Anda di halaman 1dari 11

P a g e | 313

Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)


Volume 2 No. 4 2019

Youtube Sebagai Sumber Belajar Generasi Milenial


Erik Fahron Setiadi, Alia Azmi, Junaidi Indrawadi
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Universitas Negeri Padang
E-mail: erikfahronsetiadi@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media YouTube
sebagai salah satu sumber belajar mahasiswa pada matakuliah rumpun politik
kewarganegaraan ditinjau dari aspek penggunaan, tindak lanjut yang dilakukan, manfaat
yang diperoleh, serta kendala apa saja yang dialami oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial
Politik dalam menggunakan media YouTube sebagai sumber belajar. Lokasi penelitian ini
berada di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang dan lingkungan
sekitar tempat tinggal mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan metode Survey. Populasi
penelitian adalah seluruh mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik tahun masuk 2016-2017.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan “Proportional Random
Sampling”. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner, wawancara, dan
dokumentasi. Data yang dikumpulkan tersebut dianalisis dengan analisis deskriptif dengan
hitungan persentase. Kemudian setelah dilakukan analisis deskriptif dikonfirmasikan kembali
kepada responden dengan wawancara. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa jumlah
mahasiswa yang menggunakan YouTube sebagai sumber belajar rumpun politik
kewarganegaraan rendah yaitu 22,95%. penelitian juga mengungkapkan bahwa tindak lanjut
dari mahasiswa yang menggunakan YouTube sebagai sumber belajar rumpun politik dalam
taraf cukup.
Kata Kunci: Teknologi Informasi, YouTube Website, Sumber Belajar

ABSTRACT

The aims of this study was to find out how the utilization of YouTube media as a
source of learning in the course of citizenship politics in terms of usage aspects, follow-up
actions, benefits and constraints that are felt by the students of socio-political department in
using YouTube as learning source. The location of this study is in the Faculty of Social
Science Padang State Universiy and the environment where the students live. The reaserch
was conducted with the survey method. The population of the research was all of socio-
political sciences students’ academic year 2016-2017. The sampling techniques used in this
research were Proportional Random Sampling. The technique of data collection was
questionnaire, interviews and documentation. The data collected was analyzed by descriptive
analysis with a percentage count. Then after descriptive analysis a confimed again to the
respondents with the interview. the results of the study revealed that the number of students
using YouTube as a learning resource for political citizenshipis rated is considered low was
314 | Youtube Sebagai..

22,95%. the results also revealed that the follow-up of students who used YouTube as a source
of learning for citizenship political groups was in enough level.
Keywords : Information Technology, YouTube Website, Learning Source
This work is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. ©2019
by author and Universitas Negeri Padang.

Received: 2019-04-29 Accepted: 2019-09-02

PENDAHULUAN TNS tentang pengguna di Indonesia.


Perkembangan teknologi PT. Kantar TNS Indonesia adalah
informasi di zaman globalisasi saat ini sebuah perusahaan yang bergerak
sangatlah cepat. Masyarakat sudah dibidang riset pasar dan informasi
terbiasa menggunakan teknologi pasar. Berdasarkan hasil riset,
informasi dalam kehidupan sehari- penonton di Indonesia rata-rata
hari. Teknologi Informasi adalah suatu menghabiskan waktu 59 menit setiap
teknologi yang digunakan untuk harinya di YouTube. Menurut hasil riset
mengolah data (Uno, Lamatenggo, & 92% pengguna internet indonesia
Koni, 2011). Pengolahan itu termasuk menyatakan YouTube adalah tujuan
menyimpan, menyusun, pertama mereka ketika mencari video.
mendapatkan, memproses, Dari segi kuantitas penonton, YouTube
memanipulasi data dalam berbagai sudah menyaingi televisi sebagai
cara untuk menghasilkan informasi sarana media yang paling sering
yang berkualitas, yaitu informasi yang diakses orang indonesia. Dari 1.500
akurat, tepat waktu, dan relevan. Salah responden yang terlibat dalam
satu inovasi teknologi informasi yang penelitian, 53% menyatakan
sedang trend adalah YouTube. YouTube mengakses YouTube setiap hari, dan
telah menjadi situs berbagi video 57% menyatakan menonton televisi
terbesar dan terpopuler di dunia saat setiap hari.
ini. Situs ini memfasilitasi Tersedianya sumber informasi
penggunanya untuk mengunggah yang baik dalam pembelajaran akan
video maupun menyiarkan video dapat mengatasi hambatan ruang dan
secara langsung yang dapat ditonton waktu dalam proses pembelajaran
oleh pengguna lain diseluruh dunia dikelas (Moeis, Indrawadi, Anggraini,
secara gratis. & Fatmariza, 2018). Sumber belajar
Berdasarkan survey yang merupakan suatu sistem yang terdiri
dilakukan YouTube, YouTube telah dari sekumpulan bahan atau situasi
memiliki lebih dari 1 miliar pengguna, yang diciptakan dengan sengaja dan
yang berarti hampir sepertiga dari dibuat agar memungkinkan peserta
seluruh pengguna internet. Mayoitas didik belajar secara individual
pengguna berusia 18-34 tahun dan (Warsita, 2008). Dengan adanya
lebih dari 70% waktu menonton video sumber belajar yang memadai bukan
di YouTube berasal dari perangkat hanya akan mempermudah
seluler. 1 miliar jam konten ditonton pemahaman materi pelajaran oleh
setiap harinya. Google mewakili mahasiswa, tetapi juga akan
YouTube menyampaikan hasil riset melengkapi, memelihara, dan
yang dilaksanakan bersama Kantar memperkaya ilmu dari seorang
mahasiswa. Penguasaan teknologi
P a g e | 315
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 4 2019
informasi sudah menajadi gaya hidup video tersebut. 6) Interaktif,
bagi sebagaian besar masyarakat maksudnya adalah YouTube dapat
terutama pemuda (Irwan, Luthfi, & memfasilitasi untuk tanya jawab dan
Waldi, 2019). YouTube bisa menjadi diskusi melalui kolom komentar
sumber belajar bagi Mahasiswa yang (Suryaman, 2015).
kreatif. Adanya YouTube akan Selain kecendrungan mahasiswa
memberikan paradigma baru dalam menggunakan internet dalam
mencari sumber belajar khususnya membantu aktifitas pembelajaran dan
sumber belajar di bidang politik dan membuat tugas, masalah terkadang
pemerintahan yang tujuan dari bidang dari dosen yang melarang mahasiswa
tersebut ialah agar dapat membentuk menggunakan gadget dan laptop
sikap dan opini mengenai berbagai hal, dalam proses pembelajaran sehingga
terutama hal yang berkaitan dengan sumber belajar mahasiswa dalam
politik. proses pembelajaran hanya bersifat
Banyak konten yang berisi kontekstual. Kemudian terdapat
informasi politik dan pemerintahan di beberapa pula beberapa tantangan
YouTube akan tetapi mahasiswa terkait penggunaan YouTube dalam
memiliki kecenderungan pembelajaran yang diungkapkan oleh
menggunakan internet untuk Suryaman (2015), yaitu: 1)
membuka situs selain YouTube untuk Ketersediaan video, pada situs
aktifitas pembelajaran dan membuat YouTube ada beberapa video yang
tugas. padahal pada YouTube banyak hanya tersedia dalam rentang waktu
sekali hal positif yang dapat dijadikan tertentu, sehingga mahasiswa atau
mahasiswa sebagai sumber informasi pendidik harus memperhatikan
khususnya pada tayangan tentang ketersediaan video tersebut (Burke &
politik di Indonesia. Kelebihan Snyder, 2008). 2) Kualitas Konten, agar
YouTube sebagai media pembelajaran video tidak ketinggalan zaman,
yaitu: 1) Informatif, maksudnya adalah pengguna YouTube khususnya
YouTube dapat memberikan informasi mahasiswa dan Pendidik harus
termasuk berbagai perkembangan memperhatikan tanggal video.
ilmu dan tekhnologi yang terjadi saat Kemudian perlu diperhatikan kualitas
ini. 2) Cost effective, maksudnya adalah isi daari video tersebut, karena sering
YouTube dapat diakses secara gratis kali video dibuat perorangan tanpa
melalui jaringan internet. 3) Potensial, batas. Seringkali video juga melanggar
artinya situs ini sangat populer dan aturan kesusilaan karena
semakin banyak video yang ada pada menampilkan video yang tidak pantas
YouTube sehingga bisa memberikan atau tidak senonoh (Buckley, Adelson,
pengaruh terhadap pendidikan. 4) & Agazio, 2009). 3) Proses pencarian,
Praktis dan lengkap, maksudnya tantangan berikutnya adalah dalam
adalah YouTube bisa digunakan proses pencarian video. Suatu
dengan mudah oleh semua kalangan pencarian video dapat menghasilkan
dan banyak video yang bisa dijadikan tampilan video yang sangat banyak
sebagai sumber informasi. 5) Shareable, sehingga membuat pengguna bingung
artinya video yang ada di YouTube dalam memilih video agar
dapat dibagikan ke situs lainya dengan mendapatkan informasi yang sesuai.
cara membagikan link yang ada pada Adapun salah satu cara untuk
316 | Youtube Sebagai..

memperkecil pencarian adalah dengan teknologi informasi adalah sebagai


fokus pada username yang berikut: 1) faktor sosial, faktor sosial
mengunggah video (Sharoff, 2011). merupakan internalisasi kultur
Selain itu, pengguna YouTube bisa subjektif kelompok dan persetujuan
menandai (mendiskriptor/tag) interpersonal tertentu yang dibuat
pengguna lainnya berdasarkan tema individual dengan yang lain dalam
pembelajaran sehingga situasi sosial tertentu; 2) affect
mempermudah mereka mencari video (perasaan), Affect dapat diartikan
sesuai topik yang diharapkan. bagaimana perasaan individu atas
Berdasarkan hasil observasi pekerjaan, apakah menyenangkan
peneliti kepada mahasiswa Jurusan atau tidak menyenangkan, rasa suka
Ilmu Sosial Politik di UNP, pada atau tidak suka dalam melakukan
tanggal 16 juli 2018, diketahui bahwa pekerjaan individual dengan
sebagian besar mahasiswa menggunakan teknologi informasi; 3)
cenderungan menggunakan internet kompleksitas, Kompleksitas
dalam aktifitas dilingkungan kampus. didefinisikan sebagai tingkat inovasi
Kemudian hasil wawancara yang yang dipersepsikan sesuatu yang
peneliti lakukan dengan sepuluh relatif sulit untuk dimengerti dan
orang mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial digunakan, jika sulit digunakan akan
Politik diketahui bahwa, hanya dua semakin rendah penerimaan; 4)
orang saja yang memang benar kesesuaian tugas, Kesesuaian tugas
menjadikan YouTube sebagai sumber dan teknologi dipengaruhi oleh
belajar bidang politik dan interaksi antara karakteristik individu
pemerintahan. Pemanfaatan yang pemakai, teknologi yang digunakan,
dimaksud adalah menggunakan dan tugas yang berbasis teknologi; 5)
media YouTube dimulai dengan proses konsekuensi jangka panjang,
pencarian, menonton video tentang Konsekuensi jangka panjang diukur
informasi politik dan pemerintahan di dari output yang dihasilkan apakah
YouTube, menganalisis dan membahas mempunyai keuntungan pada masa
informasi tersebut, kemudian dari yang akan datang, seperti peningkatan
hasil analisis informasi tersebut fleksibilitas dalam perubahan
disampaikan dalam diskusi ataupun pekerjaan atau peningkatan
dijadikan sebagai bagian dari muatan kesempatan untuk pekerjaan yang
tugas yang diberikan oleh dosen. lebih baik. 6) dan fasilitas, dalam
Dari permasalahan tersebut konteks pemanfaatan teknologi
penelitian ingin melihat bagaimana informasi, kondisi yang mefasilitasi
Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik dapat dimasukkan sebagai faktor yang
FIS UNP memanfaatkan YouTube mempengaruhi pemanfaatan
sebagai sumber belajar rumpun politik teknologi informasi (Jin, 2003).
kewarganegaraan. Teori yang Selain itu adapula teori
digunakan dan dianggap relevan Technology Acceptance Model (TAM)
dalam penelitian ini adalah teori atau Model Penerimaan Teknologi
attitudes and behavior yang yang merupakan salah satu teori
dikemukakan oleh Triandis (1980) tentang penggunaan system teknologi
yang mengungkapkan faktor-faktor informasi yang dianggap sangat
berpengaruh dalam pemanfaatan berpengaruh dan umumnya
P a g e | 317
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 4 2019
digunakan untuk menjelaskan Juni sampai dengan Juli tahun 2018.
penerimaan individual terhadap Adapun pengambilan sampel dalam
penggunaan sistem teknologi penelitian ini menggunakan teknik
informasi (Jogiyanto, 2007). Proportional Random Sampling
Penerimaan pengguna dalam dengan jumlah sampel yaitu 74 orang.
menggunakan sistem teknologi Data dikumpulkan dengan
informasi dapat didefinisikan sebagai menggunakan angket dan dilengkapi
keinginan yang nampak didalam dengan wawancara agar hasil yang
kelompok pengguna untuk didapatkan kebih baik. Data yang
menerapkan sistem teknologi diperoleh dari wawancara dianalisis
informasi tersebut dalam dengan cara yaitu reduksi data,
pekerjaannya (Hendrawati, 2013). penyajian data, dan membuat
Semakin menerima sistem teknologi kesimpulan. Data yang diperoleh dari
informasi yang baru semakin cepat angket dianalisis dengan
adaptasi pada sistem teknologi menggunakan rumus persentase.
informasi yang baru tersebut, akan HASIL DAN PEMBAHASAN
tetapi apabila pemakai tidak mau Penggunaan YouTube
menerima sistem teknologi informasi
yang baru, maka perubahan sistem Grafik 1. Penggunaan YouTube oleh
tersebut tidak memberikan mahasiswa oleh mahasiswa Jurusan
keuntungan yang banyak bagi Ilmu Sosial politik FIS UNP tahun
organisasi atau pengguna. Dari dua masuk 2016 dan 2017
teori tersebut peneliti ingin
mengetahui seberapa jauh dan 100%
bagaimana tindak lanjut mahasiswa
Jurusan Ilmu Sosial Politik FIS UNP 50%
76,95%
0% 22,95% 0%
dalam memanfaatkan YouTube sebgai 0%
sumber belajar rumpun politik
kewarganegaraan, kemudian
bagaimana manfaat dan kendala yang
rasakan mahasiswa Jurusan Ilmu
Sosial Politik FIS UNP dalam Penelitian ini menunjukkan
menggunakan YouTube sebagai bahwa semua mahasiswa Jurusan Ilmu
sumber belajar. Sosial Politik UNP tahun masuk 2016
METODE PENELITIAN dan 2017 telah mengenal dan
menggunakan YouTube dalam
Jenis penelitian yang digunakan kehidupan sehari-hari. Tetapi
adalah penelitian survey dengan penggunaan YouTube tersebut lebih
pendekatan deskriptif yang bertujuan banyak untuk mengakses konten
untuk menggambarkan dan hiburan dibandingkan untuk
menafsirkan data sebagaimana membantu perkuliahan. Hal ini
adanya. Populasi dalam penelitian ini diketahui dari hasil penelitian pada
adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial grafik 1 yang menunjukkan bahwa
Politik tahun masuk 2016 dan 2017 di tingkat penggunaan YouTube untuk
Universitas Negeri Padang dengan membantu perkuliahan dengan
jumlah mahasiswa yaitu 283 orang. jumlah persentase 22,95% atau 17
Penelitian dilaksanakan pada bulan
318 | Youtube Sebagai..

orang. Dari hasil penelitian ini juga tugas, ketertarikan mahasiswa untuk
diketahui bahwa frekuensi waktu menonton atau mencari video tentang
mahasiswa yang mengunakan politik kewarganegaraan meningkat
YouTube sebagai sumber belajar adalah jika isu politik kewarganegaaraan
kurang dari satu jam dengan tersebut sedang banyak di
Smartphone atau Laptop pribadi dan perbincangkan.
memanfaatkan fasilitas Wi-Fi kampus b. Kompleksitas
maupun area yang mempunyai akses Berdasarkan faktor kompleksitas,
Wi-Fi lainnya. Mahasiswa mengakses mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik
konten video dialog isu kenegaraan UNP tidak mengalami kesulitan dalam
seperti yang ada pada channel Najwa menggunakan YouTube karena
Shihab yaitu Mata Najwa dan Narasi tampilan YouTube hampir sama
Tv, serta video dialog isu politik yang dengan tampilan pada sosial media
ada pada channel TV One yaitu lainnya yang mereka gunakan.
Indonesian Lawyers Club. Karena dua Berdasarkan wawancara diperoleh
channel YouTube tersebut lah yang hasil bahwa mahasiswa lebih sering
sering membahas isu politik menonton video politik dan
kewarganegaraan yang sedang terjadi. pemerintahan yang ada pada menu
Menurut Triandis (1980) faktor- trending di YouTube, Akan tetapi
faktor yang mempengaruhi penerapan mahasiswa mengalami kesulitan
teknologi informasi adalah faktor dalam mencari video politik dan
sosial, Affect (perasaan), Kompleksitas, pemerintahan yang mreka inginkan,
Kesesuaian Tugas, Konsekuensi hal ini dikarenakan banyak muncul
jangka panjang, dan kondisi Fasilitas video yang tidak berhubungan dengan
(Jin, 2003). Dari hasil penelitian informasi yang mereka cari.
diketahui bahwa faktor-faktor Berdasarkan wawancara diperoleh
penerapan teknologi informasi sangan hasil bahwa mahasiswa lebih sering
berkaitan dengan penggunaan menonton video politik dan
YouTube sebagai sumber belajar, yaitu: pemerintahan yang ada pada trending
a. Faktor sosial YouTube.
Pada era saat ini penggunaan c. Affect (perasaan)
internet oleh masyarakat sangat tinggi Berdasarkan faktor affect
Sehingga menjadi hal yang lumrah (perasaan), dari jawaban angket yang
ketika mahasiswa menggunakan dijawab oleh mahasiswa yang
YouTube. Berdasarkan wawancara menggunakan YouTube sebagai
diperoleh pernyataan bahwa faktor sumber belajar politik
sosial yang mempengaruhi kewarganegaraan ini menunjukkan
penggunanan YouTube sebagai sumber bahwa mahasiswa yang menggunakan
belajar bidang politik YouTube sebagai sumber belajar karena
kewarganegaraan oleh mahasiswa dengan menggunakan YouTube lebih
adalah teman-teman dilingkungan mudah memahami materi
tempat tinggal dan dilingkungan perkuliahan, YouTube menumbuhkan
kampus. Banyak mahasiswa yang rasa ingin tahu saya terhadap isu
menggunakan YouTube hanya sebagai politik dan pemerintahan, YouTube
media hiburan dan menggunakan mempunyai informasi yang lebih rinci
sosial media lain untuk menyelsaikan dari pada buku dan dosen, YouTube
mempunyai informasi yang update
P a g e | 319
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 4 2019
dari pada media lainnya, YouTube bahwa mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial
sebagai media pelengkap informasi Politik UNP lebih dominan mengakses
tentang materi perkuliahan selain dari YouTube dengan menggunakan
dosen. perangkat Smartphone dengan
d. Kesesuaian Tugas menggunakan fasilitas wifi yang ada
Berdasarkan faktor kesesuaian pada lingkungan nya, baik dikampus
tugas, mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial maupun dilingkungan tempat tinggal,
politik UNP tahun masuk 2016 dan hal ini dikarenakan biaya untuk
2017 yang menggunakan YouTube pembelian kuota internet yang cukup
sebagai sumber belajarnya membebani mahasiswa.
mengungkapkan bahwa terjadi
Tindak Lanjut Pemanfaatan YouTube
peningkatan pengetahuan dan sebagai Sumber Belajar Rumpun
informasi mereka terhadap politik. Politik kewarganegaraan
Dari hasil penelitian melalui angket Grafik 2 Tindak lanjut dalam
diketahui bahwa mahasiswa mengakses YouTube sebagai sumber
menonton video dialog isu politik belajar politik kewarganegaaran oleh
pemerintahan pada YouTube. Hal ini mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial
sesaui dengan hasil wawancara bahwa politik FIS UNP tahun masuk 2016
konten-konten yang sering ditemui dan 2017
sebagai sumber informasi politik
kewarganegaraan adalah pada video 100,00%
oleh Najwa Sihab pada channel Narasi
50,00%
TV dan channel acara Mata Najwa,
kemudian pada channel Indonesia 0,00%
Lawyers Club (ILC). 1 2 3 4 5 6 7 8
e. Konsekuensi Jangka Panjang
Berdasarkan konsekuensi jangka Grafik 2 menunjukkan hasil
panjang, tak dapat dipungkiri bahwa interpretasi dari angket tindak lanjut
teknologi informasi masih terus ber- dalam mengakses YouTube sebagai
Inovasi. Hal ini bisa saja menjadikan sumber belajar politik
mahasiswa tertinggal apabila tidak kewarganegaaran oleh mahasiswa
menguasai teknologi informasi sebagai Jurusan Ilmu Sosial politik FIS UNP
sumber belajar. Oeh karena itu dimasa tahun masuk 2016 dan 2017 sebagai
sekarang mahasiswa harus peka sumber belajar, dari 8 pertanyaan yang
terhadap informasi yang tersaji di dijawab oleh 17 responden dengan
media YouTube karena banyak urutan pertanyaan angket sebagai
menyajikan video ter-uptade tentang berikut: 1) Berinisiatif sendiri Mencari
isu yang terjadi. video politik dan kewarganegaraan di
f. Kondisi Fasilitas YouTube sebagai sumber belajar politik
Berdasarkan fasilitas, mahasiswa dan kewarganegaran. 2) Menonton
Jurusan Sosial Politik UNP lebih video politik dan kewarganegaraan di
banyak menggunakan Smartphone YouTube yang dibagikan ke media
untuk mengakses YouTube sebagai sosial. 3) Menganalisis video politik
sumber belajar karena lebih praktis jika dan kewarganegaraan di YouTube
dibandingkan dengan menggunakan sebagai sumber informasi
Laptop. Dari hasil penelitian diketahui pembelajaran. 4) Menyampaikan hasil
analisis video politik dan
320 | Youtube Sebagai..

kewarganegaraan di YouTube dalam pemerintahan yang didapatkan


diskusi kelas. 5) Berdiskusi dengan kepada teman-teman.
teman tentang video politik dan Manfaat dan Kendala Penggunaan
kewarganegaraan di YouTube yang YouTube sebagai Sumber Belajar
telah ditonton. 6) Membagikan video Rumpun Politik kewarganegaraan
politik dan kewarganegaraan yang Grafik 3 Alasan menggunakan
telah ditonton di YouTube ke media YouTube sebagai sumber belajar
sosial. 7) Berkomentar di media sosial politik kewarganegaaran oleh
tentang tanggapan terhadap video mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial
politik kewarganegaraan yang telah politik FIS UNP tahun masuk 2016
ditonton. 8) Saya menggunakan dan 2017
YouTube sebagai sumber beajar politik
dan pemerintahan karena disuruh 100,00%
dosen.
Hasil interpretasi rata-rata pada 50,00%
pertanyaan angket tentang tindak
lanjut dalam mengakses YouTube
sebagai sumber belajar politik 0,00%
9 10 11 12 13 14
kewarganegaaran oleh mahasiswa
Jurusan Ilmu Sosial politik FIS UNP Grafik 3 menunjukkan hasil
tahun masuk 2016 dan 2017 sebagai interpretasi angket alasan
sumber belajar yaitu 54,22% atau menggunakan YouTube sebagai
berada pada skala cukup. Dari hasil sumber belajar politik
penelitian diketahui bahwa kewarganegaaran oleh mahasiswa
mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial Politik Jurusan Ilmu Sosial politik FIS UNP
kurang mempunyai inisiatif mencari tahun masuk 2016 dan 2017 sebagai
video politik kewarganegaraan di sumber belajar, dari 6 pertanyaan yang
YouTube. Perlu adanya motivasi dijawab oleh 17 responden dengan
berupa tugas dari dosen agar urutan pertanyaan sebagai berikut: 9)
mahasiswa lebih aktif dalam mencari Saya lebih mudah memahami materi
sumber belajar berupa video di perkuliahan dibidang politik dan
YouTube. pemerintahan lewat YouTube. 10)
Kemudian berdasarkan hasil Dengan menggunakan YouTube
wawancara diketahui bahwa menumbuhkan rasa ingin tahu saya
Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial politik terhadap isu politik dan pemerintahan.
mengakses YouTube sebagai sumber 11) Saya menggunakan YouTube
belajar politik kewarganegaraan karena YouTube mempunyai informasi
dengan cara mencari video yang yang lebih rinci dari pada buku dan
berkaitan dengan materi politik dosen. 12) Saya menggunakan YouTube
ataupun, menonton video tentang isu karena YouTube mempunyai informasi
politik pemerintahan yang sedang yang update dari pada media lainnya.
trending, menganalisis video dan 13) Saya menggunakan YouTube
komentar yang bisa dijadikan sebagai media pelengkap informasi
informasi politik, berdiskusi dan tentang materi perkuliahan selain dari
sharing tentang video politik dosen. 14) Saya lebih suka mencari
informasi tentang politik dan
P a g e | 321
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 4 2019
pemerintahan di YouTube dari pada di pencarian (Suryaman, 2015). Dari hasil
pustaka. wawancara kepada mahasiswa
Hasil interpretasi rata-rata pada Jurusan Ilmu Sosial Politik UNP dapat
pertanyaan angket tentang alasan terlihat bahwa Mahasiswa Jurusan
dalam menggunakan YouTube sebagai Ilmu Sosial politik merasakan kendala
sumber belajar politik dalam mengakses YouTube sebagai
kewarganegaaran oleh mahasiswa sumber belajar yaitu sulitnya
Jurusan Ilmu Sosial politik FIS UNP menemukan konten yang berkualitas
tahun masuk 2016 dan 2017 sebagai kualitas dan sesuai dengan materi
sumber belajar yaitu 78,42% atau yang ada pada perkuliahan politik
berada pada skala baik. Mahasiswa kewarganegaraan. Kemudian koneksi
Jurusan Ilmu Sosial politik meyakini internet yang tidak stabil jika
bahwa YouTube adalah salah satu menggunakan fasilitas wifi kampus
sumber belajar yang bisa digunakan pada jam istirahat dan sulitnya
untuk memperoleh informasi politik mencari video politik pemerintahan
kewarganegaraan karena pada hasil yang berkualitas karena banyaknya
penelitian menunjukan bahwa rekomendasi video yang tidak
mahasiswa merasakan kemudahan, berhubungan dengan tentang politik
kelengkapan informasi, dan cepat pemerintahan yang dicari. Adapun
dalam mendapatkan informasi. kendala yang dirasakan jika berada
Terlepas dari alasan mahasiswa pada lingkungan kampus adalah
menggunakan teknologi YouTube ketika daya baterai perangkat yang
sebagai sumber belajar. Terdapat mereka gunakan untuk mengakses
manfaat yang baik dalam penggunaan YouTube sebagai sumber belajar politik
YouTube sebagai sumber belajar politik pemerintahan akan habis, dan harus
kewarganegaraan, manfaat tersebut menunggu giiliran menggunakan
diketahui dari hasil wawancara stopkontak untuk mengisi ulang batrai
kepada mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial perangkat yang dipakai. Hal tersebut
Politik UNP yaitu mahasiswa Jurusan menjelaskan bahwa YouTube memang
Ilmu Sosial politik merasakan dapat diakses secara gratis sesuai
kemudahan dalam mencari informasi dengan pernyataan Suryaman, tetapi
tentang politik kewarganegaraan di dalam penggunaannya mahasiswa
YouTube, karena pada sistim tampilan harus mempunyai koneksi internet
menu trending di YouTube yang cukup yang stabil dan mempunyai perangkat
memberikan alternatif konten yang yang bisa menunjang agar lebih
dicari. Kemudian manfaat yang nyaman dalam menggunakan YouTube
dirasakan selanjutnya adalah sebagai sumber belajar.
informasi tentang perkembangan isu KESIMPULAN
politik yang didapatkan bisa lebih rinci
dari apa yang ada di sumber belajar Semua mahasiswa Jurusan Ilmu
lainnya. Sosial Politik FIS UNP Tahun Masuk
Menurut Suryaman (2015) 2016 dan 2017 telah mengenal dan
terdapat beberapa tantangan terkait menggunakan YouTube. namun
penggunaan YouTube dalam pemanfaatan YouTube sebagai sumber
pembelajaran, yaitu Ketersediaan belajar politik kewarganegaraan masih
video, Kualitas Konten, Proses rendah yaitu 22,95%. Dengan
322 | Youtube Sebagai..

frekuensi waktu mahasiswa yang sumber belajar dapat lebih optimal


mengunakan YouTube sebagai sumber sehingga dapat mencapai hasil yang
belajar adalah kurang dari satu jam maksimal dalam studinya. Kemudian
dengan menggunakan Smartphone peneliti menyarankan agar dosen mata
atau Laptop pribadi dan kuliah memberikan arahan tentang
memanfaatkan fasilitas Wi-Fi kampus suatu topik kepada mahasiswa. Hal ini
maupun area yang mempunyai akses dapat membiasakan mahasiswa untuk
Wi-Fi lainnya. Mahasiswa mengakses terus menggali ilmu pengetahuan
konten video dialog isu kenegaraan tentang politik dan pemerintahan
seperti yang ada pada channel Najwa melalui media YouTube. peneliti juga
Shihab yaitu Mata Najwa dan Narasi menyarankan agar Universitas Negeri
Tv, serta video dialog isu politik yang Padang meningkatkan sarana dan
ada pada channel TV One yaitu prasarana berupa koneksi internet
Indonesian Lawyers Club. Adapun yang cepat dan stabil dilingkungan
faktor-faktor yang mempengaruhi Universitas Negeri Padang guna
penerapan teknologi informasi, yaitu menunjang penggunaan media
faktor sosial, Affect (perasaan), YouTube oleh mahasiswa untuk
Kompleksitas, Kesesuaian Tugas, menonton video tentang politik dan
Konsekuensi jangka panjang, dan pemerintahan. Terakhir peneliti
kondisi Fasilitas. Dari hasil penelitian mengahrapkan kepada peneliti
diketahui bahwa faktor-faktor selanjutnya agar dapat melakukan
penerapan teknologi informasi sangat penelitian tentang pengaruh media
berkaitan dengan penggunaan YouTube terhadap proses dan hasil
YouTube sebagai sumber belajar. belajar mahasiswa.
Manfaat yang dirasakan yaitu DAFTAR PUSTAKA
kemudahan dalam mencari informasi
dan tentang politik kewarganegaraan Buckley, K. M., Adelson, L. K., &
di YouTube dan informasi tentang Agazio, J. G. (2009). Reducing the
perkembangan isu politik yang risks of wound consultation:
didapatkan bisa lebih rinci dari apa adding digital images to verbal
yang ada di sumber belajar lainnya. reports. Journal of Wound Ostomy &
Adapun kendala dalam penggunaan Continence Nursing, 36(2), 163–170.
YouTube sebagai sumber belajar yaitu Burke, S. C., & Snyder, S. L. (2008).
sulitnya menemukan konten yang YouTube: An Innovative Learning
berkualitas kualitas, koneksi internet Resource for College Health
yang tidak stabil, banyaknya Education Courses. International
rekomendasi video yang tidak Electronic Journal of Health
berhubungan dengan tentang politik Education, 11, 39–46.
pemerintahan yang dicari, dan Hendrawati, T. (2013). Analisis
perangkat dan fasilitas yang terbatas. Penerimaan Sistem Informasi
Berdasarkan hasil penelitian Integrated Library System
yang diperoleh, peneliti menyarankan (INLIS): Studi Kasus di
kepada mahasiswa untuk Perpustakaan Nasional RI. Jakarta:
meningkatkan wawasan tentang Visi Pustaka, 15(3), 2013.
pengetahuan teknologi informasi agar Irwan, I., Luthfi, Z. F., & Waldi, A.
pemanfaatan media YouTube sebagai (2019). Efektifitas Penggunaan
Kahoot! untuk Meningkatkan
P a g e | 323
Journal of Civic Education (ISSN: 2622-237X)
Volume 2 No. 4 2019
Hasil Belajar Siswa [Effectiveness
of Using Kahoot! to Improve
Student Learning Outcomes].
PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan,
8(1), 95–104.
Jin, T. F. (2003). Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi
pemanfaatan teknologi informasi
dan pengaruh pemanfaatan
teknologi informasi terhadap
kinerja akuntan publik. Jurnal
Bisnis Dan Akuntansi, 5(1), 1–26.
Jogiyanto, H. M. (2007). Sistem
informasi keperilakuan.
Yogyakarta: Andi Offset.
Moeis, I., Indrawadi, J., Anggraini, R.,
& Fatmariza, F. (2018). Generating
Value within Learning Activity:
Integrating Storytelling with
Reflective Practice in Civics and
Character Education Class at
College of Education. In Annual
Civic Education Conference (ACEC
2018).
Sharoff, L. (2011). Integrating YouTube
into the nursing curriculum. OJIN:
The Online Journal of Issues in
Nursing, 16(3).
Suryaman, M. (2015). Penggunaan
Youtube sebagai Media
Pengajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia pada Kurikulum 2013.
Tersedia Di Https://Sites. Google.
Com.
Triandis, H. C. (1980). Reflections on
trends in cross-cultural research.
Journal of Cross-Cultural
Psychology, 11(1), 35–58.
Uno, H. B., Lamatenggo, N., & Koni, S.
M. A. (2011). Menjadi Peneliti PTK
yang Profesional. Jakarta: Bumi
Aksara.
Warsita, B. (2008). Teknologi
pembelajaran landasan dan
aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta,
135.

Anda mungkin juga menyukai