Anda di halaman 1dari 5

RESUME INOVASI PEMBELAJARAN IPA SD BERBASIS DIGITAL

“Pengembangan Inovasi Media Pembelajaran IPA SD”

Nama : Lailatul Rahmi

Nim : 21129236

Sesi : 202311290106 / 21 BKT 12

Dosen : Dra. Zuryanty., M.Pd

A. Pengertian Inovasi Pengembangan Media Pembelajaran

Pengembangan media pembelajaran adalah proses merancang, membuat,


menyempurnakan serta mengembangkan suatu produk yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (materi pembelajaran) dari pengirim dalam hal ini guru ke siswa sehingga
dapat merangsang perhatian, pikiran, minat, motivasi serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar lebih efektif dan efesien agar tujuan pembelajaran tercapai dengan
sempurna. Tujuan dari penlitian pengembangan yaitu untuk menghasilkan suatu produk
melalui proses pengembangan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu akibat dari produk
tersebut. Secara sistematis arah tujuan inovasi pengembangan media pembelajaran adalah:

1. Mengejar berbagai ketinggalan dari berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan


teknologi, sehingga pada akhirnya pendidikan di Indonesia semakin berjalan sejajar
dengan berbagai kemajuan tersebut.
2. Mengusahakan terselenggarakannya pendidikan di setiap jenis, jalur, dan jenjang yang
dapat melayani setiap warga Negara secara merata dan adil.
3. Mereformasi sistem pendidikan Indonesia yang lebih: efisien dan efektif, menghargai
kebudayaan nasional, lancar dan sempurnanya sistem informasi kebijakan,
mengokohkan identitas dan kesadaran nasional, menumbuhkan masyarakat gemar
belajar, menarik minat peserta didik, dan banyak menghasilkan lulusan yang
benarbenar diperlukan untuk berbagai bidang pekerjaan yang ada di kehidupan
masyarakat (Kusnandi, 2017).
B. Jenis-Jenis Media Pembelajaran

1. Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atu gagasan melalui
penyajian kata-kata, kalimat angka-angka, dan simbol atau gambar. Grafis biasanya
digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan
fakta-fakta sehingga menarik dan diingat orang.
2. Media tiga dimensi adalah media yang tampilanya dapat diamati dari sudut pandang
mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar dan padat.30 Media tiga dimensi juga
dapat diproyeksikan secara visual tiga dimensi. seperti model padat, model penampang
dan sebagainya.
3. Media proyeksi adalah media yang bisa digunakan hanya melalui proyektor. Media ini
memili rangsangan rangsangan visual dengan indra penglihatan. Media ini berinteraksi
langsung dengan penerima pesan. Contohnya sperti PPT, Slide, dll.
4. Media lingkungan adalah sebuah pemahaman pengajaran terhadap gejala atau tingkah
laku tertentu dari objek atau pengamatan ilmiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar
sebagai bahan pengajaran siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah
dengan membawa pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di
lingkungan mereka.

Kartasurya mengemukakan berbagai jenis media digolongkan menjadi tiga yaitu media
visual, media dengar dan media individual.

a. Media visual : contoh gambar/tato, sketsa, diagram, charts, grafik, kartun, poster, peta
dan globe.
b. Media audio dengar : contoh radio, magnetic, tape recorder, magnetic sheet recorder,
laboratorium bahasa.
c. Media untuk belajar individual Media belajar individual adalah media yang bisa
digunakan oleh siswa sendiri atau bisa disebut media individual. Contoh seperti buku,
modul, program belajar dengan komputer dan telepon (android).

C. Pentingnya Inovasi Media Pembelajaran Berbasis Digital

Pemanfaatan perkembangan teknologi yang serba digital era saat ini memudahkan guru
untuk meciptakan media pembelajaran inovatif yang nantinya akan digunakan peserta didik
dalam proses pembelajaran berlangsung. Mereka dapat turut serta aktif dalam proses
pembelajaran. seperti contoh jika mereka belum bisa pergi dan mengunjungi situs Candi
Borobudur secara langsung, melalui media pembelajaran berbasis digital yang dikemas dalam
misalnya video animasi pembelajaran serta infografis setidaknya mereka telah mendapatkan
informasi sedikit banyaknya mengenai Candi Borobudur meski tidak pergi kesana namun tentu
pengalaman nya berbeda.

D. Fungsi Media pembelajaran berbasis IT

1. Suplemen Pembelajaran dengan e-learning berfungsi sebagai suplemen (tambahan) jika


peserta didik dberikan kebebasan memilih dalam memanfaatkan materi dalam bentuk
e-learning ini. Meskipun bersifat opsional, peserta didik yang menggunakan elearning
akan menambah pengetahuan dan wawasan mereka.
2. Komplemen Bahan ajar berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), jika e-learning
digunakan untuk melengkapi pembelajaran yangberlangsung di kelas.
3. Substitusi Bahan ajar yag didesain dengan berbasis IT menjadi pengganti bagi peserta
didik dalam mencari berbagai sumber referensi materi pembelajaran selain buku
yangdigunakan oleh pendidik.

E. Langkah-langkah Pengembangan Inovasi Pembelajaran

1. Identifikasi Masalah dan Analisis

Hasil dari sebuah analisis awal adalah daftar kebutuhan, jenis dan prioritas kebutuhannya.
Inovasi yang dilakukan diharapkan akan bermanfaat dan berdampak positif bagi banyak orang
khususnya bermanfaat untuk siswa yang ajar dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.
Manfaat lainnya adalah guru lain bisa menjadikan hasil analisis sebagai referensi guna
memperbaiki pembelajaran. Analisis kebutuhan ditujukan pada tiga subjek sasaran yaitu

a. Analisis Kurikulum
b. Analisis Sasaran
c. Analisis tren perkembangan teknologi.

2. Penyusunan Rancangan Inovasi

Terdapat dua pendekatan langkah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang


mengintegrasikan TIK, yaitu pendekatan idealis dan pendekatan pragmatis. Dalam pendekatan
idealis, topik atau satuan pembelajaran dijadikan sebagai acuan. Langkah yang dilakukan
adalah:
a) Menentukan topik;
b) Menentukan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
c) Menentukan aktivitas pembelajaran dengan memanfaatkan tik (seperti modul, lks,
program audio, vcd/dvd, cd-rom, bahan belajar online di internet, atau alat komunikasi
sinchronous dan asinchronous lainnya) yang relevan untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut.

3. Pengembangan Rancangan Inovasi

Pengembangan rancangan inovasi terhadap RPP perlu dilakukan untuk disesuaikan dengan
kurikulum yang berlaku. Langkah-langkah pengembangan RPP yang bisa dilakukan adalah
sebagai berikut:

a) Mengkaji silabus dan kurikulum


b) Menentukan tujuan
c) Mengembangkan kegiatan pembelajaran
d) Menjabarkan jenis penilaian
e) Menentukan alokasi waktu dan
f) Menentukan sumber belajar.
4. Pelaksanaan Uji Coba
5. Pengendalian dan Perbaikan. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan oleh guru harus
melakukan perbaikan pada setiap kelemahan-kelemahan yang mungkin saja muncul selama
proses perancangan.

6. Implementasi

7. Evaluasi

F. Contoh Inovai Media Berbasisi IT Dalam Pembelajaran

1. Pengembangan media augmented reality (AR) berbasis android


Penelitian ini dilakukan dengan mengembangkan media pembelajaran menggunakan
Augmented Reality berbasis android.
2. Inovasi pembelajaran IPA SD dengan pemanfaatan media kit alat sederhana yang
berasal dari lingkungan sekitar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi pembelajaran IPA SD dengan
memanfaatkan media kit alat sederhana yang berasal dari lingkungan sekitar dapat
meningkatkan kemampuan penguasaan materi pembelajaran serta meningkatkan
kemampuan kinerja ilmiah siswa terutama dalam melakukan percobaan, melakukan
pengamatan, pengambilan keputusan dan melaporkan hasil percobaan.
3. Inovasi video YouTube untuk mengajarkan IPA
Artikel ini menggunakan metode library research untuk memaparkan bagaimana
inovasi pada konten video YouTube dapat dilakukan agar sesuai dengan pembelajaran
IPA. Inovasi konten video YouTube untuk mengajarkan IPA dapat dilakukan melalui
lima jenis video yaitu video penjelasan konsep, video fakta ilmiah, video simulasi
model, video demonstrasi, dan video eksperimen.
4. Pengembangan media pembelajaran praktikum virtual berbasis website pada mata
pelajaran IPA kelas V SD/MI
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan virtual laboratory pada materi
penggolongan darah, yang layak digunakan sebagai media pembelajaran di SMP.
5. Media pembelajaran multimedia interaktif pada muatan IPA kelas V Sekolah Dasar
Implikasi penelitian ini yaitu media pembelajaran multimedia interaktif dapat
membantu siswa dalam memahami pembelajaran IPA secara mandiri.
6. Contoh pembelajaran IPA inovatif di SD dan SMP yang relevan untuk FDS, yang
diambil dari pengalaman para guru sekolah mitra USAID PRIORITAS. Ada empat
contoh pembelajaran IPA yang diuraikan, yaitu
a. menemukan media tanah yang cocok untuk bertanam dan belajar energi gerak
dari parasut pengalaman dari guru di sekolah dasar (SD)
b. sedangkan di sekolah menengah pertama (SMP) yaitu mengamati gelembung
oksigen pada percobaan fotosintesis ingenhouz dan menemukan bahan tape
terbaik.
c. Pembelajaran IPA inovatif ini memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar
aktif, menemukan konsep melalui kegiatan percobaan, dan menghasilkan karya
pembelajaran yang kontekstual.
d. Pembelajaran IPA seperti ini sangat relevan untuk sekolah yang menerapkan
FDS, dimana siswa difasilitasi dalam mengembangkan ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan melalui kegiatan menalar, mengamalkan, dan
mencipta.

Anda mungkin juga menyukai