Anda di halaman 1dari 12

Universitas Esa Unggul

POLA KOMUNIKASI ORANG TUA DAN ANAK DALAM


MEMBENTUK KEPRIBADIAN ANAK PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DI RT 001/ RW 003 KELURAHAN PONDOK PUCUNG
KECAMATAN KARANG TENGAH KOTA TANGERANG
Ranty Eka Afrilia
Program Studi Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Esa Unggul,
Jakarta Barat.
Jl. Arjuna Utara No. 9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510
Koresponden Email: Rantyeka4@gmail.com

ABSTRACT
The communication pattern is a model of the communication process, so that with the existence of
various communication models and parts of the communication process, a suitable and easy-to-use
pattern can be found in communicating. This research uses descriptive qualitative research method
with case study method which aims to answer and explain the question of how to do research. The
theory used by the researcher is attribution theory. Based on data analysis and discussion of research
results, it can be stated that there are 3 types of communication patterns for parents and children in
RT 001/ RW 003 Kelurahan Pondok Pucung, Karang Tengah Subdistrict, Tangerang City, namely
four parents adhere to a permissive communication pattern, and four parents adhere to a permissive
communication pattern. authoritative communication, while the other two parents adhered to
authoritarian communication patterns. Barriers faced in communication patterns between parents
and children, are personal problems, lack of available time, lack of parental knowledge, low
approach (such as rarely having family time), and environmental factors (can be from within the
family, school place). and communities where children hang out and play).
Keywords : Communication Patterns, Parents and child
Pola komunikasi merupakan sebuah model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya beraneka
ragam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok
dan mudah digunakan dalam berkomunikasi. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus yang bertujuan untuk menjawab dan menjelaskan
pertanyaan bagaimana dalam penelitian. Teori yang digunakan peneliti adalah Teori atribusi.
Berdasarkan Analisa data dan pembahasan hasil penelitian maka dapat dikemukakan bahwa terdapat 3
jenis pola komuniasi pada orang tua dan anak di RT 001/ RW 003 Kelurahan Pondok Pucung
Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang yaitu empat orang tua menganut pola komunikasi
permissive, dan empat orang tua menganut pola komunikasi authoritative, sedangkan dua orang tua
lainnya menganut pola komunikasi authoritarian. Hambatan yang dihadapi dalam pola komunikasi
antara orang tua dengan anak, adalah masalah pribadi, kurangnya ketersediaan waktu yang dipunya,
kurangnya pengetahuan orang tua , pendekatan yang rendah (seperti jarang ada waktu family time),
dan faktor lingkungan (bisa dari dalam keluarga, tempat sekolah,serta masyarakat tempat anak
bergaul dan bermain).
Kata kunci : Pola komunikasi, Orang tua dan anak

PENDAHULUAN Wuhan, China pada akhir tahun 2019, di


beritakan dari health.grid.id, pandemi COVID-
Wabah COVID-19 telah ditetapkan 19 ini telah masuk ke Indonesia pada akhir
Pandemi oleh World Health Organization Februari 2020, berdasarkan pemberitaan di
(WHO), dikutip dari nationalgeographic media online merdeka.com. Penyebaran
.grid.id. Setelah cukup parah menyerang

1
Universitas Esa Unggul

COVID-19 ini untuk memutus rantai Di dalam suatu keluarga, peran orang
penyebarannya dibutuhkan physical distancing tua ialah bertanggung jawab memberikan
atau social distancing yang pada intinya adalah pendidikan yang layak terhadap anak dengan
menjaga jarak antara sesama manusia. Akibat berdasarkan nilai-nilai akhklak dan spiritual
dari penyebarannya yang begitu cepat, pada yang luhur. Namun tidak semua orang tua
tanggal 10 April 2020 pemerintah Indonesia dapat melakukanya, hal ini dikarenakan dalam
menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar hidup bermasyarakat sering ditemukan anak-
(PSBB) bersamaan dengan protokol kesehatan. anak, khususnya pada remaja dengan prilaku
Dengan ditetapkan peraturan baru ini, begitu yang tidak semestinya. Hal tersebut terjadi
banyak sektor yang terdampak di antaranya karena disebabkan kurangnya perhatian, peran,
pusat perbelanjaan, transportasi, pariwisata, dan kasih sayang orang tua, serta kurangnya
termasuk pendidikan. menanamkan nilai-nilai moral terhadap anak.
Pandemi COVID-19 sangat Pola komunikasi interpersonal yang
berdampak pada lini pendidikan, adanya dilakukan orang tua yang baik dengan tujuan
wabah virus ini dapat menghambat kegiatan membentuk kepribadian anak yaitu orang tua
belajar mengajar yang biasanya berlangsung harus mengutamakan kepentingan anak, akan
secara tatap muka hingga menjadi sekolah dari tetapi orang tua juga harus mengawasi dan
rumah. Selain itu, pandemi ini mampu mengendalikan anaknya, sehingga akan
membuat pendidikan menjadi memiliki sistem terbentuk karakteristik anak yang dapat
pembelajaran dilakukan jarak jauh dengan mengontrol diri, memiliki kepribadian yang
memanfaatkan teknologi informasi. Akibat kuat, tidak mudah menyerah, mandiri,
dari pandemi, pemerintah mengeluarkan memiliki hubungan baik dengan teman dan
kebijakan baru di dunia pendidikan. Kondisi mempunyai minat terhadap hal baru.
ini membuat semua guru dan juga tenaga Sebaliknya, jika pola komunikasi yang
pendidik diwajibkan untuk merubah metode dilakukan orang tua salah akan menjadikan
pembelajaran dengan menggunakan sistem E- anak rentan terhadap stres, mudah terpengaruh
learning atau melalui media online. Hal pada hal-hal yang negatif seperti malas belajar,
tersebut menjadikan anak yang biasanya terlalu sering bermain baik dengan
belajar disekolah menjadi belajar dari rumah lingkungannya maupun terhadap gadget.
dengan adanya bantuan orang tua.
Keluarga berperan penting terhadap
Komunikasi adalah sesuatu hal yang pembentukan kepribadian anak, karena sejak
tidak dapat dihindarkan dari segala aspek kecil anak hidup, tumbuh dan berkembang
kehidupan. Sebagai mahluk sosial, kita pasti didalam keluarga. Orang tua sibuk dengan
selalu berinteraksi dengan orang lain. Kita aktifitasnya sedangkan anak sibuk dengan
selalu berkomunikasi dengan orang lain, baik teman dan permainannya. Oleh karena itu,
untuk menyampaikan pesan maupun menerima banyak disuatu keluarga yang tidak saling
pesan dari orang lain. Komunikasi secara berkomunikasi antara satu sama lain, dan
istilah mengacu pada adanya proses orang tua tidak mengetehui perkembangan
penyampaian suatu pesan ataupun pernyataan anak-anaknya dan masalah apa yang dihadapi
oleh seseorang kepada orang lain. anak.
Djamarah, (2004:1) mengatakan Hal tersebut membuat peneliti tertarik
bahwa pola komunikasi dapat diartikan untuk meneliti bagaimana agar anak-anak
sebagai pola hubungan antara dua orang atau dapat tumbuh dengan pribadi yang baik
lebih dalam proses pengiriman dan ditengah pandemi COVID-19 dan tentu saja
penerimaan cara yang tepat, sehingga pesan orang tua sebagai alat bantu bagi anak.
yang dimaksud dapat dimengerti. Djamarah Berdasarkan hasil pengamatan sementara
juga mengatakan bahwa dimensi pola peneliti menunjukan bahwa ditempat
komunikasi terdapat dua macam, yaitu pola penelitian ada kecenderungan menunjukan
yang berorientasi pada konsep dan pola yang banyak anak-anak di Kelurahan Pondok
berorientasi pada sosial yang memiliki arah Pucung Kecamatan Karang Tengah Tangerang
hubungan yang berlainan. menghabiskan waktu mereka dengan bermain
game online menonton youtube dan kegiatan
lain yang berkaiatan dengan dunia maya,

2
Universitas Esa Unggul

social media dalam masa pandemi COVID-19. di RT 001/ RW 003 Kelurahan


Hal tersebut terjadi dikarenakan kurangnya Pondok Pucung Kecamatan Karang
pengawasan dari orang tua dalam mengawasi Tengah Tangerang?
mereka sehingga anak-anak melakukan apa
yang mereka inginkan. Apabila anak-anak Tujuan Penelitian
tidak diawasi dengan baik oleh orang tua Berdasarkan fokus penelitian yang
mereka, maka kebiasaan itu akan terus ada telah dipaparkan diatas, tujuan dalam
sampai anak itu beranjak dewasa. Hal ini bisa penelitian ini adalah sebagai berikut:
berakibat pada pribadinya, dan berdampak
juga pada nilai sekolahnya, anak-anak lebih 1. Untuk mengetahui pola komunikasi
suka bermain game online dari pada yang diterapkan orang tua pada anak
mengerjakan tugas yang diberikaan guru dari dalam membentuk kepribadian anak.
sekolah. Lain itu, dampak pergaulan dari anak- 2. Untuk mengetahui hambatan yang
anak tersebut yang nanti akan bisa merubah dihadapi orang tua dalam membentuk
kepribadian mereka. kepribadian anak.
Fakta inilah yang terjadi di TINJAUAN PUSTAKA
masyarakat RT 01/ RW 03 Kelurahan Pondok
Pucung Kecamatan Karang Tengah pada saat Landasan Teoretis
ini, hal ini bisa berakibat pada kepribadian Teori Atribusi
anak, dan berdampak juga pada nilai
sekolahnya, anak-anak lebih suka bermain Menurut Fritz Heider pencetus Teori
game online dan gadget dari pada mengerjakan Atribusi, Teori Atribusi merupakan teori yang
tugas yang telah diberikan guru selama menjelaskan tentang perilaku seseorang. Teori
sekolah dari rumah. atribusi menjelaskan mengenai proses
bagaimana kita menentukan penyebab dan
Untuk mengetahui bagaimana orang motif tentang perilaku seseorang. Teori ini
tua bisa menentukan cara terbaik yang harus mengacu tentang bagaimana seseorang
dilakukan agar anak-anak mereka dapat menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau
terbentuk dengan kepribadian yang baik dan dirinya sendiri yang akan ditentukan apakah
menghindari anak-anak dari kepribadian yang dari internal misalnya sifat, karakter, sikap, dll.
tidak baik, karena tidak semua orang tua ataupun eksternal misalnya tekanan situasi
memahami bagaimana berkomunikasi yang atau keadaan tertentu yang akan memberikan
efektif dalam kaca mata komunikasi pengaruh terhadap perilaku individu (Luthans,
interpersonal maka peneliti tertarik untuk
2006: 50).
meneliti judul “Pola Komunikasi Orangtua dan
Anak Dalam Membentuk Kepribadian Anak Fritz heider, mengemukakan beberapa
Pada Masa Pandemi COVID-19 Di RT 001/ penyebab yang mendorong orang memiliki
RW 003 Kelurahan Pondok Pucung tangkah laku tertentu yaitu: Penyebab
Kecamatan Karang Tengah Tangerang” situasional (orang yang dipengaruhi oleh
lingkungannya), Adanya pengaruh personal
Fokus Penelitian (ingin mempengaruhi sesuatu secara pribadi),
Berdasarkan uraian latar belakang Memiliki kemampuan (mampu melakukan
masalah diatas, maka peneliti menyimpulkan sesuatu), Adanya usaha (mencoba melakukan
fokus penelitian dari penelitian ini adalah: sesuatu), Memiliki keinginan (ingin
melakukan sesuatu), Adanya perasaan
1. Bagaimana pola komunikasi orangtua (perasaan menyukai sesuatu), Rasa memiliki
dan anak dalam membentuk (ingin memiliki sesuatu), Kewajiban (perasaan
kepribadian anak dalam masa pandemi harus melakukan sesuatu), dan Diperkenalkan
COVID-19 di RT 001/ RW 003 (diperbolehkan melakukan sesuatu)
Kelurahan Pondok Pucung Kecamatan (Morissan, 2013: 75).
Karang Tengah Tangerang?
2. Apa hambatan yang dihadapi orang Pada dasarnya teori ini menyarankan
tua dalam membentuk kepribadian bahwa jika seseorang mengamati perilaku
anak dalam masa pandemi COVID-19 seseorang individu, orang tersebut berusaha
menentukan apakah perilaku itu disebabkan

3
Universitas Esa Unggul

oleh faktor internal atau faktor eksternal. mempunyai keinginan berbeda mengenai sifat-
Proses atribusi ini merupakan proses persepsi sifat yang ingin mereka lihat kepada anak.
dalam menetukan apakah perilaku atau Orang tua lapisan pekerja, dituntut pentingnya
kejadian yang diamati disebabkan oleh anak untuk menjadi seorang yang penurut,
sebagian besar dari faktor internal atau faktor perwujudan kerapian bagi orang lain dan
eksternal. pentingnya keterarutan diwujudkan. Sementara
itu orang tua pada lapisan menegah lebih
Landasan Konseptual menekankan pentingnya mengembangkan sifat
Pola Komunikasi sifat ingin tahu, kepuasan, atau kebahagian
pada anak, perhatian pada orang lain, dan hal
Pola komunikasi adalah sebuah model hal yang ada disekitarnya.
proses komunikasi, sehingga adanya beraneka
Komunikasi dalam keluarga dapat
ragam model komunikasi dan merupakan
berlangsung timbal balik dan terus berganti,
bagian dari proses komunikasi akan dapat
dari orang tua ke anaknya atau dari anak ke
ditemukan pola yang cocok dan mudah
orang tuanya, atau dari anak ke anak. Dengan
digunakan untuk berkomunikasi. Pola
adanya pola komunikasi yang baik dan benar
komunikasi serupa dengan proses komunikasi,
maka akan terbentuknya pola asuh yang baik
karena pola komunikasi merupakan rangkaian
dan benar pula. Kegiatan asuh anak akan
dari aktivitas penyampaian pesan sehingga
berhasil dengan baik jika pola komunikasi
dapat feedback dari penerima pesan, dari
yang tercipta dibumbui dengan cinta dan kasih
proses komunikasi, akan timbul pola, model,
sayang dengan memposisikan anak sebagai
bentuk dan juga bagian-bagian kecil yang
subjek yang harus dibimbing, dididik, dan
berhubungan erat dengan proses komunikasi
dibina, dan bukan hanya objek saja.
(Effendy, 2017: 33).
Menurut Yusuf, (2010: 51) Pola
Menurut West dan Turner, (2008: 37)
komunikasi orang tua dapat diidentifikasikan
mengatakan bahwa pola komunikasi (patterns
menjadi 3, yaitu:
of communication) adalah suatu jaringan
(network) informasi disalurkan. Pola 1. Pola Komunikasi Permissive
komunikasi dibedakan menjadi saluran formal (Membebaskan)
(formal communications channel) dan saluran
nonformal (informal communications channel) Pola komunikasi permisif muncul dengan
(Djoko, 2019: 40). adanya kebebasan tanpa batas kepada anak
untuk berperilaku sesuai dengan keinginan
Pola diartikan sebagai bentuk struktur anak. Pola komunikasi permisif atau disebut
yang tetap sedangkan komunikasi adalah pola komunikasi yang serba membiarkan
proses penciptaan makna terhadap gagasan dimana orangtua bersikap mengalah pada
atau ide yang disampaikan. Komunikasi juga anak, menuruti semua keinginan anaknya,
dapat diartikan bahwa pengiriman dan melindungi secara berlebihan, dan
penerimaan suatu pesan atau berita antara dua memberikan atau memenuhi semua keinginan
orang atau lebih dengan cara yang tepat anak secara berlebihan.
sehingga pesan yang dimaksud dapat di
pahami; hubungan; kontak. Dengan demikian 2. Pola Komunikasi Authoritarian
menurut Djamarah, (2004:1) bahwa pola (Otoriter)
komunikasi adalah hubungan anatara dua Pola komunikasi otoriter muncul dengan
orang atau lebih dalam pengiriman dan orang tua yang melarang anak dengan
penerimaan suatu pesan pesan dengan cara mengorbankan tatanan anak. Pola komunikasi
yang tepat sehingga pesan yang dimaksud otoriter mempunyai aturan yang kaku dari
dapat dipahami. orang tua. Pola komunikasi ini sikap
penerimaan rendah, namun kontrolnya tinggi,
Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak
suka menghukum anak, bersikap mengatur,
Hubungan orang tua dan anak menuntut anak untuk melakukan sesuatu tanpa
dikemukakan oleh Melvin Khon dalam kompromi, bersikap kaku, cenderung emosinal
Suhendi (2001: 73) bahwa orang tua pada dan bersikap menolak. Biasanya anak akan
lapisan pekerja dan lapisan menengah merasa mudah tersinggung, menjadi penakut,

4
Universitas Esa Unggul

pemurung dan merasa tidak bahagia, mudah mereka sendiri. Dengan komunikasi masing-
terpengaruh, mudah stress, dan tidak masing anggota dapat mengetahui peran,
mempunyai arah masa depan yang jelas. aturan dan harapan, cara mereka membentuk
dan mengelola hubungan satu dengan yang
3. Pola Komunikasi Authoritative lain, serta cara mereka saling berinteraksi.
(Demokratis) Dalam konteks komunikasi keluarga, sistem
Pola komunikasi demokratis ini pada pesan yang dimiliki keluarga merupakan
umumnya ditandai dengan adanya sikap sistem yang unik. Setiap keluarga pasti
terbuka antara orang tua dan anaknya. Mereka memiliki sistem pesan yang unik untuk
membuat semacam aturan yang disepakati menyediakan makna sehubungan dengan
bersama. Orang tua yang demokratis yaitu fungsi utamanya memberi bentuk pada
orang tua yang mencoba menghargai kehidupan berkeluarga.
kemampuan anak secara langsung maupun
Pembentukan Kepribadian anak
tidak langsung.
Kepribadian adalah ciri atau karakteristik
Komunikasi Keluarga atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang
Komunikasi adalah salah satu dari yang bersumber dari bentukan-bentukan yang
aktivitas manusia yang dikenali oleh semua diterima dari lingkungan, misalnya, keluarga
orang kapanpun dan dimanapun, termasuk pada masa kecil, dan juga bawaan seseorang
dalam lingkungan keluarga. Keluarga dan citra sejak lahir (Sjarkawi, 2008: 11).
kita tentang keluarga, didasarkan, dibentuk Pembentukan kepribadian berasal dari titik
dan dipelihara melalui komunikasi. awal tempat anak-anak mulai berkembang
Menurut Onong Uchayana dalam Burhan yaitu sifat dasar, atau bawaan yang diwariskan
Bugin, (2006: 31) mengatakan komunikasi dari orang tua. Dalam bentuk paling mendasar,
sebagai proses komunikasi pada hakikatnya sifat ini merujuk pada kecerdasan dasar si anak
adalah proses penyampaian pikiran, atau serta reaksinya terhadap kondisi luar yang
perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada beragam; keriangan dan kesedihan, kebencian
orang lain (komunikan). Pikiran dapat berupa dan kebahagian, dan lain-lain. Saat anak
gagasan, informasi, opini, dan lainnya yang tumbuh, kebiasan dan tedensi lainya masih
muncul dari benaknya. Perasaan dapat berupa terpatri dalam lingkungan keluarga tempat ia
suatu keyakinan, kepastian, keraguan, dipelihara. Seiring berjalannya waktu, cara
kekhawatiran, kemarahan, keberanian, dan hidupnya menjadi kuat. Anak itu lalu menjadi
sebagainya yang timbul dari hati. remaja dan kemudian menjadi orang dewasa
dijalur yang sudah dibentuk sebelumnya.
Menurut Friendly yang dikutip oleh Sisca
Febriyani et al., (2012: 10) dalam Tesisnya Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
komunikasi keluarga adalah kesiapan Anak Kelas 4-6
berbicara terbuka setiap hal dalam keluarga Key informasi dalam penelitian ini adalah
baik yang menyenangkan maupuan yang tidak siswa kelas 4-6 SD usia 9-11 tahun. Siswa
menyenangkan dan siap menyelesaikan kelas 4-6 SD siswa dengan rentang umur 9-11
masalah yang ada dalam keluarga dengan tahun atau lebih adalah tahap operasional
pembicaraan yang dijalani dengan kesabaran konkrit, dimana anak sudah mampu berpikir
dan kejujuran serta keterbukaan. Sehingga rasional, seperti penalaran untuk
jelas didalam keluarga komunikasi yang menyelesaikan suatu masalah yang konkrit
dijalin merupakan komunikasi yang dapat (aktual).
memberikan suatu hal yang dapat diberikan
kepada setiap anggota keluarga yang lainnya, Pada tahap operasional yang konkrit, anak
sehingga dengan adanya komunikasi tersebut mampu menyimpulkan sesuatu tanpa melihat,
permaslahan yang terjadi antara keluarga dapat mengukur ataupun menimbang objeknya
dibicarakan dengan mengambil solusi yang secara langsung, anak juga sudah cukup
terbaik. matang untuk menggunakan pemikiran logika
atau operasi, tetapi hanya untuk objek fisik
Kehidupan dalam keluarga dibentuk yang ada saat ini.
melalui komunikasi yang dibangun oleh

5
Universitas Esa Unggul

Dalam tahap ini, menurut Matt Jarvis,


(2017: 149) anak egosentrisnya berkurang dan
kemampuannya dalam tugas-tugas konservasi
menjadi lebih baik. Namun, tanpa objek fisik
di hadapan mereka, anak-anak pada tahap
operasional kongkrit masih mengalami
kesulitan besar dalam menyelesaikan tugas-
tugas logika.
Pada tahap operasional ini, anak memiliki
kemajuan yang kognitif atau pemahaman yang
lebih baik dibandingkan dengan anak pada
tahap pra-operasional. Menurut Jean Piaget
dalam buku Teori Perkembangan Kognitif
METODOLOGI PENELITIAN
(Suparno, 2001: 25), Anak pada tahap
operasional konkrit hanya menggunakan Metode penelitian dalam penelitian
penalaran induktif saja. Yang dimaksud ini, peneliti menggunakan tipe atau metode
dengan penalaran induktif adalah pemahaman penelitian deskriptif dengan pendekatan
logika yang dimulai dari observasi objek atau kualitatif.
peristiwa untuk menyimpulkan keseluruhan
dari objek yang telah diobservasi tersebut. Menurut Denzin dan Lincoln dalam
Penalaran induktif masih bersifat sementara Moleong, (2005: 5) Penelitian Kualitatif
karena masih ada kesempatan untuk adalah penelitin yang menggunakan latar
munculnya informasi baru yang tidak alamiah, dengan maksud menafsirkan
mendukung kesimpulan tersebut. fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
Kerangka Pemikiran Peneliti Dalam penelitian kualitatif metode yang
biasnya dimanfaatkan adalah wawancara,
Menurut Sugiono, (2008:92)
pengamatan dan pemanfaatan dokumen.
mengatakan bahwa kerangka pemikiran dalam
suatu penelitian dikemukakan apabila Peneliti menggunakan metode
penelitian tersebut berkaitan dengan variabel penelitian studi kasus untuk menjawab dan
atau fokus penelitian. menjelaskan pertanyaan bagaimana dalam
penelitian, sehingga cocok dengan rumusan
Kerangka pemikiran digunakan
masalah dan penelitian yang dilakuan oleh
peneliti untuk mengukur variabel bagaimana
peneliti. Menurut Yin, (2012: 46)
hubungan dan proses pola komunikasi antara
orang tua dan anak dalam membentuk mengemukakan, terdapat empat tipe utama
kepribadian anak, peneliti menggambarkan desain yang relevan (berdasarkan aspek
hubungan antara konsep-konsep dari pola kualitasnya).
komunikasi yang digunakan orang tua
terhadap anak dalam membentuk kepribadian
anak. Interaksi antara orang tua dan anak
dibutuhkan komunikasi yang intens untuk
mengendalikan kepribadian anak tersebut.

Pada penelitian ini, peneliti


menggunakan key informan, yaitu : orang tua
ibu dan anak SD kelas 4-6 berdasarkan rentang
usia baik dari sisi psikologis sehingga peneliti
menentukan kriteria yang capable
mempresentasikan adalah anak sekolah di
rentang usia 9-11 tahun. Sedangkan untuk

6
Universitas Esa Unggul

Informan, peneliti memilih pakar komunikasi oleh ibu Kartika Sari yang mengatakan bahwa
antar pribadi yaitu dosen komunikasi antar beliau kurang mempunyai waktu untuk
pribadi Dr. Hamdani M. Syam, MA untuk berkomunikasi dengan anak, dikarenakan ibu
mengetahui mengenai psikologi komunikasi Kartika bekerja dan menyebabkan bersikap
yang diterapkan orang tua dalam pola membebaskan anak sesuai dengan apa yang
komunikasi membentuk kepribadian anak. diinginkan anak tersebut. Hal senada juga
Peneliti juga memilih guru SD kelas 4 yaitu diungkapkan oleh anak nya yang bernama
ibu Novalia Agiesta Diani SDN Larangan 3 Anisa mengatakan bahwa ibu nya sibuk
untuk dijadikan sebagai informan. bekerja dan waktu yang ibunya berikan tidak
banyak. Berikut kutipan wawancaranya :
Teknik pengumpulan data yang
peneliti gunakan adalah wawancara secara “…dalam sehari hari kurang
terstruktur dan mendalam (in depth interview) adanya komunikasi yang terjalin
berdasarkan pedoman wawancara yang sudah anatara saya dan anak dikarenakan
dibuat. Observasi langsung ke Orang tua dan saya sibuk kerja, sehingga saya
anak yang berada di RT001/ RW003 membebaskan anak untuk melakukan
Kelurahan Pondok Pucung Kecamatan Karang aktivitas apapun sesuai dengan
Tengah Kota Tangerang dan dokumentasi keinginannya... ”(wawancara 20 mei
berupa foto untuk melengkapi wawancara dan 2021)
landasan teori yang digunakan.
“…karena orang tua saya sibuk kerja
Dalam penelitian ini, untuk menguji jadi tidak bisa mendampingi saya pada
reliabilitas dan validitas data penelitian adalah saat belajar.”(wawancara 23 mei
dengan menggunakan uji keabsahan data. Oleh 2021)
karena itu, metode triangulasi yang peneliti
gunakan adalah triangulasi teori dan data. Hal lain juga diungkapkan oleh ibu
Karena peneliti dapat melakukan perbandingan Asti Puspita Sari mengatakan bahwa dalam
berdasarkan kenyataan yang terjadi, yang sehari- hari tidak bisa menemani anak karena
kemudian disesuaikan dengan teori-teori dan harus bekerja. Hal senada diungkapkan juga
disesuaikan dengan memperoleh informasi oleh anaknya yang berrnama Aura mengatakan
menggunakan hasil wawancara dari informan bahwa ibunya sibuk bekerja sehingga bersikap
dan key informan mengenai objek penelitian. bebas serta mengikuti semua keinginan anak.
Berikut kutipan wawancaranya :
HASIL DAN PEMBAHASAN
“...dikarenakan saya bekerja kurang
Di dalam pola komunikasi menurut waktu yang saya punya untuk
Yusuf, (2010: 51) Pola komunikasi dapat menemani anak dalam sehari- hari
diidentifikasikan menjadi 3, yaitu pola menjadikan saya untuk bersikap bebas
komunikasi permissive (membebaskan), pola terhadap keinginan
komunikasi authoritarian (otoriter), pola anak....”(wawancara 20 mei 2021)
komunikasi authorotative (demokratis). Seperti
“…ibu memberikan kebebasan baik
yang digambarkan dalam ke 3 kategori pola
dalam Pendidikan maupun lingkungan
komunikasi diatas hasil penelitian menunjukan
bermain, dan biasanya orang tua
bahwa orang tua di RT 001/ RW 003
mengikuti semua keinginan
Kelurahan Pondok Pucung Kecamatan
saya...”(wawancara 23 mei 2021)
Karang Tengah Tangerang menggunakan ke 3
pola komunikasi tersebut kepada anak mereka. Hasil dari pola komunikasi permissive
menjadikan anak kurang waktu untuk belajar
1. Pola Komunikasi Permissive
mengendalikan perilakunya sendiri dan selalu
Pola komunikasi permissive (membebaskan) berharap mendapatkan keinginannya. Hal ini
adalah pola komunikasi yang ditandai adanya diungkapkan oleh ibu Diana selaku key
kebebasan tanpa batas kepada anak untuk informan mengatakan bahwa tidak menaruh
berbuat dan berprilaku sesusai keinginan anak banyak tuntukan dan kontrol yang ketat pada
dan orang tua yang bersikap mengalah, anak. Hal senada diungkapkan oleh anaknya
menuruti semua keinginan anak secara yang Bernama Bilqist mengatakan bahwa
berlebihan. Hal ini seperti yang dikemukakan

7
Universitas Esa Unggul

tidak ada aturan yang berlaku. Berikut kutipan untuk melakukan sesuatu tanpa adanya
wawancaranya: diskusi.
“…mungkin dikarenakan tidak ada Hal ini dikemukakan oleh ibu Livia
aturan belajar, sehingga anak bebas Nila Sari selaku key informan mengatakan
melakukan apapun sesuai keinginan bahwa berkomunikasi dan membuat peraturan
menjadikan mereka dan menjadi serta adanya punishment kepada anak
sedikit malas untuk sangatlah penting untuk menerapkan kendali
belajar…”(wawancara 20 mei 2021) yang tegas. Hal senada juga diungkapkan oleh
anaknya yang Bernama Asyila bahwa jika
“…tidak ada aturan yang berlaku melanggar aturan akan ada punishment yang
dirumah, orangtua memberikan diberikan oleh orangtua. Berikut adalah
kebebasan dalam menggunakan kutipan wawancaranya:
gadget pada saat belajar..” (wawancara
23 mei 2021) “…sering berkomunikasi dengan anak,
kami juga memberikan aturan yang
Hal lain diungkapkan oleh Ibu Titi berlaku serta membuat punishment
mengatakan bahwa beliau membiarkan anak bila anak melanggar aturan yang
melakukan apa yang diinginkan. Hal yang sudah ditetapkan…” (wawancara 20
sama diungkapkan oleh anaknya yang mei 2021)
bernama Sila mengungkapkan bahwa ibu nya
memberikan kepercayaan penuh, baik dalam “…ada aturan jam belajar pada waktu
hal belajar maupun dalam penggunakan pagi hari, jika ingin bermain harus
fasilitas seperti gadget. Berikut hasil sudah melakukan aturan tersebut
wawancaranya : terlebih dahulu, jika melanggar akan
ada pengurangan jam main.”
“saya memberikan kebebasan dalam (wawancara 23 mei 2021)
berbuat dan berprilaku sehari- hari,
baik dalam hal bermain saya Hal lain seperti yang diungkapkan
membebaskanya… ” (wawancara 20 oleh ibu Tika mengatakan bahwa orangtua
mei 2021) cenderung bersikap mengharuskan anak
mengikuti semua keinginan orang tua tanpa
“…diberikan kebebasan waktu belajar meminta pendapat kepada anak dikarenakan
dan bermain gadget tetapi tidak semua setiap orangtua pasti sudah mengetahui apa
keinginan dituruti oleh yang terbaik untuk anak mereka. Hal senada
ibu..”(wawancara 23 mei 2021) juga diungkapkan oleh anaknya yang bernama
Kurangnya komunikasi orang tua dengan Daffa mengatakan bahwa ibu nya cenderung
anak merupakan salah satu hal yang membuat mengharuskan segala sesuatu sesuai dengan
anak menjadi seenaknya dalam berprilaku, keinginan orang tua tanpa adanya diskusi
sehingga menimbulkan kerenggangan antara terlebih dahulu.
orang tua dengan anak. Pola komunikasi yang “…selaku orang tua menginginkan hal
membebaskan permissive salah satunya karena terbaik, jadi akan membuat arahan
orang tua terlalu mengikuti atau memanjakan yang sesuai,agar bisa tercapainya
anak sehingga anak tidak peduli dengan keinginan orangtua ..” (wawancara 20
lingkungan. Orang tua yang terlalu sibuk mei 2021)
dengan urusan mereka sehingga anak kurang
mendapatkan perhatian dan bebas melakukan “…iya ibu mengontrol dan mengatur
apa yang diinginkan. dalam semua kegiatan serta
mengharuskan saya mengikuti
2. Pola Komunikasi Authoritarian keinginannya tanpa meminta pendapat
Pola komunikasi Authoritarian yang saya inginkan…” (wawancara 23
merupakan pola komunikasi otoriter dimana mei 2021)
orang tua mendesak anak untuk mengikuti Memberikan peraturan dalam keluarga
arahan dan aturan yang telah dibuat. Pola sangat dibutuhkan agar anak tidak terlalu
komunikasi ini biasaya orang tua cenderung bebas, dengan adanya aturan yang diterapkan
bersikap mengharuskan atau memerintah anak

8
Universitas Esa Unggul

orang tua kepada anak membuat anak disiplin dilakukan komunikasi dapat menjaga
dan bertanggung jawab. keharmonisan hubungan atara orang
tua dan anak” (wawancara 20 mei
3. Pola Komunikasi Authoritative 2021)
Pola komunikasi Authoritative “...ibu selalu berkomunikasi dengan
demokratis adalah pola komunikasi yang saya dengan baik…” (wawancara 23
mendorong anak untuk mandiri, namun masih mei 2021)
menempatkan batas dan kendali pada tindakan
mereka. Pola komunikasi ini membuat anak Pola komunikasi authoritative ini
bisa menjalin komunikasi yang baik dengan biasanya dapat mengakibatkan perilaku anak
orang tuanya. Anak bebas mengemukakan berkompeten secara sosial. Hal lain seperti
pendapat atau keinginan kepada orang tua, yang diungkapkan oleh ibu Ella mengatakan
tetapi orang tua masih mengontrol setiap apa bahwa pentingnya pola komunikasi yang
yang anak lakukan dan inginkan sehingga anak terjalin antara orang tua dengan anak berjalan
tetap dengan pendirian nya tidak merasa secara demokratis serta harus ditandai adanya
tertekan dengan peraturan. sikap terbuka antara orang tua dan anak. Hal
senada diungkapkan oleh anaknya yang
Hal ini seperti yang diungkapkan oleh bernama Aufan mengatakan bahwa orang tua
ibu Julia mengatakan bahwa orang tua harus selalu mengajaknya berdiskusi dan bersikap
bersikap realistis dan responsive terhadap terbuka pada orang tua. Berikut adalah kutipan
kemampuan anak, dengan melakukan diskusi wawancaranya :
untuk mencapai kesepakatan bersama. Hal
senada diungkapkan oleh anaknya yang “…karena anak sudah diberikan
bernama Syifa mengatakan bahwa orang tua pengertian dalam berbagai hal
selalu mengajaknya berdiskusi serta menjadikan anak bisa dipercaya dalam
memberikan pengertian dan juga tanggung hal memilih sesuatu, dan anak
jawab atas kemampuan yang dipunya. Berikut mempunyai pendirian yang baik maka
kutipan wawancaranya : dari itu komunikasi yang terbuka
dengan anak bagus menjadikan anak
“…saya selalu mengajak anak terbentuk sikap mandiri dan tanggung
berdiskusi agar anak bisa berpendapat, jawab atas apa yang dilakukan…“
selain itu anak bebas memilih serta (wawancara 20 mei 2021).
menentukan pilihan, tetapi masih
dalam wawasan orangtua…” “…ibu selalu mengajak untuk
( wawancara 20 mei 2021) berkomunikasi, komunikasi yang
terjalin antara saya dan ibu juga
“…ibu selalu menyempatkan bersifat terbuka…” (wawancara 23
komunikasi dengan saya walau ibu mei 2021)
sibuk bekerja tetap bisa mengajak saya
untuk berdiskusi…”(wawancara 23 Hal serupa diungkapkan juga oleh ibu
mei 2021) Rahmah mengatakan bahwa dengan
dilakukannya komunikasi antara orang tua
Adapun hal yang serupa diungkapkan dengan anak dapat meminimalisir anak merasa
oleh ibu Yani mengatakan bahwa orang tua tertekan terhadap apa yang dilakukan orang
harus menjalin komunikasi yang baik dengan tua. Hal senada juga diungkapkan oleh
anak agar terciptanya hubungan yang anaknya yang bernama Bimo mengatakan
harmonis antara ibu dan anak. Hal serupa bahwa tidak adanya tekanan yang diberikan
diungkapkan oleh anaknya yang bernama Putri oleh orang tua dalam melakukan sesuatu,
mengatakan hubungan yang terjalin sangat erat orang tua cenderung bersikap mendorong anak
dan dekat dengan orang tua. Berikut kutipan untuk mandiri. Berikut kutipan wawancaranya
wawancaranya : :
“..harus ada diskusi antara saya “… adanya diskusi dengan anak orang
dengan anak agar anak bisa tua jadi bisa mengetahui keinginan
menyatakan pendapat, berkomunikasi anak dari cara mereka berpendapat,
sangatlah penting karena dengan supaya orang tua juga paham akan apa

9
Universitas Esa Unggul

yang diinginkan supaya anak tidak (otoriter) biasanya sudah ada aturan
merasa tertekan dalam menjalani misal ada yang boleh dilakukan dan
aktivitasnya” (wawancara 20 mei ada yang tidak boleh dilakukan, tapi
2021) ketika orang tua terlalu dalam bersikap
menekankan pada anak dapat
“…tidak adanya paksaan dari orang menyebabkan mental anak terganggu
tua untuk melakukan sesuatu…” dan itu tidak baik untuk
(wawancara 23 mei 2021) pengembangan anak, jadi pola
Dengan adanya komunikasi timbal authoritatif masih kurang untuk bisa di
balik antara orang tua dengan anak yang terapkan pada anak begitupun pola
dilakukan secara rasional, memberi tahu hal komunikasi permissive membebaskan
negatif dan positif menjadikan anak mau juga tidak terlalu baik.” (wawancara
mendengarkan arahan dari orang tua. 16 juli 2021)

Menurut pengamatan peneliti,dari ke 3 Dari hasil kajian teori dari beberapa


pola komunikasi diatas yang paling ideal model model teori dan hasil kajian penelitian
adalah pola komunikasi authoritative, karena terdahulu yang relevan, peneliti menemukan
pola komunikasi authoritative merupakan pola pola komunikasi orang tua dan anak dalam
komunikasi otoritatif mendorong anak untuk membentuk kepribadian anak termasuk
mandiri namun masih menempatkan batas dan kedalam teori atribusi. Penerapan teori atribusi
kendali pada tindakan anak. Pada pola ini dalam pola komunikasi orang tua dan anak
komunikasi ini juga tinggi akan hal diyakini paling realistis untuk membentuk
acceptance orang tua dan orang tua bisa kepribadian anak karena dapat memberi
bersikap responsif terhadap kebutuhan anak, penguat reinforcement dan motivasi belajar.
mendorong anak untuk menyatakan pendapat Penerapan teori atribusi ini lebih menekankan
atau pertanyaan. pada bagaimana individu menarik kesimpulan
tentang penyebab dari suatu prilaku, baik itu
Namun hasil dari penelitian key perilaku dirinya maupun perilaku seseorang.
informan berkecenderungan menganut pola Perilaku komunikasi dipengaruhi oleh atribusi
permissive dimana pola komunikasi ini seseorang terhadap dirinya maupun lawan
merupakan pola komunikasi membebaskan biacara.
anak melakukan apa yang mereka inginkan,
pada pola komunikasi ini bisa menghasilkan Dapat dideskripsikan bahwa teori
anak yang mengendalikan perilakunya sendiri atribusi yaitu mengamati perilaku,
serta bisa menyebabkan anak menjadi malas menentukam apakah perilaku tersebut
belajar dan selalu berharap mendapatkan dilakukan sengaja atau tidak, dan
keinginannya. Karena pada pola komunikasi mengategorikan perilaku tersebut sebagai
ini sikap acceptance orang tua tinggi, namun perilaku yang didorong oleh motivasi internal
kontrolnya rendah, memberi kebebasan kepada atau eksternal. Atribusi Internal merupakan
anak untuk menyatakan dorongan atau sejenis kesimpulan bahwa semua Tindakan
keinginannya. penerima selalu berbasis pada sikap, karakter
dan kepribadian penerima dan Atribusi
Menurut salah satu pakar komunikasi Eksternal adalah sejenis kesimpulan bahwa
antar pribadi Dr. Hamdani M. Syam, MA penerima selalu bertindak atau suatu cara
selaku dosen pengajar Universitas Esa Unggul berdasarkan situasi dan kondisi tertentu.
mengatakan bahwa pola komunikasi yang
ideal digunakan orang tua adalah pola Dalam hal ini pola komunikasi orang
komunikasi authoritative dalam kutipan tua dalam membentuk kepribadian anak dapat
wawancara nya berikut : diartikan bagaimana orang tua menerapkan
pola komunikasi yang baik dalam keluarga,
“…konsep pola komunikasi yang lebih jika pola komunikasi yang tercipta di bangun
ideal diterapkan yaitu pola komunikasi dengan cinta dan kasih sayang dengan
authoritative demokratis agar memposisikan anak sebagaik subjek yang
terbentuknya sikap saling terbuka harus dididik, dan dibimbing, maka
antara orangtua dan anak. Karena pada komunikasi yang terjalin antara anggota
pola komunikasi authoritarian keluarga akan berlangsung baik pula.

10
Universitas Esa Unggul

Berdasarkan hasil penelitian, pendekatan yang rendah, dan faktor


kesibukan pekerjaan yang dilakukan orang tua lingkungan. Kesibukan orang tua disetiap hari
yang berada di rt/rw 001/003 kelurahan kerja, sifat egois dan kurangnya pemahaman
pondok pucung kecamatan karang tengah tentang karakter kepribadian anak menjadi
Tangerang, mengakibatkan pola komunikasi salah satu hambatan terjadinya proses pola
yang terbentuk antara orang tua dengan anak komunikasi antara orang tua dengan anak.
tidak terjalin baik. Dari hasil wawancara
banyaknya orang tua di rt/rw 001/003 ini Selain itu kesibukan orang tua setiap
menganut pola komunikasi permissive hari kerja, sifat egois dan kurangnya
(membebaskan), pada pola komunikasi ini pemahaman tentang karakter kepribadian anak
orang tua membiarkan anak melakukan apa juga menjadi salah satu hambatan terjadinya
yang yang diinginkannya, menghasilkan anak proses pola komunikasi antara orang tua
menjadi malas untuk belajar, berkurangnya dengan anak. Kurangnya waktu yang orang tua
waktu belajar yang menyebabkan lebih banyak punya menjadi pemicu terhambatnya
waktu digunakan untuk bermain gadget. komunikasi antara orangtua dan anak. Orang
tua yang terlalu membebaskan anak
Pada masa pandemic COVID-19 saat melakukan segala sesuatu juga menjadi
ini peran orang tua sangat membantu atas penghambatnya.
keberlangsungan proses pembelajaran daring
atau online, seharusnya pola komunikasi yang KESIMPULAN
digunakan orang tua pada anak harus Pola komunikasi orang tua dan anak
dibimbing tidak seharusnya di bebaskan. dari 10 orang tua dan 10 anak menunjukan
Seperti yang diungakapan informan guru sd menghasilkan pola komunikasi yang berbeda,
kelas 4 ibu Novalia, berikut kutipan empat orang tua terhadap anaknya menganut
wawancaranya : pola komuniksi Permissive (membebaskan),
“….harapan guru pada masa daring dan empat orangtua menganut pola
online ini agar siswa tetap semangat fokus komunikasi Authoriative (demokratis),
tidak pantang menyerah dalam menerima sedangkan dua orang tua lainnya menganut
materi pembelajaran baik dari satu arah (video pola komunikasi Authoritarian (otoriter).
pembelajaran) maupun dua arah (zoom Dimana pola komunikasi Permissive
meeting). Selain itu untuk orangtua agar selalu sikap orang tua untuk menerima sangat tinggi
mendampingi anak dengan membimbing, namun kontrolnya sangat rendah, mendukung
mengarahkan, memberikan motivasi, setiap keinginan anaknya karena merupakan
berdiskusi dengan Bahasa dan komunikasi terbaik buat anaknya. Sedangkan Pola
yang baik agar anak paham dan dapat komunikasi Authoritative (demokratis) sikap
mencerna kata perkata yang disampaikan orang tua untuk menerima dan kontrolnya
orang tua dalam mengajarkan anak dirumah.” tinggi. Orang tua memberikan penjelasan
(wawancara 20 juni 2021). tentang dampak perbuatan yang baik dan
Dalam hal ini peneliti berpendapat buruk. Pola komunikasi Authoritarian ini sikap
bahwa kurangnya komunikasi yang dilakukan orang tua untuk menerima keinginan anak
orang tua terhadap anak, sehingga tidak sangat rendah, namun kontrolnya tinggi,
terjalinnya hubungan yang baik dan anak-anak terdapat beberapa punishment apabila sang
tidak terbuka dengan orang tua. Hal ini akan anak melakukan kesalahan atau tidak
berdampak pada pribadi anak, anak akan mengikuti aturan yang sudah orang tua
cenderung tertutup kepada orang tuanya dan berikan. Penerapan teori atribusi ini dalam
anak akan lebih suka menghabiskan waktunya pola komunikasi orang tua dan anak diyakini
diluar rumah untuk menghilangkan masalah paling realistis untuk membentuk kepribadian
yang dihadapinya. anak karena dapat memberi penguat
reinforcement dan motivasi belajar, selain itu
Hambatan teori atribusi ini lebih menekankan pada
bagaimana individu menarik kesimpulan
Bebarapa hal yang menghambat
tentang penyebab dari suatu prilaku, baik itu
komunikasi orang tua dengan anak adalah
perilaku dirinya maupun perilaku seseorang.
masalah pribadi, kurangnya ketersediaan
waktu yang dipunya, kurangnya pengetahuan,

11
Universitas Esa Unggul

Dari hambatan yang dihadapi dalam Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi (S.
pola komunikasi antara orang tua dengan anak, Purwanti (ed.); edisi 10). Penerbit Andi.
ada beberapa hal yang menghambat
komunikasi orang tua dengan anak adalah Moleong, L. J. (2005). Metodologi Penelitian
masalah pribadi, kurangnya ketersediaan Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
waktu yang dipunya, kurangnya pengetahuan Morissan. (2013). Teori Komunikasi Individu
orang tua , pendekatan yang rendah (seperti Hingga Massa (edisi 1). Kencana
jarang ada waktu family time), dan pengaruh Prenada Media Group.
faktor lingkungan (bisa dari dalam keluarga,
tempat sekolah, serta masyarakat tempat anak Robert K., Y. (2012). Studi Kasus Desain &
bergaul dan bermain). Metode. PT Raja Grafindo Persada.

DAFTAR REFERENSI Sjarkawi. (2008). Pembentukan Kepribadian


Anak : Peran Moral, Intelektual,
Bugin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi (Edisi Emosional dan Sosial Sebagai Wujud
1). Kencana Prenada Media Group. Integritas. Bumi Aksara.
Djamarah, S. B. (2004). Pola Komunikasi Sugiono. (2008). Metode Penelitian
Orang Tua & Anak Dalam Keluarga. PT Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif
Rineka Cipta. Kualitatif dan R & D). Alfabeta.
Djoko, P. (2019). Komunikasi Bisnis (Edisi 5). Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan
Erlangga. Kognitif Jean Piaget. Kanisius.
Effendy, O. U. (2017). Ilmu Komunikasi. PT Turner, R. W. L. H. (2008). Pengantar Teori
Remaja Rosdakarya. Komunikasi Analisis dan Aplikasi (Nina
Setyaningsih (ed.); Edisi 3). Salemba
Febriyani, S., Karimah, K. El, & Aristi, N.
Humanika.
(2012). Dinamika Komunikasi Keluarga
Single Mother. Students E-Journal, 1(1), Yusuf, S. L. (2010). Psikologi Perkembangan
17. Anak & Remaja. PT Remaja Rosdakarya.
http://jurnal.unpad.ac.id/index.php/ejourn
al/article/view/795
Hendi Suhendi, R. W. (2001). Pengantar Studi
Sosiologi Keluarga. Pustaka Setia.
Jarvis, M. (2017). Teori - Teori Psikologi.
Nusa Media.

12

Anda mungkin juga menyukai