PENDAHULUAN
Pada awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan munculnya suatu penyakit
menular yang bermula ditemukan di daerah Wuhan, China. Penyakit menular yang
disebabkan oleh sindrom pernapasan akut oleh corona virus 2 (severe acute
respiratory syndrome coronavirus 2 atau SARS-CoV-2). Kasus Covid-19 di
Indonesia terdeteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika dua orang terkonfirmasi
tertular dari seorang warga negara Jepang. Dua warga negara Indonesia yang positif
31
Covid-19 tersebut mengadakan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke
Indonesia. Pada 11 Maret 2020, untuk pertama kalinya warga negara Indonesia
terpapar virus Covid-19.
Ada empat kategori wilayah terkait penyebaran Covid-19, yaitu risiko tinggi
yang ditandai dengan zona merah, risiko sedang ditandai dengan zona oranye.
Kemudian, risiko rendah dengan zona kuning ,dan zona hijau yang menjelaskan
kabupaten/kota tidak atau belum terdampak. Selain menandai status bahaya dari
sebuah wilayah yang terpapar Covid-19, zona warna juga digunakan untuk menandai
protokol kesehatan yang harus diterapkan dan dipatuhi.(sumber: kompas.com) Zona
hijau berarti negara atau wilayah tanpa kasus yang dikonfirmasi atau dengan
beberapa kasus infeksi yang datang dari negara lain. Pada wilayah ini kesadaran
masyarakat perlu ditingkatkan, termasuk protokol pencegahan penyakit menular
seperti menjaga jarak, cuci tangan, dan pemakaian masker.
Adapun pesebaran covid-19 di setiap kota dan kabupaten di Jawa Tengah
menurut Sumber: https://corona.jatengprov.go.id/data. Pesebaran kasus Covid-19 di
Provinsi Jawa Tengah hingga tanggal 7 januari 2021 sebanyak 101.105 kasus positif
covid-19. Adapun sebanyak 83.819 sembuh dan 6.215 meninggal. Data tersebut
memiliki pesebaran yang merata di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Peringkat pertama dari kasus terbanyak ada pada wilayah kota Semarang dengan
jumlah 22.328 kasus positif. Kedua pada wilayah Kabupaten Magelang dengan
jumlah 9.446 kasus positif. Ketiga pada wilayah Kabupaten Kendal dengan jumlah
8.163 kasus positif. Untuk wilayah Kabupaten Kendal termasuk dalam zona merah
pesebaran covid-19 di Jawa Tengah.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui surat
edaran nomor 15 tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah
dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (covid- 19). Menyebutkan
bahwa tujuan di terbitkannya surat edaran dari Kementrian Pendidikan da
Kebudayaan Republik Indonesia nomor 15 tahun 2020 yaitu: (1) Memastikan
pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat
COVID-19. (2) Melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk COVID-19.
(3) Mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di satuan pendidikan; dan. (4)
32
Memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik dan
orang tua/wali.
Atas diterbitkannya Surat Edaran dari Kementrian Pendidikan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID 19), Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kendal telah meliburkan semua tingkatan jenjang
pendidikan dari Taman Kanak – Kanak sampai Sekolah Menenggah Atas atau
sedrajat sejak 16 Maret 2020. Hal ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Kendal
Nomor 420/16839/Disdikbud tentang perubahan kelima atas surat edaran kepala
dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten kendal nomor 420/10773/ Disdikbud,
tanggal 27 maret 2020, tentang pelayanan penyelengaraan pendidikan dalam rangka
pencegahan penuralan dan penyebaran infeksi corona virus disease ( covid-19 ) di
kabuapaten kendal. Surat tersebut diedarkan 12 juni 2020 kepada seluruh satuan
pendidikan baik formal maupun nonformal di Kabupaten Kendal. Jumlah sekolah
negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Kendal sebanyak 928 sekolah. Untuk
tingkatan Sekolah Menengah Atas atau sedrajat sebanyak 100 sekolah. Untuk
tingkatan Sekolah Menengah Pertama atau sedrajat sebanyak 155 sekolah. Dan untuk
tingkatan Sekolah Dasar atau sedrajat sebanyak 673 sekolah. (Sumber: data referensi
kementrian pendidikan dan kebudayaan).
Sekolah Dasar Negeri Penjalin berada di Desa Penjalin Rt 01/ Rw 02
Kecamatan Brangsong, yang sudah terakreditasi B. SD N Penjalin memiliki guru
pengajar sebanyak 6 guru, dengan jumlah siswa sebanyak 187 siswa yang terbagi
menjadi dalam 6 kelas. Dimana siswa laki-laki sebanyak 104 dan 83 siswa
perempuan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di SD N Penjalin di laksanakan
pagi selama 6 hari dalam 1 minggu. Adapun fasilitas yang dimiliki yaitu 6 ruang
kelas, 1 ruang guru, lapangan, toilet, akses internet, sumber listrik 1.300 volt dengan
luas tanah 736 meter persegi. Pelaksanaan kegiatan belajar selama pademi di SD N
Penjalin telah mengikuti arahan dari Surat Edaran dari Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan nomor 15 tahun 2020 dan Surat Edaran Bupati Kendal Nomor
420/16839/Disdikbud tentang. Dengan menggunakan 2 metode pembelajaran yaitu
pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan pembelajaran jarak jauh luar
33
jaringan (luring). Menurut ibu Novi dalam wawancara pra penelitian selaku guru di
SD N Penjalin dikatakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi
ini memiliki berapa kendala yang di hadapi. Pertama, tidak semua siswa membawa
handphone sendiri karena dibawa kerja orang tua sehingga ketinggalan jam
pembelajaran. Kedua, banyak yang tidak aktif selama pembelajaran lewat daring.
Ketiga, banyak yang terlambat mengumpulkan tugas. Keempat, ada yang orang tua
tidak perhatian dan sulit dihubungi sehingga anak ketinggalan berbagai infomasi.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis
tertarik membuat proposal penelitian karya tulis ilmiah yang berjudul Implementasi
Kebijakan Pendidikan Pada Masa Pandemi Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri
Penjalin Kabupaten Kendal.
METODE PENELITIAN
34
tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat
penyebaran corona virus disease (covid- 19).
Informan dalam penelitian ini diambil secara purposive atau sesuai
kepentingan penelitian atau sesuai dengan implementasi kebijakan Surat Edaran
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan republik Indonesia nomor 15 tahun 2020
tentang Pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa darurat
penyebaran corona virus disease (covid- 19):
Sumber Daya
Struktur Birokrasi
SOP yang telah dijalankan pada implementasi kebijakan pendidikan pada
masa pandemi Covid-19 di SD N Penjalin yaitu guru menjalankan SOP sesuai aturan
pada surat edaran Kemendibud nomor 15 tahun 2020. Sedangkan orang tua murid
mengikuti SOP yang sesuai perintah dari guru pengajar. Selain SOP juga pentingnya
memperhatikan fregmentation dalam struktur birokrasi. Fregmatation adalah
pembagian pusat koordinasi dan pertanggung jawaban. Fregmantation membawa
konsekuensi yang besar bagi keberhasilan kebijakan. Semakin banyak pihak yang
terlibat, pelaksanaan kegiatan akan cenderung kurang fokus.
KESIMPULAN
39
Dari uraian diatas dapat di simpulkan bahwa (1) implementasi kebijakan
pendidikan pada masa pandemi yakni pembelajaran daring dan luring di SD N
Penjalin menggunakan metode alternatif yang digunakan yakni pembelajaran home
visit. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan: (a) komunikasi: belum adanya
kejelasan pembelajaran tatap muka dan ada perubahan metode pembelajaran. (b)
sumber daya: kurangnya sarana dan prasarana, serta ada kesenjangan sumber daya
manusianya. (c) kecenderungan: ada perbedaan tanggapan dan pandangan terhadap
kebijakan. (d) struktur birokrasi: pengawasan dan evaluasi yang kurang objektif.
SARAN
Perlu adanya perbaikan dalam hal pendidikan masyarakat di SD Penjalin
Kecamatan Brangsong terkait pendidikan daring. Perlu adanya dukungan dari
pemerintah setempat dan tentunya dari guru dan orangtua..
40
DAFTAR PUSTAKA
Ami, Puthut luhur. SuaraMerdeka.com dengan judul "kasus pertama di kendal,bocah
10 tahun positif corona". Kendal 6 april 2020. diakses pada 14 januari 2021
pukul 18.45.
Antonius Purwanto dan Mahatma Chryshna. Editor: Mahatma Chryshna. Kompas
pedia. dengan judul "kebijakan pembelajaran tatap muka semester genap
2020/2021:latar belakang, panduan, dan program alternatif". 6 januari 2021.
diakses pada 03 maret 2021 pukul 20.00.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kendal, 2021“kendal dalam angka 2021”.
https://kendalkab.bps.go.id/publication/2021/02/26/853e39e1352db28334
195365/kabupaten-kendal-dalam-angka-2021.html , diakses pada 1 maret 2021
pukul 18.30.corona.kendal.go.id diakses pada 3 januari 2021 pukul 20.30. data
referensi kementrian pendidikan dan kebudayaan. diakses pada 13 januari
2021 pukul 18.30.
Devi, Luh Herliandry, Nurhasanah, Maria Enjelina Suban, Heru Kuswanto, 2020,
Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19. Universitas Negeri Jakarta,
Jurnal Teknologi Pendidikan http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp,Vol. 22,
No. 1, April 2020.
Dunn, William N., (2000, 2nd edition), pengantar analisis kebijakan publik, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
Dwi, Briliannur C, Aisyah Amelia, Uswatun Hasanah, Abdy Mahesha Putra,
Hidayatur Rahman, 2020, Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa
Pandemi Covid-19, Universitas Trunojoyo Madura Corresponding email
:Brilianwantyou@gmail.com.
Dwijowijoto, Riant Nugroho, (2003). Kebijakan publik: formulasi-implementasi-
evaluasi, Jakarta:PT elex media komputindo kelompok Gramedia.
Edi Prayitno. Ayo semarang.com. dengan judul "disdukbud kendal minta guru tak
lakukan home visit". kendal 13 desember 2020. diakses pada 03 maret 2021
pukul 19.30.
Gustav, Jawahir Rizal. Editor : Virdita Rizki Ratriani. Kompas.com. dengan judul
"28.233 Kasus Covid-19 di Indonesia, Ini Arti Zona Merah, Oranye, Kuning,
dan Hijau". Jakarta 03 juni 2020. diakses pada 14 januari 2021 pukul 19.30.
41
http://sekolah.data.kemendikbud.go.id/index.php/chome/profil/00B80D58-2DF5-
E011-ABCB-ED3F9B9790E0 diakses pada 2 januari 2021 pukul 18.30.
Imronah. Implementasi kebijakan: perspektif, model dan kriteria pengukurannya,
Jurnal. JHU CSSE COVID-19 Data. diakses pada 3 januari 2021 pukul 18.15.
42