Anda di halaman 1dari 6

Nabila Nisa Fauziah

170204180125
A
Petunjuk Soal :
 Jawaban diketik dan dikirimkan ke link https://bit.ly/2YIpvOm dalam bentuk format
PDF, subject email :
 Tugas di kumpulkan pada folder sesuai dengan masing-masing kelas
 TUGAS 3 SUSULAN - NAMA LENGKAP - NIM – KELAS

Tugas Penerapan E-Goverment

1. Apa fungsi dari command center untuk kemajuan smart city dan perkembangan egov di
Indonesia?
2. Smart City merupakan bagian dari E-government di Indonesia Sebutkan Spesifikasi dan
konsep dari Smart City tersebut?
3. Bagaimana kegunaan dan teknologi beserta kelebihan dan kekurangan dari penerapan
Smart City
4. Apabila anda menjadi pemimpin suatu daerah sebutkan 5 hal yang diperlukan untuk
membangun Smart City di Indonesia
5. Sebutkan contoh-contoh kolaborasi masyarakat dengan pemerintah untuk membangun
smart city?

Jawaban

1. Menuju smart city, beberapa kota di Indonesia telah melengkapi dirinya dengan pusat
kendali berbasis teknologi informasi atau yang biasa dikenal sebagai Command Center.
Fungsi Command Center tak hanya sebagai monitoring room untuk mengawasi aktivitas
perkotaan, namun juga untuk menerima keluhan warga. Warga bisa menghubungi nomor
Command Center untuk menyampaikan keluhannya, dan keluhan tersebut bisa langsung
ditanggapi oleh dinas atau instansi terkait. Keberadaan Command Center turut membantu
dalam koordinasi antar petugas dari dinas maupun instansi yang berbeda. Secara garis
besar, Command Center bisa dikatakan sebagai pusat visualisasi dan integrasi data baik
yang diperoleh secara online, offline, internal maupun eksternal yang disajikan bersamaan
dalam sebuah layar besar di dinding.

Mengingat perannya yang cukup vital, keberadaan Command Center sangat penting bagi
sebuah kota yang ingin menjadi smart city atau kota pintar. Melalui teknologi yang
digunakan pada fasilitas Command Center, proses birokrasi bisa dipangkas ketika
menghadapi keluhan publik. Pemerintah kota setempat juga bisa lebih cepat merespon jika
terjadi keadaan darurat di wilayahnya. Misalnya, ketika terjadi pergerakan massa dalam
jumlah yang cukup besar, pemerintah kota bisa langsung menghubungi aparat keamanan
untuk membantu proses pengamanan aksi demi mencegah terjadinya hal-hal yang tak
diinginkan.

Dengan memanfaatkan teknologi, warga sebenarnya juga bisa menyampaikan keluhan ke


Command Center tanpa harus melakukan panggilan telepon. Mereka bisa
menyampaikannya ke akun media sosial pemerintah daerah setempat, atau melalui
aplikasi pihak ketiga yang sudah bekerja sama dengan pemerintah daerah.

2. Smart city merupakan sebuah konsep kota yang memanfaatkan teknologi informasi untuk
mengintegrasikan seluruh infrastruktur dan pelayanan dari pemerintah kepada warga
masyarakat. Penerapan konsep smart city dalam sebuah perencanaan kota ialah untuk
mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan layanan masyarakat
dengan mengintegrasikan beberapa elemen yang ada di perkotaan seperti pemerintahan,
ekonomi, kualitas hidup, lingkungan, sumber daya manusia, dan transportasi. Smart city
memberikan jaminan untuk membuat semakin banyak kota di seluruh dunia memiliki
pengelolaan yang cerdas dengan mengimplementasikan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembangunan dan pengelolaan kota.

Konsep smart city telah menjadi isu besar di berbagai penjuru dunia saat ini. Konsep ini
pada awalnya diciptakan oleh perusahaan IBM pada tahun 1990-an setelah sebelumnya
sempat dibahas para ahli dunia dengan nama digital city. IBM memberikan pengertian awal
bahwa smart city adalah kota yang setiap instrumennya saling berhubungan dan berfungsi
secara cerdas. Kemudian pengertian ini diperluas dan memberikan jaminan untuk
membuat semakin banyak kota di seluruh dunia memiliki konsep yang cerdas dengan
mengimplementasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembangunan dan
pengelolaan kota untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Konsep smart city ialah
sebuah kota yang berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk,
pemerintahan, mobilitas,lingkungan hidup.Sebuah kota yang mengontrol dan
mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta
bawah tanah, bendara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung. Smart
city dapat menghubungkan infrastruktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur sosial, dan
bisnis infrastruktur untuk meningkatkan kecerdasan kota. Smart city membuat kota lebih
efisien dan layak huni. Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan
fasilitasnya meliputi pendidikan, kesehatan, keselamatan umum, transportasi yang lebih
cerdas, saling berhubungan dan efisien.

3. Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari penerapan Smart City:

a. Kelebihan:

 Membuat keputusan yang lebih efektif dan berbasis data


Strategi analisis data yang dirancang dengan baik memberi pejabat kota
kemampuan untuk mengakses dan menganalisis sejumlah besar data, dan
memperoleh informasi yang bermakna dan berguna. Ketika sebuah kota dapat
memantau metrik yang diinginkan secara real-time, tingkat layanan meningkat
dengan cepat. Ini merupakan salah satu keuntungan Smart City yang terbaik.
 Layanan transportasi yang lebih baik
Sistem transportasi terkoneksi memiliki salah satu potensi terbesar untuk
meningkatkan efisiensi secara drastis di seluruh kota. Dari manajemen lalu lintas
yang lebih baik hingga kemampuan untuk melacak lokasi bus dan kereta api,
teknologi pintar memungkinkan kota untuk melayani warganya dengan lebih baik
meskipun populasinya sering tumbuh dengan cepat.
 Komunitas yang lebih aman
Kota pintar adalah kota yang lebih aman. Memanfaatkan kemajuan teknologi dan
mencari kemitraan swasta / publik membantu mengurangi aktivitas
kriminal. Teknologi seperti pengenalan pelat nomor, detektor penembakan, pusat
kejahatan yang terhubung, generasi berikutnya dari sistem telepon darurat 911 dan
kamera badan memberikan keuntungan kepada otoritas polisi saat mereka bekerja.
 Pelayanan publik yang efisien
Dengan ketersediaan sumber daya alam yang terbatas untuk memenuhi
permintaan manusia, teknologi pintar memberi kota alat yang diperlukan untuk
secara efektif melestarikan dan mengurangi limbah air dan listrik yang tidak
disengaja.
 Pengurangan jejak lingkungan
Bangunan hemat energi, sensor kualitas udara, dan sumber energi terbarukan
memberi kota alat baru untuk mengurangi dampak ekologisnya.
 Peningkatan ekuitas digital
Untuk memastikan ekuitas digital, masyarakat harus memiliki akses ke layanan
internet berkecepatan tinggi dan perangkat yang terjangkau. Penerapan tempat
akses Wi-Fi publik yang berlokasi strategis di seluruh kota dapat menawarkan
layanan internet yang dapat diandalkan untuk semua penduduk.
 Peluang pembangunan ekonomi baru
Investasi di kota pintar memainkan peran yang semakin penting dalam
meningkatkan daya saing kota regional dan global, untuk menarik penduduk dan
bisnis baru. Selain itu, dengan menyediakan platform data terbuka dengan akses
ke informasi kota, perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat melalui
analisis data dari teknologi terintegrasi kota pintar.
 Perbaikan insfrastruktur
Jalan, jembatan dan bangunan tua seringkali membutuhkan investasi besar-besaran
untuk dirawat dan diperbaiki selama masa manfaatnya. Teknologi pintar dapat
menyediakan kota dengan laporan analitik prediktif untuk mengidentifikasi area
yang perlu diselesaikan sebelum terjadi kegagalan infrastruktur.
b. Kekurangan:

 Privasi yang sangat terbatas


Penggunaan kamera keamanan dan sistem cerdas yang terhubung melalui semua
ruang berbeda membuatnya lebih sulit untuk mempertahankan
anonimitas. Teknologi seperti pengenalan wajah secara drastis mengubah konsep
privasi pribadi.
 Kontrol sosial
Kemampuan untuk melacak dan memusatkan data memberikan kekuatan besar
bagi orang yang menangani informasi. Baik itu lembaga pemerintah atau swasta,
siapa pun yang memiliki akses ke data warga negara dapat mengontrol, menakut-
nakuti, dan mencoba memanipulasi opini publik.
 Kepercayaan jaringan berlebih
Dengan mengandalkan hampir seluruhnya pada elektronik dan jaringan, kota
kehilangan otonomi dalam pengambilan keputusan dan bisa menjadi tidak
kompeten untuk bereaksi atau bertindak dalam skenario di mana alat ini tidak
tersedia.
4. Berikut merupakan 5 hal yang diperlukan untuk membangun Smart City di Indonesia:
a. Membentuk tim perumus kebijakan Smart City
b. Melakukan penyamaan visi dan komitmen seluruh stakeholder pembangunan
c. Melakukan kajian kebutuhan daerah dan sinkronisasi konsep Smart City dengann
dokumen legal-foral terkait rencana pembangunan daerah
d. Menyusun dokumen Masterplan dan Blueprint Smart City daerah
e. Melakukan sosialisasi kepada seuruh stakeholder pembangunan daerah

5. Contoh kolaborasi masyarakat dengan pemerintah untuk membangun smart city adalah:
a. Aplikasi LAPOR!
Lapor merupakan kependekan dari Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat
(LAPOR!). Ini adalah sarana aspirasi dan pengaduan berbasis media sosial pertama
dengan lingkup Indonesia. Berbeda dengan sarana pengaduan lainnya, ketuntasan
setiap laporan dapat diawasi oleh publik. Hal ini didukung oleh indikator yang
ditampilkan di mana publik bisa melihat bagaimana progres penyelesaian masalah
yang diadukan. Fitur ini juga memungkinkan adanya dialog virtual antara pemerintah
dan masyarakat.
Saat ini LAPOR! telah terhubung secara digital ke 67 instansi pemerintah. Saat ini
aplikasi LAPOR! masih terus memperluas jaringan supaya bisa menjangkau instansi
lain sehingga cakupan layanannya lebih luas.
b. Media Social Mapping dan Panic Button
Bandung baru saja merilis Media Social Mapping (MSM) pada pertengahan 2015. Wali
Kota Bandung, Ridwan Kamil, menjelaskan bahwa aplikasi canggih ini mampu
menangkap segala macam percakapan warga di media sosial di wilayah tertentu.
Nantinya, apabila ada masalah yang terjadi, aplikasi akan langsung
menghubungkannya pada bagian pelayanan publik. MSM merupakan aplikasi yang
dihibahkan oleh pemerintah Norwegia sebagai upaya uji coba.
Selain itu, ada pula Panic Button. Berbeda dengan MSM, aplikasi ini sudah
diujicobakan di beberapa kota yang sedang menuju terwujudnya smart city. Malang
adalah salah satunya. Aplikasi ini terhubung ke sistem milik aparat yang berwenang.
Apabila ada pengguna yang merasa membutuhkan bantuan maupun merasa
terancam, pengguna bisa menekan tombol Help di Panic Button. Dalam waktu singkat
petugas keamanan akan datang ke lokasi berdasarkan sinyal GPS. Sistem Panic Button
sebenarnya mirip dengan panggilan 911 di Amerika Serikat.
SUMBER-SUMBER
GamatechnoBlog. 2016.”5 Contoh Aplikasi Smart City yang Sukses Dukung Pemrintah Kota”.
Diakses dari https://blog.gamatechno.com/contoh-aplikasi-smartcity/amp/
“Kelebihan dan Kekurangan Smart City Bagi Kehidupan Manusia?”. Diakses dari https://mei-
karta.com/blog/kelebihan-dan-kekurangan-smart-city/
Madura, Kabar. 2020. “Konsep Smart City di Indonesia”. Diakses dari
https://kabarmadura.id/konsep-smart-city-di-in-donesia/
Puspitasari, Chasandra. 2021. “Sejarah dan Konsep Smart City dalam Dunia Teknologi dan
Informasi”. Diakses dari https://binus.ac.id/malang/2021/04/sejarah-dan-konsep-
smart-city-dalam-dunia-teknologi-informasi/
PowerPoint Materi Smart City dan EGOV

Anda mungkin juga menyukai