Anda di halaman 1dari 12

PANDEMI COVID-19 BERDAMPAK PADA KETIDAKEFEKTIFAN BELAJAR DALAM

DUNIA PENDIDIKAN YANG MENJADI HAMBATAN BAGI ORANG TUA KETIKA


MENDIDIK ANAK

PGSD Universitas Nusa Putra Sukabumi

Jalan Raya Cibatu Cisaat No.21, Cibolang Kaler, Kec. Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat

*Utomo, Nadiya Hamidah , Zuliana Dwi Takari *


PGSD Universitas Nusa Putra Sukabumi
Jalan Raya Cibatu Cisaat No.21, Cibolang Kaler, Kec. Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat

Pos-el : utomo@nusaputra.ac.id

nadiya.hamidah_sd20@nusaputra.ac.id

zuliana.dwi_pgsd20@nusaputra.ac.id

Abstrak : Kesulitan belajar memiliki banyak upaya dalam menghadapinya, yaitu dimulai dengan
orang tua karena orang tua adalah orang terdekat bagi anak. Pada masa sekolah, anak diberikan
didikan dan penegetahuan oleh guru harus memiliki kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan
belajar anak. Orang tua atau guru menuntut standar pelajaran di atas kemampuan anak
didik.Kemudian keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama. Nilai religius dimulai
dengan pengenalan terlebih dahulu dengan hal-hal yang sederhana barulah dengan bertambah usianya
maka anak harus diberikan ilmu serta wawasan yang lebih komplekssebagai upaya dari kesulitan
belajar. pada pendidikan di desa Cibolang kaler di masa pandemi, yaitu : 1)Siswa sulit memahami
pelajaran; 2)Orang tua kesulitan mengajarkan anaknya dalam hal akademik; 3)Anak menjadi bebas
bermain; 4)Materi yang diberikan guru hanya berupa materi atau video yang berasal dari aplikasi video

Kata kunci : Pandemi covid 19, kemalasan belajar, bimbingan konseling

Abstract : Learning difficulties have many efforts in dealing with them, namely starting with parents
because parents are the closest people to children. During school, children are given education and
knowledge by teachers who must have skills in diagnosing children's learning difficulties. Parents or
teachers demand learning standards above the ability of students. Then the family is the main and first
education center. Religious values begin with the introduction of simple things first, then with
increasing age the child must be given more complex knowledge and insight as an effort to overcome
learning difficulties. on education in Cibolang Kaler village during the pandemic, namely: 1) Students
find it difficult to understand lessons; 2) Parents have difficulty teaching their children in academic
matters; 3) Children are free to play; 4) The material provided by the teacher is only in the form of
material or videos that come from video applications

Keywords:Covid-19 pandemic,laziness in learning, counseling guidance


PENDAHULUAN

Pandemi covid-19 merupakan wabah virus perpustakaan dan istrumen pendidikan lainnya
yang melanda di semua Negara termasuk (guru, laboraturiom) berubah fungsi menjadi
indonesia yang membawa dampak yang sumber informasi daripada sekedar rak buku;
siginifikan dan memberikan dampak negatif
dan juga positif pada setiap aspek kehidupan 3.Penggunaan perangkat teknologi informasi
khususnya dunia pendidikan yang mengalami interaktif, seperti CD-ROM multimedia dalam
banyak perubahan secara sistem maupun pendidikan secara bertahap menggantuikan
praktiknya. Di zaman yang maraknya dengan televisi dan vedio. Dengan adanya
teknologi maka otomatis masyarakat banyak perkembangan teknologi dan informasi dalam
menggunakan teknologi yang kemudian di dunia pendidikan, maka pada saat itu sudah
manfaatkan untuk kehidupan sehari- dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak
hari.teknologi memang berperan di setiap jauh dengan menggunakan media internet
aspek kehidupan yang menjadi alat pendukung untuk menghubungkan antara mahasiswa
dalam mencapai tujuan. dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa
secara online, mengecek keuangan, melihat
Teknologi berperan penting bagi kehidupan, jadual kuliah, mengirimkan berkas tugas yang
khususnya dunia pendidikan yang diberikan dosen dan sebaganya. 
mengakibatkan proses pendidikan menjadi
lebih fleksibel dan tidak monoton serta Meningkatnya teknologi di era globalisasi
teknologi memepermudah akses siswa dalam yang serba modern ini bisa dijadikan sebagai
mempermudah dalam proses pembelajaran. fasilitas lebih dan serba canggih untuk
Perkembangan teknologi informasi yang memperlancar proses pembelajaran yang
semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak disampaikan. Penggunaan teknologi terbukti
bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia dapat meningkatkan minat belajar anak karena
pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia tampilan yang lebih menarik sehingga akan
pendidikan untuk selalu dan senantiasa terhindar dari rasa jenuh selama mengikuti
menyesuaikan perkembangan teknologi pelajaran.Selain itu, teknologi memiliki
terhadap usaha dalam peningkatan mutu dampak negative yatu adanya budaya instan
pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan yang mengakibatkan siswa sulit untuk
teknologi informasi dan komunikasi bagi berproses, sehingga hal ini akan
dunia pendidikan khususnya dalam proses mengakibatkan kemalasan dalam belajar.
pembelajaran. METODE PENILITIAN
Menurut H. Hamzah B. Uno dan Hj. Nina
Metode penilitian yang dilakukan
Lamatenggo, (2011, 61) dalam Budiman adalah penilitian Kuantitatif untuk
(2017). Mengatakan bahwa kecendrungan mengungkap kesulitan beajar serta peran orang
pendidikan di Indonesia di masa mendatang tua dalam menghadapi kesulitan belajar di
adalah sebagai berikut : tengan pandemi yaitu di Desa Cibolang Kaler .
Subjek penelitian ini adalah orang tua dan
1.Berkembangnya pendidikan terbuka dengan anak.Teknik pengumpulan data pada penilitian
modus belajar jarak jauh (distance learing). ini adalah wawancara dan dokumentasi.
Kemudian untuk menyelenggarakan Wawancara dilakukan untuk menjaring data
atau informasi yang berkaitan dengan berbagai
pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu
kebijakan yang dilakukan orang tua dalam
dimasukkan sebagai strategi utama; mendidik anak. Teknik dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data tentang
2.Shareng resource bersama antar lembaga pelaksanaan pembiasaan yang dilakukan di
pendidikan/latihan dalam sebuag jaringan rumah serta lingkungannya. Untuk
memperoleh data yang dapat dipertanggung dan apabila peneliti juga ingi mengetahui hal-
jawabkan secara ilmiah, dalam penelitian ini hal dari responden yang lebih mendalam dan
dilakukan wawancara berupa rekaman dengan jumlah dari responden tersebut sedikit. Data
narsumber. Menurut Sugiyono (2017:194) yang dikumpulkan yaitu 1) kesulitan belajar
Wawancara digunakan sebagai teknik yang dihadapi anak; 2) upaya orang tua dalam
pengumpulan data apabila peneliti ingin mendidik anak; serta 3) Pran guru di pada
melaksanakan studi pendahuluan untuk pembelajaran di tengah pandemic.
menemukan permasalahan yang akan diteliti,

PEMBAHASAN menyebabkan penularan virus dari inang alami


ke manusia; misalnya, SARS-CoV dan MERS-
a. Sejarah pandemi covid-19 CoV melintasi penghalang spesies seperti
musang dan unta. Urutan SARS-CoV-2 pada
Penyakit COVID-19 telah menjadi pandemi tahap awal wabah COVID-19 hanya memiliki
kelima yang didokumentasikan sejak pandemi flu kecocokan sebesar 79,6% dengan SARS-CoV
1918. COVID-19 pertama kali dilaporkan di melalui perbandingan sekuen genom lengkap.
Wuhan, Cina, dan kemudian menyebar ke Namun, genom SARS-CoV-2 sangat identik
seluruh dunia. Coronavirus penyebab COVID-19 (96,2%) dengan Bat-CoV RaTG13, yang
secara resmi dinamai Severe Acute Respiratory sebelumnya terdeteksi di spesies
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) oleh kelelawar Rhinolophus affinis dari Provinsi
International Committee on Taxonomy of Yunnan, lebih dari 1500 km dari Wuhan.
Viruses (ICTV) berdasarkan analisis filogenetik
dan taksonomi. SARS-CoV-2 diyakini sebagai Kelelawar kemungkinan besar merupakan inang
limpahan dari coronavirus hewan yang kemudian reservoir SARS-CoV-2. Apakah Bat-CoV
beradaptasi dan berpindah penularannya dari RaTG13 langsung melompat ke manusia atau
manusia ke manusia. Karena virus ini sangat menularkan lewat inang perantara untuk
mudah menular, ia menyebar dengan cepat dan memfasilitasi penularan tetap tidak didapatkan
terus bermultiplikasi pada populasi manusia. bukti konkret. Hal tersebut dikarenakan tidak ada
sampel inang perantara yang diperoleh para
Coronavirus adalah keluarga besar dari berbagai ilmuwan dalam kasus awal infeksi di Pasar
virus yang sudah lama berada dalam kehidupan Makanan Laut dan Satwa Liar Huanan di
manusia. Beberapa di antaranya menyebabkan Wuhan, di mana penjualan hewan liar mungkin
flu biasa pada manusia, yang lainnya menjadi sumber infeksi zoonosis.
menyebabkan batuk dan gangguan pernapasan
ringan. Coronavirus menginfeksi hewan, b. Kemalasan belajar
termasuk kelelawar, unta, dan sapi. Ilmuwan Malas adalah sebuah keadaan alamiah yang
telah mengklasifikasikan coronavirus ke dalam membuat seseorang enggan melakukan sesuatu
empat sub-grup yaitu alpha, beta, gamma, dan tergantung dengan situasi dan kondisi. Rasa
delta. SARS-CoV-2 ini merupakan anggota malas dapat terjadi jika seseorang sudah terlalu
ketujuh dari keluarga virus corona yang nyaman dengan dunianya sendiri. Dalam belajar ,
menginfeksi manusia rasa malas adalah hal yang wajar karena aktivitas
 Semua coronacirus manusia berasal dari hewan yang dilakukan ketika belajar seringkali
sebagai inang alami. Seperti yang di kutip dari membuat peserta didik cenderung monoton. Hal
(JVI) Kelelawar mungkin merupakan inang ini adalah hal yang dapat diatasi dengan
alami HCoV-229E, SARS-CoV, HCoV-NL63, pembelajran yang menarik,kreatif, dan juga
dan MERS-CoV. Selain itu, HCoV-OC43 dan inovatif. Sehingga membuat peserta didik merasa
HKU1 mungkin berasal dari hewan pengerat. tidak bosan ketika belajar.
Kelelawar merupakan reservoir alami utama dari Faktor-faktor Malas Belajar Anak atau remaja
alpha-coronaviruses dan beta-coronaviruses. yang fisiknya sehat, tidak berarti mereka tidak
Hewan peliharaan dapat menderita penyakit dan memerlukan tes psikologis atau medis. Ketika
berperan sebagai inang perantara yang meneliti anak yang rendah prestasinya, para
ahli menyarankan agar dilakukan penelitian antaranya buta huruf, di mana 79,6%-nya
secara menyeluruh, menyangkut edukasi, adalah wanita. Data ini banyak tidak berubah.
psikologi, sosiologi dan neurologi. Bahkan Semakin tinggi tingkat pendidikan, semakin
prosentasi yang menyangkut neurologi lebar perbedaan antara partisipasi pendidikan
mencapai 17-27%, dan kemungkinan untuk wanita dan laki-laki. Misalnya di tingkat SD
sembuh pada anak-anak dan remaja lebih persentase murid wanita adalah 49,18%,
besar daripada orang dewasa.10 Dalam studi sementara di tingkat SMU siswa remaja
psikologi, fase usia remaja kira-kira berawal wanita hanya sebanyak 33,28%.14 Dengan
dari usia 12 sampai akhir usia belasan, saat kata lain, angka putus sekolah remaja
pertumbuhan fisik hampir lengkap.11 Secara Indonesia tiap tahun semakin tinggi, dan
objektif kondisi social, psikologis, dan terutama dialami oleh remaja putri. Menurut
pendidikan remaja di tanah air kita sangat data resmi yang dihimpun dari 33 Kantor
memprihatinkan. Mereka tidak saja malas Komnas Perlindungan Anak (PA) di 33
belajar, tetapi tidak memiliki kebiasaan belajar provinsi, jumlah anak putus sekolah pada
yang teratur, tidak mempunyai catatan tahun 2007 sudah mencapai 11,7 juta jiwa.
pelajaran yang lengkap, tidak mengerjakan Jumlah itu pasti sudah bertambah lagi tahun
tugas dan PR, sering membolos, seringkali ini, mengingat keadaan ekonomi nasional yang
lebih mengharapkan bocoran soal kian memburuk.15 Menurut Sekjen Komnas
ulangan/ujian atau menyontek untuk mendapat Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait,
nilai yang bagus. Tanpa bermaksud memukul kasus putus sekolah yang paling menonjol
rata (generalisasi), beberapa data kehidupan tahun ini terjadi di tingkat SMP, yaitu 48 %.
sosial remaja berikut ini membuktikan kondisi Adapun di tingkat SD tercatat 23 %.
menyesakkan tersebut. Pusat Penelitian dan Sedangkan prosentase jumlah putus sekolah di
Pengembangan Pelayanan Teknologi tingkat SMA adalah 29 %. Kalau digabungkan
Kesehatan (P4TK) Surabaya, melakukan kelompok usia pubertas, yaitu anak SMP dan
penelitian pada tahun 2005, menyebutkan SMA, jumlahnya mencapai 77 %. Dengan kata
bahwa 15 persen dari 200 remaja yang lain, jumlah anak usia remaja yang putus
menjadi responden survei P4TK mengaku sekolah tahun ini tak kurang dari 8 juta
sudah pernah melakukan hubungan seks. orang.16 Dengan pendidikan yang rendah,
Selain itu, 17 persen remaja pernah melakukan akses media terbatas, dan akses kesehatan
aksiraba-meraba ketika pacaran. Penelitian ini yang minim, bagaimana mungkin remaja
menyebutkan pula sebanyak 30 persen miskin di pedesaan akan mengenal
responden juga pernah berciuman dan pendidikan, bagaimana mungkin mereka
berpelukan. Hasil penelitian yang melibatkan mengerti perlindungan kesehatan?. Hasil
remaja usia 10-19 tahun ini tentu sangat penelitian yang dilakukan Lembaga dan
mengkhawatirkan. Sebab, gaya hidup yang Pengembangan Perempuan dan Anak tahun
tidak sehat, seperti hubungan kelamin, meraba, 2000 di Desa Limbangan, Jawa Tengah,
dan deep kissing membuat angka aborsi dan menunjukkan bahwa situasi kemiskinan antara
angka kematian remaja putri jadi tingi. Tahun lain menjadi faktor pendorong lahirnya tradisi
lalu, jumlah aborsi di Indonesia berkisar 2,5 mengawinkan anak atau mempekerjakan anak
juta, separo di antaranya dari kalangan pada usia yang masih muda atau remaja.17
remaja.12 Di tempat berbeda, hasil penelitian Data-data di atas membuktikan bahwa
YKB menunjukkan bahwa sebanyak 10,3 bagaimanapun, remaja belumlah bisa dianggap
persen dari 3594 remaja di kota besar di manusia dewasa, ia harus tetap mendapat porsi
Indonesia telah melakukan hubungan seks perhatian dan bimbingan intens dari orang tua
bebas. Zondervan, mahasiswa Belanda, dan guru. Sementara itu, di antara mereka
menemukan angka 60 persen remaja sudah yang mengenyam pendidikan atau bersekolah
pernah melakukan hubungan seksual.13 Jika terjangkit penyakit malas. Mengatasi masalah
diamati, grafik jumlah perilaku seks bebas ini malas belajar pada remaja membutuhkan
terus meningkat. Demikian pula angka analisis menyeluruh. Setidaknya ada dua
kemiskinan dan kebodohan di Indonesia terus faktor yang menyebabkan malas belajar, yaitu
merangkak naik. Data BPS 2002 menunjukkan dari dalam diri anak (Intrinsik). Rasa malas
64,5% dari penduduk miskin dan yang timbul dalam diri anak dapat disebabkan
berpendidikan rendah Indonesia, tidak tamat karena tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini
SD dan tidak bersekolah sama sekali. 43,9% di kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak
belum mengetahui manfaat dari belajar atau Perhatian yang berlebihan pada faktor fisik ini,
belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. sangat mungkin memengaruhi minat dan
Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat motivasi belajar remaja. Perubahan dramatis
berakibat menurunnya kekuatan fisik dan struktur tubuh, emosi, dan perilaku di usia ini
melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, seharusnya disikapi orang tua, guru, dan
terlalu lama bermain atau terlalu banyak pembimbing secara bijak, dan memberikan
membantu pekerjaan orangtua di rumah, pemahaman yang utuh tentang perilaku positif
merupakan faktor penyebab menurunnya yang seharusnya mereka pilih. Sedangkan
kekuatan fisik pada anak.18 Perubahan fisik faktor dari luar (faktor eksternal) penyebab
biologis turut serta berperan aktif memberi malas, tidak kalah besar pengaruhnya terhadap
pengaruh terhadap perilaku remaja. Pada masa kondisi anak dan remaja. Mengenai faktor
ini, mereka mengalami perubahan dramatis eksternal, dapat kita lihat dari kaca mata teori
pada organ reproduksi, seperti munculnya teori Brofenbrenner yang berparadigma
menstruasi bagi remaja putri, serta munculnya lingkungan (ekologi). Teori ini menyatakan
jakun dan tumbuhnya kumis bagi remaja laki- bahwa perilaku seseorang (termasuk perilaku
laki. Pada usia ini, secara fisik ada malas belajar pada anak) tidak berdiri sendiri,
penambahan pada tinggi dan berat badan, melainkan merupakan dampak dari interaksi
tetapi perkembangan reproduksinya lebih orang yang bersangkutan dengan lingkungan
dominan. Hal ini dipengaruhi kegiatan di luarnya. Adapun lingkungan di luar diri
kelenjar dan hormonal. Kelenjar dan hormon individu, oleh Brofenbrenner di bagi dalam
yang mengontrol pertumbuhan tulang dan otot beberapa lingkaran yang berlapis-lapis:22
tidak sama dengan kelenjar dan hormon yang
mengatur fungsi reproduksi. Perkembangan 1. Lingkaran pertama adalah yang paling dekat
sistem tulang dan otot bersama dengan organ dengan pribadi anak, yaitu lingkaran sistem
lain dikendalikan oleh kelenjar pituitari dan mikro yang terdiri dari keluarga, sekolah,
tiroid. Sedangkan organ reproduksi diatur oleh guru, teman bermain, tetangga, rumah, tempat
hormon seks (androgen dan estrogen) yang bermain dan sebagainya yang sehari-hari
menunjukkan peningkatan kegiatan yang ditemui oleh anak.
tajam pada awal masa remaja.19 Androgen 2. Lingkaran kedua adalah interaksi antar
adalah jenis utama hormon seks laki-laki. faktor-faktor dalam sistem mikro (hubungan
Estrogen adalah jenis utama hormon wanita. orangtua-guru, orangtua-teman, antar teman,
Baru-baru ini para peneliti menemukan jenis guruteman dsb.) yang dinamakannya sistem
androgen dan estrogen tertentu yang meso.
meningkat kuat selama masa remaja
(pubertas). Remaja laki-laki sangat 3. Di luar sistem mikro dan meso, ada
dipengaruhi oleh hormon testosteron, yaitu lingkaran ketiga yang disebut sistem exo, yaitu
jenis androgen yang berperan penting pada lingkaran lebih luar lagi, yang tidak langsung
perkembangan pubertas laki-laki. sedangkan menyentuh pribadi anak, akan tetapi masih
remaja perempuan atau gadis, dipenuhi oleh besar pengaruhnya, seperti keluarga besar,
hormon estradiol. Dengan meningkatnya kadar dokter, koran, televisi dsb.
estradiol, terjadilah perkembangan payudara, 4. Akhirnya, lingkaran yang paling luar adalah
rahim dan perubahan tulang pada kerangka sistem makro, yang terdiri dari ideologi
tubuh.20 Hormon-hormon tersebut negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum,
menyebabkan munculnya dorongan seksual. adat, budaya dsb Sedangkan faktor dari luar
Dan aspek psikologisyang muncul dari (faktor eksternal) penyebab malas, tidak kalah
perubahan fisik tersebut, seperti yang sudah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak dan
dijelaskan di muka, menyebabkan mereka remaja. Mengenai faktor eksternal, dapat kita
amat memperhatikan tubuh dan membangun lihat dari kaca mata teori teori Brofenbrenner
citranya sendiri mengenai bagaimana tubuh yang berparadigma lingkungan (ekologi).
mereka. Remaja putri seringkali menjadi lebih
tidak puas dengan keadaan tubuhnya.21 Teori ini menyatakan bahwa perilaku
Perilaku yang muncul kemudian adalah seseorang (termasuk perilaku malas belajar
bersolek untuk menarik perhatian, saling pada anak) tidak berdiri sendiri, melainkan
taksir, dan paling ekstrim adalah perilaku merupakan dampak dari interaksi orang yang
KNPI/kissing, necking, petting, intercourse. bersangkutan dengan lingkungan di luarnya.
Adapun lingkungan di luar diri individu, oleh menyalurkan kemampuan, minat, dan
Brofenbrenner di bagi dalam beberapa bakatnya dalam bidang pendidikan dan
lingkaran yang berlapis-lapis:22 pekerjaan; (6) memperoleh bantuan secara
tepat dari pihakpihak di luar sekolah untuk
1. Lingkaran pertama adalah yang paling mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat
dekat dengan pribadi anak, yaitu lingkaran dipecahkan di sekolah tersebut.
sistem mikro yang terdiri dari keluarga,
sekolah, guru, teman bermain, tetangga, Fungsi Layanan Bimbingan Konseling
rumah, tempat bermain dan sebagainya yang Pelayanan bimbingan dan konseling
sehari-hari ditemui oleh anak. khususnya disekolah dan madrasah memiliki
beberapa fungsi, yaitu 1) Fungsi Pencegahan.
2. Lingkaran kedua adalah interaksi antar Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan
faktor-faktor dalam sistem mikro (hubungan konseling dimaksudkan untuk mencegah
orangtua-guru, orangtua-teman, antar teman, timbulnya masalah pada diri siswa sehingga
guruteman dsb.) yang dinamakannya sistem mereka terhindar dari masalah yang dapat
meso. menghambat perkembangannya. 2) Fungsi
3. Di luar sistem mikro dan meso, ada Pemahaman, Melalui fungsi ini, pelayanan
lingkaran ketiga yang disebut sistem exo, yaitu bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam
lingkaran lebih luar lagi, yang tidak langsung rangka memberikan pemahaman tentang diri
menyentuh pribadi anak, akan tetapi masih klien atau siswa beserta permasalahannya dan
besar pengaruhnya, seperti keluarga besar, juga lingkungannya oleh pihak–pihak yang
dokter, koran, televisi dsb. membantunya (pembimbing). 3) Fungsi
Pengentasan, Apabila seorang siswa
4. Akhirnya, lingkaran yang paling luar mengalami suatu permasalahan dan ia tidak
adalah sistem makro, yang terdiri dari ideologi dapat memecahkannya sendiri lalu ia pergi ke
negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, pembimbing atau konselor, maka yang
adat, budaya dsb diharapkan oleh siswa yang bersangkutan
c. bimbingan konseling adalah teratasinya masalah yang dihadapinya.
Siswa yang mengalami masalah dianggap
Secara Umum, tujuan bimbingan dan berada dalam suatu kondisi atau keadaan yang
konseling adalah Untuk membantu individu tidak mengenakkan sehingga perlu diangkat
memperkembangkan diri secara optimal sesuai atau dikeluarkan dari kondisi atau keadaan
dengan tahap perkembangan dan predisposisi tersebut. Upaya yang dilakukan untuk
yang dimilikinya (seperti kemampuan dasar mengatasi permasalahan melalui pelayanan
dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang bimbingan dan konseling, pada hakikatnya
yang ada (seperti latar belakang keluarga, merupakan upaya pengentasan. 4) Fungsi
pendidikan, status sosial ekonomi), serta Pemeliharaan, Menurut Prayitno dan Erman
sesuai dengan tuntutan positif lingkungannya. Amti, fungsi pemeliharaan berarti memelihara
Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan segala sesuatu yang baik (positif) yang ada
konseling merupakan penjabaran tujuan umum pada diri individu (siswa), baik hal itu
tersebut yang dikaitkan secara langsung merupakan pembawaan maupun hasil-hasil
dengan permasalahan yang dialami oleh perkembangan yang telah dicapai selama ini.5.
individu yang bersangkutan, sesuai dengan Fungsi Penyaluran, Setiap siswa hendaknya
kompleksitas permasalahannya itu. Secara memperoleh kesempatan untuk
khusus tujuan bimbingan dan konseling di mengembangkan diri sesuai dengan keadaan
sekolah ialah agar peserta didik, dapat: (1) pribadinya masing-masing yang meliputi
mengembangkan seluruh potensinya seoptimal bakat, minat, kecakapan, cita-cita, dan lain
mungkin; (2) mengatasi kesulitan dalam sebagainya. Bentuk kegiatan bimbingan dan
memahami dirinya sendiri; (3) mengatasi konseling berkaitan dengan fungsi ini adalah :
kesulitan dalam memahami lingkungannya, 5 Ditjen PMPTT Diknas, Bimbingan dan
yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, Konseling di sekolah (Direktur Tenaga
pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan; Kependidikan 2008), h. 7 (1) Pemilihan
(4) mengatasi kesulitan dalam sekolah lanjutan, (2) Memperoleh jurusan
mengidentifikasi dan memecahkan yang tepat, (3) Penyesuaian program belajar,
masalahnya; (5) mengatasi kesulitan dalam (4) Pengembangan bakat dan minat, (5)
Perencanaan Karier. 6) Fungsi Penyesuaian, pendidikan terletak pada bagaimana
Melalui fungsi ini, pelayanan bimbingan dan bimbingan dan konseling itu membangun
konseling membantu terciptanya penyesuaian manusia yang seutuhnya dari berbagai aspek
antara siswa dengan lingkungannya. Dengan yang ada di dalam diri peserta didik.
kata lain, melalui fungsi ini pelayanan Pendidikan bermutu bukanlah pendidikan
bimbingan dan konseling membantu siswa yang hanya mentransformasikan ilmu
memperoleh penyesuaian diri secara baik pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga
dengan lingkungannya (terutama lingkungan harus meningkatkan profesionalitas dan sistem
sekolah dan madrasah bagi para siswa). 7) manjemen, di mana kesemuanya itu tidak
Fungsi Pengembangan, Melalui fungsi ini, hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga
pelayanan bimbingan dan konseling diberikan aspek pribadi, sosial, kematangan intelektual,
kepada para siswa untuk membantu para siswa dan sistem nilai. Peran BK dalam keempat
dalam mengembangkan keseluruhan inilah yang menjadikan bimbingan konseling
potensinya secara lebih terarah. 8) Fungsi ikut berperan dalam peningkatan mutu
Perbaikan, Melalui fungsi ini, pelayanan pendidikan. Di sekolah ada tujuh macam
bimbingan dan konseling diberikan kepada layanan konseling yaitu : 1. Layanan
siswa untuk memecahkan masalah–masalah Orientasi, adalah layanan bimbingan yang
yang dihadapi siswa. Bantuan yang diberikan dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru
tergantung kepada masalah yang dihadapi dan atau seseorang terhadap lingkungan yang
siswa. Dengan perkataan lain, program baru dimasukinya. Pemberian layanan ini
bimbingan dan konseling dirumuskan bertolak dari anggapan bahwa memasuki
berdasarkan masalah yang terjadi pada siswa. lingkungan baru bukanlah hal yang selalu
9) Fungsi Advokasi, Layanan bimbingan dan dapat berlangsung dengan mudah dan
konseling melalui fungsi ini adalah membantu menyenangkan bagi setiap orang. Bagi siswa,
peserta didik memperoleh pembelaan atas hak ketidakkenalan atau ketidaktahuannya
atau kepentingannya yang kurang mendapat terhadap lingkungan lembaga pendidikan
perhatian. Layanan Bimbingan dan Konseling (sekolah) yang di sekolah baru dimasukinya
bagi Konseli pada satuan pendidikan memiliki itu dapat memperlambat kalangsungan proses
fungsi: 1) Pemahaman diri dan lingkungan 2) belajarnya kelak. Bahkan lebih jauh dari itu
Fasilitasi pertumbuhan dan perkembangan 3) dapat membuatnya tidak mencapai hasil
Penyesuaian diri dengan diri sendiri dan belajar yang diharapkan. Oleh 7 Lahmuddin,
lingkungan 4) Penyaluran pilihan pendidikan, Landasan Formal Bimbingan Konseling Di
pekerjaan, dan karir 5) Pencegahan timbulnya Indonesia, (Bandung: Citapustaka Media
masalah 6) Perbaikan dan penyembuhan; 7) Perintis, 2011) h. 114. sebab itu, mereka perlu
Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang diperkenalkan dengan berbagai hal tentang
kondusif untuk perkembangan diri Konseli 8) lingkungan lembaga pendidikan yang baru itu.
Pengembangan potensi optimal 9) Advokasi Individu yang memasuki lingkungan baru
diri terhadap perlakuan diskriminatif dan 10) perlu segera dan secepat mungkin memahami
Membangun adaptasi pendidik dan tenaga lingkungan barunya itu. Hal-hal yang perlu
kependidikan terhadap program dan aktivitas diketahui itu pada garis besarnya adalah
pendidikan sesuai dengan latar belakang. keadaan lingkungan fisik (seperti gedung-
pendidikan, bakat, minat, kemampuan, gedung, peralatan, kemudahan-kemudahan
kecepatan belajar, dan kebutuhan Konseling. fisik), materi dan kondisi kegiatan(seperti jenis
kegiatan, lamanya kegiatan berlangsung,
Peran Layanan Bimbingan Konseling syarat-syarat bekerja, suasana kerja), peraturan
Bimbingan Konseling berada dalam posisi dan berbagai ketentuan lainnya (seperti
kunci dalam sebuah lembaga pendidikan, yaitu disiplin, hak dan kewajiban), jenis personal
institusi sekolah sebagai pendukung maju atau yang ada, tugas masing-masing dan saling
mundurnya mutu pendidikan. Peran bimbingan hubungan diantara mereka. 2. Layanan
dan konseling dalam meningkatkan mutu Informasi, secara umum, bersama dengan
pendidikan tidak hanya terbatas kepada layanan orientasi bermaksud memberikan
bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga pemahaman kepada individuindividu yang
bimbingan pribadi, sosial, intelektual, dan berkepentingan tentang berbagai hal yang
pemberian nilai. Peran bimbingan dan diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau
konseling didalam meningkatkan mutu kegiatan, atau untuk menentukan arah suatu
tujuan atau rencana yang dikehendaki. 3. dihadapi siswa dan kegiatan yang terlibat
Layanan Penempatan dan Penyaluran, individu dalam proses. Yang penting dalam kegiatan
sering mengalami kesulitan dalam menentukan proses diagnosis kesulitan adalah menemukan
pilihan, sehingga tidak sedikit individu yang letak kesulitan dan jenis kesulitan yang
bakat, kemampuan, minat dan hobinya tidak dihadapi siswa agar pengajaran perbaikannya
tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu (learning corrective) yang dilakukan dapat
tidak mencapai perkembangan secara optimal. dilaksanakan secara efektif.
Mereka memerlukan bantuan atau bimbingan
dari orang-orang dewasa, terutama konselor, Bila telah ditemukan bahwa sejumlah siswa
dalam menyalurkan potensi dan tidak memenuhi kriteria persyaratan
mengembangkan dirinya . 4. Layanan ketuntasan yang telah ditetapkan,kegiatan
Bimbingan Belajar, bimbingan belajar diagnosis terutama harus ditujukan kepada:
merupakan salah satu bentuk layanan
bimbingan yang penting diselenggarakan di a.       Bakat yang dimiliki siswa yang berbeda
sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa antara yang satu dari yang lainnya.
kegagalan-kegagalan yang dialami siswa
dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh b.      Ketekunan dan tingkat usaha yang
kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering dilakukan siswa dalam menguasai bahan yang
kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak dipelajarinya.
mendapat layanan bimbingan yang memadai.
5. Layanan bimbingan belajar dilaksanakan c.       Waktu yang tersedia untuk menguasai
melalui tahap: (a) pengenalan siswa yang ruang lingkup tertentu sesuai dengan bakat
mengalami masalah belajar, (b) pengungkapan siswa yang sifanya individual dan usaha yang
sebab-sebab timbulnya masalah belajar, dan dilakukannya
(c) pemberian bantuan pengentasan masalah
belajar. 6. Layanan Konseling Perorangan,
d.      Kualitas pengajaran yang tersedia yang
pada bagian ini konseling dimaksudkan
dapat sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
sebagai pelayanan khusus dalam hubungan
serta karakteristik individu.
langsung tatap muka antara konselor dengan
klien. Dalam hubungan itu masalah klien
dicermati dan diupayakan pengentasannya, e.       Kemampuan siswa untuk memahami
sedapatdapatnya dengan kekuatan klien tugas-tugas belajarnya.
sendiri. Dalam kaitan itu, konseling dianggap
sebagai upaya layanan yang paling utama f.        Tingkat dari jenis kesulitan yang
dalam pelaksanaan fungsi pengentasan diderita siswa sehingga dapat ditentukan
masalah klien. 7. Layanan Bimbingan dan perbaikannya apa cukup dengan mengulang
Konseling Kelompok, apabila konseling dengan cara yang sama mengambil alternatif
perorangan menunjukkan layanan kepada kegiatan lain melalui pengajaran remedial.
individu atau klien orang-perorangan, maka
bimbingan dan konseling kelompok Jelaslah sudah kedudukan diagnosis adalah
mengarahkan layanan kepada sekelompok dalam menemukan letak kesulitan belajar
individu. adalah layanan kepada sekelompok siswa dan menentukan kemungkinan cara
individu. mengatasinya dengan memperhitungkan
faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
Kedudukan BK Belajar dalam PBM kegiatan belajar.

Ketidak berhasilan dalam proses belajar Kesulitan Belajar Perspektif Bimbingan dan
mengajar dalam mencapai ketuntasan bahan Konseling
tidak dapat dikembalikan kepada hanya pada
satu faktor akan tetapi kepada banyak faktor Setelah mengetahui definisi dari para ahli
yang terlibat dalam proses belajar mengajar. terkait kesulitan belajar, maka selanjutnya
ialah menelaah ruang lingkup kesulitan belajar
Faktor yang dapat kita persoalkan adalah dari sudut pandang kajian bimbingan dan
siswa yang belajar, jenis kesulitan yang konseling.
1.     Jenis-jenis Kesulitan Belajar 3)      Aspek psikomotorik (ranah karsa),
seperti rendahnya/terganggu/terbatasnya alat
Berdasarkan pada jenisnya kesulitan belajar ini penginderaan (penglihatan dan pendengaran).
terdiri atas beberapa gangguan yang dialami
oleh peserta didik, dalam hal ini tidak terdapat b.       Faktor eksternal
perbedaan antara gangguan yang diderita oleh
peserta didik sekolah dasar umum maupun Faktor eksternal sejatinya ialah segala bentuk
yang ada di Madrasah ibtidaiyah. Kesulitan hambatan yang berasal dari luar diri peserta
belajar yang dialami oleh peserta didik pada didik, diantaranya:
jenjang madrasah ibtidaiayah ini secara umum
berwujud dalam bentuk lemahnya kemampuan 1)      Lingkungan Keluarga
dalam membaca (Disleksia), menulis
(Disgrafia) dan menghitung (Diskalkulia). 2)      Lingkungan Masyarakat

Sedangkan dari sisi gejala nya dapat dilihat 3)      Lingkungan Sekolah.


ketika dilakukannya observasi pada saat
kegiatan pembelajaran dimana peserta didik Rumusan lainnya memberikan deskripsi faktor
menunjukan sikap/perilaku, sulit eksternal berupa:
memerhatikan pelajaran, gugup, cepat lelah,
tidak tenang, selalu menggangu teman, malas,
 Kurikulum yang seragam
sukar berkomunikasi dan lain-lain. Selain itu
terdapat bentuk lain dari kesulitan belajar yang
bisa terlihat pada jenjang peserta didik di  Terlalu berat tujuan belajar
tingkat Madrasah Ibtidaiyah, seperti perilaku
menyontek, kejenuhan, rendahnya motivasi  Terlalu banyak murid dalam satu kelas
belajar, anak dengan “underachiever” dan
anak “Slow Learner”.  Kelemahan dalam kondisi rumah
tangga
2.     Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Kesulitan Belajar  Kurang gizi

Hal yang melatar belakangi terjadinya  Terlalu banyak kegiatan diluar jam
kesulitan belajar ini dapat diklasifikasikan sekolah.
pada 2 (dua) sumber, yakni faktor internal dan
Kesulitan Belajar yang dihadapi anak-anak di
faktor eksternal.
Desa Cibolang Kaler
a.       Faktor Internal Pembelajaran secara online atau daring
membawa dampak yang beragam bagi sebagian
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari orang khususnya yaitu siswa dan orang tua di
dalam diri peserta didik, baik itu yang bersifat desa Cibolang kaler, pada penelitian yang telah
bawaan (turunan) maupun hasil interaksi kami lakukan di desa tersebut ditemukan bahwa
individu dan proses belajar pribadi individu hal yang terjadi pada pendidikan di desa
yang telah melekat didalam pribadinya. Cibolang kaler di masa pandemi, yaitu :
1. Siswa sulit memahami pelajaran
1)      Aspek kognitif (ranah cipta), seperti 2. Orang tua kesulitan mengajarkan
rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi anaknya dalam hal akademik
peserta didik 3. Anak menjadi bebas bermain
4. Materi yang diberikan guru hanya
2)      Aspek afektif (ranah rasa), seperti berupa materi atau video yang berasal
kondisi emosi dan sikap yang labil/tidak dari aplikasi video
terkendali. 5. Siswa bisa mengembangkan
kemampuanya dalam hal non akdemis
peran guru dalam mengatasi kesulitan dan sikap guru/orang tua yang tidak di-senangi
belajar anak  oleh anak/murid sendiri. Guru tidak memiliki
kecakapan dalam usaha diagnosis kesulitan
Hal tersebut terjadinya karena kurangnya belajar anak. Orang tua atau guru menuntut
komunikasi antara orang tua dan guru serta anak
standar pelajaran di atas kemampuan anak
yang merasa monoton dalam hal akademis,
akibatnya anak mengalami kesulitan dalam didik.Kemudian keluarga merupakan pusat
memahami pelajaran. Upaya seorang guru pendidikan yang utama dan pertama, tetapi
menemukan fenomena kesulitan belajar dapat dapat juga sebagai faktor ini antara lain adalah
diamati dari :  :
1) Pertama,  secara jelas tampak dengan 1. Faktor Orang Tua
menurunnya prestasi belajar seorang anak,
yaitu nilainya berada di bawah rata-rata yang Orang tua yang tidak memperhatikan
dicapai oleh siswa lainnya. 
pendidikan anak-anaknya, mungkin acuh tak
2) Kedua, ada juga yang dibuktikan dengan
munculnya kelainan perilaku siswa, misalnya acuh dan tidak memperhatikan kemajuan
perilaku yang kurang wajar; seperti sering belajar anak-anaknya, maka akan menjadi
berteriak di dalam kelas, mengganggu teman, penyebab kesulitan belajarnya.
berkelahi, sering bolos, mudah tersinggung,
murung, pemarah, bingung, dan sebagainya.  Orang tua yang bersifat kejam, otoriter akan
3) Ketiga, selain gejala-gejala yang tampak ini, menimbulkan mental yang tidak sehat. Hal ini
kesulitan belajar anak juga dapat akan berakibat anak tidak tenteram, tidak
diinterpretasi oleh seorang guru melalui senang di rumah, ia pergi mencari sebayanya,
penyelidikan, misalnya dengan cara:
hingga lupa belajar, yang sebenarnya orang tua
a. Observasi, yaitu mengamati peserta
didik dalam belajar, baik sikap siswa mengharapkan anaknya pandai
dalam mengikuti pelajaran maupun dan berhasil.Sifat hubungangan orang tua
memeriksa buku catatan dan peralatan dengan anak sering dilupakan, sementara
siswa dalam belajar.  faktor ini terpenting sekali dalam menentukan
b. Interviu  yaitu wawancara secara kemajuan belajar anak.
langsung kepada siswa yang
bersangkutan atau wawancara secara Yang dimaksud hubungan adalah kasih sayang
tidak langsung, yaitu terhadap orang- penuh perhatian/ pengertian dan kebencian
orang yang dapat memberikan informasi
atau sikap keras acuh tak acuh, memanjakan
tentang siswa tersebut, misalnya orang
tua/wali atau teman dekat siswa tersebut. dan lain-lain. Kasih sayang orang tua dapat
c. Mengadakan tes diagnostik untuk dapat menimbulkan mental yang sehat bagi anak,
mengidentifikasi kesulitan belajar yang begitu pula kurangnya kasih sayang, akan
dialami siswa. menimbul-kan emosional inssecurity,
d. Dokumentasi, yaitu melihat arsip demikian juga sikap keras, kejam, acuh tak
catatan – dokumentasi yang berkaitan acuh yang dari orang tua dapat berupa :
dengan siswa yang sedang diselidiki
dengan melihat riwayat hidupnya, a.    Apakah orang tua sering meluangkan
keaktivan dalam belajar, catatan waktunya untuk bersenda gurau dengan anak-
hariannya, absensi, hasil ulangan,
anaknya
maupun nilai yang diperoleh di dalam
rapornya.
b.    Biasakah orang tua membicarakan
kebutuhan keluarga dengan anak-anaknya,
peran orangtua dalam mengatasi kesulitan karena orang tua itulah yang merupakan
belajar anak  contoh terdekat dari anak-anaknya, sehingga
segala yang diperbuat orang tua, disadari atau
Hubungan orang tua atau guru dengan anak tidak akan ditiru oleh anak-anaknya.
atau murid kurang baik, jika bermula dari sifat
Olehnya itu, sikap orang tua yang tidak baik, keluarga tersebut memiliki banyak anak, maka
misalnya bermalas-malasan dan semacamnya, akan lebih sulit lagi.
hendaklah dihindari dan buang jauh-jauh.
Demikian pula belajar merupakan bimbingan Keluarga dengan keadaan ekonomi yang pas-
dari orang tua agar sikap dewasa dan tanggung pasan, tidak akan dapat menyediakan anak-
jawab tumbuh pada diri anak, karena orang tua anak mereka tempat belajar yang memadai, di
yang sangat sibuk tentunya anak lebih banyak mana tempat itu merupakan tempat untuk
tidak mendapatkan perhatian, pengawasan dan belajar yang efektif dan efisien. Keadaan ini
bimbingan orang tua sehingga anak sebaliknya dari keadaan yang lain, di mana
kemungkinan akan banyak mengalami keadaan/kemampuan ekonomi keluarga
kesulitan dalam belajar. berlimpah ruah, mereka akan menjadi segan
belajar karena terlarang banyak bersenang-
2. Suasana Rumah/Keluarga senang, mungkin orang tua tidak tahan melihat
anak-anaknya, belajar dengan susah payah,
Suasana keluarga yang sangat ramai atau keadaan seperti ini pula akan dapat
gaduh tidak mungkin anak dapat belajar menghambat kemajuan belajar anak akibat
dengan baik, anak akan selalu terganggu kehidupan yang berlebih-lebihan.
konsentrasinya sehingga sukar untuk belajar.
Demikian juga suasana rumah yang selalu
tegang, selalu banyak cekcok di antara
keluarga dan selalu banyak ditimpa kesedihan. KESIMPULAN
Antara ayah dan ibu selalu cekcok atau selalu DAFTAR PUSTAKA
membisu akan mewarnai suasana keluarga
yang melahirkan anak-anak tidak sehat H. Hamzah B. Uno dan Hj. Nina Lamatenggo,
mentalnya. Anak tidak tahan di rumah, (2011, 61) dalam Budiman (2017),
akhirnya, keluyuran di luar rumah teman- kecendrungan pendidikan di Indonesia
temannya, menghasbiskan waktu untuk hilir, di masa mendatang
mudik ke sana kemari, sehingga tidak mustahil
kalau presatsi belajarnya menurun. Tuti Setiawati, Peranan Teknologi dalam
Dunia Pendidikan
Untuk itu hendaknya suasana rumah selalu
dibuat menyenangkan, aman, tenteram, damai Gencraft, Sejarah Coronavirus : Seluk Beluk si
dan haromis, agar anak betah tinggal di rumah, Penyebab Wabah COVID-19
keadaan ini akan banyak ,mengungtungkan
Rahmah Maulidia, PROBLEM MALAS
bagi kemajuan belajar anak.
BELAJAR PADA REMAJA
Keadaan ekonomi keluarga, faktor biaya juga
Oleh: Sadely Ilyas, Upaya Guru Memahami
merupakan faktor yang sangat memerlukan
Kesulitan Belajar Siswa
biaya, maka keluarga miskin akan merasa
berat untuk mengeluarkan biaya yang Oleh Yasfina Arba, peran orangtua dalam
bermacam-macam, seperti; keperluan sekolah mengatasi kesulitan belajar anak
dan lain-lain, karena uang yang ada bukan disekolah
untuk sekedar dipakai berpoya-poya,
melainkan hanya sekedar dipakai untuk Oleh anonym, BIMBINGAN DAN
keperluan anak sehari-hari, lebih-lebih jika KONSELING UNTUK KESULITAN
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai