PROYEK
“Perancangan Digitalisasi Lahan Parkir, Retribusi dan
Layanan Aduan Masyarakat di Yogyakarta”
Disusun Oleh:
Cahya Pamungkas (1800019066)
Riski Andriyansah (1800019097)
Reinaldy Isman Pratama (1800019107)
Ekki Fitriani (1800019109)
Tandang Tohaga Habibullah (1800019184)
A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi ini, kemajuan Teknologi Informasi (TI)
berkembang pesat ditandai dengan tingginya minat masyarakat dalam
mengumpulkan informasi melalui ketersediaan sistem informasi yang
memadai. Ini karena TI dapat digunakan untuk membantu pemerintah atau
organisasi dalam memproses, menyimpan dan mengubah data menjadi
informasi yang dibutuhkan oleh mereka. Smart City adalah konsep
perencanaan kota dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang akan
membuat hidup lebih mudah dan sehat dengan tingkat efisiensi dan efektifitas
yang tinggi. Smart City juga kota yang secara antisipatif mampu mengelola
sumber daya secara inovatif dan berdaya saing, dengan dukungan teknologi
dalam rangka mewujudkan kota yang nyaman dan berkelanjutan. Melihat
potensi yang besar dari Smart City memicu banyak negara besar di dunia
untuk menerapkan sistem tersebut, hal ini bertujuan untuk mempermudah
pemerintah dalam mengontrol serta penataan kota pun lebih terstruktur.
Melihat perkembangan teknologi tersebut di Indonesia-pun telah mulai
mencoba menerapkan Smart City baik dari sisi transportasi, lingkungan
masyarakat maupun pemerintahan dan masih banyak sektor lainnya. Ada
beberapa kota di Indonesia yang telah mulai menerapkan Smart City salah
satunya Yogyakarta. Untuk mengusung konsep Smart City di masa depan
Yogyakarta harus terus melakukan updateing khususnya di bidang pariwisata
dan pendidikan. Perancangan sistem lahan parkir, retribusi serta layanan
aduan masyarakat dinilai perlu supaya masyarakat yang berkunjung ke
Yogyakarta merasa nyaman dan aman.
Parkir merupakan salah satu komponen atau aspek tak terpisahkan dalam
area kebutuhan wisata, karena setiap perjalanan dengan kendaraan pribadi
umumnya selalu dimulai dan diakhiri di tempat parkir. Sistem parkir yang
tertata dengan baik akan membuat pengguna kendaraan merasa nyaman.
Tanpa adanya suatu sistem parkir yang baik dapat menimbulkan berbagai
masalah. Seperti halnya sistem penataan parkir yang terdapat di Yogyakarta.
Penataan parkir yang ada di Yogyakarta masih bersifat manual. Pengendara
masih melakukan pencariaan tempat untuk parkir masih manual dan
minimnya informasi untuk slot tempat parkir tersebut sehingga menghabiskan
banyak waktu. Ditambah lagi banyaknya juru parkir liar dan juga lahan parkir
ilegal semakin menambah masalah di Yogyakarta. Terlebih lagi bagi para
wisatawan yang menggunakan kendaraan pribadi parkir di tempat ilegal
tersebut sering kali dirugikan oleh oknum juru parkir tersebut. Untuk itu
diperlukan suatu sistem parkir sistemastis yang mampu mengatasi
permasalahan tersebut. Dibutuhkan suatu sistem digitalisasi yang mampu
mengarahkan pengguna parkir ke lokasi parkir yang kosong.
E-government, adalah salah satu bentuk peningkatan pelayanan
pemerintah terhadap pelayanan di masyarakat. Sistem pelayanan publik harus
dikelola secara aktif oleh Pemerintah Yogyakarta, hal ini menunjukan bentuk
transparansi atas informasi dan pelayanan publik yang merupakan hak bagi
seluruh rakyat. Dengan adanya sistem ini maka dapat meningkatkan
kredibilitas pemerintah dimata masyarakat juga peningkatan efektivitas dari
pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. E-retribusi dan layanan aduan
masyarakat dinilai perlu untuk menciptakan Smart City yang mempermudah
masyarakat asli maupun wisatawan lokal ataupun asing. E -retibusi ini
bertujuan untuk efisiensi dan efektifitas dalam pemungutan dan pembayaran
di wilayah Yogyakarta. Dengan adanya e-retribusi ini setidaknya mampu
mengurang masalah seperti pungutan lair yang sering terjadi di pelayanan
publik. Pungutan liar merupakan perbuatan-perbuatan yang disebut sebagai
perbuatan pungli merupakan suatu gejala sosial yang telah ada di Indonesia.
Layanan aduan masyarakat juga perlu sebagai pendamping bila mana
masyarakat ingin memberikan aduan, aspirasi, kritik serta masukkan ke
pemerintah yogyakarta. Layanan aduan masyarakat juga sebagai wadah
layanan bagi masyarakat lokal maupun wisatawan salah satu bentuk upaya
kepedulian pemerintah terhadap masyarakat. Bagi para wisatawan dari luar
jogja, layanan masyarakat sangat perlu jika terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan ketika berwisata di yogyakata. Untuk itu, kami berencana
membuat suatu sistem proyek untuk menciptakan konsep Smart City yang
berada di yogyakarta ini.
B. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dari perancangan proyek ini sebagai berikut :
1. Menciptakan Yogyakarta sebagai salah satu wilayah Smart City di
Indonesia.
2. Mempermudah pengemudi untuk memilih ruang parkir mana yang
kosong dan meminimalisir penggunaan parkir liar.
3. Menyelenggarakan tertib administrasi pengelolaan retribusi dengan cara
pembayaran elektronik serta meminimaisir pemungutan liar
4. Merespon keluhan masyarakat dengan baik serta menjamin hal yang
diajukan ditangani secara efektif, efisien, cepat dan bertanggung jawab.
C. MANFAAT
Adapun manfaat yang diperoleh dari perancanga proyek ini sebagai berikut :
1. Bagi Pemerintah Yogyakarta
Dapat menjadi rekomendasi dan perbaikan bagi Pemerintah
Yogyakarta mengenai sistem parkir, retribusi serta layanan aduan
masyarakat dengan sistem yang terintegrasi menggunakan sistem
digitalisasi dimasa depan.
2. Bagi Masyarakat Luas
Menciptakan sistem yang terintegrasi dan efisiensi dalam
pengelolaan pelayanan tempat parkir, retribusi, serta menampung aduan
masyarakat khususnya bidang pariwisata untuk menjadi tempat yang
lebih baik dan bisa bertujuan untuk mewujudkan “Smart City” .
D. RUANG LINGKUP
Dalam melaksanakan pengerjaan perancangan digitalisasi parkir,
retribusi dan layanan aduan masyarakat ini, kami ingin memperkenalkan
beberapa hal berupa yait berupa :
1. Spesifikasi Sistem
Kami akan membangun suatu sistem untuk mendukun konsep smart city
di Yogyakarta berupa digitalisasi parkir, retribusi dann layanan aduan
masyarakat yang terintegrasi dengan baik. Tujuan dari sistem tersebut
sebagai berikut :
a. Mempermudah mendapatkan informasi mengenai lokasi lahan
parkir, retribusi dan layanan aduan masyarakat secara digital
khususnya untuk para wisatawan.
b. Membuat sistem yang bisa diakses selama 24 jam dan di akses
dimana saja melaluai perangkat mobile.
c. Menyelarasakn sistem ini sesuai dengan perkembangan zaman.
d. Sistem mampu menampilkan lokasi lahan parkir yang kosong dan
melakukan booking secara online.
e. Sistem mampu melakukan pembayaran retribusi secara online
khususnya retribusi pada kawasan wisata dan juga terdapat layanan
aduan masyarakat secara online jika terjadi sesuatu dengan respon
cepat selama 24 jam.
2. Desain Sistem
Desain sistem yang akan dibangun untuk mewujidkan Yogyakarta
sebagai Smart City sebagai berikut :
a. Server
Kebutuhan utama dari sistem ini adalah memberikan pelayanan
terbaik bagi masyarakat khususnya para wisatawan dalam hal
pencarian lahan parkir, informasi retribusi dan layanan aduan
masyarakat yang ada di Yogyakarta secara up to date. Sistem ini
berbasis web sehingga kebih mudah diakses dimana berbasis mobile
maupun berbasi PC.
b. Database
Melakukan perkembangan sistem yang terintegarasi dengan di
Yogyakarta mengakibatkan meningkatnya kompleksitas data dan
informasi yang ditangani. Kondisi ini menuntut pengaturan dan
manajemen data yang lebih terorganisasi dengan baik. Database
yang terpusat ditangani oleh teknologi sistem operasi pada PC-
Server. Dengan demikian, pemasukan data cukup dilakukan sekali
saja dan dapat digunakan secara bersama oleh pemakai. Sistem ini
akan menjamin sepenuhnya konsistensi dan keamanan data. Seluruh
data disimpan dalam satu komputer pusat (Server) dan hanya dapat
diakses dari komputer terminal (client) yang dikendalikan oleh
petugas yang memiliki tanggung jawab.
c. Fitur Utama Sistem
1) Sistem mampu menampilkan lokasi lahan parkir yang kosong
dan melakukan booking secara online.
2) Sistem mampu melakukan pembayaran retribusi secara online
khususnya retribusi pada kawasan wisata dan juga terdapat
layanan aduan masyarakat secara online jika terjadi sesuatu
dengan respon cepat selama 24 jam.
3) Sistem mampu beroperasi selama 24 jam dalam pencarian lahan
parkir digital.
4) Tampilan utama sistem ini diusahakan memiliki tampilan yang
user friendly sehingga pengguna bisa mengoprasikannya dengan
mudah.
E. MANAJEMEN PROYEK
Berikut merupakan beberapa hal yang berkaitan dengan manajemen proyek
yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut :
1. Organisasi Proyek
a) Project Manager
- Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan
timbul agar dapat diantisipasi secara dini.
- Melakukan koordinasi kedalam (team proyek, manajemen, dll)
dan keluar.
- Melaksanakan dan mengontrol operasional proyek sehingga
operasi proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track)
- Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan
Kemajuan Pekerjaan).
- mengontrol proyek yang ditanganinya. Proyek harus selesai
sesuai dengan budget, sesuai dengan spesifikasi, dan waktu.
b) Bussines Analyst
- Mengetahui bisnis apa yang dijalankan perusahaan dan
bagaimana perusahaan berjalan
- Mencari jalan untuk mengembangkan bisnis yang sedang
berjalan
- Merumuskan langkah untuk mencapai solusi serta
mengembangkan bisnis perusahaan
- Berunding dengan pegawai yang bersangkutan untuk
memastikan sistem atau tata cara pelaksanaan atau solusi yang
baru berfungsi dengan sukses
- Mengembangkan dan melaksanakan program manajemen arsip
atau pelaporan untuk penyimpanan, perlindungan, dan pemulihan
laporan
c) System Analyst
- Memelihara dan mengatasi data warehouse dan sistem
penyimpanan data dan riset tren teknologi
- Mengidentifikasi kebutuhan organisasi dari sistem TI
- Merancang dan mengimplementasikan solusi teknologi khusus
- Meningkatkan fungsionalitas dan kinerja sistem serta jaringan
komputer yang ada dan menguji sistem baru
- Membahas kebutuhan klien dan pengguna, mengidentifikasi
kerentanan atau area dengan kinerja buruk untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi dan akurasi
- Mempersiapkan dan menganalisa laporan cost and benefit untuk
peningkatan kualitas
d) Programmmer
- Membangun aplikasi sesuai dengan semua ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Team Leader.
- Mengkomunikasikan semua peru bahan yang dianggap perlu
dikerjakan kepada tim leader sebelum melaksanakan semua
perubahan tersebut.
- Menyerahkan semua kode program kepada tim leader.
- Membuat program sesuai kete ntuan prosedur dan standar
struktur program yang ditetapkan tim leader.
- Mendokumentasikan struktur program dan menyerahkan
hasilnya kepada Tim Leader.
e) Administrator Project
- Mendokumentasikan semua kegiatan proyek dari mulai
inisialisasi proyek hingga proyek selesai.
- Membuat laporan rutin tentang kemajuan proyek yang meliputi
Laporan perkembangan pembu atan aplikasi
- Menyiapkan dokumen yang diperl ukan untuk legalitas proyek
seperti dokumen kontrak, berita acara serah terima, kesepakatan
perubahan, kontrak pemeliharaan aplikasi dan lain-lain
f) Operator
- Mengikuti training yang telah ditetapkan
- Mengoperasikan sistem sesuai dengan petunjuk yang telah
ditetapkan.
- Melaporkan setiap kesalahan yang terjadi, baik salah perhitungan
atau kegagalan sistem dalam melaksanakan satu proses
2. Perencanaan dan Pengendalian Proyek
Jadwal eksekusi proyek secara mendetil akan disertakan di dokumen
perencanaan proyek. Semua tahapan perencanaan dikendalikan dan
evaluasi perkembangan proyek dilakukan setiap minggu.
3. Pelatihan
Pelatihan dibagi menjadi 2 bidang yaitu pelatihan pada tim proyek
dan pelatihan end-user. Pelatihan pada tim proyek disusun dan
dilaksanakan meliputi yaitu :
a) Pelatihan tim proyek meliputi :
1) Standarisasi proses pengendalian dan pelaporan proyek.
2) Komunikasi selama proyek berlangsung.
3) Dokumentasi proyek.
4) Standarisasi metoda dan proses pembuatan sistem.
b) Pelatihan pada end-user meliputi :
1) Cara pemakain sistem.
2) Inisialisasi data awal.
3) Troubleshooting untuk masalah praktis tentang sistem dan
jaringan.
4) Cara penggunaan sistem.
5) Aturan dan prosedur kerja sistem.
6) Pemeliharaan rutin data dan sistem.
7) Mekanisme pelaporan jika terjadi masalah pada sistem.
4. Manajemen Perubahan
Manajemen perubahan difokuskan pada usaha untuk membangun
komitmen dari seluruh pihak yang berkepentingan terhadap aplikasi agar
proyek ini dapat berjalan sesuai jadwal dan biaya serta dapat memenuhi
kebutuhan semua pihak
5. Risk Manajemen Procedures
Adapun beberapa resiko dalam pembuatan perencanaan sistem yang
ingin kami kembangkan yaitu :
a) Jika anggota yang bersangkutan mengalami sakit atau mengalami
kendala untuk bisa menyelesaikan tugasnya, maka anggota lain yang
sudah selesai dengan tugasnya, akan mengambil alih tugas lain sampai
batas waktu yang tidak ditentukan.
b) Jika waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tidak cukup
dengan waktu yang ditentukan maka project manager akan segera
melakukan rapat darurat dengan stakeholder untuk membicarakan
masalahnya.
c) Jika biaya yang ditentukan melebihi batas yang telah ditentukan maka
project manager akan merincikan dana sedetail mungkin sehingga
bisa diberikan untuk bukti mengenai biaya yang berlebihan.
Resiko – resiko yang ada dalam pembuatan proyek ini, sebagai tim
proyek harus adanya rencana untuk mengantisipasi atau mengendalikan
bila mana resiko – resiko yang timbul kedepannya. Adapun yang akan
kami rencanakan untuk mengantisipasi resiko serta mengendalikan resiko
yang terjadi sebagai berikut :
a) Melakukan penambahan tenaga kerja atau mengganti tenaga kerja bila
mengalami kendala yang cukup lama. Ataupun anggota lain yang
sudah selesai dengan tugasnya, akan mengambil alih tugas lainnya
sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
b) Melakukan perencanaan penjadwalan yang baik dan tepat, sehingga
pengerjaan proyek ini tepat waktu.
c) Melakukan pengurangan biaya – biaya yang tidak diperlukan dalam
pelaksanaan proyek, serta mengalokasikan sisa – sisa biaya yang ada.
H. PENUTUPAN PROYEK
Tabel Rencana Penutupan Proyek
No Penutupan Proyek
1 Menutup semua perintah dalam proyek
2 Menutup semua laporan kerja sama di dalam proyek
3 Evluasi
Mengevaluasi vendor
Mengevaluasi anggota staff poyek
Mengevaluasi selama berjalannya proyek
4 Mengaudit seluruh kegiatan, pencapaian, kendala, pelajaran serta
solusi yang terjadi dalam proyek
5 Closing Ceremony
PROJECT CHARTER
1. Project Identification
Name Digitalisasi prakir, retribusi serta
layanan aduan masyarakat.
Date 25 Oktober 2021
4. Project Scope
Batasan dari proyek ini adalah :
- Implementasi hanya sebatas platform sistem saja.
- Tidak membahas tentang diluar dari Yogyakarta.
- Pelaksanaan pembayaran retribusi difokuskan hanya pada retribusi parkir
dan pariwisata saja.
- Layanan aduan masyarakat diprioritaskan berkaitan pada kejadian di
tempat – tempat wisata .
- Tidak membahas hal – hal yang berkaitan di luar sistem.
6. Milestone Date
No Milestone Date
1 Perencanaan proyek Kuartal II 2022
2 Peninjauan Lokasi Kuartal II 2022
3 Analisis Desain Sistem Kuartal II – IV 2022
4 Pembuatan Program Kuartal II – IV 2022
5 Sosialisasi Sistem Kuartal II – IV 2022
6 Pemasangan Sistem Kuartal I – II 2023
7 Instalasi Sistem Kuartal II – III 2023
8 Uji Coba Kuartal III 2023 – Kuartal I 2024
9 Controling Kuartal III 2023 – Kuartal I 2024
10 Monitoring Kuartal III 2023 – Kuartal I 2024
11 Evaluasi Kuartal II 2024
12 Penyelesaian Masalah Kuartal III 2024
13 Pengembangan Ditempat Kuartal III 2024 – Kuartal IV 2025
Lain
14 Finalisasi Kuartal IV 2025
7. Budget Summary
No Description Budget
1 Analisa Sistem Rp 5.000.000
2 Desain Fungsi Rp 16.000.000
3 Pemograman Rp 85.000.000
4 Pengujian Rp 8.000.000
5 Pelatihan Rp 7.000.000
6 Maintenance Rp 10.000.000
7 Dokumentasi Rp 2.000.000
8 Alat dan bahan Rp 80.000.000
9 Barrier gate Rp 80.000.000
10 Thermal Printer Rp 12.000.000
11 Pengelola Parkir Rp 24.000.000
12 CCTV Rp 4.500.000
13 Kebutuhan lainnya Rp 3.000.000
Total Biaya Rp 336.500.000
8. Risk
- Jika anggota yang bersangkutan mengalami sakit atau mengalami kendala untuk
bisa menyelesaikan tugasnya, maka anggota lain yang sudah selesai atau belum
memiliki tugas akan mengambil alih sampai batas waktu yang tidak ditentukan
- Jika waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tidak cukup dengan
waktu yang ditentukan maka project manager akan segera melakukan rapat
darurat dengan stakeholder untuk membicarakan masalahnya.
- Jika biaya yang ditentukan melebihi batas yang telah ditentukan maka project
manager akan merincikan dana sedetail mungkin sehingga bisa diberikan untuk
bukti mengenai biaya yang berlebihan.
10. Signoff
Project Sponsor