Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH PENDALAMAN MATERI IPA SD

SUHU, KALOR, PERUBAHAN WUJUD BENDA, DAN PANCA


INDERA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4
KELAS 5A

PRAMITA SUSANTI 2017143007


NILA RAFIKA SARI 2017143008
RISKA RAHAYU 2017143028
AISYAH DINDA LESTARI 2017143039
HAFIZ REVALI 2017143326
WIDYA 2017143333
AYU MARLINA 2017143355

DOSEN PEMBIMBING : BUDI SETIAWAN, M.PD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas rahmat dan berkah Allah SWT. Yang
mana dengan kemudahan dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas
Pendalaman Materi IPA SD dengan makalah kelompok yang berjudul “Suhu,
kalor, perubahan wujud benda, dan panca indera”.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah
Pendalaman Materi IPA SD karena telah memberikan kami tugas sehingga kami
dapat menambahkan pengetahuan dan pengalaman yang kami dapat. Dan secara
khusus kami juga mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua kami yang
senantiasa memberikan semangat dan dukungan serta do’a yang selalu mengiringi
kami.
Kami selaku penyusun sadar akan ketidaksempurnaan dan kekurangan
dalam makalah ini dalam hal sistem penyusunan. Oleh sebab itu kami sangat
berharap atas kritik dan saran yang membangun guna mengembangkan
pengetahuan kita bersama dan penunjang lebih baik lagi untuk makalah
selanjutnya.

Palembang, Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Suhu ...................................................................................................................... 3
B. Kalor ..................................................................................................................... 6
C. Perubahan Wujud Benda ...................................................................................... 10
D. Panca Indera ......................................................................................................... 13
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 28
B. Saran ...................................................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 30

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya kehidupan manusia selama ini tidak bisa terlepas dari yang
namanya konsep pembelajaran IPA. IPA tidak bisa hanya berbentuk sebuah
konsep saja namun pembelajaran IPA secara praktek juga harus diterapkan.
Secara tidak disadari kegiatan sehari-hari yang kita lakukan semuanya
mengandung IPA. Jadi, bisa dikatakan bahwa IPA ada di sekitar kehidupan kita.

Suhu dan kalor. Dalam kehidupan manusia yang selalu mengatakan bahwa
kalor sebagai alat untuk menjaga kestabilan manusia dalam menjalankan
kehidupanya di muka bumi ini. Contoh IPA ada di kehidupan kita sehari-hari
adalah dengan adanya perubahan wujud benda. Seperti berubahnya air menjadi es,
es yag mencair, proses terjadinya hujan, dan masih banyak lagi kejadian lainnya.
Agar kita mendapatkan pengetahuan yang lebih lagi maka sebaiknya kita
mempelajari tentang perubahan wujud benda.

Tubuh kita tersusun atas berbagai macam reseptor untuk mengetahui


bermacam-macam rangsangan dari luar tubuh kita. Alat indera adalah organ yang
berfungsi untuk menerima jenis rangsangan tertentu. Semua organisme memiliki
reseptor sebagai alat penerima informasi. Informasi tersebut dapat berasal dari
dirinya sendiri atau dari luar. Alat indera yang kita kenal ada lima macam yaitu
indera penglihat (mata), pendengar (telinga), peraba (kulit), pembau (hidung) dan
pengecap (lidah). Untuk lebih memahami kelima alat indera tersebut, maka kami
akan membahasnya dalam Alat Indera.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian suhu?


2. Apa pengertian kalor?
3. Apa saja perubahan wujud benda?
4. Apa saja panca indera?

1
C. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian suhu.


2. Agar mahasiswa mengetahui kalor.
3. Agar mahasiswa mengetahui perubahan wujud benda.
4. Agar mahasiswa mengetahui panca indera.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Suhu

1. Pengertian Suhu

Dalam kehidupan sehari-hari kita menyatakan rasa panas, dingin, hangat


atau pun sejuk berdasarkan perasaan saja. Tetapi perasaan kita tidak dapat
mengukur keadaan panas, dingin ataupun hangat dengan tepat. Misalnya kalau
kita sedang minum air es atau teh panas, kita tidak tahu berapa panasnya air
tersebut dan berapa dinginnya es.
Oleh karena itu. Untuk menyatakan panas atau dingin dengan tepat kita
dapat menggunakan suhu. Jadi, makin panas suatu benda, makin tinggi suhunya
dan makin dingin suatu benda maka makin rendah suhunya.
Suhu diukur dengan thermometer. Thermometer yang kita kenal ada beberapa
macam berdasarkan perbedaan skala, ialah :
a. Thermometer skala celcius
b. Thermometer skala Fahrenheit
c. Thermometer skala Kelvin
d. Thermometer skala reamur
Termometer sebagai Alat Ukur Suhu
Suhu termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu
suatu benda adalah termometer. Jenis thermometer berdasarkan kegunaannya :
a. Thermometer demam
b. Thermometer maksimum dan minimum
c. Thermometer untuk industri
d. Thermometer optik
Skala suhu pada thermometer ditentukan oleh dua titik tetap. Titik tetap
atas dan titik tetap bawah, pada thermometer celcius titik tetap tersebut
menggunakan suhu es murni yang sedang mencair. Sebagai ttitik tetap bawah dan
suhu air yang sedang mendidih sebagai titik tetap atas. Pada thermometer skala

3
celcius ditetapkan untuk titik tetap bawah pada suhu es yang sedang mencair
diberi angka 0 dan disebut nol derajat celcius (0˚C) titik tetap atas pada suhu air
murni yang sedang mendidih pada tekanan satu atmosfer, diberi angka 100 dan
disebut seratus derajat Celcius ( 100˚C)
Berikut ini adalah penetapan titik tetap pada skala termometer.

a. Termometer Celcius
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 100. Diantara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi 100 skala.

b. Termometer Reaumur
Titik tetap bawah diberi angka 0 dan titik tetap atas diberi angka 80. Di antara
titik tetap bawah dan titik tetap atas dibagi menjadi 80 skala.

c. Termometer Fahrenheit
Titik tetap bawah diberi angka 32 dan titik tetap atas diberi angka 212. Suhu
es yang dicampur dengan garam ditetapkan sebagai 0ºF. Di antara titik tetap
bawah dan titik tetap ata

d. Termometer Kelvin
Pada termometer Kelvin, titik terbawah diberi angka nol. Titik ini disebut
suhu mutlak, yaitu suhu terkecil yang dimiliki benda ketika energi total partikel
benda tersebut nol. Kelvin menetapkan suhu es melebur dengan angka 273 dan
suhu air mendidih dengan angka 373. Rentang titik tetap bawah dan titik tetap atas
termometer Kelvin dibagi 100 skala.

Gambar 1.26 Skala Termometer

4
2. Cara Mengukur Suhu
Untuk menjelaskan hubungan thermometer celcius, reamur, dan farenheit
dapat dibandingkan rentangan titik bawah ketiga thermometer tersebut.
Misalnya :
a. Untuk thermometer celcius dari 0 derajat sampai dengan 100 derajat
terdapat 100 skala
b. Untuk thermometer reamur dari 0 derajat sampai dengan 80 derajat
terdapat 80 skala
c. Untuk thermometer farenheit 32 derajat sampai dengan 212 derajat
terdapat 180 skala

Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan


termometer Fahrenheit adalah

C : R : F = 100 : 80 : 180

C:R:F=5:4:9

Dengan memperhatikan titik tetap bawah 0ºC = 0ºR º= 32ºF, ºC.


Hubungan skala Celcius dan Kelvin adalah t K = tºC + 273 K

Kita dapat menentukan sendiri skala suatu termometer. Skala termometer


yang kita buat dapat dikonversikan ke skala termometer yang lain apabila pada
saat menentukan titik tetap kedua termometer berada dalam keadaan yang sama.
Dalam satuan internasional digunakan skala Kelvin. Skala nol disamakan dengan
suhu -273 ºC atau titik 0 ºC disamakan dengan 273 ºK dan titik 100 ºC disamakan
dengan 373 ºK.

Oleh karena itu pembagian skala Kelvin sama dengan skala celcius yang
berbeda hanya titik acuannya. Karena itu derajat Kelvin dinyatakan sebagai satuan
pokok dalam SI.

5
B. Kalor

1. Pengertian Kalor
Suhu menyatakan tingkat panas benda. Benda memiliki tingkat panas
tertentu karena didalam benda terkandung energi panas. Seperti telah kamu
lakukan dalam kegiatan penyelidikan tersebut bahwa segelas air dan seember air
yang bersuhu sama memiliki energi panas yang berbeda. Untuk menaikkan suhu
200 g air, memerlukan energi panas yang lebih besar daripada 100 g air. Pada
suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar mempunyai energi panas yang
lebih besar pula.
Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor. Apakah satuan kalor? Sebagai
bentuk energi, dalam SI kalor mempunyai satuan joule (J). Satuan kalor yang
populer (sering digunakan pada bidan gizi) adalah kalori dan kilokalori.

Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 1 gram air hingga naik sebesar 1℃.

Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan menjadi 4,2 J

Energi panas yang disediakan oleh makanan diukur dalam kilokalori,


sering disingkat kkal atau Kal. Satu Kal makanan sama dengan 1.000 kalori. Kita
menggunakan kilokalori untuk makanan, karena kalor terlalu kecil untuk dipakai
mengukur energi pada makanan yang dimakan (agar bilangan yang
dikomunikasikan tidak terlalu besar).

Zat gizi makanan mengandung energi kimia yang dapat diubah menjadi
energi panas atau energi bentuk lain. Sebagian energi ini digunakan untuk
mempertahankan suhu tubuh. Saat kamu sedang kedinginan, kamu akan
menggigil untuk mempercepat metabolisme tubuh sehingga sehingga suhu tubuh
tetap terjaga. Setiap makanan kemasan harus tercantum kandungan energinya.

6
2. Pengaruh Kalor Terhadap Suatu Benda
Setiap ada perbedaan suhu anatra dua system, maka akan terjadi
perpindahan kalor. Kalor mengalir dari system bersuhu tinggi ke system yang
bersuhu lebih rendah.
a. Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
Bahwa air jika diberi panas dari pembakar spiritus yang menyala ternyata
suhunya naik. Secara umum, suhu benda akan naik jika benda itu mendapatkan
kalor. Sebaliknya, suhu benda akan turun jika kalor dilepaskan dari benda itu. Air
panas jika dibiarkan lama-kelamaan akan mendingin mendekati suhu ruang. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian kalor dilepaskan benda tersebut ke lingkungan.
Bahwa kenaikan suhu oleh kalor dipengaruhi massa benda. Untuk menikkan suhu
yang sama, air bermassa 200 g memerlukan kalor yang lebih besar daripada air
bermassa 100 g.
Bahwa kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda hingga suhu
tertentu dipengaruhi juga oleh jenis benda. Besaran yang digunakan untuk
menunjukkan hal ini adalah kalor jenis. Bahwa perubahan suhu pada skala
celcius sama dengan perubahan suhu pada skala Kelvin.

b. Kalor Jenis beberapa Bahan


Bahan Kalor Jenis (J/(kg.K))
Air 4.184
Alkohol 2.450
Aluminium 920
Karbon 710
Pasir (Grafit) 664
Besi 450
Tembaga 380
Perak 235

 Kalor untuk menaikkan suhu benda bergantung pada jenis benda itu.
 Makin besar kenaikkan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula

7
 Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu
semakin besar pula.
𝑸 = 𝒄 𝒙 𝒎 𝒙 ∆𝒕

Keterangan:

Q = kalor yang diperlukan untuk kenaikkan suhu

c = kalor jenis

m = massa benda

∆t = kenaikkan suhu

c. Kalor dapat Mengubah Wujud Benda


Terjadinya perubahan wujud sering diamati dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh yang sering kamu jumpai, yaitu pada air mendidih kelihatan gelembung-
gelembung uap air yang menunjukkan adanya perubahan wujud dari air menjadi
uap. Untuk mendidihkan air, diperlukan kalor. Jadi, untuk mengubah wujud zat
cair menjadi gas diperlukan kalor.

3. Perpindahan Kalor
Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah. Bagaimanakah caranya? Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi.

8
a. Konduksi
Saat kamu menyetrika, setrika yang panas bersentuhan dengan kain
yang kamu setrika. Kalor berpindah dari setrika ke kain. Perpindahan kalor
seperti ini disebut konduksi.

Konduksi merupakan perpindahan panas melalui bahan tanpa disertai


perpindahan partikel-partikel bahan tersebut.

b. Konveksi
Air merupakan konduktor yang buruk. Namun, ketika air bagian
bawah dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut panas. Berarti, ada cara
perpindahan panas yang lain pada air tersebut, yaitu konveksi.

Saat air bagian bawah mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air
memuai sehingga menjadi lebih ringan dan bergerak naik dan digantikan
dengan pertikel air dingin dari bagian atas. Dengan cara ini, panas dari air
bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju bagian atas. Proses ini
disebut konveksi. Pada aliran air membentuk arus konveksi.

9
c. Radiasi
Proses perpindahan kalor secara radiasi terjadi ketika kalor
disampaikan tanpa melalui perantara. Prosesnya secara kimia dapat
dijabarkan dengan energi termal yang diubah menjadi energi radiasi.
Dalam hal ini energi termuat dalam gelombang elektromagnetik.
Ketika gelombang elektromagnetik tersebut berinteraksi dengan
materi energi radiasi maka akan berubah menjadi energi termal. Artinya,
proses perpindahan kalor secara radiasi terjadi langsung tanpa adanya
perpindahan partikel-partikel zat.

C. Perubahan Wujud Benda


1. Wujud Benda
Wujud benda (Zat) terdiri dari :

a. Benda padat contohnya : papan tulis, penghapus, es batu, dan sebagainya.


Sifat yang dimiliki benda padat yaitu bentuknya tetap dan mencair jika
dipanaskan pada suhu tertentu.

10
b. Benda cair contohnya : air, bensin, minyak goreng, spirtus, dan
sebagainnya.
Sifat-sifat benda cair, antara lain:

1) Bentuknya tidak tetap, selalu mengikuti bentuk wadahnya;


2) Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar;
3) Benda cair mengalir ke tempat yang lebih rendah;
4) Benda cair menekan ke segala arah;
5) Benda cair meresap melalui celah-celah kecil (kapilaritas).
c. Benda gas contohnya udara
Benda gas tidak dapat diamati secara langsung tetapi dapat dirasakan
keberadaannya. Sifat benda gas yaitu:

Bentuknya tidak tetap karena selalu mengisi seluruh ruangan yang


ditempatinya menekan ke segala arah.

2. Perubahan Wujud Benda (zat)


Perubahanya zat terbagi dalam 2 kelompok besar yaitu:

a. Perubahan Fisika
Perubahan fisika yaitu perubahan benda tanpa menghasilkan zat baru.
Macam-macam perubahan fisika yaitu:

1) Mencair
Mencair atau melebur yaitu peristiwa perubahan zat padat menjadi cair,
hal ini karena adanya kenaikan suhu (panas). Contoh peristiwa mencair
yaitu pada batu es yang berubah menjadi air, lilin yang dipanaskan, dan
lain-lain.
2) Membeku
Membeku yaitu peristiwa perubahan zat cair menjadi padat, karena
adanya pendingin. Contoh peristiwa mencair yaitu air yang dimasukkan
dalam freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan.
3) Menguap

11
Menguap adalah air yang direbus jika dibiarkan lama-kelamaan akan
habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka lama-lama juga
akan habis berubah menjadi gas.
4) Mengembun
Mengembun adalah peristiwa perubahan benda gas menjadi air. Contoh
mengembun adalah ketika kita menyimpan es batu dalam sebuah gelas
maka bagian luar gelas akan basah, atau rumput dilapagan pada pagi hari
menjadi basah padahal sore harinya tidak hujan.
5) Menyublim
Menyublin adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas atau
sebaliknya. Contoh menyublim yaitu pada kapur barus (kamper) yang
disimpan pada lemari pakalan lama-lama akan habis.
6) Mengkristal atau menghablur
Mengkristal atau menghablur adalah peristiwa perubahan wujud dari gas
menjadi padat. Contoh mengkristal adalah pada peristiwa berubahnya uap
menjadi salju.
b. Perubahan kimia
Perubahn kimia adalah peristiwa perubahan pada benda (zat) yang
menghasilkan zat baru yang berbeda dengan sifat asalnya. Contohnya pada
peristiwa kertas yang dibakar, beri yang berkarat dan sebagianya.

Perubahan kimia atau perubahan tetap. Perubahan kimia atau perubahan


tetap adalah: Unsur zat berubah seluruhnya setelah dipanaskan atau
mengalami proses dan tidak kembali ke asal.

Wujud zat dapat berubah jika zat tersebut dapat menerima atau
melepaskan panas. Perubahan wujud suatu benda meliputi:

1) Mencair atau melebur adalah: Perubahan wujud padat menjadi cair, pada
peristiwa ini di perlukan panas.Contoh: Es di panaskan akan mencair atau
melebur;
2) Menguap adalah: Perubahan wujud dari zat cair menjadi uap, pada
peristiwa ini diperlukan panas. Contoh: Minyak wangi, bensin, akan
menjadi uap pada lingkungan yang panas;

12
3) Mengembun adalah: Perubahan wujud gas menjadi cair, pada peristiwa ini
terjadi pelepasan panas dari zat yang mengembun itu.Nurhadi (2002,.5);
4) Membeku adalah Perubahan wujud dari zat cair menjadi zat padat,
peristiwa pembekuan terjadi jika benda atau zat melepaskan panas;
5) Menyublim adalah: Perubahan wujud zat padat gas, atau gas menjadi
padat, pada peristiwa zat padat menjadi gas diperlukan panas, sedangkan
perubahan wujud gas menjadi padat terjadi pelepasan panas. Contoh:
Kamper (kapur barus) akan berubah menjadi gas di lingkungan yang
panas.

D. Panca Indra
1. Indera Penglihatan (Mata)
Mata memiliki reseptor khusus untuk lanjut perubahan sinar dan warna.
Sesungguhnya yang disebut mata sisa hanya bola mata, tetapi termasuk otot-otot
penggerak bola mata, kotak mata (rongga tempat mata berada), kelopak, dan bulu
mata. Bagian-bagian mata:

a. Bola mata

Bola mata membicarakan oleh tiga lapis dinding. Ketiga lapis dinding ini,
dari luar ke dalam adalah sebagai berikut:

1) Sklera, merupakan jaringan ikat dengan serat yang kuat, Berwarna putih
buram (tidak tembus cahaya), kecuali di bagian depan bersifat transparan
yang disebut kornea. Konjungtiva adalah lapisan transparan yang melapisi
kornea dan kelopak mata. Lapisan ini bekerja menyimpan bola mata dari
gangguan.

2) Koroid, Berwarna coklat kehitaman sampai hitam. Koroid merupakan


lapisan yang berisi banyak kapal darah yang memberi nutrisi dan Oksigen
terutama untuk retina. Warna gelap pada koroid Bekerja untuk Hindari
refleksi (pemantulan sinar). Di bagian depan, koroid membentuk badan
siliaris yang lewat ke depan membentuk iris yang Berwarna. Di bagian
depan iris bercelah membentuk murid (anak mata). Melalui murid sinar

13
masuk. Iris Bekerja sebagai diafragma, Cahaya masuk melalui murid,
menstimulasi reseptor di retina dan kemudian dimenyerap oleh koroid.
Badan siliaris merupakan bagian lanjutan dari koroid yang terdiri atas otot
siliaris (serat otot polos) dan sel epitelium sekretorik. Badan siliaris melekat
padaligamen suspensori , yang bagian ujung lainnya, melekat pada kapsul
yang membungkus lensa. Kontraksi dan relaksasi otot siliaris mengubah
ketebalan lensa, membelokan sinar cahaya yang masuk ke mata untuk
memfokuskan pada retina. Sel epitelium saya nyekreksikan cairan aqueous
Kebagian depan mata yaitu ruang antara kornea dan lensa (bilik anterior dan
belakang). Badan siliaris di persarafi oleh cabang parasimpatik dari saraf
kranial Ketiga nervus okulomotor. Stimulasi menyebabkan kontraksi otot
siliriaris dan akomodasi mata. Iris merupakan bagian mata yang terlihat
Berwarna dan memanjang secara anterior dari badan siliaris, berada di
belakang kornea dan di depan lensa mata. Iris membagi bagian depan mata
menjadi bilik depan dan posterior yang mengandung cairan encer yang di
sekresi oleh badan siliaris. Iris merupakan bagian sirkular yang terdiri atas
sel pigmen dan dua lapisan serat otot polos, yaitu otot sirkular dan radian.
Pada bagian tengahnya berada bukaan (celah) yang disebut murid. Ukuran
murid bisa sampai 1.5 mm dan membesar sampai 8 mm. Iris dipersarafi oleh
saraf simpatis dan parasimpatis, stimulasi parasimpatik mengonstriksi murid
sedangkan stimulasi simpatik mendilatasi murid. Warna iris secara
ditentukan genetiK dan bergantung pada jumlah sel pigmen yang ada orang
Albino tidak memiliki sel pigmen dan yang bermata biru memiliki lebih
sedikit sel pigmen dari orang yang bermata coklat

3) Lapisan dalam (jaringan saraf) : Retina


Retina merupakan lapisan terdalam dinding mata. Retina memiliki struktur
yang sangat halus dan bisa berbicara dengan baik terhadap stimulasi cahaya.
Retina terdiri atas beberapa lapisan sel saraf dan aksonnya, yang berada
pada lapisan epitelium berpigmen yang melekatkan retina pada koroid.
Lapisan yang peka cahaya terdiri atas sel indra orik yaitu sel batang dansel
kerucut. Retina melapisi sekitar tiga perempat dari bola mata dan pagar
tebal pada bagian belakangnya. Retina memiliki struktur yang tipis pada

14
bagian anterior hinggan tepat pada belakang badan siliaris. Di dekat bagian
tengah posterior berada makula lutea atau bintik kuning. Di bagian tengah
bintik kuning berada sedikit cekungan yang di sebut Fovea sentralis, terdiri
atas satusel kerucut. menuju sel batang. Sekitar 0,5 cm kearah sengau sisi
macula lutea, semua serat saraf retina bergabung membentuk saraf optik.
Daerah retina kecil dimana saraf optik keluar dari mata terda patdiskus optik
atau b intik sangat besar. Disini tidak berada sel saraf yang peka cahaya.
Retina merupakan bagian mata yang fotosensitif. Sel saraf peka cahaya
yaitu sel batang dan sel kerucut. Sinar cahaya menyebakan perubahan
kimiawi pigmen peka cahaya di sel ini dan perubahan ini menyebabkan
bangkitnya impuls saraf yang dikonduksikan ke lobus oksipital melalui saraf
optik. Sel batang lebih peka cahaya dari sel kerucut. Sel ini distimulasi oleh
cahaya yang memiliki intensitas rendah atau redup misalnya cahaya redup
di ruang gelap. Sel kerucut peka terhadap sinar terang dan warna. Panjang
gelombang cahaya yang berbeda menstimulasi pigmen fotosensitif di sel
kerucut menyebabkan persepsi warna yang berbeda.Cahaya terang sinar
cahaya di fokuskan pada makula lutea. Sel batang lebih banyak pada perifer
retina. Rhodopsin adalah pigmen fotosensitif yang hanya ada disel
batang .Warnanya tampak pudar jika disinari cahaya terang dan dengan
cepat beregenerasi. Selain itu itu rhodopsin juga memberikan suplai vitamin
sebuah yang adeku t.
4) Lensa mata
Lensa merupakan badan bikonveks yang sirkular yang sangat elastis yang
berada dibelakang iris. Lensa terdiri atas serat yang dibungkus di dalam
kapsul dan melekat pada badan siliaris oleh ligamentum suspensorik. Saat
otot siliaris berkontraksi otot rak bergeked epanm elepaskan tarikannya
pada lensa dan lensa meningkatkan ketebalannya. Semakin dekat objek
yang di pandang semakin tebal lensa untuk memungkinkan pemfokusan.

2. Indera Pendengaran (Telinga)


Anatomi sistem pendenga berlari Telinga merupakan organ pendengaran
dan memiliki reseptor khusus untuk lanjut getaran bunyi dan untuk keseimbangan.

15
Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam.
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri dari daun telinga (pinna, aurikel), saluran telinga luar
(meatusakustikus eksternus) dan selaput gendang (selaput tympani), bagian
telinga ini Bekerja untuk menerima dan menyalurkan getaran suara atau
gelombang bunyi jadi menyebabkan bergetarnya membran tympani. Meatus
akustikus eksternus terbentang dari telinga luar sampai membrantympani.
Meatus akustikus eksternus tampak sebagai saluran yang sedikit sempit
dengan dinding yang kaku. Satu per tiga luas meatus disokong oleh tulang
rawan elastis dan istirahat membentuk oleh tulang rawan temporal. Meatus
berbicara oleh kulit dengan jumlah rambut, pertemuan sebasea, dan sama
Sejauh keringat yang telah meningkat dimodifikasi menjadi Sejauh
seruminosa, yaitu Sejauh apokrin tubuler yang berkelok-kelok yang
menghasilkan zat gemuk setengah padat berwarna kecoklat-coklatan yang
dinamakan serumen (minyak telinga). Serumen berfungsi lanjut debu dan
Menghindari infeksi. Pada ujung dalam meatus akustikus eksternus
terbentang membran tympani. Dia diliputi oleh lapisan luar kulit ari yang
tipis dan pada permukaan itu diliputi oleh epitel selapis kubus. Antara doa
epitel yang melapisi berada jaringan ikat kuat yang terdiri atas serabut-
serabut kolagen dan Elastin juga fibroblast. Pada kuadran depan atas
membran atas tympani tidak mengandung serabut dan lemas, membentuk
membran shrapnell.
b. Telinga tengah
Telinga tengah merupakan suatu rongga kecil dalam tulang pelipis (tulang
temporalis) yang berisi tiga tulang pendengaran (osikula), yaitu maleus
(tulang martil), inkus (tulang landasan), dan tirai (tulang sanggurdi).
Ketiganya saling berhubungan melalui persendian. Tangkai maleus melekat
pada permukaan dalam membran tympani, sedangkan bagian persetujuan
berhubungan dengan inkus. Selanjutnya inkus bersendian dengan tirai.
Stapes berhubungan dengan membran pemisah antara telinga tengah dan
telinga dalam, yang disebut fenestra ovalis (tingkap jorong atau fenestra

16
ruang depan). Di bawah fenesta ovalis berada tingkap bundaratau fenesta
kokhlea, yang tertutup oleh membran yang disebut membrantympani
sekunder. Telinga tengah berbicara oleh epitel selapis gepeng yang terletak
pada laminapropria yang tipis yang melekat erat pada periosteum yang
berdekatan. Dalam telinga tengah berada doa otot kecil yang melekat pada
maleus dan tirai yang memiliki fungsi konduksi suara . maleus, inkus, dan
tirai diliputi oleh epitel selapis gepeng. Telinga tengah berhubungan dengan
rongga faring melalui saluran eustachius (tubaauditiva), yang Bekerja untuk
tetap keseimbangan tekanan antara kedua sisi selaput tympani. Tuba
auditiva akan dibuka kompilasi mulut menganga atau kompilasi memakan
makanan Ketika terjadi suara yang sangat keras, dibuka mulut merupakan
usaha yang baik untuk Menghindari pecahnya membran tympani. Karena
kompilasi mulut terbuka, tuba auditiva dibuka dan udara akan masuk
melalui tuba auditivake telinga tengah, jadi menghasilkan tekanan yang
sama antara permukaan dalam dan permukaan luar membran tympani.

c. Telinga dalam (labirin)


Telinga dalam merupakan struktur yang kompleks, terdiri dari serangkaian
Rongga-Rongga tulang dan saluran membranosa yang berisi cairan.
Saluran-saluran membranosa membentuk labirin membranosa dan berisi
cairan endolimfe, sedangkan rongga-rongga tulang yang di terletak berada
labirin membranosa disebut labirin tulang (labirin osseosa). Labirin tulang
berisi cairan perilimfe. Rongga yang terisi perilimfe ini merupakan terusan
dari rongga subarachnoid selaput otak, jadi susunan peri limfemirip dengan
cairan serebrospinal. Labirin membranosa dilekatkan pada periosteum oleh
lembaran-lembaran jaringan ikat tipis yang mengandung kapal darah.
Labirin membranosa sendiri tersusun terutamaoleh selapis epitel gepeng
membicarakan oleh jaringan-jaringan ikat. Labirin terdiri atas tiga saluran
yang kompleks, yaitu vestibula, kokhlea (rumahsiput) dan 3 buah kanalis
semisirkularis (saluran setengah lingkaran). Vestibula merupakan rongga di
tengah labirin, terletak di belakang kokhlea dan di depan kanalis
semisirkularis. Vestibula berhubungan dengan telinga tengah melalui

17
fenesta ovalis (fenestra ruang depan). vestibulum Bagian membran terdiri
dari doa kantung kecil, yaitu sakulus dan utikulus. Pada sakulus dan utikulus
berada doa struktur khusus yang disebut makula akustika, sebagai indera
keseimbangan statistik (membicarakan tubuh terhadap tarikan melewati).
Sel-sel reseptor dalam organ tersebut terdiri dari sel-sel rambut, yang
didampingi oleh sel-sel penunjang. Bagian atas sel tersebut tertutup oleh
membran yang mengandung butir-butiran kalsium kecil karbonat (CaCO3)
yang disebut otolit. Perubahan posisi kepala yang menimbulkan tarikan
istirahat, menyebabkan akan menyampaikan impuls saraf ke cabang ruang
depan dari saraf vestibulokokhlear yang ada pada bagian dasar sel-sel
tersebut, yang akan melanjutkan impuls saraf tersebut ke pusat
keseimbangan di otak. Kanalissem isi skularis merupaka n3 saluran
bertulang yang terletak di atas belakang vestibula. Salah satu ujung dari
masing-masing saluran tersebut menggembung, disebut ampula. Masing-
masing ampula berhubungan dengan utrikulus. Pada ampula berada Krista
akustika, jadi organ indra keseimbangan dinamis (untuk mempertahankan
posisi tubuh dalam melakukan respon terhadap gerakan). Seperti pada
vestibula reseptor sel-sel dalam krista akustika juga terdiri sel-sel rambut
yang didampingi oleh sel-sel penunjang, tetapi di disini tidak berada otolit.
Sel-sel reseptor disini distimulasi oleh gerakan endolimfe. Saat kepala
bergerak Akibat terjadinya perputaran tubuh, endolimfe akan mengalir di
atas sel-sel rambut. Sel-sel rambut menerima ransangan tersebut dan
dipertimbangkan menjadi impuls saraf. Sebagai responnya, otot-otot
terkonsentrasi untuk mempertahankan keseimbangan tubuh pada posisi yang
baru. Kokhlea membentuk bagian depan labirin, terletak di depan vestibula.
Berbentukseperti rumah siput, terdiri saluran berbentuk spiral Yang
terdiridari 2 ¾ lilitan, melintasi bentukan kerucut yang disebut mediolus.
Penampang melintang kokhlea menunjukkan itu kokhlea terdiri dari tiga
saluran yang berisi cairan. Tiga saluran tersebut adalah:
1) Saluran ruang depan (skala vestibular): disebelah atas mengandung
perilimfe, berakhir pada tingkap jorong.

18
2) Saluran tympani (skala tympani): di sebelah bawah mengandung
perilimfe berakhir pada tingkap bulat basiler akan Menunda sel sensori
pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim
ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

3. Indera Peraba (Kulit)


Anatomi Indera peraba Kulit merupakan indera peraba yang memiliki
reseptor khusus untuk menyentuh, panas, dingin, sakit, dan tekanan. Reseptor
untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah kulit ari. Reseptor untuk
Tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari kulit ari. Reseptor untuk
rangsang sentuh dan panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis. Kulit
Bekerja sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang. Kulit
terdiri dari dua lapisan:
a. Epidermis
Merupakan Epidermis lapisan kulit yang pagar luar dan terdiri dari sel
epitelium skuamosaberkeratin dan berlapis yang memiliki ketebalan bervariasi
di Setiap bagian tubuh. Kulit yang pagar tebal adalah di telapak kaki dan
tangan, tidak ada kapal darah dan saraf pada bagian kulit ari, tetapi lapisan
yang lebih dalam terendam di dalam cairan usus dari dermis yang
memberikanoksigen dan nutrisi juga Dialiri limfe Ada beberapa lapisan di
kulit ari yaitu :
1) Lapisan korneum
2) Lapisan lusidum
3) Lapisan granulosum
4) Lapisan germinatif

Gantitotal kulit ari sekitar seh pemeliharaan Penyusun utama dari bagian
dermis adalah jaringan penyokong yang terdiri dari serat yang berwarna putih
dan serat yang Berwarna kuning. Serat kuning bersifat elastis / lentur, jadi
kulit bisa mengembang. Permukaan kulit ari yang menonjol oleh tonjolan sel
di dermis disebut papilla. Pada tonjolan ini berbeda pada setiap individu.
Tonjolan kebawah lapisan germinatif antara papila melanjutkan membantu

19
memberi nutrisi bagi sel kulit ari dan menstabilkan doa lapisan juga
Menghindari kerusakan Akibat gaya pencukuran.
Faktor yang berpengaruh warna kulit :
1) Melanin suatu pigmen gelap dan tirosin dan di sekresikan oleh
melanosit di lapisan germina tifdiabsorbsi oleh epitalium yang
meneglilinginya.
2) Presentase saturasi hemoglobin dan jumlah darah yang menunggu di
dermis menyebabkan kulit berwarna putih dan tampak kemerahan.
3) Kadar pigmen empedu yang berlebihan di darah dan karotin di
subkutan lemak menyebabkan kulit berwarna kekuningan.
b. Dermis
Dermis bersifat elastik dan keras. Dermis diatur oleh jaringan ikat dan matriks
mengandung serat kolagen yang bertautan dengan serat elastik. Struktur
didalam dermis :
1) Pembuluh darah
Arteriol membentuk suatu jaringan halus istirahat cabang kapiler yang
memperdarahi Sejauh keringat, Sejauh sebasea, folikel rambut, dan
dermis.Kulit ari tidak mengandung kapal darah. Epidermis didapat nutrisi
dan oksigen dari cairan intertisial yang kehadiran dari kapal darah yang
ada di papila dermis.
2) Pembuluh limfe
Pembuluh limfe membentuk jaringan di dermis
3) Ujung saraf sensorik (somatik)
4) Reseptor sensoris (ujung saraf khusus) yang peka terhadap sentuh, suhu,
tekanan dan nyeri tersebar luas di dermis. Kulit merupakan organ sensoris
yang penting dimana individu menerima informasi tentang Lingkungan
mereka. Rangsangan yang datang mengaktifkan jenis reseptor sensoris
yang berbeda. Impuls saraf yang dibangkitkan di reseptor sensoris di
dermis di hantarkan ke medula spinalis oleh saraf sensoris (kutaneus
somatik) kemudian kedaerah sensoris di serebrum dimana kesenangan di
persepsikan.
5) Kelenjar keringat dan duktusnya

20
Kelenjar keringat tersebar luas di permukaan kulit dan pagar banyak di
telapak tangan, telapak kaki, aksila dan lipat paha. Kelenjar ini terdiri dari
selepitelium. Badan Sejauh terletak tergelung di jaringan subkutan. Fungsi
keringat yang pagar penting disekresikan oleh Sejauh yang terhubung
dengan permukaan kulit adalah ya suhu tubuh. Evaporasi keringat pada
tubuh mengambil panas dari inti tubuh dan jumlah keringat yang
dihasilkan Pengaturan oleh pusat pengatur suhu di hipotalamus.
6) Rambut, otot pili arektor, dan Sejauh sebasea
Rambut membentuk oleh permukaan ke bawah sel kulit ari ke dermis atau
jaringan subkutan yang disebut folikel rambut. Di dasar folikel merupakan
kumpulan sel yang disebut bulbus. Rambut terbentuk oleh pembelahan sel
bulbus dan saat sel ini terdorong ke atas, menjauh dari sumber nutrisi
mereka, sel akan mati dan menjadi berkeratin. Bagian rambut di atas
disebut batang dan yang bawah di sebut akar. Warna rambut ditentukan
secara genetik dan bergantung pada jumlah melanin yang ada Rambut
putih merupakan oleh penggantian melanin oleh gelembung udara yang
tipis. Pili arektor merupakan file kecil serat otot polos yang melekat pada
folikel rambut. Kontraksi membuat rambut berdiri Tingg dan kulit
disekitar rambut terangkat. Otot ini distimulasi oleh serat saraf simpatis
saat terjadi pikiran atau dingin. Kelenjar sebasea merupakan sel epitelium
yang menyekresikan minyak substansi(sebum) yang pagar banyak berada
di wajah, kulit kepala, aksila dan lipat paha. Sebum tetap rambut tetap
lembut dan halus dan sebagai anti bakter isi dan juga Menghindari kulit
dari pecah pecah kuku manusia sama dengan cakar, tanduk dan kuku pada
hewan. Kuku diterima dari sel yang sama dengan kulit ari dan rambut juga
terdiri dari lempengan keratin bertanduk yang keras. Akar kuku menempel
pada kulit yang persiapan oleh kutikula yang membentuk daerah pucat
hemisfer yang di sebut bulan. Kuku tumbuh dari daerah germinatif yang
disebut akar kuku.

21
4. Indera Pengecap (Lidah)
a. Anatomi Indera Pengecap
Lidah terletak pada dasar mulut, kapal darah dan saraf masuk Dan Keluarpada
pangkalnya. Ujung juga batas lidah bersentuhan dengan gigi bawah. Bagian
bawah lidah disebut prenulum linguae yaitu struktur ligament halus yang
mengaitkan bagian belakang lidah pada dasar mulut. Lidah sebagian besar terdiri
dari doa kelompok otot yaitu otot intrinsik untuk melakukan semua gerakan baik,
dan otot ekstrinsik untuk mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya, melakuka
ngerakan-gerakan kasar dan untuk mendorong lidah ke faring. Selaput lendir lidah
selalu lembab dan waktu sehat Berwarna merah jambu. Permukaan atas seperti
beludru dan sisa papilla yang terdiri dari :
1) Papila Sirkumfalata, ada 8 hingga 12 dari jenis ini yang terletak pada
bagian dasar lidah. Papila ini adalah papila yang Terbesar dan masing-
masing membicarakan lekukan seperti parit.
2) Papila Fungi formis, menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidah dan
berbentuk jamur.
3) Papila foliformis, adalah yang tebanyak dan meyebar pada seluruh
permukaan lidah.

b. Sensasi Pengecapan
Pengecapan utama terutama berhubungan dengan fungsi dari kuncup rasa
(rasa bud) yang berada di dalam mulut. Akan tetapi presepsi pengecapan
dipengaruhi juga oleh indera penghidu, tekstur makanan dan makanan yang
member kesenangan nyeri akan mempengaruh saya pengalaman dalam
pengecapan. Pengenalan bahan kimia spesifik yang mampu melanjutkan berbagai
reseptor pengecapan belum bisa diketahui semuanya. Padahal demikian penelitian
telah lanjut 13 reseptor kimia yang ada pada sel pengecap, yaitu 2 reseptor
natrium, 2 reseptor kalium, 1 reseptor klorida, 1 reseptor adenosin, 1 reseptor
inosin, 2 reseptor manis, 2 reseptor pahit, 1 reseptor glutamat, dan 1 reseptor ion
hidrogen. Ketiga belas reseptor dikumpulkan tersebut menjadi menjadi 5 katagori
umum yang disebut sensasi pengecap utama:

22
1) Rasa Asam
Rasa asam karena oleh asam, yaitu karena konsentrasi ion hidrogen.
Semakin asaam suatu makanan, maka semakin kuat pula sensasi asam
yang terbentuk.
2) Rasa Asin
Rasa seperti dalam dihasilkan dari garam yang terionisasi, terutama
karena konsentrasiion natrium.
3) Rasa Manis
Rasa manis tidak membentuk dari satu zat kimia saja beberapa zat kimia
yang menyebabkan rasa manis mencakup gula glikol, alkoohol, aldehid,
keton, amida,ester, asam amino, protein, asam sulfonat, asam halogenasi,
dan asam-asamorganik dari timah dan belirium.
4) Rasa Pahit
Rasa pahit hampir seluruhnya disebabkan oleh substansi organik
Golongan substansi organik tersebut yaitu substansi organik rantai
panjang yang mengandung nitrogen dan substansi organik alkaloid.
5) Rasa Umami
Rasa umami adalah rasa kecap yang menyenangkan secara kualitatif.
Didapat kandari makanan yang mengandung L-glutamat seperti pada
ekstrak daging dan keju lama.

c. Rasa tunas
Rasa Fungsinya tunas terdiri atas kurang lebih sel epitel yang termodifikasi,
beberapa putaran yaitu sel penyokong (sel berkelanjutan) dan yang berbaring
disebut sel pengecap. Seperti terlihat pada gambar ujung-ujung luar sel pengecap
tersusunsekitar pori-pori pengecap yang sangat kecil. Dari ujung setiap sel
pengecap, beberapa rambut pengecap (mikrovili) akan menonjol keluar menuju
pori-pori pengecap untuk melanjutkan rongga mulut, mikrovili di permukaan
merupakan reseptor indera Pengecapan. Rasa tunas ditemukan pada tiga tipe
papila lidah. Sebagian besar rasa bud terletak didinding saluran yang melintasi
papila sirkumvalata, yang membentuk garis v dipermukaan lidah belakang. Sisa
rasa tunas lain terletakdi papila fungiformis diatas depan lidah dan pada papila

23
foliata yang berada di lipatan sepanjang lateral lidah. Rasa tunas tambahan
terletak pada palatum, pilar amandel, epiglotis, dan kerongkongan proksimal.
Pada orang dewasa mempunya 3000 sampai 10.000 rasa tunas dan bertambahnya
usia fungsinya semakin menurun. Sebuah. Spesialitas rasa bud Setiap rasa tunas
biasanya berespon terhadap satu dari lima rangsang pengecap utama, kapan
substansi kecap berada dalam konsentrasi rendah, tapi pada konsentrasi tinggi rasa
tunas bisa di rangsang oleh doa atau lebih rangsang pengecap utama.
1) Mekanisme perangsangan Sel reseptor pengecap memiliki muatan negatif
dibagian dalam dan positif dibagian luar. Pemberian suatu zat pada rambut
pengecap akan menyebabkan istirahat potensi negatif, jadi memproses
depolarisasi. Perubahan ini disebut potensi reseptor untuk pengecapan.
Mekanis mereaksi untuk memulai potensi reseptor adalah dengan
pengikatan zat kimia kecap pada molekul reseptor protein yang dekat atau
menonjol melalui membran vilus. Hal ini akan dibuka ion kanal, jadi ion
natrium yang bermuatan positif masuk dan mendepolarisasi kenegatifan
normal di dalam sel. Selanjutnya zat kimia kecap secara lambat. Tunggu
oleh air liur jadi akan menghilangkan rangsangan. Tipe protein reseptor
disetiap vilus pengecap menentukan tipe rasa yang akan diterima. Untuk
ion natrium dan hidrogen yang melepaskan kesenangan rasa seperti dalam
dan asam, protein reseptor akan dibukakan al spesifik pada membran sel
kecap dibagian apikal, dengan cara mengaktifkan reseptor. Untuk
kesenangan rasa manis dan pahit, bagian molekul protein reseptor yang
menonjol ke membran dibagian apikal akan mengaktifkan substansi kurir
transmiter di dalam sel, dan akan menyebabkan perubahan kimia untuk
melepaskan sinyal pengecapan.

2) Pembentukan impuls saraf oleh


Rasa tunas pada pemberian rangsangan kecap yang pertama kali,
kecepatan impuls saraf rasa tunas akan meningkat sampai puncaknya
dalam waktu beberapa detik, kemudian akan berbicara dalam waktu
beberapa detik berikutnya sampai mencapai kadar yang lebih rendah dan
setabil selama rangsangan masih ada.

24
3) Transmisi Sinyal Pengecap ke Sistem Saraf pusat
Impuls pengecapan dari doa per tiga depan lidah mula-mula diteruskan ke
saraf lingualis, kemudian melalui korda timpani menuju nervus fasialis
dan menuju traktus solitarius di batang otak. Sensasi pengecapan dari
papila sirkumvalata dan dari belakang rongga mulut dan tenggorokan,
akan ditransmisikan nervus glasovaringeus juga ke traktus solitarius.
Sinyal pengecap dari dasar lidah dan faring ditransmisikan oleh nervus
vagus dan diteruskan juga ke traktus solitarius. Semua serabut pengecap
bersinaps di batang otak bagian belakang nukleus traktus solitarius.
Daritraktus solitarius, sebagian besar impuls pengecapan kemudian
ditransmisikan ke batang otak itu sendiri ke nukleus salivatoriusinferior
dan unggul dan akan mentransmisikan sinyal ke glandula submandibularis,
sublingualis dan parotis untuk mengendalikan sekresi saliva.

5. Indera Penciuman (Hidung)


a. Anatomi indera penciuman.
1) Rongga hidung (sengau rongga)
Berfungsi untuk mengalirkan udara dari luar ke tenggorokan menuju paru-
paru. Didalam hidung kita berada banyak sel kemoreseptor untuk dibahas
bau. Indera penciuman terletak pada rongga hidung. Di dalam rongga
hidung berada rambut rambut halus yang bekerja untuk menyerap kotoran
yang masuk melalui sistem pernafasan, Selain itu, ada konka sengau
unggul, perantara juga inferior. Pada bagian konka nasal unggul berada
akar sel-sel dan jaringan syaraf penciuman (Saraf olfaktoriusyang
merupakan syaraf kranial pertama) yang Bekerja untuk mengubah bau-
bauan yang masuk melalui hirupan nafas. Fungsi sistem pembau (sistem
penciuman) adalah mengindikasikan molekul-molekul kimia yang
dilepaskan di udara yang terus bau. Molekul kimia diudara dapat dideteksi
kapan besar-besaran masuk ke reseptor pencium epitel melalui proses
penghirupan. Sistem Pencium Manusia bisa perbedaan berbagai macam
bau bukan karena memiliki banyak reseptor pembau namun kemampuan

25
tersebut ditentukan oleh prinsip-prinsip komposisi. Komponen prinsip
Rongga hidung ini di hubungkan dengan bagian belakang tenggorokan.
Rongga hidung di pisahkan oleh langit-langit mulut kita yang di sebut
dengan langit-langit. Di rongga hidung bagian atas berada sel-sel reseptor
atau ujung- ujung saraf pembau. Ujung-ujung saraf pembau ini timbul
bersama dengan rambut-rambut halus pada selaput lendir yang berada di
dalam rongga hidung bagian atas, bisa membau dengan baik.
2) Lendir membrane
Berfungsi hangatkan udara dan melembabkannya. Bagian ini membuat
lendir (lendir atau ingus) yang berguna untuk lanjut debu, bakteri, dan
partikel-partikel kecil lainnya yang bisa rusak paru-paru.
a) Saraf indera penciuman
Saraf olfaktorius merupakan saraf sensorik penciuman. Saraf ini
berasal dari ujung saraf olfaktorius khusus (kemoreseptor) di membran
atas rongga sengau yang berada konka sengau unggul. Pada setiap sisi
sekat nasal, serat saraf melalui lamina kribriformis tulang etmoid ke
bulbus olfaktorius dimana saraf ini saling berhubungan dan bersinapas.
Dari bulbusfile serat saraf membentuk traktus olfaktorius yang
melewati area olfaktorius ke lobus sementara pada setiap hemisfer,
dimana impuls dipersepsikan dan bau di persepsikan
b) Fisiologi penciuman
Semua materi tinggal dikeluarkan materi mudah menguap dimana akan
dibawa ke hidung melalui udara yang terinhalasi dan bahkan dengan
konsentrasi yang rendah saat terlarut di dalam lendir dapat mensti
mulikemoreseptor penciuman. Udara yang masuk ke hidung
dihangatkan dan aliran konveksi membawa putaran udara yang
terinspirasi keatas rongga sengau. Membau memusatkan molekul yang
bisa menguap diatas hidung. Hal ini meningkatkan jumlah reseptor
olfaktori yang terstimulasi sehinggan terjadi persepsi bau. Indera
penciuman dapat mempengaruhi selera makan jika bau menyenangkan
selera makan akan meningkatdan sebaliknya. Saat dibarengi dengan
melihat makanan bau yang meningkatkan selera makan meningkatkan

26
salivasi, dan sistem menstimuli pencernaan. Indera penciuman bisa
menciptakan memori yang bertahan lama, khusunya jika bau itu khas
misalnya bau rumah sakit atau bau makanan favorit atau makanan
yang tidak melanjutkan. Inflamasi mukosa hidung Menghindari zat
tinggal kunjungan daerah penciuman di hidung menyebabkan istirahat
indera penciuman (keadaan kekurangan penciuman) contohnya: flu.

27
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari kita menyatakan rasa panas, dingin, hangat
atau pun sejuk berdasarkan perasaan saja. Tetapi perasaan kita tidak dapat
mengukur keadaan panas, dingin ataupun hangat dengan tepat. Misalnya kalau
kita sedang minum air es atau teh panas, kita tidak tahu berapa panasnya air
tersebut dan berapa dinginnya es.
Oleh karena itu. Untuk menyatakan panas atau dingin dengan tepat kita
dapat menggunakan suhu. Jadi, makin panas suatu benda, makin tinggi suhunya
dan makin dingin suatu benda maka makin rendah suhunya.
Suhu diukur dengan thermometer.
Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke
benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor. Apakah satuan kalor? Sebagai
bentuk energi, dalam SI kalor mempunyai satuan joule (J). Satuan kalor yang
populer (sering digunakan pada bidan gizi) adalah kalori dan kilokalori.Satu
kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1
gram air hingga naik sebesar 1℃. Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering
dibulatkan menjadi 4,2 J

Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah. Bagaimanakah caranya? Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Wujud benda (Zat) terdiri dari : Benda padat contohnya : papan tulis, penghapus,
es batu, dan sebagainya. Benda cair contohnya : air, bensin, minyak goreng,
spirtus, dan sebagainnya. Benda gas tidak dapat diamati secara langsung tetapi
dapat dirasakan keberadaannya.

Panca indera terdiri dari: Indera penglihatan (mata), indera pendengaran


(telinga), indera peraba (kulit), indera pengecap (lidah), indera penciuman
(hidung).

28
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

29
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, I Gusti Ayu Tri & Tika, I Nyoman. 2013. Konsep Dasar IPA Aspek
Fisika dan Kimia. Yogyakarta: Ombak.

Kementerian pendidikan dan kebudayaan. (2016). Ilmu Pengetahuan Alam.


Jakarta: Kemendikbud.

Marmaini. (2017). Konsep IPA Dasar. Palembang: Perpustakaan Nasional


Katalog Dalam Terbitan (KDT).

Nugroho Agung, Winarsih Anni, dkk, (2008). Ipa Terpadu untuk SMP/MTS kelas
VII. Jakarta: Pusat Perbukuaan Departemen Pendidikan Nasional.
Nurhayati, Elis. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Perubahan
Wujud Benda Melalui Penerapan Metode Contextual Teaching and
Learning (CTL). Jurnal Pendidikan Dasar. Vol 8. No 5. E-ISSN : 2684-
8929.
https://jurnalpedagogiana.lkp3i.ac.id/index.php/pedagogiana/article/view/28
Sumardi Yosapth, dkk, (2002). Konsep Dasar Ipa I, Jakarta: Universitas Terbuka.

Yusuf, Mochamad. 2005. Rahasia Cerdas (Cerdik dan Tangkas) SAINS. Jakarta:
GBS.

30

Anda mungkin juga menyukai