Anda di halaman 1dari 11

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan


31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN YOUTUBE SEBAGAI


MEDIA PENDUKUNG PEMBELAJARAN SISWA
PERTUNJUKAN

YULIUS YUS1, RIYANTO JAYADI2


1,2Departemen Manajemen Sistem Informasi, Program Pascasarjana BINUS – Magister Informasi
Manajemen Sistem, Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia 11480
Surel:1yulius.yus@binus.ac.id ,2riyanto.jayadi@binus.edu

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan YouTube sebagai media pendukung belajar siswa dapat meningkatkan prestasi belajar dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong siswa

menggunakan YouTube sebagai media pendukung pembelajaran. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan menggabungkan Technology Acceptance Model (TAM) dan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology

(UTAUT). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei. Penelitian ini dilakukan terhadap 906 responden, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan YouTube berpengaruh

positif signifikan terhadap persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan YouTube berpengaruh positif signifikan terhadap niat belajar, persepsi kemudahan penggunaan YouTube tidak berpengaruh terhadap

pembelajaran aktual, manfaat yang dirasakan berpengaruh positif signifikan terhadap niat belajar, persepsi kegunaan berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran aktual, kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif

signifikan terhadap niat belajar, niat belajar berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran aktual, pengendalian diri berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran aktual, dan aktual pembelajaran berpengaruh

positif signifikan dan positif signifikan terhadap kinerja belajar. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan masa kini tentang pentingnya penggunaan YouTube sebagai media penunjang belajar siswa. Hal ini juga dapat

dimanfaatkan oleh guru untuk menyusun strategi yang tepat guna meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dengan dukungan media pembelajaran seperti Youtube. niat belajar berpengaruh positif signifikan terhadap

pembelajaran aktual, pengendalian diri berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran aktual, dan pembelajaran aktual berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja belajar. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan

masa kini tentang pentingnya penggunaan YouTube sebagai media penunjang belajar siswa. Hal ini juga dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menyusun strategi yang tepat guna meningkatkan kualitas pembelajaran siswa

dengan dukungan media pembelajaran seperti Youtube. niat belajar berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran aktual, pengendalian diri berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran aktual, dan pembelajaran

aktual berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja belajar. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan masa kini tentang pentingnya penggunaan YouTube sebagai media penunjang belajar siswa. Hal ini juga dapat

dimanfaatkan oleh guru untuk menyusun strategi yang tepat guna meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dengan dukungan media pembelajaran seperti Youtube. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan masa kini

tentang pentingnya penggunaan YouTube sebagai media penunjang belajar siswa. Hal ini juga dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menyusun strategi yang tepat guna meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dengan

dukungan media pembelajaran seperti Youtube. Hasil penelitian ini menambah pengetahuan masa kini tentang pentingnya penggunaan YouTube sebagai media penunjang belajar siswa. Hal ini juga dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menyusun strategi yang tepat guna meni

Kata kunci:Kinerja Pembelajaran, YouTube, TAM, UTAUT

1. PERKENALAN meningkat 10 juta orang (6,3%) dari tahun 2020 hingga


2021.
Pemanfaatan internet tidak lepas dari kehidupan
Pengguna media sosial di Indonesia setara dengan
yang berkembang bagaimana manusia memperoleh
(61,8%) total penduduk pada Januari 2021. Rata-rata orang
informasi, berkomunikasi, bekerja, belajar, dan bermain [1].
Indonesia menghabiskan waktu tiga jam 14 menit sehari
Berdasarkan data dari media We Are Social yang bekerja
untuk mengakses media sosial. Pengguna media sosial di
sama dengan Hootsuite? Indonesia berada di posisi
Indonesia sebagian besar berada pada rentang usia 18
kesembilan dari 47 negara yang dianalisis menghabiskan
hingga 24 tahun, jumlah pengguna laki-laki mencapai
waktu di media sosial, artinya banyak masyarakat
(15,9%) lebih tinggi dibandingkan persentase pengguna
Indonesia yang tidak bisa hidup tanpa media sosial [2]
perempuan (14,8%). Sedangkan pada rentang usia 25
Jumlah penduduk Indonesia bertambah sebesar
hingga 34 tahun, persentase pengguna laki-laki mencapai
2,9 juta (1,1%) dari Januari 2020 hingga Januari 2021.
(19,3%), persentasenya lebih tinggi dibandingkan
(50,3%) penduduknya adalah laki-laki, sedangkan
pengguna perempuan, dengan persentase 14,8%. Rentang
(49,7%) penduduk Indonesia adalah perempuan.
usia 18 hingga 24 tahun merupakan generasi milenial yang
(57,0%) Penduduk Indonesia tinggal di perkotaan
tidak bisa berlama-lama tanpa menggunakan media sosial
sedangkan sisanya (43,0%) tinggal di pedesaan.
karena generasi milenial merupakan populasi terbesar
Statistik penggunaan media sosial di Indonesia
dengan usia produktif, dimana salah satu ciri utama
menunjukkan terdapat 170 juta pengguna pada
generasi milenial ditandai dengan meningkatnya
Januari 2021. Jumlah pengguna media di Indonesia
penggunaan dan keakraban dengan media sosial.
komunikasi,

6009
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195


Berdasarkan aplikasi yang paling banyak digunakan, fokus mengeksplorasi pengaruh penggunaan media
berturut-turut posisi pertama adalah YouTube, WhatsApp, sosial YouTube akan meningkatkan kinerja belajar
Instagram, Facebook, dan kemudian Twitter. Berdasarkan siswa.
data tersebut, YouTube menduduki posisi teratas sebagai
aplikasi media sosial yang sering digunakan. 2. LATAR BELAKANG TEORITIS
Ketergantungan seseorang terhadap teknologi, khususnya
2.1 Media Pembelajaran
media sosial, juga mengubah cara penggunaan media
Media pembelajaran merupakan salah satu
sosial. Di beberapa wilayah Indonesia, penduduk di Pulau
komponen kegiatan pembelajaran yang memegang
Kalimantan juga menjadi penyumbang terbesar banyak
peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar.
pengguna media sosial [3].
Ketepatan penggunaan bahan ajar dapat mempengaruhi
Berdasarkan laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
kualitas proses dan hasil yang diperoleh. Media
Indonesia (APJII), pengguna internet di Kalimantan terbanyak pada
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
tahun 2019–2020 adalah Kalimantan Barat sebanyak 3.920.509 juta
untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa yang
pengguna, disusul Kalimantan Tengah sebanyak 2.005.898 juta
merangsang pikiran, perasaan, minat, dan ketertarikan
pengguna, Kalimantan Selatan sebanyak 3.259.199 juta pengguna,
siswa sehingga terjadilah proses pembelajaran [4].
Kalimantan Timur sebanyak 3.259.199 juta pengguna, dan
Pembelajaran sebagai suatu proses merupakan suatu
Kalimantan Timur sebanyak 3.259.199 juta pengguna. Kalimantan
sistem yang mencakup berbagai komponen antara lain
dengan 2.855.943 juta pengguna, dan Kalimantan Utara dengan
pendidik (guru), peserta didik (peserta didik), materi, metode,
591.260 juta pengguna.
sumber belajar, serta media pembelajaran dan penilaian. Peran
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah
seorang pendidik dalam proses pembelajaran adalah
satu lembaga pendidikan di Indonesia yang setara dengan
mengupayakan terciptanya jaringan manajemen antar
sekolah menengah atas. Di sekolah menengah kejuruan siswa
komponen-komponen tersebut agar pembelajaran berjalan
akan mempelajari berbagai materi yang berkaitan dengan
lancar dan berhasil dengan baik. Keberhasilan pembelajaran
keterampilan dan keahlian, berbeda dengan sekolah
sangat ditentukan ketika pembelajaran dapat mengubah
menengah atas yang lebih menitikberatkan pada pengetahuan
peserta didik, dalam arti menumbuhkan dan mengembangkan
umum. Lulusan SMK lebih diperuntukkan bagi pelajar yang
potensi peserta didik sehingga dapat memperoleh manfaat
ingin segera bekerja atau menciptakan lapangan kerja setelah
langsung dari pengembangan pribadinya.
lulus sekolah dan tidak melanjutkan ke perguruan tinggi.
Sumber belajar dapat diartikan dari sudut pandang
yang sempit maupun luas. Secara sempit dapat berupa
Mengenai keterampilan dan keahlian,
buku atau bahan bacaan seperti artikel dan sebagainya,
pembelajaran di SMK lebih bersifat teknis, akan sulit
sedangkan secara luas berarti segala sumber yang dapat
jika materi pelajaran disampaikan hanya dengan bahan
dipergunakan untuk kepentingan proses pembelajaran,
bacaan. Oleh karena itu, media sosial seperti YouTube
baik langsung maupun tidak langsung.
dapat menjadi media pendukung penyampaian materi
Sumber belajar bertujuan agar seseorang atau
yang lebih interaktif seperti video tutorial. Maka dalam
individu berubah dari jahil menjadi tahu, dari tidak paham
penelitian ini penulis mengusulkan untuk menganalisis
menjadi paham, dari tidak terampil menjadi terampil, dan
pengguna media sosial YouTube. Penulis memilih
membuat seseorang atau individu mampu membedakan
media sosial YouTube karena aplikasi ini menduduki
hal yang baik dan buruk, serta mampu untuk membedakan
peringkat pertama sebagai aplikasi media sosial yang
tindakan yang terpuji dan tidak patut. . Materi yang dapat
paling banyak digunakan di Indonesia.
menjadi sumber pembelajaran adalah segala sesuatu yang
Penelitian-penelitian terdahulu sebagian besar
dapat membawa manfaat atau menunjang atau
terkonsentrasi pada aspek akseptabilitas platform e-learning
menunjang individu untuk berubah ke arah yang lebih
terhadap media pembelajaran, baik dari segi pembelajaran
dinamis. Sumber belajar dapat diartikan sebagai segala
formal maupun informal, dan beberapa penelitian berfokus
sesuatu yang dapat dipergunakan dan dimanfaatkan dalam
pada bagaimana dunia pendidikan mengadopsi platform e-
proses pembelajaran untuk memudahkan tercapainya
learning sebagai sumber belajar. Apalagi di era perkembangan
tujuan pembelajaran [4].
teknologi saat ini, sementara salah satu media sosial yang
Pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat
sangat populer di semua kalangan yaitu YouTube, masih minim
bantu visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu berupa
penelitian yang berfokus pada faktor-faktor yang
fasilitas yang dapat memberikan pengalaman visual
mempengaruhi diterimanya YouTube sebagai media
kepada siswa untuk meningkatkan motivasi belajar,
pendukung pembelajaran. .
memperjelas dan menyederhanakan konsep-konsep yang
Selain itu, pengaruh penerimaan YouTube
kompleks dan abstrak untuk penyederhanaan, agar lebih
menjadi penting karena adanya perubahan
konkrit dan mudah dipahami. . Oleh karena itu, media
revolusioner dalam sistem pendidikan saat ini.
dapat berfungsi untuk meningkatkan asimilasi atau retensi
Menjadi motivasi utama peneliti untuk
materi pembelajaran oleh siswa.

6010
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195


Media pembelajaran khususnya media [13]. Segalanya akan tercapai apabila seseorang dapat
visual mempunyai empat fungsi yaitu menerima dan mau menggunakan teknologi tersebut [14].
perhatian, afektif, kognitif, dan kompensasi [6]. Para peneliti telah mengembangkan banyak
Fungsi perhatian media visual pada intinya model untuk mengukur tingkat penerimaan teknologi
yaitu menarik dan mengarahkan siswa agar [15] [16]. Salah satu model yang banyak digunakan
berkonsentrasi pada isi pelajaran yang adalah Unified Theory of Acceptance and Use of
berkaitan dengan maksud visual yang Technology. Model ini dikembangkan oleh Venkatesh
ditampilkan atau menyertai teks materi dkk. pada tahun 2003 dengan menggabungkan dan
pelajaran. Keefektifan fungsi media visual membandingkan delapan model empiris penerimaan
terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika individu terhadap teknologi baru [17].
mempelajari atau membaca teks ilustrasi.
Gambang atau simbol visual dapat 2.4 Pengembangan Hipotesis
menggugah emosi dan sikap siswa, fungsi Perceived ease of use (kemudahan penggunaan yang dirasakan)
kognitif media visual terlihat dari temuan adalah sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem
penelitian yang mengungkapkan bahwa tidaklah sulit [7]. Kemudahan penggunaan juga diungkapkan
simbol atau gambar visual memudahkan sebagai sejauh mana pengguna mengharapkan sistem mereka
tercapainya tujuan untuk memahami dan digunakan tidak memerlukan banyak usaha [18]. Persepsi
mengingat informasi atau pesan yang kemudahan penggunaan merupakan variabel yang akan
terkandung dalam gambar, diimplementasikan berdasarkan model penerimaan suatu
teknologi atau sistem [7].
Variabel yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah
Dari berbagai fungsi media pembelajaran di atas, tingkat kenyamanan siswa dalam menggunakan YouTube
tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas untuk merasakan manfaatnya, meningkatkan niat belajar, dan
pembelajaran. Kualitas pembelajaran ini dibangun dapat memanfaatkannya secara bijak untuk pembelajaran
melalui komunikasi yang efektif. Meskipun komunikasi sebenarnya. Hipotesis ini didukung oleh penelitian [19] [20].
yang efektif hanya terjadi ketika alat digunakan sebagai Berikut hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. H1.
perantara interaksi antara guru dan siswa. Oleh karena Persepsi Kemudahan Penggunaan mempengaruhi Persepsi
itu, fungsi media adalah untuk meningkatkan kualitas Kegunaan
pembelajaran dengan indikator seluruh materi
H2.Perceived Ease of Use berpengaruh terhadap Niat
tersampaikan secara lengkap dan siswa lebih mudah
Belajar
memahaminya.
H3.Kemudahan Penggunaan mempengaruhi Pembelajaran Aktual
2.2 Model Penerimaan Teknologi
Kegunaan yang dirasakan merupakan ukuran sejauh
TAM adalah teori penerimaan luas yang bertujuan untuk
mana seseorang percaya dan percaya bahwa menggunakan
memahami bagaimana pengguna menerima dan menggunakan
suatu teknologi atau sistem tertentu dapat memaksimalkan
teknologi baru [7] [8] [9]. TAM hanya dirancang khusus untuk
kinerja dalam hal apapun, baik itu bekerja atau belajar [7].
menggambarkan penggunaan dan perilaku terkomputerisasi
Kemudahan yang dirasakan seseorang ketika menggunakan
namun sejak itu diadopsi untuk menggambarkan teknologi yang
suatu teknologi atau sistem tertentu mengacu pada sejauh
digunakan dalam berbagai konteks [7] [10]
mana mereka menganggap bahwa penggunaan teknologi atau
TAM awalnya memasukkan dua variabel, kegunaan, dan
sistem tersebut dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas,
kemudahan penggunaan, untuk menentukan sikap dan niat
dan efisiensi dalam pekerjaannya. Variabel ini menggambarkan
seseorang dalam menggunakan suatu sistem [7]. Kegunaan yang
sejauh mana siswa yakin bahwa dengan menggunakan
dirasakan merupakan ukuran sejauh mana seseorang percaya
YouTube dapat meningkatkan niat belajar dan dapat belajar
bahwa menggunakan suatu teknologi atau sistem tertentu dapat
dengan sungguh-sungguh. Hipotesis ini didukung oleh
meningkatkan kinerja pekerjaannya [11]. Karakteristik yang
penelitian [21], [22]. Berikut hipotesis yang diajukan dalam
dirasakan oleh pengguna diharapkan dapat mempengaruhi niat
penelitian ini.
mereka untuk menggunakan teknologi atau sistem tersebut
sehingga dapat mendorong mereka untuk menggunakan teknologi H4.Kegunaan yang Dirasakan dapat mempengaruhi Niat
atau sistem tersebut [12]. Belajar

H5.Kegunaan yang Dirasakan mempengaruhi Pembelajaran Aktual


2.3 Teori Kesatuan Penerimaan dan Penggunaan
Teknologi Kondisi yang memfasilitasi adalah kondisi dimana
Perkembangan teknologi saat ini harus mampu menghadirkan seseorang mengetahui apakah sarana dan prasarana
produktivitas yang lebih tinggi atau menghasilkan keuntungan dalam yang ada untuk menggunakan suatu teknologi atau
berbagai bidang kehidupan, baik bisnis maupun pendidikan sistem tertentu tersedia atau tidak. Pelajaran ini

6011
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195


mengonseptualisasikan fasilitasi sebagai persepsi siswa Penggunaan teknologi dan sistem yang sebenarnya
mengenai apakah mereka memiliki akses terhadap sumber adalah sejauh mana seseorang merasa puas ketika
daya dan dukungan yang diperlukan untuk menggunakan menggunakan teknologi atau sistem tersebut, sehingga
YouTube untuk tujuan pendidikan [24]. Variabel yang meningkatkan produktivitasnya sehingga akan terus
dijelaskan dalam penelitian ini adalah sejauh mana siswa menggunakannya secara terus menerus [18]. Pembelajaran
mempunyai fasilitas seperti gawai dan jaringan internet sebenarnya dalam penelitian ini diartikan sebagai YouTube
untuk mengakses YouTube yang dapat mempengaruhi niat yang digunakan untuk tujuan pembelajaran. Sebuah studi
belajar siswa. Berikut hipotesis yang diajukan dalam sebelumnya oleh Wongwatkit dkk. 2020 [26] menunjukkan
penelitian ini. bahwa ada tiga hal yang mempengaruhi kinerja belajar,
yaitu persepsi kegunaan saran pembelajaran konseptual
H6.Kondisi yang Memfasilitasi berpengaruh terhadap Niat
yang dirasakan siswa akan berpengaruh positif terhadap
Belajar
kinerja belajarnya, memberikan siswa materi yang sesuai
Behavioral Intention adalah sejauh mana seseorang dengan preferensi belajar berpengaruh positif terhadap
memiliki rencana untuk menggunakan atau tidak kinerja belajarnya dan persepsi siswa terhadap kemanfaatan
menggunakan suatu sistem di masa depan [23]. Niat Belajar hasil belajar. Penguasaan belajar mempengaruhi kinerja
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah niat belajar siswa belajarnya. Variabel ini menjelaskan tingkat aktual
pada saat menggunakan YouTube untuk proses penggunaan YouTube untuk tujuan pembelajaran dan
pembelajaran sebenarnya. Hipotesis ini juga didukung oleh apakah dapat mempengaruhi kinerja belajar siswa. Berikut
penelitian [21], [24]. Berikut hipotesis yang diajukan dalam hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.
penelitian ini.
H9.Pembelajaran Aktual berpengaruh terhadap Kinerja Pembelajaran

H7.Niat Belajar berpengaruh terhadap Pembelajaran Aktual


3. METODOLOGI
Pengendalian diri didefinisikan sebagai pengaturan
pikiran, perasaan, dan tindakan yang diprakarsai oleh diri sendiri 3.1 Model Penelitian
ketika tujuan yang sebelumnya dihargai bertentangan dengan Berdasarkan hipotesis yang telah
tujuan sementara yang lebih memuaskan [25]. Misalnya, dalam dijelaskan sebelumnya, Gambar 1
penelitian ini, seorang siswa menghadapi konflik pengendalian menggambarkan model yang dibangun dalam
diri ketika memilih menonton video belajar untuk ujian atau penelitian ini. Model dalam penelitian ini
menonton acara hiburan. Menonton video hiburan tentunya merupakan pengembangan dari Technology
sangat menyenangkan saat ini namun pada akhirnya tidak Acceptance Model dan Unified Theory of
menghemat waktu pengujian. Di sisi lain, menonton video Acceptance and Use of Technology. Variabel
pelajaran saat ini tidak terlalu menyenangkan, namun pada Perceived Ease of Use diperkirakan
akhirnya dapat membantu saat ujian. Pengendalian diri mempengaruhi variabel Perceived
dibedakan dari konsep terkait dengan dua faktor utama. Effectiveness, variabel Perceived Ease of Use
Pertama, pengendalian diri harus dimulai dari diri sendiri. diperkirakan mempengaruhi variabel Intention
Kedua, pengendalian diri hanya relevan untuk pilihan-pilihan di to Learning, variabel Perceived Ease of Use
mana satu pilihan pada akhirnya dianggap lebih penting diperkirakan mempengaruhi variabel Actual
daripada pilihan lainnya, sementara pilihan yang kurang penting Learning, variabel Perceived Effectiveness
lebih menarik. Variabel ini menjelaskan tingkat kontrol diri siswa diperkirakan mempengaruhi variabel Niat
mengenai penggunaan YouTube terhadap konsentrasi belajar Belajar, variabel Persepsi Kegunaan
dan apakah YouTube digunakan untuk pembelajaran nyata. diperkirakan mempengaruhi variabel Belajar.
Hipotesis ini didukung oleh penelitian [24]. Berikut hipotesis Sebenarnya variabel Kondisi Fasilitasi
yang diajukan dalam penelitian ini. diperkirakan mempengaruhi variabel Niat
Belajar,
H8.Pengendalian Diri berpengaruh terhadap Pembelajaran Aktual

6012
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195

Gambar 1: Pengembangan Model Penelitian

3.2 Pengumpulan Data 0,50 untuk validitas diskriminatif konstruk dapat


Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian mewakili 50% varians indikator [28]. Sedangkan untuk
ini adalah metode survei, yaitu menyebarkan kuesioner reliabilitas, suatu indikator dapat dikatakan reliabel
berupa kumpulan pertanyaan tentang variabel-variabel apabila memperoleh nilai Cronbach’s Alpha minimal
yang diukur dan disampaikan secara tertulis kepada 0,60 dan nilai Composite Reliability minimal 0,70 [29].
responden. Kuesioner dibagikan kepada responden,
selanjutnya mereka akan menjawab pertanyaan- Sebelumnya telah dibuat model penelitian, pada
pertanyaan dalam kuesioner dengan memilih pilihan tahap ini model yang telah dibuat akan diuji untuk
jawaban yang tersedia. Selain pengumpulan data melalui mengestimasi signifikansi jalur koefisien. Penyusun
kuesioner, penelitian kepustakaan dilakukan dari sumber menggunakan alat untuk mempermudah proses
pustaka seperti jurnal, buku, literatur, artikel, dan sumber analisis data yaitu dengan menggunakan SmartPLS
lain untuk mencari informasi yang dapat mendukung versi 3.3 kemudian untuk analisis bootstrap
penelitian tersebut. menggunakan 5000 subsampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Penelitian ini menunjukkan bahwa hasil
Keling Kumang salah satu sekolah di Indonesia perhitungan validitas konvergen dilihat dari nilai Outer
khususnya di Kalimantan Barat yang memanfaatkan Loadings semuanya mendapat nilai diatas 0,50 dan
YouTube sebagai sumber penunjang pembelajaran. validitas diskriminatif dilihat dari nilai Average Variance
Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 906 Extracted (AVE) semuanya juga mendapat nilai di atas
orang dengan menggunakan total populasi, data 0,50. Untuk reliabilitas nilai Cronbach’s Alpha semuanya
dikumpulkan dari responden dengan menggunakan diatas 0,60, dan nilai Composite Reliability juga
kuesioner online (Google Forms). semuanya diatas 0,70 maka dapat disimpulkan bahwa
seluruh indikator yang dibuat untuk penelitian ini
3.3 Validitas dan Reliabilitas adalah valid dan reliabel. Bahwa seluruh variabel dalam
Untuk menguji kelayakan masing-masing penelitian ini mempunyai nilai Average Variance
indikator pada saat penentuan variabel dilakukan uji Extracted (AVE) lebih besar dari konstruk korelasinya
validitas dan reliabilitas. Suatu indikator dikatakan valid dapat dilihat pada Tabel 2.
jika Outer Loadingsnya mendapatkan nilai lebih besar
dari 0,50 untuk validitas konvergen [27]. dan nilai
Average Variance Extracted (AVE) juga harus diatas

Tabel 1: Validitas dan Reliabilitas


Rata-rata
Riset Luar milik Cronbach Gabungan
Indikator Perbedaan
Variabel Memuat Alfa Keandalan
Diekstraksi
PEU1 0,792
PEU PEU2 0,775 0,796 0,867 0,620
PEU3 0,783

6013
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195


PEU4 0,799
PU1 0,770
PU2 0,731
PU3 0,781
PU PU4 0,767 0,885 0,910 0,592
PU5 0,763
PU6 0,796
PU7 0,776
FC1 0,729

FC2 0,796
FC 0,783 0,860 0,606
FC3 0,814
FC4 0,773
ITL1 0,775
ITL2 0,812
ITL 0,804 0,871 0,629
ITL3 0,794
ITL4 0,791
LP1 0,822
LP2 0,858
LP 0,864 0,908 0,711
LP3 0,832
LP4 0,860
AL1 0,840
AL AL2 0,856 0,822 0,894 0,737
AL3 0,879
SC1 0,756
SC SC2 0,812 0,625 0,799 0,571
SC3 0,695

Tabel 2: Fornell-Larcker
Variabel Penelitian AL FC ITL LP PEU PU SC
AL 0,859

FC 0,544 0,778

ITL 0,619 0,640 0,793

LP 0,763 0,583 0,635 0,843

PEU 0,484 0,611 0,561 0,544 0,787

PU 0,697 0,649 0,593 0,755 0,635 0,769

SC 0,519 0,529 0,612 0,471 0,447 0,447 0,756

6014
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195


4. HASIL DAN ANALISIS nilai lebih besar dari 1,96 dan koefisien jalur berada
pada rentang 0 sampai 1 maka dapat dikatakan
Apabila seluruh data telah dinyatakan valid dan
variabel eksogen terhadap endogen berpengaruh
reliabel berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas,
positif signifikan, sedangkan jika nilai t-statistik lebih
maka data tersebut dianggap layak untuk diolah pada
besar dari 1,96 dan nilai koefisien jalur berada pada
langkah selanjutnya yaitu uji hipotesis. Peneliti
rentang -1 sampai dengan 0 maka dapat dikatakan
mendefinisikan penerimaan hipotesis dengan
variabel eksogen hingga endogen mempunyai
menganalisis nilai hipotesis. Pada saat pengujian
pengaruh negatif yang signifikan. Namun jika nilai t-
hipotesis, indikator pertama adalah koefisien jalur.
statistik dibawah 1,96 maka dapat disimpulkan bahwa
Koefisien jalur merupakan suatu nilai yang berguna
variabel eksogen terhadap variabel endogen tidak
untuk menunjukkan arah hubungan suatu variabel,
berpengaruh.
apakah suatu hipotesis mempunyai arah positif atau
Indikator selanjutnya adalah f-square, jika nilai f-
negatif. Koefisien jalur memiliki nilai yang berada pada
square lebih besar dari 0,35 maka pengaruh variabel
rentang -1 hingga 1. Jika nilainya berada pada rentang
eksogen terhadap variabel endogen termasuk dalam
0 hingga 1 maka dapat dinyatakan positif, sedangkan
kategori besar, jika nilai f-square lebih besar dari 0,15
jika nilainya berada pada rentang -1 hingga 0 maka
maka pengaruh variabel eksogen terhadap variabel
dapat dinyatakan negatif [30] [31] [32].
endogen berada pada kategori sedang. , dan jika nilai f-
Setelah mengetahui nilai koefisien jalur, langkah
square lebih besar dari 0,02 maka pengaruh variabel
selanjutnya adalah melihat indikator t-statistik.
eksogen terhadap variabel endogen termasuk dalam
Indikator ini dapat menunjukkan signifikan atau
kategori kecil. Sedangkan jika nilai fsquare lebih kecil
tidaknya nilai koefisien jalur pada model dengan
dari 0,02 maka dapat dikatakan variabel eksogen tidak
menggunakan uji statistik t dua arah, uji statistik t
berpengaruh terhadap variabel endogen. Tabel 3 di
dapat dikatakan signifikan jika nilainya menunjukkan
bawah ini merupakan hasil penelitian ini.
1,96 dengan signifikansi 5% [ 33] [34]. Jika t-statistik

Gambar 2: Hasil Pengembangan Model Penelitian


Tabel 3: Pengujian Hipotesis

Jalur
Hipotesa Jalur t-Statistik f-persegi Keterangan
Koefisien

H1 PEU -> PU 0,635 22.430 0,677 Diterima

H2 PEU -> ITL 0,184 4.540 0,035 Diterima

H3 PEU -> AL - 0,052 1.624 0,003 Ditolak


H4 PU -> ITL 0,231 5.606 0,050 Diterima

H5 PU -> AL 0,512 13.868 0,311 Diterima


H6 FC -> ITL 0,377 8.182 0,141 Diterima

H7 ITL -> AL 0,245 6.182 0,066 Diterima

H8 AL -> LP 0,763 37.520 1.392 Diterima

H9 SC -> AL 0,163 5.050 0,037 Diterima

6015
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195


5. PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI YouTube sebagai media pendukung pembelajaran menampilkan proses
pembelajaran yang sebenarnya. Dengan menggunakan YouTube sebagai
5.1 Implikasi Teoritis
media pendukung pembelajaran, siswa merasakan manfaat dalam
Penelitian ini mengacu pada perpaduan teori konseptual
menggunakannya dan mencapai proses pembelajaran yang diharapkan.
TAM dan UTAUT untuk melihat faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan YouTube sebagai alat bantu
Kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif
belajar oleh siswa. Dari segi kontribusi akademik, penelitian ini
terhadap niat belajar. Hal ini membuktikan hasil penelitian
merupakan salah satu penelitian yang menganalisis secara
sebelumnya oleh [21], [24]. Oleh karena itu, kondisi yang
empiris faktor-faktor yang menentukan diterimanya YouTube
memfasilitasi mempengaruhi niat untuk terus
sebagai sarana pendukung pembelajaran oleh pelajar di
menggunakan YouTube sebagai media pendukung
Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat. Setelah dilakukan
pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa niat siswa untuk
analisa dan pengolahan data penelitian, terlihat sebagian besar
terus menggunakan YouTube ditentukan oleh fasilitas yang
relevan dengan penelitian sebelumnya. Namun, satu hipotesis
harus mereka gunakan untuk menggunakan YouTube,
yang tidak terbukti adalah persepsi kemudahan penggunaan
seperti perangkat dan jaringan internet.
ternyata tidak mempengaruhi pembelajaran sebenarnya.
Niat belajar juga berpengaruh positif terhadap
Temuan ini tidak sama dengan penelitian sebelumnya [20].
pembelajaran sebenarnya. Hal ini membuktikan hasil penelitian
sebelumnya oleh [21], [24]. Oleh karena itu, proses
Hal ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan
pembelajaran dipengaruhi oleh keinginan untuk terus
penggunaan YouTube sebagai media pendukung pembelajaran
memanfaatkan YouTube sebagai media pendukung
tidak membuat siswa memanfaatkannya hanya untuk belajar
pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
saja. Hal ini juga dibuktikan dengan tidak adanya pengaruh
sebenarnya dilakukan siswa ditentukan oleh niatnya untuk
antara kedua variabel tersebut dan menjadikan persepsi
terus menggunakan YouTube sebagai media untuk membantu
kemudahan penggunaan YouTube tidak mempengaruhi proses
memahami materi pembelajaran.
pembelajaran sebenarnya. Kesimpulannya adalah persepsi
Pengendalian diri berpengaruh positif terhadap
kemudahan penggunaan YouTube tidak menentukan apakah
pembelajaran sebenarnya. Hal ini membuktikan hasil penelitian
siswa akan menggunakannya untuk belajar atau tidak.
sebelumnya oleh [21], [24]. Oleh karena itu, pengendalian diri
dalam menggunakan YouTube sangat berpengaruh dalam
Selain itu, persepsi kemudahan penggunaan mempengaruhi
mencapai proses belajar yang alami. Dapat disimpulkan bahwa
persepsi kegunaan. Hal ini membuktikan bahwa hasil penelitian
pengendalian diri siswa dalam mengakses YouTube untuk niat
sebelumnya oleh [19] dan [20] menyatakan adanya pengaruh
belajar sangat penting karena sangat mempengaruhi apakah
persepsi kemudahan penggunaan terhadap persepsi kegunaan.
YouTube digunakan untuk belajar atau bahkan untuk
Oleh karena itu, nampaknya kemudahan penggunaan YouTube
menonton hiburan.
berdampak pada kegunaannya sebagai media penunjang belajar
Terakhir, pembelajaran aktual berpengaruh positif terhadap
siswa. Dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan YouTube
prestasi belajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian
bagi siswa meningkatkan kegunaannya sebagai media pendukung
sebelumnya oleh [26]. Oleh karena itu, mulai dari manfaat yang
pembelajaran.
dirasakan jika menggunakan YouTube sebagai media pendukung
Selain itu, persepsi kemudahan penggunaan juga
pembelajaran, niat untuk terus menggunakannya sebagai media
mempengaruhi niat belajar. Hal ini juga membuktikan hasil
pendukung pembelajaran, hingga pengendalian diri dalam
penelitian sebelumnya oleh [19] dan [20]. Oleh karena itu,
menggunakannya memberikan dampak positif terhadap proses
menunjukkan kemudahan dalam menggunakan YouTube dapat
pembelajaran yang sebenarnya, sehingga proses pembelajaran
mendorong seseorang untuk terus menggunakannya. Dapat
menjadi baik. , tujuan awal mengenai penggunaan YouTube sebagai
disimpulkan bahwa siswa merasa mudah dalam menggunakan
media pendukung pembelajaran memberikan dampak positif
YouTube sehingga mendorong mereka untuk terus
terhadap kinerja pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa
menggunakannya sebagai media pendukung pembelajaran.
pemanfaatan youtube dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Terlihat juga bahwa Perceived Effectiveness berpengaruh
terhadap niat belajar. Hal ini membuktikan hasil penelitian
5.2 Implikasi Praktis
sebelumnya oleh [21], [22]. Oleh karena itu, YouTube sebagai media
Penelitian ini bertujuan agar dengan adanya
pendukung pembelajaran nampaknya memberikan manfaat dan
teknologi seperti media sosial salah satunya Youtube yang
cenderung memberikan perilaku untuk terus menggunakannya.
digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan dalam
Dapat disimpulkan bahwa siswa merasakan manfaat ketika
lingkungan pendidikan baik oleh tenaga pengajar maupun
menggunakan YouTube sebagai media pendukung pembelajaran
siswa. Harapan dalam penelitian ini dapat membantu
sehingga mendorong siswa untuk terus menggunakan YouTube
lingkungan pendidikan agar tidak menyia-nyiakan
untuk mendukung proses belajarnya.
kemajuan teknologi sebagai kekuatan untuk terus belajar
Kegunaan yang Dirasakan juga berpengaruh positif
tanpa terpaku pada sumber pengajaran.
terhadap pembelajaran sebenarnya. Hal ini membuktikan hasil
penelitian sebelumnya oleh [21], [22]. Manfaat menggunakan

6016
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195


dari guru saja sehingga dapat meningkatkan kualitas hanya dilakukan di SMK Keling Kumang, sebuah
pembelajaran dengan media pendukung seperti youtube. sekolah di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Oleh
Penelitian ini menunjukkan bahwa YouTube dapat karena itu, penelitian ini dapat dilakukan lebih lanjut di
meningkatkan prestasi belajar siswa dengan memperhatikan kemudian hari dengan cara (1) memperkuat penelitian
beberapa hal seperti kemudahan penggunaan YouTube dapat dengan survei langsung di SMK Keling Kumang atau
memberikan manfaat bagi siswa, kemudahan penggunaan YouTube sekolah lain seperti wawancara, observasi, atau alat lain
dapat membuat siswa terus menggunakannya untuk keperluan untuk memperkuat hasil penelitian selanjutnya, (2 )
belajar, dan manfaatnya. diperoleh. ketika menggunakan youtube menggabungkan penelitian kuantitatif dan kualitatif
untuk keperluan pembelajaran dapat membuat siswa terus untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat,
menggunakannya dan merasakan youtube sebagai media (3) memperkuat model dengan memasukkan
pendukung pembelajaran yang nyata, fasilitas seperti gawai dan kemungkinan variabel moderasi seperti usia dan jenis
jaringan internet sangat mempengaruhi siswa untuk menggunakan kelamin dalam penggunaan YouTube sebagai media
youtube atau tidak belajar, dan niat siswa menggunakan youtube pendukung, (4) dapat dilakukan penelitian lebih lanjut
untuk keperluan pembelajaran. kepentingan pembelajaran akan di beberapa sekolah lain atau gabungan banyak
mempengaruhi proses pembelajaran yang dilakukan. Pengendalian sekolah dari berbagai jenjang pendidikan.
diri siswa sangat penting karena siswa harus mampu menghindari
gangguan agar tidak beralih menggunakan YouTube sebagai media 6. KESIMPULAN
pembelajaran malah menjadikannya sebagai media hiburan karena
Penelitian ini mengetahui faktor-faktor apa saja yang
keberagaman kontennya. di Youtube. Jika siswa menggunakan
mempengaruhi pemanfaatan YouTube sebagai media
YouTube sebagai media penunjang pembelajaran, maka tujuan
pendukung pembelajaran. Penelitian ini dilakukan dengan
akhirnya adalah meningkatkan prestasi belajar.
menggabungkan dan mengembangkan Technology
Acceptance Model (TAM), dan Unified Theory of Acceptance
Terakhir, jika pada penelitian sebelumnya
and Use of Technology (UTAUT). Untuk memudahkan
hanya menggunakan salah satu model dalam
dalam menganalisis data, peneliti menggunakan alat yaitu
penelitian yaitu TAM atau UTAUT untuk
SmartPLS dan model diuji menggunakan PLS-SEM.
mengukur penerimaan teknologi Youtube
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan
sebagai media pembelajaran, maka penelitian
menghasilkan 906 responden.
ini menggabungkan kedua model tersebut dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi kemudahan
menambahkan satu variabel yaitu kontrol diri
penggunaan YouTube berpengaruh positif signifikan terhadap
siswa. ketika mereka menggunakan Youtube.
manfaat yang dirasakan, persepsi kemudahan penggunaan
Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa
YouTube berpengaruh positif signifikan terhadap niat belajar,
persepsi kemudahan penggunaan tidak
persepsi kemudahan penggunaan YouTube tidak berpengaruh
mempengaruhi pembelajaran sebenarnya,
terhadap pembelajaran aktual, persepsi kegunaan berpengaruh
temuan ini tentunya tidak sama dengan
positif signifikan berpengaruh terhadap niat belajar, persepsi
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
kegunaan berpengaruh positif signifikan terhadap pembelajaran
[20]. Hal ini menunjukkan bahwa kemudahan
sebenarnya, kondisi yang memfasilitasi berpengaruh positif
dalam menggunakan Youtube tidak
signifikan terhadap niat belajar, niat belajar berpengaruh positif
membuktikan bahwa Youtube akan digunakan
signifikan terhadap pembelajaran sebenarnya, pengendalian diri
untuk pembelajaran yang sebenarnya. Hasil
berpengaruh positif signifikan pada pembelajaran aktual, dan
wawancara hanya terbatas pada beberapa
pembelajaran aktual berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
siswa saja,
pembelajaran. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan YouTube
sebagai media pendukung pembelajaran dapat meningkatkan
5.3 Keterbatasan Penelitian
prestasi belajar siswa.
Dalam penelitian ini yang diuji adalah pengaruh
persepsi kemudahan terhadap manfaat yang dirasakan,
persepsi kemudahan terhadap niat belajar, persepsi
kegunaan terhadap niat belajar, persepsi manfaat REFERENSI:
terhadap pembelajaran sebenarnya, kondisi yang
[1] RA Prasojo, DA Maharani, dan MO
memfasilitasi terhadap niat belajar, dan niat belajar
Hasanuddin, “Mengujikan Internet
terhadap niat belajar sebenarnya. pembelajaran, dan
Addiction Test (IAT) ke Responden
pembelajaran sebenarnya. pada pembelajaran. Prestasi
Indonesia,” no. Agustus 2019, 2018, doi:
Belajar sebagai medianya. dukungan pembelajaran.
10.31227/osf.io/7ag4w.
Berikut beberapa keterbatasan yang diberikan di bawah
[2] S. Kemp, “Digital 2021: Indonesia,”
ini: pertama, keterbatasan pengguna dan jawaban akibat
datareportal.com, 2021.
menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini adalah
https://datareportal.com/reports/digital-

6017
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195


2021-indonesia?rq=indonesia (diakses 01 Juli jilid. 45, tidak. 3, hal. 194–201, April 2008, DOI:
2021). 10.1016/j.im.2008.02.003.
[3] L. Aisafitri dan K. Yusriyah, “Kecanduan [14] M. El-Masri dan A. Tarhini, “Faktor-faktor yang
Media Sosial (Fomo) Pada Generasi mempengaruhi penerapan sistem e-
Milenial,”Pemirsa Jurnal,jilid. 4, tidak. learning di Qatar dan AS: Memperluas Teori
01, hal.86–106,2021, doi: Terpadu Penerimaan dan Penggunaan
10.33633/ja.v4i01.4249. Teknologi 2 (UTAUT2),”Penelitian dan
[4] N.Nurdyansyah,Media Pembelajaran Pengembangan Teknologi Pendidikan, jilid.
Inovatif.2019. doi: 10.21070/2019/978- 65, tidak. 3, hlm.743–763, Juni 2017, DOI:
602-5914-71-3 . 10.1007/s11423-016-9508-8.
[5] RA hmad Sudjana Nana,Media [15] YK Dwivedi, NP Rana, A. Jeyaraj, M.
Pengajaran.Bandung: Sinar Baru, 1989. Clement, dan MD Williams, “Mengkaji
[6] WH Levie dan R. Lentz, “Efek ilustrasi teks: Ulang Teori Terpadu Penerimaan dan
Tinjauan penelitian,”ECTJ, jilid. 30, tidak. 4, Penggunaan Teknologi (UTAUT):
hal. 195–232, Desember 1982, DOI: Menuju Model Teoritis yang Direvisi,”
10.1007/BF02765184. Perbatasan Sistem Informasi,jilid. 21,
[7] Davis dan D. Fred, “Penerimaan Pengguna tidak. 3, hlm.719–734, Juni 2019, DOI:
terhadap Teknologi Komputer: 10.1007/s10796-017-9774-y.
Perbandingan Dua Model Teoritis,”Ilmu [16] V. Venkatesh, J. Thong, dan X. Xu, “Teori
Manajemen,jilid. 35, hal. 982–1002 , 1989. Terpadu Penerimaan dan Penggunaan
[8] V. Venkatesh dan FD Davis, “Perpanjangan Teknologi: Sintesis dan Jalan ke Depan,”
Teoritis Model Penerimaan Teknologi: Sistem Inf J Assoc,jilid. 17, tidak. 5, hal.
Empat Studi Lapangan Longitudinal,”Ilmu 328–376,Mei2016,DOI:
Manajemen,jilid. 46, tidak. 2, hal. 186–204, 10.17705/1jais.00428.
Februari 2000, DOI: [17] EM van Raaij dan JJL Schepers, “Penerimaan
10.1287/mnsc.46.2.186.11926. dan penggunaan lingkungan belajar
[9] V. Venkatesh dan MG Morris, “Mengapa Manusia virtual di Tiongkok,”Komputer &
Tidak Pernah Berhenti untuk Menanyakan Arah? Pendidikan,jilid. 50, tidak. 3, hlm.838–852,
Gender, Pengaruh Sosial, dan Perannya dalam April 2008, DOI:
Penerimaan Teknologi dan Perilaku Penggunaan,” 10.1016/j.compedu.2006.09.001.
MIS Triwulanan,jilid. 24, tidak. 1, hal. 115, Maret [18] V. Venkatesh dan FD Davis, “Perpanjangan
2000, DOI: 10.2307/3250981. Teoritis Model Penerimaan Teknologi:
[10] V. Venkatesh dan H. Bala, “Model Penerimaan Empat studi lapangan longitudinal,”
Teknologi 3 dan Agenda Penelitian tentang Ilmu Manajemen,jilid. 46, tidak. 2,
Intervensi,”Ilmu Keputusan,jilid. 39, tidak. 2, hal.186–204, 2000, DOI:
hal. 273–315, Mei 2008, DOI: 10.1287/mnsc.46.2.186.11926.
10.1111/j.1540-5915.2008.00192.x. [19] N. Chintalapati dan VSK Daruri,
[11] FD Davis, “Penerimaan pengguna terhadap “Meneliti penggunaan YouTube sebagai
informasi teknologi: sistem Sumber Pembelajaran di pendidikan
karakteristik, persepsi pengguna, dan tinggi: Pengembangan skala dan validasi
dampak perilaku,”Jurnal Internasional model TAM,”Telematika dan Informatika,
Studi Manusia-Mesin,jilid. 38, tidak. 3, jilid. 34, tidak. 6, hal.853–860, 2017, DOI:
hal. 475–487, Maret 1993, DOI DOI: 10.1016/j.tele.2016.08.008.
10.1006/imms.1993.1022. [20] Z. Turan dan HB Cetintas, “Menyelidiki adopsi
[12] R. Scherer, F. Siddiq, dan J. Tondeur, “The pembelajaran video oleh mahasiswa,”
model penerimaan teknologi (TAM): Pendekatan Pembelajaran Terbuka,jilid. 35, tidak. 2, hal.
pemodelan persamaan struktural meta-analitik 122–139, 2020, DOI:
untuk menjelaskan adopsi teknologi digital oleh 10.1080/02680513.2019.1691518.
guru dalam pendidikan,”Komputer & Pendidikan, [21] M. Habes, SA Salloum, M. Alghizzawi,
jilid. 128, hlm. 13–35, Januari 2019, DOI: 10.1016/ dan C. Mhamdi, “Hubungan Antara
j.compedu.2018.09.009. Media Sosial dan Kinerja Akademik
[13] C.-M. Chiu dan ETG Wang, Siswa di Yordania: Perspektif YouTube,”
“Memahami niat kelanjutan Kemajuan dalam Sistem Cerdas dan
pembelajaran berbasis web: Peran nilai Komputasi,jilid. 1058. hal. 382–
tugas subjektif,”Manajemen informasi,

6018
Jurnal Teknologi Informasi Teoritis dan Terapan
31 stOktober 2022. Jil.100. Tidak 20
© 2022 Singa Kecil Ilmiah

ISSN:1992-8645 www.jatit.org E-ISSN:1817-3195


392, 2020. AldenDOIen: 10.1007/978-3- model linier hierarkis: Masalah dan
030-31129-2_35. solusi,” Penelitian Organisasi
[22] MDOInyAlden, YP Weniko, S. Sfenrianto, Metode,jilid. 12, tidak. 4, hlm. 695–719, Oktober
dan G. Wang, “Niat Perilaku Mahasiswa 2009, DOIDOIDOI:
Teknologi Informasi Menggunakan 10.1177/1094428108327450.
YouTube sebagai Sumber Belajar,” di [28] “JF Hair, GTM Hult, C. Ringle, dan M. Sarstedt,
Konferensi Internasional ke-4 tentang Panduan Dasar Pemodelan Persamaan
Teknologi Informasi, Sistem Informasi Struktural Partial Least Squares, vol. 46, tidak.
dan Teknik Elektro (ICITISEE) ke-4 tahun 1–2. 2014.”
2019,2019, hlm.457–462. [29] “Abdillah, W., & Hartono, J. (2015). Partial Least
DOI: Square (PLS): alternatif pemodelan
10.1109/ICITISEE48480.2019.9003833. persamaan struktural (SEM) dalam
[23] V. Venkatesh, SM Walton, dan JYL Thong, penelitian bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi,
“Penerimaan Konsumen Kuartalan dan 22, 103-150.”.
Penggunaan Teknologi Informasi: [30] I.Ghozali,Aplikasi Analisis Multivariat
Memperluas Teori Terpadu Penerimaan Dengan Program IBM SPSS 25.Undip
dan Penggunaan Teknologi1.” [On line]. Semarang, 2018.
Tersedia: [31] F. Lehner dan N. Haas, “Faktor Keberhasilan
http://about.jstor.org/terms Manajemen Pengetahuan-Proposal
[24] S. Bardakci, “Menjelajahi sekolah menengah Penelitian Empiris,”Jurnal Elektronik
penggunaan YouTube untuk pendidikan oleh siswa,” Manajemen Pengetahuan,jilid. 8, hal. 79–
Tinjauan Internasional Penelitian dalam Pembelajaran 90, 2010.
Terbuka dan Jarak Jauh,jilid. 20, tidak. 2, hal.260–278, [32] JF Hair Jr, M. Sarstedt, L. Hopkins, dan V.
2019, DOI: G. Kuppelwieser, “Kuadrat terkecil parsial
10.19173/irrodl.v20i2.4074. pemodelan persamaan struktural (PLS-
[25] AL Duckworth, JL Taxer, L. Eskreis-Winkler, SEM),” Tinjauan Bisnis Eropa,jilid. 26,
BM Galla, dan JJ Gross, “Pengendalian tidak. 2, hal. 106–121, Maret 2014, DOI:
Diri dan Prestasi Akademik,” 10.1108/EBR-10-2013-0128.
Ann. Pendeta Psikol,jilid. 70, hlm.373–399, [33] K. Wong, “Struktural kuadrat terkecil parsial
2019, DOI: 10.1146/annual-psych-010418. teknik pemodelan persamaan (PLS-SEM)
[26] C. Wongwatkit, P. Panjaburee, N. Srisawasdi, menggunakan SmartPLS,”Buletin Pemasaran,jilid.
dan P. Seprum, “Memoderasi efek 24, hlm. 1–32, Januari 2013.
perbedaan gender pada hubungan antara [34] Rambut JF, CM Ringle, dan M. Sarstedt,
dukungan pembelajaran yang dirasakan, “PLS-SEM: Benar-benar Peluru Perak,”
niat untuk menggunakan, dan kinerja Jurnal Teori dan Praktek Pemasaran,jilid.
pembelajaran dalam e-learning yang 19, tidak. 2, hal.139–152, April 2011, DOI:
dipersonalisasi,” Jurnal Komputer dalam 10.2753/MTP1069-6679190202.
Pendidikan,jilid. 7, tidak. 2, hlm.229–255, Juni
2020, DOI: 10.1007/s40692-020-00154-9.
[27] Z. Zhang, MJ Zyphur, dan KJ Pendeta,
“Menguji mediasi bertingkat menggunakan

6019

Anda mungkin juga menyukai