Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR FISIKA SD

“ PESAWAT SEDERHANA “

DOSEN PENGAJAR: Dra. Zuryanti, M.Pd

DISUSUN OLEH :
LAILATUL RAHMI
( 21129236 )
21 BKT 12

UNIVERSITAS NEGRI PADANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberi kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakninya Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan sayafaatnya diakhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmatnya baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD dengan judul
Pesawat Sederhana

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra.Zuryanti, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD. Saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya.Untuk itu,saya mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari para pembaca
untuk menyempurnakan makalah saya selanjutnya.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
referensi pembelajaran maupun inpirasi terhadap pembaca.

Suliki, September 2021

Lailatul Rahmi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ......................... ........................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..... ........................................................................

A. Latar Belakang ............. ........................................................................


B. Tujuan Pembahasan ..... ........................................................................
C. Manfaat Penulisan ....... ........................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...... ........................................................................

A. Pengertian pesawat sederhana .............................................................


B. Sejarah pesawat sederhana ...................................................................
C. Macam-macam pesawat sederhana ......................................................
1. Pengungkit atau tuas...................................................................
2. Katrol ................. ........................................................................
3. Bidang miring .... ........................................................................
4. Roda berporos.... ........................................................................
D. Contoh soal .................. ........................................................................

BAB III PENUTUP .............. ........................................................................

A. Kesimpulan .................. ........................................................................


B. Saran ............................ ........................................................................

DAFTAR RUJUKAN .......... ....................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan,manusia berusaha mencari,
menemukan dan menciptakan tekknologi yang dapat mempermudah pekerjaan manusia yang
disebut pesawat.dengan pesawat beban manusia dalam bekerja semakin ringan dan mudah.
Penggunaan pesawat ini banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.misalya ketika
kita memotong menggunakan pisau atau gunting,mencabut paku dengan palu,menaikkan
kotak dengan papan atau bidang miring.
Pesawat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia ada dua macam yaitu
pesawat sederhana dan pesawat rumit. pada makalah ini akan dibahas pesawat sederhana
Pesawat sederhana adalah alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia dalam
melakukan sebuah usaha. Jenis-jenis pesawat sederhana ada 4 macam, yaitu pengungkit,
katrol, bidang miring dan roda berporos dan untuk memudahkan dalam memahami pesawat
sederhana beserta contohnya dibuatlah makalah ini untuk mengupas pesawat sederhana
secara lebih rinci

B. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian pesawat sederhana
2. Untuk mengetahui macam-macam pesawat sederhana
3. Untuk mengetahui mamfaat pesawat sederhana dalam kehidupan
4. Untuk mengetahui sejarah pesawat sederhana
5. Untuk mengetahui macam-macam katrol
6. Untuk mengetahui jenis-jenis tuas/pengungkit

C. Mamfaat penulisan
Mamfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “Konsep Dasar Fisika SD” serta menambah wawasan penulis serta pembaca
tentang pesawat sederhana beserta jenis-jenis pesawat sederhana.
BAB II

PEMBAHASAAN
I. PENGERTIAN PESAWAT SEDERHANA

Pesawat sederhana merupakan peralatan yang melakukan usaha dengan hanya satu
gerakan. Penggunaan pesawat sederhana dimaksudkan agar memudahkan pekerjaan manusia.
Besar keuntungan yang diperoleh dari penggunaan pesawat sederhana dinamakan keuntungan
mekanis. Keuntungan mekanis yang akan dihasilkan dari masing-masing pesawat sederhana
ini berbeda-beda, bergantung jenis pesawat sederhana yang digunakan.
manfaat pesawat sederhana dalam penerapannya di kehidupan sehari-hari antara lain:
1. Memudahkan pekerjaan manusia
2. Menghemat energi yang dihasilkan
3. Waktu semakin lebih efektif
4. Menghasilkan gaya yang lebih besar dengan usaha kecil

II. SEJARAH PESAWAT SEDERHANA


Ide pertama dari pesawat sederhana berawal dari seorang filsuf yunani archimedes sekitar abd
ke-3 SM.Ia mempelajari 3 pesawat sederhana: katrol,pengungkit,skrup.Ia menemukan
rumusan untuk mencari keuntungan mekanik pada pengungkit.para ilmuan yunani sendiri
akhirnya mendefenisikan 5 macam pesawat sederhana (tidak termasuk bidag miring)dan
mereka dapat menghitung keuntungan mekanik semua alat-alat tersebut.Hero dari alexandria
(sekitar 10-75 AD) dalam karyanya Mechanics mendefenisikan 5 pesawat sederhana:
pengungkit,kerekan,katrol,baji dan katrol.dan menjelaskan mengenai cara pembuatan dan
kegunaannya.

III. MACAM – MACAM PESAWAT SEDERHANA

A. PENGUNGKIT (TUAS)
Pengungkit atau disebut juga tuas merupakan pesawat sederhana yang paling sederhana.
Pengungkit merupakan salah satu alat pesawat sederhana yang dapat digunakan untuk
mengungkit, mencabut atau mengangkat benda.
Pengungkit terdiri dari sebuah batang kaku (misalnya logam, kayu, atau batang bambu) yang
berotasi di sekitar titik tetap yang dinamakan titik tumpu. Selain titik tumpu yang menjadi
tumpuan bagi pengungkit,yaitu titik beban dan titik kuasa.
 Titik beban yaitu titik dimana kita meletakkan atau menempatkan beban yang hendak
diangkat atau dipindahkan.
 titik kuasa yaitu titik dimana gaya kuasa diberikan untuk mengangkat, memindahkan
beban.Pengungkit bekerja dengan cara mengubah besar gaya yang diperlukan untuk
mengangkat beban.
 Titik Tumpu disebut juga dengan titik fulkrum, yaitu titik tempat batang ditumpu atau
diputar
Tempat dimana beban berada disebut dengan titik beban (w), tempat dimana gaya bekerja
disebut dengan titik kuasa (F) dan tempat poros berputar disebut titik tumpu
Rumus Pada Penggunaan Tuas (Pengungkit) Semakin jauh jarak kuasa dari titik tumpu, maka
semakin kecil gaya kuasa yang diperlukan untuk memindahkan/mengangkat sebuah beban.
Demikian pula semakin dekat beban dari titik tumpu, maka semakin kecil gaya kuasa yang
diperlukan. w . lb = F . lk
Keterangan:
w = berat benda (N),
cara mencari w = m.g
lb = lengan beban (m)
F = gaya kuasa (N)
lk = lengan kuasa (m)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Pada tuas berlaku prinsip momen gaya.
Berdasarkan posisi titik (titik tumpu, titik beban, dan titik kuasa), pengungkit dibedakan
menjadi pengungkit jenis pertama, jenis kedua, dan jenis ketiga.

1. Pengungkit/tuas jenis pertama


Pengungkit jenis pertama (disebut pengungkit kelas 1) memiliki letak titik tumpu yang
berada diantara titik beban dan titik kuasa .

Contoh : jungkat-jungkit , tang , palu , linggis dan sejenisnya.

2. Pengungkit/tuas jenis kedua


Pengungkit jenis kedua (disebut pengungkit kelas 2) memiliki letak titik beban yang berada
diantara titik kuasa dan titik tumpu.

Contoh pemanfaatan pengungkit jenis kedua diantaranya gerobak dorong, pembuka botol,
pemecah kemiri, dan sejenisnya.
3. Pengungkit/tuas jenis ketiga
Pengungkit jenis ketiga (disebut pengungkit kelas 3) memiliki letak titik kuasa yang berada
diantara titik beban dan titik tumpu.

Contoh pemanfaatan pengungkit jenis ketiga diantaranya pinset, stapler, alat pancing,
termasuk lengan Anda, dan sejenisnya.

Komponen pengungkit
Komponen-komponen yang terdapat dalam sebuah pengungkit diantaranya:
 Titik kuasa(K)yaitu bagian ujung pengungkit diberi gaya kuasa untuk mengangkat beban.
 Titik beban (B), yaitu bagian ujung pengungkit yang digunakan untuk mengangkat atau
memindahkan benda yang hendak diangkat atau dipindahkan.
 Titik tumpu (T), yaitu bagian pengungkit yang menjadi posisi tumpuan atau penyangga.
Letak titik tumpu ada yang ditengah dan ada yng diujung ,bergantung jenis pengungkit.
 Lengan kuasa (Lk), yaitu jarak antara titik kuasa dengan titik tumpu.
 Lengan beban (Lb), yaitu jarak antara titik beban dengan titik tumpu.
 Gaya berat beban (Fb),yaitu gaya berat yang ditimbulkan beban pada pengungkit.
 Gaya kuasa (Fk), yaitu gaya yang diperlukan untuk mengangkat, memindahkan beban.

Semakin jauh jarak kuasa dari titik tumpu, maka semakin kecil gaya kuasa yang diperlukan
untuk memindahkan/mengangkat sebuah beban. semakin dekat beban dari titik tumpu, maka
semakin kecil gaya kuasa yang diperlukan. Secara matematis, hubungan gaya kuasa, gaya
berat beban, lengan kuasa, dan lengan beban dinyatakan oleh persamaan:

KM = Fb/Fk=Lk/Lb
dengan:
Fb = gaya berat beban yang akan diangkat ( newton)
Fk = gaya kuasa yang diberikan (newton)
Lk = panjang lengan kuasa/jarak antara titik kuasa dan titik tumpu (meter)
Lb = panjang lengan beban/jarak antara titik beban dan titik tumpu ( meter)
Besar keuntungan mekanis (KM) pada pengungkit merupakan perbandingan antara berat
beban (B) dan gaya kuasa (F) atau perbandingan lengan kuasa (Lk) dan lengan beban (Lb).
Dalam pengungkit, besar keuntungan mekanis yang dihasilkan sangat bergantung dari posisi
titik tumpu, titik kuasa, dan titik bebannya.
Keuntungan mekanis tuas jenis pertama yang dihasilkan bisa lebih besar atau kecil dari satu.
Keuntungan mekanis pengungkit jenis kedua yang dihasilkan selalu lebih besar dari satu.
Keuntungan mekanis pengungkit jenis ketiga yang dihasilkan selalu lebih kecil dari satu.

B. KATROL
Katrol merupakan pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah roda atau piringan beralur
dan tali atau kabel yang mengelilingi alur roda atau piringan tersebut. Pemanfaatan katrol
dalam kehidupan sehari-hari cukup beragam, misalnya untuk mengambil air dari sumur,
mengibarkan bendera, mengangkat kotak peti kemas. Berdasarkan susunan tali dan
rodanya, katrol dibedakan menjadi katrol tetap,katrol bebas, dan katrol majemuk.

1. Katrol tetap
Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berubah ketika digunakan. Titik tumpu
sebuah katrol tetap terletak pada sumbu katrolnya. Contoh pemanfaatan katrol tetap adalah
pada alat penimba air sumur dan katrol pada tiang bendera
w . lb = F . lk
Karena lengan beban sama dengan lengan kuasa (lb = lk), makanya kuasa sama dengan beban
yang diangkat, dirumuskan: F = w
Keterangan:
w = berat benda (N)
lb = lengan beban (m)
F = gaya kuasa (N)
lk = lengan kuasa (m)

Pada katrol tetap hanya terdapat satu penggal tali yang menahan beban,sehingga besar gaya
kuasa (Fk) untuk menarik beban sama dengan gaya berat beban (Fb), atau Fb =Fk
sehingga keuntungan mekanis untuk katrol tetap adalah:

KM=w/f=1

2. Katrol bebas
Katrol bebas merupakan katrol yang posisi atau kedudukannya berubah ketika digunakan.
katrol bebas tidak ditempatkan di tempat tertentu, ditempatkan pada tali yang kedudukannya
dapat berubah. Contoh pemanfaatan katrol bebas adalah pada alat pengangkat peti kemas.
Panjang lengan kuasa dua kali panjang lengan beban (lk = 2lb) atau lk/lb = 2.
F = 1/2 w

Pada katrol bebas beban yang akan diangkat digantungkan pada poros katrol dan beban serta
katrolnya ditopang oleh dua penggal tali pada masing-masing sisi katrol, sehingga gaya berat
beban (Fb) ditopang oleh gaya kuasa (Fk) pada dua penggal tali, atau Fb = 2 Fk Sehingga
keuntungan mekanis untuk katrol bebas adalah

KM = Fb/Fk=2

3. Katrol majemuk
Katrol majemuk merupakan perpaduan antara katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini
dihubungkan dengan tali.

Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas dan salah satu ujung tali dikaitkan
pada penampang katrol tetap. Bila ujung tali yang lain ditarik, maka beban akan terangkat.
Beban sistem katrol ini ditopang oleh dua penggal tali, atau Fb =4 Fk sehingga keuntungan
mekanis yang dihasilkan adalah 2 (dua), atau

KM =w/f=n

Katrol yang memiliki jumlah roda katrol lebih banyak akan memberikan keuntungan
mekanis lebih besar,keuntungan mekanis pada katrol ditentukan seberapa banyak penggal tali
yang menyangga bebannya. Untuk mengangkat beban seberat Fb maka kita menarik tali
dengan gaya Fk. Gaya berat Fb besarnya sama dengan jumlah gaya-gaya yang bekerja pada
penggal tali atau sejumlah penggal tali yang menahan beban.

Keuntungan mekanis pada katrol tetap adalah 1 (satu), artinya pada katrol tetap gaya
yang diperlukan untuk mengangkat beban sama dengan gaya berat beban itu sendiri.
Penggunaan satu katrol tetap hanya mengubah arah gaya kuasa, sehingga keuntungan yang
diperoleh adalah memudahkan pengangkatan beban saja

Keuntungan mekanis pada katrol bebas adalah 2 (dua), artinya untuk mengangkat beban
menggunakan katrol bebas hanya diperlukan ½ gaya yang diperlukan untuk mengangkat
beban tersebut bila tanpa menggunakan katrol. Penggunaan katrol bebas berfungsi untuk
melipat gandakan gaya.

Keuntungan mekanis pada katrol majemuk atau sistem katrol adalah 4 (empat), artinya
bahwa pada katrol majemuk gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban adalah ¼ dari
gaya berat bebannya. dapat disimpulkan semakin banyak penggal tali yang menyangga beban
maka semakin kecil gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat atau memindahkan beban
C. BIDANG MIRING
Bidang miring merupakan jenis pesawat sederhana yang terdiri dari bidang datar yang salah
satu ujungnya lebih tinggi daripada ujung lainnya. Bidang miring diposisikan miring agar
dapat memperkecil gaya yang dibutuhkan untuk memindahkan benda ke tempat yang lebih
tinggi dibandingkan mengangkatnya secara vertical. Keuntungan mekanis yang kita peroleh
dengan menggunakan bantuan bidang miring adalah:
Rumus Penggunaan Pada Bidang Miring
F= .w
Keterangan:
h = tinggi bidang miring (m)
s = panjang bidang miring (s)
KM = s/h
KM = B/F =p/t
Dengan:
F = gaya kuasa yang diperlukan untuk memindahkan beban
B = gaya berat beban
t = ketinggian beban dipindahkan atau perbedaan ketinggian ujung bidang miring
p = panjang bidang miring

Bidang miring memberikan keuntungan yaitu memudahkan memindahkan suatu benda ke


tempat yang lebih tinggi dengan gaya yang lebih kecil. bidang miring memiliki kelemahan,
yaitu jarak yang harus ditempuh untuk memindahkan benda tersebut menjadi lebih jauh.
Pemanfaatan prinsip bidang miring dalam perkakas seperti kapak, pisau, skrup, baut, dll..

Gambar diatas merupakan penerapan atau contoh bidang miring dalam kehidupan sehari hari

D. RODA DAN POROS


Roda dan poros merupakan jenis pesawat sederhana yang terdiri dari dua buah silinder
dengan jari-jari yang berbeda dan bergabung di pusatnya. Silinder berjari-jari besar
dinamakan roda dan silinder berjari-jari kecil dinamakan poros
Sistem kerja roda dan poros
Roda dan poros bekerja dengan cara mengubah besar dan arah gaya yang digunakan untuk
memindahkan (memutar) sebuah benda. Contoh penerapan roda dan poros dalam kehidupan
diantaranya pemutar keran air, pegangan pintu yang bulat, roda pada kendaraan, setir
kendaraan, alat serutan pensil, bor tangan, dll

Jenis-jenis roda, yaitu:


 Roda Setali
yaitu dua buah roda atau lebih yang dihubungkan dengan tali.
Contoh: roda sepeda dan motor yang dihubungkan dengan rantai.
 Roda Sepusat
Roda sepusat, yaitu dua buah roda atau lebih yang memiliki pusat yang sama.
Contoh: roda pada mobil truk.
 Roda Bersinggungan
yaitu dua buah roda atau lebih yang saling bersinggungan satu sama lain.
Roda bersinggungan besar, menghasilkan gaya yang lebih besar sehingga kuasa yang
diperlukan lebih kecil, harus diimbangi dengan kecepatan putar yang lambat.
roda bersinggungan kecil akan memberikan kecepatan putar yang tinggi, tetapi gaya yang
dihasilkan relatif kecil sehingga diimbangi dengan kuasa yang besar.
Contoh: Mesin pada jam

Jika gaya berat Fb akan diangkat menggunakan roda berporos, dimana jari-jari roda
adalah R dan porosnya r, dengan cara menarik tali dengan gaya kuasa sebesar Fk, maka
berlaku persamaan:
Keuntungan Mekanis Roda Berporos
KM =
Keterangan: KM = Keuntungan mekanis (mekanik) Rroda = Jari-jari roda (m) Rporos =Jari-
jari poros (m)
sehingga keuntungan mekanis penggunaan roda dan poros adalah:
karena R biasanya lebih besar dari r, maka gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat
beban lebih kecil daripada gaya berat beban.roda dan poros memiliki fungsi melipatgandakan
gaya kuasa, dimana besarnya bergantung pada perpandingan jari-jari roda dan porosnya.

CONTOH SOAL PESAWAT SEDERHANA

1.Bila berat beban 1.500 N ditarik ke atas dengan menggunakan katrol bergerak bebas.
Hitunglah gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tersebut!
Penyelesaian:
Untuk katrol bergerak, gaya yang diperlukan sama dengan setengah berat benda :
KM = W/F = lk/lb = 2
W/F = 2
2F = w
2F = 1.500 N
F = 1.500 N/2
F = 750 N
Jadi, gaya untuk mengangkat benda tersebut dengan katrol bergerak adalah 750 N.

2.Beban dengan massa 50 kg diangkat dengan menggunakan rangkaian katrol seperti pada
gambar berikut.
Perhatikan dua gambar pengungkit di bawah ini!

Pengungkit manakah yang lebih membutuhkan sedikit energi jika digunakan?


Pembahasan:
Diketahui:LK A = 120 cm
LB A = 20 cm
LK B = 60 cm
LB B = 80 cm
Ditasnya :Pengungkit yang lebih membutuhkan sedikit energi ….?
Jawaban:
1. Keuntungan Mekanis (A)
KM (A) = LK/LB
KM (A) = 120 cm/20 cm = 6
2. Keuntungan Mekanis (B)
KM (B) = LK/LB
KM (B) = 60 cm/80 cm = 0,75
Jadi, pengungkit yang membutuhkan sedikit energi jika digunakan adalah pengungkit A.

3.Linggis dengan panjang 1,5 m digunakan untuk mencabut paku yang tertancap pada kayu.
Linggis ditumpu 25 cm dari paku yang akan dicabut. Untuk melepaskan paku itu digunakan
gaya 94.000 N. Berapa gaya lekat paku pada kayu? Berapa keuntungan mekanisnya?
Pembahasan:
Diketahui: Panjang linggis = 1,5 m = 150 cm
Lb = 25 cm
Lk = 150 cm – 25 cm = 125 cm
F = 94.000 N
Ditanya : w dan KM = ….?
Jawaban:
w x Lb = F x Lk
w = F x Lk : Lb
w = 94.000 N x 125 : 25
w = 470.000 N
KM = w/F
KM = 470.000 N/ 94.000 N = 5
Jadi, gaya lekat paku pada kayu sebesar 470.000 N dan keuntungan mekanisnya sebesar 5.

4.Sebuah benda akan diangkat dengan menggunakan pengungkit seperti pada gambar berikut.

Benda tersebut memiliki berat sebesar 1200 Newton. Bila pengungkit tersebut panjangnya
adalah 3 meter, dan jarak antara beban ke titik tumpu adalah 1 meter, berapakah gaya yang
diperlukan untuk mengangkat beban tersebut? Berapa keuntungan mekanis yang dibeerikan
oleh pengungkit?
Pembahasan:
Diketahui: w = 1200 N
L=3m
Lb = 1 m
Lk = L -Lb = 3–1 = 2 m
Ditanyakan: F dan KM = ….?
Jawaban:
w x Lb = F x Lk
1200 N x 1 = F x 2
F = 1200 N/2 = 600 N
KM = w/F
KM = 1200 N/ 600 N = 2 kali

5.Perhatikan gambar berikut!

Berapakah besar beban yang ditarik oleh katrol majemuk di atas?


Pembahasan:
Diketahui: F = 8 N
tali yang menahan beban ke atas ada 4, sehingga keuntungan mekanisnya sama dengan 4.
Ditanya : w = ….?
Jawaban:
KM = w/F
w = KM x F
w = 4 x 8 N = 32 N

6.Sebuah peti yang beratnya 200 newton akan dipindahkan ke sebuah rak yang tingginya 2
meter melalui suatu bidang miring yang panjangnya 4 meter. Berapakah gaya yang
diperlukan untuk memindahkan peti tersebut? (asumsikan bidang miring cukup licin sehingga
tidak ada gaya gesekan antara peti dan bidang miring). Berapa keuntungan mekanis yang
diberikan oleh bidang miring tersebut?
Pembahasan:
Diketahui: w = 200 N
h=2m
l=4m
Ditanyakan: F dan KM = ….?
Jawaban:
KM = l/h
KM = 4 m/2 m = 2
F = w/KM
F = 200 N/ 2 = 100 N
Jadi, gaya yang diperlukan untuk memindahkan beban adalah 100 N dan keuntungan mekanis
yang diberikan oleh bidang miring adalah 2.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pesawat digunakan manusia untuk memudahkan pekerjaan. Ada dua jenis pesawat yaitu
pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana ada empat macam, yaitu tuas atau
pengungkit, bidang miring, katrol, dan roda.
Tujuan menggunakan pesawat sederhana adalah untuk melipat gandakan gaya atau
kemampuan, mengubah arah gaya, dan memperbesar kecepatan ketika menempuh jarak yang
lebih jauh.
Pesawat sederhana diciptakan untuk memudahkan dan meringankan pelaksanaan
pekerjaan. Aplikasi pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari contohnya gunting,
pemecah kemiri, gerobak dorong, pisau, tangga, katrol penimba air, sepeda, jam, mobil truk,
dan mobil derek.
jenis-jenis pengungkit yaitu tuas jenis 1 contohnya jungkat-jungkit. Tuas jenis 2 seperti
gerobak dorong. Dan tuas jenis 3 ada sekop, pinset, sendok.
Pesawat sederhana ada lagi bidang miring, katrol juga memiliki tiga macam jenis
misalnya katrol tetap, katrol beba, dan katrol majemuk. Terakhir terdapat roda dan poros
merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang terdiri dari sebuah benda melingkar
(roda) dengan sebuah batang (poros) yang berputar bersama dan terikat pada pusat roda.
FIRMAN ALLAH BERKAITAN DENGAN PESAWAT SEDRHANA
Surat An-Nahl Ayat 78

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu
bersyukur”.

B. SARAN
Setelah mempelajari materi pesawat sederhana diharapkan pembaca mengetahui
bahwa pesawat sederhana memudahkan kita dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
Sebaiknya kita dapat memanfaatkannya dengan baik sehingga kita tidak kesulitan dalam
melakukan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu masyarakat sebaiknya lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan
pesawat sederhana sehingga dari sebuah pesawat sederhana dapat tercipta benda-benda yang
susunannya lebih kompleks dan rumit yang bermanfaat
DAFTAR RUJUKAN

https://www.slideshare.net/NurulAdila14?makalah-pesawat-sederhana

http://inspirasitugaskuliahan.blogspot.com/2016/05/makalah-
pesawatsederhana.html

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pesawat-sederhana-fisika-kelas-8

https://krisdaning217.blogspot.com/2012/04//pesawat-sederhana.html?m=1

https://yogirahma.wordpres.com/2014/05/06/makalah-pesawat-sederhana/

https://materikimia.com/10-essay-pesawat-sederhana-beserta-jawabannya/

Anda mungkin juga menyukai