Disusun oleh :
Dewi Rahmawati (02032013066)
Roni Adrian (02032013067)
Rio Ahmad Fauzi (02032013068)
A. Latar Belakang
Smart city merupakan konsep kota cerdas yang dapat membantu
masyarakat dalam kota tersebut untuk mendapatkan informasi yang tepat
dalam mengantisipasi kejadian yang tidak terduga. Dalam smart city
terdapat beberapa indikator untuk mewujudkan smart city yaitu smart
economy (ekonomi cerdas), smart mobility (mobilitas cerdas), smart
environment (lingkungan cerdas), smart people (masyarakat cerdas), smart
living (Hidup Cerdas atau Kualitas Hidup), smart governance
(Pemerintahan yang Cerdas) (Abdurrozzaq Hasibuan, 2019). Urgensi dari
smart city membentuk suatu kota yang nyaman dan aman serta
memperkuat daya saing di bidang perekonomian.
Perekonomian adalah satu dari beberapa pilar yang menjadi tiang
penegak pada suatu wilayah tertentu, pada suatu kota maupun pada suatu
negara. Smart city merupakan konsep kota yang menggunakan teknologi
informasi dan digital untuk mempermudah mendapatkan informasi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konsep smart city dapat
meningkatkan layanan pemerintah sehingga dapat mengurangi biaya,
waktu dan tenaga (Sri Eniyanti dkk, 2017). Kementerian Dalam Negeri
mendefinisikan konsep smart city sebagai konsep perencanaan suatu kota
yang komprehensif yang menggunakan berbagai pengembangan dan
terintegrasi dengan perkembangan teknologi dan komunikasi. Tujuan
konsep smart city adalah membentuk perencanaan suatu kota yang layak
huni, modern, meningkatkan daya saing ekonomi di kota tersebut
(Abdurrozzaq Hasibuan, 2019). Smart city didefinisikan sebagai kota yang
dapat mengoptimalkan sumber daya manusia dan infrastruktur modern
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan sumber
daya manusia yang berkualitas tinggi melalui pemanfaatan sumber daya
cerdas dari partisipasi masyarakat oleh pemerintah (Caragilu, A., dkk
dalam Abdurrozzaq Hasibuan, 2019).
Konsep smart city membentuk kualitas hidup masyarakat yang
terus meningkat, tempat tinggal dan bangunan yang ekonomis, Bangunan
ramah lingkungan dan 2 memakai sumber energy terbarukan. Dalam
penelitian ini, peneliti akan fokus ke salah satu indikator smart city yaitu
smart economy. Smart economy adalah suatu inovasi yang mampu
menghadapi persaingan ekonomi, semakin banyak inovasi yang
ditingkatkan makan akan membangun peluang usaha baru dan
meningkatkan persaingan pasar. Salah satu urgensi smart economy
membangun ekosistem industri yang berdaya saing, meningkatkan
kesejahteraan rakyat dan meningkatkan inovasi dalam meningkatkan
ekonomi di suatu kota.
Pasar online merupakan salah satu inovasi dari smart economy,
pasar online merupakan tempat yang menawarkan barang dan jasa lewat
internet sehingga pembeli dapat melihat barang-barang secara online.
Pasar online berjualan melalui internet seperti berjualan di sosial media,
aplikasi dan e commerce pasar online memberikan kemudahan bagi para
pembeli antara lain penghematan biaya, barang bisa langsung diantar ke
rumah, pembayaran dilakukan secara transfer, dan harga lebih bersaing .
Sehingga para pembeli lebih efektif dalam berbelanja. Hal tersebut dapat
mensejahteraan para pedagang.
Salah satu kota yang sudah mengimplementasikan pasar online
adalah Kota Cimahi dengan adanya pasar online bisa meningkatkan
kesejahteraan para pedagang baik secara ekonomi dan sosial. Kota Cimahi
memiliki 4 pasar tradisional yang , seiring dengan kemajuan zaman
banyak hal yang mengalami kemajuan salah satunya adalah pasar
tradisional yang mengalami perubahan menjadi pasar tradisional online.
B. Rumusan Masalah
Berikut rumusan masalah dari penelitian ini :
1. Dampak adanya penerapan Smart Economy pada perekonomian di
Indonesia.
2. Strategi pasar tradisional dalam menghadapi trend pasar online
3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam
implementasi Smart Economy pada pasar tradisional.
Smart Economy
Pemberdayaan pelaku
Faktor Pendukung Faktor Penghambat
pasar tradisional Kota
Cimahi
Gambar 1
Kerangka Berpikir
D. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dilakukannya penelitian.
Penetapan lokasi penelitian merupakan salah satu tahapan yang penting
bagi setiap penelitian, termasuk di dalam penelitian kualitatif.
Dikarenakan, dengan ditetapkannya lokasi penelitian maka objek dan
tujuan sudah ditetapkan, sehingga dapat mempermudah penulis dalam
melakukan penelitian, seperti mendapatkan informasi yang lebih jelas dan
akurat serta bisa memperoleh data pendukung lainnya. Maka dari itu,
penulis menentukan lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat penelitian
yaitu salah satu pasar tradisional di kota Cimahi yaitu Pasar Antri yang
berlokasi di Jl. Sriwijaya Raya No.1-18, Karangmekar, Kec. Cimahi
Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat 40523.
BAB III
METODOLOGI PENULISAN KARYA ILMIAH
PENELITIAN
A. Metedologi Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Menurut John W. Creswell (1994) sebagaimana dikutip oleh
Samsu (2017) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif sebagai
sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau
masalah manusia berdasarkan pada penciptaan gambar holistik yang
dibentuk dengan kata- kata, melaporkan pandangan informan secara
terperinci, dan disusun dalam sebuah latar ilmiah.
Sedangkan menurut Whitney (1960) sebagaimana dikutip oleh
Samsu (2017), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-
masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam
masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan
kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Dengan kata lain,
penelitian ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan
suatu objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
Jadi pengertian dari metode penelitian merupakan salah satu
indikator dalam melakukan sebuah penelitian, karena pada dasarnya
metode penelitian merupakan sebuah cara dalam suatu penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan data secara ilmiah, dengan tujuan dan
kegunaan tertentu yang telah ditetapkan. Penelitian ini berupaya
menggambarkan secara lebih rinci mengenai perkembangan ekonomi
di Kota Cimahi setelah menerapkan konsep smart city. Data penelitian
diperoleh dari studi kepustakaan yang berupa data sekunder. Analisis
data dilakukan menggunakan metode content analysis dengan cara
menelaah dan mengkaji secara lebih mendalam terkait perkembangan
ekonomi Kota Cimahi setelah menerapkan konsep smart city untuk
mewujudkan smart economy.
Informan adalah teknik sampling purposif (purposive sampling)
Teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas dasar kriteria
kriteria tertentu yang dibuat berdasarkan tujuan riset. Menurut
Spradley dalam Moleong (2004: 165) bahwa informan memiliki
beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan, yaitu sebagai berikut.
1. Subjek yang telah lama dan intensif menyatu dengan suatu
kegiatan atau lokasi aktivitas yang menjadi target atau perhatian
penelitian, dan ini biasanya ditandai oleh kemampuan
emberikan informasi di luar kepala tentang sesuatu yang
ditanyakan.
2. Subjek masih terikat secara penuh serta aktif pada lingkungan dan
kegiatan yang menjadi sasaran penelitian.
3. Subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk
dimintai informasi.
4. Subjek yang dalam memberikan informasi tidak cenderung di
olah atau dikemas terlebih dahulu dan mereka masih relatif
masih jujur dalam memberikan informasi.