Anda di halaman 1dari 16

Bioedusiana: Jurnal Pendidikan Biologi, 5 (1) Juni 2020

Bioedusiana

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bioed
DOI: https://doi.org/10.37058/................

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Website Google Sites pada Materi


Keanekarakaman Hayati untuk Meningkatkan Literasi Digital Siswa

Development of Google Sites Website-Based Learning Media on Biodiversity Material to Improve


Students' Digital Literacy

Sisi Hernanda Pratama 1*, Yunita Ainun Jariah 2, Annisa Jamilatussholihah Qurrota Ainin3,
Rizhal Hendi Ristanto 4, Hanum Isfaeni 5

Magister Pendidikan Biologi Universitas Negeri Jakarta, Jalan Rawamangun Muka,


1,2,3,4,5

Rawamangun, Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Abstrak
Penggunaan media pembelajaran memegang peranan penting dalam dinamika belajar mengajar.
Memasukkan media ke dalam proses pembelajaran tentu membantu meningkatkan literasi digital siswa.
Budaya literasi digital belum sepenuhnya menyatu dengan norma masyarakat Indonesia. Situasi ini perlu
disikapi secara serius karena dapat menghambat kemajuan pendidikan Indonesia. Media pembelajaran
yang cocok adalah platform pembelajaran online seperti Google Sites. Penelitian ini berfokus pada
pengembangan media pembelajaran berbasis website Google Sites pada materi keanekaragaman hayati,
dengan tujuan untuk meningkatkan literasi digital siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Research & Development model ADDIE. Terdapat 4 orang validator ahli serta 36 siswa yang
dilibatkan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji validitas, dinyatakan bahwa media yang
dikembangkan termasuk dalam kategori “layak”. Begitu pula dengan hasil uji keefektifan produk yang
masuk dalam kategori “efisien”. Berdasarkan uji validitas secara empiris nilai post-test dan data survei,
diperoleh hasil kemampuan literasi digital dengan rata-rata 80,31% yang termasuk dalam kategori
“sangat baik”. Sedangkan hasil angket diperoleh nilai rata-rata 88,48 dengan kategori “sangat baik “ dari
10 indikator yaitu mengakses, menyeleksi, memahami, menganalisis, memverifikasi, mengevaluasi,
mendistribusikan, memproduksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi.

Kata kunci: Media Pembelajaran; Google Sites; Keanekaragaman Hayati; Literasi Digital.

Abstract
The use of learning media plays an important role in the dynamics of teaching and learning. Incorporating media into
the learning process certainly helps improve students' digital literacy. Digital literacy culture has not yet fully integrated
with the norms of Indonesian society. This situation needs to be taken seriously because it can hinder the progress of
Indonesian education. A suitable learning medium is an online learning platform such as Google Sites. This research
focuses on developing learning media based on the Google Sites website on biodiversity material, with the aim of
increasing students' digital literacy. The method used in this research is the ADDIE Research & Development model.
There were 4 expert validators and 36 students involved in this research. Based on the results of the validity test, it was
stated that the media developed was included in the "feasible" category. Likewise, the results of product effectiveness
tests are included in the "efficient" category. Based on empirical validity testing of post-test scores and survey data,
digital literacy ability results were obtained with an average of 80.31% which is included in the "very good" category.
Meanwhile, the results of the questionnaire obtained an average score of 88.48 in the "very good" category from 10
indicators, namely accessing, selecting, understanding, analyzing, verifying, disseminating, distributing, producing,
participating and collaborating.

Keywords: Instructional Media; Google Sites; Biodiversity; Digital Literacy.


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

Article History
Received: ;Accepted: ;Published:
Corresponding Author*
Sisi Hernanda Pratama, Magister Pendidikan Biologi Universitas Negeri Jakarta, E-mail:
© 2020 Bioedusiana. This is an open access article under the CC BY-SA 4.0 license
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)

PENDAHULUAN
Penggunaan media pembelajaran memiliki peranan krusial dalam dinamika belajar-
mengajar. Guru biasanya menggunakan media pembelajaran untuk menyampaikan materi
dengan cara yang mudah dipahami siswa. Penggunaan media pembelajaran dalam proses
pembelajaran dapat merangsang dan memotivasi berkembangnya minat dan keinginan baru,
bahkan dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan terhadap proses pembelajaran
(Kartikasari, 2016; Wulandari et al., 2023). Menurut Audie (2019) Penggunaan media
pembelajaran tidak hanya memudahkan penyampaian pengajaran kepada siswa, tetapi juga
menjadikan pembelajaran lebih interaktif dan menarik di kelas, serta memberikan umpan balik
bagi guru dan siswa. Penggunaan media pembelajaran juga sangat membantu dalam
memperlancar proses pembelajaran dalam proses belajar mengajar (Harahap et., 2018; Abdullah,
2022).
Memasukkan media ke dalam proses pembelajaran tentu membantu meningkatkan literasi
digital (Januarisman et al., 2016; Nafi’ah et al., 2018). Literasi digital tidak hanya mengenai
komputer dan teknologi, tetapi juga mencakup berbagai keterampilan dan kemampuan.
(Nurlatifah, 2023). Keterampilan dan kemampuan literasi digital mencakup penggunaan peralatan
dan alat digital secara mandiri untuk mengakses, mengelola, mengidentifikasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan berkomunikasi dengan orang lain. Jika hal ini diterapkan dengan baik dalam
proses pembelajaran, maka keberlangsungan proses pembelajaran akan lebih optimal (Pranoto,
2020).
Pemahaman literasi digital di Indonesia dinilai masih kurang (Kurnia, Novi & Astuti
2017). Keterbatasan literasi tercermin dalam praktik sehari-hari, antara lain kurangnya minat
masyarakat terhadap membaca dan menulis. Kurangnya literasi ini dapat menimbulkan hambatan
dalam mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini (Azwardi, 2020;
Fatoni, et al., 2022). Oleh karena itu, kehadiran keterampilan digital sangat penting bagi
masyarakat, khususnya bagi guru dan siswa di sekolah. Hal ini menjadi elemen penting dalam
menyaring banyaknya informasi yang mengalir melalui kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi (Kuswanto., et al, 2018).
Budaya literasi digital belum sepenuhnya menyatu dengan norma masyarakat Indonesia.
Situasi ini perlu disikapi secara serius karena dapat menghambat kemajuan pendidikan Indonesia
(Laubeka, 2021; Tarumasely, 2022). Rendahnya budaya literasi digital bukan hanya menjadi

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

tanggung jawab pemerintah, namun juga menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat, termasuk
sekolah. Hal ini didukung oleh penelitian Oktavia & Hardinata (2019) di SMA N 1 Kuala dan
SMA N 3 Kuala yang menemukan bahwa siswa belum mencapai tingkat literasi digital yang
optimal. Data tersebut menunjukkan bahwa pemanfaatan multimedia dan teknologi informasi
belum sepenuhnya diterapkan di sekolah, dan pengenalan keterampilan digital di luar lingkungan
sekolah belum dioptimalkan.
Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan digital siswa adalah dengan
penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi (Mujiono, 2020). Media pembelajaran yang
cocok adalah platform pembelajaran online seperti Google Sites. Menurut Nurrita (2018),
penggunaan media pembelajaran memudahkan proses pembelajaran dan membantu siswa lebih
memahami materi pembelajaran. Oleh karena itu, agar konten pembelajaran lebih mudah
dipahami, maka dipandang tepat untuk menggunakan media pembelajaran digital berbasis Google
Sites.
Layanan Google Sites adalah salah satu dari berbagai layanan yang disediakan oleh Google,
dan tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna dalam proses pembuatan website. Dengan
menggunakan Google Sites, pengguna dapat mengintegrasikan berbagai jenis informasi, termasuk
materi, gambar, video, slide PPT, dan elemen lainnya dalam satu website (Sapulete et al., 2023).
Salah satu keunggulan Google Sites adalah kemampuannya untuk diakses langsung melalui website
tanpa memerlukan pengunduhan aplikasi, sehingga tidak mengonsumsi kuota pengguna dan
menghindari pemborosan sumber daya (Lestari & Safitri, 2023). Oleh karena itu, tidak diragukan
lagi bahwa memasukkan penggunaan Google Sites ke dalam proses pembelajaran akan membantu
mendukung kegiatan belajar mengajar dengan lebih efisien.
Pemanfaatan Google Sites dalam pembelajaran menjadi topik yang menarik untuk diteliti
karena platform ini memiliki berbagai fitur yang dapat membantu dalam pembelajaran. Platform
ini dapat dilibatkan untuk memudahkan kemampuan berkolaborasi, mengakses materi
pembelajaran secara online, dan membuat website interaktif (Rizky & Malasari, 2022).
Pengembangan media pembelajaran menggunakan Google Sites diharapkan dapat memberikan
pengalaman belajar yang lebih menarik dan efektif kepada siswa. Google Sites merupakan platform
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran online dan meningkatkan motivasi serta
keterlibatan siswa dalam belajar (Lutfiah, 2023).
Salah satu topik yang dapat digunakan dalam media pembelajaran berbasis Google Sites
ialah topik tentang keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati merupakan salah satu materi
yang dianggap cukup kompleks. Yang dimana dalam proses belajarnya, siswa umumnya
mengandalkan buku sebagai salah satu sumber (bahan ajar). Namun, keterbatasan baik dari segi
jumlah maupun jenis buku, serta kurangnya dukungan media pembelajaran yang disediakan oleh
guru dan sekolah, menjadi hambatan serius dalam mencapai tujuan belajar yang optimal

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

(Wahyuni, et al., 2022; Febrina et al., 2023). Oleh karena itu, diperlukan kreativitas dari guru atau
pendidik untuk menciptakan media yang sesuai guna meningkatkan minat siswa dalam proses
belajar khususnya pada materi keanekaragaman hayati.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan media
pembelajaran yang lebih efektif dan dapat digunakan dalam situasi pembelajaran. Selain itu,
penelitian ini juga dapat memberikan informasi bagi pengembangan media pembelajaran dan
guru mengenai penggunaan Google Sites sebagai platform pembelajaran online. Penelitian ini juga
memungkinkan kita untuk mengevaluasi keefektifan media pembelajaran yang dikembangkan
dengan mengukur keterampilan siswa sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran.
Penelitian ini akan memberikan kontribusi pada pengembangan media pembelajaran yang lebih
efektif untuk kemudian digunakan dalam situasi pembelajaran.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan penelitian pengembangan
(R&D). Tujuan akhir dari pengembangan ini adalah menghasilkan produk media pembelajaran
berbasis website Google Sites guna meningkatkan literasi digital siswa. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas X MIPA 1 SMAN 1 Purwakarta. Hal ini dikarenakan siswa kelas X masih
melakukan adaptasi dari level sebelumnya. Penelitian ini menggunakan model pengembangan
instruksional ADDIE. Model pengembangan ADDIE terdiri dari lima fase, yaitu analisis,
desain, pengembangan, implementasi dan evaluasi yang dinamis (Cahyadi, 2019).
Variabel yang diukur yaitu validitas, kepraktisan, serta keefektifan website Google Sites. Data
validitas diperoleh berdasarkan hasil penilaian dari empat orang validator terhadap lembar
validasi meliputi aspek kelayakan penyajian, isi, dan kebahasaan, dengan menggunakan skala
likert.
Tabel 1. Kriteria Penilaian Skala Likert (Riduwan, 2013)
Skor Kategori
1 Kurang valid
2 Cukup valid
3 Valid
4 Sangat valid

Keefektifan website terhadap indikator keterampilan literasi digital peserta didik ditinjau
dari hasil belajar yaitu dengan pemberian tes di akhir pembelajaran (posttest). Dari tes ini dapat
diketahui ketuntasan setiap indikator literasi digital di setiap butir soal. Menurut (Riduwan, 2013)
ketuntasan masing-masing indikator diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
∑ siswa yang tuntas
𝑃 (%) = ∑ seluruh sampel
𝑥 100%

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

Hasil persentase diinterpretasikan sesuai dengan tabel ketuntasan indikator dan kriteria
interpretasi respon untuk memperoleh keefektifan website sebagai berikut:
Tabel 2. Kategori Ketuntasan Literasi Digital Dan Kirteria Interpretasi Respon
Skor rata-rata (%) Kategori
0-24 Tidak efektif
25-49 Kurang efektif
50-74 Cukup efektif
75-100 Efektif
(Riduwan, 2013)
Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner kemampuan literasi digital siswa
dengan butir pernyataan pada angket kemampuan literasi digital disusun berdasarkan 10 indikator
literasi digital menurut Japelidi (Adikara et al., 2021) yang telah dimodifikasi pada Tabel 3.
Tabel 3. Kisi-kisi Angket Kemampuan Literasi Digital
Item-item
No Indikator Sub Indikator Jumlah
Pertanyaan
Siswa mampu mengakses dan
1 Mengakses 1,2 2
mengoperasikan media digital
Siswa mampu memilih serta
memilah informasi dari berbagai
2 Menyeleksi 3 1
sumber akses yang dinilai dapat
bermanfaat bagi pengguna lain
Siswa mampu memahami informasi
3 Memahami 4,5 2
yang sudah diseleksi sebelumnya.
Siswa mampu menganalisis dengan
melihat kurang lebihnya dari
4 Menganalisis 9, 16 2
informasi yangsudah dipahami
sebelumnya
Siswa mampu melakukan konfirmasi
5 Memverifikasi 7,8 2
silang dengan informasi sejenis
Siswa mampu berpikir kritis saat
6 Mengevaluasi 11, 14, 15 3
berhadapan dengan informasi
Siswa mampu membagikan
7 Mendistribusikan informasi kepada siapa yang akan 10 1
mengakses informasitersebut
Siswa mampu menyusun informasi
8 Memproduksi baru yang akurat, jelas, dan 6, 13 2
memperhatikan etika
Siswa mampu aktif dalam berbagi
Berpartisipasi informasi yang baik melalui ruang
9 12, 17 2
media digital maupun kegiatan
komunikasi digital lainnya
Siswa mampu berpartisipasi dalam
10 Berkolaborasi 18, 19, 20 3
ruang digital (kolaborasi)

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Analyze
a) Analisis kebutuhan
Berdasarkan interview bersama dengan guru biologi SMAN 1 Purwakarta diketahui
bahwa aktivitas pembelajaran di kelas lebih sering menggunakan buku cetak daripada
memanfaatkan media digital. Sementara yang dilakukan saat menggunakan proyektor hanya
menampilkan tayangan video dan power point saat pembelajaran berlangsung. Setelah diamati,
peserta didik lebih bersemangat belajar menggunakan proyektor/media digital.

b) Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum dilakukan dengan menetapkan capaian pembelajaran dan materi
sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Analisis kurikulum ini dilakukan sebagai
acuan dalam pembuatan media pembelajaran. Capaian pembelajaran pada penelitian ini yaitu
siswa mampu mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati dan mampu menganalisis
interaksi yang terjadi antar komponen ekosistem.

2. Design
Tahap Design adalah merancang media secara keseluruhan (Prasetyo, 2018). Dalam
tahap ini, peneliti melakukan beberapa proses perancangan yaitu desain materi dan desain
media. Desain materi mencakup materi, gambar, serta video yang sesuai dengan keanekaragaman
hayati. Desain media berbasis website antara lain perancangan data, perancangan navigasi,
perancangan menu utama, sub menu materi, menu tugas, dan menu evaluasi.

3. Development
Pada tahap ini, peneliti menyesuaikan dengan desain awal yang kemudian akan
dikembangkan menjadi website pembelajaran. Pengembangan yang dilakukan mulai dari
tampilan, video pembelajaran, deskripsi penjelasan berupa audio dan visual, gambar dan
link. Selain menciptakan produk media pembelajaran melalui Google Sites, terjadi proses
pembuatan instrumen untuk mengukur literasi digital. Hasil media dan instrumen yang sudah
dikembangkan, lalu dicek validator ahli. Setelah melakukan validasi, dilanjutkan dengan
melakukan revisi media yang nantinya akan diimplementasikan ke peserta didik. Adapun
penjelasan mengenai tahapan pengembangan sebagai berikut:
a) Pembuatan media
Media pembelajaran berbasis google sites ini terdiri dari beberapa sub halaman di
antaranya tujuan pembelajaran, materi, video, evaluasi & diskusi, dan profil pengajar. Gambar

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

1 menampilkan halaman muka (Home) pada Web pembelajaran google sites materi
Keanekaragaman hayati.

Gambar 1. Tampilan halaman muka (home) website keanekaragaman hayati

Tujuan Pembelajaran disesuaikan dengan capaian pembelajaan pada kurikulum merdeka


seperti tampak pada Gambar 2

Gambar 2. Tampilan halaman tujuan pembelajaran website keanekaragaman hayati

Adapun materi disajikan dalam bentuk slide seperti tampak pada Gambar 3.

Gambar 3. Tampilan halaman materi website keanekaragaman hayati

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

Untuk lebih memudahkan dan menarik minat belajar siswa disediakan page video untuk
melihat bagaimana penerapan konsep keanekaragaman hayati dalam kehidupan sehari-hari.

Gambar 4. Tampilan halaman materi website keanekaragaman hayati

Halaman evaluasi berbentuk pertanyaan pemahaman siswa yang dilampirkan melalui


google form

Gambar 5. Tampilan halaman materi website keanekaragaman hayati

Halaman diskusi grup terhubung dengan google group dimana semua siapapun bisa
memberikan komentar dan pertanyaan.

Gambar 6. Tampilan halaman diskusi website keanekaragaman hayati

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

b) Validasi Media
Tahap validasi dilakukan untuk melihat tingkat kelayakan media pembelajaran.
Validasi terdiri dari empat validator ahli materi dan ahli media Para validator turut memberikan
penilaian yang mencakup kepada tiga aspek, yakni penilaian secara substansi, konstruksi, dan
bahasa. Adapun instrumen yang digunakan berupa angket atau kuesioner. Validasi yang
dilakukan menghasilkan penilaian mengenai kelayakan produk dan perbaikan produk (media
pembelajaran) yang dikembangkan dan kemudian diperbaiki sebelum diuji coba kepada
pengguna (siswa).
Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Penilaian Kualitas Media
Penilai Persentase Nilai Kategori
Ahli Media 87,52% Sangat layak
Ahli Materi 90,13% Sangat layak
Rata-rata 88,83% Sangat layak

Berdasarkan hasil validasi yang dilakukan oleh ahli media dan ahli materi bahwa media
pembelajaran yang telah dikembangkan memiliki tingkat validitas yang sangat tinggi. Berdasarkan
hasil penilaian tersebut, instrumen ini dianggap sangat layak untuk dapat digunakan dalam
pembelajaran, namun masih perlu dilakukan peninjauan dan perbaikan sesuai dengan komentar
serta petunjuk yang telah diberikan oleh validator ahli.
Uji efektivitas merupakan penilaian untuk melihat keefektifan penggunaan media Web
pembelajaran google sites materi keanekaragaman hayati. Tes dilakukan pada siswa Kelas X
MIPA yang jumlahnya 36 orang. Berdasarkan hasil tes siswa, yang memperoleh nilai di atas
KKM sebanyak 33 orang atau 92%. Dengan demikian, media pembelajaran website mata
Pelajaran biologi materi keanekaragaman hayati dikatakan efektif digunakan dalam pembelajaran.
Uji efisiensi dilakukan untuk mengukur tanggapan/respon guru terhadap efisiensi
penggunaan media Google Sites yang dikembangkan. Hasil uji efisiensi guru terhadap media
pembelajaran berbasis Google Sites tampak dalam Tabel 5.
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Efisiensi
Penilai Persentase Nilai Kategori
Kualitas 89,82% Sangat efisien
Karakteristik 90,43% Sangat efisien
Manfaat 90,22% Sangat efisien
Rata-rata 90,15% Sangat efisien

Berdasarkan keseluruhan penilaian terhadap media pembelajaran berbasis google sites


pada mata pelajaran Biologi kelas X materi keanekaragaman hayati, dari segi kualitas materi,
kualitas media, efektivitas dan efisiensi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran ini
sangat valid, efektif, dan efisien sehingga layak untuk dijadikan sebagai media pembelajaran.

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

Menurut (Arsyad, 2013), sebuah media pembelajaran akan dikatakan baik dan efektif apabila
memiliki perencanaan yang baik. Dengan demikian, media pembelajaran yang dikembangkan
dalam penelitian ini telah sesuai dengan perencanaan yang disusun dalam tahap penelitan
dan pengembangan yang dilakukan.

4. Implementation
Setelah media dikembangkan memenuhi kriteria baik diaplikasikan berarti produknya siap
untuk dipraktikkan ke siswa kelas X MIPA SMA N 1 Purwakarta yang terdiri dari 36 siswa.
Sebelum dijelaskan media tersebut, peserta didik mengisi google form yaitu angket kemampuan
awal mereka mengenai tingkat literasi digital. Setelah itu, peneliti menjelaskan fitur-fitur dari
google sites dan seputar kemampuan dasar mengakses konten digital untuk menambah
pengetahuan tentang literasi digital siswa. Web tersebut juga dapat diakses di rumah mereka
masing-masing menggunakan smartphone, komputer atau laptop untuk mengerjakan evaluasi
materi keanekaragaman hayati.

5. Evaluaton
Tahapan ini dilaksanakan guna mengetahui keberhasilan pengembangan media dapat
membuat literasi digital peserta didik meningkat atau tidak. Semua peserta didik kelas X
melakukan penilaian tes praktek literasi digital yang indikator penilaiannya sama dengan angket
kuesioner kemampuan awal literasi digital yang pernah mereka isi sebelumnya.
Hasil penelitian dari pengolahan angket yang telah diisi oleh siswa berkenaan dengan
kemampuan literasi digital siswa disajikan dalam bentuk angka untuk mengetahui analisis
kemampuan literasi digital siswa melalui penggunaan website Google Sites pada materi
keanekarakaman hayati. Adapun data hasil ketercapaian literasi digital dengan rata-rata
presentase 80,31% yang ditinjau setelah penggunaan website Google Sites bisa dilihat dalam gambar
yang telah disajikan berikut.

Presentase
100
80
60
40
20
0

Setuju

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

Mengacu kepada perhitungan dari uji efektifitas produk, didapatkan bahwa pencapaian
ketuntasan diperoleh 90,15% dengan kategori sangat efesien, berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran website berbasis Google Sites yang telah dikembangkan
efektif. Pengembangan media pembelajaran ini pada materi Keanekaragaman Hayati merupakan
rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menciptakan media pembelajaran berbasis website sesuai
dengan prinsip pengembangan. Tujuan dari pengembangan media pembelajaran berbasis website
ini adalah untuk menghasilkan media pembelajaran yang valid serta efektif dalam mendukung
proses pembelajaran. Setelah melakukan analisis terhadap uji validitas isi, selanjutnya dilakukan
analisis terhadap hasil validitas secara empiris yang dilakukan di SMAN 1 Purwakarta dengan
penyebaran angket dan post test untuk memperoleh data dan informasi tentang kompetensi literasi
digital peserta didik pada mata pelajaran biologi. Angket dan wawancara dilakukan pada satu
kelas yaitu X MIPA 1. Penyebaran angket dilakukan dengan menggunakan platform Googleform.
Perangkat digital digunakan untuk mengakses internet yang menyajikan kemudahan
dalam berbagai kegiatan salah satunya untuk pendidikan (Machfiroh, Mustaji & Harmanto, 2020;
Putra et al., 2022). Kemudahan yang disajikan internet tentu tidak terlepas dari perangkat digital
yang digunakan dalam mengakses internet. Perangkat digital yang digunakan untuk akses internet
dapat berupa smartphone, tablet, laptop dan desktop/PC. Berdasarkan hasil penelitian
menunjukkan bahwa sebesar 80,6% siswa dapat mengakses dan mengoperasikan media digital.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki kemampuan dalam menggunakan
media digital. Kemampuan ini penting dalam konteks pendidikan modern di mana akses dan
penggunaan media digital dapat mendukung proses pembelajaran (Mustakim, Shoffab &
Hidayatullah, 2019; Afif, 2019). Dengan demikian, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
mayoritas siswa memiliki akses dan kemampuan dalam mengoperasikan media digital, yang dapat
dimanfaatkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan.
Hasil penelitian yang diperoleh dari indikator menyeleksi menunjukan hasil sebesar 63,9%
siswa mampu memilih serta memilah informasi dari berbagai sumber, maka hasil penelitian
termasuk kategori cukup efektif (Riduwan, 2013). Pada indikator memahami, diperoleh hasil
sebesar 81,95% siswa mampu memahami informasi yang sudah diseleksi sebelumnya.
Kemampuan ini penting dalam konteks pendidikan modern di mana akses dan penggunaan media
digital dapat mendukung proses pembelajaran (Anggeraini et al., 2019; Muchlis, et al., 2022). Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada indikator penelitian tersebut menunjukkan kemajuan
dalam literasi digital siswa, yang dapat membantu siswa dalam memahami informasi yang sudah
diseleksi sebelumnya.

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

Hasil yang diperoleh dari indikator memahami dan menganalisis sebesar 81,95% dan
81,46% yang termasuk kedalam kategori efektif (Riduwan, 2013). Kemampuan ini
memungkinkan siswa untuk menganalisis informasi yang sudah diseleksi sebelumnya dengan
melihat kurang lebihnya dari informasi yang baru. Dalam konteks pendidikan, kemampuan
analisis informasi dapat membantu siswa dalam mengevaluasi kualitas sumber informasi,
mengidentifikasi perbedaan, dan mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-
isu yang dipelajari (Haryanto, 2020; Pratomo, et al., 2022).
Indikator memverikasi diperoleh nilai sebesar 66,7% yang masuk kedalam kategori cukup
efektif (Riduwan, 2013) Kemampuan memverifikasi ini penting dikuasai oleh siswa dikarenakan
banyaknya informasi yang tersedia, terutama melalui media digital, sehingga kemampuan
memilah, memilih, dan memverifikasi informasi menjadi krusial (Sari, Rofika, Kurnia & Laila,
2022; Hetilaniar et al., 2023). Sedangkan pada indikator mengevaluasi diperoleh skor sebesar
85,16%. Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam mengevaluasi
dan mampu berpikir kritis saat berhadapan dengan informasi baru yang dia temukan pada website
google site maupun media lainnya (Rahmah, Rela, Susilo & Yuliati, 2021). Hal ini menjadi sebuah
gambaran bahwa dalam menggunakan dan mengakses informasi baru yang ada pada website
google site pada indikator mengevaluasi menjadi sebuah hal penting pada saat pembelajaran
berlangsung.
Hasil yang diperoleh dari indikator mendistribusikan didapatkan skor dengan nilai sebesar
83,33%. Berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam
mendistribusikan serta membagikan informasi dengan mempertimbangkan siapa yang akan
mengakses informasi tersebut. Pada indikator memproduksi diperoleh sebesar 87,8% yang artinya
siswa mampu untuk menyusun informasi baru yang akurat, jelas, dan memperhatikan etika.
Adapun untuk indikator berpartisipasi diperoleh skor sebesar 77,8% dan skor sebesar 94,43%
dalam indikator berkolaborasi. Hasil tersebut tergolong efektif untuk literasi digital (Riduwan,
2013). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam
berpartisipasi membagikan informasi yang baik melalui media sosial maupun kegiatan
komunikasi digital lainnya dan hal ini juga menunjukkan bahwa siswa memiliki kemampuan
untuk menggunakan media digital secara efektif dan bertanggung jawab (Sari, 2017; Silalahi et al.,
2022). Dan berdasarkan hasil tersebut, siswa memiliki kemampuan yang baik dalam berpartisipasi
aktif dalam ruang digital.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam pengembangan media pembelajaran
berbasis website Google Sites didapatkan hasil bahwa media pembelajaran yang telah dikembangkan
termasuk kedalam kategori layak dan efektif. Adapun hasil ini diperoleh dari penilaian yang telah

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

dilakukan oleh para validator ahli. Begitupun terkait dengan hasil uji validitas secara empiris yang
dilakukan kepada siswa dengan memberikan post-test setelah mempelajari materi dari website
didapatkan hasil 80,31% yang dimana angka tersebut masuk dalam kategori sangat baik. Selain
dari nilai post-test, data validitas empiris juga diperoleh dari nilai angket yang didapatkan dengan
perolehan sangat baik yang mencapai skor rata-rata sebesar 88,48% dari total 10 indikator yaitu
mengakses sebesar 80,6% , menyeleksi sebesar 63,9%, memahami sebesar 81,95%, menganalisis
sebesar 81,46%, memverifikasi sebesar 66,7%, mengevaluasi sebesar 85,16%, mendistribusikan
sebesar 83,33%, memproduksi sebesar 87,8%, berpartisipasi sebesar 77,8% , dan berkolaborasi
sebesar 94,43%. Hal ini menandakan bahwa secara keseluruhan, pengembangan media
pembelajaran digital berbasis Google Sites yang telah dikembangkan, memiliki nilai positif dalam
mengembangkan kemampuan literasi digital yang dimiliki oleh siswa.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada para pihak yang telah turut
berkontribusi dalam penelitian ini, khususnya kepada empat validator yang turut membantu
dalam menjadi validator ahli, yaitu Bapak Miftahul Khair, M.Pd, Bapak Zulkarnaen, M.Pd, Ibu
Farah Diba, S.Pd, dan Ibu Ummi Zaimah, M.Pd karena telah memberikan kontribusi berharga
dengan memberikan masukan yang sangat berarti untuk menyempurnakan pengembangan media
pembelajaran website berbasis Google Sites. Serta kepada pihak sekolah SMAN 1 Purwakarta beserta
dengan siswa-siswi yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya dalam penelitian ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada dewan editor Bioedusiana Jurnal Pendidikan Biologi telah
memberikan kesempatan bagi penulis untuk dapat mempublikasikan artikel ini agar dapat
memberikan manfaat yang positif bagi para pembaca.

REFERENSI

Abdullah S, Abdullah S, Susilo Susilo & Widyatmike Gede Mulawarman. (2022). Analisis
Kelayakan Buku Teks Bahasa Indonesia Untuk Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah
Pertama. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya 5 (3): 707–714.
Adikara, G. J., Kurnia, N., Adhrianti, L., Astuty, S., Wijayanto, X. A., Desiana, F., & Astuti, S.
I. (2021). Aman Bermedia Digital (G. J. Adikara & N. Kurnia, Eds.; 1st Ed., Vol. 1).
Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika.
Afif, N. (2019). Pengajaran Dan Pembelajaran Di Era Digital. IQ (Ilmu Al-Qur’an): Jurnal
Pendidikan Islam, 2(1), 117–129.

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

Ahmad, A. (2023). Pengembangan E-Comic Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Pelajaran
Biologi Kelas IX Di SMP Negeri 1 Maiwa. INTEC Journal: Information Technology Education
Journal, 2(2).
Anggeraini, Y., Faridi, A., Mujiyanto, J., & Anggani Linggar Bharati, D. (2019). Literasi Digital:
Dampak Dan Tantangan Dalam Pembelajaran. Seminar Nasional Pascasarjana 2019, 1, 386–
389.
Audie, N. (2019). Peran Media Pembelajaran Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 2(1), 586–595.
Azwardi. (2020). Efforts To Improve Teacher Competency In Developing Learning Materials
Through Collaborative Academic Supervision. Indonesian Education Administration And
Leadership Journal (IDEAL) , 2(1), 1–12.
Fatoni, A & Ristanto, R.H. (2022). Pengembangan Bahan Ajar Sistem Pernapasan 68 Melalui
Moodle Yang Berorientasi Meningkatkan Literasi Digital The Development Of Respiratory
System Learning Material Through Moodle That Oriented To Improve Students ’ Digital.
PERSPEKTIF Ilmu Pendidikan. 36 (2), 105–114.
Febrina, R., Arsih, F., Alberida, H., & Fadilah, M. (2023). Analisis Kebutuhan Modul Interaktif
Materi Virus Berbasis Website Google Sites Untuk Siswa SMA. Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan, 8(4), 2131–2136.
Harahap, Musaddad & Siregar. 2018. Mengembangkan Sumber Dan Media.Educational, 1.
Haryanto. (2020). Evaluasi Pembelajaran (Konsep Dan Manajemen) (1st Ed., Vol. 1). UNY Press.
Hetilaniar, Rokhman, F., & Pristiwati, R. (2023). Dari Dunia Offline Ke Dunia Online:
Merangkul Literasi Digital. Jurnal Pembahsi (Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia), 13(1),
44–54.
Januarisman, Erwin & Ghufron. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Untuk Siswa Kelas VII. Jurnal Inovasi Teknologi
Pendidikan, 3 (2).
Kartikasari, Galuh. (2016). Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Terhadap
Motivasi Dan Hasil Belajar Materi Sistem Pencernaan Manusia. Jurnal Dinamika Penelitian,
16 (1).
Kurnia, Novi, & Astuti. (2017). Peta Gerakan Literasi Digital Di Indonesia: Studi Tentang Pelaku,
Ragam Kegiatan, Kelompok Sasaran Dan Mitra Yang Dilakukan Oleh Japelidi. Informasi,
47 (2): 149.
Kuswanto, Joko & Radiansah. (2018). Media Pembelajaran Berbasis Android Pada Mata
Pelajaran Sistem Operasi Jaringan Kelas XI. Jurnal Media Infotama, 14 (1).
Laubeka, H. (2021). Peningkatan Kompetensi Guru Menerapkan TIK Dalam
Proses Pembelajaran Melalui Kegiatan Supervisi Akademik Di SMP Negeri 4 Buko

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

Selatan Satap Pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020. Jurnal Edukasi Gemilang,
6(3), 17–21.
Lestari, Y., & Safitri, S. (2023). Development Of Google Sites Website-Based Learning Media For
Local History Material In Class XI SMA N 1 Tanjung Raja. Jurnal Teknologi Pendidikan :
Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pembelajaran, 8(3), 548–559.
Lutfiah, D. (2023). Penggunaan Aplikasi Google Sites Sebagai Media Pembelajaran Inovatif
Untuk Meningkatkan Pemahaman Pembelajaran IPA. Jurnal Pendidikan Taman Widya
Humaniora (JPTWH), 2(1), 93–118.
Machfiroh N, Mustaji & Harmanto. (2020). Pengembangan Perangkat Problem Based Learning
Untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital Dan Berpikir Kritis Siswa Kelas V
Sekolah Dasar. Jurnal Education And Develompment. 8 (4): 623–629.
Muchlis, M., Gunawan, G., Irwansyah, M., Perkasa, M & Suryani, E. (2022). Development Of
Islamic Education Learning Tools Based On E-Learning To Enhance Students Digital
Literacy. Jurnal Kependidikan, 8 (2): 500.
Mujiono, H. (2020). Supervisi Akademik Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru. Jurnal
Dinamika Manajemen Pendidikan, 4(2), 113–121.
Mustakim, Shoffab & Hidayatullah. (2019). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Blended
Learning Berbasis Schoology Untuk Meningkatkan Literasi Digital Matematika.
JUMLAHKU: Jurnal Matematika Ilmiah STKIP Muhammadiyah Kuningan, 5 (1): 88.
Nafi’ah, U., Suprapta, B., Wijaya, D. N., & Wahyudi, D. Y. (2018). Pelatihan Penyusunan Media
Pembelajaran Sejarah Berbasis Media Mindmaple Pada Materi Relief Candi Jago Bagi
Guru MGMP Sejarah SMA Se-Kabupaten Malang. Jurnal Praksis Dan Dedikasi Sosial, 1(1),
63–72.
Nurlatifah, A. (2023). Literasi Digital Dalam Kehidupan Sehari-Hari : Studi Kasus Pemanfaatan
Teknologi Oleh Siswa SMA/K Di Desa Cihampelas. Proceedings UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, 3(1), 223–228.
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Misykat, 03(1), 171.
Oktavia, R., & Hardinata, A. (2019). Tingkat Literasi Digital Siswa Ditinjau Dari Penggunaan
Teknologi Informasi Sebagai Mobile Learning Dalam Pembelajaran Biologi Pada Siswa
Mengengah Atas (SMA) Kecamatan Kuala Nagan Raya. Jurnal Bionatural, 7(2), 26–34.
Pranoto, S. A. (2020). The Development Of Web E-Learning To Improve Student’s Digital
Literacy. HISTORIKA, 23(1), 45–56.
Pratomo, Wachid, Nadziroh, & Chairiyah. (2022). Pengembangan Aplikasi Google Sites Sebagai
Penguatan Literasi Pembelajaran Tematik Siswa Kelas IV SDN 3 Karanganyar. Jurnal
Pekan, 7 (1): 1–14.

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193


Author - Bioedusiana, 5 (2) Juni 2020

Putra, M. W. F., Mahardika, R. B. P., & Syahputra, M. (2022). Digitalisasi Pendidikan Di Masa
Pandemi COVID-19. Prosiding Seminar Nasional Ilmu Ilmu Sosial (SNIIS), 1(1), 715–723.
Rahmah., Rela., Susilo, R & Yuliati L. (2021). Pengembangan Media Interaktif Tema ‘Sehat Itu
Penting’ Untuk Meningkatkan Literasi Digital Pada Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 6 (1): 70
Riduwan. (2013). Pengantar Statistika Untuk Pelatihan Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi Dan
Bisnis. Alfabeta.
Rizky, F & Malasari, T. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web Google Sites
Berbantuan Augmented Reality Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bangun Ruang Sisi Datar. Jurnal Ilmiah Multi Disiplin Indonesia, 1 (9): 1278–1285.
Sapulete, H., Priakusuma, A., Solissa, E. M., Putri, I. D. A., & Mere, K. (2023). Efektivitas
Penggunaan Mediagoogle Site Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik. Journal
On Teacher Education, 5(1), 94–100.
Sari, Indah Purnama. (2017). Implementasi Pembelajaran Berbasis E-Learning Menggunakan
Claroline. Research And Development Journal Of Education, 4 (1): 75–87.
Sari, Rofika, S., Kurnia, I & Laila, A. (2022). Pengembangan Media Pembelajaran Website
Berbasis Google Sites Untuk Meningkatkan Kemampuan Mengidentifikasinilai-Nilai
Pancasila. Edusaintek: Jurnal Pendidikan Sains Dan Teknologi, 9 (3): 774–785.
Silalahi, D. E., Handayani, E. A., Munthe, B., Simanjuntak, M. M., & Wahyuni, S. (2022).
LITERASI DIGITAL BERBASIS PENDIDIKAN: TEORI, PRAKTEK DAN
PENERAPANNYA (Herman, Ed.; 1st Ed., Vol. 1). PT. GLOBAL EKSEKUTIF
TEKNOLOGI.
Tarumasely, Yowelna. (2022). Pengaruh Self Regulated Learning Dan Digital Literacy Terhadap
Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Dan Kewirausahaan, 10 (2): 536–
553.
Wahyuni, Sri Et Al., (2022). Pengembangan Mobile Learning Module Berbasis Android Untuk
Meningkatkan Literasi Digital Siswa Smp. LENSA (Lentera Sains): Jurnal Pendidikan IPA, 12
(2): 125–134.
Wulandari, A. P., Salsabila, A. A., Cahyani, K., Nurazizah, T. S., & Ulfiah, Z. (2023). Pentingnya
Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar. Journal On Education, 5 (2), 3928–
3936.

eISSN: 2684-7604 / pISSN: 2477-5193

Anda mungkin juga menyukai