DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
FAKULTAS TEKNIK
TAHUN 2022
SMART CITY (Kota Cerdas)
1. Smart Branding
1) Tourism Branding:
- Pengembangan destinasi wisata alam, wisata budaya, dan wisata Budaya dan wisata
minat khusus.
2) Bussines Branding:
- Peningkatan penetrasi dan pemasaran brand produk palembang pada event nasional
dan internasional.
3) City Apperance Branding :
4) Culture Branding:
2. Smart Ekonomi
1) Ekosistem industri.
3. Smart Living
Smart living merupakan salah satu dari keenam pilar dalam membangun kota
pintar. Smart Living mendorong terwujudnya kota layak huni yang menjamin
kualitas hidup masyarakat di dalamnya. Kelayakan hidup tersebut dapat dinilai dari
tiga elemen, yaitu :
Kota layak huni atau livable city adalah kota dimana masyarakat dapat hidup
dengan nyaman dan tenang dalam suatu kota. Kota yang layak huni adalah kota yang
dapat menampung seluruh kegiatan masyarakat kota dan aman bagi seluruh
masyarakat. Selain itu sebagai wujud nyata untuk merealisasikan gagasan
pembangunan sebagai peningkatan dalam kualitas hidup membutuhkan fisik maupun
habitat sosial. Pembangunan berkelanjutan akan terus dijaga agar suatu kota dapat
menjadi tempat yang aman, nyaman, berwawasan lingkungan sebagai tempat hidup
masyarakat yang mandiri dan memiliki usia harapan hidup tinggi.
Kota Palembang memiliki kawasan yang menganut konsep livable city atau
kota layak huni yaitu di kawasan Jakabaring Sport City. Jakabaring Spor City (JSC)
merupakan kompleks dari berbagai fasilitas olahraga di Kota Palembang, Sumatera
Selatan, Indonesia. Wilayah ini memiliki Ruang terbuka Hijau (RTH) yang sangat
baik hal ini terbukti dengan banyaknya perpohonan yang mana mampu menyerap
CO2 dan menghasilkan Oksigen bersih. Hal ini sejalan dengan penelitian Teguh
(2010) yang menunjukkan bahwa kualitas RTH umumnya berkaitan dengan
banyaknya jumlah pohon yang rindang. Semakin banyak jumlah pohon yang rindang
di RTH semakin bagus RTH tersebut. Jumlah pohon yang banyak di taman kota
menyebabkan tanaman mampu menyerap energi sinar matahari yang datang lebih
banyak dan meningkatkan kemampuan menyerap CO2 dari aktivitas penduduk
ataupun dari kendaraan bermotor sehingga menjadikan suhu udara tetap rendah dan
lingkungan tetap nyaman (Teguh, 2010). Untuk aksesibilitas menuju ke lokasi
tersebut dapat menggunakan LRT, LRT ini memiliki 12 stasiun didalam kota,
berawal dari stasiun yang berada di bandara, melewati pusat kota, jembatan ampera,
dan Jakabaring Sport City, berakhir di stasiun Opi.
4) Smart Society
- Program-program kepemudaan,