Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah System Informasi Manajemen

“ Smart City ”

Disusun oleh :

1. Muhammad Haiqal Ramdhan 2119016


2. M Dzaky Ash-Shiddiq 2219021
3. Putri Febriyanti 2219018

Akademi Manajemen Informatika Dan Komputer Al- Muslim

Program Studi Manajeman Informatika Dan Komputer Akuntansi

Tahun Ajaran

2019 / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat-Nya yang telah
memberikan pengetahuan, kesehatan, dan kesempatan bagi kami untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini di susun untuk di ajukan sebagai tugas kuliah Sistem Informasi
Manajemen yang berjudul “Konsep Pengembangan Kota (Smart City)”. Kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Bekasi, 29 Maret 2021

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kehidupan dengan kualitas hidup yang tinggi adalah dambaan semua orang,
dengan kemajuan teknologi manusia berharap untuk hidup lebih mudah dan sehat.
Namun timbul beberapa pertanyaan dari tujuan diatas, pertanyaan pertama a dalah
apa itu hidup yang mudah dan sehat ? Kenapa manusia ingin hidup mudah dan sehat?
Bagaimana cara mendapatkan hidup mudah dan sehat ? Dengan kenyataan mayoritas
orang hidup dikota, maka kualitas hidup yang mencerminkan hidup yang mudah dan
sehat menjadi suatu impian masyarakat kota. Namun Dengan banyaknya penduduk,
bentukan kota dan tingkat kepadatan yang tinggi menjadi satu hambatan untuk
mencapai kualitas hidup tersebut.
Untuk menjawab keinginan manusia akan kualitas hidup yang mudah dan sehat
maka muncul berbagai metoda dan strategi untuk mencapai hal tersebut, salahsatu
metoda tersebut adalah konsep perencanaan kota cerdas atau biasa disebut smart city.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, yang menjadi rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimana spesifikasi dan konsep dari smart city?
2. Bagaimana kegunaan dan teknologi dari smart city?
3. Apa saja faktor – factor yang mempengaruhi terwujudnya smart city ?
4. Apa tujuan smart city ?
5. Apa faktor - faktor pertimbangan perencanaan smart city ?
6. Bagaimana penerapan dari smart city?
3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui spesifikasi dan konsep dari smart city.
2. Untuk mengetahui kegunaan dan teknologi dari smart city.
3. Untuk mengetahui faktor – factor yang mempengaruhi terwujudnya smart city.
4. Untuk mengetahui tujuan smart city.
5. Untuk mengetahui faktor - faktor pertimbangan perencanaan smart city.
6. Untuk mengetahui penerapan dari smart city.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Smart City Smart city

adalah sebuah impian dari semua kota-kota besar di seluruh dunia. Perencanaan
smart city adalah agenda global sebagai respon konseptual dan praktis terhadap
berbagai krisis perkotaan di dunia yang semakin menghawatirkan, untuk
mengembalikan hubungan antara manusia, ruang binaan dan ruang alami yang lebuh
harmonis, sehingga tidak saling menyakiti. Smart city adalah sebuah konsep koa
cerdas/pintar yang membantu masyarakat yang berada di dalamnya dengan mengelola
sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada
masyarakat/lembaga dalam melakukan kegiatannya ataupun mengantisipasi kejadian
yang tak terduga sebelumnya.

1. Spesifikasi Smart City

 Smart Goverment (pemerintahan pintar): kunci utama keberhasilan


penyelenggaraan pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu paradigma,
sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang
mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum.
 Smart Economy (Ekonomi pintar): maksudnya ini adalah semakin tinggi
inovasi-inovasi baru yang ditingkatkan maka akan menambah peluang usaha
baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal.
 Smart Mobility (mobilitas pintar): pengelolaan infrastruktur kota yang
dikembangkan di masa depan merupakan sebuah sistem pengelolaan terpadu
untuk menjamin keberpihakan pada kepentinga publik.
 Smart People (orang/masyarakat pintar ): pembangunan senantiasa
membutuhkan modal, baik modal ekonomi, modal manusia maupun modal
sosial.
 Smart Living (Lingkungan pintar): lingkungan pintar itu berarti lingkungan
yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan
fisik maupun non fisik, visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik.
 Smart Live (Hidup pintar): berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki
kualitas hidup yang terukur (budaya). 

2. Konsep Smart City

 Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi,


penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup.
 Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk
jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bendara, pelabuhan,
komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung.
 Smart city dapat menghubungkan infrastruktur fisik, infrastruktur IT,
infrastruktur sosial, dan bisnis infrastruktur untuk meningkatkan kecerdasan
kota.
 Smart city membuat kota lebih efisien dan layak huni
 Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan fasilitasnya
meliputi pendidikan, kesehatan, keselamatan umum, transportasi yang lebih
cerdas, saling berhubungan dan efisien.

3. Kegunaan Smart City

 Bagaimana kita melestarikan lingkungan, meningkatkan daya saing ekonomi dan


membangun masyarakat yang madani.
 Memperbaiki permasalahan di masyarakat
 Meningkatkan layanan publik
 Menciptakan pemerintahan yang lebih baik
 Menceraskan masyarakat
 Mengelola potensi kota dan potenso SDM
4. Teknologi Smart City

 Cloud Computing: IAAS, PAAS, SAAS → public, private, community, hybrid


→ cluster, grid, smart grid
 Control → machine to machine / internet of things (M2M/IOT)
 Monitoring → security network : client server, peer to peer (P2P), cloud
 Sensing → wireless sensor network (WSN), geographic information system
(GIS), inteligence transport system (ITS)

B. Tujuan Smart City

Tujuan dari konsep smart city ini adalah untuk mengatasi berbagai karakteristik
inovasi ekosistem oleh semua gagasan smart city diantaranya menjadi kota hijau,
saling berhubungan, terpadu untuk semua lapisan dan bentuk kota. Perencanan smart
city menggunakan model referensi untuk menentukan konsep tata letak kota yang
cerdas dan berkarakter. Smart city ini pada intinya memiliki 6 dimensi yaitu ekonomi
yang cerdas, mobilitas cerdas, lingkungan pintar, orangnya cerdas, cerdas dalam
hidup dan akhirnya pemerintahan yang cerdas pula. Konseptual Smart city dapat
digunakan juga untuk evaluasi kemampuan inovatif pererencanaan kota. Selain itu
model ini juga dapat untuk sinkronisasi dan pengoptimalan kota investasi dalam
ekonomi dan broadband.

Tujuan utama dari pembangunan sebuah “Kota Pintar” (Smart City) adalah
bagaimana kita melestarikan lingkungan, meningkatkan daya saing ekonomi dan
membangun masyarakat yang madani. Institut investasi Indonesia (3i) bersama
Federasi Pembangunan Perkotaan Indonesia (FePPI), Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia
(APKASI) berkepentingan untuk memulai kampanye pembangunan perkotaan di
Indonesia agar menjadi lebih cerdas dan lebih sukses, sebuah “Kota Pintar” yang
mampu mendukung masyarakatnya untuk hidup makmur, adil dan sejahtera.
C. Contoh Fasilitas Kota Berkonsep Smart City
Teknologi modern serta perencanaan kota yang ramah lingkungan telah
menghasilkan sejumlah inovasi baru. Banyak kota besar di dunia berusaha
meningkatkan keseimbangan secara berkelanjutan, yang akan menjadi daya tarik
kota itu sendiri. Berbagai macam inovasi berkembang ke berbagai unsur layanan kota
pintar. Berikut adalah contoh dari fasilitas kota dengan konsep “Smart City”
 Perumahan dan Gedung Perkantoran
Untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam pengoperasian
bangunan dan konstruksi, di beberapa kota telah dilakukan perbaikan pada
infrastruktur serta sertifikasi bangunan untuk mengurangi penggunaan listrik dan
air. Penggunaan “smart metering” dan “smart building” teknologi membantu
memaksimalisasi kontrol penggunaan. Pengaturan kode etik dalam proses
pembangunan, standarisasi dan sertifikasi adalah salah satu cara penting untuk
menciptakan bangunan yang ramah lingkungan. Banyak kota telah menjalankan
program pengawasan kodeetik dan standar dalam proses pembangunan dan
renovasi gedung.
 Pengelolaan sumber daya alam
Dalam hal pasokan dasar sumber daya alam, banyak kota yang bekerja keras
untuk mengurangi intensitas karbon dari energi yang digunakan masyarakat serta
meningkatkan efektifitas, efisiensi pasokan dan jaringan distribusi.Berbagai
sumber energi terbarukan seperti energi tenaga air, angin, sampah, ombak,
matahari, dan panas bumi akan menjadi sumber energi penting. Pada tahun 2010,
lebih dari 100 negara telah menetapkan target untuk energi terbarukan, naik dari
hanya 55 negara pada tahun 2005. Sampai tahun 2020 penggunaan energi
terbarukan ditargetkan sekitar 15% hingga 25%, tetapi ada beberapanegara
sudah melampaui target ini
 Pendidikan dan budaya Model pelayanan pendidikan pada kota pintar (Smart
City) baik negeri maupun swasta, diterapkan terutama menggunakan
teknologi modern. Termasuk penyediaan fasilitas untuk kegiatan rekreasi dan
kebudayaan seperti :musik, teater, olahraga dan kegiatan rekreasi lainnya.
Tidak kalah pentingnya, pendidikan dalam konteks Kota Pintar (Smart City)
adalah kebutuhan untuk melibatkan masyarakat dalam proses pendidikan,
dimana akan terjadi perubahan perilaku untuk menjadi lebih baik sehingga
dapat meningkatkan keseluruhan aspek keberlanjutan dan kesehatan
lingkungan kota.

D. Contoh Kota Yang Menerapkan Smart City


 Jakarta
Gambar 2.1 Jakarta Smart City

Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang mulai menerapkan


konsep smart city. Baru-baru ini pemerintah kota jakarta mengeluarkan
aplikasi jakarta smart city yang bertujuan untuk memberikan informasi
transparan kepada masyarakat dengan memperlihatkan hasil kerja pemerintah
jakarta dalam menangani permasalahan yang ada di kota jakarta.
 Kota Surabaya

Gambar 2.2 Surabaya Smart City


Kota Surabaya yang telah memenangi 3 kategori penghargaan pada ajang
Smart City Award 2011 lalu telah memenuhi indikator yang dijadikan
penentu kemenangan dalam ajangtersebut. Misalnya, kemenangan kota
Surabaya di kategori penghargaan Smart Government adalah karena kota
Surabaya sudah memenuhi rencana strategis teknologi informasi dan
komunikasi, keterlibatan publik dalam pengambilan keputusan, sistem
administrasi kependudukan, partisipasi warga, sistem administrasi perijinan,
dan sistem monitoring area publik. Kota Surabaya juga layak mendapatkan
penghargaan di kategori Smart Environment karena sudah terpenuhinya
sistem peringatan dini bencana, sistem pengolahan sampah berbasis teknologi
informasi, dan sistem pengawasan air berbasis teknologi.
 Denpasar

Damamaya Denpasar Cyber Monitor dengan berbagai aplikasi smart


city disinergikan dalam satu ruangan. Meliputi bencana dengan nomor
telepon gawatdarurat 112, pemantauan banjir, ATCS, Pengaduan Rakyat
Online (Pro) Denpasar, Geografik Informasi System, dan E-Sewaka Dharma.
Tentunya kota-kota di Indonesia lain juga terus berbenah untuk
menerapkan kota pintar yang tentunya akan menguntungkan semua pihak.
Selain itu juga dapat meningkatkan efisiensi serta efektivitas kerja sehingga
bisa meningkatkan taraf kualitas hidup setiap elemen kota.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Smart city adalah sebuah konsep kota cerdas/pintar yang membantu
masyarakat yang berada di dalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada
dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat/lembaga
dalm melakukan kegiatannya ataupun mengantisipasi kejadian yang tak terduga
sebelumnya.
Smart city dapat didefinisikan menjadi 6 dimensi, yaitu Smart Goverment
( Pemenrintahan Pintar), Smart Economy (Ekonomi Pintar ), Smart Live (Hidup
pintar), Smart Living (Lingkungan pintar), Smart People (Orang/Masyarakat Pintar),
Smart Mobility (Mobilitas pintar).
Tujuan utama dari pembangunan sebuah “Kota Pintar” (Smart City) adalah
bagaimana kita melestarikan lingkungan, meningkatkan daya saing ekonomi dan
membangun masyarakat yang madani. Institut investasi Indonesia (3i) bersama
Federasi Pembangunan Perkotaan Indonesia (FePPI), Asosiasi Pemerintah Kota
Seluruh Indonesia (APEKSI) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia
(APKASI) berkepentingan untuk memulai kampanye pembangunan perkotaan di
Indonesia agar menjadi lebih cerdas dan lebih sukses, sebuah “Kota Pintar” yang
mampu mendukung masyarakatnya untuk hidup makmur, adil dan sejahtera.

B. DAFTAR PUSTAKA
 http://www.academia.edu/12154895/_PERENCANAAN_KOTA_KONSEP_PEN
GEMBANGAN_KOTA_Green_City_Smart_City_Compact_City_Mega_City_K
ota_Satelit_Baru_ https://naashir.wordpress.com/2014/11/07/smart-city/
 https://www.slideshare.net/rahmawati63/makalah-smart-city

Anda mungkin juga menyukai