Anda di halaman 1dari 12

Implementasi Kebijakan Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar

Negeri Penjalin Desa Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal

Maulida Putri Rahmawati(1), Muhammad Fatchuriza(2),Muhammad Afiful A(3),


(1)
Universitas Selamat Sri, (2) Universitas Selamat Sri, (3) Universitas Selamat Sri,
(1)
maulidaputri2791@gmail.com, (2) ezzamip@gmail.com, (3) afifulanam46@gmail.com.

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
Diterima pada ....... implementasi kebijakan pendidikan pada masa Pandemi Covid-
Disetujui pada ....... 19 di SD N Penjalin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dipublikasikan pada ....... Pandemi dan pembatasan sosial berdampak pada berbagai
sektor kehidupan termasuk pada sektor pendidikan. Untuk
Kata Kunci: mengatasi dan memutus rantai pesebaran virus Covid-19 di
implementasi kebijakan, dunia pendidikan pemerintah mengeluarkan kebijakan melalui
pendidikan, pandemi. surat edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang
. pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat
penyebaran Virus Covid-19. Penelitian ini menggunakan teori
implementasi kebijakan George C. Edwards III yaitu komunikasi,
sumber daya, kecenderunga, dan struktur birokrasi. Teknik
pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi yang kemudian di olah secara kualitatif.
Wawancara dilakukan terhadap guru dan orang tua murid SD N
Penjalin Kabupaten Kendal. Latar belakang dari penelitian ini
adalah pertama, tidak semua siswa memiliki handphone sendiri.
Kedua, banyak yang tidak aktif selama pembelajaran daring.
Ketiga¸ banyak yang terlambat mengumpulkan tugas. Keempat,
kurangnya perhatian dari orang tua. Hasil penelitian ini adalah
: (1) implementasi kebijakan pendidikan pada masa pandemi
yakni pembelajaran daring dan luring di SD N Penjalin
menggunakan metode alternatif yang digunakan yakni
pembelajaran home visit. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi
kebijakan: (a) komunikasi: belum adanya kejelasan
pembelajaran tatap muka dan ada perubahan metode
pembelajaran. (b) sumber daya: kurangnya sarana dan
prasarana, serta ada kesenjangan sumber daya manusianya. (c)
kecenderungan: ada perbedaan tanggapan dan pandangan
terhadap kebijakan. (d) struktur birokrasi: pengawasan dan
evaluasi yang kurang objektif.

PENDAHULUAN
Pada awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan munculnya suatu penyakit
menular yang bermula ditemukan di daerah Wuhan, China. Penyakit menular yang
disebabkan oleh sindrom pernapasan akut oleh corona virus 2 (severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Kasus Covid-19 di
Indonesia terdeteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi
tertular dari seorang warga negara Jepang. Dua warga negara Indonesia yang positif
31
Covid-19 tersebut mengadakan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke
Indonesia. Pada 11 Maret 2020, untuk pertama kalinya warga negara Indonesia
terpapar virus Covid-19.
Ada empat kategori wilayah terkait penyebaran Covid-19, yaitu risiko tinggi
yang ditandai dengan zona merah, risiko sedang ditandai dengan zona oranye.
Kemudian, risiko rendah dengan zona kuning ,dan zona hijau yang menjelaskan
kabupaten/kota tidak atau belum terdampak. Selain menandai status bahaya dari
sebuah wilayah yang terpapar Covid-19, zona warna juga digunakan untuk menandai
protokol kesehatan yang harus diterapkan dan dipatuhi.(sumber: kompas.com) Zona
hijau berarti negara atau wilayah tanpa kasus yang dikonfirmasi atau dengan
beberapa kasus infeksi yang datang dari negara lain. Pada wilayah ini kesadaran
masyarakat perlu ditingkatkan, termasuk protokol pencegahan penyakit menular
seperti menjaga jarak, cuci tangan, dan pemakaian masker.
Adapun pesebaran covid-19 di setiap kota dan kabupaten di Jawa Tengah
menurut Sumber: https://corona.jatengprov.go.id/data. Pesebaran kasus Covid-19 di
Provinsi Jawa Tengah hingga tanggal 7 januari 2021 sebanyak 101.105 kasus positif
covid-19. Adapun sebanyak 83.819 sembuh dan 6.215 meninggal. Data tersebut
memiliki pesebaran yang merata di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Peringkat pertama dari kasus terbanyak ada pada wilayah kota Semarang dengan
jumlah 22.328 kasus positif. Kedua pada wilayah Kabupaten Magelang dengan
jumlah 9.446 kasus positif. Ketiga pada wilayah Kabupaten Kendal dengan jumlah
8.163 kasus positif. Untuk wilayah Kabupaten Kendal termasuk dalam zona merah
pesebaran covid-19 di Jawa Tengah.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui surat
edaran nomor 15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah
dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (covid- 19). Menyebutkan
bahwa tujuan di terbitkannya surat edaran dari Kementrian Pendidikan da
Kebudayaan Republik Indonesia nomor 15 tahun 2020 yaitu: (1) Memastikan
pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat
COVID-19. (2) Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19.
(3) Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan; dan. (4)
32
Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan
orang tua/wali.
Atas diterbitkannya Surat Edaran dari Kementrian Pendidikan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID 19), Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kendal telah meliburkan semua tingkatan jenjang
pendidikan dari Taman Kanak – Kanak sampai Sekolah Menenggah Atas atau
sedrajat sejak 16 Maret 2020. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Kendal
Nomor 420/16839/Disdikbud tentang perubahan kelima atas surat edaran kepala
dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten kendal nomor 420/10773/ Disdikbud,
tanggal 27 maret 2020, tentang pelayanan penyelengaraan pendidikan dalam rangka
pencegahan penuralan dan penyebaran infeksi corona virus disease ( covid-19 ) di
kabuapaten kendal. Surat tersebut diedarkan 12 juni 2020 kepada seluruh satuan
pendidikan baik formal maupun nonformal di Kabupaten Kendal. Jumlah sekolah
negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Kendal sebanyak 928 sekolah. Untuk
tingkatan Sekolah Menengah Atas atau sedrajat sebanyak 100 sekolah. Untuk
tingkatan Sekolah Menengah Pertama atau sedrajat sebanyak 155 sekolah. Dan untuk
tingkatan Sekolah Dasar atau sedrajat sebanyak 673 sekolah. (Sumber: data referensi
kementrian pendidikan dan kebudayaan).
Sekolah Dasar Negeri Penjalin berada di Desa Penjalin Rt 01/ Rw 02
Kecamatan Brangsong, yang sudah terakreditasi B. SD N Penjalin memiliki guru
pengajar sebanyak 6 guru, dengan jumlah siswa sebanyak 187 siswa yang terbagi
menjadi dalam 6 kelas. Dimana siswa laki-laki sebanyak 104 dan 83 siswa
perempuan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SD N Penjalin di laksanakan
pagi selama 6 hari dalam 1 minggu. Adapun fasilitas yang dimiliki yaitu 6 ruang
kelas, 1 ruang guru, lapangan, toilet, akses internet, sumber listrik 1.300 volt dengan
luas tanah 736 meter persegi. Pelaksanaan kegiatan belajar selama pademi di SD N
Penjalin telah mengikuti arahan dari Surat Edaran dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 15 tahun 2020 dan Surat Edaran Bupati Kendal Nomor
420/16839/Disdikbud tentang. Dengan menggunakan 2 metode pembelajaran yaitu
pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan pembelajaran jarak jauh luar
33
jaringan (luring). Menurut ibu Novi dalam wawancara pra penelitian selaku guru di
SD N Penjalin dikatakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi
ini memiliki berapa kendala yang di hadapi. Pertama, tidak semua siswa membawa
handphone sendiri karena dibawa kerja orang tua sehingga ketinggalan jam
pembelajaran. Kedua, banyak yang tidak aktif selama pembelajaran lewat daring.
Ketiga, banyak yang terlambat mengumpulkan tugas. Keempat, ada yang orang tua
tidak perhatian dan sulit dihubungi sehingga anak ketinggalan berbagai infomasi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
tertarik membuat proposal penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul Implementasi
Kebijakan Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri
Penjalin Kabupaten Kendal.

METODE PENELITIAN

Jenis Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah


pendekatan kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata tertulis dari orang-orang dan pelaku yang diamati. Sementara itu, penelitian
deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
rekayasa manusia. (Moleong, 2007:6). Jenis penelitian deskriptif kualitatif yang
digunakan pada penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai
implementasi kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19 di SD N Penjalin.
Serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempangruhi implementasi kebijakan di
masa pandemi Covid-19 di SD N Penjalin.
Situs penelitian berada di SD N Penjalin. SD N Penjalin berada di Desa
Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Yang merupakan sekolahan
melaksanakan kegiatan belajar dimasa pademi Covid-19 sesuai Surat Edaran
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 15 tahun 2020

34
tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat
penyebaran corona virus disease (covid- 19).
Informan dalam penelitian ini diambil secara purposive atau sesuai
kepentingan penelitian atau sesuai dengan implementasi kebijakan Surat Edaran
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia nomor 15 tahun 2020
tentang Pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat
penyebaran corona virus disease (covid- 19):

a. Guru yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri Penjalin di Desa


Penjalin Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal.
b. Orang tua murid Sekolah Dasar Negeri Penjalin Kecamatan
Brangsong Kabupaten Kendal.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
wawancara, observasi, dokumentasi dan gabungan ketiganya. Dalam
penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting
(kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data
menggunakan triangulasi/gabungan. Triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. (Sugiyono (2015, hlm.
137))
1. Teknik Observasi
2. Teknik Wawancara
3. Metode Dokumentasi
Menuju teknis analisis data penelitian, peneliti menggunakan
pandangan fenomenologis, yaitu berusaha memahami arti dari peristiwa
dalam kaitannya dengan pengalaman subjektif dari seseorang dalam
memaknai suatu persoalan. Dalam analisis data ini terdiri dari tiga alur
kegiatan yaitu:
1. Reduksi data
2. Penyajian data
Penarikan kesimpulan
35
HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Implementasi Kebijakan Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 di SD N


Penjalin Kabupaten Kendal
Berdasarkan surat edaran kemendikbud nomor 15 tahun 2020. Media
pembelajaran daring dapat menggunakan gawai (gadget) maupun laptop dan fasilitas
pembelajaran daring terdiri atas (1) tatap muka virtual video conference atau diskusi
dilakukkan di gruop media sosial maupun aplikasi pesan. Dan (2) learning
manegement system (LMS) yaitu sistem pembelajaran terintergrasi secara daring
melalui aplikasi. LMS antara lain google classroom, ruang guru, zenius dan lain
sebagainya. Untuk mengetahui fasilitas yang digunakan selama pelaksanaan
pembelajaran daring di SD N Penjalin.
SD N penjalin telah melaksanakan pembelajaran daring sesuai dengan surat
edaran dari Kemendikbud. Yaitu media yang digunakan melalaui gawai (gedget) dan
fasilitas diskusi dilakukkan di group media sosial maupun aplikasi pesan yaitu di
grup aplikasi whatsapp yang telah di buat oleh wali kelas masing-masing setiap
tingkatan. Penggunaan aplikasi whatsapp sebagai media interaksi selama
pembelajaran daring lebih mudah digunakan, mudah diakses dan semua siswa dan
orang tua memiliki aplikasi tersebut. Dibandingkan aplikasi LMS seperti google
classroom, ruang guru dan sebagainya. Kendala yang dihadapi selama pembelajaran
daring yaitu (1) tidak semua siswa memiliki telepon pintar sendiri, telepon pintar
masih dibawa orang tua. Sehingga banyak siswa yang ketingalan materi dan tugas
yang di berikan oleh guru. (2) jaringan internet yang kurang bagus menghambat
penyampaian materi dan tugas yang diberikan. (3) kuota yang terbatas sehingga tidak
bisa melakukkan diskusi virtual. dan (4) evaluasi siswa kurang objektif di karenakan
tugas yang diberikan banyak dibantu oleh orang tua. Sehingga pelaksanaan
pembelajaran daring belum bisa maksimal karena belum terlaksana tatap muka
secara virtual.
Berdasarkan surat edaran kemendibud nomor 15 tahun 2020. Pelaksanaan
pembelajaran luring yaitu pertama, guru memastikan kompetensi pembelajaran yang
36
ingin dicapai, dilarang memaksakan penuntasan kurikulum. Kedua, menyiapakan
materi pembelajaran. Dan Ketiga, menentukan metode dan media pembelajaran.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran luring setiap guru menyususun rencana program
pembelajaran dahulu. Perencanaan tersebut guna memperlancar selama pelaksanaan
pembelajaran luring. Untuk pemberitahuan media dan sumber pembelajaran luring
diberitahukan melalui pesan di grup whatsapp. Pengunaan media dan sumber
pembelajaran disesuaikan intruksi dari guru pengajar. Pemberitahuaan penggunaan
media dan sumber dari radio dan TV juga dicantumkan chanel akun youtube
penyiaran tersebut agar bisa di pelajari kapanpun. Tugas yang diberikan dibolehkan
dikumpulkan atau dikirim kapanpun sebelum jatuh tempo tanggal selesai penugasan.
Jika siswa dan orang tua kurang paham atas pembelajaran yang disampaikan bisa
konsultasi melalui group maupun chat pribadi guru yang menyampaikannya.
Berdasarkan pelaksanaan dan pendampingan pembelajaran luring di SD N
Penjalin. Peneliti melakukan teknik wawancara dan observasi untuk mengetahui
kendala-kendala yang di hadapi selama pelaksanaan dan pendampingan
pembelajaran luring di SD N Penjalin. Kendala yang dihadapi selama pembelajaran
daring yaitu pertama, kurangnya minat belajar siswa yang berkurang sehingga
banyak yang tidak mengikuti pembelajaran luring secara maksimal. Kedua, tidak
semua orang tua bisa mendampingi selama proses pembelajaran luring. Dikarenakan
mereka ada yang masih bekerja. Ketiga, kurangnya dukungan dari orang tua atau
wali murid. Keempat, sinyal TV yang kurang baik. Kelima, bobot materi dan
keterbatasan pemahaman materi oleh orang tua sehingga mengalami kesulitan selama
pendampingan belajar. Dan keenam, banyak tugas siswa yang dikerjakan orang tua,
terlambat dalam pengumpulan tugas dan bahkan tidak membuat tugas yang diberikan
oleh guru.

b. Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kebijakan Pendidikan


Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SD N Penjalin Kabupaten Kendal
Komunikasi
Sosialisasi yang diberikan terkait pembelajaran pada masa pademi
Covid-19 di berikan secara bertahap melalui rapat yang diadakan dinas pendidikan
37
dan kebudayaan kecamatan kepada para kepala sekolah. Lalu kepala sekolah
mengsosialisasikan pada guru-guru bersama komite sekolah di sekolahan. Kemudian
masing-masing wali kelas di himbau untuk mensosialisasikan pada orang tua dan
siswa di grup whatsapp agar tidak ada kerumunan untuk mencegah penyebaran virus
Covid-19.
Mtode yang di perbolehkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kendal selama pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021 ada 3 metode pembelajaran yang di
perbolehkan yakni daring, luring, dan home visit. Namun, pada semester genap
pembelajaran dengan metode home visit di tiadakan. Berdasarkan hasil observasi
pemerintah pusat memberikan izin pembukaan pembukaan tatap muka pada semester
genap melalui surat keputusan bersama ( SKB ) empat menteri ( Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri ).
Namun, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kendal menghimbau
agar guru tidak memaksakan metode pembelajaran home visit pada semester genap
dikarenakan ada peningkatan kasus Covid-19. Jadi surat keputusan bersama yang
dikeluarkan Pemerintah Pusat dan himbauan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Kendal tidak ada keselarasan dan konsistensi dalam pelaksanaan
pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Sumber Daya

Kemampuan guru pengajar sudah sesuai persyaratan yang di tetapkan oleh


pemerintah yakni sudah menyelesaikan pendidikan strata 1 program pendidikan
dasar dan telah mengikuti seleksi menjadi guru pengajar. Untuk melaksanakan
kebijakan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19 guru pengajar berpedoman
pada peraturan dan himbauan dari pemerintah dan disesuaikan pada kondisi serta
kendala yang dihadapi siswa dan orang tua siswa. Guru membuka layanan konsultasi
jika ada siswa yang mengalami kesulitan. Di karenakan bobot kurikulum saat ini
lebih sulit di bandingkan waktu orang tua siswa masih sekolah. Banyak orang tua
siswa mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi dan mendampingi anaknya
38
belajar. Kemudian wewenang di bukanya kembali pembelajaran tatap muka di SD N
Penjalin mengikuti himbauan dan aturan yang di keluarkan oleh Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Kabupaten Kendal. Di karenakan status sekolahan SD Penjalin
Negeri yaitu milik pemerintah.
Disposisi
Menurut guru, adanya surat edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020
sangat baik. Sebab bisa digunakan sebagai pedoman pelayanan pendidikan selama
masa pandemi Covid- 19 agar bisa mengurangi dan memutus rantai penyebaran
Virus Covid-19. Selain itu untuk memberikan pengalaman baru terhadap para siswa
mengenai metode dan media pembelajaran selain pembelajaran yang di lakukan di
kelas. Sedangkan menurut orang tua siswa lebih baik pembelajaran di kelas. Sebab
pembelajarn di kelas siswa lebih dislipin belajar, diawasi oleh guru langsung dan
banyak kendala yang di hadapi selama pembelajaran jarak jauh.
Insentif yang diberikan sebagai penunjang selama kebijakan pembelajaran
di masa pandemi Covid-19 yakni pemberian kuota internet. Ada perbeadaan jumlah
kuota internet yang diberikan antara kuota internet bebas dan kuota internet khusus
untuk aplikasi pembelajaran (google clasroom, zoom, ruang guru, dan sebagainya ).
Namun karena ada kesalahan memasukan nomor sehingga ada siswa yang tidak bisa
memanfaatkan insentif yang diberikan

Struktur Birokrasi
SOP yang telah dijalankan pada implementasi kebijakan pendidikan pada
masa pandemi Covid-19 di SD N Penjalin yaitu guru menjalankan SOP sesuai aturan
pada surat edaran Kemendibud nomor 15 tahun 2020. Sedangkan orang tua murid
mengikuti SOP yang sesuai perintah dari guru pengajar. Selain SOP juga pentingnya
memperhatikan fregmentation dalam struktur birokrasi. Fregmatation adalah
pembagian pusat koordinasi dan pertanggung jawaban. Fregmantation membawa
konsekuensi yang besar bagi keberhasilan kebijakan. Semakin banyak pihak yang
terlibat, pelaksanaan kegiatan akan cenderung kurang fokus.

KESIMPULAN
39
Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa (1) implementasi kebijakan
pendidikan pada masa pandemi yakni pembelajaran daring dan luring di SD N
Penjalin menggunakan metode alternatif yang digunakan yakni pembelajaran home
visit. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan: (a) komunikasi: belum adanya
kejelasan pembelajaran tatap muka dan ada perubahan metode pembelajaran. (b)
sumber daya: kurangnya sarana dan prasarana, serta ada kesenjangan sumber daya
manusianya. (c) kecenderungan: ada perbedaan tanggapan dan pandangan terhadap
kebijakan. (d) struktur birokrasi: pengawasan dan evaluasi yang kurang objektif.

SARAN
Perlu adanya perbaikan dalam hal pendidikan masyarakat di SD Penjalin
Kecamatan Brangsong terkait pendidikan daring. Perlu adanya dukungan dari
pemerintah setempat dan tentunya dari guru dan orangtua..

40
DAFTAR PUSTAKA
Ami, Puthut luhur. SuaraMerdeka.com dengan judul "kasus pertama di kendal,bocah
10 tahun positif corona". Kendal 6 april 2020. diakses pada 14 januari 2021
pukul 18.45.
Antonius Purwanto dan Mahatma Chryshna. Editor: Mahatma Chryshna. Kompas
pedia. dengan judul "kebijakan pembelajaran tatap muka semester genap
2020/2021:latar belakang, panduan, dan program alternatif". 6 januari 2021.
diakses pada 03 maret 2021 pukul 20.00.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kendal, 2021“kendal dalam angka 2021”.
https://kendalkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/853e39e1352db28334
195365/kabupaten-kendal-dalam-angka-2021.html , diakses pada 1 maret 2021
pukul 18.30.corona.kendal.go.id diakses pada 3 januari 2021 pukul 20.30. data
referensi kementrian pendidikan dan kebudayaan. diakses pada 13 januari
2021 pukul 18.30.

Devi, Luh Herliandry, Nurhasanah, Maria Enjelina Suban, Heru Kuswanto, 2020,
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Universitas Negeri Jakarta,
Jurnal Teknologi Pendidikan http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp,Vol. 22,
No. 1, April 2020.

Dunn, William N., (2000, 2nd edition), pengantar analisis kebijakan publik, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Dwi, Briliannur C, Aisyah Amelia, Uswatun Hasanah, Abdy Mahesha Putra,
Hidayatur Rahman, 2020, Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa
Pandemi Covid-19, Universitas Trunojoyo Madura Corresponding email
:Brilianwantyou@gmail.com.
Dwijowijoto, Riant Nugroho, (2003). Kebijakan publik: formulasi-implementasi-
evaluasi, Jakarta:PT elex media komputindo kelompok Gramedia.
Edi Prayitno. Ayo semarang.com. dengan judul "disdukbud kendal minta guru tak
lakukan home visit". kendal 13 desember 2020. diakses pada 03 maret 2021
pukul 19.30.
Gustav, Jawahir Rizal. Editor : Virdita Rizki Ratriani. Kompas.com. dengan judul
"28.233 Kasus Covid-19 di Indonesia, Ini Arti Zona Merah, Oranye, Kuning,
dan Hijau". Jakarta 03 juni 2020. diakses pada 14 januari 2021 pukul 19.30.

https://corona.jatengprov.go.id/data diakses pada 3 januari 2021 pukul 19.00.

https://kecbrangsong.kendalkab.go.id/profil/detail/profil_kecamatan diakses pada 4


maret 2021 pukul 18.30.

http://penjalin.desa.id/public/menu diakses pada 4 maret 2021 pukul 20.30.

41
http://sekolah.data.kemendikbud.go.id/index.php/chome/profil/00B80D58-2DF5-
E011-ABCB-ED3F9B9790E0 diakses pada 2 januari 2021 pukul 18.30.
Imronah. Implementasi kebijakan: perspektif, model dan kriteria pengukurannya,
Jurnal. JHU CSSE COVID-19 Data. diakses pada 3 januari 2021 pukul 18.15.

Moleong, Lexy J.. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja


Rosdakarya.
Mulyono. 2009 "model implementasi kebijakan george edward III",
https://mulyono.staff.uns.ac.id/2009/05/28/model-implementasi-kebijakan-
george-edward-iii/, diakses pada 10 januari 2021 pukul 20.00.

Nismas, Tantiya nuraini. Merdeka.com dengan judul "kronologi munculnya covid-


19 di indonesia hingga terbit keppres darurat kesehatan". Jakarta 2 april 2020.
diakses pada 14 januari 2021 pukul 18.15.
Purwanto, Erwan Agus & Dyah Ratih Sulistyastuti. 2015. implementasi kebijakan
publik:konsep dan aplikasinya di indonesia, Yogyakarta:Gava Media.
Riska Farasonalia. Editor : Khairina.Kompas.com dengan judul "Curhat Siswa di
Jateng Soal Belajar Daring, Mulai Sulit Sinyal hingga Tak Ada Kuota".
Semarang 23 juni 2020. diakses pada 10 januari 2021 pukul 18.35.
Situmorang, Chazali H, Dr. Drs. Apt, Msc. Maret 2016. Kebijakan publik (teori
analisis, implementasi dan evaluasi kebijakan), Depok:Social security
development institute (SSDI).
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Elfabeta.
Thomas, Nikodemus Martoredjo, 2020, Covid-19: Ancaman atau Tentangan bagi
Sektor Pendidikan?, Jurnal.
TribunBanyumas.com. dengan judul "di kendal, guru boleh gelar pembelajaran
home visit, syaratnya tiap kelompok maksimal 5 siswa". kendal 22 juli 2020.
diakses pada 03 maret 2021 pukul 18.30.

42

Anda mungkin juga menyukai