48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
Abstract : This article describes the development of Google Sites-based learning media and
the feasibility of Google Sites learning media from the media and material aspects. The
method used is a research and development (RnD) method using the ADDIE development
model developed by Dick and Carry. However, in its implementation, only three stages are
carried out including Analysis (analysis), Design (design), and Development (development).
The results of this study indicate that the development of Google Sites learning media is
carried out through three stages, namely the analysis stage, the design stage, and the
development stage. The learning media made consist of the Main Page, Competency Page,
Material Page, Evaluation Page, Games Page, Announcement Page, and Credit Page. This
media was validated by two media experts, two materials experts, and two sociology teachers.
The feasibility of Google Sites media is based on the score obtained for each aspect by media
experts, material experts, and sociology teachers to get an assessment result with an average
score of 4.62 which is included in the appropriate category.
Keywords: Online learning, media development, media feasibility, Google Sites media
59
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
pembelajaran ini peran guru adalah dilaksanakan di sekolah kini menjadi belajar di
mengkreasikan dan memahami model-model rumah melalui daring. Kondisi ini menuntut
pembelajaran inovatif. Hal ini dikarenakan guru perlu terampil dalam menerapkan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sangat berbagai cara untuk melakukan pembelajaran
ditentukan oleh faktor guru sebagai pengelola daring dengan efektif (Kaufmann & Vallade,
dalam kegiatan pembelajaran (Ermi, 2015). 2020). Guru yang tidak pernah menggunakan
Proses belajar yang dilakukan guru dapat media daring harus berusaha lebih keras untuk
membantu meningkatkan hasil belajar yang menyesuaikan kemampuannya dengan
baik. tuntutan saat ini. Begitu pula siswa perlu lebih
Akan tetapi pada saat ini dunia mandiri dalam mempelajari materi sehingga
Pendidikan mengalami berbagai permasalahan lebih mudah dalam mengikuti proses
akibat dari adanya virus Covid-19. Akibatnya pembelajaran daring yang sedang berlangsung
pemerintah harus bekerja sama untuk menekan (Oktawirawan, (2020). Peran kedua belah
laju penyebaran virus Covid-19 dengan pihak sangatlah penting untuk menunjang
mengeluarkan kebijakan agar seluruh warga proses pembelajaran daring.
masyarakat untuk melakukan phisical Sosiologi merupakan salah satu mata
distancing atau menjaga jarak (Zukmadini, pelajaran pada tingkat SMA/MA yang
Karyadi, & Kasrina, 2020). Salah satu dampak memiliki karakteristik disiplin keilmuan yang
dari kebijakan physical distancing juga terjadi membedakannya dengan mata pelajaran lain
pada sistem pembelajaran di sekolah. dalam rumpun ilmu sosial (Pratiwi, 2017).
Berdasarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun Kajian dalam mata pelajaran sosiologi erat
2020 (kemdikbud.go.id) Mendikbud kaitannya dengan realitas kehidupan
menghimbau agar semua lembaga pendidikan masyarakat yang memberikan asumsi bahwa
tidak menyelenggarakan proses kegiatan mata pelajaran sosiologi bersifat abstrak serta
belajar mengajar secara langsung atau tatap sulit dipahami oleh peserta didik. Umumnya,
muka, melainkan harus diselenggarakan secara peserta didik akan mengalami kesulitan dalam
tidak langsung atau jarak jauh. Sehingga memahami materi. Selain itu peserta didik
dengan adanya himbauan tersebut membuat banyak yang tidak berminat dengan mata
semua lembaga pendidikan mengganti metode pelajaran sosiologi karena mereka sering
pembelajaran yang digunakan yaitu menjadi dibawa mengamati kehidupan masyarakat
pembelajaran online (daring) atau (Ermi, 2015). Pasalnya sosiologi mempelajari
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). kehidupan, hubungan, dan struktur masyarakat
Meskipun demikian, tidak semua yang pada dasarnya kerap dilakukan oleh
lembaga sekolah dapat menyelenggarakan peserta didik sebagai bagian dari masyarakat.
pembelajaran jarak jauh dengan baik. Banyak Sehingga dengan sulitnya pemahaman materi
faktor-faktor yang melatarbelakangi tersebut akan mempengaruhi proses pembelajaran
mulai dari lokasi sekolah, fasilitas sekolah, daring berlangsung.
hingga kondisi latar belakang peserta didik. Peran seorang guru sangat penting
Aji (2020) juga menjelaskan bahwa banyak dalam mengemas kegiatan pembelajaran
bentuk kendala yang menghambat efektivitas sosiologi dengan menggunakan diskusi supaya
pembelajaran daring mulai dari keterbatasan lebih menarik. Selain itu pengemasan materi
TI, Sarpras yang kurang memadai, akses sosiologi yang mudah dimengerti oleh peserta
internet yang terbatas serta anggaran yang didik juga cukup penting. Seperti yang
kurang. Pernyataan ini juga diperkuat oleh dijelaskan oleh Cantona (2016) bahwa
Rifa (2020) bahwa kesulitan yang dihadapi penyampaian materi sosiologi perlu dikemas
dalam proses belajar dari rumah adalah untuk memudahkan peserta didik dalam
keterbatasan internet baik dari ketersediaan memahami konsep sosiologi secara aktual.
jaringan maupun kuota untuk mengakses Oleh karena itu supaya pengemasan proses
pembelajaran daring. Oleh karena itu lembaga pembelajaran sosiologi lebih menarik maka
sekolah harus memutar otak dalam diperlukan suatu media. Penggunaan media
menyelenggarakan proses pembelajaran yang pembelajaran diperlukan untuk meningkatkan
efektif dalam kondisi seperti ini. minat belajar peserta didik. Terutama pada
Dengan munculnya pandemik Covid-19 kondisi pandemi sekarang ini diperlukan suatu
kegiatan belajar mengajar yang semula
60
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
media yang mampu dalam menunjang Selain itu faktor sarana dan prasaran yang
kegiatan pembelajaran daring. dimiliki peserta didik sangat berbeda-beda,
Media pembelajaran menurut Hamalik sehingga tidak semua cukup kuat untuk
(dalam Islamiah, 2019) merupakan alat, menginstal banyaknya aplikasi pembelajaran
metode, dan teknik yang digunakan dalam (Aji, 2020). Oleh karena itu salah satu solusi
rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan yang ditawarkan peneliti adalah dengan
interaksi antara guru dan peserta didik dalam mengembangkan sebuah media pembelajaran
proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. yang menggunakan Google Sites.
Media yang dapat digunakan dalam Berbeda dengan penggunaan situs atau
pemberlajaran daring yaitu dengan website lain, Google Sites memiliki banyak
memanfaatkan e-learning (Astini, 2020). E- keunggulan yang menarik untuk dipelajari
learning adalah teknologi informasi dan (Suryanto, 2018). Pertama, Google Sites
komunikasi untuk mengaktifkan siswa untuk mudah dibuat dan gratis. Kedua,
belajar kapanpun dan dimanapun. memungkinkan pengguna berkolaborasi dalam
Implementasi e-learning dalam pembelajaran pemanfaatannya. Keempat, menyediakan 100
secara daring ini paling banyak dilaksanakan MB penyimpanan online gratis. Kelima, tentu
dengan menggunakan aplikasi WhatsApp dan saja searchable (dapat ditelusuri)
Google Classroom (Dewi, 2020). Hal ini juga menggunakan mesin pencarian google
diperkuat dengan hasil penelitian (Harsanto, 2012). Peserta didik tidak perlu lagi
Oktawirawan (2020) bahwa media untuk mengunduh materi yang diberikan oleh
pembelajaran yang paling banyak digunakan guru, sehingga tidak akan memakan kuota
oleh informan adalah Google Classroom internet dan memori yang banyak. Selain itu,
(77%) dan Whatsapp (66%). guru juga tidak perlu bingung dalam
Pembelajaran daring mengharuskan menyampaikan materi. Hal ini dikarenakan
untuk menemukan suatu media yang tepat dan peserta didik dapat mengaksesnya melalui
sesuai. Banyak guru yang menggunakan media Google Sites tersebut. Tampilan dalam Google
Google Classroom dan Whatsaap hanya Sites pun dapat dibuat semenarik mungkin
mengirimkan tugas dan materi saja. Guru supaya peserta didik tidak merasa bosan dalam
memanfaatkan fitur ini untuk membagi kegiatan pembelajaran daring.
dokumen materi pembelajaran dan tugas bagi Berdasarkan pemaparan tersebut, maka
siswa, kemudian siswa akan mengirimkan peneliti mengembangkan media pembelajaran
tugas yang telah mereka selesaikan melalui dengan menggunakan Google Sites untuk
grup ini pula (Setyorini, 2020). Sehingga menunjang proses pembelajaran daring
banyak peserta didik yang merasa keberatan khususnya pada mata pelajaran sosiologi.
dalam pembelajaran daring karena banyaknya Sehingga peneliti mengambil judul
tugas yang diberikan oleh setiap guru. “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Mengutip dari Suaramerdeka.com (Dwi, 2020) Google Sites Pada Mata Pelajaran Sosiologi
banyak peserta didik yang mengeluhkan pola Kelas X”.
pmbelajaran yang dianggap tidak menarik
serta beban tugas yang cukup banyak. Kondisi METODE
ini juga diperkuat oleh hasil penelitian Pengembangan media pembelajaran
Cahyani, Listiana, & Larasati (2020) bahwa berbasis Google Sites ini menggunakan
dari hasil analisis mann whitney U data metode penelitian dan pengembangan
kuesioner dari 344 siswa SMA/SMK/MA (research and development). Penelitian ini
dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa menggunakan model pengembangan ADDIE
menurun selama pembelajaran daring. yang dikembangkan oleh Dick dan Carry
Oleh karena itu berdasarkan pemaparan (Sugiyono, 2016) yaitu terdiri dari lima tahap
diatas, perlu adanya pengembangan media yaitu Analysis (analisis), Design (desain),
yang sesuai untuk menunjang kegiatan Development (pengembangan),
pembelajaran daring yang menyenangkan Implementation (implementasi), dan
khususnya pada mata pelajaran sosiologi. Hal Evaluation (evaluasi). Namun pada penelitian
ini disebabkan peserta didik mulai bosan ini, tahapan pengembangan model ADDIE
dengan pembelajaran yang monoton dengan yang dilaksanakan oleh peneliti meliputi tahap
media Google Classroom dan Whatsapp saja. analysis, design, dan development. Penelitian
61
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
62
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
63
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
arahan dari kemendikbud (Kadis, 2020). pilihan ganda dan 3 soal essay. Selain itu juga
Selanjutnya dilakukan pembuatan perangkat menyusun soal untuk Games yang terdiri dari
penilaian serta materi pembelajaran yang soal teka teki silang, soal whack a mole, dan
berlandaskan pada hasil penyusunan indikator soal mencari pasangan.
pencapaian kompetensi. Dalam penyusunan soal-soal pada
2. Tahap Design (Desain) media Google Sites menggunakan stimulus
Berdasarkan hasil dari tahap analisis berupa penggalan artikel serta gambar-gambar
sebelumnya, maka langkah berikutnya adalah mengenai kondisi sekitar. Penggunaan
dilakukan tahap desain atau merancang media stimulus sebagai salah bentuk dari
pembelajaran Google Sites. Tahap desain karakteristik soal HOTS (Wulandari, 2020).
merupakan tahap perancangan media yang Kemudian untuk penyusunan soal penugasan
meliputi pembuatan desain media secara terbagi menjadi dua bentuk yaitu berupa
keseluruhan (Nofia, 2016). Desain yang observasi dan diskusi. Penugasan observasi
dilakukan yaitu berupa pembuatan flowchart berupa pengamatan terhadap lingkungan
serta storyboard yang berisi uraian alur peserta didik mengenai kondisi interaksi sosial
ringkas secara deskriptif dalam media Google yang terjadi. Dengan menggunakan model
Sites. Pembuatan ini memiliki tujuan untuk penugasan tersebut bertujuan supaya peserta
menggambarkan suatu tahapan penyelesaian didik dapat memperoleh pembelajaran secara
masalah secara sederhana, rapi, terurai, dan konkret dan mampu menganalisis keadaan
jelas (Wulandari, 2020). sosial (Setiawan & Komalasari, 2020). Tidak
3. Tahap Development (Pengembangan) jauh berbeda juga, pada penugasan diskusi
a. Penyusunan Materi dan Soal berupa pemberian sebuah topik permasalahan
Penyusunan materi atau bahan ajar serta stimulus gambar mengenai fenomena
diawali dengan penentuan materi yang dipilih. Webinar atau seminar online kemudian
Berdasarkan analisis kurikulum yang telah mengajak peserta didik untuk menganalisis
dilakukan pada tahap sebelumnya, materi yang kondisi tersebut. Selain itu juga membantu
dipilih adalah KD 3.2 dan 4.2, yaitu materi peserta dadik dalam melatih berargumentasi
tentang Interaksi Sosial. Seperti pada analisis dan menghargai pendapat orang lain.
kurikulum yang dilakukan sebelumnya, materi b. Pengembangan Produk Media Google
Interaksi Sosial yang disusun dalam Sites
pengembangan media dibagi menjadi lima Pada tahap pengembangan ini, seluruh
submateri diantaranya yaitu Pengertian komponen yang telah dipersiapkan pada tahap
Interaksi Sosial, Ciri-ciri Interaksi Sosial, desain sebelumnya kemudian dikembangkan
Syarat Terjadinya Interaksi Sosial, Faktor dengan menerapkan desain kerangka produk
Pendorong Interaksi Sosial, dan Bentuk- yang telah dibuat.
bentuk Interaksi Sosial. 1) Halaman Utama
Penyusunan soal yang dilakukan pada Pada halaman utama sebelumnya
media ini memuat soal soal LOTS (Lower dilakukan pencarian gambar-gambar yang
Order Thinking Skill) dan HOTS (Higher akan diterapkan sebagai latar atau background
Order Thinking Skill). Meskipun demikian, media. Selain itu juga dilakukan pemilihan
penyusunan soal lebih diarahkan ke HOTS warna yang akan menjadi konsep atau tema
(Higher Order Thinking Skill). Penyusunan utama dalam media Google Sites yaitu
soal dilakukan sebagai bentuk dari penilaian menggunakan warna gelap yaitu hitam, abu-
pembelajaran yang berfungsi untuk mengukur abu, dan coklat. Kemudian untuk judul atau
kemampuan peserta didik dalam memahami nama media Google Sites ini yaitu “Lentera
materi pembelajaran. Seperti pernyataan Sosiologi”. Pada Halaman Utama tersebut
Budimansyah (Pratiwi, 2017) bahwa tujuan terdapat beberapa bagian diantaranya logo
penilaian untuk mengetahui apakah suatu serta nama sekolah yaitu SMA Negeri 1
program pendidikan, pengajaran, atau pun Andong yang terdapat di bagian pojok kiri
pelatihan tersebut telah dikuasai oleh peserta atas. Selain itu juga terdapat gambar
didik atau belum. Soal yang disusun dalam lingkungan sekolah yang disertai map lokasi
media ini merupakan dua soal penugasan sekolah. Kedua bagian tersebut merupakan
berupa diskusi dan observasi, kemudian soal identitas dari media Google Sites ini yang
penilaian harian yang terbagi ke dalam 10 soal
64
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
65
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
kelayakan media Google Sites dilakukan Pada proses validasi, terdapat masukan
dengan menggunakan angket validasi yang kritik dan saran dari para ahli materi terhadap
memakai lembar checklist dengan skala likert. media. Ahli materi memberikan masukan
Adapun alternatif jawaban dari skala tersebut terkait banyaknya pengetikan serta ejaan yang
yaitu Sangat Setuju, Setuju, Kurang Setuju, salah dalam kepenulisan. Kemudian materi
Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. yang tercantum dalam media masih kurang
Terdapat dua aspek pada angket validasi lengkap sehingga perlu ditambahkan. Selain
tersebut berupa rekayasa perangkat lunak dan itu perlu diperbaiki kembali terkait soal-soal
komunikasi visual yang terdiri atas 20 penugasan yang dibuat seperti Indikator
indikator. Pencapaian Kompetensi (IPK), kesesuaian
Pada proses validasi, terdapat masukan antara pernyataan dengan soal, serta
kritik dan saran dari para ahli media terhadap kebahasaanya. Oleh karena itu, peneliti
media. Ahli media 1 memberikan masukan kemudian memperbaiki kembali materi pada
terkait penggunaan ilustrasi pada media media Google Sites sesuai dengan masukan
supaya lebih disesuaikan dengan kondisi dari ahli materi.
lingkungan peserta didik. Selain itu ahli media Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan
1 juga menyinggung alur penggunaan media sesuai dengan para ahli, perolehan hasil
yang sedikit rumit serta kurang efektif. validasi mengalami peningkatan disetiap
Sementara itu tidak jauh berbeda ahli media 2 tahapnya. Pada validasi pertama memperoleh
memberikan kritik dan saran bahwa tampilan skor dari Ahli Materi 1 sebesar 67 dan 74 dari
media masih terkesan banyak dengan teks. Ahli Materi 2. Kemudian pada validasi kedua
Ahli media 2 menyarankan supaya disesuaikan memperoleh skor dari Ahli Materi sebesar 87
dengan karakteristik media dan tujuan dan 78 dari Ahli Materi 2. Hingga pada tahap
pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu validasi ketiga memperoleh skor sebesar 88.
Tampilan konten belum sesuai dengan jenis
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 3. Validasi Guru Sosiologi
Kemudian peneliti melakukan perbaikan Proses validasi dilakukan dengan Guru
sesuai dengan masukan dari para ahli media. Sosiologi 1 dan Guru Sosiologi 2. Pada
Setiap peneliti melakukan perbaikan, validasi ini dilakukan sebanyak satu tahap
perolehan hasil validasi mengalami dengan rincian satu kali oleh Guru Sosiologi 1
peningkatan disetiap tahapnya. Pada validasi serta satu kali oleh Guru Sosiologi 2.
pertama memperoleh skor sebesar 75. Berdasarkan hasil dari validasi yang dilakukan
Kemudian pada validasi kedua memperoleh oleh Guru Sosiologi 1 dan Guru Sosiologi 2
skor dari Ahli Media sebesar 86 dan 73 dari diperoleh jumlah skor sebesar 183 dengan
Ahli Media 2. Hingga pada tahap validasi nilai rata-rata skor sebesar 4,60. Kemudian
ketiga memperoleh skor sebesar 93. data tersebut dikonversi kedalam data
kualitatif sesuai dengan pedoman yang telah
2. Validasi Ahli Materi dibuat. Jika ditinjau dari rentang kuantitatif
Validasi materi pada media pada pedoman, rata-rata dari skor tersebut
pembelajaran Google Sites dilakukan oleh dua berada pada rentang x > 4,2. Sehingga
ahli materi. Validasi materi dilaksanakan berdasarkan hasil tersebut, media Google Sites
sebanyak tiga kali oleh ahli materi 1 dan dua mendapatkan kategori “Sangat Layak”.
kali oleh ahli materi 2 yang terbagi menjadi Berikut nilai rata-rata per aspek dari hasil
tiga tahap. Penilaian kelayakan materi pada validasi oleh guru sosiologi.
media Google Sites dilakukan dengan Tabel 4. Hasil Proses Validasi Guru
menggunakan angket validasi dengan skala Sosiologi
likert. Adapun alternatif jawaban dari skala Rata-rata per
tersebut yaitu Sangat Setuju, Setuju, Kurang Indikator Aspek
Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Guru 1 Guru 2
Terdapat empat aspek pada angket validasi Rekayasa Perangkat
tersebut diantaranya aspek materi, soal, 4,54 4,59
Lunak
kebahasaan, dan keterlaksanaan yang terdiri Komunikasi Visual 4,71 4,71
atas 18 indikator.
Materi 4,50 4,63
66
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
67
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
68
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
69
(J-PSH) Jurnal Pendidikan Sosiologi Dan Humaniora 10.26418/j-psh.v12i2.48934
Volume 12 Number 2 Oktober 2021
Volume 12 | Number 2| Oktober |2021, Page 59-70/ E-ISSN: 2715-1247 dan P-ISSN: 2087-84xx
70