Anda di halaman 1dari 9

Telaah Penggunaan Media Pembelajaran di SMK

Nurul Ilmi sebagai Pelaksanaan Program Magang 2


di Masa Pandemi

Fadya Dinda Irvanny

STKIP Muhammadiyah Bogor

Pos-el: fadya-di@gmail.com

Abstrak

Penelitian dalam artikel ini membahas program magang yang


diselenggarakan oleh STKIP Muhammadiyah Bogor ini bertujuan agar
terjalin kerja sama yang baik dengan pemerintah daerah, instansi terkait, dan
sekolah untuk mengembangkan penelitian dan pendidikan. Bagi mahasiswa,
kegiatan magang bertujuan dapat memperluas wawasan mahasiswa
mengenai pelaksanaan dan penyelenggaraan dunia kerja sebagai guru. Selain
itu juga magang ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa untuk
menjadi pribadi yang mandiri, mampu memecahkan masalah, serta dapat
mengambil keputusan dalam bekerja. Proses magang ini berlangsung dari
tanggal 09 Agustus 2021–14 agustus 2021 yang dilaksanakan oleh tiap
mahasiswa kepada mita masing masing. Dalam penelitian ini, metode yang
digunakan adalah metode survei karena selain agar mendapatkan hasil
informasi yang lebih akurat juga agar peneliti dapat memerhatikan kegiatan
dan budaya apa saja yang terdapat di sekolah mitra dalam pembelajaran
daring seperti sekarang. Lebih khusus lagi adalah penggunaan model
pembelajaran selama pandemi Covid-19. Dalam proses magang ini terdapat
beberapa pihak yang sangat berperan dalam keberhasilan magang ini di
antaranya pimpinan sekolah, guru pamong, siswa, orang tua, dan masyarakat.
Pada masa pembelajaran daring ini terdapat beberapa konflik yang di hadapi
oleh beberapa pihak tersebut.
Kata kunci: kegiatan magang, metode survei, media pembelajaran daring,
sekolah mitra

Laporan kegiatan Magang 2

1
Pendahuluan

Pandemi Covid 19 di indonesia saat ini memang sedang berada di


puncaknya. Hingga tanggal 12 Agustus 2021, jumlah penderita Covid
mencapai 3,72 juta jiwa yang artinya semakin hari peningkatan yang terpapar
covid semakin meningkat. Dampak dari menyebarnya Covid-19 ini sangat
berdampak bagi kegiatan ekonomi masyarakat di Indonesia. Selain
berdampak pada kegiatan ekonomi, pandemi ini juga berdampak cukup kuat
terhadap bidang pendidikan khususnya dirasakan oleh satuan Pendidikan
bawah yakni sekolah.

Hal di atas seperti dinyatakan oleh Perserikatan Bangsa Bangsa


(PBB) bahwa salah satu sektor yang terdampak dengan adanya wabah ini
adalah dunia pendidikan (Purwanto dkk, 2020:1). Hal tersebut membuat
beberapa negara memutuskan untuk menutup sekolah maupun perguruan
tinggi. Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran covid 19, World Health
Organization (WHO) juga kemudian memberikan rekomendasi untuk
menghentikan sementara kegiatan-kegiatan yang akan berpotensi
menimbulkan kerumunan massa. Salah satu kegiatan yang terkena dampak
tersebut yakni kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara tatap
muka langsung di sekolah.

Banyak hal juga yang dilakukan oleh pemerintah untuk pencegahan


menyebarnya virus ini. Salah satunya adalah social distancing, menjaga jarak
dan menggunakan masker ketika hendak berkegiatan keluar rumah.
Kebijakan dilanjutkan dengan keputusan dari Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat Pendidikan Tinggi No. 1 Tahun
2020 mengenai pencegahan penyebaran Covid-19 di dunia pendidikan.
Dalam keputusannya tersebut, terdapat instruksi agar kegiatan pembelajaran
Laporan kegiatan Magang 2

2
dilakukan di rumah untuk meminimalisasi terjadinya kerumunan yang akan
mengakibatkan bertambahnya jumlah jiwa yang terpapar covid.

Akhirnya penyelenggaraan pembelajaran dilakukan secara online atau


daring di rumah. Namun banyak sekali pendapat pro dan kontra dalam
keputusan ini. Salah satu kendala yang dialami adalah persoalan ketersediaan
alat komuikasi sebagai media pembelajaran utama. Selain itu persoalan
lainnya adalah kuota internet.

Berdasarkan uraian persoalan di atas, artikel ini membahas


penggunaan media pembelajaran di SMK Nurul Ilmi pada masa pandemi
Covid-19. Pada penelitian ini dikaji dan dianalisis penggunaan media
pembelajaran pada masa pandemi di SMK Nurul Ilmi serta system
pembelajaran yang dilakukan. Selain itu juga dibahas tentang sosialisasi dan
pencegahan virus corona sebagai bagian dari proses pembelajaran.

Penelitian ini dilaksakanan sekaligus sebagai kegiatan magang yang


diselenggarakan oleh STKIP Muhammadiyah Bogor. Berdasarkan kurikulum
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang diterapkan di STKIP
Muhammadiyah Bogor, seluruh mahasiswa STKIP Muhammadiyah Bogor
diwajibkan untuk menuntaskan mata kuliah magang, yang terdiri atas mata
kuliah di antaranya adalah Magang 2.

Tinjauan Pustaka

Menurut Abullah (2011), kata sekolah berasal dari bahasa Latin yaitu,
skhhole, scola, scolae atau skhola yang berarti waktu luang atau waktu
senggang. Sekolah adalah kegiatan anak di waktu senggangnya mereka saat

Laporan kegiatan Magang 2

3
kegiatan utamanya (bermain) sudah terpenuhi. Kegiatan yang dilakukan di
waktu luang itu dalah mempelajari cara berhitung, membaca, dan menulis.

Menurut Sunarto dalam buku yang ditulis boleh Abdullah (2011)


juga, pada saat ini kata sekolah telah berubah artinya menjadi bangunan atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat memberi dan menerima
pelajaran.

Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru yang tertulis dalam


Suyatno (2007), disebutkan bahwa Guru ialah seorang pendidik profesional
dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Sementara itu media pembelajaran adalah suatu perangkat pendukung


yang digunakan sebagai sarana dalam memperlancar kegiatan belajar
mengajar. Sistem pembelajaran adalah semua seperangkat unsur yang teratur
dalam kegiatan pembelajaran.

Hasil dan Pemabahasan Pelaksanaan Program Magang

A. Pengembangan Media Pembelajaran Sekolah pada Masa Pandemi

Covid-19

Saat ini Corona atau Covid-19 menjadi pembicaraan yang hangat. Di


belahan bumi mana pun, corona masih mendominasi ruang publik. Dalam
waktu singkat saja, namanya menjadi trending topik, dibicarakan di sana-
sini, dan diberitakan secara masif di media cetak maupun elektronik. Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV-2) yang lebih
Laporan kegiatan Magang 2

4
dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari corona virus yang
menyebabkan penyakit menular ke manusia.

Beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan


untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem
daring (dalam jaringan) atau online sebagai imbas dari penyebaran virus
corona. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa
wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga
diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal tersebut tidak
berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah-sekolah tersebut
tidak siap dengan sistem pembelajaran daring karena membutuhkan media
pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.

Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem


pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa, tetapi
dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus
memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada
di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran
sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online). Hal ini sesuai
dengan amanat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-
19). Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal computer
(PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan internet.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada hari Senin, 15


Agustus 2021 terhadap pimpinan sekolah dan kepala bagian administrasi,
media pembelajaran yang digunakan oleh SMK Nurul Ilmi adalah metode
Laporan kegiatan Magang 2

5
pembelajaran tatap muka secara terbatas. Hal ini karena keterbatasan alat
komunikasi dan pendapatan orang tua sehingga menjadi hambatan utama
dalam gagalnya proses pembelajran daring. Namun pihak sekolah tetap
memperhatikan protokol kesehatan agar virus corona tidak semakin
memakan korban lebih banyak.

Media pembelajaran yang akan dikembangkan adalah belajar dengan


cara tetap belajar secara luring tetapi jumlah siswa yang masuk dibatasi
untuk meminimalisasi terjadinya kerumunan yang akan mengakibatkan
bertambahnya jumlah korban covid-1. Sistem pembelajaran yang akan
dilakukan yaitu dengan cara membagi 2 dari jumlah siswa yang sebenarnya.
Dengan demikian guru dan siswa dapat tetap melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu menjaga
jarak,menggunakan masker dan mencuci tangan.

B. Susunan Rencana Media Edukasi Pencegahan Covid-19

Covid merupakan virus yang saat ini sedang ramai diperbincangkan.


Namun di daerah pelosok, virus yang sedang marak ini masih terlalu awam
diketahui termasuk orang tua dan siswa sekalipun. Akibatnya beberapa dari
mereka masih menyepelekan virus ini karena kurangnya pengetahuan tentang
virus ini. Maka dari itu, perlu adanya edukasi yang nyata terhadap mereka
agar mereka lebih mengerti dan paham apa itu virus corona, penyebab dan
cara pencegahannya sekalipun sehingga mereka dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Media edukasi yang digunakan untuk meningkatkan kepedulian


siswa, orang tua dan masyarakat terhadap virus ini adalah dengan membuat

Laporan kegiatan Magang 2

6
banner yang akan dipasang di sekolah, berisi cara pencegahannya yaitu
dengan cara menerapkan gerakan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak,
memakai masker). Tujuan adanya banner tersebut adalah agar siswa mudah
untuk melihat bagaimana cara pencegahannya tersebut. Dengan begitu,
seiring berjalannya waktu siswa akan terbiasa dengan hal tersebut.

Sebelum itu diadakan pengarahan kepada siswa terlebih dahulu


tentang virus Covid-19 ini. Dengan adanya pengarahan ini diharapkan siswa
akan dapat mengerti bahayanya virus yang dapat mematikan ini. Pengarahan
ini akan dilakukan dengan cara menampilkan power point di kelas dan
dipresentasikan oleh mahasiswa magang.

C. Menciptakan Media Edukasi Pencegahan Covid-19

Setelah perencanaan media edukasi pencegahan covid sudah disusun


dengan baik, langkah selanjutnya yang di lakukan adalah menciptakan media
edukasi pencegahan covid tersebut berupa banner dan pamflet yang
kemudian ditempel di setiap kelas agar siswa dapat lebih sering membaca
media edukasi pencegahan covid-19 tersebut. Hal yang dilakukan saat
penciptaan media edukasi ini adalah sebagai berikut:

1. membuat sketsa pembuatan banner dan pamphlet;


2. membuat kerangka gambar dan tulisan untuk banner dan pamflet
(kalimat yang digunakan adalah gerakan 3M);
3. mulai melakukan finishing agar banner dan pamflet dapat segera dicetak;
4. mencetak desain banner dan pamflet;
5. memasang dan menempelkan banner dan pamflet di sekolah dan di kelas;
serta
6. penyerahan banner kepada pihak sekolah.

Laporan kegiatan Magang 2

7
Kesimpulan

Berdasarkan data yang telah dilampirkan di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa keputusan tentang pembelajaran secara daring yang

ditetapkan oleh Kemendikbud sejak 13 April 2020 lalu hingga saat ini

ternyata sangat berpengaruh terhadap pembelajaran siswa. Terjadi banyak

hambatan yang terdapat saat masa pembelajaran ini mulai dari alat teknologi

dan komunikasi yang kurang memadai dan tidak adanya kuota internet yang

menjadi hambatan utama dari pembelajaran ini.

Akhirnya beberapa sekolah membuka kebijakan untuk tetap sekolah

secara tatap muka dengan tetap menggunakan protokol kesehatan seperti

menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Hal ini karena

masih banyaknya siswa yang masih awam dengan virus initersebut. Banyak

siswa yang mengabaikan pencegahan penyebaran virus ini.

Akhirnya penulis membuat edukasi pencegahan covid ini melalui 2

media, yaitu dengan media banner dan pamflet. Kegiatan pembelajaran yang

peneliti kembangkan untuk pembelajaran di SMK Nurul Ilmi ini adalah

dengan membatasi jumlah siswa dalam melakukan pembelajaran,

mewajibkan penggunaan masker, dan mencuci tangan sebelum masuk ke

kelas agar dapat meminimalisasi penyebaran virus Covid-19.

Laporan kegiatan Magang 2

8
Daftar Pustaka

https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/21026/pdf
https://www.zotero.org/groups/2466529/covid-
19coronavirus_and_student_privacy/library
https://stkip.bbg.ac.id/bbg-news/seminar-nasional-pendidikan-pengajar-
harus-kreatif-menyiapkan-media-pembelajaran-di-masa-pandemi.html
http://jurnal.saburai.ac.id/index.php/PSN/article/view/811
https://www.instagram.com/p/CS098RCnks4/?utm_medium=copy_link
(bukti dokumentasi)
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen.
Undang-undang Republik Indonesia No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi.

Laporan kegiatan Magang 2

Anda mungkin juga menyukai