DOSEN PENGAMPU:
ASWAR SYAFNUR, S.Si.,M.Eng.
Makalah ini disusun dengan maksimal sebagai bagian dari tugas mata kuliah Dasar-
Dasar Fisika Laut. Melalui makalah ini kami mengucapkan terima kasih dosen pengampu
mata kuliah (nama) yang telah membimbing kami dan memberikan kami kepercayaan
untuk menyusun makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya, kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya ini
bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
Latar Belakang........................................................................................................................4
Rumusan Masalah..................................................................................................................4
Tujuan.....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................5
Pengertian suhu......................................................................................................................5
Kalor.....................................................................................................................................10
KESIMPULAN....................................................................................................................17
SARAN.................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suhu dan kalor adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
sehari-hari. Banyak kegiatan yang berkaitan dengan dua hal tersebut seperti hal yang
paling sederhana saja perbedaan temperatur udara saat siang dan malam hari,
penurunan suhu teh panas jika ditambah dengan es batu, dan lain sebagainya.
Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk
lain. Berdasarkan hukum kekekalan energi maka energi listrik dapat berubah menjadi
energi kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik.
Pada dasarnya kehidupan manusia selama ini tidak bisa terlepas dari yang namanya
suhu dan kalor. Dalam kehidupan manusia yang selalu menjadikan kalor sebagai alat
untuk menjaga kestabilan manusia dalam menjalankan kehidupannya di muka bumi.
Makalah ini dispesifikasikan pada satu tinjauan permasalahan yang dilihat dari
berbagai topik yang muncul dari suhu dan kalor itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu Suhu?
b. Apa itu Kalor?
c. Apasaja contoh aplikasi/fenomena dalam bidang kelautan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui perbedaan suhu dan kalor.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian suhu
Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari molekul suatu benda. Suhu adalag
angka yang berhubungan dengan energi tetapi bukan energi itu sendiri. Suhu diukur
dengan sejumlah satuan seperti Kelvin, Fahrenheit, dan Celcius. Jadi, suhu adalah
tingkat atau ukuran panas suatu benda.
Suhu berfungsi untuk menyatakan derajat panas atau dinginnya suatu zat. Dimensi
suhu adalah ɵ dengan satuan SI yang disebut kelvin (K). Suhu juga merupakan
besaran pokok.ar
Ada dua tipe termometer fluida yang biasa digunakan, yaitu termometer raksa dan
termometer alkohol, sesuai dengan zat termometrik yang digunakan dalam
termometer-termometer tersebut.
Termometer klinis adalah termometer yang biasa digunakan untuk mengukur suhu
tubuh manusia. Zat termometrik yang digunakan biasanya berupa raksa.
a. Kalibrasi Termometer
Pada termometer alkohol dan termometer air raksa perubahan terjadi berdasarkan sifat
pemuaian bahannya ketika temperature berubah. Kalibrasi termometer adalah proses
membuat skala pada sebuah termometer. Berikut ini beberapa langkah melakukan
kalibrasi termometer:
1) Siapkan termometer, baik termometer air raksa dan juga termometer alkohol.
3) Siapkan sebuah pemanas air yang bisa digunakan untuk memanaskan air hingga
mendidih.
4) Didihkan air lalu masukkan termometer ke dalam wadah yang berisi air yang
sedang dipanaskan. Ketika air semakin panas atau suhu air meningkat, permukaan air
raksa atau alkohol bergerak keatas. Setelah air mendidih, permukaan atas alkohol atau
air raksa berhenti bergerak. Ini adalah temperatur titik didih air atau titik uap. Tandai
ujung kolom air raksa atau alkohol tersebut. Pastikan angka pada termometer
menunjukkan 100° C.
5) Masukkan es dan air ke dalam sebuah wadah (air dan es mempunyai massa yang
sama). Setelah itu, masukkan termometer ke dalam wadah yang berisi air dan es.
Termometer Celcius
Adalah termometer yang menggunakan skla atausatuan derajat celcius(°C), Skala ini
ditemukan oleh ANDERS CELSIUS. Pada skala celcius, es mencair pada suhu 0°C
dan air mendidih pada suhu 100°C untuk tekana udara sebesar 1 atm. Jarak antara titik
lebur es dan tititk didih air adalah 100 skala Celsius
Termometer Fahrenheit
Adalah termometer yang menggunakan skla fahrenheit. Skala ini ditemukan oleh
GABRIEL DANIEL FAHRENHEIT, sesorang ilmuan jerman. Pada skala fahrenheit,
es mencair pada suhu 32°F dan air mendidih pada suhu 212°F untuk tekanan udara
sebesar 1 atm. Jarak antara titik lebur es dan titik didih air adalah 180 skala
fahrenheit.
Termometer Reamur
Adalah termometer yang menggunakan skala reamur. Pada skala reamur air
mendididh pada suhu 0° Rdan air mendidih pada suhu 80° R untuk tekana udara 1
atm. Jarak antara titik lebur es dan tititk didih air adalah 80 skala reamur.
Termometer Kelvin
Adalah termometer yang menggunakan skala Kelvin. Skala ini ditemukan oleh
WILLIAM THOMSON KELVIN, seorang ilmuan Inggris. Pada skala Kelvin,es
mencair pada suhu 273 K dan air mendidih pada suhu 373K untuk tekanan udara
sebesar 1 atm.jarak antara titik lebur es dan titik didih air adalah 100 skala Kelvin.
Skala termometer yang dipakai negara Amerika Serikat dan beberapa negara lain
adalah skala Fahrenheit, sedangkan di Indonesia adalah skala Celcius.
3 Kalor
Kalor adalah salah satu bentuk energi yang mengalir karna perbedaaan suhu.
Kalor memiliki dimensi sama dengan dimensi energi secara umum, yaitu [M][L][T] -1
dengan satuan SI yang disebut joule (J). Kalor merupakan besaran turunan.
Kalor dalah energi total yang terkandng oleh benda, baik yang berhubungan dengan
energi baik energi potesial maupun kinetik atau kalor adalah banyaknya energi panas
yang terkandung dalam zat. Energi poensial adalah energi yang tersimpan sementara
energi kinetikadalah energi gerak. Hal in diukur dalam joule (J).
Ketika dua benda yang memiliki perbedaan suhu bertemu maka kalor akan mengalir
(berpindah) dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Contoh dikehidupan sehari-hari adalah etika kita mencampurkan air dingin dengan
air panas, maka kita akan mendapatkan air hangat.
Suhu dan kalor merupakan sesuatu yanng berbeda. Suhu adalah nilai yang terukut
pada termometer, sedangkan kalor adalah energi yang mengalir dari sutau benda ke
benda lainnya.
Jika sejumlah Q kalor diberikan pada suatu benda bermassa M hingga menyebabkan
kenaikan suhu benda sebesar ΔT, maka besar kenaikan suhu tersebut sebanding
dengan besar kalor dan berbanding terbaik dengan massa benda itu, serta berbanding
terbalik pula dengan suatu besaran karakteristik benda yang disebut kalor jenis/kalor
spesifik.
Dalam bentuk persamaan, pernyataan diatas dapat dituliskan sebagai :
Q = kalor (J)
M = massa (kg)
kalor jenis benda adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikan atau
menurunkan suhu 1 kilogram massa benda sebesar 1°C atau I K.
Kalor jenis merupakan besaran spesifik yang berbeda-beda nilainya untuk setiap jenis
zat. Makin besar kalor jenis suatu zat, makin banyak kalor yang diperlukan untuk
menaikan suhu zat itu. Kalor jenis benda dapat diukur dengan kalori meter
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau
menurunkan suhu benda sebesar 1°C/1 K.
C=m.c
M = massa
"banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya
kalor yang diterima oleh benda yang bersuhu lebih rendah"
Pernyataan diatas disebut asas Black yang dalam bentuk persamaan sederhana dapat
ditulis :
Q dilepas = Q diterima
Jika kalor mengalir dari benda bermassa ml yang kalor jenisnya cl dan suhunya T1
ke benda bermasa m2 yang kalor jenisnya c2 dan suhunya T2, maka suhu bermassa
m2 akan naik sebesar delta T, sedangkan suhu bermassa m l akan turun sebesar delta
T sehingga pada keadaan setimbang, suhu kedua benda sama yaitu T
Besar kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud benda sebanding dengan massa
benda dan nilai karakteristik benda itu yang diwakili suatu besaran yang disebut kalor
laten.
Kalor laten (L) dapat didefinisikan sebagai besar kalor yang diperlukan oleh 1
kilogram zat tersebut untuk berubah wujud.
Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud benda dapat dirumuskan dengan :
Q=m.L
Q = kalor
m = massa
L = kalor laten
Ada dua macam kalor laten sehubungan dengan perubahan wujud zat, yaitu :
Kalor lebur adalah besar kalor yang diperlukan oeh 1 kilogram zat tersebut untuk
Rumus umum :
Q=m. L
Kalor uap adalah besar kalor yang diperlukan oleh 1 kilogram zat tersebut untuk
berubah dari wujud padat ke wujud uap.
Rumus umum :
Q=m. L
Grafik tersebut menunjukan hubungan antara kalor dan perubahan wujud zat. Proses
perubahan wujud zat ditunjukkan pada saat grafik berupa garis horrizontal dan nilai
suhu bersesuaian dengan garis horizontal tersebut merupakan titik perubahan
wujudnya.
- Perpindahan Kalor Secara Konduksi
Konduksi adalah perpindahan kalor yang terjadi pada medium padat. Dalam
perpidahan ini yang berpindah hanyalah kalor dan mediumnya tidak ikut berpindah.
Contohnya ketika seorang pandai besi sedang membuat parang atau pisau bagian
ujung besi yang tidak dipanaskan akan ikut panas. Inilah sebabnya kenapa pandai besi
menggunakan sarung tangan sebagai isolator. Kalor dari perapian berpindah dari
ujung besi yang dipanaskan ke ujung lain yang tidak dipanaskan. Itulah contoh
sederhana bahwa kalor memang berpindah.
Secara sederhana laju perpindahan kalor bisa dirumuskan sebagai kalor yang mengalir
persatuan waktu. Laju perpidahan kalor secara koduksi dirumuskan sebagai perkalian
antara konduktivitas kalor (k) dengan luas penampang (A)dan selisih suhu kedua titik
(T2-T1) dibagi dengan jarak kedua titik (x). Rumus laju perpindahan kalor nya:
Ujung logam akan terasa panas jika ujung yang lain dipanaskan, misalnya saat kita
mengaduk adonan gula, air panas, dan kopi dengan menggunakan sendok logam; saat
kita memegang kawat logam kembang api yang sedang menyala
Konveksi merupakan perpindahan kalor yang terjadi pada medium cair dan gas.
Berbeda dengan konduksi, perpindahan kalor ini disertai dengan perpindahan
medium. Jadi yang bergerak tidak hanya kalor tetapi juga medium perambatannya.
rumushitung.com
Contoh perpindahan kalor secara konveksi misalnya ketika sobat hitung masak air,
ketika air mendidihterjadi perpindahan kalor dari api kompor ke panci kemudian ke
air. Perpindahan ini juga diiringi perpindahan atau bergeraknya medium berupa air.
Semakin hitam sebuah benda maka benda tersebut akan cenderung semakin menyerap
panas yang dipancarkan melalui radiasi. Kehitaman sebuah inilah yang disebut sebagai
emisivitas bahan disimbolkan dengan e. Laju penyerapan kalor yang dipancarkan secara
radiasi dirumuskan
Dengan e adalah emisivitas benda, dimana jika benda hitam mempunyai nilai e = 1 jka benda
berwarna hitam dan e bernilai 0 (nol) jika benda berwarna putih. σ adalah konstanta Setfan-
Boltzman σ = 5,67 x10°C. A adalah luas permukaan benda dan T adalah suhu dalam kelvin.
- Tubuh terasa hangat ketika dekat dengan api atau jenis panas lainnya. Misalkan saat
tangan kita didekatkan pada kompor gas yang sedang menyala, hangatnya tubuh
ketika dekat dengan api unggun
- Panas matahari sampai ke bumi meski melewati ruang hampa
- Menjemur pakaian memanfaatkan perpindahan panas secara radiasi
- Menetaskan telur ayam/bebek dengan lampu
- Menjemur pakaian saat siang hari
Energi kalor dapat dicegah untuk berpindah dengan mengisolasi ruang tersebut. Misalnya,
pada penerapan beberapa peralatan rumah tangga, seperti termos dan setrika listrik.
- Contoh aplikasi/fenomena suhu dan kalor pada ilmu kelautan
Salah satu contoh aplikasi/fenomena suhu dan kalor pada ilmu kelautan adalah
dalam studi variabilitas suhu dan klorofil-a di daerah upwelling pada variasi kejadian
ENSO dan IOD di perairan selatan Jawa sampai Timor. Studi ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh fenomena El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian
Ocean Dipole (IOD) terhadap suhu dan klorofil-a di daerah upwelling. Hasil studi
menunjukkan bahwa terdapat variasi suhu dan klorofil-a yang signifikan pada daerah
upwelling, terutama pada lokasi-lokasi tertentu di perairan selatan Provinsi Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa
Tenggara Timur (NTT). Studi ini memberikan informasi penting bagi para ilmuwan
kelautan dalam memahami dinamika perairan dan ekosistem laut di daerah upwelling.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan materi diatas Suhu atau temperatur benda adalah besaran yang
menyatakan derajat panas suatu benda. Benda yang panas eememiliki suhu yang tinggi,
sedangkan benda yang dinginkan memiliki suhu yang rendah.
Kalor adalah energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
yang suhunya lebih rendah ketika kedua benda bersentuhan.
Besar kalor yang diberikan pada sebuah benda yang digunakan untuk menaikkan suhu
tergantung pada :
- massa benda
- kalor jenis benda
- perbedaan suhu kedua benda
Perpindahan kalor dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
- Konduksi
- Konveksi
- Radiasi
B. SARAN
Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, kita
tahu apa itu materi dan bagaimana perubahannya, sehingga materi tersebut bisa bermanfaat di
dunia ini.dan semoga kita lebih kritis lagi dalam membedakan suhu dan kalor.
DAFTAR PUSTAKA