Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani

Sekolah Tinggi Teologi Kasih Allah Indonesia


Volume 1 Nomor 1 (Juli 2021) (Hal. 15-27)
http://e-journal.sttkai.ac.id/index.php/xairete/index

Urgenitas Pengawasan Orang Tua Dalam Mendampingi Psikologi Anak


Selama Belajar Daring Di Masa Pandemi

1Mitra Binariang Lase, 2Talizaro Tafonao


1,2
Sekolah Tinggi Teologi Real Batam
1
mitralase97@gmail.com, 2talizarotafonao@gmail.com

Abstract:
The purpose of writing the article is to see how the efforts made by parents in supervising their
children while studying during the pandemic. During this pandemic, the learning system for children
has changed, which must be home-centered, as explained in this article. Parents are the main
teachers in accompanying children during learning at home, including the problems experienced by
children, specifically in psychology. The method used in this paper is a descriptive qualitative
research method. The analysis process was carried out using various literature sources, both journal
articles, books and other reliable references to support the study in this paper related to the urgency
of parental supervision in assisting children's psychology during learning during the pandemic. The
results obtained in this study are that parents must provide time to accompany their children, such
as time discipline, learning on time, and assessing children's learning activities and creating a quiet
learning atmosphere at home. Thus, parents have an obligation to supervise and pay attention when
their children study at home.
Keywords: Urgency, Monitoring, Parents, Mentoring, Children, Psychology, Covid-19

Abstrak:
Tujuan penulisan artikel adalah melihat bagaiamana upaya-upaya yang dilakukan oleh orang
tua dalam mengawasi anak-anak selama belajar di masa pandemi. Selama ada pandemi ini telah
berubah sistim pembelajaran pada anak yang harus berpusat pada rumah sebagaiamana penjelasan
dalam artikel ini. Orang tua menjadi guru utama dalam mendampingi anak selama belajar di rumah
termasuk persoalan-persoalan yang dialami oleh anak secara khusus pada psikologi. Metode yang
digunakan dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Proses analisis yang
dilakukan menggunakan berbagai sumber literatur baik artikel jurnal, buku dan referensi lainnya
yang dapat dipercaya untuk mendukung kajian dalam tulisan ini yang berkaitan dengan urgenitas
pengawasan orang tua dalam mendampingi psikologi anak selama belajar di masa pandemi. Hasil
yang didapatkan dalam kajian ini bahwa orang tua harus menyediakan waktu dalam mendampingi
anak, seperti disiplin waktu, belajar tepat waktu, dan menilai kegiatan belajar anak dan menciptakan
suasana belajar yang tenang di rumah. Dengan demikian orang tua memiliki kewajiban dalam
mengawasi dan perhatian pada saat anak belajar di rumah.
Kata kunci: Urgenitas, Monitoring, Orang tua, Pendampingan, Anak, Psikologi, Covid-19

COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 15


Lase, Tafonao, Urgenitas Pengawasan Orang Tua Dalam Mendampingi Psikologi Anak…..

Pendahuluan
Kajian ini berupaya menjelaskan tentang urgenitas pengawasan orang tua dalam
mendampingi psikologi anak selama belajar daring di masa pandemi. Belajar di rumah
selama masa pandemi saat ini sangat baik bagi keluarga khususnya orang tua dan anak,
karena menjamin keamanan atau terhindar dari terpaparnya Covid-19 dan juga tidak
menularkan kepada orang lain apabila mengalami gejala-gejala Covid-19. Dengan belajar
di rumah ada harapan bahwa penyebaran corona virus akan terputus jika dibarengi juga
dengan menerapkan pola hidup sehat dan bersih.1
Salah stu kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menangani Covid-19 ialah
menjaga jarak (social distance), mencuci tangan, memakai masker termasuk dengan
meniadakan pembelajaran tatap muka yang diganti dengan pembelajaran online. Seperti
yang sampaikan oleh Mendikbud Nadiem pada hari Jumat, 20 Maret 2020 bahwa semua
aktivitas dilakukan di rumah atau tempat tinggal masing-masing, Menteri Nadiem
menyarankan bahwa para pendidik serta tenaga kependidikan tidak perlu datang ke sekolah
selama masa pendemi. Dengan kebijakan tersebut, memperkecil pengaruh terpaparnya
Covid-19 kepada semua orang. Dengan kegiatan dilakukan di rumah masing-masing
termasuk belajar dan mengajar sangat memberikan manfaat yang baik bagi orang tua, salah
satunya dengan mudahnya memantau anaknya pada saat belajar. Sejalan dengan apa yang
disampaikan oleh Darianti dan Tafonao bahwa belajar di rumah sekarang ini sudah sangat
tepat demi memutuskan penyebaran Covid-19, tetapi model pembelajaran seperti ini ada
plus-minusnya, dimana proses pembelajaran harus bergantung penuh pada jaringan
internet.2
Berdasarkan hal itu maka penulis memperhatikan bahwa pengawasan orang tua
menjadi solusi penting dalam mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan saat anak
belajar di rumah, contohnya stres. Untuk mengatasi persoalan anak pada proses
pembelajaran daring di masa pandemi, maka orang tua memiliki tanggung jawab besar untuk
mendampingi dan membimbing setiap anak dalam belajar. Dengan kata lain bahwa selama
anak belajar di rumah tetap berada dalam pengawasan dan kontrol orang tua. Selain itu anak-
anak bisa terkontrol dalam menggunakan gadget, karena anak yang hidup bergaul dengan
teknologi susah memperhatikan lingkungan sekitarnya dan cenderung kurang
berkomunikasi serta kurang bersosialisasi dan egois semakin menonjol.3
Menurut penulis, belajar di rumah memberikan keuntungan bagi semua siswa dan
guru, salah satunya akan mengurangi penyebaran virus corona yang kini kian mewabah,
mengurangi biaya transportasi pulang pergi ke sekolah serta dapat melatih kepercayaan
setiap siswa yang selama ini tidak berani untuk memberikan pendapat karena gugup tetapi
dengan belajar daring dapat mendorong setiap anak untuk berkomunikasi.4

1
Susi Prasetyaningtyas, “Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) Secara Online Selama Darurat
Covid-19 Di SMP N 1 SEMIN,” Jurnal Karya Ilmiah Guru 5, no. 1 (2021): 86–94.
2
Darianti and Talizaro Tafonao, “Problem Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Dimasa Pandemi
Terhadap Psikologi Anak,” SANCTUM DOMINE: Jurnal Teologi 10, no. 2 (2021): 39–56.
3
Indian Sunita and Eva Mayasari, “Pengawasan Orangtua Terhadap Dampak Penggunaan Gadget Pada
Anak,” Jurnal Endurance 3, no. 3 (2018): 1–10, https://doi.org/10.22216/jen.v3i3.2485.
4
Safira Rona Mahmudah, “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Psikologis Siswa Terdampak
Social Distancing Akibat Covid 19,” Jurnal Al – Mau’izhoh 2, no. 2 (2020): 1–14.
COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 16
XAIRETE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Volume 1 Nomor 1 (Juli 2021)

Positif lain pada pembelajaran daring dalam penggunaan alat eletronik ialah benar-
benar memiliki pengaruh besar dalam menunjang proses belajar mengajar supaya berjalan
dengan baik, sebab alat elektronik itu sendiri saat ini sangat memberikan dampak positif bagi
proses pembelajaran.5 Adanya gadget/handphone android, computer, televisi sebagai faktor
pendukung bagi guru dan siswa pada pembelajaran daring.6 Sutomo dan Sugito, pada jurnal
Rogantina Meri Andri, mengatakan bahwa teknologi merupakan alat yang sangat kompleks
dalam menyelesaikan masalah manusia pada proses belajar.7 Penggunaan alat elektronik
bagi peserta didik memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi dari berbagai
sumber untuk dijadikan sebagai bahan belajar yang nyaman dan lebih menarik serta bisa
menghilangkan kejenuhan selama mengikuti pembelajaran. Selain itu, manfaat elektronik
juga mempermudah untuk memahami dan mengerti setiap materi yang sedang dipelajari.8
Dengan adanya media dapat mempermudah proses pembelajaran, selain itu menurut
Tafonao bahwa dengan menggunakan media proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan
efesien sehingga materi yang disampaikan dapat diterima oleh siswa dengan baik.9
Dalam uraian di atas, penulis melihat bahwa ada banyak manfaat pada proses
pembelajaran daring dimasa pandemi yang ditunjang dengan penggunaan berbagai alat
elektronik sebagai media yang mempermudah untuk terlaksananya kegiatan belajar
mengajar. Tetapi ada sisi negatifnya siswa yang setiap hari berhadapan dengan layar monitor
pastinya akan mengalami berbagai kendala-kendala yang menjadi penghambat untuk
semangat dalam belajar, bisa saja karena banyaknya tugas yang diberikan oleh guru di
sekolah dan adanya kewajiban dikumpulkan dalam jangka waktu yang lebih cepat, sehingga
mengakibatkan anak mengalami kejenuhan, kebosanan dan bisa berujung stress. Hal ini
menjadi salah satu faktor yang mengganggung pada siswa pada saat proses pembelajaran,
apalagi semua tugas dan bahan ajar harus dipantau lewat handphone masing-masing. Jika
diperhatikan dengan masalah di atas sangat melemahkan kekebalan tubuh siswa.10 Oleh
karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting untuk lebih kreatif dalam
mengawasi dan membimbing anak dalam menggunakan media sosial selama belajar di
rumah di masa pandemi.11 Hal itu juga yang disampaikan oleh Hutahaean dan Tafonao

5
Ika Handarini Oktafia and Sri Wulandari Siti, “Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study From
House (SFH) Selama Pandemi Covid 19,” Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP) 8, no. 3
(2020): 496–503.
6
Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula, and Din Azwar Uswatun, “Analisis Proses Pembelajaran Dalam
Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid- 19 Pada Guru Sekolah Dasar,” Jurnal Basicedu 4, no. 4 (2020):
861–70, https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.460.
7
Rogantina Meri Andri, “Peran Dan Fungsi Teknologi Dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran,”
Jurnal Ilmiah Research Sains 3, no. 1 (2017): 122–29.
8
N.A. Budiana, H.R.Sjafirah and I. Bakti, “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam
Pembelajaran Bagi Para Guru Smpn 2 Kawali Desa Citeureup Kabupaten Ciamis,” Dharmakarya 4, no. 1
(2015): 45–60, https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v4i1.9042.
9
Talizaro Tafonao, “Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa,”
Jurnal Komunikasi Pendidikan 2, no. 2 (2018): 103–14.
10
Mahmudah, “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Psikologis Siswa Terdampak Social
Distancing Akibat Covid 19.”
11
Iris Rengganis, Tarma, and Rasha, “Pengawasan Orang Tua Dalam Intensitas Penggunaan Media
Sosial Terhadap Prokrastinasi Akademik,” JKKP (Jurnal Kesejahteraan Keluarga Dan Pendidikan) 6, no. 02
(2019): 126–32, https://doi.org/10.21009/jkkp.062.07.

COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 17


Lase, Tafonao, Urgenitas Pengawasan Orang Tua Dalam Mendampingi Psikologi Anak…..

bahwa ayah dan ibu (orang tua) sebagai ujung tombak dalam membimbing anak-anak selama
belajar di masa pandemi. Tidak ada alasan lain bagi orang tua untuk tidak mengawasi dan
mendidik anak-anak.12
Para ahli percaya bahwa peran dalam pengawasan orang tua dalam kehidupan anak
memiliki dampak yang sangat penting. Keterlibatan orang tua pada pendidikan anak
sangatlah penting untuk hasil belajar anak. Barangkali sebagian orang tua berpikir bahwa
hal tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab guru-guru di sekolah untuk mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih dan lain sebagainya. Orang tua juga harus mengerti
bahwa pendidikan merupakan hal yang terbesar yang harus diutamakan. Dimasa pandemi
saat ini orang tua harus memegang peranan untuk mengawasi anak, membimbing, mengajari
dan lain sebagainya di rumah masing-masing untuk menciptakan suasana yang aman,
kondusif sehingga anak tidak mengelami stres saat mengikuti proses pembelajaran daring.

Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan oleh penulis pada makalah ini ialah menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif. Metode penelitian ini telah menjadi sebuah metode yang
sangat umum untuk melakukan penelitian dibanyak disiplin ilmu. Termasuk psikologi,
Pendidikan, ilmu sosial dan lain sebagainya. Metode deskriptif ini berupaya untuk
menjelaskan atau menggambarkan tentang suatu gejala sosial sedangan metode kualitatif
akan memberikan informasi terbaru sehingga dapat bermanfaat baik pada perkembangan
ilmu pengetahuan serta dapat diterapkan pada berbagai masalah.13 Oleh karena itu, tujuan
daripada metode kualitatif deskriptif adalah untuk memberikan kajian yang komprehensif
dan spesifik yang berkaitan dengan kejadian atau fenomena yang sedang terjadi saat ini dan
juga dari setiap peristiwa yang dialami oleh individu atau kelompok individu. Sumber dari
penelitian ini yaitu jurnal dan literature yang bersumber dari buku serta sumber-sumber
lainnya yang tentang pembelajaran daring di masa pandemi, psikologi anak serta bagaimana
sikap orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap anak pada saat belajar. Dalam
penelitian ini teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan mencari referensi terkait, baik
itu secara di gital maupun secara manual. Selanjutnya penulis mengambil kesimpulan
setelah mencari dari berbagai referensi yang ada dan penulis mencoba mengembangkannya
dalam bentuk pengetahuan dan wawasan yang baru.

Hasil dan Pembahasan


Dampak Pembelajaran Daring Bagi Anak
Pandemi Covid-19 membawa dampak pada pelaksanaan pembelajaran secara daring
khususnya untuk anak-anak. Dampak yang pertama yang dirasakan oleh anak didik seperti
kurang tersedianya fasilitas yang bisa digunakan untuk menunjang proses pembelajaran
yang dilakukan secara daring di rumah masing-masing. Fasilitas menjadi suatu hal yang

12
Frederik Patar Hutahaean and Talizaro Tafonao, “Urgenitas Keterlibatan Orang Tua Dalam
Menangani Psikologi Anak Selama Belajar Di Masa Pandemi,” KAPATA: Jurnal Teologi Dan Pendidikan
Kristen 2, no. 1 (2021): 13–26.
13
Hasyim Hasanah, “TEKNIK-TEKNIK OBSERVASI (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data
Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial),” At-Taqaddum 8, no. 1 (2017): 5–21, https://doi.org/10.21580/at.v8i1.1163.

COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 18


XAIRETE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Volume 1 Nomor 1 (Juli 2021)

sangat penting dalam pembelajaran jarak jauh secara daring. Fasilitas sangat berguna untuk
memudahkan anak didik dalam menyimak atau memahami serta mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Dampak selanjutnya ialah anak-anak harus menyesusiakan diri
dengan berbagai kebijakan-kebijakan dalam proses pembelajaran. Dengan hal ini, sangat
diperlukan adaptasi karena memang harus disadari bahwa pelaksanaan proses belajar secara
daring berpengaruh terhadap daya serap anak dalam memahami setiap materi dan tugas yang
diberikan oleh guru di sekolah. Perlu diakui bahwa peserta didik selama ini sudah terbiasa
dengan kebiasaan belajar tatap muka di sekolah, bertanya dan berinteraksi secara langsung
tanpa mengunakan media kepada guru maupun kepada teman-teman di sekolah apabila ada
hal-hal yang perlu di diskusikan bersama dan hal ini berada dibawah pengawasan dan
perhatian guru sepenuhnya.
Oleh sebab itu, dengan adanya konsep belajar secara daring/online sebagai akibat dari
pandemi Covid-19 ini, pastinya anak menemukan berbagai kendala yang cukup berat. Telah
disinggung dibagian paragraf di atas bahwa konsep belajar seperti ini merupakan salah satu
upaya untuk memperkecil penyebaran Covid-19 yang mengharuskan peserta didik harus
melek dengan teknologi. Mau tidak mau, anak harus mengerti dan memahami cara
penggunaan dan memanfaatkan teknologi supaya tetap bisa mendapatkan pendidikan setiap
harinya. Untuk anak didik yang masih sekolah dasar sangat dibutuhkan bantuan dan
pengawasan orang tua untuk memantau anak saat belajar dan mengetahui perkembangan
anak tersebut paling tidak orang tua bisa membantu dalam hal mempersiapkan setiap sarana
atau media sebelum dan sesudah pelaksanaan proses pembelajaran online berlangsung,
sehingga peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan begitu kerjasama
orang tua dan guru sangatlah diperlukan demi keberhasilan anak didik sekalipun belajarnya
secara daring.
Akan tetapi, disisi lain jika seorang siswa belajar dengan suatu metode pembelajaran
yang baru, maka anak di akan menghadap pada berbagai pengalaman belajar untuk menjadi
siswa yang memiliki wawasan yang luas. Untuk dapat lebih mudah dalam beradaptasi dan
menerima pembalajaran secara daring harus dengan adanya sikap keterbukaan dalam
pengalaman belajar. Khususnya siswa yang terbuka pada pengalaman lebih memperhatikan
kualitas pembelajaran online.

Dampak Pembelajaran Daring Bagi Orang Tua Dan Guru


Hal yang perlu disadari adalah bahwa orang tua dan guru memiliki dampak yang sama
pada pembelajaran daring di masa pandemi. Tidak semua guru dan orang tua yang ada di
Indonesia mahir menggunakan teknologi serta dapat mengakses internet dengan optimal.
Tidak sedikit guru dan orang tua yang sudah senior dan juga yang berada di daerah pelosot
di wilayah Indonesia belum sepenuhnya mampu menguasai teknologi serta dapat mengakses
perangkat dan memiliki fasilitas sebagai penunjang pelaksanaan kegiatan belajar secara
daring. Kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk belajar secara daring tentu
mendesak para guru dan orang tua untuk turut serta tanpa mendapatkan pendampingan dan
pelatihan sebelumnya secara maksimal. Untuk kuliatas belajar siswa di masa pandemi sangat
di pengaruhi dengan kompetensi guru dan orang tua dalam penggunaan teknologi. Fasilitas
merupakan suatu kendala jika guru dan orang tua tidak memilikinya dalam melaksanakan
COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 19
Lase, Tafonao, Urgenitas Pengawasan Orang Tua Dalam Mendampingi Psikologi Anak…..

pembelajaran daring. Fasilitas sangat penting guna untuk memudahkan dalam memberikan
materi belajar mengajar secara online kepada peserta didik.
Selanjutnya, guru dan siswa juga tidak jauh berbeda dampak yang mereka alami yakni
belum terbiasa dengan pola pembelajaran secara daring karena selama ini proses
pembelajaran berlangsung secara tatap muka sehingga interaksi dua arah antara peserta didik
dan guru lebih efektif. Namun dengan adanya metode pembelajaran daring membuat semua
guru-guru perlu juga untuk beradaptasi dengan keadaan. Karena kualitas materi yang
disampaikan serta hasil belajar dipengaruhi oleh perubahan konsep belajar. Dampak
seterusnya ialah sekolah libur terlalu lama sehingga guru-guru juga merasakan kejenuhan
sebagaimana yang dialami oleh siswa di rumah, dalam hal ini guru kehilangan jiwa sosialnya
karena interaksi dengan teman-teman sesama pendidik dibatasi. Dengan guru mengajar dari
rumah pastinya adanya penambahan biaya dalam pembelian kuota internet karena teknologi
yang digunakan pada saat pembelajaran daring harus terkoneksi dengan jaringan. Apalagi
dengan proses pembelajaran daring yang masih belum tahu kapan akan berakhir, pastinya
dalam jangka waktu yang lebih lama dan akan terus bertambahnya biaya kuota internet yang
diperlukan. Kemampuan guru dalam menggunakan dan menguasai teknologi terus di tuntut
untuk lebih cepat dalam merespon yang namanya home learning. Namun, komunikasi guru
dan orang tua di rumah harus tetap terjalin dengan baik. Artinya, baik berupa material dan
non-material biaya yang harus dikeluarkan oleh guru, misalnya pulsa untuk akses internet,
beli pulsa dan terutama waktu. Biaya yang otomatis harus dibayar oleh guru ialah salah
satunya guru harus memberikan technical support kepada semua orang tua apabila terjadi
masalah yang berhubungan dengan teknologi pada saat pembelajaran berlangsung yang
digunakan peserta didik. Jam kerja yang membuat tidak terbatas disebabkan adanya
keharusan berkomunikasi serta berkoordinasi dengan siswa, orang tua dan juga kepada guru-
guru yang lain. Kadangkala jam kerja tidaklah terbatas Sabtu dan Minggu tetap dituntut
secara moral untuk mempersiapkan guru-guru yang masih butuh bantuan dalam
menjalankan pembelajaran daring.
Dengan demikian, hal ini tidak bisa terlepas dari pantauan atau pengawasan orang tua
atau keluarga terhadap anak pada saat belajar daring. Sebab, keluarga atau orang tua
khususnya sangat memiliki peran penting dalam melakukan pengawasan terhadap anak pada
saat belajar daring. Orang tua sangat perlu untuk terus menerus menjalankan tugas perannya
untuk mendorong, membimbing, memotivasi dan memfasilitasi untuk mencapai pendidikan
anak yang lebih baik dalam keadaan saat ini dimasa pandemi Covid-19.

Bentuk Pengawasan Orang Tua Di Masa Pandemi


Kecakapan orang tua dalam hal mendukung setiap kegiatan anak dalam belajar di
rumah dikombinasikan dengan keterlibatan guru pada pemberian bahan pembelajaran sangat
penting untuk berlangsungnya pendidikan anak. Jika semakin banyak sumber-sumber yang
menunjukkan bahwa membangun kerjasama yang efektif antara orang tua, keluarga dan juga
pihak sekolah dalam hal mendukung pembelajaran anak mengarah pada hasil belajar anak
yang lebih baik. Orang tua di rumah adalah guru yang paling utama dan yang memiliki peran
yang sangat penting. Bahkan dalam penelitian terbukti bahwa orang tua yang memiliki
keterlibatan dalam bermitra antara keluarga, sekolah dan masyarakat, serta meningkatkan
COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 20
XAIRETE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Volume 1 Nomor 1 (Juli 2021)

kesadaran orang tua akan hal manfaat terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka dan
membenahi mereka akan keterampilan untuk melakukannya. Muller mengatakan, kerjasama
antara keluarga dan sekolah serta masyarakat sedang mendifinisikan ulang batas-batas serta
fungsi-fungsi pendidikan. Memperbesar kapasitas orang tua dan komunitas; menciptakan
suasana dimana anak-anak belajar lebih efektif.14
Dengan sistem pembelajaran daring yang cukup beragam orang tua merasakan
dampaknya, terbebani dengan penyediaan fasilitas yang digunakan pasa saat pembelajaran,
dan pastinya harus menambah beban pengeluaran. Sedangkan pembelajaran daring yang
diberlakukan saat ini masih belum ada yang bisa memprekdisikan akan berlangsung sampai
berapa bulan, jadi setidaknya orang tua harus tetap menyediakan kuota internet yang cukup,
agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Selanjutnya, pada pembelajaran daring
orang tua harus merelakan waktunya untuk mendampingi anak untuk mencegah anak-anak
stress pada saat mengalami kendala dalam menyerap setiap materi serta tugas-tugas yang
diberikan oleh guru lewat online, sehingga orang tua diwajibkan harus hadir mengawasi dan
memberikan perhatian lebih baik pada saat belajar maupun sesudah pembelajaran berakhir.
Oleh karena itu, Manurung dan Tafonao menyarankan agar orang tua memaksimalkan tugas,
fungsi dan tanggung jawabnya dalam membimbing anak-anak pada saat belajar online.15
Dengan harapan, setiap materi yang disampaikan oleh guru tidak sia-sia, tetapi hal ini yang
membuat waktu orang tua terkuras dalam melakasanakan aktivitas pribadi di dalam rumah
maupun di luar rumah.
Adapun bentuk urgensi pengawasan yang dilakukan oleh orang tua terhadap psikologi
anak di masa pandemi, yakni:
1. Sebagai orang tua harus menyediakan waktu.
Waktu dari orang tua merupakan hal yang paling penting dalam pengawasan terhadap
anak guna untuk mendampingi anak pada saat belajar dan memantau anak agar tidak
mengalami kendala saat proses pembelajaran sedang berlangsung serta pada saat pengerjaan
tugas yang diberikan oleh guru di sekolah, dengan adanya pengawasan dari orang tua dapat
memastikan bahwa anak benar-benar mengikuti pembelajaran, berkoordinasi dengan wali
kelas, membatasi izin kegiatan di luar rumah, membantu anak didik untuk menerapkan pola
hidup bersih sehat di rumah dan lain sebagainya.16 Selfia S. Rumbewas, menegaskan bahwa
orang tua yang maksimal untuk pendampingan anak dalam belajar, hal ini dilakukan dengan
menemani anak saat belajar, memebrikan bantuan ketika anak mengalami kesulitan.17
Sangat jelas jika kegiatan pembelajaran secara daring tidak mudah dibandingkan dengan
pembelajaran secara tatap muka. Karena orang tua akan dituntut untuk mampu mengambil
peran sebagai guru bagi anak-anak mereka sekalipun hal tersebut tidaklah mudah. Orang tua

14
Anja Muller, Framing Childhood in Eighteenth-Century English Periodicals and Prints 1689-1789
(Farnham: Ashgate Publishing, 2009).
15
Rismag Dalena Florentina Monika Br Manurung and Talizaro Tafonao, “Problem Pembelajaran
Online Di Masa Pandemi Terhadap Psikologi Anak Usia 10-12 Tahun,” Mathetheou: Religios Studies 1, no. 1
(2021): 20–28.
16
Yulita Pujilestari, “Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam Sistem Pendidikan Indonesia Pasca
Pandemi Covid-19,” Adalah Buletin Hukum Dan Keadilan 4, no. 1 (2020): 49–56.
17
Selfia S. Rumbewas, Beatus M. Laka, and Naftali Meokbun, “Peran Orang Tua Dalam Miningkatkan
Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi,” Jurnal EduMatSains 2, no. 2 (2018): 201–12.

COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 21


Lase, Tafonao, Urgenitas Pengawasan Orang Tua Dalam Mendampingi Psikologi Anak…..

juga harus memberikan waktunya untuk terus mempelajari pelajaran yang tengah dipelajari
oleh anak, hal ini memang tidaklah mudah untuk dilalui karena materi pejalaran saat ini
sangat jauh berbeda dengan apa yang dipelajari oleh orang tua dimasa-masa mereka sekolah.
Bagi setiap orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan yang cukup serta di
dukung dengan berbagai fasilitas yang lengkap, maka mendampingi anak untuk belajar di
rumah bukanlah suatu hal yang sulit atau berat. Yang diperlukan hanyalah kesediaan waktu
dan kesabaran untuk tetap setia berada di samping anak-anak saat belajar. Lain halnya jika
orang tua yang memiliki latar belakang tingkat pendidikan yang kurang memadai, menjadi
guru bagi anak-anak mereka bukanlah hal yang ringan apalagi jika memiliki keterbatasan
dalam penguasaan cara penggunaan teknologi untuk mengakses berbagai macam informasi
untuk membimbing dan mengawasi anak.
2. Membantu anak untuk tetap disiplin
Sekalipun pembelajaran berlangsung di rumah, orang tua harus tetap memperlakukan
kebiasaan-kebiasaan saat anak sekolah tatap muka. Misalnya, anak wajib bangun jam 6 pagi,
bersihkan tempat tidur, sarapan, mandi dan bersiap-siap ke sekolah serta tetap menjaga
kerapian berpakaian anak seolah-olah belajar di gedung sekolah. Sesudah itu mengikuti
setiap jadwal pelajaran di sekolah supaya membuat anak tetap disiplin meskipun berada di
rumah. Menghentikan waktu belajar pada saat tiba jam istirahat, hal ini sangat penting untuk
merelaksasi pikiran dan membuat anak memiliki semangat kembali untuk belajar demikian
hal jika waktu belajar sudah selesai. Menurut Rika Dian Ervina Harahap, bentuk pengawasan
orang tua terhadap anak akan membentuk perilaku anak yang disiplin, mampu
mengendalikan kehidupannya sehari-hari dan juga nilai-nilai karakter yang baik akan
tertanam dalam kehidupan anak.18
Adapun faktor yang mempengaruhi disiplin ialah pertama, kesadaran diri, hal ini
berfungsi sebagai bentuk kesadaran pada diri sendiri bahwa disiplin sangat penting untuk
kebaikan dan keberhasilan dirinya. Selain daripada kesadaran diri menjadi motif yang sangat
kuat juga bagi terbentuknya disiplin. Kedua, pengikut dan ketaatan, sebagai langkah
penerapan serta praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya. Hal
ini merupakan kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan
kemauan diri yang kuat. Ketiga, alat pendidikan, guna membina, mempengaruhi, mengubah
dan membentuk perilaku yang sinkron dengan nilai yang ditentukan dan diajarkan dan yang
keempat adalah hukuman, hal ini berguna sebagai upaya menyadarkan, meluruskan dan
mengoreksi apa yang salah sehingga kembali pada perilaku yang sesuai dengan ekspetasi 19
Disiplin merupakan suatu kepatuhan terhadap yang namanya aturan serta sikap tunduk pada
pengawasan. Dengan adanya disiplin hidup anak didik akan mengalami perkembangan
perilaku yang tertib dan pastinya akan menjamin kelancaran berbagai aktivitas, seperti
belajar, bekerja dan akan melahirkan mental yang kuat dan tidak mudah menyerah dalam
keadaan susah maupun senang.

18
Dian Rika Ervina Harahap and Anita Yus, “Hubungan Kerjasama Orang Tua Dan Guru Untuk
Mendisiplinkan Anak Di Tk Se-Kecamatan Medan Timur,” Jurnal Tematik 9, no. 1 (2019): 76–86.
19
Redi Indra Yudha, “Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMA Negeri 8 Kota Jambi,” Jurnal Ilmiah Dikdaya 10, no. 1 (2020):
26, https://doi.org/10.33087/dikdaya.v10i1.156.

COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 22


XAIRETE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Volume 1 Nomor 1 (Juli 2021)

3. Membantu anak untuk tetap tepat waktu


Tidak sedikit orang yang mengabaikan masalah tepat waktu, akan tetapi tepat waktu
sangat memiliki pengaruh besar dalam bentuk apapun. Orang tua mempunyai
tanggungjawab dalam pengawasan terhadap anak untuk mengingatkan masalah tepat waktu,
sekalipun sedang berada di rumah bukan berarti anak-anak bisa bersantai serta bisa bermain
sepanjang hari. Pengawasan pada pelaksanaan pembelajaran daring dapat dilakukan oleh
orang tua dengan memberikan pemahaman serta kesadaran kepada anak bahwa sekalipun
setiap paginya tidak berangkat ke sekolah secara efektif namun peserta didik tetap memiliki
tanggungjawab kepada tugas-tugas yang diberikan oleh guru di sekolah melalui online
tersebut. Cara orang tua agar anak tidak kebingunan dengan tugas-tugas yang banyak maka
orang tua harus membantu anak didik dengan membuat daftar tugas-tugas yang harus
dikerjakan beserta dengan deadline yang diberikan. Sehingga dengan hal tersebut orang tua
dapat mengawasi anak serta bisa memastikan semua tugas sudah selesai dengan baik dan
tepat waktu. Dari kecil terajar-ajar sampai besar terbawa-bawa, apa yang ditanamkan orang
tua sejak masa belajar anak maka akan mempengaruhi bagaimana kehidupan anak tersebut
kedepannya.
4. Membantu anak untuk menjelaskan situasi
Dalam proses pengawasan anak saat belajar, baiknya orang tua memberi penjelasan
kepada anak tentang keadaan dan kondisi yang sedang terjadi saat ini di masa pandemi yang
mengharuskan anak-anak harus belajar di rumah masing-masing dan bukan di sekolah.
Orang tua harus mendampingi anak lewat pengawasan setiap belajar untuk membuat anak
cepat beradaptasi dan mengubah persepsi bahwa rumah juga bisa menjadi tempat untuk
belajar yang formal, sebagai ganti belajar kegiatan belajar di sekolah. Pastinya orang tua
harus lebih sabar, aktif, gembira dan kreatif, harus mempelajari kelemahan dan kekuatan
anak dalam belajar serta menggunakan aplikasi-aplikasi lain yang menarik daripada metode
belajar konvensional, seperti di sekolah.
5. Membantu anak untuk tenang saat belajar
Pendampingan dan pengawasan orang tua harus harus diperhatikan baik-baik, orang
tua senantiasa mendampingi pada saat sebelum sekolah lewat pembelajaran daring dimulai,
sedang berlangsung sekaligus sampai berakhirnya pembelajaran tersebut sampai selesai. Hal
ini sangat berguna untuk memastikan anak mamahami setiap materi yang disampaikan oleh
guru dengan baik, pembelajaran dapat diserap oleh anak didik. Sehingga pelaksanaan
pembelajaran daring tidak menjadi sia-sia, dan apabila orang tua mengalami kendala
memiliki kegiatan lain di jam belajar anak, orang tua bisa mendatangkan guru les privat
untuk menggantikan agar anak tetap dalam pengawasan dan tidak ketinggal pelajaran.
Jika orang tua mendampingi anak pada saat belajar, maka anak pun akan tenang atau
menimbulkan ketenangan jiwa, jadi anak bisa lebih berkosentrasi terhadap materi dan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru di sekolah dengan hati yang tenang tanpa kuatir atau grogi
berlebihan sekalipun secara daring. Itulah pentingnya orang tua mengawasi anak pada saat
belajar, dengan hal itu kepercayaan diri anak akan semakin meningkat dan tidak merasa
rendah diri pada saat bersaing dengan teman-teman sekelasnya. Kemajuan teknologi jangan
sampai hubungan orang tua dan anak menjadi renggang diakibatkan dengan kesibukan
masing-masing melainkan harus tetap terjalin erat dan menjadikan komunikasi dua arah
COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 23
Lase, Tafonao, Urgenitas Pengawasan Orang Tua Dalam Mendampingi Psikologi Anak…..

semakin lancar. Sehingga dengan begitu anak tidak akan memendam sendiri pada saat
mengalami masalah baik masalah internal maupun eksternal.
Apabila orang tua mengalami kesulitan atau menemui masalah-masalah yang sulit
untuk dipecahkan, baiknya orang tua langsung konfirmasi kepada guru yang bersangkutan.
Dengan hal itu hubungan orang tua dan guru di sekolah juga tetap terjaga sekalipun tidak
bertemu secara tatap muka, koordinasi orang tua dan guru tetap terjalin dengan baik. Hal
yang perlu dihindari ialah adanya misinterprestasi maupun kesalahpahaman dalam upaya
memberikan pendidikan bagi anak. Jika ada materi yang sulit untuk dimengerti oleh orang
tua, maka tidak perlu segan untuk menanyakan hal tersebut kepada guru yang bersangkutan.
Karena pada pembelajaran daring di masa pandemi saat ini, pemahaman anak dalam
menguasai materi sangatlah dipengaruhi oleh bimbingan dan pengawasan yang baik oleh
orang tua
6. Membantu anak untuk menilai kegiatan belajarnya
Melalukan penilaian adalah salah satu bagian dari pentingnya pengawasan orang tua
terhadap anak dengan tujuan untuk mengetahui apakah kegiatan belajar anak berjalan
dengan baik atau tidak. Jika menemukan hal-hal membuat anak mengalami kendala hal
tersebut perlu didiskusikan kepada anak apa yang menjadi kesulitannya dan mencari jalan
keluar secara bersama-sama. Evaluasi orang tua terhadap anak bisa dilakukan pada saat
proses pembelajaran sedang berlangsung dan bisa juga setelah berakhirnya pembelajaran
tersebut. Hal berguna untuk melihat kemajuan anak pada mata pelajaran yang sedang di
pelajari atau yang sudah pernah dipelajari sebelumnya. Dengan mengevaluasi, orang tua bisa
memperoleh informasi secara langsung perkembangan anaknya dan bukan dari orang lain,
seperti mengetahui sikap anak, pengetahuannya, dan keterampilan anak, orang tua juga bisa
lebih mudah memikirkan stimulus apa yang baik untuk kemajuan anaknya saat belajar di
masa pandemi sekalipun berada di rumah.
Hal-hal seperti di atas itulah yang perlu dikomunikasikan dengan orang tua siswa.
Setiap orang tua harus mengerti bahwa meski hanya di rumah anak tetaplah harus
konsentrasi pada proses pembelajaran yang tengah berlangsung. Disinilah bentuk
pengawasan dan dukungan orang tua sangat diperlukan. Dan disini juga diketahui bagaimana
orang tua seharusnya memberikan pendidikan kepada anak sekalipun memahami dan
mengerti apa yang menjadi tugas para guru. Oleh sebab itu, orang tua sangat perlu
mengawasi dan mendampingi bagaimana anak-anak mereka dalam belajar.20
Fungsi orang tua bukanlah hanya sekedar memenuhi kebutuhan material anak namun
kebutuhan immaterial juga harus memperoleh porsi yang sama, bahkan lebih. Karena bisa
saja akan jadi bomerang jika kesibukan dan kepadatan urusan orang tua tidak diseimbangkan
dengan baik dalam kehidupan keluarga. Tanpa pengawasan yang baik dari orang tua, maka
bisa dikatakan hasil pendidikan anak di sekolah sekalipun lewat pembelajaran daring akan
berlalu begitu saja dan tidak berbekas serta bermakna dalam kemasyarakatan. Lagi,
pengawasan dan pengendalian orang tua terhadap anak di usia sekolah merupakan sesuatu
hal yang sangat penting. Karena, kemampuan akademis yang mencakup aspek jiwa dan raga

20
Henry Praherdhiono, Implementasi Pembelajaran Di Era Dan Pasca Pandemi Covid-19 (Malang:
CV.Seribu Bintang, 2020).

COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 24


XAIRETE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Volume 1 Nomor 1 (Juli 2021)

serta karakter tidaklah semata-mata tanggungjawab sepenuhnya di sekolah (guru). Dan hal
ini menjadi kunci keberhasilan peserta didik menjadi SDM yang unggul.
Dengan adanya perhatian orang tua lewat pengawasan setiap hari banyak indikator
positif dari prestasi siswa, antara lain: hasil dari nilai ujian peserta didik lebih tinggi,
kemudian tingkat status drop-out yang lebih rendah, tingkat kelulusan meningkat, dan
kemungkinan besar memulai pendidikan tinggi. Selain daripada prestasi Pendidikan, peran
orang tua pun dikaitkan dengan berbagai indikator perkembangan siswa, antara lain: anak
bisa memiliki keterampilan yang baru, memiliki perilaku yang baik dan pastinya akan
memiliki modal menguasai media sosial dan penggunaan alat-alat elektronik dan lain
sebagainya. Lewat pembelajaran daring guru di sekolah tetap bisa memantau peserta didik
sekalipun tidak secara utuh seperti pengawasan ketika di sekolah. Akan tetapi, dengan
adanya pembelajaran daring, peserta didik masih bisa belajar seperti biasa namun tetap
terpantau.

Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa pengawasan orang tua terhadap pendidikan anak di
rumah selama pandemi sangat penting, untuk mencegah anak mengalami kebosanan, stress
dan lain sebagainya saat menerima tugas-tugas yang banyak dari guru di sekolah. Pada
pembelajaran daring orang tua harus merelakan waktunya untuk mendampingi anak untuk
mencegah anak-anak stress pada saat mengalami kendala dalam menyerap setiap materi serta
dalam pengerjaan tugas-tugas yang diberikan oleh guru lewat online, orang tua juga harus
membantu anak tetap disiplin, membantu anak tepat waktu meskipun belajar di rumah,
membantu anak untuk mengerti keadaan yang sedang terjadi sehingga anak bisa lebih cepat
beadaptasi serta membantu anak untuk melihat sejauh mana yang sudah dia capai dalam
proses belajar dan memberikan solusi-solusi jika ada kendala yang dialami.
Orang tua diwajibkan harus hadir mengawasi dan memberikan perhatian lebih baik
pada saat belajar maupun sesudah pembelajaran berakhir. Dengan harapan, setiap materi
yang disampaikan oleh guru tidak sia-sia, sekalipun hal ini diakui akan membuat waktu
orang tua terkuras dalam melakasanakan aktivitas pribadi di dalam rumah maupun di luar
rumah. Dalam keadaan apapun orang tua harus kreatif dan inovatif dalam menyiapkan segala
sesuatu pada pelaksanaan sekolah online serta memberikan bimbingan dan tuntunan kepada
anak supaya bisa memanfaatkan akses teknologi dalam proses pembelajaran yang nantinya
akan meningkatkan kualitas dari anak itu sendiri.

Referensi
Andri, Rogantina Meri. “Peran Dan Fungsi Teknologi Dalam Peningkatan Kualitas
Pembelajaran.” Jurnal Ilmiah Research Sains 3, No. 1 (2017): 122–29.
Budiana, H.R.Sjafirah, N.A., And I. Bakti. “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Dalam Pembelajaran Bagi Para Guru Smpn 2 Kawali Desa Citeureup
Kabupaten Ciamis.” Dharmakarya 4, No. 1 (2015): 45–60.
Https://Doi.Org/10.24198/Dharmakarya.V4i1.9042.
Darianti, And Talizaro Tafonao. “Problem Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Dimasa
Pandemi Terhadap Psikologi Anak.” SANCTUM DOMINE: Jurnal Teologi 10, No. 2
COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 25
Lase, Tafonao, Urgenitas Pengawasan Orang Tua Dalam Mendampingi Psikologi Anak…..

(2021): 39–56.
Harahap, Dian Rika Ervina, And Anita Yus. “Hubungan Kerjasama Orang Tua Dan Guru
Untuk Mendisiplinkan Anak Di Tk Se-Kecamatan Medan Timur.” Jurnal Tematik 9,
No. 1 (2019): 76–86.
Hasanah, Hasyim. “TEKNIK-TEKNIK OBSERVASI (Sebuah Alternatif Metode
Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial).” At-Taqaddum 8, No. 1 (2017): 5–
21. Https://Doi.Org/10.21580/At.V8i1.1163.
Hutahaean, Frederik Patar, And Talizaro Tafonao. “Urgenitas Keterlibatan Orang Tua
Dalam Menangani Psikologi Anak Selama Belajar Di Masa Pandemi.” KAPATA:
Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2, No. 1 (2021): 13–26.
Iris Rengganis, Tarma, And Rasha. “Pengawasan Orang Tua Dalam Intensitas Penggunaan
Media Sosial Terhadap Prokrastinasi Akademik.” JKKP (Jurnal Kesejahteraan
Keluarga Dan Pendidikan) 6, No. 02 (2019): 126–32.
Https://Doi.Org/10.21009/Jkkp.062.07.
Mahmudah, Safira Rona. “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Psikologis Siswa
Terdampak Social Distancing Akibat Covid 19.” Jurnal Al – Mau’izhoh 2, No. 2
(2020): 1–14.
Manurung, Rismag Dalena Florentina Monika Br, And Talizaro Tafonao. “Problem
Pembelajaran Online Di Masa Pandemi Terhadap Psikologi Anak Usia 10-12 Tahun.”
Mathetheou: Religios Studies 1, No. 1 (2021): 20–28.
Muller, Anja. Framing Childhood In Eighteenth-Century English Periodicals And Prints
1689-1789. Farnham: Ashgate Publishing, 2009.
Oktafia, Ika Handarini, And Sri Wulandari Siti. “Pembelajaran Daring Sebagai Upaya Study
From House (SFH) Selama Pandemi Covid 19.” Jurnal Pendidikan Administrasi
Perkantoran (JPAP) 8, No. 3 (2020): 496–503.
Praherdhiono, Henry. Implementasi Pembelajaran Di Era Dan Pasca Pandemi Covid-19.
Malang: CV.Seribu Bintang, 2020.
Prasetyaningtyas, Susi. “Pelaksanaan Belajar Dari Rumah (BDR) Secara Online Selama
Darurat Covid-19 Di SMP N 1 SEMIN.” Jurnal Karya Ilmiah Guru 5, No. 1 (2021):
86–94.
Pujilestari, Yulita. “Dampak Positif Pembelajaran Online Dalam Sistem Pendidikan
Indonesia Pasca Pandemi Covid-19.” Adalah Buletin Hukum Dan Keadilan 4, No. 1
(2020): 49–56.
Putria, Hilna, Luthfi Hamdani Maula, And Din Azwar Uswatun. “Analisis Proses
Pembelajaran Dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi Covid- 19 Pada Guru
Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 4, No. 4 (2020): 861–70.
Https://Doi.Org/10.31004/Basicedu.V4i4.460.
Rumbewas, Selfia S., Beatus M. Laka, And Naftali Meokbun. “Peran Orang Tua Dalam
Miningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Di Sd Negeri Saribi.” Jurnal
Edumatsains 2, No. 2 (2018): 201–12.
Sunita, Indian, And Eva Mayasari. “Pengawasan Orangtua Terhadap Dampak Penggunaan
Gadget Pada Anak.” Jurnal Endurance 3, No. 3 (2018): 1–10.
Https://Doi.Org/10.22216/Jen.V3i3.2485.
COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 26
XAIRETE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani (Volume 1 Nomor 1 (Juli 2021)

Tafonao, Talizaro. “Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar


Mahasiswa.” Jurnal Komunikasi Pendidikan 2, No. 2 (2018): 103–14.
Yudha, Redi Indra. “Pengaruh Pengelolaan Kelas Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X Di SMA Negeri 8 Kota Jambi.” Jurnal
Ilmiah Dikdaya 10, No. 1 (2020): 26. Https://Doi.Org/10.33087/Dikdaya.V10i1.156.

COPYRIGHT© 2021: XAIRETE: JURNAL TEOLOGI DAN PENDIDIKAN KRISTIANI 27

Anda mungkin juga menyukai