Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR FISIKA SD

“ SUHU DAN KALOR“

DOSEN PENGAJAR: Dra. Zuryanti, M.Pd

DISUSUN OLEH :
LAILATUL RAHMI
( 21129236 )
21 BKT 12

UNIVERSITAS NEGRI PADANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberi kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakninya Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan sayafaatnya diakhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmatnya baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD dengan judul
suhu dn kalor.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra.Zuryanti, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Konsep Dasar Fisika SD. Saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu,saya mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari para pembaca untuk
menyempurnakan makalah saya selanjutnya.

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
referensi pembelajaran maupun inpirasi terhadap pembaca.

Suliki, Oktober 2021

Lailatul Rahmi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ......................... ........................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..... ........................................................................

A. Latar Belakang ............. ........................................................................


B. Tujuan Pembahasan ..... ........................................................................
C. Manfaat Penulisan ....... ........................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...... ........................................................................

A. Pengertian suhu............ ........................................................................


B. Alat ukur suhu............ ........................................................................
C. Skla suhu ...................... ........................................................................
D. Konversi suhu .............. ........................................................................
E. Kalor ........................... ........................................................................
F. Kalor jenis,kapasitas kalor,kalor laten..................................................
G. Perpindahan kalor ........ ........................................................................
1. Konduksi ........... ........................................................................
2. Konveksi ............ ........................................................................
3. Radiasi ............... ........................................................................
H. Pemuaian...................... ........................................................................
I. Hukum kekekalan energi azas black ....................................................

BAB III PENUTUP .............. ........................................................................

A. Kesimpulan .................. ........................................................................


B. Saran ............................ ........................................................................

DAFTAR RUJUKAN .......... ....................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Suhu adalah termodinamika yang menunjukkan besarnya energi kinetik translasi rata-rata
molekul dalam sistem gas.suhu diukur menggunakan termometer.Kalor adalah energi yang
dapat diteruskan oleh satu benda ke benda lain secara konduksi, perolakan, dan penyinaran.
Kalor merupakan suatu bentuk energi yang besarnya dapat diukur menggunakan suatu
pengukur suhu.sedangkan suhu sendiri merupakan suatu pengukuran yang digunakan untuk
menunjukkan seberapa banyak energi panas yang ada pada suatu tempat.
Kalor merupakan bentuk energi yang dipindahkan karena adanya perbedaan temperatur atau
suhu. Kalor biasanya diberi satuan dengan kalori. Dimana 1 kalori sama dengan 4,18 joule.
Besarnya kalor dipengaruhi massa zat, kalor jenis zat dan besarnya perubahan suhu. Artinya
semakin besar massa zat, kalor jenis dan perubahan suhu semakin besar pula kalor yang
ditimbulkan. Untuk mengukur kalor diperlukan alat yang disebut kalorimeter (lihat
id.wikipedia.org/wiki/Kalorimeter). Secara matematik besarnya kalor dapat dirumuskan
sebagai berikut: Pada kenyataanya untuk menaikkan suhu 1 oC dari benda benda yang
bermassa sama diperlukan jumlah kalor yang berbeda beda. Hal ini disebakan masing-masing
benda tersebut memiliki kalor jenis yang berbeda beda. Kalor jenis adalah bilangan yang
menunjukkan berapa kalori panas (kalor) yang diperlukan untuk menaikkan suhu tiap satuan
massa zat sebesar 1 derajat celcius.

B. Tujuan pembahasan

1. Untuk mengetahui pengertian suhu.


2. Untuk mengetahui alat ukur suhu.
3. Untuk mengetahui skala suhu pada thermometer.
4. Untuk mengetahu konversi suhu
5. Untuk mengetahui pengertian kalor.
6. Untuk mengetahui kalor jenis,kapasitas kalor, serta kalor laten
7. Untuk mengetahui perpindahan kalor
8. Dapat mengetahui wujud zat dan perubahan wujud zat
9. Untuk mengetahui azas black.

C. Mamfaat penulisan
Mamfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Konsep Dasar Fisika SD” serta menambah wawasan penulis serta pembaca tentang apa itu
suhu dan kalor
BAB II

PEMBAHASAAN
A. PENGERTIAN SUHU
Secara sederhana suhu didefinisikan sebagai derajad panas dinginnya suatu benda.
Ada beberapa sifat benda yang berubah apabila benda itu dipanaskan, antara lain warnanya,
volumenya, tekanannya dan daya hantar listriknya. Suhu termasuk besaran pokok fisika yang
dalam S.I bersatuan kelvin. Kenapa pada suhu lebih tinggi benda menjadi lebih panas? Pada
suhu lebih tinggi atom-atom atau molekul-molekul penyusun benda bergetar lebih kencang.
Akibatnya, energi yang dimiliki partikel menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, pada saat udara
dingin, molekul-molekul di udara bergerak lebih lambat. Molekul-molekul di kulit kita justru
bergetar lebih kencang. Ketika udara dingin bersentuhan dengan kulit maka sebagian energi
yang dimiliki atom-atom di kulit berpindah ke atom-atom di udara. Getaran atom kulit
menjadi lebih lambat sehingga kulit merasakan dingin.

B. ALAT UKUR SUHU


Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dinamakan termometer.Termometer adalah alat
yang dapat digunakan dalam mengukur suhu atau temperatur pada perubahan suhu.
Jenis-Jenis Termometer
1. Termometer Zat Cair Termometer Zat Cair adalah thermometer yang zat pengisinya adalah
zat cair, misalnya raksa. Pada umumnya zat cair memiliki pemuaian tidak teratur. Misalnya
air jika dipanaskan dari suhu 0°C - 4°C Volumenya justru menyusut.
 Termometer Raksa
Beberapa Keuntungan apabiila raksa digunakan sebagai adalah:
a. Suhunya mudah menyesuaikan dengan suhu benda yang diukur.
b. Pemuaiannya teratur
c. Memiliki titik didih yang tinggi (357°C) sehingga dapat digunakan untuk mengukur
suhu tnggi.
d. Kalor jenisnya kecil sehingga denga perubahan panas sedikit saja ‘sudah cukup untuk
menguba suhu.
Adapun kerugian menggunakan raksa sebagai bahan pengisi thermometer adalah:
a. Mahal
b. Memiliki titik beku rendah (-39°C) tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu rendah.
c. Beracun, sehingga apabila thermometerpecah dapat menyebabkan keracunan.
 Termomter Alkohol
apabiila alkohol digunakan sebagai bahan pengisis thermometer keuntungannya:
a. Lebih murah disbanding raksa
b. Pemuaiannya teratur
c. Titik beku alcohol sangat rendah(-115°C) sehingga dapat digunakan untuk mengukur suhu
rendah. Adapun kerugian menggunakan alkohol sebagai bahan pengisi thermometer adalah:
a. Titik didih alcohol sangat rendah (-78°C) sehingga pemakaiannya menjadi terbatas.
b. Kalor bersifat besar sehingga perlu perubahan panas yang besar untuk mengubah suhu.
 Termometer Klinis
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Suhu rata-rata tubuh
manusia yaitu 37°C. Suhu terendah tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35°C dan tidak
pernah lebih dari 42°C. Untuk mengukur suhu tubuh,thermometer klinis ditempatkan
dibawah lidah atau dijepit diawah ketiak.
 Termometer Dinding
Termometer dinding digunakan untuk mengukur suhu ruang. Skala thermometer ini memiliki
jangkauan suhu yang dapat terjadi dalam ruang, misalnya -50°C sampai 50°C.
 Termometer laboratorium
Bentuknya panjang dengan skala dari -10°C sampai 110°C menggunakan raksa, atau alkohol.
 Termometer suhu badan
Termometer ini digunakan untuk mengukur suhu badan manusia. Skala yang ditulis antara
35o C dan 42o C.

b. Termometer dengan bahan zat padat


1. Termometer bimetal
Termometer bimetal merupakan termometer yang menggunakan logam sebagai bahan untuk
menunjukkan adanya perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan
dan menyusut jika didinginkan.

2. Termokopel
Termokopel adlah termometer yang terdiri dari dua jenis logam yang dihubungkan dan
membentuk rang kaian tertutup. Pengukuran suhu berdasarkan pada perubahan besarnya
aliran listrik pada kawat.

C. SKALA SUHU
Skala suhu digunakan untuk memberikan tampilan nilai yang terukur pada suhu.
1. Skala Reamur
Skala suhu Reamur ditetapkan sebagai berikut.
• Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan 1 atmosfer ditetapkan sebagai suhu 0.
• Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan 1 atmosfer ditetapkan sebagai suhu 80.
2. Skala Celcius
Skala suhu Celcius ditetapkan sebagai berikut.
• Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer ditetapkan sebagai suhu 0.
• Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan 1atmosfer diterapkan sebagai suhu 100.
3. Skala Fahrenheit
Skala suhu Fahrenheit ditetapkan sebagai berikut
• Suhu es murni yang sedang melebur pada tekanan satu atmosfer ditetapkansebagai suhu 32.
• Suhu air murni yang sedang mendidih pada tekanan 1atmosfer diterapkan sebagai suhu 212.
4. Skala Kelvin
Skala suhu Kelvin ditetapkan sebagai berikut.
• Suhu ketika partikel-partikel zat di alam semesta tidak bergerak lagi dipilih sebagai titik
acuan bawah. Suhu titik acuan bawah ini diambil sebagai nol derajat mutlak atau nol kelvin.
• Besar kenaikan suhu untuk tiap kenaikan skala kelvin sama dengan besar kenaikan suhu
untuk tiap kenaikan skala celcius.
Dengan demikian, hubungan antara skala kelvin dan celius adalah
Skala kelvin = skala celcius + 273
• Suhu es murni melebur pada tekanan 1atmosfer adalah 0C sama dengan 0+273=273 K
• Suhu air murni mendidih pda tekanan 1atmosfer adalah 100C sama dengan 100+273=373 K
Skala kelvin ditetapkan sebagai skala suhu dalam satuan SI.

D. KONVERSI SUHU
Skala Celcius
Pada skala Celcius, titik tetap bawah ditandai dengan angka dan titik tetap atas ditandai
dengan angka . Skala ini diajukan oleh AndersCelcius (1701-1744) dengan menetapkan titik
lebur es sebagai titik tetap bawah dan titik didih air sebagai titik tetap atas.
Skala Fahrenheit
Skala Fahrenheit diajukan oleh fisikawan Jerman, Daniel Gabriel Fahrenheit (1686-1736).
Pada skala Fahrenheit, titik tetap bawah ditandai dengan angka dan titik tetap atas ditandai
dengan. Fahrenheit meneapkan titik tetap atas dan titik tetap bawah berdasarkan titik beku
dan titik didih air murni pada tekanan 1 atm.
Skala Kelvin
Skala Kelvin diajukan oleh fisikawan Inggris, Lord William Thomson Kelvin (1824-1907).
Pada skala Kelvin, titik tetap bawah ditandai dengan angka 273 K dan titik tetap atas ditandai
dengan angka 373 K. Pengukuran suhu dalam skala Kelvin berdasarkan pada suhu mutlak 0.
Suhu nol mutlak adalah suhu terendah yang mungkin terjadi pada suatu benda. Berdasarkan
kesepakatan internasional, nol mutlak didefinisikan sebagai suhu terendah pada skala Kelvin
yang ditandai dengan 0 K yang setara dengan.
Skala Reamur
Pada skala Reamur, titik tetap bawah ditandai dengan angka dan titik tetap bawah ditandai
dengan angka.
Perbandingan Celcius (C), Reamur (R), Fahrenheit (F), dan Kelvin (K)
E. KALOR
Kalor merupakan energi yang berpindah dari benda yang memiliki suhu lebih tinggi ke benda
yang bersuhu lebih rendah. Dalam satuan internasional, kalor dinyatakan dengan Joule.
Satuan lainnya dinyatakan dengan kalori. 1 kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor
yang diperlukan untuk memanaskan sebanyak 1 kg air sebesar 1⁰C. 1 kalori = 4.2 joule dan 1
joule = 0.24 kalori.
besar kecilnya kalor yang ada pada benda atau zat menyesuaikan dengan 3 faktor, yakni
massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan perubahan suhu.semakin besar kenaikan suhu, kalor
yang diterima pun semakin banyak. Sebaliknya, kenaikan suhu yang kecil akan membuat
kalor yang diterima juga sedikit. Itu artinya, hubungan kalor (Q) akan berbanding lurus atau
sebanding dengan kenaikan suhu (Δ T), jika massa (m) dan kalor jenis zat ( c) suatu benda itu
tetap.Mengukur Kalor Alat yang digunakan untuk mengukur kalor adalah calorimeter.
Kalorimeter umumnya digunakan untuk menentukan kalor jenis suatu zat. Kalorimeter
menggunakan teknik pencampuran dua zat didalam suatu wadah. Jika kalor jenis suatu zat
diketahui, maka kalor jenis zat lain yang dicampur dengan zat tersebut dapat dihitung.

1. KALOR JENIS
Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diserap atau diperlukan oleh 1 gram zat untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Kalor jenis juga diartikan sebagai kemampuan suatu benda
untuk melepas atau menerima kalor. Masing-masing benda mempunyai kalor jenis yang
berbeda-beda, Satuan kalor jenis ialah J/kg⁰C.
besar kecilnya kalor yang ada pada benda atau zat menyesuaikan dengan 3 faktor, yakni
massa zat, jenis zat (kalor jenis), dan perubahan suhu.semakin besar kenaikan suhu, kalor
yang diterima pun semakin banyak. Sebaliknya, kenaikan suhu yang kecil akan membuat
kalor yang diterima juga sedikit. Itu artinya, hubungan kalor (Q) akan berbanding lurus atau
sebanding dengan kenaikan suhu (Δ T), jika massa (m) dan kalor jenis zat ( c) suatu benda itu
tetap.

Rumus Kalor Jenis:


c = Q / m.ΔT
Keterangan:
• c = kalor jenis zat (J/kg⁰C)
• Q = banyaknya kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda (Joule)
• m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
• ΔT = perubahan suhu (⁰C)

2.KAPASITAS KALOR
Kapasitas kalor adalah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu untuk
menaikkan suhu sebesar 1⁰C. Satuan kapasitas kalor dalam sistem international ialah J/K.
Rumus Kapasitas Kalor:
C = Q / ΔT
Keterangan:
• C = kapasitas kalor (J/K)
• Q = banyaknya kalor (J)
• ΔT = perubahan suhu (K)
Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yaitu:
C = m. c
Keterangan:
• C = kapasitas kalor (J/K)
• m = massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
• c = kalor jenis zat (J/kg.K)
Perpindahan kalor juga bisa dihitung besarannya, bisa menggunakan rumus di bawah ini.
Q = m.c.ΔT
Keterangan:
• Q : banyaknya kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda (J)
• m : massa benda yang menerima atau melepas kalor (kg)
• c : kalor jenis zat (J/kg⁰C)
• ΔT : perubahan suhu (⁰C)

3. KALOR LATEN
Kalor laten (L) adalah kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk berubah wujud, dan
besarnya kalor laten ini berbeda-beda, bergantung dari jenis zatnya. Besarnya kalor yang
diperlukan pada perubahan wujud suatu benda dinyatakan oleh persamaan berikut.
Q = m.L
Dengan L merupakan kalor laten.
WUJUD DAN SIFAT BENDA
a. Benda padat
Sifat-sifat yang dimiliki benda padat yaitu :
 Bentuk dan besarnya tetap
 Menempati ruangan.
 Mempunyai massa atau berat
 Dapat disentuh atau dipegang
 Memiliki volume tetap
b. Benda cair
Sifat dari benda cair yaitu:
 Bentuknya berubah sesuai dengan tempatnya
 Benda cair memiliki isi yang tetap
c. Benda gas
Sifat dari gas yaitu :
 Mengisi seluruh ruang yang ditempatinya.
 Bentuknya tidak tetap
Prubahan wujud benda
 Mencair yaitu perubahan zat padat menjadi zat cair
Contoh : mentega yang dipanaskan
 Membeku yaitu perubahan zat cir menjadi benda padat
Contoh air ketika dimasukkan kedalam kulkas menjadi es batu
 Menguap yaitu perubahan benda cair menjadi gas
Conto : bensin yang dibiarkan terbuka lama-kelamaan akan habis.
 Mengembun yaitu perubahan wujud gas menjadi cair
Contoh : pengembunan alam yang terjadi di pagi hari
 Menyublim yaitu perubahan zat padat menjdi gas
Contoh : kapur barus

4.PERPINDAHAN KALOR
Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1) konduksi,
2) konveksi dan
3) radiasi

1) Konduksi
Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi tanpa disertai dengan perpin dahan, partikel-
partikel dalam zat itu, contoh : zat padat (logam) yang dipanaskan.
Berdasarkan kemampuan kemudahannya menghantarkan kalor, zat dapat dibagi menjadi :
konduktor yang mudah dalam menghantarkan kalor dan isolator yang lebih sulit dalam
menghan tarkan kalor. Contoh konduktor adalah aluminium, logam besi, dsb, sedangkan
contoh isolator adalah plastik, kayu, kain, dll.
Besar kalor yang mengalir per satuan waktu pada proses konduksi ini tergantung pada :
- Berbanding lurus deng an luas penampang batang
- Berbanding lurus dengan selisih suhu kedua ujung batang, dan
- Berbanding terbalik dengan panjang batang

2) Konveksi
Adalah proses perpindahan kalor yang terjadi yang disertai dengan perpindahan pergerakan
fluida itu sendiri. Ada 2 jenis konveksi, yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa. Pada
konveksi alamiah pergerakan fluida terjadi karena perbedaan massa jenis, sedangkan pada
konveksi paksa terjadinya pergerakan fluida karena ada paksaan dari luar. Contoh konveksi
alamiah : nyala lilin akan menimbulkan konveksi udara disekitarnya, air yang dipanaskan
dalam panci, terjadinya angin laut dan angin darat, dsb. Contoh konveksi paksa : sistim
pendingin mobil, pengering rambut, kipas angin, dsb. panas dingin Besar laju kalor ketika
sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida di sekitarnya adalah berbanding lurus
dengan luas permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida dan perbedaan suhu antara
benda dengan fluida.

3) Radiasi
Adalah perpindahan kalor dala m bentuk gelombang elektromagnetik, contoh : cahaya
matahari, gelombang radio, gelombang TV, dsb.
Berdasarkan hasil eksperimen besarnya laju kalor radiasi tergantung pada : luas permukaan
benda dan suhu mutlak benda seperti dinyatakan dalam hukum Stefan- Boltzman berikut ini :
Energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan benda hitam dalam bentuk radiasi kalor tiap
satuan waktu sebanding dengan luas permukaan benda (A) dan sebanding dengan pangkat
empat suhu mutlak permukaan benda itu.

5. PEMUAIAN
Jika sebuah benda dipanaskan/diberikan kalor, maka partikel partikel dalam benda itu akan
bergetar lebih kuat sehingga saling menjauh. Sehingga ukuran benda akan menjadi lebih
besar. Kita katakan bahwa benda itu memuai. Pemuaian dapat terjadi baik pada benda padat,
cair maupun gas.
a Pemuaian Panjang
Pada pemuaian panjang dianggap bahwa benda mempunyai luas penampang yang kecil,
sehingga ketika dipanaskan hanya memuai pada arah panjangnya saja. Besarnya pertambahan
panjang sebuah benda yang dipanaskan adalah berbanding lurus dengan:
- panjang mula-mula benda
- kenaikan suhu
Sedangkan panjang benda setelah dipanaskan adalah :
Lt = Lo + ΔL
b. Pemuaian Luas
Pada pemuaian luas, pemuaian terjadi pada arah melebar pada sisi panjang dan lebar benda.
Analog dengan pemuaian panjang, pada pemuaian luas berlaku persamaan :
11
A = Ao. . Δtdimana berlaku hubungan : = 2
At = Ao + A
c. Pemuaian Volume
Pemuaian volume biasanya terjadi pada zat cair dan gas. Pemuaian ini terjadi pada arah
memanjang, melebar dan meninggi. Analog dengan pemuaian panjang, persamaan pada
pemuaian volume adalah : V = Vo. . Δtdimana berlaku hubungan : = 3
Vt = Vo + V

HUKUM KEKElAN ENERGI KALOR AZAZ BLACK


Asas Black adalah suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan
Oleh Joseph Black. Bunyi Asas Black adalah sebagai berikut:
“Pada pencampuran dua zat, banyaknya kalor yang dilepas zat yang Suhunya lebih tinggi
sama dengan banyaknya kalor yang diterima zat yang suhunya lebih rendah”. Energi selalu
kekal sehingga benda yang memiliki temperatur lebih tinggi akan melepaskan energi sebesar
QL dan benda yang memiliki temperatur lebih rendah akan menerima energi sebesar QT
dengan besar yang sama. Secara matematis, pernyataan tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Q lepas = Q terima
QL = QT
Keterangan:
QLepas = jumlah kalor yang dilepaskan oleh zat (Joule)
QTerima = jumlah kalor yang diterima oleh zat (Joule) Besarnya kalor dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan Q = m x c x ΔT.
Ketika menggunakan persamaan ini, perlu diingat bahwa temperatur naik berarti zat
menerima kalor, dan temperatur turun berarti zat melepaskan kalor.
Penjabarannya :
(M1 X C1) (T1-Ta) = (M2 X C2) (Ta-T2)
Cara menentukan dengan mudahnya, yaitu:
(M1 X T1 + M2 X T2) / (M1 + M2)
Keterangan:
M1 = massa benda 1 yang memiliki tingkat suhunya tinggi (kg)
M2 = massa benda 2 yang memiliki tingkat suhunya rendah (kg)
C1 = kalor jenis benda 1 (J/kgoC)
C2 = kalor jenis benda 2 (J/kgoC)
T1 = suhu awalnya benda 1 (oC atau K)
T2 = suhu awalnya benda 2 (oC atau K)
Tc = suhu campuran atau suhu akhir (oC atau K)

Contoh soal:
1.Diketahui suhu dari sebuah ruangan adalah 2000 Celcius. Bila dinyatakan dalam reamur,
berapakah suhu ruangan tersebut?
Diketahui : C = 2000 Celcius
Jawab:
R = (4/5) C
R = (4/5) 2000
R = 1600 r
Jadi, suhu ruangan tersebut adalah 1600 Reamur

2.Suhu badan andi saat diukur dengan termometer adalah 500 Celcius. Berapakah suhu badan
andi bila dinyatakan dengan ukuran fahrenheit?
Diketahui: C = 500 Celcius
Jawab:
F = (9/5) C + 32
F = (9/5) 500 + 32
F = 900 + 32
F = 932 F
Jadi, suhu badan andi adalah 1220 Fahrenheit

3.Bila suhu dari air yang direbus adalah 1000 Celcius, maka bila dikonversikan ke dalam
Kelvin, berapakah suhu air tersebut?
Diketahui: C = 1000 Celcius
Jawab:
K = C + 273
K = 1000 + 273
K = 1273 K

4.Sebanyak 300 gram air dipanaskan dari 30°C menjadi 50°C. Jika massa jenis air adalah 1
kal/g°C atau 4.200 J/kgK, tentukan banyaknya kalor yang diterima air?
Diketahui: M = 300 g
C = 1 kal/g°C
ΔT = 50°- 30°C = 20°C
Jawab:QT=?
Q = mxcxΔT
Q = (300 g)(1 kal/g°C)(20°C)
Q = 6.000 kal
Dari kesetaraan kalori dan joule diketahui bahwa:1 kal = 4,2 J sehingga:Q=6.000× 4,2 J =
25.200 J

5.Berapa kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan 2 Kg air yang bersuhu 23°C menjadi
100°C.Jika diketahui kalor jenis air 1000 J/kg°C ?
Diketahui : m = 2 Kg
c = 1000 J/kg°C
ΔT = 100°C - 23°C = 77°C
Ditanya : Q ?
Jawab : Q = m.c.ΔT
Q = 2.1000.77
Q = 157.000 J
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan materi diatas Suhu atau temperatur benda adalah besaran yang menyatakan
derajat panas suatu benda. Benda yang panas mememiliki suhu yang tinggi, sedangkan benda
yang dinginkan memiliki suhu yang rendah. Alat untuk megukur suhu yaitu
termometer.satuan suhu dalam S.I yaitu kelvin.Kalor adalah energi yang berpindah dari
benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda
bersentuhan. Wujud zat ada zat padat, cair, dan gas.menaikkan suhu tergantung pada :
perbedaan suhu kedua benda Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara,yaitu :
Konduksi,Konveksi,Radiasi pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda.
FIRMAN ALLAH YANG BERKAITAN DENGAN SUHU DAN KALOR YAITU :

Artinya :”berilah aku potongan-potongan besi ‘hingga apabila besi itu telah sama rata dengan
kedua (puncak) gunung itu, berkatalah zulkarnain: tiuplah(api)itu’.hingga apabila besi itu
sudah menjadi (merah seperti)api,dia pun berkata: “berilah aku tembga
(yang mendidih) agar kutuangkan keatas besi panas itu.”

B. SARAN
Dengan adanya materi suhu dan kalor ini diharapkan bagi para pembaca untuk memahami
dengan benar apa itu suhu dan kalor ,rumus dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis menyadri makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karna itu, penulis meminta
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar makalah ini bisa menjadi lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-kalor-dan-rumusnya

https://www.academia.edu/28660302/makalh_tentag_kalor

https://makalh-update.blogspot.com/2012/12/pengertian-suhu-dan-kalor.html?m=1

https://www.slideshare.net/meinaldobadrians1/makalh-suhu-dan-kalor

https://id.scribd.com/document/427311266/makalh-suhu-dan-kalor

https://www.academia.edu/32142818/MAKALAH_SUHU_DAN_KALOR

Anda mungkin juga menyukai