Anda di halaman 1dari 10

Journal of Biologi Learning

p-ISSN 2623 - 2243


e-ISSN 2623 – 1476

Analisis Keefektifan Pembelajaran Online di Masa Pandemi Covid-19


Pada Siswa Kelas X MIPA 6 SMA Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo

Noviana Rohmatin
Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
*Alamat email koresponden: novianarohmatin13@gmail.com

Abstrak :
Penelitian analisis keefektifan pembelajaran online ini dengan tujuan adalah mendapatkan
informasi tentang keefektifitasan proses pembelajaran online dimasa pandemi Covid-19. Penelitian
menggunakan metode kualitatif eksploratif dengan pendekatan induktif. Dalam penelitian ini, responden
yang berkaitan sebanyak 5 orang dari SMA Negeri 1 Tawangsari terdiri dari 5 murid. Untuk menjaga
kerahasiaan identitas responden, peneliti memberi nama responden P1, P2, P3, P4, dan P5. Wawancara
dilakukan terstruktur dengan pertanyaan yang disusun dan dikaitkan serta dikembangkan dengan literatur
terkait. Hasil dari penelitian ini adalah kurang efektif nya pembelajaran online karena faktor kurangnya
sarana dan prasarana serta ketidaksiapan edukasi teknologi.

Kata kunci : pembelajaran online, efektifitas belajar, pandemi Covid-19

Analysis of the effectiveness of online learning during the pademic Covid-19 in


Class X MIPA 1 Senior High School 1 Tawangsari Sukoharjo
Noviana Rohmatin
Biology Education Departement, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
*Correspondent’s email address: novianarohmatin13@gmail.com

Abstract
The study analysis of the effectiveness of online learning with purpose was to obtain information about
the effectiveness of the online learning process in the Covid-19 pandemic. The study uses explorative
qualitative methods with an inductive approach. In this study, the respondents involved were 5 people
from SMA N 1 Tawangsaril, consisting of 5 student. To maintain the confidentiality of respondents'
identities, researchers gave the names of respondents P1, P2, P3, P4, and P5. The interviews were
conducted in a structured manner with questions compiled and linked and developed with related
literature. The results of this study are less effective online learning because of the lack of facilities
and infrastructure as well as the unpreparedness of technological education.

Keywords: online learning, learning effectiveness, Covid-19 pandemic


Pendahuluan Kasus Covid-19 diIndonesia
terdeteksi pada tanggal 2 Maret 2020, ketika
COVID-19 merupakan penyakit
dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang
menular yang disebabkan oleh sindrom
warga negara jepang. Hingga saat ini, 15
pernapasan akut coronavirus 2 (serever
Juni 2020, Indonesia telah melaporkan
acute resipiratory syndrome coronavirus 2
39.294 kasus positif, sehingga menempati
atau SARSCoV -2). Virus ini merupakakan
peringkat kedua terbanyak di Asia Tenggara
keluarga Coronavirus yang dapat menyerang
setelah Singapura dan sebelum Filipina
hewan. Ketika menyerang manusia,
(Bangkok Post,2020). Covid-19 banyak
Coronavirus biasanya menyebabkan
membawa dampak baik maupun buruk bagi
penyakit infeksi saluran pernapasan, seperti
semua mahkluk hidup dan alam
flu, MERS (Middle East Respiratory
semesta.Segala daya dan upaya sudah
Syndrome), dan SARS (Serever Acute
dilakukan pemerintah guna memperkecil
Resipiratory Syndrome). COVID-19 sendiri
kasus penularan Covid-19.Tak terpungkiri
merupakan coronavirus jenis baru yang
salah satu nya adalah kebijakan belajar
ditemukan di Wuhan, Hubei, China pada
online, atau dalam jaringan (daring) untuk
tahun 2019 (Ilmiyah, 2020; Hui, et al.,
seluruh siswa/i hingga mahasiswa/i karena
2020).
adanya pembatasan sosial.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Republik Indonesia mengeluarkan Surat
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang learning bagaimanapun canggihnya

Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam teknologi yang digunakan belum mampu

Masa Darurat Penyebaran Coronavirus menggantikan pelaksanaan pembelajaran

Disease (Covid-19) poin ke 2 yaitu proses tatap muka karena metode interaksi tatap

belajar dari rumah dilaksanakan dengan muka konvensional masih jauh lebihefektif

ketentuan sebagai berikut : (a) Belajar dari dibandingkan pembelajaran online atau e-

rumah melalui pembelajaran daring/jarak learning.Selain itu, keterbatasan dalam

jauh dilaksanakan untuk memberikan aksesibilitas Internet, perangkat keras

pengalaman belajar yang bermakna bagi (hardware) dan perangkat lunak (software),

siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan serta pembiayaan sering menjadi habatan

seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan dalam memaksimalkan sumber-sumber

kelas maupun kelulusan; (b) Belajar dari belajar online (Yaumi, 2018).

rumah dapat difokuskan pada pendidikan Namun dari kebijakan yang dikeluarkan
kecakapan hidup antara lain mengenai tentunya tidak dapat memastikan semuanya
pandemic Covid-19; (c) Aktivitas dan tugas akan berjalan sebagaimana mestinya disemua
pembeljaran belajar dari rumah dapat kalangan, khusus nya sekolah didesa-desa yang
bervariasi antarsiswa, sesuai minat dan kekurangan fasilitas berupa teknologi terpadu
kondisi masing-masng, termasuk guna menunjang proses pembelajaran belajar
mempertimbangkan kesenjangan online.Kurangnya biaya dan fasilitas yang
akses/fasilitas belajar dirumah; (d) Bukti memadai antara guru dengan siswa/i nya
atau prosuk aktivitas belajar dari rumah membuat proses pembelajaran online tidaklah
diberi umpan balik yang bersifat kualitatif seefektif diharapkan. Tujuan dari penelitian
fan berguna dari guru, tanpa diharuskan ini adalah untuk mendapatkan informasi
memberi skor/nilai kuantitatif. mengenai keefktifan dari sistem pembelajaran
Pemaduan penggunaan sumber online dimasa pandemic Covid-19 di SMA
belajar tradisional (offline) dan online Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo Jawa Tengah.
adalah suatu keputusan demokratis untuk
menjembatani derasnya arus penyebaan
sumber belajar elektronik (e-learning) dan
kesulitan melepaskan diri dari
pemanfaatan sumber-sumber belajar yang
digunakan dalam ruang kelas. Artinya, e-
Metode Penelitian data, hipotesis, analisis data, dan kesimpulan
(pemecahan masalah).
Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif eksploratif dengan pendekatan Dalam penelitian ini, responden yang

induktif. Arikunto (2006:7) menjelaskan berkaitan sebanyak 5 orang murid dari SMA

bahwa ”penelitian eskploratif merupakan Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo. Untuk

penelitian yang bertujuan untuk menggali menjaga kerahasiaan identitas responden,

secara luas tentang sebab-sebab atau hal-hal peneliti memberi nama responden P1, P2,

yang mempengaruhi terjadinya sesuatu”. P3, P4, dan P5. Wawancara dilakukan

Metode ini digunakan untuk mendapatkan terstruktur dengan pertanyaan yang disusun

informasi keefektifan sistem pembelajaran dan dikaitkan serta dikembangkan dengan

online di SMA Negeri 1 Tawangsari selama literatur terkait.

masa pandemic Covid-19. Dalam penelitian Tabel 1. Responden


kualitatif tidak menggunakan istilah
Initia Jenis Kelamin Usia Status Pendidika
populasi tetapi oleh spradley dalam l n Terakhir

Sugiyono (2007:49) dinamakan social


P1 Perempuan 16 Pelajar SMA
situation atau situasi soaial yang terdiri dari tahun
P2 Perempuan 17 Pelajar SMA
tiga elemen yaitu: tempat, pelaku dan tahun
P3 Perempuan 16 Pelajar SMA
aktifitas. Pada situasi sosial atau obyek tahun
P4 Laki-Laki 17 Pelajar SMA
penelitian ini penelitian dapat mengamati tahun
secara mendalam aktivitas orang-orang yang P5 Laki - 17 Pelajar SMA
Laki tahu
ada pada tempat tertentu. Serta pendekatan n
induktif, menurut Tim Dosen Upi
(2015:151) adalah pendekatan yang Penelitian melibatkan 5 responden
menekankan poses berpikir yang yang memiliki keterkaitan dengan SMA
mengutamakan suatu masalah, pengumpulan Negeri 1 Tawangsari Sukoharjo. Sampel
dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling. Fuad Zainul, dkk
(2019:82) mengatakan bahwa metode ini
merupakan metode pengambilan sampel
yang banyak digunakan pada penelitian yang
status suatu wilayah, kondisi geografis, direkam dengan voice note dan ditranskip
keanekaragaman hayati pada suatu wilayah secara verbal.
apabila kondisinya cenderung sangat
Utarini (2020:287) menyatakan
heterogen. Kondisi tersebut menyebabkan
secara garis besar, pendekatan dalam
peneliti mengalami kesulitan untuk
analisis data kualitatif dapat menggunakan
mendapatkan sampel jika tidak ada unsur
analisis tematik.Clarke dan Braun (Utarini,
kesengajaan dalam pemilihan sampel
2020:287) menjelaskan tujuan analisis
tersebut.Sugiono (2011:84) menjelaskan
tematik adalah mengidentifikasi tema, yaitu
bahwa purposive sampling adalah teknik
pola yang penting atau menarik dari data
untuk menentukan sampel dengan
dan menggunakan tema-tema tersebut untuk
pertimbangan khusus.
membahas atau menjawab suatu
Penelitian eksploratis mencoba masalah.Untuk mendapatkan temuan
menyediakan jawaban dari pertanyaan yang melalui analisis, peneliti menyusun beberapa
telah dirumuskan dalam masalah yang akan pertanyaan untuk diajukan sebagai bahan
dijadikan prioritas dalam penelitian menggali dan mendapatkan informasi dari
selanjutnya (Yusuf, 2017:61). Oleh karena responden. Berikut pertanyaan-pertanyaan
itu, penelitian eksploratif merupakan yang peneliti ajukan:
penelitian pendahuluan. Melalui penelitian
1. Berapa jumlah murid X MIPA 6 di
eksplortif akan dihubungkan di antara
SMA Negeri 1 Tawangsari
gejala/fenomena sosial dan bagaimana
Sukoharjo?
bentuk hubungan itu. Oleh karena itu
2. Jelaskan bagaimana dampak Covid-
diperlukan rancangan penelitian yang baik
19 terhadap proses belajar murid?
dan benar sesuai dengan tujuan. Peneliti
3. Bagaimana tanggapan mengenai
menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan
proses belajar yang dijalani saat ini?
dalam wawancara bersama responden, dan
4. Sejak kapan metode belajar yang
wawancara akan dilakukan ditempat
dijalani saat ini (e-learning)
ternyaman responden yang bersangkutan.
diterapkan?
Semua informasi yang peneliti dapatkan dari
5. Apakah proses belajar yang dijalani
hasil wawancara sudah disertai dengan izin
saat ini, efektif dalam mencapai
peneliti, dan persetujuan responden, serta
harapan dari kegiatan belajar murid?

Hasil Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan mengakses tugas yang guru berikan
informasi tentang keefktifitasan proses kepada anak saya (siswa), terlebih
pembelajaran online dimasa pandemic lagi banyak orangtua murid yang
Covid-19.Hasil penelitian berupa pernyataan tidak memiliki handphone canggih,
yang dilontarkan oleh Responden saat sehingga yang menjadi korban
wawacara.Pernyataan ini merupakan bukti adalah anaknya yang terhambat
lapangan yang dirasakan oleh Responden untuk mengikuti belajar online”
terkait dengan tema penelitian. Berikut P4 menjawab :
kutipan pernyataan dari masing-masing “Menurut saya, pembelajaran online
Responden: membutuhkan banyak biaya, seperti
harus membeli kuota, terlebih kami
1. Berapa jumlah murid kelas X MIPA
didesa sehingga harus membeli kartu
6 di SMA Negeri 1 Tawangsari?
yang paling bagus sinyalnya, dan itu
P1 dan P2 menjawab :
“Siswa laki laki ada 16 , mahal.”
siswi perempuan ada 20.” P5 menjawab :
2. Jelaskan bagaimana dampak Covid- “Tidak semangat belajar, tidak
19 terhadap proses belajar murid? nyaman belajar online, tidak bisa
P1 menjawab : bertemu teman-teman”
“Kurangnya fasilitas membuat 3. Bagaimana tanggapan mengenai
proses belajar tidak berjalan lancar” proses belajar yang dijalani saat ini?
P2 menjawab : P1 menjawab :
“Budaya belajar online masih baru “Sebenarnya kurang nyaman, karna
sehingga membuat anak-anak mungkin kami didesa jarang
mengeluh tidak seasick belajar tatap menggunakan teknologi canggih,
muka langsung” karna minimnya biaya”
P3 menjawab : P2 menjawab :
“Karna kami tidak terbiasa “Saya kurang suka ya belajar online
menggunakan handphone, jadi kami seperti ini, saya merasa pengajaran
merasa kesulitan saat harus saya tidak sepenuhnya bisa
tersampaikan kepada siswa saya.”
P3 menjawab :
“Belajar tidak kondusiff” P4 menjawab :
P4 menjawab : “Kurang efektif, tapi mau tidak mau
“Tugas menjadi bertambah banyak” sebagai orang tua harus siap menjadi
P5 menjawab : penyalur materi dari guru dan harus
“Bosan dirumah.” belajar memahami juga agar saya
4. Sejak kapan metode belajar yang bisa ajarkan kepada anak saya.”
dijalani saat ini (e-learning) P5 menjawab :
diterapkan? “Lebih paham belajar disekolah
P1 dan P2 menjawab : sama teman-teman.”
“Sejak sekolah diliburkan yaitu
pada akhir maret 2020 hingga saat Pembahasan
ini.”
5. Apakah proses belajar yang dijalani E-Learning
saat ini, efektif dalam mencapai
E-Learning merupakan sebuah
harapan dari kegiatan belajar murid?
metode pembelajaran berbasis internet atau
P1 menjawab :
belajar online yang harus dijalani semua
“Menurut saya tidak efektif, karena
siswa-siswi hingga mahasiswa-mahasiswa di
metode tatap muka langsung saja
Indonesia bahkan seluruh wilayah didunia
tidak semua siswa bisa memahami
yang terpapar pandemic Covid-19 guna
materi yang disampaikan, apalagi
menyambung proses belajar tatap muka
metode online dengan banyak
yang terkendala karena social distancing
kendala.”
atau tidak berkerumun untuk membantu
P2 menjawab :
mencegah penyebaran Covid-19.Di
“Tidak efektif mba, saya sebagai
Indonesia, sistem e-learning bukan lagi
guru merasa metode ini tidak efektif,
sesuatu yang asing, hanya saja tidak semua
namun harus tetap diterapkan karna
sekolah pernah menerapkan sistem ini,
mematuhi kebijakan kan ya, jadi
terutama sekolah-sekolah yang berada
semua terjadi tiba-tiba dan kami siap
didaerah terpencil atau didesa-desa.
tidak siap harus siap, jadi ya tidak
optimal saja hasilnya.” Pada dasarnya, e-learning memiliki

P3 menjawab : dua tipe yaitu synchronous dan

“Tidak efektif, anak saya malah jadi asynchronous. Synchronous berarti pada

gak semangat dan males-malesan” waktu yang sama. Proses pembelajaran


terjadi pada saat yang sama antara pendidik berbasis e-learning.Namun, tidak semua
dan peserta didik. Hal ini memungkinkan keluarga/orang tua mampu memenuhi sarana
interaksi langsung antara pendidik dan dan prasana tersebut mengingat status
peserta didik secara online. Dalam perekonomian yang tidak merata. Sehingga
pelaksanaan, synchronous training proses pemberlajaran berbasis e-learning
mengharuskan pendidik dan peserta didik tidak tersampaikan dengan sempurna.
mengakses internet secara bersamaan. Seperti yang dialami oleh sebagian orang tua
Pendidik memberikan materi pembelajaran murid di SMA N 1 Tawangsari, kurangnya
dalam bentuk makalah atau slide presentasi fasilitas membuat anak mereka tidak bisa
dan peserta didik dapat mendengarkan mengikuti pembelajaran dengan
presentasi secara langsung melalui internet. sebagaimana mestinya.
Peserta didik juga dapat mengajukan
Pemaduan penggunaan sumber
pertanyaan atau komentar secara langsung
belajar tradisional (offline) dan online adalah
ataupun melalui chat window. Synchronous
suatu keputusan demokratis untuk
training merupakan gambaran dari kelas
menjembatani derasnya arus penyebaan
nyata, namun bersifat maya (virtual) dan
sumber belajar elektronik (e-learning) dan
semua peserta didik terhubung
kesulitan melepaskan diri dari pemanfaatan
melaluiinternet. Synchronous training sering
sumber-sumber belajar yang digunakan
juga disebut sebagai virtual classroom
dalam ruang kelas. Artinya, e-learning
(Hartanto, 2016).
bagaimanapun canggihnya teknologi yang
Proses belajar berbasis e-learning digunakan belum mampu menggantikan
siswa-siswi membutuhkan sarana dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka
prasarana yang mendukung agar karena metode interaksi tatap muka
pembelajaran dapat berlangsung dan konvensional masih jauh lebihefektif
memiliki kualitas pembelajaran yang lebih dibandingkan pembelajaran online atau e-
baik (Rustiani,dkk., 2019). Sarana dan learning.Selain itu, keterbatasan dalam
prasarana tersebut diantaranya adalah aksesibilitas Internet, perangkat keras
smartphone (handphone pintar), (hardware) dan perangkat lunak (software),
komputer/laptop, aplikasi, serta jaringan serta pembiayaan sering menjadi hambatan
internet yang digunakan sebagai media dalam memaksimalkan sumber-sumber
dalam berlangsungnya pembelajaran belajar online (Yaumi, 2018)
Keefektifan Pembelajaran Online mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun

Salma, dkk (2013 :105) menjelaskan 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan

persiapan sebelum memberikan layanan Pendidikan Dalam Masa Darurat

belajar merupakan salah satu faktor penentu Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-

dalam keberhasilan belajar, terutama pada 19) yang berlaku untuk seluruh masyarakat

online learning di mana adanya jarak antara yang mengenyam pendidikan di Indonesia.

pebelajar dan pemelajar. Pada pemberlajaran Disamping keharusan belajar dalam jaringan

ini pemelajar harus mengetahui prinsip- yang menjadi kendala lainnya

prinsip belajar dan bagaimana pebelajar adalahkurangnya fasilitas penunjang

belajar. Rovai (Mahardika:2002) pembelajaran online seperti yang dialami

menyatakan bahwa alat penyampaian oleh beberapa murid di SMA N 1

bukanlah faktor penentu kualitas belajar, Tawangsari memang dapat dikatakan

melainkan disain mata pelajarn menentukan sebagai sebuah kendala dalam proses

keefektifan belajar. Salah satu alasan berlangsungnya pembelajaran, namun usaha

memilih strategi pembelajaran adalah untuk tetap harus dilakukan semaksimal mungkin,

mengangkat pembelajaran mengingat, sebagai orang tua wajib

bermakna.Sehingga efektif atau tidaknya memberikan yang terbaik untuk anak-

pembelajaran dapat diidentifikasi melalui anaknya termasuk harta berupa pendidikan.

perilaku-perilaku antara pemelajar dan Disisi lain, tingkat semangat belajar murid

pembelajar. Bagaimana respon pebelajar juga memicu akan efektif atau tidaknya

terhadap apa yang disampaikan oleh pembelajaran online ini mengingat budaya

pemelajar. belajar tatap muka yang masih melekat


dalam diri sehingga, selama kegiatan belajar
Keefektifan dalam KBBI adalah
online ini tidak jarang banyak murid yang
keadaan berpengaruh, hal berkesan,
merasa jenuh atau bosan, sehingga membuat
keberhasilan tentang usaha atau tindakan,
hasil belajar yang diharapkan tidaklah
hal mulai berlakunya tentang undang-udang
efektif
atau peraturan.Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Kesimpulan

Pembelajaran e-learning akan terus


harus dilakukan mengingat belum tuntas nya
wabah Covid-19 di Indonesia dan membantu amid fearsnation is ill-prepared for an
outbreak". The Guardian (dalam bahasa
pencegahan penyebaran Covid-19 sehingga
Inggris). Diakses tanggal 2 Maret 2020.
sampai saat ini masih belum ditentukan
Rustiani, R., Djafar, S., Rusnim, R., Nadar,
kapan akan masuk sekolah kembali untuk
N., Arwan, A., & Elihami, E. (2019,
pembelajaran tatap muka. Kurang nya October). Measuring Usable Knowledge:
Teacher’s Analyses of Mathematics for
sarana dan prasarana yang dipengaruhi oleh
Teaching Quality and Student Learning.
faktor ekonomi dan ketidaksiapan teknologi In International Conference on Natural and
Social Sciences (ICONSS) Proceeding
juga menjadi suatu hambatan dalam
Series (pp. 239-245).
berlangsungnya kegiatan belajar
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
online.Sehingga hasil belajar yang diberikan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :
oleh pemelajar tidak 100% lancar atau Alfabeta.
efektif.
Utarini, Adi. 2020. Tak Kenal Maka Tak
Sayang: Penelitian Kualitatif Dalam
pelayanan Kesehatan.Yigyakarta : Gadjah
Daftar Pustaka
Mada University Press.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Yaumi, Muhammad. 2018. MEDIA DAN
Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka TEKNOLOGI PEMBELAJARAN. Jakarta :
Cipta. PRENADAMEDIA GROUP.
Fuad, Zainul, dkk. 2019. Metode Penelitian Yusuf, Muri. 2017. Metode Penelitian
Kelautan dan Perikanan.Malang : UB Press.
Kuantitatif, Kualitatif dam Penelitian
Gabungan. Jakarta: KENCANA.
Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-
Learning sebagai Media Pembelajaran.
Jurnal Pendidikan Ekonomi, 10(1), 1–18.
"Indonesia confirms first cases of
coronavirus". Bangkok Post (dalam bahasa
Inggris). Reuters. 2 Maret 2020.Diakses
tanggal 2 Maret 2020.

Prawiradilaga, Salma, dkk. 2016. MOZAIK


TEKNOLOGI PENDIDIKAN : E-
LEARNING.Jakarta : PRENADAMEDIA
GROUP.

Ratcliffe, Rebecca (2 Maret 2020). "First


coronavirus cases confirmed in Indonesia

Anda mungkin juga menyukai