Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Smart City

Smart city adalah sebuah impian dari semua kota-kota besar di seluruh dunia. Perencanaan
smart city adalah agenda global sebagai respon konseptual dan praktis terhadap berbagai krisis
perkotaan di dunia yang semakin menghawatirkan, untuk mengembalikan hubungan antara
manusia, ruang binaan dan ruang alami yang lebuh harmonis, sehingga tidak saling menyakiti.
Smart city adalah sebuah konsep koa cerdas/pintar yang membantu masyarakat yang berada di
dalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi
yang tepat kepada masyarakat/lembaga dalm melakukan kegiatannya ataupun mengantisipasi
kejadian yang tak terduga sebelumnya.

Spesifikasi Smart City

 Smart Goverment (pemerintahan pintar): kunci utama keberhasilan penyelenggaraan


pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip
supremasi hukum.
 Smart Economy (Ekonomi pintar): maksudnya ini adalah semakin tinggi inovasi-
inovasi baru yang ditingkatkan maka akan menambah peluang usaha baru dan
meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.
 Smart Mobility (mobilitas pintar): pengelolaan infrastruktur kota yang dikembangkan di
masa depan merupakan sebuah sistem pengelolaan terpadu untuk menjamin
keberpihakan pada kepentinga publik.
 Smart People (orang/masyarakat pintar):pembangunan senantiasa membutuhkan
modal, baik modal ekonomi, modal manusia maupun modal sosial.
 Smart Living (Lingkungan pintar): lingkungan pintar itu berarti lingkungan yang bisa
memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik,
visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik.
 Smart Live (Hidup pintar): berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup
yang terukur (budaya).

Penerapan Smart City Di Indonesia


Konsep smart city ini kini menjadi impian banyak kota besar di Indonesia. Konsep ini dianggap
sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan yang merayap, sampah yang berserakan, ataupun
pemantau kondisi lingkungan di suatu tempat. Perjalanan menuju konsep smart city ini juga
sudah mulai berjalan pelan-pelan. Dukungan aplikasi yang terus berkembang serta terciptanya
ekosistem kreatif di bidang teknologi, merupakan langkah awal yang baik menuju kota pintar.
Setidaknya, hal tersebut dapat dilihat di kota semacam Jakarta, Bandung, Yogyakarta,
Surabaya, dan Makassar. Bahkan, dalam waktu dekat, kota Bandung akan menjadi percontohan
sebagai kota pintar pertama lewat konsep Bandung Technopolis.

Untuk teknis bagaimana sebuah kota pintar bekerja, Suhono Harso Supangkat, ahli smart city
dari ITB punya pendapat. Dikutip dari Liputan6.com (1/9/2014), beliau mengungkapkan bahwa
smart city akan membuat kemacetan bisa perlahan teruraikan. Misalnya ketika kendaraan dalam
keadaan merayap, ada sensor di lampu lintas yang nantinya akan memindai keadaan hingga
membuat lampu hijau menyala lebih lama untuk jalur yang merayap.  Kondisi lain semisal ada
daerah kotor, maka sensor membacanya kemudian hadirlah alat pembersih yang membersihkan
daerah kotor tersebut. Dalam hal ini, sensor akan mendapatkan peran vital untuk menunjang
sebuah konsep smart city.

Jika ada enam indikator untuk membuat kesuksesan sebuah smart city, maka hal tersebut belum
lengkap jika tidak ada elemen pendukung. Masih menurut Suhono, smart city aka terbangun
dengan dukungan lima teknologi pintar seperti sensor pintar, komunikasi dari satu mesin ke
mesin lain, komputasi awan, media sosial dan teknologi Geographical Information System atau
GIS.
Kelima teknologi ini cukup penting meski Suhono mengakui komunikasi mesin dengan mesin lain
(machine to machine) merupakan hal yang masih belum bisa diterapkan di masa sekarang.
Namun, keempat unsur lain masih memungkinkan. Setidaknya agar masyarakat bisa
mendapatkan informasi dan akses lebih cepat.

Bila melihat uraian tersebut, konsep smart city memang merupakan satu hal yang menarik.
Sebuah kota dengan dukungan teknologi pintar dalam menunjang aktivitas sehari-hari tentu
akan semakin memudahkan manusia. Hanya saja, konsep smart city ini tampaknya masih harus
didukung dengan pola pikir manusia modern di Indonesia.

Kesadaran akan lingkungan, pemanfaatan teknologi yang maksimal, serta kesadaran pentingnya
pola hidup “cerdas” adalah hal-hal yang perlu diperhatikan juga. Tidak lucu bukan, jika sebuah
kota mendapat predikat smart city, namun masih membuang sampah sembarangan, merusak
atau mengambil fasilitas, serta hal-hal lainnya yang sifatnya negatif. Terlepas dari itu, smart city
tampaknya bukanlah angan-angan belaka. Apalagi jika smart city ini didukung dengan cara
berpikir dan bersikap yang cerdas.

Contoh Kota Yang Menerapkan Smart City

Bandung

 Telah terdapat 5000 wifi disetiap ruang public


 pelayanan public lewat jaringan sosial media seperti twitter
 setiap dinas memiliki data digital
 kartu parkir berbayar
 smart goverment dengan mengupgread sistem di pemerintahan dari paper ke paperless
dengan sistem informasi yang user frendly
 Bandung akan punya kota pintar yang akan dinamai Bandung Technopolis seluas 400
hektar. Kota pintar di Gede Bage itu nantinya akan menjadi prototipe penerapan smart
city di Indonesia

Balik papan

 balikpapan didirikan data center terbesar di indonesia


  Kota yang berbabis cerdas teknologi ini akan menghasilkan kreativitas digital ( Digital
Creative Center) bagi para pengguna teknologi yang ada di Kalimantan timur, khususnya
Balikpapan.
 Data center di Balikpapan sudah mengalahkan Luas data center yang ada di Surabaya
(5.500 m2), sentul (8.000 m2) dan serprong (20.000 m2)
Digital Economy / Ekonomi Digital
Apa itu Ekonomi Digital? Ketika membahas tentang ekonomi digital pasti tidak jauh
dari beberapa hal berikut :
1. Proses digital yang bersangkutan dengan transaksi

2. Dampak yang terjadi karena digitalisasi yaitu

a. Manfaat atau positif adanya digital economy, contohnya adalah dengan


menggunakan ekonomi digital maka keuntungan yang dihasilkan akan semakin
meningkat sesuai dengan strategi yang digunakan.

b. Ekses/residen atau negatif adanya digital economy, contohnya adalah pada suatu
tempat tertentu fasilitas tidak memadai untuk ekonomi digital dan itu akan membuat
penurunan penghasilan dalam perekonomian ditempat tersebut.

Ketika melakukan ekonomi digital ada beberapa hal yang sulit untuk


dilakukan dalam mewujudkan digital economy tersebut, antara lain :
1. Fasilitas yang tidak memadai

2. Ketidaktahuan tentang cara penggunaan

3. Kenyamanan berdasarkan kebiasaan dengan menggunakan media tradisional,


contoh kasusnya adalah seorang petani sudah mempunyai fasilitas untuk melakukan
digital economy, namun karena lebih nyaman dengan kebiasaannya maka petani
tersebut tidak menggunakan digital economy, hal ini berkaitan dengan kondisi
psikologis dari para petani yang mayoritas tidak begitu paham dengan adanya
teknologi dan menutup diri dengan hal tersebut.

Beberapa hal yang ada dalam digital economy yaitu :


1. Persaingan, jelas sekali dalam ekonomi digital persaingan akan terus bertambah
berdasarkan dengan kemudahan dalam penggunakan digital economy tersebut

2. Teknologi, dengan menggunakan media sosial dapat menunjang tingginya


popularitas seperti kepercayaan atas jasa yang diberikan.

3. Budaya

4. Sumber Daya Manusia dalam hal ini manajemen

5. Regulasi atau birokrasi dari suatu sistem

Berikut adalah ciri-ciri ekonomi digital beserta penjelasan singkat :


1. Disintermediation, yaitu tidak adanya perantara, namun sekarang berubah
menjadi reintermediarible yaitu adanya perantara seperti market place, jasa antar,
dan lain sebagainya

2. Molekulisasi, yaitu perubahan pada struktur atau birokrasi yang digunakan


3. Berbagi no language

4. Prosumption, yaitu seseorang yang berada pada posisi produsen sekaligus


konsumen juga

5. Discordance, yaitu dampak negatif dari ekonomi digital

6. dan masih banyak lagi

Kesimpulan :

Jadi Pengertian Ekonomi Digital adalah aktivitas atau kegiatan ekonomi yang lebih


menitikberatkan pada sarana digital dan mempunyai dampak pada perekonomian yang
harapannya bisa meningkatkan keuntungan bagi yang melakukannya.

Pengertian Virtual Reality dan Perbedaannya dengan Augmented Reality

Virtual reality terdiri dari dua kata yaitu virtual dan reality yang berarti maya
dan realitas. Virtual reality adalah teknologi yang dapat berinteraksi dengan
suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer. Dalam teknisnya, virtual
reality digunakan untuk menggambarkan lingkungan tiga dimensi yang
dihasilkan oleh komputer dan dapat berinteraksi dengan seseorang.

Contoh teknologi virtual reality yang cukup sederhana adalah Google Cardboard


karena dibuat menggunakan kertas. Google Cardboard ini belum begitu
mempunyai banyak fungsi, tetapi dengan menggunakan Google Cardboard kita
akan merasakan pengalaman virtual realitydengan cara
menggabungkan smartphone yang memiliki sensor gyroscope dengan Google
Cardboard.

Teknologi virtual reality ini biasanya digunakan pada bidang medis, arsitektur,


penerbangan, hiburan, dan lain-lain. Contoh virtual reality banyak sekali, salah
satunya seperti game FPS (First Peson Shooter) yang akan membuat pengguna
merasa berada di dalam game tersebut. Selain itu, virtual reality digunakan
pada foto dan video 360 derajat yang membuat pengguna merasa berada di
tempat tersebut.

Selain itu, beberapa perangkat virtual reality yang cukup populer lainnya adalah


Oculus Rift yang dikembangkan oleh Facebook. Oculus Rift memberikan
pengalaman berbeda untuk pengguna dalam  bermain sebuah game. Selain 
Oculus Rift, perangkat virtual reality lainnya adalah Samsung Gear VR,
PlayStaion VR, HTC Vive, dan Octagon VR yang dibuat oleh perusahaan di
Bandung.

Sedangkan augmented reality adalah integrasi informasi digital dengan


lingkungan pengguna secara real time. Berbeda dengan virtual reality yang
menciptakan lingkungan 3D yang benar-benar buatan. Teknologi augmented
reality menggunakan lingkungan yang ada di dunia nyata kemudian
menambahkan informasi baru di atasnya.
Untuk perangkat augmented reality yang menyita perhatian adalah perangkat
besutan Microsoft yang diberi nama Microsoft HoloLens. Perangkat ini berfokus
pada penggabungan hologram tiga dimensi yang bersifat augmented
reality dengan dunia nyata. Selain itu, Google Glass yang berbentuk kacamata
yang dibuat oleh Google merupakan kacamata yang menggunakan
teknologi augmented reality yang memiliki banyak fungsi.

Teknologi augmented reality ini biasanya digunakan pada bidang militer, medis,


komunikasi, dan manufaktur. Contoh yang sering digunakan oleh pengguna
adalah Google Translate. Dengan ini, memungkinkan pengguna menerjemahkan
kata berbahasa asing yang dilihat menggunakan kamera smartphone seperti
papan pengumuman atau rambu-rambu.

Dengan demikian, perbedaan virtual reality dan augmented


reality adalah virtual reality menggantikan kenyataan dengan dunia semu secara
keseluruhan, sedangkan augmented reality menambahkan atau melengkapi
kenyataan dengan benda-benda semu.

Tambahan

• Sinar Ultraviolet

• KIPAS(PAN) SEPAGAI VENTILASI

• ALAT PEMANAS/PENGHANGAT

• MENGGUNAKAN GEL PENGHILANG/ PENYERAP BAU

• SENSOR KONDUKTIVITAS / TERMOMETER

• SENSOR GERAK UNTUK MENDETEKSI MANUSI YANG INGIN MENARU DAN


MENGAMBIL SEPATU SECARA OTOMATIS

• SENSOR AKAN MENDETEKSI PERGERAKAN MANUSI YANG MENDEKAT


DAN MEMBUKA Laci peyimpanan dan setalah mearuh sepatu yang sudah
di simpan sensor SENSOR KONDUKTIVITAS akan mendeteksi kelembapan
yang ada di sepatu jika terdeteksi sesor akan mengaktifkan fungsi fan,
Sinar Ultraviolet , dan pemasan sebagai proses desinfeksi dan sterilisasi
kuman dan bakteri dan jika ingin mengambil sepatu sensor akan
membuka dengan sendirinya sama saat menaru tapi setalh sensor tidak
mendeteksi kelmbapan seosor akan mematikan semua fungsi yang
bekerja .

Anda mungkin juga menyukai