Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN.

2614-7939)
Vol. 3 No. 3, Agustus 2020 (p-ISSN. 2614-7947)
PSIKOLOGI BELAJAR DALAM PENERAPAN DISTANCE LEARNING

Ninies Eryadini, Durrotun Nafisah*, Ahmad Sidi


Universitas PGRI Adi Buana-Lamongan, Indonesia
*Email: na.vius07@gmail.com

Abstrak - Pandemi Covid-19 mempengaruhi dunia pendidikan, dimana proses belajar mengajar dilakukan
secara distance learning (pembelajaran jarak jauh). Hal ini dilakukan dengan tujuan menekan laju penyebaran
virus corona sesuai kebijakan pemerintah untuk bekerja di rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dirumah.
Salah satu media pembelajaran jarak jauh adalah internet, dimana banyak peserta didik yang belum mampu
menyaring hal baik dan buruk dari internet. Tujuan pengabdian masyarakat disini adalah memberikan
penguatan kecerdasan emosional dalam pembelajaran jarak jauh dan Distance Learning Dalam Menjawab
Tantangan Generasi Z. Pengabdian masyarakat disesuaikan dengan kebutuhan guru dan orang tua dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh (daring). Untuk guru diharapkan mampu mengembangkan
pembelajaran daring yang efektif dan untuk orang tua diharapkan dapat menjadi pendamping proses belajar
peserta didik. Hasil pengabdian masyarakat adalah mengubah mindset atau paradigm guru agar memasukkan
unsur-unsur kecerdasan emosional dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran jarak jauh.
Pembelajaran jarak jauh membutuhkan banyak proses penyesuaian sehingga salah satu faktor yang
berpengaruh kuat terhadap penyesuain peserta didik adalah kecerdasan emosional. Oleh sebab itu dalam
pembelajaran guru harus memasukkan kebiasaan-kebiasaan positif untuk melatih dan meningkatkan
kecerdasan emosional peserta didik. Guru dipaksa untuk menjalankan metode pembelajaran baru
sesuai dengan kondisi new normal.

Kata kunci: Covid 19, Distance Learning, Psikologi Belajar

LATAR BELAKANG Guru mengajar dari rumah, peserta didik


Pandemi Covid 19 membuat berbagai belajar di rumah, baik secara daring, luring atau
aspek kehidupan mengalami perubahan, blended learning. Proses belajar mengajar
termasuk kegiatan pembelajaran dalam sistem harus beradaptasi dan dilakukan secara jarak
pendidikan. Dunia pendidikan menghadapi jauh (distance learning) dengan mengandalkan
dilema dan sistem pembelajaran harus berubah teknologi dan jaringan internet dengan orientasi
dari yang semula konvensional menjadi pembelajaran berdasarkan pada kebutuhan
pembelajaran digital. Ditengah pandemi virus siswa. Disamping peran seorang guru, peran
corona covid 19, proses pembelajaran bisa orang tua sangat dibutuhkan agar anak memiliki
berjalan dengan baik dengan adanya teknologi self-regulating sehingga mampu mengajarkan
informasi yang sudah berkembang pesat saat ini dirinya dalam upaya memberikan penguatan
diantaranya google class, e-learning, whatsapp, secara internal pada dirinya (Subarto, 2020).
zoom serta media infromasi lainnya serta Dalam penerapan pembelajaran jarak jauh
jaringan internet (Pakpahan & Fitriani, 2020). memeiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Melalui e-learning, peserta didik tidak hanya Adapaun kelebuhannya antara lain kegiatan
mendengarkan uraian materi dari pendidik saja belajar mengajar dapat dilakukan kapanpun dan
tetapi juga aktif mengamati, melakukan, dimanapun (Shukla, et al, 2020). Hal ini
mendemonstrasikan, dan sebagainya. Materi ditunjang oleh penggunaan internet sehingga
bahan ajar dapat divirtualisasikan dalam siswa dengan mudah mendapatkan informasi
berbagai format sehingga lebih menarik dan yang lebih luas (Hastini, Fahmi, & Lukito,
lebih dinamis sehingga mampu memotivasi 2020). Perkembangan teknologi dapat
peserta didik untuk lebih jauh dalam proses memberikan manfaat dalam kegiatan
pembelajaran (Hartanto, 2016). pembelajaran jarak jauh selama pembatasan

163
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 3 No. 3, Agustus 2020 (p-ISSN. 2614-7947)
social ditengah pandemi covid-19 (Pakpahan & 2008). Guru maupun orang tua secara bersama-
Fitriani, 2020). sama meningkatkan pemahaman mereka
Adapun dampak negative pembelajaran tentang pengembangan dan pengelolaan
jarak jauh dengan penggunaan internet antara pembelajaran daring. Maka solusi yang
lain masih ada siswa yang belum bisa ditawarkan adalah dengan mengadakan Virtual
menggunakan internet secara sehat dan dengan Workshop “Psikologi Belajar Dalam Penerapan
penerapan pembelajaran jarak jauh (distance Distance Learning” yang diperuntukkan bagi
learning) membuat siswa memiliki rasa pendidik dan orang tua peserta didik. Workshop
kecemasa dan tertekan (Oktawirawan, 2020). ini dimaksudkan agar mereka dapat
Dengan banyaknya tugas yang dibebankan memperoleh pengetahuan dan pemahaman
kepada mereka sehingga membuat banyak yang tepat tentang teknologi dan penerapan
siswa yang mengalami stress dalam pembelajaran daring serta masalah-masalah
menjalankan pembelajaran jarak jauh psikologis yang mungkin terjadi selama proses
(Chaterine, 2020). Oleh sebab itu pembelajaran pembelajaran daring, Dengan pemahaman yang
jarak jauh tidak difokuskan pada penyelesaian baik tentang penerapan pembelajaran daring
seluruh materi karena dikhawatirkan dan aspek-aspek psikologis yang menyertainya,
memberatkan dan membingungkan siswa guru dan orang tua peserta didik dapat
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya (Raharjo mengambil peran masing-masing untuk
& Sari, 2020). Pagi, siang dan malam siswa membantu peserta didik memperoleh makna
hanya didepan leptop untuk mengerjakan tugas pembelajaran seperti yang diharapkan.
daringnya. Kondisi ini akan berdampak pada Adapun luaran yang diharapkan dari
kesehatan siswa baik secara fisik maupun kegiatan Pengabdian Masyarakat yang
psikologis. Dari masalah yang sering muncul di dilaksanakan adalah: 1) Meningkatkan
lapangan tersebut maka penulis merumuskan pengetahuan dan pemahaman pendidik tentang
permasalahan sebagai berikut: 1) Kurangnya teknologi dan media pembelajaran berbasis
pengetahuan pendidik akan teknologi sehingga digital, 2) Meningkatkan keterampilan pendidik
mempengaruhi kurangnya keterampilan guru dalam mengembangkan pembelajaran berbasis
dalam mengembangkan pembelajaran berbasis digital dan mengelola pembelajaran daring
digital. 2) Kurangnya kemampuan pendidik yang fleksibel dan menarik, dan 3) Memperkuat
dalam mengelola pembelajaran yang lebih karakter peserta didik melalui penerapan
fleksibel, yang menyentuh kognitif, afektif dan pembelajaran daring secara tepat agar peserta
personal peserta didik. Dan 3) Belajar dari didik memiliki ketahanan mental menghadapi
rumah membutuhkan kejujuran dan disiplin pembelajaran dalam segala situasi.
tinggi, karena kondisi di rumah berpotensi
untuk mengganggu konsentrasi peserta didik METODE PELAKSANAAN
ketika sedang belajar. Workshop Virtual “Psikologi Belajar
Untuk membantu mengatasi Dalam Penerapan Distance Learning”
permasalahan yang telah dirumuskan diatas, dilaksanakan pada tanggal 3 juli 2020 mulai
perlu adanya kerjasama antara pendidik dan jam 8.00 WIB. Pelaksanaan kegiatan Workshop
orang tua peserta didik untuk saling mendukung Virtual ini dilaksanakan melalui daring
dan bersinergi terhadap jalannya proses menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting
pembelajaran daring. Karena salah satu factor dan Google Classroom yang dioperasikan dari
pendukung keberhasilan proses pendidikan Media Center Universitas PGRI Adi Buana
adalah adanya peran keluarga (Nurhidayah, Kampus Lamongan. Workshop Virtual

164
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 3 No. 3, Agustus 2020 (p-ISSN. 2614-7947)
merupakan salah satu bentuk pelatihan yang penuh (penyampaian materi dan tugas mandiri)
dilakukan kepada seluruh peserta melalui dan peserta webinar yang hanya mengikuti
daring. Peserta sebagian besar adalah pendidik penyampaian materi tanpa mengerjakan tugas-
dari berbagai jenjang pendidikan mulai Paud, tugas mandiri. Peserta yang mengikuti webinar
TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi yang dapat mengakses materi melalui zoom, live
berasal dari wilayah kabupaten, kota di seluruh facebook dan live streaming youtube tanpa
Indonesia. Sedangkan tingkatan sekolah tempat mengakses google classroom.
peserta mengajar hampir merata.
Metode yang digunakan adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
partisipatif, peserta mengikuti penuh seluruh Sebelum kegiatan dilaksanakan, tim
rangkaian kegiatan, baik penyampaikan materi pengabdian masyarakat menyusun poster
maupun tugas-tugas mandiri. Peserta digiring template webinar dan menyusun materi
secara aktif untuk menemukan dan memperoleh pelatihan secara terstuktur. Hal ini dilakukan
pengetahuan dan keterampilan secara karena tim pengabdian masyarakat memandang
konstruktif. Seluruh materi disampaikan secara workshop ini akan berhasil sesuai dengan
virtual melalui aplikasi Zoom Cloud Meeting, tujuan yang ingin dicapai jika bahan yang akan
sehingga peserta bisa berinteraksi secara disajikan tersusun dan terencana dengan baik.
langsung. Seluruh materi dan tugas yang harus Materi yang akan disajikan dalam worshop
dikerjakan oleh peserta disampaikan melalui adalah sebagai berikut: 1) Penguatan
Google Classroom. Peserta mengerjakan tugas Kecerdasan Emosional Dalam Pembelajaran
yang diberikan secara mandiri sebagai umpan Daring, 2) Distance Learning Dalam
balik (feedback) yang dijadikan sebagai bahan Menjawab Tantangan Generasi Z, 3)
evaluasi bagi tim pelaksana pengabdian Komponen Kesiapan Siswa dan Guru Dalam
masyarakat. Peserta berasal dari berbagai Pembelajaran di Era New Normal, Dan 4)
wilayah di Indonesia, yang terbagi menjadi 2 Membangun Pembelajaran Kolaboratif di
(dua), yaitu sebagai peserta workshop yang Rumah. Sedangkan poster template webinar
mengikuti seluruh rangkaian kegiatan secara dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 1. Template webinar

Materi-materi yang disajikan tersebut jauh (daring). Untuk guru diharapkan mampu
disesuaikan dengan kebutuhan guru dan orang mengembangkan pembelajaran daring yang
tua dalam melaksanakan pembelajaran jarak efektif dan untuk orang tua diharapkan dapat

165
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 3 No. 3, Agustus 2020 (p-ISSN. 2614-7947)
menjadi pendamping proses belajar peserta paparan disampaikan, Kecerdasan Emosional
didik. workshop ini dibutuhkan oleh guru dari (Emotional Quotient) dalam konteks belajar
berbagai tingkatan sekolah. Adapun adalah kemampuan psikologi untuk menerima,
perbandingan peserta dilihat dari tingkatan menilai, mengelola serta mengontrol emosional
sekolah tempat peserta bekerja adalah sebagai pribadi di lingkungan pembelajaran.
berikut: Kecerdasan emosional sangat menentukan
potensi peserta didik dalam mempelajari materi
25
pembelajaran, oleh karena itu emosi berperan
20 dalam kesuksesan belajar. Kebanyakan
15 program pendidikan hanya berpusat pada
kecerdasan akal saja (Intelegence Quotient),
10
Namun, menurut hasil penelitian terbaru
5 dibidang psikologi membuktikan bahwa IQ
0 bukanlah satu-satunya faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar seseorang,
tetapi ada banyak faktor lain yang
mempengaruhi yang salah satunya adalah
kecerdasan emosional (Nauli Thaib, 2013).
Gambar 2. Grafik Peserta Dilihat Dari Asal Kecerdasan emosional antara lain ketangguhan,
Sekolah
inisiatif, optimisme, motivasi, kemampuan
beradaptasi dan lain sebagainya. Oleh sebab itu
Jika diklasifikasikan dari usia peserta,
dalam pembelajaran guru harus memasukkan
didominasi oleh peserta yang berusia antara 31-
kebiasaan-kebiasaan positif untuk melatih dan
40 tahun sebesar 32%, disusul usia 20-30 tahun
meningkatkan kecerdasan emosional peserta
sebesar 28% dan usia 41-50 tahun sebesar
didik. Adapun gambar materi penguatan
25%., usia di atas 50 tahun 13% dan usia 20
kecerdasan emosional sebagai berikut:
tahun sebanyak 2%. Hal ini bisa dilihat dari
gambar bagan berikut:

35
30
25
20
15
10
5
Gambar 4. Materi Penguatan Kecerdasan
0 Emosional Dalam Pembelajaran Daring
< 20 th 20-30 th 31-40 th 41-50 th > 50 th
Materi yang kedua membahas tentang
Gambar 3. Grafik Dilihat Dari Usia kecenderungan perilaku generasi Z dan
kemampuan yang dimiliki generasi dalam
Materi pertama yang dipaparkan pada menelusuru informasi. Lahir dan tumbuh di era
workshop adalah Penguatan Kecerdasan digital, membuat para generasi Z yang lahir
Emosional Dalam Pembelajaran Dalam dalam rentang waktu tahun 1995 sampai 2010

166
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 3 No. 3, Agustus 2020 (p-ISSN. 2614-7947)
lebih matang dan mandiri dalam hal
pemanfaatan teknologi untuk membantu proses
belajar. Fakta tersebut berdampak pada
lingkungan belajar mengajar saat ini, karena
siswa generasi Z lebih dilengkapi dengan
dengan teknologi daripada guru yang pada
umumnya generasi X. Oleh karena itu solusi
belajar berbasis teknologi diperlukan untuk
menghadirkan dan memperkuat interaksi antara
peserta didik, guru, sekolah dan orang tua Gambar 5. Materi Distance Learning Dalam
peserta didik. Seorang Guru professional di era Menjawab Tantangan Generasi Z
milenial atau Generasi Alpha, tidak cukup
hanya mengusai kompetensi guru yang empat, Selama penyajian materi tampak
yakni kompetensi pedagogik kepribadian antusiasme dan partisipasi aktif dari peserta
professional dan sosial. Perkembangan yang mengikuti pemaparan materi dari
teknologi informasi yang begitu pesat narasumber, hal ini dapat dibuktikan dengan
mengharuskan seorang guru menjadi bagian banyaknya pertanyaan, pendapat maupun
dari kemajuan teknologi tersebut (Widodo & sharing pengalaman peserta baik yang
Rofiqoh, 2020). Adapun penguatan materi disampaikan secara langsung maupun yang
dapat dilihat pada gambar 5 di bawah ini: disampaikan secara tertulis melalui chat zoom.

Gambar 6. Antusiasme Peserta Workshop

Untuk menguatkan dan memperdalam kelas-kelas dalam google classroom agar


materi yang telah disajikan, peserta workshop seluruh peserta dapat mempelajari lebih dalam.
wajib mengikuti kelas virtual yang telah Setelah mengikuti penyajian materi dan
disiapkan melalui aplikasi Google Classroom. mendalami materi melalui google classroom,
Peserta dibagi menjadi kelompok-kelompok peserta diwajibkan untuk mengerjakan tugas-
atau kelas-kelas dalam google classroom. tugas yang diberikan. Hasil dari tugas-tugas ini
Materi yang telah disajikan diunggah melalui merupakan suatu produk yang dihasilkan

167
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat (e-ISSN. 2614-7939)
Vol. 3 No. 3, Agustus 2020 (p-ISSN. 2614-7947)
pesertya selama mengikuti workshop. Tugas lebih tangguh dan memiliki ketahanan mental
diunggah melalui google classroom dan google untuk beradaptasi menghadapi perubahan.
form. Peserta juga bisa melihat nilai yang
dihasilkan dari tugas-tugas tersebut. Hal ini DAFTAR PUSTAKA
dilakukan agar peserta dapat mengukur Chaterine, R. N. (2020). Siswa belajar dari
kemampuannya dalam bidang yang dipelajari, rumah, KPAI: Anak-anak stres dikasih
dan untuk penyaji materi atau penyelenggara
banyak tugas. Detik News. Retrieved
pengabdian masyarakat, hasil dari tugas-tugas from https://news.detik.com/berita/d-
peserta dipergunakan sebagai feedback untuk 4944071/siswabelajar-dari-rumah-kpai-
mengetaui sejauh mana materi yang diberikan anak-anak-stres-dikasihbanyak-tugas
dipahami oleh peserta workshop.
Hastini, L. Y., Fahmi, R., & Lukito, H. (2020).
KESIMPULAN DAN SARAN Apakah pembelajaran menggunakan
Pada saat ini pembelajaran mengalami teknologi dapat meningkatkan literasi
banyak perubahan. Peserta didik lebih matang manusia pada generasi Z di Indonesia ?
dan mandiri dalam hal pemanfaatan teknologi Jurnal Manajemen Informatika
untuk membantu proses belajar. Fakta tersebut (JAMIKA). 10(1), 12–28.
berdampak pada lingkungan belajar mengajar, Hartanto, W. (2016). Penggunaan E-Learning
karena peserta didik lebih dilengkapi dengan sebagai Media Pembelajaran. Jurnal
teknologi daripada guru yang pada umumnya. Pendidikan Ekonomi, 10(1), 1–18.
Oleh karena itu solusi belajar berbasis teknologi Nauli Thaib, E. (2013). Hubungan Antara
diperlukan untuk menghadirkan dan Prestasi Belajar Dengan Kecerdasan
memperkuat interaksi antara peserta didik, Emosional. Jurnal Ilmiah Didaktika.
13(2), 384–399.
guru, sekolah dan orang tua peserta didik.
Program pendidikan yang selama ini hanya Nurhidayah, S. (2008). Pengaruh ibu bekerja
dan peran ayah dalam coparenting
berpusat pada kecerdasan akal saja (Intelegence
terhadap prestasi belajar anak. SOUL:
Quotient) sudah harus dirubah karena yang Jurnal Pemikiran Dan Penelitian
diperlukan sebenarnya adalah bagaimana Psikologi. 1(2), 1-14.
mengembangkan kecerdasan emosional seperti
Oktawirawan, D. H. (2020). Faktor Pemicu
ketangguhan, inisiatif, optimisme, motivasi, Kecemasan Siswa dalam Melakukan
kemampuan beradaptasi dan lain sebagainya. Pembelajaran Daring di Masa Pandemi
Oleh sebab itu dalam pembelajaran guru harus Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas
memasukkan kebiasaan-kebiasaan positif untuk Batanghari Jambi, 20(2), 541-544.,
melatih dan meningkatkan kecerdasan 20(2), 541–544.
emosional peserta didik. Guru dipaksa untuk Pakpahan, R., & Fitriani, Y. (2020). Analisa
menjalankan metode pembelajaran baru sesuai Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
dengan kondisi new normal. Disamping itu, Pembelajaran Jarak Jauh di Tengah
Pandemi Virus Corona Covid-19.
guru mengalami perubahan peran yang
Journal of Information System, Applied,
memerlukan sikap dan upaya baru untuk Management, Accounting and Research.
menjalankan metode pembelajaran. Dan yang 4(2), 30–36.
tidak kalah penting adalah terbentuknya sinergi Widodo, G.S., & Rofiqoh, K.S. (2020).
positif antara peserta didik, guru, orang tua dan Pengembangan Guru Profesional
masyarakat yang secara bersama-sama Menghadapi Generasi. Jurnal Ilmiah
memotivasi dan mengontrol peserta didik agar Pendidikan Citra Bakti. 7(1), 13-22.

168

Anda mungkin juga menyukai