Sifat keseimbangan alam masih dapat simal mungkin. Manusia semakin me-
dipertahankan berkat masyarakat ma- nutup dirinya dari hubungan keserasi-
sih menganut pandangan yang didasari an, keselarasan dan keseimbangan dan
pad a kaidah-kaidah hidup, tradisi atau seterusnya berusaha untuk memusat-
kebiasaan yang bersifat mitos dan kan ekosistemnya pada dirinya. Pan-
Eholo(fi dan Sis/em Huhum 597
dangan demikian, lahir dari proses sasi yang pesat, seolah-olah segal a
kedirian manusia yang menyadari diri- sesuatu yang dieksploitir dan dikon-
nya sebagai makhluk yang dibekali sumir tanpa batas dan pertimbangan,
akal, pikiran dan kemampuan-kemam- tanpa kaidan-kaidah keserasian, tanpa
puan lain. kaidah intruksi fungsional antara ma-
Faktor-faktor inilah kemudian men- nusia dan lingkungannya.
jadi sumber egoisme dan individualis-
Tingkah-Iaku manusia telah mem-
me. Seorang dengan orang lain mulai
bawa dampak besar terhadap ketahan-
saling apatis, tidak mau tahu persoal-
an atau daya dukung lingkungan (en-
an-persoalan dan situasi yang diha-
vironmental carrying capacity). Aksi
dapi pihak lain. Seseorang dengan
dan tingkah-Iaku berupa pemenuhan
tetangganya masing-masing sibuk de- • •
kebutuhan dasar dan rupa-rupa kebu-
ngan urusannya bahkan banyak yang
tuhan lain sampai pada keinginan-
tidak saling kenaI. Sifat dan paham
keinginan yang variatif, pula tidak le-
ini umumnya dimiliki oleh masyarakat
pas dari loncatan modernisasi. Jika
urban (perkotaan).
kini dibandingkan misalnya dengan
Dalam berbagai segi pergaulan un-
cara-cara prateknologi modern seperti
sur persaingan mulai muncul dan ta-
berburu menebang pohon, berladang,
jam. Bahkan semakin cenderung peri-
menambang barang-barang tam bang
laku-perilaku yang anofmatif, asosial
yang masih sedehana, maka tingkah-
dan cara-cara lain yang dianggap meng-
laku seperti itu tidak seberapa berpe-
untungkan dirinya dan merugikan
ngaruh pada keseimbangan lingkung-
orang lain. Sistem menianfaatkan kele-
an, karena masih dapat didukung ma-
mahan orang lain atau mengeksploitasi
ta rantai ekosistem yang lain. Tetapi
(menghisap) manusia sesama semakin
kini, praktek-praktek hidup manusia
terlihat di berbagai aspek. Itulah be-
bukan lagi sekedar menutupi kebu-
berapa corak perilaku yang berangkat
tuhan, melainkan telah berpusat pada
dari paham ·yang transendental.
keinginan yang serba tidak terbatas.
Prof. Dr. Otto Soemarwoto, ekolog
Dari Kebutuhan Ke Keinginan terkemuka, dalam suatu tulisannya
Pesatnya dunia ilmu pengetahuan yang berjucl.ul: Ranggawarsita dan Ga-
dan teknologi dan begitu pula pesat- jah, di Harian Kompas 22 Agustus
nya perkembangan dan pergeseran ni- 1981 membedakan antara kebutuhan
lai kian menciptakan bent eng kedirian dan keinginan dalam hubungan inter-
manusia sebagai sistem yang lebih ting- aksi manusia dengan lingkungan. Ke-
gi derajatnya dari seluruh lingkungan. butuhan, diartikan sebagai sesuatu
Kebutuhan manusia berkembang me- yang tel.· batas dan diperlukan untuk
kar be rsama -sama dengan pertum buh- mencapai kesehatan, keamanan dan
an i~nu pengetahuan dan teknologi. aspek-aspek yang berkaitan sel:ara
Dari sini kemudian lahir dan berkem- manusiawi. Sedangkan ke ingill111l , di-
bang berbagai keinginan yang sukar artikan kebalikannya: tidak ada batas-
dibedakan dengan kebutuhan. nya , selalu ingin lebih banyak, menan-
Ilmu pengetahuan dan teknologi jak tiada batas (the rising demand).
(iptek) yang menumbuhkan l11oderni- Bertolak dari penger! ian yang dibe-
Desember 1987
•
•
rikan Prof. Otto di at as dapatlah kita gai keinginan dan hasrat-hasrat manu-
asumsikan sekarang bahwa faktor ke- sia. Gejala yang lain kelihatan di sini
inginan-keinginan iIiilah yang sesung- berupa bahwa yang kuatlah yang mam-
guhnya. mendominasi berbagai ragam pu memegang dan melaksanakan ke-
persoalan-persoalan dunia, mulai dari inginannya. Yang bermodal besar dan
persoalan-persoalan hidup individual berteknologi tinggi dapat mengeksploi-
sampai pada yang global universal. tasi kekayaan-kekayaan sumber-sum-
Masalah ekonomi berupa resesi, inflasi, ber alam dan lingkungannya. Banyak-
gejala-gejala monopoli, proteksionis- lah sekarang kita perhatikan kenya-
me, kapitalisme dan sebagainya lebih taan , yang kaya kian menjadi kaya,
banyak berangkat dari faktor-faktor tetapi yang miskin kian miskin. Tim-
ke inginan. .Persoalan-pe rsoalan po lit ik bullah berbagai kesenjangan ekosistem
berupa pertikaian,
,
peperangan, pere- dan ketidakserasian lingkungan hidup
butan paham ideologi (harmoni) pe- dalam berbagai bentuk.
nindasan lawan politik, kudeta atau •
Desember 1987
600 HUkum dan Pemban/tunan
menjadi perhatiannya. Dalam persoal- Jakarta, kini makin lama makin besar
an dengan masalah lingkungan , faktor volumenY\l. Sehingga jalan-jalan umum
egoismeboleh juga dikatakan sebagai makin ramai dan padat oleh kendara-
hal cukup dominan. an-kendaraan yang kemudian sering
Faktor egoisme bisa terdorong baik menirnbulkan kemacetan di berbagai
karena belum ada batas-batas norma tempat. Anehnya kendaraan-kendara-
atau etika yang jelas maupun karena an ini lebih banyak kepunyaan priba-
sifat egoisme seseorang lebih do- di. Kenyataan mewujudkan banyak
minan faktor-faktor norma, orang-orang yang memiliki mobillebih
etika atau kewajaran/kepatutan tidak- daripada ·seperlunya.
lah inenjadi halangan baginya. Dalam hal lain, ada lagi, di mana
. Misalnya, seseorang pemilik konsen- para pemilik berusaha menumpuk
si penebangan batu kapur, tidak mau sumberdaya-sumberdaya tertentu, mi-
tahu persoalan-persoalan akan abu-abu salnya tanah melebihi jumlah maksi-
beterbangan ketika proses produksi mum . sesuai dengan ketentuan hukum
berlangsung penduduk yang di bidang keagrariaan (UUP A dan UU
berdiam sekitar wilayah konsensi meng- Landreform). .
alami an-gangguan. Selama per-
aturan-peraturan belum ada atau pen- Pengawasan dan Penegakan Hukum
duduk setempat . tidak memprotes, ma- Faktor pengawasan dan penegakan '"
ka sang pengusaha kerapkali mernbiar- hukum (law enforcement) yang kon-
kan hal-hal seperti itu berlangsung. sekuen sangat banyak artinya dalam
Para pemegang HPH dalam bebera- usaha mempertahankan konservasi ling-
pa hal tidak jarang peratur- kungan. Benturan-benturan, dampak
an-peraturan dan prosedur yang dite- dan interaksi yang berlebihan pada
tapkan pemerintah dalam hal eksploi- lingkungan dapat dicegah melalui sis-
tasi areal hutan . Misalnya menebang tem-sistem pengawasan dan penegakan
pohon-pohon di bawah diameter yang hukum . Tetapi sebaliknya, faktor kon-
ditentukan, juga sering diberitakan, trol yang lemah dan sistem enforce-
pohon-pohon kecil yang punah kare- ment yang tidak tegas akan saja men-
na rembesan pengusaha hutan segera jadi peluang besar bagi masyarakat
d·iperbaiki. untuk menggunakan lingkungannya
Di kota-kota besar misalnya di Ja- sekehendaknya.
karta , anak-anak muda sering mengen- Misalnya, intensitas keparahan eko-
darai mobil atau sepeda motor de- sistem hutan yang kita rasakan kini
ngan cara kebut-kebutan di jalanan banyak disumbang oleh karena ketia-
yang bukan tempatnya melakukan daan atau kurangnya pengawasan apa-
seperti itu . Knalpot atau alat-alat rat yang berwenang di lapangan terha-
penangkal suara mesin sengaja dibuka dap para pemegang HPH dan HPHH.
dan terjadilah pada Begitu pula terhadap cara-cara kerja
•
para pemakai jalan umum dan me- para peladang berpindah yang juga ti-
nirnbulkan kebisingan-kebisingan di se- dak kalah masalahnya adalah karena
kitarnya. kurangny a faktor kontroI dari Depar-
Tentang jumlah kendaraan di kota temen Pertanian atau Departemen Ke-
•
E"o/Olll don Si.tem Hu"um 601
•
Desember 1987
•
sesudahnya, saat mana ketika itu berla- tern hutan dalam rangka pengelola"
ku paket kebijakan nasional dikeluar- an konsesi hutan oleh para pemilik
kan,antaranya UU No.1 Tahun 1967 HPH.
tentang Penanaman Modal Asing, terli- - Sektor pertambangan dengan ekses-
hat berbagai perubahan yang sangat ekses yang bersumber dari proses
menakjubkan. .(\lur
, pembangunan te- eksplorasi dan eksploitasi.
rasa lancar di semua sektor. Kalau mi- - Sektor pertanian dengan ekses-ekses
salnya secara sederhana, jUrnlah mobil yang bersumber dari sistem intensi-
sedan di Jakarta tahun enampuluhan fikasi dan ekstensifikasi pertanian
tidak sampai mencapai puluhan ribu terutama persawahan.
buah. Tetapi, kini jumlah itu telah - Sektor pemukiman dan perkotaan,
berlipat ganda, mencapai ratusan ribu berupa sampah-sampah rumahtang-
buah. Industri yang tergolong besar ga sampah industri dan limbah-lim-
hanya beberapa puluh buah. Akan bah kegiatan kota.
tet~pi kini, telah puluhan ribu buah - Sektor transmigrasi berupa pembu-
termasuk perusahaan-perusahaan mul- kaan lahan dan areal hu tan sehing-
tjnasional (MNC). Dalam hal pendapat· ga menambah jumlah lahan-Iahan
ani nasional (GNP) naik beratus-ratus kritis.
persen. . Di negara kita, tingkat permasalah-
Akan tetapi, dari perhitungan-per- an lingkungan memang belum dilaku-
hitungan pertumbuhan yang pesat itu, kan data perhitungan yang konkret,
berdasarkan kajian dan evaluasi para baik menurut kriteria ekonomi atau
pengamat, di balik persentase yang kriteria sosiologis. Akan tetapi, se-
dicapai tersebut , nampak berbagai ek- sungguhnya dengan kondisi-kondisi
ses yang tidak melengkapi atau malah yang terlihat melalui pengamatan,
mengurangi makna keseluruhan cita-ci- masalah ekologi di negeri kita sudah
ta nasion, !. Dan, di sini kita menyak- cukup serius.
sikan be ~oagai rupa efek atau dampak- Dari berbagai pola-pola kebijaksa- •
dampak yang keluar dari sistem pe- naan, bisa kita sebutkan telah banyak
ngelolaan pembangunan yang dalam diupayakan ikhtiar-ikhtiar yang ber-
beberapa hal membawa kerugian-keru- tujuan memperhatikan nasib lingkung-
gian yang nilainya sulit ditentukan. an hidup terhadap pengelolaan pem-
Sektor-sektor pembangunan yang bangunan. Ini tercermin dari rumus-
sangat berpotensi dan tidak jarang an-rumusan GBHN dan Pelita mulai
•
memberikan ekses pengorbanan khu- tahun 1973 hingga sekarang. Asas-
susnya untuk bidang ekologi dan lmg- asas pengembangan lingkungan telah
kungan hidup ialah antara lain: pula dicanangkan lew at sistem perun-
- Sektor perindustrian dengan ekses- dangan (UU No. 4 Tahun 1982-
ekses pencemaran dan ancaman ter- UKPPLH). Inti dari berbagai ikhtiar
hadap keselamatan jiwa manusia ini, ialah adanya sikap untuk merna-
da,1am proses produksi. dukan kepentingan pembangunan de-
- Sektor kehutanan dengan ekses- ngan kepentingan lingkungan hidup.
ekses menyusutnya cadangan-ca- Sistem I'engelolaan demikian dicapai
dangan hutan dan rusaknya ekosis- berdasarkan prinsip pembangunan ber-
603
Oleh negara-negara maju, ambisi- Atas dasar uraian di atas, bisa di-
ambisi negara-negara berkembang ini benarkan anggapan , bahwa yang "me-
••
Ekololli dan Si8t"m Hukum 605
nularkan" kerusakan bumi ini tenna- ini menewaskan sekitar 1.500 orang.
suk ke negeri-negeri berkembang, ialah Dan telah mencederakan orang, seperti
tekanan-tekanan dari ambisi-ambisi buta, merusak hati dan ginjal, me-
negeri maju. Seperti pernah dikecam mandulkan wanita, merusak kandung-
Paus Paulus VI pada pesan akhir tahun an wanita hamil, dan lain-lain seba-
1977, bahwa bahkan negara-negara nyak kurang lebih 500.000 penduduk,
. maju selalu berusaha memaksakan je- sebagai akibat bocomya tangki gas
nis-jenis teknologi untuk peningkatan methyl icocYllnate (MIC). Perusahaan
konsumsi yang serba asing, yang industri yang bernama Union Car-
akhirnya industri domestik terdesak bide iniadalah milik Amerika Serikat,
dan kian lama tersingkir dan ludes yang menurut sumber sudah kurang
samasekali. me me nuhi SYlj.rat-syarat, antara lain
Berbagai tekanan dari negara-negara dekat dengan pemukirnan penduduk.
maju, baik langsung atau tidak lang- Juga, perusahaan ini sebetulnya di ne-
sung, melahirkan situasi-situasi pelik geri asalnya, tidak lagi dibolehkan
di negara-negara berkembang. Yaitu, beroperasi, karena mengandung risiko
bukan saja belum mampu menggolkan keselamatan yang sangat besar.
tujuan hakiki pembangunannya, atau Kalau sumber Uu benar, bagi kita
belum juga mampu mengenyahkan ke- sekarang tiada ala san untuk tidak
miskinan dan mu tu hidup yang ren- m.enyesalkan sikap yang kurang ber-
dah. Namun bahkan pula ekses-ekses moral tersebut, sebab bagi negara maju
pembangunan yang disumbang negara- tersebut lebih mementingkan keun-
negara maju, tidak jarang menjadi tungan ekonomi daripada keselamatan
beban-beban yang berat dan berkom- beratus-ratus ribu orang.
plikasi secara dahsyat di negara-nega- Kasus ini, adalah salah satu dari
ra berkembang. berbagai sebab akibat dari dampak-
Peristiwa Bhopal, India tahun 1984 dampak pola-pola sikap negara maju,
misalnya tidak terlepas dari sikap sehingga masalah-masalah lingkungan
masa bodoh, egoisme dan ambisius menjadi san gat berlipat ganda untuk
negara maju. Kecelakaan di Bhopal kita hadapi.
iJelembel' 1987
•
BAGAN POLA BENTURAN KEINGINAN
r:: TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
"..:s
r:: •
f;
'\
r:: •
Keinginan Penyu su tan Sum ber-sum ber-
..," Pola daya/ over Eksploitasi
E •
Individual
~
r:: Kebutuhan •
pencemaran-pencemaran
~" Dasar Keinginan .
Lingkungan
E .
:s
~
•
~
.
§ . Bahaya-bahaya •
~ ~ -7
•
Ilmu Pengetahuan Keinginan OIl
Lingkungan
I'::
..j
Pola .Q
.
Teknologi ~
Politik
Pembangunan
.-
OIl
1':: .
....l -7 •
Konsumensme
-§ ..j
Industrialisasi/
Keinginan 1\ O!
'"co
~
•
.
Modernisasi • -7 Individu alisme
. ..j
Keinginan
"y 7- Kesenjangan Sosial
• Pola
Negara-negara . •
. \0
o •
\0
•