Anda di halaman 1dari 2

Jelang akhir April 2018 lalu, majelis hakim Pengadilan Tipikor menjatuhkan vonis 15 tahun

hukuman penjara dan denda Rp500 juta subsider tiga bulan kurungan penjara kepada
tersangka SN. Mantan Ketua DPR ini dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah dalam korupsi proyek pengadaan KTP Elektronik (e-KTP).

Mengapa kasus SN memenuhi unsur-unsur pidana yang terkandung dalam Pasal 2 atau
Pasal 3 Undang-Undang TIPIKOR?
Jawaban
Karena kasus e-KTP itu sudah mengandung unsur memperkaya diri / merugikan negara
seperti yang terkandung dalam UU no. 31 tahun 1999 pasal 2, dan dan menyalahgunakan
wewenang/jabatan yang dipercaya kepadanya seperti yang tercantum pada UU no. 31
tahun 1999 pasal 3.

1. Pernahkah kamu mendengar kasus tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aktivis
mahasiswa? Cari tahu perbuatan korupsi apa yang mereka lakukan sehingga harus
menjalani
hukuman penjara!
2. Apakah kegiatan organisasi kemahasiswaan yang kamu ikuti pernah memperoleh
dana
bantuan dari keuangan negara/daerah? Diskusikan dengan teman: apakah organisasi
kemahasiswaan yang mendapat bantuan dana dari keuangan negara/ daerah dapat
dikategorikan sebagai subjek hukum UU Tipikor?
Jawapan:
1. Pernah, yaitu tindak pidana korupsi bansos pada tahu 2011, mereka dituntut 2,5
tahun penjara
2. Saya tidak pernah mengikuti organisasi yang pernah memperoleh uang dari
negara/daerah.

Mari pecahkan kasus!


1. Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas (SKK Migas), RR, divonis 7 tahun penjara dan denda Rp200 juta subsider 3
bulan kurungan pada 2014 lalu terkait pelaksanaan proyek di lingkungan SKK Migas.
Diskusikan tindak pidana apa saja yang menjerat RR?
Jawaban: melanggar Pasal 12 huruf a Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana
diubah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke -1 KUHP jo Pasal 65 Ayat (1) KUHP
Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah UU Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo
Pasal 65 Ayat (1) KUHP.

Cari tahu
1. Apakah korporasi bisa melakukan tindak pidana korupsi?
Jawapan: Bisa, karena Memberantas kejahatan korupsi di Indonesia telah dilakukan melalui
pelbagai cara, namun hasilnya kurang maksimal dikarenakan kejahatan korupsi merupakan
bagian dari kejahatan korporasi, di mana seringkali bisa dibuktikan dari adanya keterlibatan
elit politik dan birokrasi, baik secara perorangan maupun kelompok.

1. Menurutmu mengapa penyelenggara publik sering meminta uang pelicin dari


masyarakat
saat memberikan pelayanan?
Jawapan: Dikarenakan penyelenggara publik berpikiran kalau tidak ada uang pelican
permintaan dari masyarakat akan lama mereka proses atau di tunda-tunda oleh
penyelenggara publik.

1. Apa perilaku koruptif yang pernah kamu lakukan?


Jawapan: menyontek, copy paste tugas teman.

1. Apa aksi antikorupsimu?


Aksi antikorupsiku
Memperbaiki sistem dan memantau pengaduan masyarakat.
Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tertentu.
Pelaporan harta pribadi pemegang kekuasaan dan fungsi publik.
Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di kancah
internasional.

Anda mungkin juga menyukai