Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN OBSERVASI PENGELOLAAN YOUTUBE

SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SDMT PONOROGO

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Era globalisasi telah menciptakan perkembangan zaman menjadi lebih modern.
Perkembangan yang sangat pesat dapat dilihat pada bidang teknologi informasi dan
komunikasi yang berpengaruh bagi kehidupan masyarakat terutama generasi-generasi
muda sebagai tumpuan pendidikan. Bidang teknologi informasi dan komunikasi menjadi
salah satu tempat berkembangnya berbagai peradaban dunia, salah satunya yaitu bidang
pendidikan.

Dunia pendidikan sebelumnya lebih akrab dengan pemanfaatan sumber belajar


tercetak seperti buku. Namun mengikuti perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dunia pendidikan ikut mengimplementasikan teknologi berbasis internet
menjadi sumber belajar. Pemanfaatan Youtube yang berbasis video sebagai sumber belajar
merupakan suatu kecenderungan yang saat ini marak digunakan oleh berbagai kalangan,
khususnya guru dan peserta didik yang berperan langsung dalam dunia pendidikan.
Youtube adalah sebuah situs yang menyediakan berbagai informasi berupa gambar video.
Youtube merupakan bagian dari situs jejaring sosial yang saat ini menjadi situs paling
banyak diakses oleh semua kalangan di berbagai belahan dunia.

Berdasarkan hasil observasi peneliti di Sekolah Dasar Muhammadiyah Terpadu (


SDMT) Ponorogo, diketahui bahwa terdapat kebijakan dari kepala sekolah dalam
pembelajaran daring dengan menggunakan media YouTube, di samping media Whats App
dan Zoom. Guru membuat konten materi beserta penjelasannya lalu diunggah,
kemudian pesert didik mengunduh lalu menonton penjelasan tugas yang ada dalam video
tersebut. Kemudian hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan sejumlah guru
diketahui bahwa, semua guru SDMT Ponorogo pembelajaran daring dengan media YouTube
minimal sekali dalam setiap minggunya sesuai jadwal pelajaran. Dan hampir semua peserta
didik bisa menggunakan YouTube sebagai sumber belajar dari rumahnya masing-masing.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis uraikan beberapa rumusan masalah antara lain
sebagai berikut:
1.      Apa pengertian YouTube sebagai sember belajar?
2.      Bagaimana pengelolaan YouTube sebagai sumber belajar di SDMT Ponorogo?
C.    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian observasi ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pengertian YouTube sebagai sember belajar.
2.      Untuk mengetahui pengelolaan YouTube sebagai sumber belajar di SDMT Ponorogo.
D.    Waktu Observasi
            Kegiatan observasi dilaksanakan tahun pelajaran 2020 / 2021 semester genap di SDMT
Ponorogo
E.     Narasumber
            Guru -guru SDMT Ponorogo
BAB II
METODOLOGI  PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk kedalam penelitian lapangan (field research). Sifat
penelitian ini adalah kuantitatif.
B.     Metode Penelitian
            Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan observasi ini adalah dengan
wawancara dan observasi langsung ke SDMT Ponorogo.
A.                Wawancara
            Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan
tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap narasumber atau sumber
data.
            Wawancara terbagi atas wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
a.       Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin
digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga
dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat
membantu kelancaran wawancara.
b.      Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya
memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.

B.     Observasi
            Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah
cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk
keperluan tersebut.
            Pengamatan dapat dicek dan dikontrol keasliannya, adapun penggunaan pengamatan
langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
a.       Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku,
pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut
terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek
dapat dicatat segera, dan tidak menggantungkan data dari ingatan seseorang;
b.      Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik tidak dapat berkomunikasi secara
verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Adakalanya subjek tidak mau
berkomunikasi, secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak
ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi.
BAB III
KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Youtube dan Sumber Belajar
1.       Youtube
Youtube adalah sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh tiga mantan
karyawan PayPal pada Februari 2005. Situs ini memungkinkan pengguna mengunggah,
menonton, dan berbagi video. Perusahaan ini berkantor pusat di San Bruno, California, dan
memakai teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam
konten video buatan pengguna, termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu ada pula
konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan1.
Dengan banyaknya pengguna youtube di Indonesia menimbulkan kegemaran baru, kegemaran
tersebut dapat menciptakan penghasilan baru bagi para pengguna youtube tersebut. Youtube merupakan
suatu wadah untuk menciptakan suatu popularitas baru dengan bertujuan untuk mendapatkan suatu
keuntungan. Tidak sedikit para artis televisi berpindah haluan menjadi artis youtube dikarenakan
youtube lebih diminati oleh masyarakat daripada televisi, hal ini sesuai dengan slogan dari youtube itu
sendiri yaitu “youtube lebih dari sekedar TV”. Keuntungan yang didapatkan di dalam youtube dapat
berupa suatu popularitas atau bahkan penghasilan tambahan . dengan pengaksesan dan peraihan
penghasilan yang mudah membuat youtube menjadi salah satu lahan pekerjaan baru yang diciptakan
secara tidak sengaja atau secara kebetulan, karena pada dasarnya para pelaku usaha di media sosial
youtube hanya melakukan kegemarannya saja namun kegemaran itu dapat memunculkan penghasilan
didalamnya.2
2.      Sumber belajar
Kata Sumber yang berarti suatu sistem atau perangkat materi yang sengaja diciptakan
atau disiapkan dengan maksud memungkinkan (memberikan kesempatan) siswa belajar.
(menurut Oemar Hamalik 1994)3.
Dan kata Belajar yang pada hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang
lebih sempurna sesuai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya. (menurut Nana Sudjana dan
Ahmad Rivai 1989)4

1
Wikipedia, Youtube. https://id.wikipedia.org . Diakses pada tanggal 6 Juni 2021
2
17Rahman Bagus Ramadhan, “Perlindungan hukum terhadap pengguna jasa provider seluler sebagai konsumen
atas promo yang dikeluarkan oleh pelaku usaha melalui media iklan di pt indonesian satelite”. LTA S-I Kearsipan
Fakultas Hukum. Universitas Jenderal Sudirman.2015
3
Oemar Hamalik. (1994). Mediapendidikan. Bandung:Citra Aditya Bakrin
4
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (1989). Teknologi Pengajaran. Bandung:Sinar Baru
Sedangkan pengertian Sumber Belajar menurut para ahli pendidikan adalah :
1. Cece Wijaya dan A.Thabrani Rusyah Berpendapat bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar
adalah lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah sebagai sumber pengetahuan, dapat
berupa manusia atau bukan manusia (Cece Wijaya dan A. Thabrani rusyah, 1994). 5
2. Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi Menguraikan bahwa sumber belajar adalah segala daya yang
dapat dipergunakan untuk kepentingan proses atau aktifitas pengajaran baik secara langsung
maupun tidak langsung diluar dari peserta didik (lingkungan) yang melengkapi diri mereka pada
saat pengajaran berlangsung. (Ahmad Rohanidan Abu Ahmaddi, 1991) 6
3. Fred Percival dan Henry Ellington Memberi pengertian bahwasannya sumber belajar (Resources
Leaning) adalah satu set bahan atau situasi belajar yang sengaja diciptakan agar siswa secara
individual dapat belajar. (Fred Percival dan Henry Ellington, 1988)5 7
4. Fatah Syukur NC Menjelaskan bahwa sumber belajar adalah segala apa (daya,lingkungan dan
pengalaman) yang dapat digunakan dan dapat mendukung proses pengajaran secara lebih
efektif dan efisien serta dapat memudahkan pencapaian terjadi pengajaran atau belajar, tersedia
langsung atau tidak langsung baik kongkret atau abstrak (Fatah Syukur NC, 2005) 8 guru dalam
proses pembelajarannya memerlukan strategi dan media pengajaran yang sesuai denagn usia
peserta didik. Fahyuni (2016) menyatakan bahwa anak usia remaja membutuhkan pola
pengajaran yang memberikan keleluasaan untuk siswa menyelidiki, menganalisis, dan
membuktikan sendiri kebenarannya karena pada masa ini anak menyukai dunia tantangan.
B.     YouTube sebagai sumber belajar
Sumber informasi yang memadahi dalam pembelajaran akan dapat menjadi solusi
atas hambatan ruang dan waktu melalui proses pembelajaran di kelas (Moeis, Indrawadi,
Anggraini, & Fatmariza, 2018). Sumber belajar adalah suatu sistem yang terdiri dari
sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar
memungkinkan peserta didik belajar secara individual (Warsita, 2008). Dan melalui sumber
belajar yang tersedia dan memadai akan berdampak pada kemudahan peserta didikan dalam
memahami materi pelajaran, dan akan melengkapi, serta memperkaya wawasan seorang
peserta didik. YouTube dapat menjadi sumber belajar bagi peserta didik yang kreatif.

5
Cece Wijaya dan A. Thabrani Rusyah.. (1994). Kemampuan Dasar Guru dalam proses Belajar Mengajar. Bandung:
Rosda Karya
6
Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi. (1991). Pengelola Pengajaran. Jakarta:Rineka Cipta
7
Fred Percival dan Hennry Ellington. (1988). Teknologi Pendidikan. Jakarta:Erlangga
8
Fatah Syukur NC. (2005). TeknologiPendidikan. Semarang:RaSAIL
Dengan Adanya YouTube telah memberikan paradigma baru untuk mencari sumber belajar
khususnya di saat pendemi saat ini, di mana pendidik dan peserta didik tidak bertatap muka
secara langsung akan tetapi kegiatan belajar mengajar harus terus berlangsung.

YouTube sebagai sumber belajar mempunyai kelebihan diantaranya: 1) Informatif,


maksudnya YouTube bisa memberikan penggunanya berbagai informasi terkait materi
pelajaran apapun itu. 2) Cost effective, maksudnya YouTube bisa diakses secara gratis
dengan jaringan internet. 3) Potensial, maksudnya YouTube sangat populer dan konten
video yang ada pada YouTube akan terus berkembang secara dinamis sehingga dapat
memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan. 4) Praktis dan lengkap, maksudnya
YouTube dapat digunakan oleh semua kalangan dan konten video yang ada dapat
dijadikan sebagai sumber informasi. 5) Shareable, artinya video yang ada dapat dibagikan
ke situs lain dengan membagikan linknya| 315 Journal of Civic Education (ISSN: 2622-

237X) Volume 2 No. 4 2019 video tersebut. 6) Interaktif, maksudnya adanya fasilitas
tanya jawab dan diskusi melalui kolom komentar yang disediakan didalam TouTube.
(Suryaman, 2015). Namun demikian terdapat sejumlah tantangan terkait penggunaan
YouTube dalam pembelajaran, seperti yang diungkapkan oleh Suryaman (2015), yaitu: 1)
Ketersediaan video, di YouTube terdapat beberapa video hanya tersedia dalam rentang
waktu tertentu, sehingga peserta didik harus memperhatikan ketersediaan konten video yang
diinginkan (Burke & Snyder, 2008). 2) Kualitas Konten, YouTube menyadiakan
penggunannya khususnya pesreta didik hendaknya memperhatikan tanggal video tersebut
agar informasi yang diberikan dalam video tersebut masih relevan . Kemudian perlu juga
memperhatikan kualitas konten dari video tersebut, karena terkadang terdapat video yang
melanggar aturan norma kesusilaan, boleh jadi menampilkan adegan yang tidak pantas dan
tidak senonoh (Buckley, Adelson, & Agazio, 2009). 3) Proses pencarian, bisa jadi dalam
pencarian video dapat menghasilkan tampilan video yang sangat banyak dan beragam
sehingga membuat pengguna bingung untuk memilih video yang dapat menyajikan
informasi yang diharapkan. Untuk memperkecil pencarian salah satunya dengan fokus pada
username pengunggah video (Sharoff, 2011). Bisa juga pengguna YouTube bisa menandai
(mendiskriptor/tag) pengguna lainnya untuk mempermudah mencari video yang sesuai.
(Setiyani, 2010)

BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.    Gambaran Umun Objek Penelitian
Nama Sekolah                   :  SDMT Ponorogo
Alamat                              : Jl. Jagadan No. 14 Ronowijayan Siman Ponorogo
Kepala Sekolah                 : Imam Saiful Bahri, M. Pd.
B.     Pembelajaran Selama Pandemi
Pandemi Covid-19 telah berdampak yang sangat besar kepada dunia pendidikan,
terlebih di Indonesia, berbagai program dan kebijakanterus dibuat oleh Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan (Mendikbud) NadiemMakarim dan Menteri Dalam Negeri Muhammad
Tito Karnavian beserta seluruh kepala daerah untuk menjamin proses kegiatan belajar dan
mengajar tetap terlaksana dengan baik pada masa Pandemi Covid-19 ini

Pelaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring menjadi bagian dari bentuk
kegiatan pembelajaran yang laksanakan pada masa pandemi, sebab pada dasarnya poin
terpenting dari kebijakan dalam dunia pendidikan saat masa pandemi Covid-19 ini adalah
memperiotaskan kesehatan serta keselamatan bagi semua pihak yang terlibat didalamnya,
meliputi peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat pada
umumnya, sehingga layanan Pendidikan masih pisa diberikan meski dalam pandemi.

SDMT Ponorogo mempunyai dedikasi dan komitmen untuk selalu memberikan layanan
pembelajaran dengan maksimal meski melalui pembelajaran daring. Dengan komitmen tersebut
mejadikan setiap guru membuat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media YouTube.

B.     Pengelolaan YouTube sebagai sumber belajar

1. Perencanaan
Setiap guru SDMT Ponorogo sebelum melaksanakan kegiatan mengajar terlebih dahalu
membuat konten matari pelajaran yang dibuat di aplikasi Power Point. Hal ini di lakukan agar
materi pelajaran yang akan disampaikan terlihat menarik. Setelah itu masuk tahap selanjutnya
recording. Guru menayangkan slide power point dengan diberi penjelasan secara lesan. selama
proses penayangan slide dan pemberian penjelasan, guru menggunakan suatu aplikasi untuk
merekamnya. Hasil rekaman berbentuk video selanjutnya dikirim ke pihak publikasi SDMT
untuk di upload di chanel YouTube SDMT. Chanel ini bernama SDMT TV.
2. Pelaksanaan
Dalam setiap hari siswa mendapat 2 pelajaran. Pada pelajaran pertama mulai pukul 07.30
sampai dengan pukul 09.00, sementara pelajaran kedua mulai pukul 09.30 sampai dengan 11.00.
pembelajaran pada waktu tersebut menggunakan media zoom. Siswa-siswi SDMT sebelum
pelajaran dimulai diharapkan sudah mendownload materi yang sudah ada di SDMT TV dan telah
mempelajarinya secara offline. Dalam mengikuti pembelajaran zoom, siswa-siswi bisa menayakan
materi yang belum paham dari YouTube. Siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran melalui
zoom karena masalah sulitnya mengakses maka bisa menyampaikan masalah-masalah yang
dijumpai di materi YouTube melalui WA group kelas.

3. Evaluasi

Pembelajaran melalui YouTube di SDMT Ponorogo secara umum terlaksana dengan baik. Hal
ini disebabkan karena :

a. Pemerintah membuat kebijakan dengan memberikan kuota internet kepada semua


pelajara dan guru. Hal ini berimbas kepada siswa-siswi SDMT. Mereka tidak mengalami
masalah dengan kuota internet. Mereka bisa leluasa mendowload setiap materi pelajaran
yang dishare di YouTube oleh pihak sekolah.
b. Hampir setiap wali murid memiliki smartphone atau leptop yang digunakan untuk
mengakses Youtube dan mendownload konten materi pelajaran.
c. Mayoritas siswa-siswi SDMT berdomisi di wilayah sudah terakses jaringan internet dengan
baik.

Meski demikian ada sejumlah kendala yang dihadapi para guru SDMT Ponoroga dalam pembelajaran
daring melalui media YouTube, diantaranya :

a. Sebagian Orang tua wali murid bekerja di luar rumah, sementara smartphone atau laptop
dibawa untuk bekerja. Sehingga siswa tidak bisa belajar daring melalui media YuTube.
b. Sebagian siswa berdomisi di wilayah yang sulit jaringan internet. Sehingga mereka terkendala
untuk mengakses dan mendownload materi di YouTube.
c. Sebagian walimurid dan siswa tidak berperan aktif dalam pembelajaran daring melalui
YouTube. Mereka enggan membuka YouTube. Hal ini mengakibatkan materi pelajaran di
YouTube tidak bisa dipelajari dan tugaspun tidak dikerjakan.
BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Dari hasil obervasi yang dilakukan serta merujuk pada rumusan masalah dan tujuan
pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Pembelajaran dengan sumber belajar YouTube merupan alternatif yang tepat
dilaksanakan. Mengingat dalam suasana pendemi ini seseorang harus menerapkan protokol
kesehatan demi mencegah dan menghindari dampak penyebaran COVID 19
            Dalam pelaksanaan pembelajaran daring di SDMT Ponorogo muncul beberapa
kebijakan , salah satunya pembelajaran malaui media YouTube. Hal ini dilakukan menginat
media YouTube memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: bisa diakses secara online dan
offline, guru leluasa menjelaskan materi, konten bisa dibuat semenarik mungkin.
B.        Saran
            Pada proses pembelajaran daring, hendaknya tidak didominasi menggunakan media
YouTube saja. melainkan harus diimbangi dengan media lain.
C.    Rekomendasi
Adapun rekomendasi yang perlu penulis sampaikan kepada pihak-pihak terkait, berdasarkan
hasil makalah yang penulis buat, adalah sebagai berikut:
1.        SDMT Ponorogo perlu menjadikan YouTube sebagai media pembelajaran daring alternatif saja.
karena pembelajaran khususnya anak usia SD tidak tepat hanya dengan daring. Melainkan
sesekali harus luring.
2.        Siswa -siswi yang ttidak bisa mengikuti pembelajaran melalui media YouTube perlu
dibuatkebijakan yang tegas.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai