurut akal sehat
patut dapat diduga bahwa perbuatan tsb menimbulkan akibat
tertentu.
- Tuntutan PMH
○ Ganti rugi dalam bentuk uang
○ Ganti rugi dalambentuk natua atau dikembalikan ke keadaan semula
○ Pernyataan bahwa perbuatan yang dilakukan adalah melawan hukum
○ Melarang melakukan perbuatan tertentu
○ Meniadakan sesuatu yang diadakan secara melawan hukum
○ Pengumuman daripada keputusan atau dari suatu yang telah diperbaiki

1. Ketika perjanjian ditandatangani menggunakan materai, maka perjanjian


dapat dikatakan sah?
Tidak, fungsi materai hanya untyk membayar pajak untuk negara dan
alat bukti dalam persidangan. Sehingga tidak mempengaruhi sah atau
tidaknya perjanjian. Jika sudah sesuai dengan Pasl 1320 Kuhper maka
perjanjian baru bisa dinyatakan sah
2. Apa yang terjadi ketika suatu perjanjian tidak dibubuhi materai? Dan
dikemudian hari perjanjian tersebut menjadi alat bukti persidangan.
Ada yang namanya pemateraian kemudian, yaitu nezegelen yang hanya
bisa dilakukan oleh kantor pos pusat (kayak pdfh waktu alat bukti surat
itu). Jadi kalau ada perjanjian yang belum di materai, maka ketika di
nezegelen akan disuruh bayar 10.000 sesuai dengan harga materai
tahun 2021 sekarang ini. Jadi nggak bisa random langsung nempel
materai, harus lewat nezegelen.
3. Rujukan zaakwarneming
"Jika seseorang dengan sukarela, dengan tidak mendapatkan perintah untuk
itu, mewakili urusan orang lain dengan atau tanpa pengetahuan orang ini,
maka ia secara diam-diam mengikatkan dirinya untuk meneruskan serta
menyelesaikann urusan tersebut hingga orang yang diwakili kepentingannya
dapat mengerjakan sendiri urusan tersebut" [Pasal 1354 KUHPer]

Perdata Page 42
dapat mengerjakan sendiri urusan tersebut" [Pasal 1354 KUHPer]
4. Apa perbedaan zaakwarneming dengan surat kuasa?
Zaakwarneming dapat dilakukan dengan atau tanpa sepengetahuan
orang yang diwakili, sedangkan surat kuasa harus dilakukan dengan
sepengetahuan orang yang diwakili dan bisa menimbulkan upah
5. Berhak atau tidak seseorang yang melakukan zaakwerneming mendapatkan
pergantian biaya yang telah ia keluarkan?
Berhak atas pergantian biaya seluruh pengurusan. Upah disini tidak
wajib, tergantung apakah seseorang yang diwakili ini memberikan upah
atau tidak.
6. Apa missinglink dalam zaakwerneming?
Komunikasi. Para pembuat KUHPerdata belum mengenal teknologi seperti
WA, Line, dsb sehingga seakan-akan untuk berkomunikasi sangat jauh
itu susah. Kenyataan saat ini sesama tetangga jika terjadi sesuatu bisa
dengan mudah berkomunikasi sehingga jatuhnya bukan lagi perwakilan
sukarela
7. Jika gestur melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan keinginan dominys,
apakah dominus bisa tidak memberikan ganti biaya, bunga, dan kerugian?
Bisa karena dimungkinkan zaakwerneming berubah menjadi PMH.
8. Jika ada kasus si A memesan makanan melalui gofood, lalu karena sistem
error, si A merasa pesanannya belum masuk sehingga ia pesan gofood lagi.
Ternyata si A memesan go food sebanyak dua kali dan makanannya sudah
dikirimkan driver ke rumah si A. Apakah hal ini termasuk pembayaran tidak
terhutang?
Iya ini termasuk pembayaran tak terhutang yang disebabkan kesalahan
sistem. Jadi gojek nanti menjadi turut tergugat dalam sengketa ini.
History pemesanan go food dapat dijadikan alat bukti. Si A bisa
mengirimkan bukti tersebut ke Gojek untuk mengembalikan biaya yang
telah dia keluarkan karena kesalahan sistem ini. Jadi yang berhak
bertanggung jawab adalah si Gojek. Kalau ternyata sistemnya nggak
bermasalah, maka si A yang harus membayar kedua gofood tersebut.
Beda lagi kalau si A pesen makanan sebanyak dua kali tetapi yang
dapat hanya satu, padahal tagihan pembayaran sebanyak dua kali, ini
baru masuk pembayaran tak terhutang
9. Ketika aku membawa minuman kopi sambil berlari dan menyebabkan air
kopiku tumpah-tumpah ke lantai, lalu ada Zidane jalan dibelakangku yang
akhirnya terpeleset. Apakah yang aku lakukan termasuk pmh?
- Apakah perbuatannya melawan hukum?
Pasal 1366 KUHPerdata menyatakan bahwa kelalaian juga
termasuk pmh. Arti luas pmh termasuk melanggar hak subyektif dan
kepatutan
- Apakah menimbulkan kerugian?
Kerugian yang diharapkan, kerugian yang nyata-nyata
diakibatkan
- Apakah ada kesalahan?
Ada, tidak sengaja menumpahkan
- Apakah ada hubungan kausal?
Ada. Zidane jatuh karena kopiku tumpah. Hal ini nyata-nyata bisa
dilihat dan terdapat saksi mata juga. Kalau Zidane jatuh karena

Perdata Page 43
dilihat dan terdapat saksi mata juga. Kalau Zidane jatuh karena
batu ditempat kopiku tumpah, maka nggak ada kausalitas
10. Apa yang dimaksud dengan hak subyektif?
- Kepentingan yang memiliki nilai tinggi terhadap yang
bersangkutan
- pengakuan langsung terhadap kewenangan
- Suatu pembuktian yang kuat dalam suatu perkaara yang mungkin
timbul
- Bentuk hak subyektif ada hak kebendaan dan hak pribadi
(kehormatan, nama baik, jiwa dan kehidupan)
- Contoh hak subyektif dalam PMH seperti pencemaran nama baik
kepada Rachel sehingga pendapatan dari endorsenya turun drastis.
Disini bisa dimintakan ganti kerugian
11. Apa perbedaan Wanprestasi dan PMH?
Wanprestasi dasarnya adalah kontrak, sedangkan PMH tidak didasarkan
kontrak. Konteksnya PMH lebih luas dan mengenai apa yang dituntut itu
lebih luas.

Perdata Page 44
Wednesday, April 21, 2021 11:35 AM

Silabus perkuliahan:
1. Pengertian perjanjian
2. Tempat pengaturan perjanjian
3. Bentuk perjanjian
4. Jenis/kategorisasi perjanjian
5. Syarat terjadinya perjanjian
6. Syarat sahnya perjanjian
7. Unsur-unsur perjanjian
8. Berbagai asas perjanjian
(kebebasan berkontrak, konselualisme, pacta sunt servanda, kepribadian,
beritikad baik)
9. Wanprestasi
10. Overmacht
11. Berakhirnya perikatan

Tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena persetujuan (perjanjian), baik karena


undang-undang [1233 KUHPer]

Sumber perikatan yang berasal dari perjanjian tidak melulu berbicara mengenai
kontrak. Dalam pasal 1319 KUHPer disebutkan bahwa semua perjanjian, baik yang
mempunyai suatu nama khusus, maupun yang tidak terkenal dengan suatu nama
tertentu, tunduk pada peraturan-peraturan umum, yang memuat di dalam bab ini
dan bab yang lalu. Artinya, perjanjian bernama (perjanjian yang disebutkan
dalam kuhper) maupun perjanjian yang tumbuh dalam masyarakat (misalnya
perjanjian laundry) bisa menjadi sumber perikatan.

Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih [1313 KUHPer]
- Banyak ahli hukum yang menyatakan bahwa pengertian perjanjian Pasal
1313 KUHPer kurang sempurna karena hanya membahas perjanjian sepihak
saja
Perdata Page 45
saja
- Perjanjian sepihak adalah perjanjian yang berkaitan dengan dua pihak,
tetapi yang bertandatangan hanyalah satu pihak yang didampingi oleh
saksi-saksi dan materai saja.
- Sedangkan di dalam KUHPer kebanyakan perjanjian yang diatur adalah
perjanjian timbal-balik
- Kritik pasal 1313 KUHPer:
○ Pengertian pasal ini terlalu sempit karena melihat perjanjian sepihak
saja
○ terlalu luas karena ada diksi "suatu perbuatan" yang mencakup banyak
perbuatan (seolah-olah mencakup zaakwerneming dan pmh). Padahal
perbuatan yang dimaksud adalah perbuatan yang timbul karena
perjanjian
- Perjanjian sejatinya bersifat timbal balik, kedua belah pihak mempunyai hak
dan kewajiban

Perjanjian kawin adalah perjanjian yaang dibuat sebelum perkawinan itu


dilaksanakan yang mengatur harta akibat perkawinan

- Prof Subekti
Perjanjian adalah suatu peristtiwa dimana seseoran berjanji kepada orang
lain atau dimana dua orang saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.
○ Sudah lebih lengkap karena tidak hanya menjelaskan perjanjian sepihak,
tetapi juga perjanjian timbal-balik
○ Frasa "suatu peristiwa" dalam KBBI bermakna keadaan yang tidak
disengaja terjadi. Padahal perjanjian pasti keadaan yang memang
sengaja terjadi atau sudah direncakan
- Prof Sudikno Mertokusumo
Perjanjian adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak atau lebih
berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan suatu akibat hukum. dalam
suatu perjanjian kedua belah pihak sepakat untuk menentukan
peraturan/kaedah/hak dan kewajiban yang mengikat mereka untuk ditaati
dan dijalankan
○ "menimbulkan akibat hukum" --> kalau hak dan kewajiban tidak
dilaksanakan, akan ada sanksinya
○ Unsur perjanjian --> pengertian ini melandaskan poin dibawah

- Perbuatan hukum
Perbuatan hukum itu terjadi karena ada kerjasama antara dua orang/lebih.
Pernyataan kehendak yang sesuai itu harus saling tergantung antara satu
dengan yang lainnya sehingga ada kerja sama
- Ada persesuaian kehendak
Persesuaian bukan berarti sama, contohnya yang satu berkehendak menjual
motor dan satunya berkehendak membeli motor. Kehendak itu ditujukan
untuk menimbulkan akibat hukum (sifatnya timbal-balik). Persesuian
kehendak harus mengingat peraturan perundang-undangan

Perdata Page 46
Perikatan yang bersumber dari perjanjian diatur dalam Buku III Bab II tentang
"Perikatan yang dilahirkan dari kontrak atau perjanjian"
- Pada awalnya, pengertian kontrak sama dengan perjanjian. Jadi bentuknya
bisa lisan maupun tertulis.
- Perjanjian dalam KUHPerdata bebas bentuk karena sebagian besar yang
diatur di dalam KUHPerdata adalah perjanjian konsensual
- Saat ini, pengertian kontrak berarti perjanjian tertulis

1. Ketentuan umum [1313-1319]


○ Definisi perjanjian
○ Macam perjanjian
○ Asas kepribadian
▪ Mengatur tentang perjanjian garansi atau perjanjian pihak ketiga
▪ Kesalahan peletakan, harusnya di bagian akibat perjanjian
2. Syarat sahnya perjanjian [1320-1337]
○ Syarat sahnya perjanjian
○ Akibat jika syarat tsb tidak dipenuhi
3. Akibat perjanjian [1338-1341]
○ Ada berbagai asas perjanjian, seperti asas konsensualisme, kebebasan
berkontrak, pacta sunt servanda, itikad baik.
○ Pasal 1338 ayat (1) mengandung asas konsensualisme, kebebasan
berkontrak, dan pacta sunt servanda. Ketiga asas ini disebut asas pokok
perjanjian
○ Actio Paulina
4. Penafsiran perjanjian [1342-1351]
5. Hapusnya perjanjian
○ Hapusnya perjanjian diatur dalam doktrin karena tidak diatur dalam
KUHPer
○ Hapusnya perikatan diatur dalam Pasal 1381 KUHPer

- Apakah bentuk perjanjian harus tertentu? Tidak, perjanjian yg ada dalam


KUHPerdata sifatnya bebas bentuk (lisan ataupun tertulis boleh) karena
sebagian besar perjanjian yang diatur di dalam KUHPerdata adalah
perjanjian konsensual.
- Perjanjian konsensualia adalah perjanjian yang lahir atau terbentuknya
cukup dengan tercapainya kata sepakat diantara kedua belah pihak.
Sepakat tentang apa? Tentang esensialia atau hal yang pokok di dalam
perjanjian.
- Dalam perjanjian jual-beli, esensial atau pokok perjanjiannya adalah barang
(setidaknya dapat ditentukan) dan harga
- Misalnya A menjual motor sebanyak dua buah dengan total harga sepuluh
juta kepada B. maka pokok perjanjiannya adalah jumlah dan harga motor
tersebut. Ketika sudah sepakat dengan pokok perjanjian, maka lahirlah suatu
perjanjian.
- Diatur dalam pasal 1338 ayat (1) jo. 1320 butir pertama
Perdata Page 47
- Diatur dalam pasal 1338 ayat (1) jo. 1320 butir pertama
▪ Asas konsensualisme terlihat dari diksi "yang dibuat secara sah"
▪ Syarat sah ini ada di pasal 1320, yaitu adanya kesepakatan, cakap,
suatu hal tertentu, dan sebab yang halal
- Perjanjian yang diatur dalam hukum adat sangat berbeda dengan perjanjian
dalam kuhper (konsensuil)
▪ Dalam hukum adat, selain ada kata sepakat, masih ada formalitas atau
perbuatan tertentu.
▪ Sifat perjanjian dalam hukum adat bersifat tunai, contohnya dengan
memberikan panjar (sama seperti DP atau tanda jadi)
- Dalam KUHPerdata perjanjiannya bersifat obligatoir, yaitu perjanjian tidak
serta merta memindahkan hak milik tetapi hanya meninbulkan kewajiban
diantara para pihak saja
▪ Pasal 1457 KUHPer menjelaskan pengertian perjanjian jual-beli sebagai
contoh dari perjanjian obligatoir.
▪ Misalnya A dan B melakukan transasi jual-beli motor beat seharga lima
juta. Disini lahir perjanjian, tetapi belum lahir pemindahan hak milik.
Perlu dilakukan levering untuk mengalihkan hak milik.

Pengecualian asas konsensualisme adalah perjanjian yang harus dimemenuhi


formalitas tertentu. Terbentuknya dua perjanjian dibawah ini dipengaruhi hukum
romawi karena lahirnya perjanjian tidak hanya ada kata sepakat tetapi harus
ada penyerahan obyek nyata yang diperjanjikan.
a. Perjanjian formil
adalah perjanjian yang lahir atau terbentuknya disyaratkan suatu formalitas
tertentu
○ Contohnya hibah (diberikan ketika masih hidup, kalau sudah meninggal
namanya wasiat), perjanjian pendirian PT, dan perjanjian pendamaian.
○ Hibah yang memberikan benda bukan tanah harus menggunakan akta
notaris, sedangkan hibah benda bergerak bukan tanah harus dibuat
PPAT. Jika hibah tidak ada akta otentiknya, maka dianggap tidak ada
hibah karena hibah termasuk perjanjian formil
○ Pendirian PT harus berupa akta otentik. Para pendiri harus pergi ke
notaris untuk membuat perjanjian pendirian.
b. Perjanjian riil
Perjanjian yang terbentuk dengan adanya penyerahan benda yng menjadi
obyek perjanjian.
○ Contohnya perjanjian penitipan barang, pinjam-pakai [1740 KUHPer],
pinjam-mengganti [1754 KUHPer]
○ Dalam perjanjian penitipan barang, perjanjian baru lahir ketika barang
yang dititipkan diberikan bukan ketika ada kata sepakat.
○ Perjanjian pinjam-pakai ketika aku meminjam mantel ke Zidane, maka
yang harus aku kembalikan adalah mantel punya Zidane itu bukan
mantel lainnya
○ Perjanjian pinjam-mengganti ketika aku meminjam gula untuk buat teh
ke tetangga, maka aku akan mengambalikan gula tsb dengan
membelikan gula baru (gamungkin mengembalikan gula yang udah
dipakek buat beli teh)

Perdata Page 48
dipakek buat beli teh)

Berhubungan dengan kekuatan mengikat jika digunakan sebagai alat bukti dalam
persidangan

- Akta dibawah tangan


Bentuk dan isinya ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara kedua
belah pihak. Akta dibawah tangan masih bisa disangkal isi perjanjiannya,
tanda tangannya, dsb sehingga masih harus dibuktikan keabsahannya.
a. Ditetapkan para pihak
Perjanjian yang isinya ditetapkan oleh kedua belah pihak dan para
pihak memiliki kedudukan yang sama. Misalnya dalam perjanjian jual-
beli motor, para pihak menentukan sendiri sistem pembayarannya, jatuh
temponya, denda keterlambatannya, dsb.
b. Standar/Baku
Perjanjian yang baik bentuk maupun isinya sudah dibuat atau
dibakukan oleh salah satu pihak dan posisi tawarnya lebih kuat
daripada pihak yang lain. Sifatnya take it or leave it. Misalnya
perjanjian kredit bank, disini bank memiliki kedudukan lebih tinggi
daripada nasabahnya dan kontrak kredit bank sudah memiliki standar
tertentu
- Akta otentik [1868 KUHPer]
Akta yang dibuat dihadapan atau oleh dibawah pejabat yang berwenang
dan berkuasa untuk itu di tempat di mana akta dibuat. Akta otentik termasuk
alat bukti yang sempurna.
a. Amtelijke acte
Akta pejabat atau akta yang dibuat pejabat itu sendiri, misalnya Berita
Acara Rapat Umum Pemegang Saham
b. Partij acte
Akta yang isinya dibuat oleh para pihak, tetapi yang merumuskan
adalah pejabat yang berwenang, misalnya A dan B ingin membuat akta
perjanjian jual-beli, lalu mereka berdua datang ke notaris untuk minta
dibuatkan akta. Disini notaris yang menyusun akta, tetapi isi dari akta
tersebut sudah dirumuskan oleh A dan B. Ketika akta hasil susunan
notaris sudah jadi, notaris akan menanyakan apakah akta yang
diinginkan sudah sesuai dengan yang dibuatnya. Lalu jika A dan B
menjawab sudah sesuai, maka sudah terjadi proses pendakuan yang
mana akta tersebut seakan-akan si A dan B yang membuatnya. Maka A
dan B yang bertanggung terhadap isi akta tadi dan notaris hanya
Perdata Page 49
dan B yang bertanggung terhadap isi akta tadi dan notaris hanya
berperan menjadi saksi saja.

Perjanjian tertulis dan perjanjian lisan memiliki kekuatan mengikat yang sama.
Namun, perjanjian tertulis memudahkan beban pembuktian kalau ada sengketa

a. Berdasarkan hak dan kewajiban


○ Perjanjian sepihak
○ Perjanjian timbal balik
b. Keuntungan yang diperoleh
○ Perjanjian Cuma-Cuma
○ Perjanjian atas beban
c. Nama dan pengaturan
○ Perjanjian Bernama
○ Perjanjian tidak bernama
d. Tujuan perjanjian
○ Perjanjian kebendaan (Zaaklijk)
○ Perjanjian obligatoir
e. Cara terbentuknya/lahirnya perjanjian
○ Perjanjian konsensuil
○ Perjanjian riil
○ Perjanjian formal

Perjanjian dimana senantiasa hanya terjadi kewajiban bagi salah satu pihak saja.
Contohnya perjanjian hibah [Pasal 1666 KUHPer]. Kenapa termasuk perjanjian
sepihak? Karena pasal 1666 hanya meletakkan kewajiiban kepada salah satu
pihak saja (penghibah), sedangkan penerima hibah tidak memiliki kewajiban apa
pun.

Perjanjian yang menimbulkan hak dan kewajiban antara pihak yang satu dengan
pihak yang lain
a. Timbal balik sempurna

Suatu perjanjian yang hak dan kewajiban para pihaknya saling bertimbal
balik secara sempurna.
○ Contohnya perjanjian jual-beli dan perjanjian sewa-menyewa
(perhatikan bagan diatas aja ya).
○ Dalam perjanjian jual-beli motor, si penjual motor memiliki kewajiban
memberikan motornya kepada pembeli dan pembeli memiliki kewajiban

Perdata Page 50
memberikan motornya kepada pembeli dan pembeli memiliki kewajiban
untuk membayar motor tersebut (hak pembeli menerima uang dan hak
penjual menerima motor). Disini ada hak dan kewajiban yang setara dan
saling timbal-balik
○ Sempurnanya perjanjian dilihat dari;
- Luar --> kewajiban penjual pasti menjadi hak pembeli dan begitu
juga sebaliknya.
- Dalam --> penjual akan melakukan kewajibannya setelah
dibayarkan dan pembeli setelah melakukan kewajibannya pasti
ingin menerima haknya.
b. Perjanjian timbal balik tidak sempurna

Perjanjian yang bagi salah satu pihaknya senantiasa timbul suatu kewajiban
pokok, sedangkan bagi pihak yang lain juga timbul kewajiban untuk
melaksanakan sesuatu tetapi kewajiban ini tidak seimbang dengan kewajiban
pihak lain.
○ Contohnya perjanjian pemberian kuasa. Dalam perjanjian tersebut
diperbolehkan untuk tidak memberikan upah, kecuali diatur sebaliknya
dalam perjanjian.
○ Berbeda kalau perjanjian pemberian kuasa kepada pengacara. Biasanya
di dalam perjanjian diatur mengenai upah. Kalau sudah diatur mengenai
upah, maka masuk ke perjanjian timbal balik sempurna
○ Akan tetapi jika pemberian kuasa umum (seperti aku mewakili zidane
untuk membayar pajak motor) maka nggak ada kewajiban pemberian
upah, kecuali dinyatakan sebaliknya dalam perjanjian.

Apa arti penting penggolongan sepihak dan timbal-balik adalah terkait


pemutusan perjanjiian (ontbinding).
- Pasal 1266 ayat (1) KUHPerdata
"Syarat batal dianggap selalu dicantumkan dalam persetujuan-persetujuan
yang bertimbal balik manakala salah satu pihak tidak memenuhi
kewajibannya"
Misalnya perjanjian sewa-menyewa. Zidane sewa rumah di papaku
selama 1 tahun. Mulai bulan keempat Zidane sudah nggak pernah bayar
ke papaku, bahkann sampek bulan keenam tidak dibayarkan. Akhirnya
papa memutuskan untuk mengusir Zidane. Disini papaku sedang
melakukan pemutusan perjanjian. Mudahnya, dalam perjanjian timbal
balik, jika terjadi wanprestasi maka perjanjiann dapat dibatalkan
sepihak.

Perdata Page 51
sepihak.
- Pasal 1338 ayat (2) KUHPerdata
"Suatu perjanjian tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua
belah pihak, atau karena alasan yang oleh undang-undang dinyatakan
cukup ountuk itu"
Intinya, jika ingin melakukan pemutusan perjanjian harus mencapai kata
sepakat antara kedua belah pihak. Oleh sebab itu, syarat pembatalan
perjanjian harus dijelaskan dalam perjanjian. Kalau pemutusan
perjanjian tidak mendapatkan kata sepakat pihak lain, bisa merujuk
pada Pasal 1226 ayat (1) KUHPerdata untuk memberikan perlindungan
hukum terhadap pihak yang dirugikan dalam suatu tindakan
wanprestasi
- Asas pacta sunt servanda
Perjanjian yang telah dibuat oleh para ihak harus ditaati sesuai dengan para
pihak menaati peraturan perundang-undangan.
- Dalam perjanjian sepihak, Pasal 1266 Kuhperdata tidak berlaku. Sehingga
kalau salah satu pihak melakukan wanprestasi, tuntutan pemutusan
perjanjian hanya dapat dilakukan kalau dalam perjanjian sepiihak tadi sudah
diatur tentang hal tersebut. Mudahnya, syarat batal harus diatur secara
tegas. Kalau tidak diatur, maka perjanjian tsb tidak dapat dibatalkan.

Perjanjian yang menurut hukum hanya menguntungkan salah satu pihak saja.
Disini hanya satu pihak saja yang menerima keuntungan. Contohnya dalam hukum
waris, pemberian hadiah, dan perjanjian hibah.

Perjanjian dimana atas prestasi pihak yang satu selalu ada kontraprestasi dari
pihak yang lain dan antara kedua prestasi itu ada hubungan satu sama lain
sehingga kedua belah pihak akan menerima keuntungan perjanjian itu. Contohnya
perjanjian jual-beli karena ada kewajiban dari pembeli juga dibalas dengan
kewajiban dari pihak yang lain

Perjanjian yang sudah dikenal dengan nama tertentu serta telah diatur secara
khusus di dalam undang-undang.
- Pengaturannya tidak hanya di dalam KUHPerdata saja (Buku III bab V
sampai bab XVIII) , tetapi juga ada dalam KUHD dan peraturan khusus
lainnya.
- Contoh perjanjian di KUHPer pinjam-pakai, pinjam-mengganti, perjanjian
penitipan barang, perjanjian jual-beli, perjanjian pemberian kuasa, perjanjian
perdamaian, dan masih banyak lagi
- Perjanjian dalam KUHD misalnya perjanjian perwakilan khusus, perjanjian
pengangkutan, perjanjian yang berkenaan dengan surat berharga, dsb
- Perjanjian dalam peraturan khusus, seperti peraturan tentang koperasi,
perjanjian pengangkutan udara

[Pasal 1319]
Perjanjian yang belum diatur secara khusus dalam undang-undang dan timbulnya

Perdata Page 52
Perjanjian yang belum diatur secara khusus dalam undang-undang dan timbulnya
karena ada kebutuhan dalam masyarakat. Perjanjian ini jumlah banyak karena
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang sangat banyak dan
kompleks. Ini berhubungan dengan asas kebebasan berkontrak. Contohnya
perjanjian beli-sewa, di dalam undang-undang tidak disebutkan mengenai
perjanjian ini. akan tetapi, masyarakat menciptakan dan memberikan nama
perjanjian baru tsb dengan nama perjanjian beli-sewa.
a. Perjanjian tidak bernama campuran
Adalah perjanjian yang didalamnya terkandung berbagai unsur perjanjian
bernama. Contohnya perjanjian beli-sewa yang mencakup perjanjian sewa-
menyewa dan perjanjian jual-beli.
b. Perjanjian tidak bernama mandiri
Adalah perjanjian yg didalamnya terdapat berbagai unsur perjanjian
bernama yg bercampur menjadi satu sehingga tidak dapat dipilah-pilah dan
sifatnya yg demikian memberikan karakter khusus dalam perjanjian ini.
- Misalnya perjanjian leasing, yaitu kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan dana. Disini ada perjanjian antara dua pihak yang disebut
lessor dan lessee.
- Nah lessee ini membutuhkan alat-alat berat untuk perusahaan,
sedangkan lessor ini pihak perusahaan leasing yang dapat meminjamkan
alat berat. Disini lessee tidak punya uang untuk membeli alat berat
sehingga dia menghubungi lessor untuk menyewa. Padahal lessor gak
punya alat berat, jadi dia telfon suplyer. Namun, perjanjiannya hanya
antara lessor dan lessee sajaa. Disini yang membuat perjanjian hanya
lessor dengan lessee-nya saja.
- Di dalam leasing ada hak opsi di akhir masa peminjaman, apakah lessee
ini mau membeli alat berat ini dengan harga yang sudah menyusut atau
tidak mau membelinya? Jadi disini belum tentu menjadi perjanjian sewa-
menyewa karena di akhir ada hak opsi. Jadi disini nggak bisa dipilah
antara perjanjian leasing dan perjanjian sewa-menyewa.

Pemisahan perjanjian bernama dan tidak bernama berkaitan dengan penyelesaian


masing-masing jenis perjanjian ini kalau dikemudian hari ada sengketa.
a. Pedoman penyelesaian perjanjian bernama
- Pertama lihat ketentuan hukum pemaksa (kalau ada). Aturan tersendiri
yang mengatur perjanjian itu tadi.
- Kalau tidak ada ketentuan hukum yang memaksa, maka dilihat isi
perjanjian yang telah disepakati para pihak. Biasanya di dalam
perjanjian diatur cara menyelesaikan sengketa.
- Kalau masih tidak diatur, bisa lihat ketentuan khusus dalam Buku III
KUHPerdata. Misalnya perjanjian jual-beli, sudah diatur mengenai hak
dan kewajiban para pihak, wanprestasi, penyelesaian sengketa, dsb.
- Kalau masih nggak ada, bisa lihat ketentuan umum (misalnya asas,
aturan syarat sah perjanjian, dsb) pada Buku I, II, dan IV KUHPerdata.
- Kalau masih nggak ada bisa lihat kebiasaan. Di dalam Pasal 1339
KUHPer menyebutkan mengenai kebiasaan umum atau kebiasaan
setempat. Dalam Pasal 1347 KUHPer disebutkan kebiasaan khusus yang
mengatur mengenai standar klausul, maksudnya hal-hal yang selalu

Perdata Page 53
mengatur mengenai standar klausul, maksudnya hal-hal yang selalu
dianggap diperjanjikan walaupun hal itu secara nyata tidak disebutkan
dalam perjanjian, contohnya CIF (yang membayar asuransi adalah
pengangkut) FES (barang akan dikirim ke pihak pengangkut sampai ke
dermaga wilayah pengiriman).
- Kalau masih gak ada bisa pakek kepatutan yang berhubungan dengan
itikad baik. Dalam suatu perjanjian, patut nggak perjanjian itu untuk
dilaksanakan. Dalam pelaksanaan perjanjian, siapa yang bisa menilai
itikad baik ini? Hakim.
b. Pedoman penyelesaian perjanjian tidak bernama campuran
- Teori kombinasi
Penyelesaian perjanjian campuran berlaku semua ketentuan yang
berlaku bagi perjanjian yang unsurnya terkandung dalam perjanjian
campuran tersebut. Bisa dilihat dalam Pasal 1601c KUHPer tentang
perjanjian perburuhan (sudah tidak berlaku).
- Teori absorbsi
Penyelesaian sengketa dengan menggunakan unsur yang paling
dominan. Kalau ada pertentangan antar ketentuan, maka
dipergunakanlah dari ketentuan yang unsurnya paling dominan. Dalam
perjanjian beli-sewa, dilihat perjanjian ini tujuannya mau kemana. Disini
ada keinginan mengalihkan hak milik, maka yang dominan perjanjian
jual-belinya.
- Perjanjian sui generis
Perjanjian yang memiliki ciri khas tersendiri. Perjanjian campuran
dianggap perjanjian jenis baru yang mandiri karena itu pedoman
penyelesaiannya sama dengan pedoman penyelesaian perjanjian
bernama. Contohnya perjanjian penyembuhan atau terapeutik. Disini
adalah perjanjian unik karena tiap pasien cara penyembuhannya
berbeda sehingga dikatakan perjanjian yang memiliki ciri khas
tersendiri.

Perjanjian yang tujuannya memindahkan hak milik atas obyek perjanjian,


contohnya levering

Perjanjian yang bertujuan meletakkan kewajiban diantara para pihak. Disini baru
meletakkan kewajiban saja yang diatur, belum mengalihkan hak milik

Perdata Page 54
Monday, May 3, 2021 11:18 AM

[Pasal 1320 KUHPer]


1. Sepakat mereka yang mengikatkan diri
2. Kecakapan membuat suatu perikatan
3. Suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
Syarat subyektif, yaitu syarat yang harus dipenuhi subyek perjanjian (nomor 1
dan 2), jika terjadi pelanggaran maka dapat dibatalkan ke pengadilan.
Sedangkan syarat obyektif (nomor 3 dan 4), jika terjadi pelanggaran maka batal
demi hukum sehingga perjanjian dianggap tidak pernah ada.

- Sepakat adalah pertemuan antara dua kehendak mengenai essensia atau


pokok-pokok dalam perjanjian. Kehendak disini bisa ada dua, yaitu disatu
pihak terjadi penawaran dan dipihak lain terjadi penerimaan.
- Berhubungan dengan lahirnya perjanjian
- Dinyatakan dalam keadaan bebas (Pasal 1321 KUHPerdata), intinya
pernyataan kehendak tidak boleh karena adanya dwaling, dwang, dan
bedrog. Kalau ada salah satu dari ketiga hal tersebut, maka termasuk cacat
kehendak.
- Cacat kehendak yang lain dapat ditemukan dalam yurisprudensi, yaitu
penyalahgunaan keadaan.

Diatur di Pasal 1321 KUHPer


a. Kekhilafan (dwaling)
○ Terjadi dalam dua bentuk:
- Error in persona
- Error in substantia --> khilaf tentang hakikat benda
Contohnya memberli guci di toko, mengira bahwa itu barang antik
dari dinasti Ming karena memang toko tersebut menjual barang
antik. Ternyata guci baru dari Ming Dinoyo
○ Akibat kekhilafan adalah perjanjian dapat dibatalkan
b. Paksaan (dwang)
○ Diatur dalam Pasal 1324 KUHPer
Paksaan telah terjadi apabila perbuatan itu sedemikan rupa hingga
dapat menakutkan seseorang yang berpikir sehat dan apabila
perbuatan itu dapat meniimbulkan ketakutan pada orang tsb bahwa
dirinya atau kekayaan terancam dengan suatu kerugian yang terang
dan nyata
○ Maknanya menimbulkan rasa takut psikis dan/atau fisik serta
menimbulkann ancaman bagi harta
○ Akibat paksaan --> perjanjian dapat dibatalkan
Timbul kerancuan dari Pasal 1323 yang menyatakan paksaan yang
dilakukan terhadap orang yang membuat suatu perjanjian merupakan

Perdata Page 55
dilakukan terhadap orang yang membuat suatu perjanjian merupakan
alasan untuk batalnya perjanjian (baca: dapat dibatalkan, bukan batal
demi hukum)
c. Penipuan (bedrog)
○ Diatur dalam pasal 1328 KUHPer
Penipuan merupakan suatu alasan untuk membatalkan perjanjian
apabila tipu muslihat yang dipakai oleh salah satu pihak adalah
sedemikan rupa hingga terang dan nyata bahwa pihak yang lain tidak
telah membuat perikatan itu jika tidak dilakukan tipu muslihat tersebut
○ Makna:
- Ada keterangan palsu atau bohong
- Ada tipu muslihat tidak cukup dengan kata-kata saja, tetapi ada
perbuatan tertentu yang dilakukan
- Misalnya aku jual mobil dan aku bilang mobilny atuh mulus dan
bermesin baru. Ini masih berupa bohong, bukan tipu muslihat. Unsur
tipu muslihat ada jika aku mengatakan speedometer masih 5.000
km padahal aku mengutak-ngatik speedometer tsb agar tampak
seperti 5.000 km padahal aslinya 100.000 km. tindakan mengutak-
atik ini disebut termasuk musliihat

dilakukan melalui surat-menyurat:


a. Teori pernyataan (Utilings theorie)
Perjanjian terbentuk pada saat dikeluarkan pernyataan tentang penerimaan
suatu penawaran. Misalnya A ingin menjual 50 unit komputer kepada B pada
tanggal 5 juni, lalu B mengirimkan menerima penawaran tsb pada tanggal 6
juni. Maka disini terjadi kesepakatan pada tanggal 6 juni. Kata sepakat
terjadi pada saat pihak yang menerima penawaran telah menulis surat
jawaban yang menyatakan ia menerima surat penawaran. Namun,
kelemahannya adalah sulit menentukan kapan lahirnya kata sepakat dan
sebelum penerima surat mengirim surat tsb dapat nge-cancel
penerimaannya. Dari kelemahan tersebut maka muncul teori pengiriman
b. Teori pengiriman (versendings theorie)
Kata sepakat terjadi saat dikirimkannya surat jawaban penerimaan
penawaran oleh penerima penawaran. Misalnya si B mengirimkan surat
penerimaan kepada si A pada 6 juni, maka disitulah terjadi kesepakatan
(walaupun si A belum menerima suratnya). Teori ini menuai kritik bahwa nanti
kata sepakat hanya diketahui oleh salah satu pihak saja, yaitu pihak
pengirim
c. Teori pengetahuan (vernemings theorie)
Kata sepakat terjadi pada saat orang yang melakukan penawaran
mengetahui bahwa penawarannya telah diterima. Terjadi kritik bahwa
dimungkinkan si penerima penawaran menunda atau memperlambat
kesepakatan suatu perjanjian, bisa saja si penerima sengaja membuka surat
dalam keadaan yang menguntungkan dirinya, misalnya si penerima surat
membuka surat 3 bulan kedepan karena tau bahwa 3 bulan lagi ada krisis
moneter
d. Teori penerimaan (ontvangs theoriet)
Kata sepakat terjadi pada saat diterimanya surat jawaban penerimaan/surat
jawaban sampai ditangan pihak yang melakukan penawaran. Dibuktikannya

Perdata Page 56
jawaban sampai ditangan pihak yang melakukan penawaran. Dibuktikannya
dengan ada cap di bagian belakang surat. Namun, ada ahli yang tidak setuju
karena sebetulnya bisa saja surat sampai di kota penerima surat pada hari
minggu sehingga si penerima surat tidak menerima surat, tetapi si pengirim
mengira bahwa surat sudah diterima si penerima
e. Goebjectiverde Vernemings Theorie
Saat terbentuknya perjanjian adalah saat pengirim secara wajar atau masuk
akal dapat menganggap bahwa pihak yang dikirimi surat sudah mengetahui
surat penerima itu. Misalnya B mengirim surat balasan pada hari sabtu dan
sampek di kota A pada hari minggu, secara wajar B tau bahwa A akan
membaca suratnya pada hari senin (karena minggu hari libur). Perjanjian itu
lahir pada hari senin.

Berhubungan dengan pasal 1329 dan 1330. Kecakapan adalah mampu melakukan
perbuatan secara mandiri dengan akibat hukum yang lengkap.
- Di dalam Pasal 1330 KUHPerdata, definisi cakap hukum dijelaskan secara a
contrario
- Orang yang tak cakap hukum adalah orang yang belum dewasa dan orang
yang berada di bawah pengampuan. [Pasal 1330 KUHPerdata]. Di dalam pasal
tersebut disebutkan bahwa perempuan tidak dapat melakukan perbuatan
hukum, tetapi dalam SEMA Nomor 3 tahun 1963 sudah disimpangi.
- Di dalam ekor kalimat Pasal 1330 tidak mengatur ketidakcakapan, tetapi
mengatur ketidakwenangan. Tidak wenang itu cakap melakukan perbuatan
hukum, tetapi dalam perbuatan hukum tertentu dinyatakan tidak wenang.
Kalau orang yang tidak cakap hukum, pasti tidak wenang
- Misalnya pegawai lelang, dia pasti cakap hukum, tetapi dia tidak wenang
membeli barang yang dia lelah. Disini dapat dilihat bahwa orang yang tidak
wenang tetapi memiliki kecakapan hukum
- Kalau tidak memenuhi kecakapan dan/atau kewenangan, perjanjian dapat
dimintakan pembatalan
- Badan hukum selalu dianggap cakap untuk melakukan perbuatan hukum
karena badan hukum dianggap orang dalam konteks hukum

a. Dewasa
○ Pasal 330 KUHPerdata mengatakan bahwa orang yang dewasa jika
seseorang sudah berusia 21 tahun atau sudah menikah. Pasal 47 ayat 1
Undang-Undang Perkawinan mengatakan batas dewasa diatas 18 tahun
atau sudah menikah. Undang-Undang Jabatan Notaris mengatakan
bahwa orang bisa menghadap ke hadapan notaris jika sudah berusia 18
tahun. Di dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan mengatakan bahwa
seorang anak dibawah 18 tahun tidak bisa membuat perjanjian kerja.
○ Disini ada dua usia uang berbeda, lantas mana yang digunakan?
Gunakan asas lex posterior derogat legi priori sehingga orang dewasa
dikatakan sudah diatas 18 tahun atau sudah menikah.
○ Berbeda dengan hukum adat, kadang dikatakan dewasa juga sudah
diatas 17 tahun atau sudah bekerja
b. Pengampuan
○ Pemabok, penjudi, orang yang sakit ingatan

Perdata Page 57
○ Pemabok, penjudi, orang yang sakit ingatan
○ Untuk meletakkan seseorang dibawah pengampuan harus ada
penetapan dari pengadilan
c. Perempuan
○ Dulu dianggap tidak cakap dalam hal mengurus harta kekayaannya
○ UU Nomor 1 tahun 1974 dikatakan perempuan sudah cakap. Pasal 31
menyebutkan kedudukan suami dan istri adalah seimbang
○ Pasal 108 dan 110 KUHPer yang mengatur tentang perempuan tidak
cakap, lalu muncul SEMA Nomor 3 tahun 1963 untuk menyimpangi pasal
tersebut

[Pasal 1333 KUHPerdata]


- Obyek perjanjian harus tertentu
- Setidak-tidaknya dapat ditentukan
- Obyeknya dapat berupa barang yang akan ada (relatif dan obsolut)
- Obyek harus benda dalam perdagangan
- Dimungkinkan
:
- Benda di luar pedagangan, salah satunya adalah organ tubuh. Sehingga
kalau ada perjanjian jual beli organ tubuh harus batal demi hukum
(dikembalikan kepada keadaan semula). Contoh lainnya warisan yang belum
terbagi.
- Pokok perjanjanjian tidak harus dapat ditentukan secara individual, tetapi
bisa ditentukan berdasarkan jenisnya. Ada perjanjian jual-beli, pokok
perjanjiannya harga dan barang. Nah barang disini nggak harus sudah
ditentukan atau diindividualisir (misalnya jual-beli mobil), tetapi bisa juga
secara generik atau berdasarkan jenisnya (misalnya jual-beli bibit yang ada
di dalam karung)
- Benda yang ada dan benda yang masih akan ada bisa menjadi objek
perjanjian. Benda yang akan ada obsolut, artinya benda tersebut sama sekali
belum ada (misalnya pesan almari ke tukang). Benda yang akan ada relatif,
artinya bendanya sudah ada untuk orang-orang tertentu saja, untuk orang
yang lain benda ini hanya harapan saja (misalnya jual-beli buah ketika
pohonnya masih kecil atau pohonnya baru berbunga).

[1335-1337 KUHPerdata]
Sebab atau klausa adalah sesuatu yang menjadi tujuan perjanjian atau maksud
dibuatnya perjanjian. Sebab atau klausa bukanlah motif atau sebab dibuatnya
perjanjian.
- Ada perjanjian dengan sebab yang halal
- Ada perjanjian dengan sebab yang palsu atau terlarang
- Ada perjanjian tanpa sebab/kausa
:
- Oorzaak atau kausa tidak dijelaskan pengertiannya dalam undang-undang
maupun KUHPer. Di dalam doktrin dijelaskan kausa adalah alasan atau sebab
atau maksud dibuatnya perjanjian. Namun, kausa berbeda dengan motif
dibuatnya perjanjian.
- Contoh motif perjanjian dengan rasa terima kasih, bukan mencari
keuntungan. Hukum tidak melihat itu, hanya melihat tujuannya, yaitu
Perdata Page 58
keuntungan. Hukum tidak melihat itu, hanya melihat tujuannya, yaitu
memindahkan hak milik.
- Kalau perjanjian memenuhi kausa yang tidak halal, maka perjanjian batal
demi hukum. Contohnya perjanjian aborsi antara seorang ibu dengan dokter.

Perdata Page 59
Friday, June 25, 2021 4:29 PM

a. Essensialia
b. Naturalia
c. Aksidentalia

Terkadang di dalam suatu perjanjian ditemui ketiga unsur diatas, tetapi kadang
bisa juga hanya ditemui satau atau dua unsur saja.

Merupakan bagian yang harus ada dalam perjanjian. Kalau nggak ada,
perjanjiannya dianggap tidak pernah ada.
- Unsur essensialia harus diatur secara tegas dalam kontrak.
- Unsur essensalia bergantung pada jenis perjanjiannya. Misalnya perjanjian
jual-beli, maka essensialianya adalah harga dan barang. Perjanjian sewa-
menyewa harus mengandung unsur essensialia berupa harga, barang, dan
jangka waktu.
- Perjanjian riil, syarat penyerahan obyek perjanjian termasuk unsur
essensialia. Perjanjiann formil, bentuknya harus jelas karena bentuk
perjanjiannya harus tertentu.

Unsur perjanjian yang oleh undang-undang diatur, tetapi oleh para pihak bisa
disimpangi atau diganti dengan ketentuan yang disepakati. Kalau unsur naturalia
tidak diatur, maka dianggap tetap ada karena sudah diatur dalam undang-
undang. Jadi, secara diam-diam dianggap sudah diatur dalam perjanjian. Hal ini
sudah diatur dalam Buku III KUHPer.
- Contohnya perjanjian jual-beli, dalam Buku III diatur penjual harus
menanggung kenikmatan pembeli atas barang yang telah dijual. Akan tetapi,
bisa saja para pihak tidak mengatur hal tersebut.
- Contoh lain misalnya dalam perjanjian sewa-menyewa kalau ada barang
rusak maka yang menanggung si penyewa. Namun, bisa diatur bahwa jika
terjadi kerusakan barang yang menanggung kedua belah pihak.

Unsur didalam perjanjian yang ditambahkan oleh para pihak dan unsur tersebut
tidak dilarang oleh undang-undang.
- Misalnya perjanjian sewa-menyewa rumah, bisa saja diperjanjikan sewa-
menyewa ini termasuk perabotan rumah tangga, jaringan tv kabel,
pembayaran uang sampah tiap bulan ditanggung pemilik barang. Hal ini
diperbolehkan.

Merupakan sesuatu yang melatarbelakangi dibuatnya suatu peraturan. Kalau


dikemudian hari ada konflik dan tidak ada peraturan yang mengatur konflik
tersebut, asas dapat digunakan disini.
Perdata Page 60
tersebut, asas dapat digunakan disini.
a. Asas konsensualisme
○ Berhubungan dengan saat lahirnya perjanjian
○ Ada persesuaian kehendak atau kata sepakat
○ Perjanjian telah lahir sejak adanya kata sepakat
○ Kesepakatan mengenai essensialia atau pokok perjanjian
○ Perjanjian disini baru lahir, tapi belum sah. Namun, sudah ada hak dan
kewajiban.
○ Pasal 1338 ayat 1 jo. Pasal 1320 butir pertama KUHPer
○ Pengecualian untuk perjanjian riil (karena harus ada penyerahan obyek
terlebih dahulu) dan perjanjian formal (karena harus melakukan suatu
formalitas tertentu terlebihh dahulu)
b. Asas kebebasan berkontrak
○ Berkaitan dengan isi, bentuk, dan jenis perjanjian
○ Dasarnya Pasal 1338 ayat 1 KUHPer
○ Mengandung 5 makna, yaitu:
- Setiap orang bebas untuk mengadakan atau tidak mengadakan
perjanjian
- Setiap orang bebas mengadakan perjanjian dengan siapa saja
- Setiap orang bebas menentukan bentuk perjanjian (lisan atau
tertulis)
- Setiap orang bebas menentukan isi dan syarat-syarat perjanjian
- Setiap orang bebas untuk mengadakan pilihan hukum (bebas mau
hukum yang berlaku dinegara mana, tetapi mesti hati-hati)
○ Ada pembatasnya:
- Undang-undang
- Ketertiban umum
- Kesusilaan
- Kebijakan pemerintah
○ Karena ada asas kebebasan berkontrak, maka Buku III KUHPerdata
menjadi hukum pelengkap saja sehingga para pihak bisa menyimpangi
isinya
c. Asas pacta sunt servanda
○ Berhubungan dengan akibat perjanjian
○ Perjanjian berlaku sebagai undang-undang
○ Para pihak harus mentaati
○ Ada sanksi bagi yang melanggar
○ Para pihak tidak dapat membatalkan perjanjian
○ Pihak ketiga, bahkan hakim harus menghormati isi perjanjian yang
sudah dibuat oleh para pihak. Menghormati disini bermaksud tidak
mencampuri (menambah atau mengurangi) isi perjanjian.
○ Kedua belah pihak memiliki kedudukan yang sama
○ Para pihak cakap dalam membuat perjanjian
d. Asas kepribadian [Pasal 1315 jo. Pasal 1340 butir 1]
○ Berhubungan dengan subyek yang terikat dalam perjanjian
○ Hanya para pihak yang terikat (misalnya aku sama zidane yg buat
perjanjian, maka perjanjian mengikat kepada aku dan zidane aja)
○ Pasal 1340 ayat 1 mempertegas asas ini

Perdata Page 61
○ Pasal 1340 ayat 1 mempertegas asas ini
○ Pasal 1340 ayat 2 contohnya aku dan zidane buat perjanjian, maka
perjanjian tsb nggak boleh merugikan dan menguntungkan dek putra
sebagai pihak ketiga dalam perjanjian. Namun, hal ini dapat
dikecualikan oleh pasal 1317
○ Pasal 1317 merupakan pengecualian asas ini
janji untuk kepentingan pihak ketiga diperbolehkan, dalam istilah hukum
disebut derden beging. Disini aku dan zidane membuat perjanjian, tetapi
perjanjian ini menimbulkan kepentingan dek putra sebagai pihak ketiga,
misalnya perjanjian asuransi.
○ Pasal 1316 bukan pengecualian asas kepribadian. Pasal ini berhubungan
dengan perjanjian garansi. Misalnya aku hutang ke zidane, kemudian
dek putra membuat perjanjian dengan zidane dimana dek putra akan
menanggung hutang aku kalau aku gabisa membayar hutang ke zidane.
Ini perjanjian terpisah.
○ Pasal 1318 merupakan perluasan asas ini
Sebagai ahli waris, kalau si pewaris memiliki perjanjian hutang-piutang,
maka si ahli waris ini menggantikan kedudukan di pewaris
e. Asas itikad baik [Pasal 1338 ayat 3]
○ Berhubungan dengan pelaksanaan perjanjian
○ Itikad baik dalam arti subyektif adalah kejujuran seseorang pada saat
di mulainya hubungan hukum. Ini dilihat pada masa prakontraktual
(kata sepakat belom terjadi, pada saat negosiasi).
○ Penilaian itikad baik subyektif bisa dilihat dari komparisi, yaitu
menyebutkan identitas para pihak. Dari sini bisa dilihat itikad baiknya,
para pihak tsb mau jujur atau tidak.
○ Itikad baik dalam arti obyektif adalah pelaksanaan perjanjian harus
didasarkan pada norma kepatutan dan kesusilaan.
○ Biasanya itikad baik dalam arti obyektif bisa dinilai ketika muncul
sengketa, yang menilai disini adalah hakim. Biasanya digunakan untuk
mengakomodir blanked norm atau norma yang tidak jelas.
○ Gunanya itikad baik berhubungan dengan asas rebus sic stantibus, yaitu
perjanjian hanya mengikat selama hal-hal yang mendasari
terbentuknya perjanjian itu tetap sama.

Asas konsensualisme, kebebasan berkontrak, dan pacta sunt servanda dianggap


sebagai asas pokok perjanjian. Alasannya karena ketiga asas tersebut ada dalam
Pasal 1338 ayat 1 KUHPer (semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku
seperti undang-undang bagi mereka yang membuatnya). Semua perjanjian -->
kebebasan berkontrak, dibuat secara sah --> konsensualisme, berlaku seperti
undang-undang --> pacta sunt servanda

Perdata Page 62
Monday, May 24, 2021 11:05 AM

1. Ada hubungan erat


2. Dalam objek yang sama
3. Diselesaikan dalam hukum acara yang sama
4. Di dalam posita harus diuraikan secara tersendiri mana yang mengenai PMH
dan mana yang mengenai Wanprestasi

- Tertulis dalam kontrak


- Undang-undang
- Kepatutan dan tujuan perjanjian

[Menurut Subekti]
- Kebebasan membuat atau tidak membuat perjanjian
- Kebebasan untuk memlih pihak dengan siapa ia ingin membuat perjanjian
- Kebebasan untuk menentikan atau memliki klausula dari perjanjian yang
akan dibuatnya
- Kebebasan untuk menentukan obyek perjanjian
- Kebebasan untuk menerima atau menyimpangi ketentuan undang-undang
yang bersifat opsional

- Pemenuhan prestasi merupakan hakikat perjanjian. Kewajiban memenuhi


prestasi selalu disertai dengan tanggung jawab
- Alasan tidak terpenuhinya kewajiban kontraktual adalah
○ Kesalahan debitor
○ Keadaan memaksa (terjadi di luar kuasa debitor)

- Debitor tidak melaksanakan kewajiban yang ditentukann dalam perjanian.


Wanprestasi juga mencakup tidak melaksanakan kewajiban kontraktual yang
ditentukan undang-undang.
- Wanprestasi adalah ketika debitor tidak memenuhi janjinya atau tidak
memenuhi sebagaimana mestinya dan kesemuanya itu dapat dipersalahkan
kepadanya (J. Satrio)
- Wanprestasi adalah perbuatan yang tidak melaksanakan kewajiban yang
timbul dari perjanjian (Meijers)

- Debitor dinyatakan lalai dengan surat perintah atau akta sejenis itu, atau
berdasarkan dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini mengakibatkan
debitor harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang telah ditentukan
[Pasal 1238]
- Penggantian biaya, kerugian, dan bunga karena tidak dipenuhinya suatu
perikatan mulai diwajibkan jika debitor dinyatakan lalai [Pasal 1243]

Perdata Page 63
perikatan mulai diwajibkan jika debitor dinyatakan lalai [Pasal 1243]
- Pembuktian wanprestasi [pasal 1238]
○ Ditentukan oleh undang-undang
○ Ditentukan dalam perjanjian
- Gugatan wanprestasi dapat memintakan penggantikan biaya, kerugian, dan
bunga akibat wanprestasi

- Unsur Wanprestasi [J.Satrio]


○ Debitor sama sekali tidak berprestasi; atau
○ Debitor keliru berprestasi; atau
○ Debitor terlambat berprestasi.
- Bentuk-bentuk wanprestasi [Subekti]
○ Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya
○ Melaksanakan apa yang diperjanjikan, tetapi tidak sebagaimana yang
diperjanjikan
○ Melakukan apa yang diperjanjikan tetapi terlambat
○ Melakukan yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukan

- Wanprestasi timbul dari kesalahan debitor. Kesalahan tsb menimbilkan


kerugian bagi kreditor dan dapat dipersalahkan terhadap debitor
- Kesalahan disini bermakna luas, yaitu mencakup kesengajaan dan kelalaian
- Sebelum dikatakan wanprestasi harus ada somasi atau surat peringatan
- In gebrike gesteld atau ingebrekestelling/somasi informal adalah somasi
yang dilakukan melalui email atau wa

1. Memintakan pelaksanaan jaminan; atau


2. Meminta ganti rugi; atau
3. Meminta pelaksanaan perjanjian sekaligus permintaan ganti rugi; atau
4. Meminta pembatalan perjanjian sekaligus permintaan ganti rugi (dalam
perjanjian timbal balik)
Tuntutan kreditur, yaitu [PPT Pak Taufiq]:
- Pemenuhan perjanjian
- Pemenuhan perjanjian disertai ganti rugi
- Pemutusan perjanjian
- Pemutussan perjanjiian disertai ganti rugi
- Ganti rugi

Bunga adalah keuntungan yang diharapkan. Ganti rugi adalah biaya yang sudah
keluarkan oleh kreditur. Kerugian adalah rugi yang didapat dari adanya
wanprestasi.

Wanprestasi dibuktikan dengan pernyataan lalai


- Kreditor mengirimkan surat perintah atau somasi kepada debitor yang
menyatakan kewajiban pembayaran, tenggat waktu, dan konsekuensi jika
tidak dilakukan
Perdata Page 64
tidak dilakukan
- Kegagalan untuk memenuhi kewajiban tersebut menjadi bukti terjadinya
wanprestasi
- Debitor dinyatakan lalai dengan surat perintah atau akta sejenis itu, atau
berdasarlan dari perikatan sendiri, yaitu bila perikatan ini mengakibatkan
debitor harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang telah ditentukan
[Pasal 1238]
- Somasi tidak diperlukan jika:
○ Adanya batas waktu dalam perjanjian
○ Prestasi diperjanjikan adalah tidak berbuat sesuatu
○ Debitur mengakui dirinya wanprestasi

KUHPerdata tidak mengatur berapa banyak dapat dimintakan ketika terjadi


wanprestasi, tetapi para pihak dapat mengatur jumlah yang dibayarkan debitor
- Biaya yang dikeluarkan kreditor
- Kerugian yang diakibatkan wanprestasi
- Keuntungan yang diharapkan
- Penghitungan ganti rugi itu ada mekanisme yang jelas. Dalam hukum perdata
Indonesia, tidak ada mekanisme penghitungan, jadi hanya ada kerugian
(biaya, kerugian dan bunga yang bisa diharapkan)
- Namun ada doktrin dan yurisprudensi yang sudah berkembang menyatakann
wanprestasi itu berbasis kontrak sehingga kalau dalam dunia bisnis ada
wanprestasi, pasti ada bunga tertentu
- Prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam wanprestasi saat ganti rugi
adalah menilik kontraknya terlebih dahulu. Biasanya didalam kontrak diatur
mengenai ada ganti rugi dan bunganya.
- Ganti rugi ada dua jenis, yaitu:
a. Kerugian materiil --> kerugian yang secara nyata dialami oleh
penggugat
b. Kerugian immateriil --> kerugian yang secara riil itu sulit
dikualifikasikan. Kerugian ini tidak terlihat tetapi harus dibayarkan.
Misalnya nama baik dan opportunity cost

Jika kewajiban kontraktual tidak dipenuhi, maka dapat dimintakan kerugian,

Perdata Page 65
Jika kewajiban kontraktual tidak dipenuhi, maka dapat dimintakan kerugian,
biaya, dan bunga. Namun, perlu diliihat terlebih dahulu alasan tidak dipenuhinya
kewajiban tersebut. Jika dilandaskan oleh kalalaiann maka pihak yang
wanprestasi harus mengganti kerugian. Namun, jika disebabkan keadaan memaksa
atau overmacht maka pihak yang tidak melakukan kewajibann kontraktual tidak
perlu mengganti kerugian. (lihat skema aja)

- Pasal 1244 KUHPerdata


"debitur harus dihukum untuk mengganti biaya, kerugian, dan bunga. Bila ia
tidak dapat membuktikan bahwa tidak dilaksanakannya perikatan itu atau
tidak tepat waktu dalam melaksanakan perikatan itu disebebkan oleh
sesuatu hal yang tidak terduka, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan
kepadanya. Walaupun tidak ada itikad buruk kepadanya"
- Pasal 1245 KUHPerdata
"tidak ada penggantian biaya, kerugian, dan bunga bila karena keadaan
memaksa atau karena hal yang terjadi secara kebetulan, debitur terhalang
untuk memberikan atau berbuat sesuatu yang diwajibkan, atau melakukan
suatu perbuatan yang terlarang baginya"

Atau force mejeure adalah keadaan dimana debitur terhalang untukmemberikan


atau berbuat sesuatu yang diwajibkan atau melakukan suatu perbuatang yangg
terlarang baginya [Pasal 1245 KUHPer]
- Unsur keadaan memaksa
○ Tidak memenuhi prestasi
○ Ada sebab yang diluar kesalahan debitor
○ Faktor penyebab itu tidak dapat diduga sebelumnya dan tidak dapat
dipertanggungjawabkan ke debitor
- Akibat keadaan memaksa
○ Debitor dibebaskan dari pembayaran ganti rugi
○ Debitor dibebaskan dari pemenuhan prestasi
○ Renogesiasi (rebus sic stantibus)
- Keadaan memaksa dalam doktrin (lihat skema)
○ Overmacht absolut (obyektif) adalah overmacht yang benar-benar tidak
dapat diatasi
○ Overmacht relatif (subyektif) adalah overmacht yang sesungguhnya
dapat diatasi, tetapi dengan pengorbanan yang besar. Misalnya ada
pembangunan di kota Palu, lalu terjadi gempa disana. Pembangunan
tersebut tetap dipaksanakan untuk dilanjutkan, padahal kondisi tanah
sedang buruk. Pemenuhan prestasi disini bisa dilaksanakan, tetapi
membutuhkan usaha yang besar.
○ Teori overmacht relatif --> inspannings theorie (teori upaya)
▪ Jika debitur telah berusaha sebaik mungkin sesuai dengan ukuran
yang wajar dalam masyarakat, maka tidak dipenuhinya prestasi
tidak dapat dipersalahkan kepadanya.
▪ Disini yang pokok adalah unsur ketidaksalahan, bukan
ketidakmampuan

Perdata Page 66
Perbuatan Melanggar Hukum (PMH) adalah pelanggaran hak subyektif seseorang,
pelanggaran hukum yang berlaku, pelanggaran kaidan susila, dan norma
masyarakat.
a. Conditio sine qua non (Von Buri)
Tiap masalah yang merupakan syarat untuk timbulnya suatu akibat adalah
sebab dari akibat
b. Adequate veraazaking (Von Kries)
Perbuatan yang harus dianggap sebagai sebab dari akibatt yang timbul
adalah perbuatan yang seimbang dengan akibat. Dasar penentunya adalah
perhitungan yang layak menurut akal sehat patut dapatt diduga bahwa
perbuatan tersebut menimbulkan akibat tertentu

Kerugian disini mencakup risiko dan kerugian wanprestasi


- Resiko
○ Tidak disebabkan kelalaian para pihak
○ Risiko ditanggung berdasarkan perjanjian atau undang-undang
- Kerugian akibat wanprestasi
○ Terdapat kelalaian debitur
○ Debitur wajib mengganti kerugian

a. kelalaian
○ Dalam yurisprudensi, hakim melihat terlebiih dahulu apakah terdapat
ketentuan perjanjian yang dilanggar
○ Dalam membuktikan force majeure, debitur perlu membuktikan tidak
adanya kelalaian
○ Pembuktian kelalaian --> pernyataan lalai atau diatur dalam perjanjian
○ Sering kali dalam perjanjian para pihak mengatur apa saja peristiwa
yang disebut kelalaian
b. Keadaan memaksa
○ Resiko perang, kehilangan benda obyek yang disebabkan oleh kuasa
Tuhan
○ Act of God, tindakan administratif penguasa

Perdata Page 67
○ Act of God, tindakan administratif penguasa
○ Peraturan pemerintah
○ Kecelakaaan
○ Keadaan darurat (sama sekali tidak dapat diguna di luar kekuadaan
pihak yang seharusnya berprestasi)

adalah prinsip perubahan dari keadaan diterapkan jika ketentuan dan


persyaratan dari perubahan kontrak bukan karena ketidakmungkinan
pelaksanaan kontrak, namun karena kesulitan ekstrim untuk salah satu pihak
untuk memenuhi kontrak.
- Nama lainnya adalah hardship, yang mana menekankan pada terjadinya
perubahan keseimbangan kontrak secara mendasar. Baik karena biaya
pelaksanan maupun nilai pelaksaan yang akan diterima berubah secara
drastis. Akibatnya menimbulkan kerugian bagi pihak dalam perjanjian
- Diatur dalam UPICC, Indonesia telah meratifikasnya melalui PP Nomor
59/2008 tentang Pengesahan Statue of The International Institute for the
Unification of Private Law (Status Lembaga Internasiional untuk Unifikasi
Hukum Perdata
- Konsep ini sama dengan overmact relatif, hanya bisa diksi saja

- Ketidakmampuan finansial bukan masuk force majuere, didukung 1131


- Pasal 1243, ditentukan ganti kerugian itu ada tiga (biaya, kerugiaan, dan
bunga). Termasuk keuntungan yang dapat diharapkan
- Ganti Rugi Perbuatan Melawan Hukum
a. Ganti Rugi Umum
Dianggap sama dengan ganti rugi wanprestasi. Tidak ada wanprestasi
jika tidak ada kontrak.
b. Ganti Rugi Khusus
Terhadap kerugian yang timbul terhadap perbuatan melawan hukum.
(1365 sampai 1372)
- Natura (sejumlah uang)
- Inatura (selain uang, misalnya pernyataan maaf di publik)
- Pasal 1372 KUHPer, hakim akan mempertimbangkan kemampuan para pihak
dalam menentukan immateriil
- Perjanjian apa yang bisa dikembalikan ke keadaan semula?
○ Tidak otomatis kalau ada wanpres bisa dikembalikan ke keadaan semula
○ Tapi bisa dijadikan tuntutan ganti rugi

Perdata Page 68
Monday, May 31, 2021 11:15 AM

Perbedaan hapusnya perikatan dan berakhirnya perjanjian


- Perjanjian mengandung perikatan-perikatan di dalamnya
- Salah satu sumber perikatan adalah perjanjian
- Bisa jadi dalam satu perjanjian, ada salah satu perikatan yang sudah hapus
dan perikatan sisanya belum hapus

[Pasal 1381 KUHPerdata]


1. Pembayaran
2. Penawaran pembayaran tunai diikuti penitipan (konsinyasi)
3. Pembaharuan utang (novasi)
4. Perjumpaan utang (kompensasi)
5. Percampuran utang
6. Pembebasan utang
7. Musnahnya barang yang terutang
8. Batal atau pembatalan
9. Berlakunya suatu syarat batal
10. Lewatnya waktu (daluwarsa/verjaring)

a. Hapusnya perikatan dimana kreditor memperoleh prestasi tertentu


- Pembayaran
Ketika tujuan dari perjanjian, yaitu pembayaran, sudah selesai maka
perikatan sudah dihapuskan
- Penawaran pembayaran tunai diikuti penitipan (konsinyasi)
- Pembaharuan utang (novasi)
- Perjumpaan utang (kompensasi) dan percampuran utang
b. Hapusnya perikatan dimana kreditor dengan suka rela melepaskan prestasi
yang seharusya diterima
- Pembebasan utang
c. Hapusnya perikatan dimana kreditor tidak menerima prestasi
- Obyek perikatan musnah
- Kebatalan/pembatalan
- berlakunya suatu syarat batal
- lewatnya waktu

[1382-1403 KUHPerdata]
Pembayaran harus diartikan secara luas (pemenuhan perikatan), tidak hanya
terbatas pada prestasi memberikan sesuatu. Misalnya dosen mengajar di kelas
dan kurir mengirimkan barang, kedua hal ini termasuk pembayaran.
- Siapa yang melakukan pembayaran
- Kepada siapa pembayaran dilakukan
- Dimana pembayaran dilaksanakan
- Kapan pembayaran dilakukan

• Pihak yang melakukan pembayaran

Perdata Page 69
• Pihak yang melakukan pembayaran
Debitor adalah pihak yang berkewajiban melakukan pembayaran, walaupun
belum tentu debitor tetapi bisa juga pihak ketiga (pihak diluar perjanjian).
- Berkepentingan
▪ Debitor sendiri
▪ Penjamin
Perjanjian penanggung hutang. Misalnya saya punya hutang ke
zidane. Dalam hutang tersebut orang tua saya bersedia menjadi
penjamin hutang saya. maksudnya yang bayar hutang harusnya
saya, tetapi jika dalam pelaksanaan ada wanprestasi maka debitor
bisa menagihkan hutang saya kepada penjamin.
▪ Orang ketiga bertindak atas nama debitor
Perjanjian pemberian kuasa
- Pihak ketiga yang tidak berkepentingan
Maksudnya tidak ada kewajiban hukum untuk melakukan pembayaran
tersebut. Kok bisa ada orang yang tidak punya kewajiban kok dia
melakukan tindakan hukum? Bisa dilihat dalam bab perwakilan suka
rela. Tidak semua perjanjian bisa dipenuhi oleh pihak ketiga, tergantung
perjanjiannya. Salah satu contohnya yang tidak bisa dipenuhi pihak
ketiga, yaitu perjanjian melakukan jasa tertentu yang harus dilakukan
oleh orang tertentu (pensi yang mengundang via vallen belum tentu
bisa digantikan oleh nella kharisma).
▪ Bertindak untuk dan atas nama debitor
▪ Untuk dan atas nama dirinya sendiri

• Kepada siapa pembayaran itu dilakukan?


- Kreditor
Dasarnya perjanjian
- Orang yang diberi kuasa oleh kreditor
Dasarnya perjanjian kuasa
- Seseorang yang ditunjuk oleh hakim
Dasarnya putusan pengadilan. Misalnya sengketa PMH, kemudian hakim
memberikan putusan dengan menghukum tergugat membayar ganti
kerugian kepada penggugat. Disini hakim menunjuk tergugat untuk
membayar.

• Pembayaran kepada orang yang tidak berwenang


- Pembayaran dianggap tidak berharga atau tidak sah
- Pembayaran dapat dibatalkan
- Pembayaran bisa dianggap sah jika debitor dapat membuktikan bahwa
pembayaran telah benar-benar menolong dan membawa bagi kreditor

• Tempat pembayaran
- Debitor tidak boleh memaksanakan kreditor untuk menerima
pembayaran sebagian demi sebagian, meskipun prestasi itu dapat
dibagi.
- Biaya yang harus dikeluarkan guna pelaksanaa pembayaran harus
dipikul oleh debitor
- Ditempat yang telah ditetapkan dalam perjanjian
Perdata Page 70
- Ditempat yang telah ditetapkan dalam perjanjian
- Jika dalam perjanjian tidak ditetapkan suatu tempar maka pembayaran
yang mengenai barang tertentu harus dilakukan di tempat barang itu
berada sewaktu dibuat perjanjian
- Di temat tinggal kreditor atau di tempat tinggal debitor

• Pembayaran oleh pihak ketiga


Falco berhutuang kepada Gabi sejumlah dua juta rupiah. Setelah jatuh
tempo, Falco tidak kooperatif setiap kali ditagih. Gabi menceritakan utang
Falco kepada Colt (kakak Falco). Colt menawarkan untuk membayar utang
tersebut pada Gabi dengan uangnya sendiri. Akibatnya kewajiban Falco
membayar hutang jadinya hapus karena dibayarkan oleh kakaknya. Ketika
terjadi seperti ini, bisakah kakaknya minta uang ganti kepada adiknya?
- Bisa. Hal ini dihubungkan dengan konsep subrogasi.
- Falco disini bisa dicari, tapi dia ngilang saja. Jadi, Colt ini termasuk
subrogasi. Kalau Falco ngilang tanpa kabar, maka disini Colt masuk
perjanjian suka rela

• Subrogasi
- Penggantian hak-hak si berpiutang oleh pihak ketiga yang telah
membayar kepada kreditor itu
- Pihak ketiga tersebut selanjutnya menggantikan kedudukan kreditor
terhadap si debitor
- Kreditor baru menggantikan kedudukan kreditor yang lama

[Pasal
1404-1412 KUHPer]
- Konsinyasi terjadi apabia debitor telah melakukan penawaran pembayaran
dengan perantaraan notaris atau jurusita, tetapi kreditor menolak
penawaran tersebut
- Atas penolakan kreditor itu kemudian menitipkan pembayaran itu kepada
panitera pengadilan negeri untuk disimpankan
- Ketika sudah terjadi konsinyasi, maka pembayaran debitor dianggap lunas
- Jika ada cacat kehendak, maka si kreditor bisa mengajukan gugatan untuk
membatalkan perjanjian. Ini diluar konsinyasi.

• Latar belakang konsinyasi


Ada debitur yang ingin melakukan pembayaran, tetapi ketika ingin
melakukan pembayaran si kreditur menolak. Maka kewajiban debitur belum
hapus-hapus, jadi gimana caranya agar kewajiban debitur bisa dihapuskan
secara tunai?
- Caranya dengan menitipkan pembayaran kepada panitera pengadilan
negeri untuk disimpankan.
- Alasan kreditur menolak:
▪ Perjanjian dari awal sudah bermasalah. Bisa jadi tidak sepakat
atau terpaksa
▪ Biasanya terjadi dalam pembebasan lahan. Jadi lahan ini dibuat
untuk fasilitas publik, lalu lahannya harus dibeli oleh negara. Si
pemilik tanah menolak untuk menerima pembayaran tersebut.
Perdata Page 71
pemilik tanah menolak untuk menerima pembayaran tersebut.
Akhirnya pemerintah atau swasta menitipkan uang tersebut di
Pengadilan Negeri.

• Syarat dan prosedur penitipan

- Kepada kreditur dikirimkan pemberitahuan tentang hari, tanggal, jam,


dan tempat dimana barang/uang yang ditawarkan akan disimpan
- Barang/uang yang ditawarkan tersebut kemudian oleh debitur
dititipkan pada kas penyimpangan di kepaniteraan Pengadilan Negeri
- Oleh notaris/jurusita dibuat berita acara yang menyebutkan wujud
barang/jumlah uang yang ditawarkan, penolakan oleh kreditur dan
pelaksanaan penyimpanan, kemudian ditandangani oleh notaris/jurusita
dan dua orang saksi

• Syarat sah penawaran pembayaran tunai


- Penawaran harus dilakukan oleh orang yang berkewajiban membayar
- Penawaran harus dilakukan kepada kreditor atau kuasanya
- Harus meliputi sejumlah hutang pokok ditambah bunga dan biaya-biaya
- Jika dalam perjanjian yang mendasari penawaran pembayaran ity telah
dibuat suatu ketetapan waktu, maka penawaran itu harus dilakukan
setelah ketetapan itu tiba
- Penawaran harus dilakukan ditempat yang menurut perjanjian itu
pembayaran harus dilakukan, jika tidak penawaran dilakukan ditempat
tinggal kreditor
- Harus dilakukan oleh notaris atau juru sita beserta dua orang saksi

• Akibat konsinyasi
Debitur sudah doanggap melakukan kewajibannya untuk berprestasi atau
telah melakukan pembayaran dan ia bebas dari kewajibannya kepada
kreditur. Dengan demikian perikatan untuk membayar menjadi hapus
karenanya. Dengan demiikian:
- Sejak penitipan risiko barang ada pada kreditur
- Debitur dapat menolak tuntutan pemenuhan prestasi, ganti rugi dan
bunga
- Dalam perjanjian timbal balik debitur dapat menuntut prestasi kepada
kreditur

Perdata Page 72
Adalah perjanjian dimana perikatan dihapuskan dan sekaligus diadakan perikatan
baru yang menggantikan perikatan lama
Unsur-unsur:
1. Perjanjian yang diadakan
2. Menghapus suatu perikatan
3. Mengadakan atau melahirkan perikatan baru

• Latar belakang Novasi

- Biasanya latarbelakangnya terjadi wanprestasi


- Dalam pelaksanaan perjanjian, debitur menghadapi kesulitan finansial
yang mengakibatkan pengurangan kemampuan finansial. Biasanya
dilakukan renogosiasi dan restruksiasi perjanjian
- Restruksiasi --> perpanjangan waktu jatuh tempo, penghapusan atau
pengurangan bunga, dsb
- Restruksiasi hutang dibuat perjanjian baru, ini yang disebut novasi atau
pembaharuan hutang
- Novasi menggantikan perjanjian atau perikatan yang lama

• Macam-macam novasi
a. Novasi obyektif
- Penggantian obyek prestasi
- Perubahan yang cukup signifikan pada sebuah prestasi
- Perubahan klausula perjanjian
- Perubahan dalam waktunya, atau jumlahnya, atau jenis
perjanjiannya
b. Novasi subyektif
- Ada penggantian pihak (kreditor atau debitor) lama menjadi pihak
yang baru
- Harus dibedakan dengan subrogasi atau pembayaran dengan pihak
ketiga
- Novari subyektif dibagi menjadi dua, yaitu novasi subyektif positif
dan novasi obyektif negatif

• Novasi obyektif
Perdata Page 73
• Novasi obyektif

Penyewa mulai mengalami kesulitan membayar biaya sewa. Disini pemilik


pembangunan masih memberi keringanan. Tiga bulan sebelum periode
sewanya habis, si penyewa memutuskan untuk berhenti menyewa. Akan tetapi
dia masih punya kewajiban untuk membayar beberapa tundakan. Lalu
penyewa dan pemilik bangunan melakukan negosiasi. Hasil negosiasinya
menghasilkan penghapusan bunga dan pembayaran tunggakan bisa dicicil.
Jadi perjanjiannya berubah dari perjanjian sewa-menyewa, menjadi
perjanjian hutang-piutang. Perjanjian novasi juga bisa sesederhana
perpanjangan waktu jatuh tempo saja.

• Novasi subyektif

a. Subyektif aktif
Dengan perjanjian baru seorang kreditur baru ditunjuk untuk
menggantikan kreditur lama dan kemudian debitur dibebaskan dari
kreditur lama
- Misalnya ada kasus zidane hutang ke aku, tetapi sekarang zidane
lagi bangkrut sehingga nggak bisa membayar hutangnya lagi.
Disini mas dio inisiatif untuk membayarkan hutangnya zidane ke
aku. Akhirnya aku dan mas dio membuat perjanjian novasi yang
mana menghapuskan perjanjian hutang-piutang antara aku dan
zidane.
- Perjanjian sewa-menyewa tetap berjalan walaupun sudah ada
pergantian pemilik. Dengerin record
b. Subyektif pasif
Perdata Page 74
b. Subyektif pasif
Seorang debitur baru ditunjuk untuk menggantilan debitur lama,
selanjutnya debitur lama dibebaskan oleh si kreditur

[Pasal 1425-1435 KUHPer]

- Jika dua orang saling berutang, maka terjadilah antara mereka suatu
perjumpaan utang yang menghapuskan utang-utang kedua orang
tersebut [pasal 1425]
- Kompensasi terjadi dengan sendirinya oleh hukum.
- Tanpa sepengetahuan para pihak, perjumpaan utang terjadi
- Misalnya aku hutang 10.000 ke zidane untuk beli makan, lalu suatu hari
zidane hutang ke aku 10.000 untuk beli bensin. Disini ada perjumpaan
utang

• Syarat kompensasi
- Ada dua orang yang secara timbal balik merupakan debitur
- Obyeknya berupa sejumlah uang atau barang yang dapat dihabiskan
dari jenis dan kualitas yang sama
- Hutang itu harus sudah dapat ditagih seketika
- Hutang itu seketika dapat ditentukan atau ditetapkan besarnya atau
jumlahnya

[Pasal 1436-1437 KUHPer]


- Bila kedudukan sebagai kreditur dan debitur berkumpul pada satu orang,
maka terjadilah demi hukum suatu percampuran utang [pasal 1436]
- Pencampuran utang menghapuskan perikatan
- Percampuran utang terjadi dengan sendirinya
- Misalnya konsolidasi atau merger (dengerin vn)
- Perkawinan tidak bisa pencampuran hutang karena ada perbedaan antara
harta sebelum dan sesudah menikah. Jadi hutang dan uang sebelum menikah
termasuk urusan pribadi.

[Pasal 1438-1443 KUHPer]


Tindakan kreditor membebaskan kewajiban debitor dari pemenuhan
- Harus dibedakan dengan novasi obyektif
Perdata Page 75
- Harus dibedakan dengan novasi obyektif
- Misalnya zidane hutang ke aku 10.000, lalu aku mengurangi hutangnya
menjadi 5.000 apakah ini termasuk pembebasan hutang? Bukan, ini termasuk
novasi
- Suatu tindakan baru dapat dikategorikan sebagai pembebasan utang, jika
pembebasan merupakan penghapusan atau pelepasan hak kreditor atas
tuntutannya terhadap debitor
- Pembebasan utang daoat dilakukan sepihak maupun dengan persetujuan
kedua belah pihak
- Pembebasan utang harus dibuktikan, tidak boleh dipersangkakan saja
- Pengembalian surat piutang asli secara sukarela oleh kreditur kepada
debitur merupakan bukti pembebasan hutangnya
- Pengembalian barang yang diberikan dalam jaminan gadai tidaklah cukup
dijadikan persangkaan tentang dibebaskan hutang
- Harus dibedakan dengan subrogasi
- Dengerin vn

[Pasal 1444-1445]
- Barang yang menjadi pokok perikatan musnah , tidak dapat diperdagangan,
atauu hilang
- Musnah atau hilangnya barang tersebut di luar kesalahan debitor
- Jika diluar kesalahan debitor maka harus tetap membayar atau bahkan
menambah ganti rugi
- Musnah atau hilangnya barang tersebut sebelum tenggat waktu kewajiban
penyerahan barang
- Walaupun debitur lalai menyerahkan barang itu, ia pun akan dibebaskan dari
perikatan itu apabila ia dapat membuktikan bahwa musnahnya barang itu
disebabkan oleh suatu kejadian diluar kekuasannya, dan barang itu juga
akan musnah, meskipun berada di tangan kreditur

Alasannya karena ada pelanggaran syarat sah subyektif, yaitu kecakapan dan
konsensus. Hakim yang memutuskan batal atau tidaknya perjanjian tersebut.
a. Active

Perdata Page 76
a. Active
Permohonan pembatalan kontrak bagi pihak yang merasa dirugikan.
b. Passive
Debitur mengajukan pembelaan atas kelemahan/kekurangan perjanjian itu.
Dilakukan dengan menunggu pihaknya digugat terlebih dahulu, lalu ia
melakukan gugatan rekonvensi.
c. Konsekuensi
Kedudukan dikembalikan ke sebelum kontrak dan barang yang telah
diserahkan harus dikembalikan. Kalay belum ada prestasi yang dilaksanakan
maka perjanjiannya hapus

a. Perikatan bersyarat
Suatu perikatan yang nasibnya digantungkan pada suatu peristwa yang
masih akan datang dan masih belum tentu akan terjadi, baik secara
menangguhkan lahirnya perikatan maupun secara membatalkan perikatan
b. Berlakunya perikatan berdasarkan syarat batal

Perikatan yang sudah dilahirkan justru akan berakhir atau dibatalkan


apabila peristiwa yang dimaksud terjadi. Contohnya misalnya nanti kalau
kamu diterima di UGM, maka kamu boleh pinjam rumah saya. disini
perikatannya baru lahir ketika aku menjadi mahasiswa UGM. Setelah lulus
sudah harus pergi dari rumah tersebut. maka hapusnya perikatan
digantungkan pada suatu keadaan. Jika ada pembatalan pernebangan, nanti
traveloka akan mengembalikan uang tiket seratus persen.

- Semua tuntutan hukum, baik yang bersifat kebendaan maupun yang bersifat
perorangan, hapus karena lewat waktu dengan lewatnya waktu tiga puluh
tahun [Pasal 1967]
- Batas waktu untuk jenis prestasi lain bervariasi [Pasal 1968-1977]
- Daluarsa untuk mendapatkan hak milik --> dengerin vn, ini tentang tanah
- suatu cara untuk mendapatkan suatu perikatan --> jika punya hutang diatas
tiga puluh tahun, maka sudah tidak bisa dimintakan lagi hutangnya
- Dengerin vn

Perbedaan orang ketiga yang berkepentingan dan penjamin


- Dasarnya perjanjian
- Orang ketiga yang bertindak atas nama debitor dasarnya misalnya
perjanjian kuasa. Jadi uangnya sudah disiapkan oleh debitor, tetapi yang
membayarkan atau yang ngurusin administrasi si penerima kuasa

Perdata Page 77
membayarkan atau yang ngurusin administrasi si penerima kuasa
- Penjamin tuh perjanjian penangguhan hutang. Kewajiban penjamin baru
muncul ketika debitor wanprestasi
Apa perbedaan daluwarsa dengan syarat batal?
- Di dalam kontrak sudah ada kriteria syarat batal. Sedangkan daluwarsa
karena waktu
mbak izin bertanya, apakah ada perbedaan antara subrogasi dengan perjanjian
penjaminan?
- Subrogasi --> pembayaran oleh pihak ketiga, bisa jadi pihak ketiga disini
adalah penjamin
- Subrogasi tidak menghapuskan perikatan
- Subrogasi akibat dari pembayaran

Perdata Page 78
Quiz mbak annisa
Wednesday, June 9, 2021 11:17 AM

Ya karena perjumpaan hutang. Sebelumnya ia dipiinjami selanjutnya ia dipinjami. Hutangnya saling


mengkompensasikan satu sama lain

Dengan dijualnya barang jaminan belum lunas jika harganya belum mencapai nominal hutang.
Jawabannya A karena ada pelepasan utang sebeesar 600k. Harus dibedakan dengan mengurangi
hutang, misalnya aku hutang 2jt tapi aku gak bayar2, akhirnya kreditur mengurangi hutang saya jadi
1jt aja supaya bisa segera bayar. Jadi yang membedakan adalah urutan waktu, belum bayar trus
dikurangi dan sudah bayar trus sisanya diiklaskan

Perdata Page 79
Tidak ada pelepasan huttang karena hak untuk menagih dipindahkan ke orang lain. disini novasi
subyektif. Dasar hukumnya perjanjian penangguhan hutang, bukan perjanjian penjamin

Ya hanya jika saitama dinyatakan wanprestasi.

Disini pembayaran dilakukan oleh pihak ketiga. Subrugasi akibat dari pembayaran oleh pihak ketiga

Perdata Page 80

Anda mungkin juga menyukai