Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sulistiono

Nim : 030609635
Matkul : Public Speaking
Tugas 1

Assalamualaikum wr.wb
Salam Sejahtera untuk kita semua
Selamat Pagi….
Yang terhormat Bapak Kepala Desa Pabean dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pabean
Yang terhormat pengurus dan anggota PKK Desa Pabean
Undangan dan hadirin yang saya muliakan.

Apa kabar semuanya?


Kabar baik…? Alhamdulillah….
Senang sekali bertemu dengan ibu-ibu semua di hari yang penuh semangat ini.  Semua penuh
semangat dan sehat.
Pasti begitu ya….. ibu-ibu semua?
Ada pepatah Cina yang sangat menarik, yang kurang lebih artinya begini.
“Jika salah mengolah tanah, penyesalannya hanya satu musim. Jika salah mendidik anak,
penyesalannya seumur hidup.”
Ya. Mendidik anak menjadi hal terpenting dalam sebuah keluarga. Bersama saya Sulistiono
Kader PKK Desa Pabean. Dalam lima belas menit ke depan, kurang lebih kita bersama akan
membahas tentang  peran PKK dalam pola asuh anak dan remaja yang menjadi topik pertemuan
kita kali ini.
Jadi dengan tetap santai dan bersemangat, kita akan bahas bersama, bagaimana peran PKK
dalam pembinaan pola asuh anak dan remaja dalam sebuah keluarga.
Sebelum melanjutkan,  menurut  ibu-ibu.. apa saja tantangan terberat  atau masalah apa yang
banyak dihadapi dalam mendidik anak dan remaja saat ini?
Iya betul, ada beberapa masalah pokok. Seperti pergaulan bebas.. penyalahgunaan narkotika dan
obat berbahaya,.. geng motor, perkelahian, bahkan sampai pada penggunaan gadget alias telpon
pintar yang sekarang ini mengkhawatirkan. Dan diantara banyak persoalan kita dalam mendidik
anak tersebut,  kita akan fokus pada masalah kecanduan gadget di kalangan anak dan remaja kita.
Oke?
Hadirin yang saya hormati,
Saat ini penggunaan smartphone atau gadget sudah sangat umum di negara kita, bahkan sampai
ke desa-desa. Jaringan telepon seluler yang tersambung dengan internet.  Ditambah semakin
menarik permainan atau game yang dibawa hape atau gedget, baik yang dimainkan secara on
line ataupun off line, memberi daya tarik yang luar biasa. Luar biasa sekali, sehingga kita dapat
memainkannya berjam-jam bahkan seharian, tanpa rasa bosan.
Parahnya, hoby main game dan lain-lainnya, termasuk berselancar dan chatting melalui internet
ini sudah menular juga ke anak-anak kita. Sudah jadi kebiasaan.. bahkan menjadi tren atau hal
yang umum.  Menonton you tube, ngrumpi di grup WA dan Facebook, kini bukan hanya kerjaan
para ibu, tetapi juga merasuk ke anak-anak. Anak-anak kita kini banyak yang kecanduan gadget. 
Benar bu? Kecanduan. jadi bukan hanya seperti bapak-bapak yang kecanduan rokok atau
kecanduan nonton sepakbola, anak-anak pun nyatanya bisa kecanduan gadget.
Ya, gadget pada satu sisi memang bermanfaat, dalam arti memberi dampak positif.  Namun jika
berlebihan, kita akan sampai pada ke sisi lainnya yakni dampak negatif. Dampak negatif ini
misalnya berkurangnya kegiatan fisik  seperti bermain di luar rumah seperti yang seharusnya
mereka lakukan, ini untuk memperkuat fisik dan juga kepekaan panca inderanya terhadap
lingkungan.
Bermain juga melatih hubungan sosial dengan teman-temannya yang merangsang pola fikir dan
kerjasama positif untuk memahami orang lain. Termasuk manfaat bermain juga adalah
membangun imajinasi dan pemahaman lingkungan. Bermain bagi anak-anak sebenarnya simulasi
atau latihan menghadapi keadaan  sebenarnya saat anak-anak kita dewasa kelak.
Masalah berikutnya berhubungan dengan kecanduan gadget adalah kurangnya hubungan dengan
orangtua dan saudara. Inilah yang sering menjadi pemicu keasalahan komunikasi.. karena waktu
untuk bersama dalam sebuah keluarga dimana ayah, ibu, dan anak-anak bercengkrama bersama
dalam sebuah keluarga.  Kesempatan seperti ini sekarang berkurang… sebab selain sibuk dengan
kegiatan masing-masing. Ada acara TV yang sudah mengurangi kebersamaan itu, sekarang
masing-masing malah asyik dengan gadgetnya. Betul atau benar?
Ini masalah. Belum lagi kalau gara-gara asyik main hape atau “mengocek hape” anak-anak kita
lupa kewajibannya. Lupa kewajiban ibadah… lupa mengerjakan tugas sekolah… lupa belajar…
dan sebagainya… ini berdampak buruk bagi perannya dalam menyiapkan masa depannya. Dan
yang lebih mengerikan adalah kalau anak-anak kita terjebak dalam informasi yang salah.
Apa itu…??
Ketika anak-anak kita terjebak pada hobi menonton tayangan yang tidak bermanfaat. Chatting
yang tidak jelas arahnya…… Game yang merangsang kekerasan… suka membaca cerita-cerita
romantis yang belum sampai pada saatnya.. bahkan kalau anak-anak kita terperangkap dalam
menonton gambar atau video yang mengarah ke pornografi. Nauzubillah min zalik! Berlindung
kita kepada Allah dari hal demikian. Jangan sampai terjadi ya… ibu-ibu semua.
Masalah utamanya sering para ibu mencari gampangnya saja dengan memberikan hape atau
gadget ketika sibuk atau agar anaknya tidak rewel. Selain itu juga ada keinginan untuk
memanjakan anak dengan memberikan sesuatu yang sama dengan teman-temannya. Atau agar
anak tidak ketinggalan jaman. Terkait gengsi juga kan..ibu-ibu?
Lalu bagaimana peran PKK dalam hal ini?
Melalui PKK kita mengembangkan kegiatan dan penyuluhan terhadap anggotanya tentang pola
asuh anak dan remaja, teruatama dalam hal penggunaan hape atau gadget yang sesuai dengan
kebutuhan. Artinya bagaimana manfaat atau dampak positif dari gadget alias hape ini dapat kita
ambil sebanyak mungkin dan mengurangi dampak negatifnya atau menghindari kejelekannnya..
sesedikit mungkin. Nah.. dalam pertemuan rutin PKK kita berikan pengertian penggunaan hape
atau gadget ini kepada anggotanya. Sebagai bagian pola asuh dari anak dan remaja.
Bagaimana sebaiknya…?
Pertama adalah dengan keteladanan. Kita jangan main hape terus di depan anak. Akan sangat
sulit sekali menegur anak jika kita sendiri terus menerus main hape. Artinya kitalah yang
menjadi contoh bagaimana menggunakan hape sebaiknya.
Kedua, jangan berikan hape cerdas atau smartphone atau gadget canggih pada anak sebelum
berusia 13 tahun lebih. Ini terkait dengan perkembangan otak anak yang belum sempurna yang
sangat mudah terpengaruh oleh radiasi hape maupun konten informasi yang belum dapat mereka
fahami dan pertimbangkan. Jadi jika memang benar-benar anak perlu hape sebelum umur 13
tahun, berikan hape jadul aja.
Ketiga, adalah dengan membatasi waktu. Kecanduan gadget ditandai jikia anak bermain gadget
lebih dari tiga jam sehari. Banyak ahli menyarankan agar anak-anak jangan bermain hape lebih
dari sejam sehari. Pembatasan ini memang cukup sulit. Tetapi dengan pendekatan yang baik dan
keteladan dari kita… insya Allah pembatasan ini dapat bermanfaat dan dapat dilaksanakan.
Hadirin sekalian….
Demikian yang kami sampaikan.  Sebagai penutup saya sampaikan kata teman saya bahwa “hape
itu dapat mendekatkan yang jauh.. namun juga dapat menjauhkan yang dekat”. Tetapkan ber-
PKK dan bijaklah mengggunakan gadget atau hape. Saya Sulistiono kader PKK Desa Pabean
mengucapkan erimakasih atas perhatiannya. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr.wb.
Selamat Siang.

Pembukaan :
Assalamualaikum wr.wb
Salam Sejahtera untuk kita semua
Selamat Pagi….
Yang terhormat Bapak Kepala Desa Pabean dan Ketua Tim Penggerak PKK Desa Pabean
Yang terhormat pengurus dan anggota PKK Desa Pabean
Undangan dan hadirin yang saya muliakan.
Apa kabar semuanya?
Kabar baik…? Alhamdulillah….
Senang sekali bertemu dengan ibu-ibu semua di hari yang penuh semangat ini.  Semua penuh
semangat dan sehat.
Pasti begitu ya….. ibu-ibu semua?
Ada pepatah Cina yang sangat menarik, yang kurang lebih artinya begini.
“Jika salah mengolah tanah, penyesalannya hanya satu musim. Jika salah mendidik anak,
penyesalannya seumur hidup.”

Isi :
Saat ini penggunaan smartphone atau gadget sudah sangat umum di negara kita, bahkan sampai
ke desa-desa. Jaringan telepon seluler yang tersambung dengan internet.  Ditambah semakin
menarik permainan atau game yang dibawa hape atau gedget, baik yang dimainkan secara on
line ataupun off line, memberi daya tarik yang luar biasa. Luar biasa sekali, sehingga kita dapat
memainkannya berjam-jam bahkan seharian, tanpa rasa bosan.
Parahnya, hoby main game dan lain-lainnya, termasuk berselancar dan chatting melalui internet
ini sudah menular juga ke anak-anak kita. Sudah jadi kebiasaan.. bahkan menjadi tren atau hal
yang umum.  Menonton you tube, ngrumpi di grup WA dan Facebook, kini bukan hanya kerjaan
para ibu, tetapi juga merasuk ke anak-anak. Anak-anak kita kini banyak yang kecanduan gadget. 
Benar bu? Kecanduan. jadi bukan hanya seperti bapak-bapak yang kecanduan rokok atau
kecanduan nonton sepakbola, anak-anak pun nyatanya bisa kecanduan gadget.
Ya, gadget pada satu sisi memang bermanfaat, dalam arti memberi dampak positif.  Namun jika
berlebihan, kita akan sampai pada ke sisi lainnya yakni dampak negatif. Dampak negatif ini
misalnya berkurangnya kegiatan fisik  seperti bermain di luar rumah seperti yang seharusnya
mereka lakukan, ini untuk memperkuat fisik dan juga kepekaan panca inderanya terhadap
lingkungan.
Bermain juga melatih hubungan sosial dengan teman-temannya yang merangsang pola fikir dan
kerjasama positif untuk memahami orang lain. Termasuk manfaat bermain juga adalah
membangun imajinasi dan pemahaman lingkungan. Bermain bagi anak-anak sebenarnya simulasi
atau latihan menghadapi keadaan  sebenarnya saat anak-anak kita dewasa kelak.
Masalah berikutnya berhubungan dengan kecanduan gadget adalah kurangnya hubungan dengan
orangtua dan saudara. Inilah yang sering menjadi pemicu keasalahan komunikasi.. karena waktu
untuk bersama dalam sebuah keluarga dimana ayah, ibu, dan anak-anak bercengkrama bersama
dalam sebuah keluarga.  Kesempatan seperti ini sekarang berkurang… sebab selain sibuk dengan
kegiatan masing-masing. Ada acara TV yang sudah mengurangi kebersamaan itu, sekarang
masing-masing malah asyik dengan gadgetnya. Betul atau benar?
Ini masalah. Belum lagi kalau gara-gara asyik main hape atau “mengocek hape” anak-anak kita
lupa kewajibannya. Lupa kewajiban ibadah… lupa mengerjakan tugas sekolah… lupa belajar…
dan sebagainya… ini berdampak buruk bagi perannya dalam menyiapkan masa depannya. Dan
yang lebih mengerikan adalah kalau anak-anak kita terjebak dalam informasi yang salah.
Apa itu…??
Ketika anak-anak kita terjebak pada hobi menonton tayangan yang tidak bermanfaat. Chatting
yang tidak jelas arahnya…… Game yang merangsang kekerasan… suka membaca cerita-cerita
romantis yang belum sampai pada saatnya.. bahkan kalau anak-anak kita terperangkap dalam
menonton gambar atau video yang mengarah ke pornografi. Nauzubillah min zalik! Berlindung
kita kepada Allah dari hal demikian. Jangan sampai terjadi ya… ibu-ibu semua.
Masalah utamanya sering para ibu mencari gampangnya saja dengan memberikan hape atau
gadget ketika sibuk atau agar anaknya tidak rewel. Selain itu juga ada keinginan untuk
memanjakan anak dengan memberikan sesuatu yang sama dengan teman-temannya. Atau agar
anak tidak ketinggalan jaman. Terkait gengsi juga kan..ibu-ibu?
Lalu bagaimana peran PKK dalam hal ini?
Melalui PKK kita mengembangkan kegiatan dan penyuluhan terhadap anggotanya tentang pola
asuh anak dan remaja, teruatama dalam hal penggunaan hape atau gadget yang sesuai dengan
kebutuhan. Artinya bagaimana manfaat atau dampak positif dari gadget alias hape ini dapat kita
ambil sebanyak mungkin dan mengurangi dampak negatifnya atau menghindari kejelekannnya..
sesedikit mungkin. Nah.. dalam pertemuan rutin PKK kita berikan pengertian penggunaan hape
atau gadget ini kepada anggotanya. Sebagai bagian pola asuh dari anak dan remaja.
Bagaimana sebaiknya…?
Pertama adalah dengan keteladanan. Kita jangan main hape terus di depan anak. Akan sangat
sulit sekali menegur anak jika kita sendiri terus menerus main hape. Artinya kitalah yang
menjadi contoh bagaimana menggunakan hape sebaiknya.
Kedua, jangan berikan hape cerdas atau smartphone atau gadget canggih pada anak sebelum
berusia 13 tahun lebih. Ini terkait dengan perkembangan otak anak yang belum sempurna yang
sangat mudah terpengaruh oleh radiasi hape maupun konten informasi yang belum dapat mereka
fahami dan pertimbangkan. Jadi jika memang benar-benar anak perlu hape sebelum umur 13
tahun, berikan hape jadul aja.
Ketiga, adalah dengan membatasi waktu. Kecanduan gadget ditandai jikia anak bermain gadget
lebih dari tiga jam sehari. Banyak ahli menyarankan agar anak-anak jangan bermain hape lebih
dari sejam sehari. Pembatasan ini memang cukup sulit. Tetapi dengan pendekatan yang baik dan
keteladan dari kita… insya Allah pembatasan ini dapat bermanfaat dan dapat dilaksanakan.

Penutup :
Demikian yang kami sampaikan.  Sebagai penutup saya sampaikan kata teman saya bahwa “hape
itu dapat mendekatkan yang jauh.. namun juga dapat menjauhkan yang dekat”. Tetapkan ber-
PKK dan bijaklah mengggunakan gadget atau hape. Saya Sulistiono kader PKK Desa Pabean
mengucapkan erimakasih atas perhatiannya. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum wr.wb.
Selamat Siang.

Anda mungkin juga menyukai