Noviana Rohmatin
Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
*Alamat email koresponden: novianarohmatin13@gmail.com
Abstrak :
Penelitian analisis keefektifan pembelajaran online ini dengan tujuan adalah mendapatkan
informasi tentang keefektifitasan proses pembelajaran online dimasa pandemi Covid-19. Penelitian
menggunakan metode kualitatif eksploratif dengan pendekatan induktif. Dalam penelitian ini, responden
yang berkaitan sebanyak 5 orang dari SMA Negeri 1 Tawangsari terdiri dari 5 murid. Untuk menjaga
kerahasiaan identitas responden, peneliti memberi nama responden P1, P2, P3, P4, dan P5. Wawancara
dilakukan terstruktur dengan pertanyaan yang disusun dan dikaitkan serta dikembangkan dengan literatur
terkait. Hasil dari penelitian ini adalah kurang efektif nya pembelajaran online karena faktor kurangnya
sarana dan prasarana serta ketidaksiapan edukasi teknologi.
Abstract
The study analysis of the effectiveness of online learning with purpose was to obtain information about
the effectiveness of the online learning process in the Covid-19 pandemic. The study uses explorative
qualitative methods with an inductive approach. In this study, the respondents involved were 5 people
from SMA N 1 Tawangsaril, consisting of 5 student. To maintain the confidentiality of respondents'
identities, researchers gave the names of respondents P1, P2, P3, P4, and P5. The interviews were
conducted in a structured manner with questions compiled and linked and developed with related
literature. The results of this study are less effective online learning because of the lack of facilities
and infrastructure as well as the unpreparedness of technological education.
Disease (Covid-19) poin ke 2 yaitu proses tatap muka karena metode interaksi tatap
belajar dari rumah dilaksanakan dengan muka konvensional masih jauh lebihefektif
ketentuan sebagai berikut : (a) Belajar dari dibandingkan pembelajaran online atau e-
pengalaman belajar yang bermakna bagi (hardware) dan perangkat lunak (software),
siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan serta pembiayaan sering menjadi habatan
kelas maupun kelulusan; (b) Belajar dari belajar online (Yaumi, 2018).
rumah dapat difokuskan pada pendidikan Namun dari kebijakan yang dikeluarkan
kecakapan hidup antara lain mengenai tentunya tidak dapat memastikan semuanya
pandemic Covid-19; (c) Aktivitas dan tugas akan berjalan sebagaimana mestinya disemua
pembeljaran belajar dari rumah dapat kalangan, khusus nya sekolah didesa-desa yang
bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kekurangan fasilitas berupa teknologi terpadu
kondisi masing-masng, termasuk guna menunjang proses pembelajaran belajar
mempertimbangkan kesenjangan online.Kurangnya biaya dan fasilitas yang
akses/fasilitas belajar dirumah; (d) Bukti memadai antara guru dengan siswa/i nya
atau prosuk aktivitas belajar dari rumah membuat proses pembelajaran online tidaklah
diberi umpan balik yang bersifat kualitatif seefektif diharapkan. Tujuan dari penelitian
fan berguna dari guru, tanpa diharuskan ini adalah untuk mendapatkan informasi
memberi skor/nilai kuantitatif. mengenai keefktifan dari sistem pembelajaran
Pemaduan penggunaan sumber online dimasa pandemic Covid-19 di SMA
belajar tradisional (offline) dan online Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo Jawa Tengah.
adalah suatu keputusan demokratis untuk
menjembatani derasnya arus penyebaan
sumber belajar elektronik (e-learning) dan
kesulitan melepaskan diri dari
pemanfaatan sumber-sumber belajar yang
digunakan dalam ruang kelas. Artinya, e-
Metode Penelitian data, hipotesis, analisis data, dan kesimpulan
(pemecahan masalah).
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif eksploratif dengan pendekatan Dalam penelitian ini, responden yang
induktif. Arikunto (2006:7) menjelaskan berkaitan sebanyak 5 orang murid dari SMA
secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal peneliti memberi nama responden P1, P2,
yang mempengaruhi terjadinya sesuatu”. P3, P4, dan P5. Wawancara dilakukan
Metode ini digunakan untuk mendapatkan terstruktur dengan pertanyaan yang disusun
Hasil Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan mengakses tugas yang guru berikan
informasi tentang keefktifitasan proses kepada anak saya (siswa), terlebih
pembelajaran online dimasa pandemic lagi banyak orangtua murid yang
Covid-19.Hasil penelitian berupa pernyataan tidak memiliki handphone canggih,
yang dilontarkan oleh Responden saat sehingga yang menjadi korban
wawacara.Pernyataan ini merupakan bukti adalah anaknya yang terhambat
lapangan yang dirasakan oleh Responden untuk mengikuti belajar online”
terkait dengan tema penelitian. Berikut P4 menjawab :
kutipan pernyataan dari masing-masing “Menurut saya, pembelajaran online
Responden: membutuhkan banyak biaya, seperti
harus membeli kuota, terlebih kami
1. Berapa jumlah murid kelas X MIPA
didesa sehingga harus membeli kartu
6 di SMA Negeri 1 Tawangsari?
yang paling bagus sinyalnya, dan itu
P1 dan P2 menjawab :
“Siswa laki laki ada 16 , mahal.”
siswi perempuan ada 20.” P5 menjawab :
2. Jelaskan bagaimana dampak Covid- “Tidak semangat belajar, tidak
19 terhadap proses belajar murid? nyaman belajar online, tidak bisa
P1 menjawab : bertemu teman-teman”
“Kurangnya fasilitas membuat 3. Bagaimana tanggapan mengenai
proses belajar tidak berjalan lancar” proses belajar yang dijalani saat ini?
P2 menjawab : P1 menjawab :
“Budaya belajar online masih baru “Sebenarnya kurang nyaman, karna
sehingga membuat anak-anak mungkin kami didesa jarang
mengeluh tidak seasick belajar tatap menggunakan teknologi canggih,
muka langsung” karna minimnya biaya”
P3 menjawab : P2 menjawab :
“Karna kami tidak terbiasa “Saya kurang suka ya belajar online
menggunakan handphone, jadi kami seperti ini, saya merasa pengajaran
merasa kesulitan saat harus saya tidak sepenuhnya bisa
tersampaikan kepada siswa saya.”
P3 menjawab :
“Belajar tidak kondusiff” P4 menjawab :
P4 menjawab : “Kurang efektif, tapi mau tidak mau
“Tugas menjadi bertambah banyak” sebagai orang tua harus siap menjadi
P5 menjawab : penyalur materi dari guru dan harus
“Bosan dirumah.” belajar memahami juga agar saya
4. Sejak kapan metode belajar yang bisa ajarkan kepada anak saya.”
dijalani saat ini (e-learning) P5 menjawab :
diterapkan? “Lebih paham belajar disekolah
P1 dan P2 menjawab : sama teman-teman.”
“Sejak sekolah diliburkan yaitu
pada akhir maret 2020 hingga saat Pembahasan
ini.”
5. Apakah proses belajar yang dijalani E-Learning
saat ini, efektif dalam mencapai
E-Learning merupakan sebuah
harapan dari kegiatan belajar murid?
metode pembelajaran berbasis internet atau
P1 menjawab :
belajar online yang harus dijalani semua
“Menurut saya tidak efektif, karena
siswa-siswi hingga mahasiswa-mahasiswa di
metode tatap muka langsung saja
Indonesia bahkan seluruh wilayah didunia
tidak semua siswa bisa memahami
yang terpapar pandemic Covid-19 guna
materi yang disampaikan, apalagi
menyambung proses belajar tatap muka
metode online dengan banyak
yang terkendala karena social distancing
kendala.”
atau tidak berkerumun untuk membantu
P2 menjawab :
mencegah penyebaran Covid-19.Di
“Tidak efektif mba, saya sebagai
Indonesia, sistem e-learning bukan lagi
guru merasa metode ini tidak efektif,
sesuatu yang asing, hanya saja tidak semua
namun harus tetap diterapkan karna
sekolah pernah menerapkan sistem ini,
mematuhi kebijakan kan ya, jadi
terutama sekolah-sekolah yang berada
semua terjadi tiba-tiba dan kami siap
didaerah terpencil atau didesa-desa.
tidak siap harus siap, jadi ya tidak
optimal saja hasilnya.” Pada dasarnya, e-learning memiliki
“Tidak efektif, anak saya malah jadi asynchronous. Synchronous berarti pada
belajar merupakan salah satu faktor penentu Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-
dalam keberhasilan belajar, terutama pada 19) yang berlaku untuk seluruh masyarakat
online learning di mana adanya jarak antara yang mengenyam pendidikan di Indonesia.
pebelajar dan pemelajar. Pada pemberlajaran Disamping keharusan belajar dalam jaringan
melainkan disain mata pelajarn menentukan sebagai sebuah kendala dalam proses
memilih strategi pembelajaran adalah untuk tetap harus dilakukan semaksimal mungkin,
perilaku-perilaku antara pemelajar dan Disisi lain, tingkat semangat belajar murid
pembelajar. Bagaimana respon pebelajar juga memicu akan efektif atau tidaknya
terhadap apa yang disampaikan oleh pembelajaran online ini mengingat budaya