Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN PEMBELAJARAN DARING TERHADAP PERAN ORANG

TUA DI RUMAH PADA MASA PANDEMI COVID-19

Oleh :

NI KETUT YULIANA

NIM : 17.321.2686

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

WHO (2019) dalam penelitiannya menyebutkan, Coronavirus merupakan keluarga besar

virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Jika virus ini sampai pada

tubuh manusia, maka dapat menyebabkan penyakit infeksi pada saluran pernafasan, mulai dari

flu biasa hingga dapat memunculkan penyakit yang serius seperti MERS (Middle East

Respiratory Syndrome) dan SARS atau Sindrom Pernafasan Akut Berat (Severe Acute

Respiratory Syndrome). Virus ini juga merupakan virus jenis baru yang ditemukan pada manusia

sejak kejadian yang luar biasa di Wuhan China, pada bulan Desember 2019, dan diberi nama

SARS-COV2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2) dan menyebabkan penyakit

Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) (Nahdi et al., 2020; Wax & Chistian, 2020)

World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 menyebutkan bahwa hampir 264 juta

penduduk dunia yang sedang mengalami stress atau depresi. Di Indonesia terdapat 6,1%

penduduk yang berusia >15 tahun mengalami depresi atau stress. Tanggal 30 April 2020, virus

Covid-19 ini sudah menyebar dan dikonfirmasi pada 3.096.686 orang dengan kasus baru 72.955

di seluruh dunia, sedangkan angka kematian mencapai sekitar 9.859 orang, sehingga total

kematian yang diakibatkan karena Covid-19 ini sebanyak 223.198 orang. Angka tersebut

meningkat jauh dibandingkan dengan data pada tanggal 28 April 2020 dimana jumlah penderita

yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 2.957.350 orang dengan mencapai angka kematian

sebanyak 207.961 orang (WHO, 2020).

Pada tanggal 15 Mei 2020 di Indonesia didapatkan data sebanyak 16.496 terkonfirmasi

Covid-19 dengan kasus baru 490 orang, 11.617 orang sedang dalam perawatan, 3.803 dinyatakan
sembuh, 1.076 terkonfirmasi meninggal dunia. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP)

sebanyak 262.919 dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebesar 34.360 orang (Gugus Covid,

2020).

Pada kasus Covid-19 ini menyebabkan semua sarana mati dan di tutup untuk sementara,

termasuk kegiatan belajar mengajar, Gubernur Bali juga telah mengeluarkan Pergub Nomor 46

Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru, agar siswa-

siswinya dapat belajar di rumah, demi keamanan dan kesehatan kita semua, dari adanya kegiatan

belajar mengajar dirumah ini akan berdampak juga pada orang tua, dimana orang tua harus

memberikan pembelajaran pada anaknya di rumah. Hal ini tentu akan menimbulkan berbagai

pendapat mengenai hal ini, banyak orang tua yang mengungkapkan bahwa mereka merasa

keberatan ketika anaknya belajar di rumah, karena jika melakukan pembelajaran dirumah, maka

anaknya akan merasa bahwa bukan waktunya untuk belajar, melainkan mereka akan lebih suka

untuk bermain walaupun situasi pandemic seperti saat ini. Dari ini akan terlihat bagaimana pola

asuh orang tua ketika anaknya belajar dirumah. Penelitian dari Khasanah (2020) menyebutkan

bahwa pada awalnya banyak orang tua yang menolak melakukan pembelajaran daring dirumah

untuk anaknya, karena mereka masing-masing sibuk dengan teknologi. Namun, seiring

berjalannya waktu, orang tua mulai menerima pembelaran daring ini (Ihsanuddin, 2020; Shereen

et al., 2020).

Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa orang tua memiliki andil yang sangat besar

dalam kemampuan anak dalam lingkup Pendidikan. Peran orang tua dalam menentukan prestasi

belajar siswa atau anaknya sangatlah besar. Peran orang tua terutama Ibu, saat ini akan menjadi

bertambah berat setelah pemerintah memutuskan penerapan kebijakan proses belajar mengajar
yang diubah menjadi pembelajaran daring atau belajar online yang artinya belajar dari rumah

selama pandemi Covid-19. Dari dinas Pendidikan menyebutkan bahwa adanya tugas untuk

Kepala Sekola, yaitu memberikan surat tugas kepada guru serta surat edaran kepada orang tua

untuk melakukan kegiatan pembelajaran di rumah, dalam rangka meningkatkan kewaspadaan

dan pencegahan penularan virus corona di sekolah. Pendidikan anaknya dapat menyebabkan

anak kurang atau bahkan tidak berhasil dalam belajarnya. Begitu juga sebaliknya, orang tua yang

selalu memberikan perhatian kepada anaknya, terutama pada kegiatan belajar mereka dirumah,

akan membuat anak lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena ia tahu bahwa bukan

dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, tetapi orang tuanya juga memiliki keinginan

yang sama. Sebenarnya beban yang cukup berat kini berada dipundak para orang tua.

Penyesuaian yang cukup berat justru akan terjadi di rumah, khususnya orang tua dalam

mendampingi dan mengawasi anak ketika anak sedang mengikuti proses belajar di rumah itu

dengan memberikan pengertian bahwa mereka harus tetap belajar seperti biasa. Sehingga hasil

belajar atau prestasi belajar yang diraih oleh siswa menjadi lebih baik (Khasanah, 2020).

Dengan penjelasan diatas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana “Hubungan

Pembelajaran Daring terhadap Peran Orang Tua di Rumah pada Masa Pandemi Covid-19.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

“Adakah Hubungan Pembelajaran Daring terhadap Peran Orang Tua di Rumah pada Masa

Pandemi Covid-19?”
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Pembelajaran

Daring terhadap Peran Orang Tua di Rumah pada Masa Pandemi Covid-19.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi tentang pembelajaran daring terhadap peran orang tua di

rumah pada masa pandemi covid-19.

1.3.2.2 Menganalisis hubungan pembelajaran daring terhadap peran orang tua di

rumah pada masa pandemic covid-19.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1.4.1.1 Bagi Institusi Kesehatan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi

petugas kesehatan dalam upaya memberikan informasi terkait sistem

pembelajaran daring guna memutus rantai penyebaran virus covid-19.

1.4.1.2 Bagi Peneliti lain

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian pengembangan ilmu

pengetahuan untuk menambah informasi seputar pembelajaran daring guna

memutus rantai virus covid-19 serta dapat menjadi bahan referensi pustaka.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi Masyarakat

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan informasi tentang

faktor-faktor yang berhubungan dengan pembelajaran daring.


1.4.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Dari hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah referensi dan informasi

dalam bidang pendidikan kesehatan tentang pembelajaran daring guna

memutus rantai penyebaran virus covid-19 serta dapat dijadikan tambahan

perpustakaan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.

1.5 Keaslian Penelitian

Berdasarkan pengetahuan peneliti ada penelitian sejenis yang pernah dilakukan dan

sejenis dengan penelitian ini adalah :

1.5.1 Nika Cahyati (2020) dalam penelitiannya yang berjudul “Peran Orang Tua dalam

Menerapkan Pembelajaran di Rumah Saat Pandemi Covid-19”. Metode penelitian ini

adalah menggunakan metode kualitatif fenomenologis, data di peroleh melalui

angket, populasi dari penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 5-8

tahun, sampel penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 5-8 tahun di

Kabupaten Kuningan. Hasil dari penelitian ini adalah orang tua dapat meningkatkan

kelekatan hubungan dengan anaknya dan orang tua dapat melihat langsung

perkembangan kemampuan anaknya dalam belajar.

1.5.2 Tsaniya Zahra Yuthika Wardhani, Hetty Krisnani (2020) dalam penelitiannya yang

berjudul “Optimalisasi Peran Pengawasan Orang Tua Dalam Pelaksanaan Sekolah

Online Di Masa Pandemi Covid-19”. Metode penelitian ini telah menjadi metode

yang sangat umum untuk melakukan penelitian di banyak disiplin ilmu, termasuk

pendidikan, psikologi, ilmu sosial, dan sebagainya. Metode deskriptif pada dasarnya

berupaya untuk menggambarkan atau menjelaskan atau menjelaskan tentang suatu

gejala sosial. Metode kualitatif memberikan informasi yang mutakhir sehingga


bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta lebih banyak dapat diterapkan

pada berbagai masalah, dengan kata lain tujuan dari metode kualitatif deskriptif ini

adalah untuk memberikan kajian yang komprehensif dan spesifik berkaitan dengan

kejadian atau fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau dari peristiwa

spesifik yang dialami oleh individu atau kelompok individu.

1.5.3 Rizky Muharany Putri, Anissa Dwi Oktaviani, Adi Setya Frida Utami,

Ni`maturrohmah, Halwa Ainaya Addiina, Hoirun Nisa (2020), dalam penelitiannya

berjudul “Hubungan Pembelajaran Jarak Jauh dan Gangguan Somatoform dengan

Tingkat Stres Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Penelitian ini adalah

observasional analitik dengan pendekatan kuantitatif, desain studi cross sectional.

Responden adalah 470 mahasiswa aktif Strata 1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Frekuensi elaksanaan PJJ memiliki hubungan signifikan dengan tingkat stres

responden. Hasil analisis multivariate menunjukkan bahwa mahasiswa yang telah

melaksanakan PJJ ≥12 kali cenderung memiliki stres tingkat rendah dibandingkan

dengan mahasiswa dengan frekuensi PJJ<12 (nilai p= 0,039). Gejala gangguan

somatoform tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat stres mahasiswa

dalam melaksanakan PJJ (nilai p=0,228).

Anda mungkin juga menyukai