Anda di halaman 1dari 9

Volume 6 Nomor 4 Desember 2022

p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
PELATIHAN PEMBUATAN LKPD EKONOMI BERBASIS APLIKASI DIGITAL
PADA GURU-GURU SMA DI KABUPATEN LAMONGAN

Harti1), Norida Canda Sakti2), Tri Sudarwanto3), Saino4), Devangga Putra Adhitya Pratama5),
Isna Aulia Nur Habibah6)
1)
Program Studi S2 Pendidikan Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Corresponsding author : Harti


E-mail : harti@unesa.ac.id

Diterima 19 September 2022, Direvisi 24 Oktober 2022, Disetujui 25 Oktober

ABSTRAK
Keterampilan yang melibatkan unsur teknologi dalam aktivitas pembelajaran saat ini sangat diperlukan
di era pasca pandemi. Tujuan kegiatan PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) ini untuk meningkatkan
pemahaman serta keterampilan MGMP Ekonomi di Kabupaten Lamongan terkait pelatihan pembuatan
LKPD Ekonomi berbasis aplikasi digital. Metode yang digunakan dalam proses pelaksanaan kegiatan
terdapat lima tahapan: 1) melakukan persiapan dan pengorganisasian, 2) menyusun susunan acara,
materi, dan instrumen pelatihan, 3) pelaksanaan kegiatan pelatihan, 4) pendampingan dan penyusunan
soal HOTS ke LKPD berbasis aplikasi digital, 5) evaluasi. Hasil dari kegiatan pelatihan tersebut
menunjukkan bahwa pada lembar Respons peserta secara keseluruhan memperoleh persentase rata-
rata sebesar 77% dengan kategori sangat baik, dengan memperoleh tingkat keefektifan sebesar 0,89
dengan kategori efektif. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan tersebut dapat diikuti
dengan baik oleh peserta MGMP Ekonomi, hal tersebut berpengaruh terhadap meningkatnya
pemahaman serta keterampilan peserta tentang pembuatan LKPD berbasis aplikasi digital sebelum
dan setelah mengikuti pelatihan sehingga peserta mampu menghasilkan produk LKPD Ekonomi
berbasis aplikasi digital untuk mendukung proses pembelajaran.

Kata kunci: LKPD berbasis aplikasi digital; MGMP ekonomi kabupaten lamongan; pelatihan

ABSTRACT
Skills that involve elements of technology in learning activities are currently very much needed in the
post-pandemic era. The purpose of this Community Service activity is to improve the understanding and
skills of the Economic MGMP in Lamongan Regency related to training in making economic LKPD based
on digital applications. The method used in the activity implementation process consists of five stages:
1) preparing and organizing, 2) compiling the arrangement of events, materials, and training instruments,
3) implementing training activities, 4) mentoring and preparing HOTS questions to LKPD based on digital
applications, 5) evaluation. The results of the training activities showed that on the Response sheet the
participants overall obtained an average percentage of 77% in the very good category, with an
effectiveness level of 0.89 in the effective category. This shows that the training activities can be followed
well by the participants of the Economics MGMP, this has an effect on increasing participants'
understanding and skills about making digital application-based LKPDs before and after participating in
the training so that participants are able to produce digital application-based Economic LKPD products
to support the learning process.

Keywords: LKPD based on digital applications; lamongan regency economic MGMP; training

PENDAHULUAN Kidi, (2018) dalam penelitiannya bahwa


Berkembangnya peradaban zaman dari aktivitas dalam kehidupan manusia saat ini
suatu periode ke periode berikutnya turut serta pasca pandemi selain bidang kesehatan yang
memberikan dampak perubahan dalam setiap bersentuhan dengan teknologi tetapi juga
dimensi kehidupan manusianya. Dimensi yang bidang pendidikan. Secara langsung tuntutan
saat ini mulai mendominasi aktivitas manusia global bidang pendidikan lebih adaptif dalam
salah satunya yaitu dahsyatnya sentuhan kemajuan teknologi dengan tujuan
teknologi. Mulai dari bidang layanan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama
pemerintahan, ekonomi bisnis, sosial, terkait hal yang dapat mendukung
kesehatan, dan bahkan pada bidang-bidang pembelajaran (Salsabila & Agustian, 2021).
pendidikan. Hal yang sama diungkapkan oleh Selain menjadi pusat sumber informasi tetapi

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 2169


Volume 6 Nomor 4 Desember 2022
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
juga dapat dijadikan sebagai media utama Akan tetapi pada kenyataannya masih banyak
dalam menjembatani komunikasi antara dua sekolah yang belum mampu memfasilitasi
orang atau lebih. Adanya perubahan dalam kegiatan pembelajaran jauh tersebut. Selain
struktur pembelajaran karena adanya pandemi website e-learning yang dimanfaatkan oleh
memberikan penyesuaian yang besar, pihak sekolah sebagai penunjang pembelajaran
khususnya sistematika pembelajaran di masih banyak yang belum mampu
Indonesia. Salah satu perubahannya ialah mengembangkan media atau bahan
sekolah mampu menerapkan aktivitas pendukung untuk pembelajaran. Mencermati
pembelajaran jarak jauh. Sehingga dapat website e-learning yang difasilitasi sekolah
diyakini bahwa teknologi memudahkan dunia menunjukkan bahwa aplikasi yang digunakan
pendidikan ketika kondisi tidak memungkinkan belum mampu mewakili kapasitas guru untuk
untuk melakukan pembelajaran secara luring. mengetahui taraf pemahaman siswa. Sering
Menurut Syaharuddin, (2020) sejatinya kali aplikasi yang ditawarkan oleh sekolah
teknologi hadir untuk dapat memudahkan hanya mampu memberikan penilaian berupa
aktivitas manusia. Sehingga peran teknologi angka tanpa keterangan pemahaman materi
cukup besar dalam memfasilitasi guru untuk yang belum diketahui oleh siswa. Hal ini
media penyampaian materi pembelajaran menunjukkan kurang lengkapnya fasilitas yang
secara daring sehingga kegiatan belajar tersaji dalam proses pembelajaran sehingga
berlangsung dengan baik (Hanifah Salsabila et tidak mampu mendeteksi kekurangan
al., 2020). pemahaman siswa.
Mengingat pasca pandemi yang terjadi, Era digitalisasi saat ini selain peserta
banyak pembatasan kegiatan masyarakat di didik yang dituntut untuk mengikuti arus
luar ruangan membuat masyarakat cukup kaget perkembangannya, tenaga pendidik tak luput
dengan kondisi tersebut. Tak khayal jika saat ini akan tuntutan tanggung jawab yang sama untuk
berbagai lapisan masyarakat harus mengikuti lebih profesional, lebih andal, lebih kompeten
perkembangan arus teknologi informasi. Salah dalam menguasai teknologi (Lubis, 2020). Di
satunya orang yang terlibat dan berpengaruh era ini cukup pantas jika saja keterampilan
dalam dunia pendidikan adalah tenaga pendidik, penguasaan teknologi ini mulai dimanfaatkan
sehingga apa yang menjadi tuntutan sebagai sarana untuk meningkatkan keahlian
pembelajaran pada abad 21 perlu diterapkan guru. Salah satunya yaitu dengan
dalam pembelajaran sebagai langkah untuk mengembangkan LKPD berbasis aplikasi digital
mempersiapkan diri. Salah satunya melek yang di dalamnya memuat materi ajar ekonomi
teknologi. Hal tersebut dikarenakan saat ini disertai dengan alat evaluasi berbasis soal
guru bukan menjadi sumber informasi utama HOTS sebagai bentuk upaya menyebarluaskan
dalam pembelajaran, sehingga guru diharuskan suatu produk atau karya yang dapat dinikmati
mampu menjadi fasilitator dalam mengarahkan kebermanfaatannya. Selain itu pembuatan
siswa dalam memanfaatkan sumber informasi LKPD berbasis aplikasi digital yang dilakukan
digital sebagai media pendukung belajar siswa oleh guru dapat dikatakan juga sebagai ajang
(Rosnaeni, 2021). Karena selain dituntut upaya memperbaharui budaya ajar yang
mampu menguasai ilmu pengetahuan, guru diselaraskan dengan perkembangan skema
juga diharuskan berani mengambil keputusan belajar mengajar. Menurut Prastowo, (2015)
untuk selalu meningkatkan keterampilan lebih bahwa fungsi LKPD di antaranya yaitu sebagai
lagi karena menurut Mardhiyah, Rifa Hanifa, bahan ajar untuk meminimalisir pembelajaran
(2021) pada abad 21 mengharuskan guru berpusat pada siswa, sebagai bahan ajar guna
kreatif dan inovatif secara mandiri, seperti mempermudah siswa dalam memahami materi,
halnya mampu mengembangkan bahan ajar sebagai bahan ajar yang praktis dengan
LKPD dengan berbasis teknologi digital. LKPD dilengkapi tugas yang terstruktur, serta
dengan berbasis digital selain bermanfaat mempermudah kegiatan belajar mengajar.
sebagai mendukung pembelajaran baik Sehingga peran LKPD juga sebagai faktor
pembelajaran online maupun offline, karena penunjang keberhasilan pembelajaran dengan
mengingat bentuk, kemudahan serta memanfaat teknologi yang sedang berkembang.
kepraktisannya ketika digunakan (Sari & Mata pelajaran ekonomi merupakan
Susilowibowo, 2022). mata pelajaran ilmu yang mengkaji terkait
Di waktu yang bersamaan, kegiatan bagaimana perilaku manusia dalam
observasi menyatakan Sekolah Menengah Atas bermasyarakat dalam memilih pemanfaatan
(SMA) terdapat fakta ternyata kegiatan belajar sumber daya terbatas, yang bertujuan sebagai
mengajar telah dihimbau secara serius melalui usaha dalam meningkatkan taraf hidup yang
regulasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan lebih baik, dan meningkatkan kapabilitas
Masyarakat (PPKM) untuk mengadaptasi berpikir peserta didik dalam berekonomi,
unsur-unsur teknologi di setiap pertemuannya. melalui pengenalan terkait fakta dan kejadian

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 2170


Volume 6 Nomor 4 Desember 2022
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
dalam lingkup ekonomi, mendalami konsep dan guru-guru yang mengikuti pelatihan
teori, beserta melatih kemampuan peserta didik mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian
dalam problem solving terkait ekonomi dalam pembuatan LKPD elektronik bermanfaat dalam
lingkup masyarakat sekitar. Hal tersebut membantu guru dalam menciptakan media
dikarenakan kemampuan pemecahan masalah ajar sebagai pendukung kegiatan pembelajaran.
sangat lah penting harus dimiliki oleh siswa Kondisi yang paling sering dihadapi
dalam menghadapi hal yang akan terjadi oleh guru di antaranya, (1) Guru kurang
dimasa depannya (Sueb, 2019). menguasai teknologi, (2) Enggan belajar dan
Sebagai wujud untuk dapat memahami situasi dan kondisi belajar siswa
menciptakan kebermanfaatan berbasis dengan dalam sistem pembelajaran yang fleksibel, (3)
teknologi yaitu aplikasi digital maka cenderung memberi perlakuan yang sama pada
diadakannya sebuah pengabdian kepada semua peserta didik, (4) tidak melakukan
masyarakat khususnya guru ekonomi MGMP di analisis berlanjut terkait kesulitan peserta didik,
Kabupaten Lamongan yang bertujuan untuk (5) aplikasi e-learning yang belum memfasilitasi
meningkatkan ketrampilan terkait evaluasi kekurangan belajar siswa. Kondisi ini
pengembangan LKPD berbasis aplikasi digital. jika tidak dilakukan pengondisian ulang tentu
Salah satu urgensi terkait dengan pelatihan saja dapat memengaruhi proses pembelajaran
pembuatan LKPD berbasis aplikasi digital untuk siswa dalam jangka panjang. Sehingga
guru-guru ekonomi SMA di Kabupaten dilaksanakannya kegiatan PKM degan tema
Lamongan dan sekitarnya terletak pada pelatihan pembuatan LKPD Ekonomi berbasis
sumbangsih yang menyertai atas solusi aplikasi digital pada guru-guru SMA di
problematika guru terkait dengan hasil belajar, Kabupaten Lamongan ini, selain bertujuan
evaluasi kemampuan belajar siswa, serta untuk meminimalisir permasalahan guru-guru
melatih guru dalam pembuatan soal HOTS SMA dalam menghadapi persoalan yang cukup
(High Order Thinking Skills). Penggunaan soal- kompleks berkaitan dengan kegiatan
soal HOTS (High Order Thinking Skills) dapat pembelajaran didalam kelas, akan tetapi juga
meningkatkan kemampuan keterampilan bertujuan agar guru-guru memiliki bekal dalam
berpikir tingkat tinggi peserta didik dan mutu menghadapi pesatnya perkembangan teknologi
penilaian hasil belajar. Selain itu menurut saat ini dan disertai dengan tuntutan yang ada
(Indriani & Sakti, 2022) menyatakan bahwa agar guru-guru lebih bersifat adaptif lagi.
melatih siswa melalui penerapan level High
Order Thinking Skills dalam penyusunan soal METODE
atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dapat meningkatkan kompetensi berpikir kritis,
menyelesaikan persoalan, kreatif, komunikatif,
dan kolaborasi. Sehingga dengan kemampuan
berpikir kritis siswa dapat mempersiapkan
siswa untuk melewati tahapan selanjutnya yang
akan dilalui.
Pelatihan pembuatan LKPD berbasis
teknologi yang diperuntukkan untuk guru, tentu
saja dapat menunjang pelaksanaan kegiatan
pembelajaran dengan banyaknya alternatif
pendekatan. Guru selain diharapkan dapat
mengemban tugas dengan profesional, guru
harus membekali siswa dengan berbagai
pengenalan serta pengalaman terkait ilmu
pengetahuan teknologi (’first Ar & Astriyani,
2021). Sehingga dalam hal ini pentingnya
meningkatkan SDM guru dengan mengikuti
pelatihan penggunaan aplikasi digital.
Keterampilan penggunaan aplikasi digital
menjadi bagian penting seorang guru yang
tidak dapat terpisah dari tugas dan kewajiban di
era digital. Namun masih banyak guru yang
belum mampu mendeteksi kelemahan siswa Gambar 1. Tahap Proses Pelaksanaan
dalam memahami materi. Kegiatan pengabdian Kegiatan Pelatihan
masyarakat dengan tema pembuatan LKPD
dengan memanfaatkan teknologi juga dilakukan Pelaksanaan kegiatan pengabdian
oleh Latifah et al., (2019) menunjukkan bahwa kepada masyarakat diselenggarakan secara
luring pada tanggal 5 Juli 2022 yang bertempat

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 2171


Volume 6 Nomor 4 Desember 2022
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
di SMP N 2 Lamongan. Peserta pelatihan ialah yang dihadapi guru MGMP ekonomi di
guru MGMP ekonomi kabupaten Lamongan, Kabupaten Lamongan ialah dengan
yang diikuti oleh 30 guru. mengagendakan pelatihan pembuatan LKPD
Dalam proses pelaksanaannya ekonomi berbasis aplikasi digital pada guru-
kegiatan pelatihan dibagi menjadi 5 tahap guru SMA di Kabupaten Lamongan secara
(Gambar 1): luring yang bertempat di SMP N 2 Lamongan.
Tahap 1, melakukan persiapan dan Hasil diskusi tersebut memperoleh
pengorganisasian. Yang dilakukan pada tahap kesepakatan bahwa kegiatan pelatihan
ini yaitu melakukan persiapan dengan dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2022 secara
berkoordinasi kepada pihak terkait yaitu Dinas luring/web-meeting, dan kegiatan selanjutnya
Pendidikan Kabupaten Lamongan yang dilakukan secara daring untuk kegiatan
selanjutnya diarahkan kepada kolaborator yaitu pendampingan dan penyusunan pada tahap 4.
ketua MGMP setempat. Koordinasi berikutnya
membahas terkait persoalan yang dihadapi Tahapan 2, menyusun susunan acara,
oleh kolaborator dalam pembelajaran, materi, dan instrumen pelatihan
penyelesaian masalah oleh tim PKM, keinginan Dari hasil proses koordinasi dengan
pelatihan, dan penentuan jadwal pelaksanaan kolaborator terkait kebutuhan dan agenda
pelatihan. dilaksanakannya kegiatan PKM, langkah
Tahap 2, menyusun susunan acara, berikutnya yaitu tim PKM melakukan meeting
materi, dan instrumen pelatihan. Dalam tahap internal untuk menyusun rangkaian acara,
ini tim melakukan meeting internal untuk materi, dan instrumen apa saja yang
menyusun rangkaian acara, materi, dan dibutuhkan dalam kegiatan pelatihan. Hasil
instrumen apa saja yang dibutuhkan dalam pertemuan tersebut dilakukan berlangsung
kegiatan pelatihan dengan lancar sehingga memperoleh output
Tahap 3, pelaksanaan kegiatan yaitu susunan rangkaian acara yang di
pelatihan. Sebelum memasuki kegiatan inti dari antaranya terdiri pembukaan pengenalan
pelatihan, peserta diminta untuk mengisi lembar anggota tim PKM, sambutan oleh ketua PKM,
pretest kemudian dilanjutkan dengan Inti kemudian kegiatan inti yaitu pemaparan materi,
kegiatan PKM ini yaitu memberikan materi dan sesi terakhir yaitu kegiatan diskusi dan
pelatihan yang dilanjutkan dengan proses tanya jawab. Hasil diskusi selanjutnya yaitu
diskusi tanya jawab, dan pemberian tugas pada terkait materi dan instrumen yang dibutuhkan
peserta pelatihan. Di akhir kegiatan peserta dalam pelatihan yaitu PowerPoint pada setiap
mengisi lembar post-test untuk mengukur topik. Topik tersebut terdiri: 1) Pentingnya
kemampuan peserta setelah melakukan Pembelajaran Digital pada Pembelajaran Abad
pelatihan. 21, 2) Materi Terbentuknya Keseimbangan
Tahap 4, pendampingan dan Pasar dan Struktur Pasar, 3) Pembelajaran
penyusunan soal HOTS ke LKPD berbasis (ekonomi) berbasis HOTS, dan 4) Implementasi
Aplikasi Digital. Tahapan ini tim PKM Penggunaan Aplikasi Digital. Pada Tahap ini
memberikan pendampingan terkait perbaikan tim PKM juga sudah merancang banner seperti
soal HOTS yang dibuat, dan menginput soal ke pada gambar 2 berikut.
dalam LKPD berbasis aplikasi digital.
Tahap 5, evaluasi. Tahapan ini
dilakukannya koordinasi kembali dengan
perwakilan kolaborator, dan penyebaran angket
Respons kepada seluruh peserta serta
melakukan evaluasi hasil pretest dan post-test
kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tahap 1, persiapan dan pengorganisasian Gambar 2. Banner Kegiatan Pelatihan
bersama kolaborator
Tahapan ini tim PKM berkoordinasi Tahap ketiga, pelaksanaan kegiatan
dengan pihak kolaborator dengan membahas Pelatihan pembuatan LKPD ekonomi
persoalan yang dihadapi oleh kolaborator berbasis aplikasi digital pada guru-guru SMA di
dalam aktivitas pembelajaran, solusi yang Kabupaten Lamongan yang dilaksanakan
dapat diberikan oleh tim PKM, hal-hal yang secara luring pada tanggal 5 juli 2022 yang
dibutuhkan untuk pelatihan dan mendiskusikan pukul 07.30 sampai selesai dan bertempat di
jadwal dilaksanakannya kegiatan pelatihan. SMP N 2 Lamongan, dengan dihadiri sebanyak
Dari tahapan ini solusi dari tim PKM yang 30 anggota guru MGMP ekonomi di Kabupaten
diberikan kepada kolaborator terkait persoalan Lamongan. Berikut ini kegiatan pelaksanaan

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 2172


Volume 6 Nomor 4 Desember 2022
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
kegiatan pelatihan dapat dilihat pada gambar
3,4,5,6,7 Sebagai berikut.

Gambar 7. Pemaparan Materi 4 oleh Tim PKM

Proses kegiatan pelatihan yang


Gambar 3. Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan dilakukan berlangsung berjalan dengan baik
sesuai dengan agenda yang telah disusun dan
direncanakan. Pada proses tersebut peserta
memiliki antusias yang luar biasa, karena dinilai
bahwa pelatihan pembuatan LKPD berbasis
aplikasi digital merupakan sebuah inovasi yang
masih tergolong baru untuk mendukung
kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dapat
dilihat dari proses diskusi dan tanya jawab
antara peserta dan narasumber yang berjalan
dengan baik

Tahapan 4, pendampingan dan penyusunan


Gambar 4. Pemaparan Materi 1 oleh Tim PKM soal HOTS ke LKPD berbasis Aplikasi Digital.
Adanya proses pendampingan yang
Dalam kegiatan pelatihan ini terdapat 4 dilaksanakan tim PKM terkait penyusunan soal
materi yang telah disampaikan oleh HOTS yang telah dibuat ke dalam LKPD
narasumber kepada peserta, di antaranya 1) berbasis Aplikasi Digital. Keikutsertaan peserta
Pentingnya Pembelajaran Digital pada dalam pengerjaan serta pengumpulan tugas
Pembelajaran Abad 21, 2) Materi Terbentuknya dalam waktu cepat dapat melancarkan proses
Keseimbangan Pasar dan Struktur Pasar, 3) diskusi secara interaktif antara peserta dan tim.
Pembelajaran (ekonomi) berbasis HOTS, dan Kegiatan dilaksanakan secara online dengan
4) Implementasi Penggunaan Aplikasi Digital. memanfaatkan media grup Whatsapp Grup
seperti gambar 8 di bawah ini dan secara online.

Gambar 5. Pemaparan Materi 2 oleh Tim PKM


Gambar 8. Metode Pengumpulan Tugas
Melalui Whatsapp Grup

Tahap 5, evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir yaitu
tahap evaluasi. Tahapan ini dilakukannya
koordinasi kembali dengan perwakilan
kolaborator, dan penyebaran angket Respons
kepada seluruh peserta. Dalam proses evaluasi
yang dilakukan oleh tim PKM Selain itu dalam
proses ini tim PKM juga melakukan analisis
terkait efektivitas pelaksanaan kegiatan
pelatihan. Dalam evaluasi ini Tim PKM
Gambar 6. Pemaparan Materi 3 oleh Tim PKM memberikan angket Respons kepada peserta

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 2173


Volume 6 Nomor 4 Desember 2022
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
melalui google form, dapat dilihat pada gambar Selanjutnya untuk indikator
9 berikut. penyampaian dan pemaparan materi oleh
narasumber hasil tersebut menunjukkan bahwa
pemateri sangat memahami materi yang
dipresentasikan, alokasi waktu penyampaian
materi sudah tepat dan terorganisir dengan baik,
dan Pemateri mempresentasikan isi materi
dengan baik, mudah dimengerti, dan mudah
untuk diimplementasikan. Hasil rekapan
persentase pada indikator penyampaian atau
pemaparan materi pada gambar 11 berikut.
Penyampaian/Pemaparan
Materi

Sangat Kurang
0%
3%
10% Kurang
Cukup

Gambar 9. Hasil Angket Evaluasi Respons 87% Baik


Peserta Sangat Baik

Berdasarkan hasil rekapan yang terkait Gambar 11. Hasil Angket Evaluasi Respons
angket Respons yang telah diisi oleh peserta Peserta
terkait isi materi yang disampaikan,
penyampaian atau pemaparan materi, diskusi Hasil tersebut menunjukkan bahwa
dan tanya jawab, dan sarana dan prasarana secara keseluruhan bahwa narasumber dalam
pelatihan. masing-masing memperoleh nilai
menyampaikan dan memaparkan materi
yang positif oleh peserta. Pada hasil rekapan pelatihan memperoleh rata-rata sebanyak 87%
pada indikator isi materi yang disampaikan menyatakan sangat baik, 10% baik, dan 3%
bahwa peserta menilai materi terorganisasi dan
cukup.
mudah dimengerti, relevan, sudah cukup Kemudian pada indikator diskusi dan
sebagai bekal untuk mengembangkan LKPD tanya jawab. Peserta pelatihan sepakat bahwa
berbasis aplikasi digital, serta materi yang
alokasi waktu diskusi menambah dam
disampaikan memudahkan peserta dalam memperkuat pemahaman peserta, pemateri
menyusun dan mengembangkan LKPD memberikan jawaban sesuai dengan
berbasis aplikasi digital. Berikut persentase
pertanyaan dengan jelas, dan secara
hasil rekapan Respons peserta pada indikator keseluruhan diskusi/tanya jawab telah
isi materi pada gambar 10 berikut. membantu saya meningkatkan pemahaman
peserta. Hasil rekapan persentase pada
Isi Materi indikator diskusi dan tanya jawab pada gambar
12 berikut.
Sangat Kurang
Diskusi dan Tanya Jawab
0%
7% Kurang
13%
Cukup Sangat Kurang
0%
10% Kurang
80% Baik
Sangat Baik Cukup
Baik
90%
Gambar 10. Hasil Angket Evaluasi Respons
Peserta Sangat Baik

Hasil tersebut menunjukkan bahwa Gambar 12. Hasil Angket Evaluasi Respons
secara keseluruhan isi materi yang diberikan Peserta
dalam pelatihan rata-rata sebanyak 80%
peserta menyatakan bahwa materi tersebut Hasil tersebut menunjukkan bahwa
sangat baik, 13% baik, dan 7% cukup. perolehan persentase secara keseluruhan pada
indikator diskusi dan tanya jawab memperoleh

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 2174


Volume 6 Nomor 4 Desember 2022
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
rata-rata sebesar 90% peserta yang Kategori Efektivitas N-Gain
menyatakan bahwa diskusi dan tanya jawab Persentase (%) Kategori
yang dilakukan sangat baik, dan 10% baik. < 40 Tidak Efektif
Selanjutnya pada indikator terakhir 40-55 Kurang Efektif
yaitu saran prasarana yang disediakan oleh tim 56-75 Cukup Efektif
pelatihan. Dari rangkuman hasil rekapan >76 Efektif
menunjukkan bahwa fasilitas ruang pelatihan, Sumber: diolah Peneliti, (2022)
konsumsi yang diberikan, lokasi, perangkat
audio-visual memenuhi kebutuhan pelatihan, Uji coba dengan bentuk desain Pretest-
dan ketersediaan musholla dan toilet Posttest Control Group yang diaplikasikan pada
disediakan dengan baik. Hasil persentase dari pelatihan pembuatan LKPD berbasis aplikasi
Respons peserta dapat dilihat pada gambar 13 digital ini menggunakan uji gain score. Hal ini
berikut. ditujukan guna mencari adanya peningkatan
tingkat paham peserta pelatihan pada konsep
Sarana dan Prasarana
materi pembuatan LKPD sebelum dan setelah
diterapkannya pemaparan materi dari dosen
Sangat Kurang ahli dan implementasi media baru oleh
0%
13% Kurang narasumber kepada guru dalam pengukuran
praktik singkat melalui pemberian angket
27% Cukup pretest-posttest. Data nilai angket yang
60%
Baik terkumpul akan dilihat selisih antara nilai pretest
dan posttest dengan menggunakan uji gain
Sangat Baik score agar dapat menemukan seberapa besar
peningkatan pemahaman peserta pelatihan
Gambar 13. Hasil Angket Evaluasi Respons pada hasil penelitian dengan simpulan yang
Peserta spesifik tentang ada atau tidaknya peningkatan
pemahaman secara kognitif dan keterampilan
Hasil tersebut menunjukkan bahwa dari peserta pelatihan terhadap pelatihan
perolehan persentase secara keseluruhan pada pembuatan LKPD berbasis aplikasi digital
indikator sara prasarana memperoleh rata-rata beserta soal-soal berbasis HOTS yang terdapat
sebesar 60% peserta yang menyatakan bahwa pada pokok bahasan Permintaan, Penawaran,
sarana dan prasarana yang dilakukan sangat dan Keseimbangan Pasar.
baik, 27% baik, dan 13% cukup. Dari hasil Ketika kegiatan pelatihan pada 30 guru-
evaluasi tersebut banyak peserta yang guru MGMP Ekonomi di Kabupaten Lamongan
mengharapkan untuk adanya kegiatan telah dilakukan, tim PKM memperoleh hasil
pelatihan yang berkelanjutan sampai tuntas dan perhitungan data di mana peserta mencapai
mahir. Selain itu peserta juga berharap untuk peningkatan hasil belajar dengan perolehan
pelatihan berikutnya membahas tentang rata-rata Gain Score sejumlah 0,89. Perolehan
mengembangkan media pembelajaran tersebut memiliki rincian yaitu sejumlah 4
interaktif, baik bahan ajar atau alat evaluasi. peserta pelatihan memiliki interval gain score
Selanjutnya hasil analisis terkait 0,3 ≤ g > 0,7 dan sisanya sebanyak 26 peserta
efektivitas kegiatan pelatihan pembuatan LKPD pelatihan mempunyai interval penilaian gain
ekonomi berbasis aplikasi digital pada guru- score ≥ 0,7. Hasil rata-rata dari keseluruhan
guru SMA di Kabupaten Lamongan gain score dapat dilihat pada tabel 2 berikut
memperoleh hasil bahwa kegiatan tersebut Tabel 2. Hasil Rata-Rata Perhitungan
efektif dilaksanakan. Hasil perhitungan tersebut Gain Score
dihitung menggunakan n-gain dengan rumus Skor
N-
N-
sebagai berikut. Pre- Post- Post- Ideal gain
gain
test test Pre (57- Score
Score
Pre (%)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
N-gain = ….1) Mean 40,9 55,53 14,63 16,1 0,89 89
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑟
Sumber: diolah Peneliti, (2022)
Dengan klasifikasi gain score pada
tabel 1 berikut. Apabila merujuk pada perolehan rata-
Tabel 1. Kelompok Klasifikasi Gain Score rata Gain Score dapat diperhatikan bahwa
Pembagian N-Gain Score adanya temuan peningkatan hasil belajar
Nilai N-Gain Kategori menggunakan rumus Gain Score yang
g>0,7 Tinggi tergolong pada kategori <g> tinggi. Sehingga
0,3≤g≥0,7 Sedang peneliti memiliki simpulan bahwa dalam
melaksanakan pelatihan pembuatan LKPD
g<0,3 Rendah
berbasis aplikasi digital menggunakan media

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 2175


Volume 6 Nomor 4 Desember 2022
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
aplikasi digital yang bisa diakses melalui laptop mengemukakan nilai ≥80% sudah memenuhi
atau komputer memiliki dampak meningkatkan kriteria ketuntasan klasikal dengan kategori
pemahaman yang tinggi bagi guru-guru di sangat tuntas.
MGMP Ekonomi Kabupaten Lamongan. Hasil penelitian berupa analisis uji Gain
Penjelasan lebih lanjut guna Score menggambarkan terdapat peningkatan
mempermudah melihat hasil pretest dan pemahaman materi pelatihan yang tinggi
posttest dapat dilihat pada Gambar 1 sebagai karena terkena dampak dari penggunaan
berikut: aplikasi digital atau media baru. Hal ini selaras
dengan penelitian relevan dari Situmorang
60 (2015, p. 89) yang menunjukkan gain score
50 kelas yang dikenai treatment mengalami
peningkatan pemahaman materi daripada kelas
40
lain yang tidak ada treatment. Pengklasifikasian
30 data dalam kelompok gain membuat peneliti
menjadi tahu perbedaan signifikan dari selisih
20
hasil belajar pretest dan posttest meningkat
10 atau menurun. Sehingga dapat menunjukkan
0 keefektifan dari pelaksanaan pelatihan
Rata-rata pembuatan LKPD berbasis digital. Maka
Rata-rata Pretest berdasar pada hasil uji penilaian pretest dan
Pretest Rata-rata posttest dan uji nilai Gain Score dengan
Posttest penelitian terdahulu, peneliti mendapat sebuah
Gambar 14. Grafik Batang Nilai Rata-Rata temuan yakni jika pelaksanaan pelatihan
Pretest-Posttest dengan materi pembuatan LKPD diorientasikan
Sumber: diolah Peneliti, (2022) pada optimalisasi aplikasi digital dengan
beberapa tawaran kelebihan akan menunjang
Merujuk pada data yang terkumpul, munculnya peningkatan yang tinggi dari
dapat ditemukan hasil dari pretest pemahaman peserta pelatihan menjadi
mengemukakan rata-rata pengukuran signifikan setelah dilakukannya pemaparan
pemahaman terhadap 30 guru-guru di MGMP materi.
Ekonomi Kabupaten Lamongan untuk membuat
LKPD berbasis Aplikasi Digital menyentuh nilai SIMPULAN DAN SARAN
pretest 40,9 dari total nilai maksimal yaitu 57. Simpulan atas terlaksananya kegiatan
Dari total 30 peserta pelatihan hanya 6 peserta dari Tim PKM S2 Pendidikan Ekonomi
pelatihan yang sudah menguasai pengetahuan menunjukkan bahwa pelatihan tersebut
tentang LKPD berbasis digital yaitu antara 50 berdampak positif terhadap peningkatan
hingga 55 dan 24 peserta di antaranya pemahaman dan keterampilan MGMP Ekonomi
memperoleh nilai 49 ke bawah. Hal ini SMA di Kabupaten Lamongan terkait
menandai adanya perolehan nilai pretest yang pengembangan LKPD berbasis aplikasi digital
masuk pada kriteria kurang tuntas. Sehingga yang disesuaikan dengan fenomena dan
penilaian dalam pretest belum memenuhi permasalahan yang terjadi. Metode yang
kriteria ketuntasan sebesar ≥ 80% dari total digunakan pada proses kegiatan PKM yaitu
keseluruhan peserta-peserta pelatihan. menggunakan lima tahap antara lain pertama
Perolehan tersebut kemudian melakukan persiapan dan pengorganisasian,
dibandingkan dengan penilaian yang didapat kedua menyusun susunan acara, materi, dan
pada uji posttest di mana nilai rata-rata dari 30 instrumen pelatihan, ketiga pelaksanaan
peserta pelatihan menjadi 55,5. Perubahan dari kegiatan pelatihan, keempat pendampingan
rata-rata nilai memiliki rincian yaitu sebanyak 29 dan penyusunan soal HOTS ke LKPD berbasis
guru telah melampaui nilai di atas 50 dan Aplikasi Digital, dan kelima yaitu evaluasi.
sebanyak 1 guru yang masih berada di bawah Hasil tersebut menunjukkan pada
nilai maksimal yang dapat dikatakan paham persentase hasil lembar Respons terkait
materi yang telah disampaikan. Dengan hasil indikator isi materi yang diberikan, metode
rata-rata nilai 55,5 dan sebanyak 29 nilai penyampaian dan pemaparan materi, diskusi
peserta pelatihan berada di atas nilai 50, guru- dan tanya, dan sarana prasarana pelatihan
guru di MGMP Ekonomi Kabupaten Lamongan memiliki rata-rata 77% peserta menyatakan
memiliki ketuntasan klasikal mencapai 99%. secara keseluruhan kegiatan pelatihan berjalan
Maka, dapat diinterpretasikan hasil persentase sangat baik. Hal tersebut berjalan sesuai
yang diperoleh menunjukkan data yang dengan rencana yang disusun oleh dari tim
tergolong masuk pada kriteria tuntas sesuai PKM. Sehingga tingkat keefektifan
dengan penelitian dari Syifaunnur, (2015) pelaksanaan kegiatan pelatihan yang diukur

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 2176


Volume 6 Nomor 4 Desember 2022
p-ISSN : 2614-5251
e-ISSN : 2614-526X
dengan lembar pretest dan post-test https://doi.org/10.36312/jupe.v4i4.995
memperoleh rata-rata Gain Score sejumlah Lubis, M. (2020). Peran Guru Pada Era
0,89 dengan analisis bahwa ada peningkatan Pendidikan 4.0. EDUKA : Jurnal
pemahaman serta meningkatnya keterampilan Pendidikan, Hukum, Dan Bisnis, 4(2), 0–5.
peserta dalam menyusun dan mengembangkan https://doi.org/10.32493/eduka.v4i2.4264
LKPD berbasis aplikasi digital. Hal tersebut Mardhiyah, Rifa Hanifa, dkk. (2021).
terlihat pada saat tim PKM melakukan Pentingnya Keterampilan Belajar di Abad
pendampingan, dan peserta mampu 21 sebagai Tuntutan dalam
menghasilkan produknya untuk ke depannya Pengembangan Sumber Daya Manusia.
dapat diterapkan sebagai bahan ajar berbasis 12(1), 187–193.
teknologi digital pada proses pembelajaran. Prastowo, A. (2015). Panduan Kreatif Membuat
Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan, Bahan Ajar Inovatif, Menciptakan Metode
didapatkan saran yaitu terkait diharapkannya Pembelajaran yang Menarik dan
tim MGMP ekonomi di Kabupaten Lamongan Menyenangkan (Diva Press (ed.)).
mulai membiasakan untuk beradaptasi dengan Rosnaeni, R. (2021). Karakteristik dan
teknologi sebagai penunjang kegiatan Asesmen Pembelajaran Abad 21. Jurnal
pembelajaran di sekolah dan mulai berinovasi Basicedu, 5(5), 4341–4350.
seacara kreatif. Kemudian diharapkan lagi https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i5.15
pelatihan lanjutan yang dilakukan secara 48
berkala sehingga secara langsung kemampuan Salsabila, U. H., & Agustian, N. (2021). Peran
hardskill guru dalam melakukan kegiatan Teknologi Pendidikan dalam
belajar pada mata pelajaran. Pelatihan Pembelajaran. Islamika, 3(1), 123–133.
keberlanjutan yang diharapkan ialah terkait https://doi.org/10.36088/islamika.v3i1.104
pengembangan media dan bahan 7
pembelajaran berbasis digital, serta alat Sari, E. N., & Susilowibowo, J. (2022).
evaluasi yang interaktif dengan sentuhan Pengembangan E-LKPD Berbasis HOTS
teknologi. Pada Mata Pelajaran Praktikum Akuntansi
Lembaga Kelas XI Semester 2. Edukatif :
DAFTAR RUJUKAN Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(3), 4469–4483.
’first Ar, E., & Astriyani, A. (2021). Webinar https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i3.270
Peran Kompetensi Pedagogi Dan 9
Pentingnya Literasi Digital Abad 21 Untuk Situmorang, R. M. (2015). Penerapan Model
Membangun Generasi Z Yang Tangguh. Pembelajaran Problem Based Learning
Seminar Nasional Pengabdian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Masyarakat, 2–0. pada Materi Sisem Ekskresi Manusia.
http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnas EduBio Tropika, 3, 87–90.
Hanifah Salsabila, U., Irna Sari, L., Haibati Sueb. (2019). Penerapan Pendekatan
Lathif, K., Puji Lestari, A., & Ayuning, A. Pembelajaran Problem Solving Untuk
(2020). Peran Teknologi Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis
Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19. Dan Prestasi Belajar Siswa di SMKNPP
Al-Mutharahah: Jurnal Penelitian Dan Negeri Bima. Jurnal PenKom: Kajian
Kajian Sosial Keagamaan, 17(2), 188– Pendidikan Dan Ekonomi, 2(2), 20–32.
198. https://doi.org/10.46781/al- Syaharuddin. (2020). Menimbang Peran
mutharahah.v17i2.138 Teknologi dan Guru dalam Pembelajaran
Indriani, F. F., & Sakti, N. C. (2022). di Era COVID-19. 1–9.
Pengembangan e-LKPD Berbasis Komik Syifaunnur, H. (2015). Pengembangan dan
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Analisis Kelayakan Multimedia Interaktif
Kritis Peserta Didik Kelas XI IPS SMA. “Smart Chemist”Berbasis Intertekstual
Jurnal PTK Dan Pendidikan, 8(1), 65–77. Sebagai Media Pembelajaran Kimia SMA.
https://doi.org/10.18592/ptk.v8i1.6414 In UNNES Repository.
Kidi. (2018). Teknologi Dan Aktivitas Dalam https://lib.unnes.ac.id/22485/1/43014111
Kehidupan Manusia. Jurnal Pendidikan, 10-S.pdf
28, 1–28.
Latifah, M. F., Hidayati, B. N., & Zulandri. (2019).
Pengintegrasian Potensi Lokal Pada Mata
Kuliah Pendidikan Karakter Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Dan Rasa
Hormat Mahasiswa Terhadap Lingkungan.
JUPE : Jurnal Pendidikan Mandala, 4(4),
0–5.

SELAPARANG. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan 2177

Anda mungkin juga menyukai